Naskah Roleplay Gangguan Eliminasi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • fadia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NASKAH ROLEPLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN GANGGUAN ELIMINASI Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi yang diampuh oleh Ibu Hj. Henny Cahyaningsih.,S.Kp.,MKes.,AIFO



Disusun oleh : Kelompok 2 (IB)



1. Dadi Rohaedi



(P17320119055)



2. Fadia Nugaraha



(P17320119056)



3. Fina Marfiani



(P17320119057)



4. Hani Puspita Dewi



(P17320119058)



5. Gischa Yoshe Rahma



(P17320119059)



6. Imam Muiz



(P17320119060)



JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG POLTEKKES KEMENKES BANDUNG



2019



NASKAH ROLEPLAY GANGGUAN ELIMINASI Perawat



: fina marfiani



Kepala ruangan



: fadia nugraha



Pasien



: gischa yoshe



Suami pasien



: imam muiz



Anak pasien



: dadi rohaedi



Narrator



: hani puspita



PRA INTERAKSI Di sebuah Rumah Sakit Permata, di ruang UGD seorang pasien bernama Nn. Salma berusia 25 tahun dengan gangguan diare, mual dan muntah. Pada saat di kaji pasien mengeluh lemas, tampak pucat, nadi cepat, dan kulit terasa dingin. Perawat mulai berkontribusi dengan perawat lain untuk mempersiapkan tindakannya. Perawat



: Assalamualaikum bu, izin masuk



Kepala ruangan : Waalaikumsalam. Silahkan masuk sus. Ada apa ya sus? Perawat



: Jadi gini bu hari ini saya akan melakukan pemeriksaan pada pasien bernama Nn salma berusia 25 tahun di ruang UGD dengan keluhan diare, mual dan muntah. Pasien mengeluh lemas, tampak pucat, nadi cepat, dan kulitnya terasa dingin.



Kepala ruangan : Lalu apa yang akan anda lakukan? Perawat



: Tujuan saya akan melakukan pemeriksaan pada pasien tersebut dan saya berharap dapat melakukannya dengan baik dan pasien dapat bekerja sama dalam tindakan ini,juga setelah dilakukan pemeriksaan pasien akan merasa lebih baik sus



Perawat 1



: Sebenarnya saya sudah pernah menangani pasien dengan keluhan yang sama pada pasien anak, tapi kali ini saya merasa kurang terampil karena ini tindakan pertama saya menangani pasien dewasa.



Kepala ruangan : Lalu bagaimana cara suster untuk mengatasinya ? Perawat 1



: Untuk mengatasinya saya akan mencoba lebih percaya diri karena saya sudah belajar komunikasi terapeutik saat di kampus. lalu saya akan membaca ulang tentang materi



komunikasi teurapeutik agar saya lebih menguasai materi tersebut sehingga saya dapat terampil. Namun saya merasa gugup karena ini tindakan pertama bagi saya Kepala ruangan : Lalu bagaimana cara menangani perasaan tersebut sus? Perawat 1



: Saya akan mencoba untuk mengatur nafas terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan agar saya merasa lebih tenang, serta meyakinkan diri dalam melakukan tindakan ini.



Perawat 1



: Bu saya akan melakukan tindakan tersebut selama 15 menit, pada pukul 10.00 di ruang UGD.



Kepala ruangan : Lalu apa yang sudah anda persiapkan ? Perawat 1



: Saya sudah mempersiapkan alat alat yang akan saya gunakan seperti stetoskop, dan spignomanometer



Kepala ruangan : Oh begitu bagus sus, semangat ya, saya yakin suster pasti bisa melakukannya, jangan tegang dan tetap fokus ya sus Perawat 1



: Baik bu terimakasih. Saya akan berusaha sebisa mungkin. Baiklah saya pamit dulu ya bu untuk mempersiapkan seluruhnya, Assalamualaikum.



Kepala ruangan : Waalaikum salam Setelah menghadap kepala ruangan tersebut perawat meminta waktu untuk mempersiapkan segalanya dan meyakinkan dirinya. Perawat 1



: Hari ini saya akan melakukan tindakan pemeriksaan pada pasien dengan keluhan diare, saya tidak boleh terlihat gugup atau tidak percaya diri di depan pasien. Saya akan mengatur nafas terlebih dahulu agar lebih tenang (pasien mengatur nafas). Dan buku ini akan saya baca ulang agar menguatkan materi dan saya pasti akan terampil. Bismillahirohmanirrohim saya pasti bisa (sambal mengepalkan tangan).



