Naskah Jalan Salib [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NASKAH JALAN SALIB PASKAH KRISTUS 2019 Nova Astrid P.



Narator 1 :Saudara-saudara Kisah Golgota adalah kisah tragis 2000-an tahun lalu. Tragedi Golgota adalah sebuah sejarah yang layak disimak. Sebuah kisah yang patut ditulis ulang. Adalah suatu kebenaran yang tak dapat disangkal, yakni peristiwa wafatnya Yesus Kristus merupakan pengalaman yang paling tragis dalam hidupNya. Peristiwa yang tidak kita alami secara langsung ini, sangat menyentil perasaan manusiawi kita. Saudara – saudariku yang terkasih.... Sambil menatap bayangan Zaitun dan kenangan Golgota, yang telah menyulam wajah Kristus, yang carut–marut, berlumuran darah, marilah kita menatap dosa–dosa kita.Karena dosa kitalah, Dia datang. Karena kesalahan kitalah, Ia wafat....Mari menapak Jalan salib Tuhan yang adalah tanda solidaritas Allah akan penderitaan manusia... Lagu/Koor :Suara-Mu Kudengar – KJ. 33:1 (Atau lagu yang sesuai) Narator2 :pembacaan puisi (boleh dibaca oleh orang lain selain narrator) BALADA GETZEMANI Getzemani mengukir sejarah Terpatri dalam ziarah pengikutnya Yudas seorang sahabat memalingkan wajah Lantaran tiga puluh keping perak Hembusan angin dingin kaku Menoreh tirai hati Anak manusia dalam kesusahan Awan berarak pelan Mendung menyelimuti Suram wajah Yang basah oleh keringat darah Oh…… betapa gelisah hatiku Oh…… wajah yang ramah Tak pantas ditampar para khianat



Getzemani !Getzemani !Getzemani ! Aromamu membaur dalam angkara sejagad Dosa manca benua bergelantungan di rantingmu Ya Bapaku, jikalau boleh Biarlah piala ini berlalu dari padaKu Namun bukan seperti yang Kukehendaki Melainkan seperti yang Engkau kehendaki…. Tersobek wajahnya dikecup pasukan Yudas Ludah-ludah khianat melekat di pipinya Hatiku sedih Seperti mau mati rasanya Tinggalah di sini berjagalah dengan Daku Sebab pengkhianat-Ku hampir datang MenjemputKu di gerbang zaitun Getzemani !Getzemani !Getzemani ! Kukenang dalam gelisah tak bertepi Yesus : Dengarlah hai kamu semua; banyak orang tak lagi mencintai kebenaran dan keadilan. Karena itu anak manusia datang untuk mewartakan kebenaran dan keadilan di tengah-tengah bangsa ini. Demi kebenaran dan keadilan itu, Anak Manusia harus menanggung penderitaan, ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, ahli-ahli taurat, lalu dibunuh, namun bangkit pada hari ketiga. Berdolah kamu..marilah kita pergi. Yohanes : Guru, kemanakah kita harus pergi ? Petrus : Guru, sebentar lagi gelap akan menyelimuti daerah ini, sebaiknya kita tak perlu pergi. Yesus : Kita harus pergi ke Bukit Getzemani, di Bukit Zaitun. Dari sanalah awal kesengsaraan dimulai; orang-orang berdosa akan menangkap dan menyeret Anak Manusia untuk mati di kayu salib. Dan kamu semua akan terguncang imanmu karena hal itu. Sebab ada tertulis “Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai berai.” Petrus : Guru, biarlah mereka tergoncang imannya karena Engkau ! Aku sekali-kali tidak ! Yesus : Aku berkata kepadamu, Petrus. Sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal aku tiga kali. Narator 1 : Kegelapan menyelimuti kota Yerusalem. Yesus berjalan menyusuri jalan menuju ke taman Getzemani. Yesus menuju ke taman duka cita, untuk memperbaiki lagi dosa yang telah diperbuat manusia pertama oleh manusia pertama dalam taman kenikmatan, eden.



