Nasionalisme India [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NASIONALISME INDIA Latar belakang Gerakan nasionalisme di India muncul pada tahun 1885 dengan ditandai berdirinya All Indian Nacional Congreso , atau biasa disebut Congres . Congres adalah semacam majeliskerakyatan yang didalamnya terdapat wakil-wakil dari golongan hindu,budha,dan Islam. Tokoh-tokohnya yang terenal antara lain Mahatma Gandhi, Ali Liquit Khan, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Jinnah ,B.G Tilaq dan Banerjee. Timbulnya Nasionalisme India 1.



Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy tidak kunjung datang sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak sendiri.



2.



Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta.



3.



Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India asli. Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.



4.



Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat Mereka telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.



5.



Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan bangsa India untuk memperoleh status yang sama.



Pemberontakan Sepoy Sampai awal abad ke-19, sebagian besar wilayah India telah jatuh ke tangan Inggris. Eksploitasi Inggris telah menimbulkan kesengsaraan dan kebencian rakyat India terhadap Inggris. Dengan diprakarasi oleh para prajurit India yang masuk dinas militer Inggris (tentara Sepoy) meletuslah suatu pemberontakan yang dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy. Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut: 1.



Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul terakhir ditangkap dan dibuang ke Rangoon hingga meninggal di sana.



2.



East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal November 1858 secara resmi India diambil alih oleh pemerintah Inggris.



3.



Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut dilaksanakan secara tergesa-gesa. Di samping itu, mereka juga sadar bahwa Inggris tidak mungkin dapat diusir dengan kekerasan senjata. Oleh karena itu, jalan yang ditempuh adalah dengan membentuk organisasi politik dan perkumpulan agama. Pada tahun 1885 berdirilah All Indian National Congres sebagai organisasi politik yang pertama di India.



1



Macam-Macam Gerakan Nasional India Gerakan nasionalisme di India tidak hanya di bidang politik, tetapi juga di dalam bidang keagamaan (kerohanian). Nasionalisme India bukan hanya gerakan kebangsaanuntuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk pembaharuan manusianya.



Brahma Samad Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari hal-hal yang mengotori agama dan memberantas keburukan yang ada dalam masyarakat



Hindu. Misalnya upacara Sati harus dihapus sebabdianggap sebagai pembunuhan. Di samping itu, Brahma Samad melarang adanya perkawinan di bawah umur dan poligami. Tokoh gerakan ini ialah Ram Mohan Roy.



Rama Krisna Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada ajaran agama Hindu yang murni. Tokohnya adalah Swami Vivekananda.



Santineketan Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa, dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath Tagore.



Kongres (All Indian National Congres) 1885. Kongres pada dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat India dari berbagai golongan yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris. Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home (seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan rakyat India. Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji dalam perkembangannya banyak program dan kegiatannya yang didominasi oleh golongan Hindu. Bahkan, dari pihak Hindu yang ekstrim menyatakan semboyan "India untuk Hindu" (India adalah Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak mendapat tempat yang wajar dalam Kongres memisahkan diri. Pada tahun 1907 dalam Kongres sendiri terdapat aliran: a.



Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris. Tokohnya W.C. Bannerji dan Motilal Nehru.



b.



Aliran Ekstrim (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna swaraj) dengan tokohnya Tilak dan Jawaharlal Nehru.



c.



Liga Muslim (Muslim League) 1906. Pada 1906 kelompok muslim keluar dari Kongres dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim (Muslim League) dengan tokoh-tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga Khan.



Ajaran Mahadma Gandhi Mahadma Gandhi yang ditetapkan sebagai Bapak Kemerdekaan India dilahirkan pada tahun 1869 di Gujarat dengan nama kecilnyanya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai tokoh Kongres beliau menjiwai perjuangan Kongres dengan ajaran-ajarannya sebagai berikut: 1.



Ahisma, artinya melawan musuh tanpa kekerasan fisik.



2.



Hartal, artinya pemogokan, tidak melakukan pekerjaan sebagai protes terhadap peraturan yang tidak adil atau tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan.



3.



Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas kebenaran. Jadi, satyagraha berarti noncooperation.



4.



Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar bangsa India dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri. Akibat senjata ini tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan Inggris, dan ditekankan pada penggunaan barang-barang buatan sendiri.



5.



Suaraji yaitu gerakan untuk membentuk pemerintahan sendiri. India adalah negara yang berada di kawasan Asia Selatan yang