Penghuni Yerusalem sedang tidur dengan nyenyaknya, mereka tidak menduga tentang kejadian bersejarah yang sedang berlangsung di taman Getzemani. Kesengsaraan Tuhan telah dimulai. Yesus masuk ke taman itu dengan membawa Petrus dan kedua Anak Zebedeus. Adapun Yudas yang mengkhianati Yesus juga mengetahui tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ bersama dengan murid-muridNya. ( Yesus berjalan dengan sangat pelan. Terlukis kesedihan di wajahnya, sementara para muridnya mengikuti dari belakang, sambil menolah ke kiri dan ke kanan karena ada kecemasan di hati mereka, terutama Petrus) Narator 2 :( Dengan Iringan instrumen sengsara)Lihatlah manusia ini! Di sini, di tempat ini, suatu rahasia abadi terjadi, suatu misteri sepanjang abad terbukti. Di taman Getsemani, Yesus sudah mengalami penderitaan yang membawa maut. Betapa tidak, sebagai Allah Ia sudah mengetahui siksaan itu sebelumnya dan sebagai manusia ia merasakan dalam hatinya segala kengerian. Ia merasakan penghinaan dan kebengisan yang sudah mendekat. Ia melihat serdadu-serdadu ganas yang mendaratkan tinju dan jotos di wajahnya. Ia melihat mereka meludahinya, menginjaknya, menderanya, dan memahkotainya dengan mahkota duri. Ia merasakan deraan paku-paku yang tajam, tali temali dan beban salib yang amat berat. Ia melihat Golgota, ya Golgota. Ia melihat dirinya digantung di salib, diapit dua penjahat. Ia melihat hujatan dari lautan manusia. Ia melihat penderitaan Ibunya di kaki salib. Tidaklah mengherankan kalau seluruh kodrat manusiawinya merasa ngeri atas semua penderitaan itu. Ia gemetar ketakutan. Dan ketika segala-galanya seakan-akan sudah meninggalkannya, bergaunglah seruannya yang penuh duka cita : “Bapa, kalau boleh jauhkanlah dari padaKu penderitaan yang Aku harus alami ini.” Koor :Jika Jiwaku Berdoa – KJ 460:1,2,3 (Atau lagu yang sesuai) Yesus :(Berbicara kepada murid-muridNya )Tinggalah di sini dan berdoalah, supaya kamu tidak jatuh ke dalam percobaan. ( Adegan: Yesus mengambil jarak sedikit jauh dari murid-muridNya untuk berdoa. Tangan kanan Yesus diangkat, tangan kirinya melekat di dada. Kemudian kedua tangannya diangkat sampai selesai untuk berdoa dalam hati. Lalu Yesus berkata :…. ) Yesus : Jiwaku sedih hingga mau mati rasanya. Ya Bapa, Aku berdoa kepadamu.. Bapaku jikalau boleh, biarlah piala ini lalu dari padaku (menundukkan kepala) Tetapi bukan kehendakKu ya Bapa, melainkan kehendakMu terjadilah ! (Adegan : Yesus bangun berdiri lalu mendapatkan tiga rasulnya yang sedang tidur nyenyak. Ia menatap dalam dan segera membangunkan mereka ) Yesus : “Petrus.. Yohanes.. Yakobus bangunlah ..(Petrus dan kedua murid serentak bangun) memang bebanmu berat, tetapi tidak sanggupkah kamu berjaga bersamaku satu jam saja ? Roh memang kuat tapi daging lemah. Kini waktunya sudah tiba. Bangunlah, orang yang menyerahkan aku sudah datang. Yudas, Algojo, Orang Yahudi :(Berteriak, ribut, gaduh. Bawa tombak, obor dan tali ). Tangkap Yesus ! Tangkap Yesus ! Yesus, kau penipu, Kau penghujat Allah!



Yudas: (Memberikan isyarat diam) Ssssttt.. Lihat para pengikut Yesus itu, dan orang yang kucium itulah dia dan bawalah dia dengan selamat. (Semua berteriak riuh) Yakobus : Ada apa ini, mengapa ribut – ribut begini ? (Murid - murid ketakutan ) Yesus :Anak Manusia akan diserahkan ke tangan orang berdosa. Lihatlah, orang yang mengkhianati Aku sudah dekat. Yudas : (Maju mendekati Yesus dan berkata) Salam hai Guru! (lalu Yudas mencium Yesus) Yesus : Hai sahabat, untuk inikah engkau datang ? Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman. Betapa kejamnya engkau. Adalah lebih baik jika engkau tidak dilahirkan ke dunia ini. (lalu Yesus berpaling kepada gerombolan orang dan berkata) Yesus : Siapakah yang kamu cari ? Orang Yahudi : Yesus dari Nazareth, Yesus dari Nazareth! Yesus : Akulah Dia, yang kamu cari. ( Mereka semua mundur dan rebah ke tanah . Yesus mendekati mereka dan berkata ) Yesus : Bangunlah.. Siapakah yang kamu cari ? Orang Yahudi : Yesus dari Nazareth, Yesus dari Nazareth! Yesus : Telah aku katakan, akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari biarlah mereka pergi. ( Adegan : para murid nampak kebingungan, sedang Algojo dan Orang Yahudi segera menangkap dan membelenggu Yesus, mengikatnya dengan tali dan menyeretNya. Melihat itu, Petrus lalu menghunus pedangnya dan memotong telinga Maltus, seorang hamba Imam besar, hingga putus) Yesus :( Kepada Petrus) Petrus, sarungkanlah pedangmu itu. Sebab barang siapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kau sangka, bahwa Aku tak dapat berseru kepada Bapaku, supaya ia mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku ! (Adegan: Lalu Yesus mengambil telinga orang itu lalu menyambungnya kembali) Yesus: ( Kepada algoju dan orang Yahudi) Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung? Padahal tiap-tiap hari aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku ! Algojo, orang Yahudi :(Menangkap dan mengikat Yesus serta berteriak sambil terus menyeret Yesus) Yesus, kau penipu, kau penghujat Allah! Kau harus dibunuh ! Siksa Dia ! (Adegan : Setelah itu, serdadu langsung membawa Yesus ke tempat pengadilan) Semua pemain berjalan menuju tempat perhentian kedua EPISODE PENGADILAN Narator 1 :Yesus diseret ke pengadilan. Di sana telah menanti Imam Besar Kayafas. Namun, Yesus bagai domba yang diam membisu ketika dihantar ke tempat pembantaian. Ia dianiaya, tetapi itu ditanggungnya dengan sabar, tanpa membuka mulutnya. Ia membiarkan dirinya digolongkan



di antara kaum durjana, sebab itu ia memikul kejahatan banyak orang dan berdoa bagi orangorang berdosa. Koor :Segala Benua dan Langit Penuh – KJ 281:2 (Atau lagu yang sesuai) Narator 2 :pembacaan puisi (boleh dibaca oleh orang lain selain narrator) BALADA PENGADILAN Kau, Datang di tengah – tengah milikMu, Tetapi mereka tidak menerima Mu Kau, tak dikenal Bagaikan seorang penjahat politik, Kau, dihadapkan pada Pilatus Di sana, ditelingaMu Pekikan mengguntur, “ Salibkanlah Dia....Salibkanlah Dia...” Orang – orang garang dihasut pemimpin – pemimpin durjana Yang telah bertahun – tahun menjebak kebenaran Ke dalam kepalsuan demi nikmatnya kedudukan Pilatus, Dijerat rasa takut akan kehilangan kedudukan empuk Menipu suara hati yang mengaku Kaulah Raja, datang menyaksikan kebenaran yang menguasai badai dunia Kau, bisu lantaran rela pada kehendak Bapa Dan cinta pada manusia Hanya mata memancar kasih Pada wajah – wajah palsu penuh ambisi Yang keindahannya bagaikan kubur dicat putih. Kini Kau dihukum mati Oleh kehendak dan pengadilan tak adil Kaulah Raja - Kaulah Kebenaran Kayafas: ( tertawa sinis ) : Oh ya! Sudah lama aku menantimu Yesus. Kita memang harus bertemu. Yesus, Benarkah Engkau ini Mesias ?