tidak terlepas dari persentuhannya dengan bangsa barat. Sejak tahun



1612, India menjadi tujuan perusahaan dagang Inggris yang dikenal degan EIC (East Indian Company). Awalnya hubungan India dan inggris hanya sebatas perdagangan namun lama lama inggris melakukan imperalisme kepada India. India pun melakukan perlawanan ke inggris dengan membentuk sebuah organisasi yang benama Indian National Congress (INC). Tokoh-tokoh yang terkenal dalam organisasi tersebut adalah Mahatma Gandhi, Pandhit J.nehru.B.G Tilak, Moh. Ali Jinah, Iskandar Mirza, Liquat Ali Khan. Gerakan nasionalisme India pun semakin mapan dengan membentuk Moslem League pada tahun 1906 yang dibentuk oleh Muhammad Alli Jinnah dan Liquat Ali Khan. Organisasi ini bertujuan menampung aspirasi rakyat India yang dibatasi oleh pemerintah kolonial Inggris. Pasca perang Dunia 1 berakhir, para anggota Moslem League menuntut janji Inggris untuk memberikan kemerdekaan India. Namun inggris tidak menepati janji sehingga menimbulkan kerusuhan. Inggris pun mengeluarkan Rowact pada tahun 1919, isinya berupa hukuman berat bagi para perusuh. Namun undang undang ini tidak berhasil mengurangi kerusuhan sehingga pemerintah Inggris mengeluarkan Indian Act pada tahun 1919, yaitu membentuk pemerintah Inggris-India. Undang undang ini pun tidak berhasil juga untuk megurangi kerusuhan. Dalam keadaan kerusuhan itu, munculah Pandit Jawaharlal Nehru yang menuntut kemerdekaan penuh atas India. Selain beliau, muncul pula tokoh nasionalis India, yaitu Mohands Karamchand Gandi atau Mahatma Gandhi. Gandhi melakukan perlawanan dengan mengajak seluruh masyarakat India melakukan pemogokan dengan tinggal di rumah, berdoa, dan berpuasa serta menghentikan semua kegiatan ekonomi dan mengajak orang India untuk berpawai di jalan. Inggris pun terkejut dengan apa yang dilakukan orang orang India dan Inggris pun merespon kejadian itu dengan menangkap dan memenjarakan pemimpin Indian seperti Gandhi. Setelah Gandhi bebas, ia terpilih menjadi ketua Nasional Kongres pada tahun 1924.



Setelah dilakukan Konferensi Meja Bundar (Round table Conference) pada tahun 1935, India pun terbentuk menjadi negara Federasi. Tapi kebijakan ini tidak memuaskan tokoh tokoh nasionalisme India, yang menginginkan kemerdekaan penuh India seperti Jawaharlal Nehru dan Ali Jinnah. Tapi karena perbedaan metode perjuangan diantara keduanya, India pun pecah menjadi dua bagian, yaitu Pakistan oleh Ali Jinnah dan India oleh Jawharlal Nehru.



Faktor-faktor penyebab Pakistan melepaskan diri dari India 1. Ketika India tetap mengklaim seluruh wilayah Kashmir adalah teritorinya dan Pakistan menolaknya.Kashmir sendiri merupakan simbol bagi identitas nasional India sekaligus Pakistan, menjadi kendala dalam urusan politik dalam negeri, serta kompromi bagi kedua negara sulit terwujud.



Penyebab Wilayah Kashmir diperebutkan oleh India dan Pakistan: 



Faktor goegrafis.Dataran tinggi dengan luas 222.801 km² ini memiliki nilai-nilai ekonomis dan strategis bagi Pakistan. Nilai ekonomis tersebut berasal da ri kesuburan tanah serta keindahan alam yang memungkinkan daerah tersebut menjadi obyek wisata. Lebih dari itu, pentingnya Kashmir secara ekonomis bagi Pakistan adalah semua sungai yang ada didaerah tersebut mengalir menuju Pakistan dan pusat kegiatan jaringan kanal Pakistan berlokasi di Kashmir.







Faktor geopolitik. Bagi India adalah dengan dikuasainya Kashmir akan memungkinkan India memiliki akses terhadap wilayah



strategis di bagian barat daya, di samping Kashmir menyediakan suatu rangkaian hubungan tradisional antara Asia Tengah dan Subkontinen. Hubungan India dan ketiga Negara tetangganya yang terpenting - Rusia, China, Afghanistan sangat tergantung pada luasnya wilayah Kashmir yang dapat dikuasai. 2. Faktor agama di antara mereka.Di bawah Ali Zinah, mengambil jalan sendiri memisahkan diri dari India karena merasa bahwa aspirasi politik umat Islam saat itu tak bisa disalurkan. Oleh karena itu karena dukungan masyarakat penganut Islam maka lahir Pakistan bebas dari India. 3. Faktor politik, Setelah Pakistan memisahkan diri dari India menjadi Pakistan timur dan barat, pada perjalanan sejarahnya Pakistan timur tidak tertampung aspirasi politiknya. Dengan dukungan India, Pakistan timur berpisah dari Pakistan barat yang kemudian melahirkan negara baru, Banglades. Kepentingan Pakistan timur akan penampungan aspirasi politiknya menjadi pendorong terjadinya kelahiran baru Bangladesh meskipun tidak ada persoalan agama karena keduanya mayoritas penduduknya Muslim. 4. Faktor keamanan, Karena merasa adanya ancaman terutama dari negara besar seperti India di Asia Selatan, Pakistan ataupun Sri Lanka merasakan betapa perlunya mempersenjatai diri. Pakistan terutama sering merasa ancaman ideologi yang dilatarbelakangi agama Hindu terus membayang-bayangi. Oleh karena itu interaksi yang terjadi di kawasan pun lebih dilandasi oleh kecurigaan dan kehati-hatian terutama melihat tindak-tanduk India yang tak bisa dipercaya begitu saja. Pacuan senjata di Asia Selatan dipicu oleh kecurigaan terutama dari Pakistan ke India dan sebaliknya. Tidak mengherankan apabila Pakistan berusaha mencari senjata pamungkas yakni nuklir sebagai kekuatan penggetar yang kemudian justru



mempercepat kelahiran program senjata nuklir India. Meskipun kedua negara belum secara terus terang menggelar senjata nuklirnya namun sudah menjadi pendapat umum bahwa baik Pakistan maupun India memiliki kemampuan membuat bom atom. 5. Faktor persaingan pengaruh, Dua negara besar di kawasan ini berusaha saling memantapkan pengaruhnya di AsiaSelatan maupun ikut mempengaruhi negara besar di luar kawasan untuk masuk ke wilayah itu.