Yesus : Sekalipun Aku mengatakan kepadamu, namun kamu tak percaya. Tetapi mulai dari sekarang, Anak Manusia sudah duduk di samping kanan Allah Bapa yang mahakuasa. Kayafas : Apa? Apa katamu, Yesus? Hai kalian(kepada orang-orang yang hadir) tidakkah kalian mendengarkan sebuah penghujatan ? Karena itu saudara-saudaraku adalah lebih berguna jikalau seorang mati untuk seluruh bangsa! Orang Yahudi (satu orang) : Sekarang Dia telah ada di tangan kita, kita harus membunuhNya. Ia layak untuk dihukum mati. Orang Yahudi :( bersorak ) : salibkan Dia! salibkan dia! Kayafas : ( berkata kepada pengawal dan Orang Yahudi) Serahkanlah dan bawalah dia kepada Pilatus. (Adegan : Yesus diseret secara paksa menuju istana Pilatus. Sesampainya di Istana Pilatus, Orang Yahudi dan para pengawal berteriak) Orang Yahudi : Hidup Pilatus !! Hidup Sahabat Kaisar !!! (Adegan: Pilatus nampak heran bercampur bingung melihat orang-orang datang kepadanya sambil membawa Yesus) Pilatus : Saudara-saudara apa tuduhanmu terhadap orang ini?? Orang Yahudi : Orang ini mengaku dirinya raja, dan mengacaukan rakyat dengan ajaran sesatnya ! Pilatus :( Kepada Yesus) Tidakkah Engaku dengar, betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadapMu? Benarkah Engkau ini raja ? Yesus : Apakah Engkau mengatakan hal itu dari hatimu sendiri, ataukah ada orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku ? Pilatus : Apakah Engkau kira aku ini seorang Yahudi ? Bangsamu sendiri dan Imam-imam kepalamu sendirilah yang menyerahkan Engkau kepadaku. Apa yang telah Engkau perbuat? Yesus : KerajaanKu bukan dari dunia ini, jika kerajaanKu dari dunia ini pasti hamba-hambaku telah melawan supaya aku jangan diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Akan tetapi kerajaanku bukan dari sini. Pilatus : Jadi, Engkau adalah Raja? Yesus : Engkau sendirilah yang mengatakan bahwa Aku adalah Raja. Pilatus :( kepada orang Yahudi, sambil berdiri) Siapa yang kamu kehendaki, supaya aku membebaskan bagimu : Barabas atau Yesus yang kamu sebut Kristus? Orang Yahudi : Barabas!! Barabas!!! Barabas!!! Bebaskan Barabas bagi kami!! Pilatus : Jika demikian, apa yang kuperbuat dengan Yesus yang disebut Kristus ini ? Serdadu dan Orang Yahudi : Salibkan Dia !! Salibkan Dia !!!! Lepaskan Barabas bagi kami !! Pilatus : Tetapi kejahatan apa yang telah dilakukannya ?



Serdadu dan Orang Yahudi : Salibkan Dia !! Salibkan Dia !!!! Lepaskan Barabas bagi kami !! Pilatus : Yesus! Apa yang Kau ajarkan? Apakah Engkau sunggguh-sungguh Raja Orang Yahudi ? Orang Yahudi : Tidak !! Tidak !!! Penguasa kami hanyalah Kaisar. Dia ini penghasut, penghujat. Dia harus dihukum, kalau tidak engkau bukanlah sahabat Kaisar. Orang Yahudi ( satu Orang ) ; Dia mengaku dirinya Raja dan mengacaukan rakyat, apakah dia harus dibebaskan? Pilatus : Orang apakah Dia ini ? Kayafas : Galilea !! Pilatus : Bukankah Herodes ada di kota ini. Bawalah Dia ke Herodes. (Adegan : Yesus diseret menuju Istana Raja Herodes. Orang-orang Yahudi tetap bersorak-sorai) Herodes : ( Tertawa ) Kini aku baru bertemu dengan kau yang namanya Yesus itu! Yesus Sang pembuat mukjizat, buatlah mukjizat-mukjizatmu di hadapanku, kalau engkau sungguh-sungguh Mesias! Herodes :(kepada pengawal) Mengapa kau diam. Ayo siksa dia biar dia mau bicara!! Pengawal : Hormatku padamu hai Raja orang Yahudi! ( menampar Yesus) Coba bernubuatlah siapa yang menamparmu? (Para pengawal lain mengolok-olokkan Dia) Herodes :Bawa Dia kembali kepada Pilatus!!! (Adegan : Yesus kembali dibawa kepada Pilatus) Narator 1 : Yesus kembali dibawa ke Pilatus. Sejarah kesengsaraan Kristus dapat mengangkat ke permukaan, berapa banyak kebencian dan kedurhakaan dapat terpendap di dalam hati manusia. Berapa banyak kejahatan dan sikap tidak tahu terima kasih mengalir di dalamnya. Kristus di depan Pilatus. Suatu adegan yang memprihatinkan terjadi di tempat ini lagi. Pilatus : Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini. Aku akan mencambuk dan menyiksa Dia setelah itu Dia akan kubiarkan pergi. Orang Yahudi:(Berteriak) Salibkanlah Dia....Salibkanlah Dia.... Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu, Ia harus mati sebab Ia menganggap diriNya sebagai Anak Allah. Jika tuan membebaskan Dia, tuan bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya raja, ia melawan Kaiser. Enyahkanlah Dia,.......Salibkanlah Dia..... Pilatus :(melihat usahanya sia-sia untuk membebaskan Yesus, Pilatus mencuci kedua tangannya di hadapan banyak orang dan berkata ) : Aku tidak bersalah atas darah orang ini. Itu urusan kamu sendiri. Adililah Dia menurut hukummu. (Pilatus berkata sambil menujuk kepada Yesus) Ambillah Dia! Orang Yahudi : Biarlah darahNya ditanggungkan atas kami dan anak-anak kami. Orang Yahudi(Berteriak) : Salibkanlah dia ! Salibkan Dia !!



Adegan: Semua pemain berjalan menuju perhentian selanjutnya Perhentian II : YESUS MEMANGGUL SALIBNYA Koor :Kepala Yang Berdarah – KJ 170:1,2 (Atau lagu yang sesuai) Serdadu :( Menaruh mahkota duri di atas kepala Yesus dan memberikan pakaian jubah ungu sambil maju dan berkata...) Salam Hai Raja Orang Yahudi....( lalu menampar Yesus ) Serdadu : ( Sambil mengejek Yesus ) Heeh Messias, ayo sekarang buatlah mukjizat, supaya kami semua percaya.. Ayo, bawa salib nya. Narator 1 :Dengan penuh kerelaan Yesus mengulurkan tanganNya dan menerima salib yang berat itu. Ia hanya berdiam diri tetapi berteguh hati untuk menerima keputusan yang tidak adil itu. Betapa kita kerap kali merasa tidak senang bahkan mengeluh bila suatu saat kita mendapat salib kecil dalam kehidupan kita, semisal penyakit, kegagalan dalam studi, kegagalan dalam pekerjaan, kegagalan dalam bercinta, kesalahpahaman dalam pergaulan serta kemiskinan materi. Bukankah Yesus pernah bersabda, “Barangsiapa ingin menjadi muridKu, ia harus berani menyangkal diri serta memanggul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku” Betapa sering kita melarikan diri dari resiko hidup ini, lebih sering kita mencari sesuatu dalam kenikmatan daging dari pada harus berkeringat dan berjuang dengan tabah hati. Koor : Inginkah Kau Ikut Tuhan – KJ 372:1,2,3 (Atau lagu yang sesuai) (Yesus mulai memanggul salib dan berjalan hingga jatuh) Serdadu 1 : Ayo bangun! Ha..ha..ha.. Raja Bangsa Yahudi terjatuh (tertawa) Narator 2 :Sesungguhnya kelemahan – kelemahan kitalah yang ditanggungNya dan segala dukacita kitalah yang dipanggulNya. Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati dikayu salib. Itulah sebabnya Allah telah meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit dan yang ada di bawah bumi. Koor :Kasih Allahku Sungguh T’lah Terbukti (Atau lagu yang sesuai) Narator 1 :pembacaan puisi (boleh dibaca oleh orang lain selain narrator) MAWAR INI, MAWAR DUKA Kubacakan puisi ini... Ketika mentari hanyalah lembayung jingga Bersama alam yang merunduk sunyi Sebisu hatimu Bunda, disaat terpekur di kakiNya Yang lunglai memikul kayu salib Bunda... Bening matamu menatap wajah nan terkulai



Tatapanmu membelai seraut wajah letih Air matamu membasahi dahagaNya nan lara Sejuk telingamu menangkap rintihanNya sedih “ Ibu, inilah anakmu “ Belati duka menikam wajahmu pasrah Meratap Bunda dalam hening “ Duka manakah seberat dukaku ?” Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu Mawar yang Bunda petik pada samudera kehidupan Adalah mawar dari taman hati penuh cinta Berpadu gelombang kasih Mengalir pada sungai hati nan tak bertepi Salam Bintang Laut Kau hadirkan keribaan Bapa setangkai mawar pengabdian Mahkotanya mekar dalam lautan ziarah yang tak bertepi Bunda... Di pintu hatimu kami mengetuk Salam Pintu Surga Mawar nan terkulai ini kupersembahkan buatmu Dari hatiku yang patah berkeping retak Dari jantungku yang berdetak lamban Dari nuraniku yang puntung buntung Oleh wajah pertiwiku penuh tangis nan sedih Koor :Ave Maria Perhentian V : YESUS DITOLONG SIMON DARI KIRENE Serdadu 1 : Heyy.. tidakkah engkau liat orang itu sudah letih sekali. Carikan orang lain untuk membantunya!! Serdadu 2 :(Mencari orang dan menemukan Simon) : Siapa namamu?? Simon : Simon, tuan



Serdadu : Cepat bantu orang ini untuk memikul salibnya Simon : Tapi , tuan saya…. Serdadu : Mau melawan ya.. cepat bantu orang itu!!! Simon ( kepada Yesus) : Guru, aku aku hendak membantumu, ampunilah aku sebab aku tidak layak berada di dekatMu. Narator 1 :Yesus kelihatannya sangat letih sekali. Ia sudah tak sanggup lagi untuk memanggul salibNya lebih jauh. Maka ditahanlah seorang yang bernama Simon dari Kirene yang baru pulang dari kebun. Lalu diletakkannya salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. Saudara-saudari, ketika Simon dipaksakan untuk memikul salib, ia dengan rela menerimanya. Ia dengan rendah hati mau menerima salib dan membantu Yesus. Inilah tanda cinta dan belaskasihannya yang mendalam kepada sesamanya yang menderita. Kepada kita, diberikan kebebasan untuk mengikuti dia atau menolak dia. Dengan hati yang lembut, Yesus berdiri di pintu hati kita. Ia mengetuk dan meminta jawaban dari kita. Memilih Yesus berarti harus menyangkal diri dan memikul salib. Apakah kita mampu ? Koor : Memandang Salib Rajaku– KJ 169:1,2 (Atau lagu yang sesuai) Serdadu 1 : ayo jalan! Tempat penyaliban masih jauh.. Serdadu 2 : Cepat!!(sambil mencambuk Yesus) Narator 2:Simon telah memohon diri dan kini Yesus seorang diri memikul beratnya salib kayu. Ia ditikam karena kedurhakaan kita. Dan dihancurkan karena kejahatan kita. Siksaan yang menimpahNya membawa perdamaian untuk kita, dan kita sembuh berkat bilur – bilur tubuhNya. Kita semua bagaikan domba yang hilang dan tersesat, masing – masing menempuh jalannya sendiri. Tetapi kepada Dia, Tuhan menimpahkan segala kesalahan kita semua, Ia dianiaya dan Ia pun tunduk, dan tidak membuka mulutNya. Bagaikan domba yang diam tak mengembik bila dicukur. Seperti anak domba yang dihantar ke pembantaian, demikian pun Ia tidak membuka mulutNya. Yesus jatuh ke tanah lagi, karena orang tidak ingat akan kebaikanNya terhadap mereka. Namun cinta kasihNya tidak hilang. Sebab itu, segera Ia bangun... Koor :Menjulang Nyata Atas Bukit Kala – KJ 183:1 (Atau lagu yang sesuai) Narator 1 :Sekelompok wanita Yerusalem turut berduka cita atas penderitaan Yesus. Mereka menangis di pinggir jalan salib, menuju Kalvari. (para wanita menangis dengan menyanyikan lagu duka cita) Yesus : Jangan menangisi Aku, tetapi tangisilah dirimu dan anak – anakmu. Serdadu(menendang Yesus dengan keras sehingga Yesus jatuh ) : Ha..ha..ha, Ayo bangun, tempat kematianmu sudah dekat.. Narator 2 :Kalvari bukit tengkorak. Jalan menuju ke puncak tidaklah mudah. Dakian berbatu dan berkelok – kelok menampakkan keganasan dunia bagi sang Kasih. Dapat dipahami, mengapa Yesus dapat jatuh sampai tiga kali? Yesus yang telah lemah karena tidak tidur semalaman,



didera dan diseret kemana–mana, harus menempuh perjalanan yang begitu berat. Yesus harus menjalankan semuanya itu karena satu hal yakni “ KASIH “.Dan Yesus pun jatuh lagi untuk ketiga kalinya. Namun, Ia tetap bangkit dan berdiri untuk melanjutkan perjalananNya. Ia harus terus berjuang untuk mencapai tujuan. Maka dalam kehidupan, ketika kita menghadapi berbagai tantangan zaman, sebagai pengikut Kristus yang perkasa, kita tidak boleh pernah menyerah sekalipun harus jatuh – bangun.... Koor :For God So Loved The World/Karena Allah Cinta Perhentian X : PAKAIAN YESUS DITANGGALKAN (di tempat penyaliban) Narator 1 :Akhirnya tibalah mereka di puncak Golgota. Di sana serdadu – serdadu secara kasar menanggalkan pakaian Yesus yang melekat pada tubuhNya yang penuh luka. Luka – lukaNya terasa amat pedih dan sakit. Ini merupakan saat yang paling memalukan. Dia ditelanjangi didepan umum. PribadiNya yang luhur mulia, direndahkan. Ia dicemoohkan. Penghinaan itu bukan hanya menimpah tubuh, tetapi juga mengoyahkan kehormatan, wibawa dan harga diri seseorang yang harus dijaga. (Adegan : Para serdadu melepaskan jubah Yesus) Serdadu : Salam haii Raja (kemudian menarik dengan kasar pakaian Yesus) Kepala pasukan :( menangkap jubah yang dilemparkan serdadu) baiklah kita undi saja, siapa yang akan mendapat jubah raja ini (tertawa mengolok) Narator 2 :Yesus harus mengorbankan segala – galanya. Ia tak menyimpan apapun bagi diriNya sendiri. Di sini, di depan pintu kematian, semakin terasa bahwa hidupNya dipertaruhkan untuk sesamaNya. pengorbananNya merupakan satu – satunya jalan untuk menciptakan ikatan yang kuat dan perdamaian yang kokoh dengan mereka yang menolak Dia. Yesus menyerahkan diri pribadiNya sendiri untuk menebus semua orang, termasuk kita semua yang hadir di sini. Koor :Menjulang Nyata Atas Bukit Kala – KJ 183:2 (Atau lagu yang sesuai) Serdadu :( membawa paku dan palu) : Hei Yesus, sekarang rasakan paku-paku ini akan menembus tangan dan kakiMu. Yesus (Mengerang kesakitan saat paku menembus tangan dan kakinya) : Ahhh.. Narator 1 :Puncak Golgota sudah didaki oleh Anak Manusia. Dan kini, tiba saatnya Dia akan disalibkan. Keringat bercucuran membasahi tubuh. Dan darah meleleh seakan meminta dikasihi oleh mahklukNya. Namun mahklukNya tega membiarkan tangan dan kakiNya dipaku di palang penghinaan. Narator 2: Tangan yang selama 33 tahun rajin bekerja, sekarang dipaku karena kemalasan manusia. Kaki kudusNya yang telah mengembara ke banyak tempat untuk menolong orang, kini dipaku karena manusia sering melangkah ke tempat – tempat hina, ke ladang korupsi, ke tempat pelacuran, ke tempat perjudian, dan menjadi biang ketidakadilan.



Narator 1: Oh....manusia, mengapa kamu berbuat demikian kepadaKu ? Tidakkah kamu tahu bahwa Yesus ini Tuhanmu“Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Narator 2: Saudara – saudaraku....Memang jalan satu – satunya untuk menyelamatkan manusia adalah dengan penderitaanNya di salib. Allah sungguh mengasihi manusia sehingga Ia rela mengutus PuteraNya ke dunia. Betapa Tuhan baik kepada kita,....Sungguh mengagumkan bagi kita.....Lalu bagaimana sikap kita dalam mengikuti jalan salib PuteraNya itu ? Apakah kita termasuk dalam kelompok prajurit yang bermain dadu untuk mengundi jubahNya ? Mulut mereka digenggam kerakusan, kebencian dan dendam membara....Ataukah kita termasuk orang – orang setia, seperti Maria BundaNya, Maria Magdalena dan Yohanes ? Koor :Kar’na Kasih-Nya Padaku – KJ 178:1,2 (Atau lagu yang sesuai) Narator 1 :Ketika mereka sampai di tempat yang bernama tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu. Yang seorang di sebelah kanan dan yang lainnya di sebelah kiri Yesus. Yesus, hati dan tindakan kami begitu keras dan angkuh, bagaikan paku – paku yang menembusi kaki dan tanganMu.Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau minum. (Pemberian Anggur dilakonkan ) Narator 2: Pilatus menyuruh memasang sebuah tulisan di salib Yesus yang berbunyi Yesus dari Nazareth Raja Orang Yahudi – INRI – Iesus Naserimus Rex Iudaorum (Seorang membawa tulisan INRI, paku dan pemukul lalu dipasangnya tulisan itu pada salib Yesus). Lalu muncullah orang Yahudi dan Farisi, datang mengolok – olok Dia. Orang Farisi : Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak bisa Ia selamatkan. Orang Yahudi : Hai, Raja Orang Yahudi, turunlah dari salib itu supaya kami dapat percaya ! Orang Farisi : Engkau yang ingin merobohkan bait Allah, turunlah dari salib jikalau Engkau sungguh sungguh anak Allah! Orang Yahudi : Selamatkanlah diriMu dan turunlah dari salib itu ! Yesus : Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat Orang banyak :( Terheran – heran sambil melihat satu sama lain ) Yesus: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ? Hening… Yesus :Ya Bapa, ke dalam tanganMu kuserahkan hidupKu....... Narator 1 :pembacaan puisi (boleh dibaca oleh orang lain selain narrator)



GOLGOTA.. GOLGOTA.. Terbantai tubuh tak berdaya



Tersobek jantungnya wamar merah tua Kedukaan itu sangat hebat Dan di bawah palang hina Berdiri Bunda Saksikan Putera Anakku, Apa salahMu, mengapa mereka telah MembunuhMu Oh Bunda Dukacita Ini salah kami, Ini dosa kami. Kamilah yang telah meludahi mukaNya Menampar pipiNya Merobek jubahNya suci Golgota !Golgota ! Terukir pualam cinta tetes darah hapuskan dosa Mengalir mengalun bersama geliat tubuhMu Golgota !Golgota ! Saksikan cinta Tuhan Terucap dari bibir tertampar serdadu bengis : Bapa Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat, dan di palang ini. Mazmur-mazmur cinta berkumandang. Bapa, selesailah sudah. Koor :Pada Kaki SAlib-Mu – KJ 368:1,2 (Atau lagu yang sesuai) Narator 2 :Sesudah itu, Yusuf dari Arimatea, ia adalah murid Yesus tetapi sembunyi – sembunyi karena takut kepada orang – orang Yahudi, meminta kepada Pilatus supaya ia diperbolehkan menurunkan jenasah Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya. Juga Nikodemus, datang ke tempat itu. Dialah mula – mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak dan mur serta gaharu. Kira – kira 50 kilo beratnya. Meraka mengambil jenasah Yesus, mengapaninya dengan rempah – rempah menurut adat orang Yahudi. Di sini dibenarkan sabda Yesus bahwa benih yang ditanam harus mati dahulu agar dapat menghasilkan buah. Koor :KuasaMu dan NamaMulah – KJ 341:1 (Atau lagu yang sesuai) Narator1 :Tuhan Yesus, Engkau sendiri juga mau merasakan kegelapan makam sebagaimana yang akan kami alami. Tiga hari lamanya Engkau berbaring di dalam perut bumi sampai dengan saat kebangkitanMu. Menyaksikan semuanya ini, kami teringat akan sabdaMu, “Biji gandum kalau



tidak jatuh ke tanah, ia akan tinggal sendirian saja. Tetapi kalau ia mati, ia akan berbuah banyak.” Ditabur dalam kefanaan, dibangkitkan dalam keadaan baka. Ditabur dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Semoga dengan jalan salibMu ini, kami pun dikuatkan untuk memikul tanggung jawab atas hidup kami di bumi ini. Teguhkanlah iman kami agar tetap setia dan percaya kepadaMu. Dengan demikian akan hidup selalu dalam namaMu dan akhirnya kami pun dapat turut bangkit bersama Dikau.....Amin. Koor :KuasaMu dan NamaMulah – KJ 341:2 (Atau lagu yang sesuai) DOA PENUTUP( Oleh Narator 2) :Marilah berdoa : Tuhan Yesus, bersama Engkau kami telah tiba di bukit Golgota. Dari salibMu yang suci akan Kau pancarkan kemuliaan Paskah bagi kami yang sedang berziarah ini. Jalan salib ini masih akan kami lalui dalam hidup dan perjuangan kami di tengah dunia ini. Namun kami percaya bahwa pengorbanan dan perjuangan kami di dunia akan mendapat kekuatan bila senantiasa memandang pada salib suciMu. Engkau kami puji kini dan sepanjang masa...... Semua: Amin.



===Ooo00ooO===



Novas3d@2019