FASE ORIENTASI Waktu sudah menunjukan pukul 10.00 WIB perawat bergegas menuju ke UGD untuk melakukan pemeriksaan pada Nn Salma. Perawat 1



: Assalamualaikum ibu bapa selamat pagi…



Pasien dan suami pasien : Waalaikum salam, silahkan masuk sus Perawat 1



: Nyonya perkenalkan nama saya fina, nyonya bisa panggil saya fina atau apa saja terserah nyonya. Saya mahasiswi dari poltekkes yang sedang praktek di Rumah Sakit ini, disini saya bertugas dari pukul 07.00 sampai dengan 14.00 siang. Apakah benar ini dengan nyonya salma umur 25 tahun?



Pasien



: Iya benar sus



Perawat 1



: Sebelum kita mulai, nyonya sukanya di panggil apa ?



Pasien



: Panggil saja saya teteh sus



Perawat 1



: Oke baik teh, jika ada yang perlu teteh sampaikan kepada saya silahkan teteh bercerita saja kepada saya, insya allah saya akan menjaga hal tersebut dengan baik.



Pasien



: Iya sus



Perawat 1



: Disini saya akan melakukan tindakan pemeriksaan tanda tanda vital yang bertujuan untuk mengukur tekanan darah dan nadi teteh, kurang lebih sekitar 15 menit, saya harap teteh dapat bekerja sama dengan saya. Apakah teteh bersedia?



Pasien



: Iya sus saya bersedia



Anak pasien



: Yah, aku mau jajan



Pasien



: Ayah, itu ade mau jajan, anterin dulu, sekalian beli makan belum sarapan



Suami pasien



: Iya bun, gpp ini ayah tinggal?



Pasien



: Iya ga apa apa, ada suster juga disini



Suami pasien



: Bener nih?



Pasien



: Iya gpp, itu kasian si ade belom makan



Suami pasien



: Ya udah, yuk de kita beli makan dulu, suster titip istri saya ya



Perawat 1



: Iya pa, tenang aja ga akan diapa apain istrinya da hehehe



Suami pasien



: Ya udah yuk de, kita keluar, ayah pamit ya bun



Pasien



: Iya yah, de jangan lupa makanannya di habisin



Anak pasien



: Iya bun



Pasien



: Hati hati yah



Suami dan anak pasien pun pergi keluar Perawat



: Teh saya tutup dulu ya sampirannya (perawat menutup sampiran), sebelum dilakukan pemeriksaan, apakah teteh sudah nyaman dengan posisinya?



Pasien



: Ini bantalnya sus tolong dinaikin dikit ya



Perawat 1



: Baik teh (perawat mengatur posisi bantalnya) apakah boleh saya tau kenapa teteh bisa masuk UGD ?



Pasien



: Iya sus jadi gini, awalnya saya makan mie ayam di deket pasar



Perawat 1



: Oh begitu, lalu ?



Pasien



: Pulang dari sana saya sakit perut, bolak balik kamar mandi terus, mual muntah sampe lemes ga bisa ngapa ngapain, terus saya langsung dibawa ke UGD sama suami



Perawat 1



: Jadi begitu ya teh, sekarang saya lakukan pemeriksaan nya ya agar kita tahu kenapa teteh bisa diare



Pasien



: Iya baik sus



FASE KERJA Perawat pun melakukan tindakan kepada pasien tersebut Perawat 1



: Maaf ya teh saya periksa dulu (perawat sambil melakukan tindakan),



Perawat 1



: Oh iya teh, bagaimana tidurnya semalam ?



Pasien



: Tadi malem saya gabisa tidur sus kebangun terus.



Perawat



: Mengapa teh bisa kebangun terus ?



Pasien



: Ya soalnya saya bolak balik kamar mandi BAB terus jadi sering kebangun



Perawat 1



: Ohh begitu, jadi sekarang apa yang teteh rasakan ?



Pasien



: Gini sus perut saya sakit melilit (menunjuk bagian perut) jadinya lemes



Perawat 1



: Gitu ya teh, jika saya beri angka 1-10 untuk rasa sakitnya teteh akan beri angka berapa?



Pasien



: Angka 6 sus



Perawat



: Lalu apa yang teteh lakukan jika perutnya terasa sakit?



Pasien



: Dikasih minyak kayu putih sus sama ayahnya.



Perawat



: Ohh jadi saat perut teteh terasa sakit, teteh kasih minyak kayu putih ya.



Pasien



: Iya gitu sus,



Perawat



: Selain dengan cara seperti itu saya mempunyai cara lain untuk mengatasi perutnya agar tidak terasa sakit. Apakah teteh ingin tau?



Pasien



: Iya boleh sus



Perawat



: Iya jadi begini, kalau perut teteh terasa sakit lagi selain diberi minyak kayu putih, teteh juga bisa minum air hangat, lalu teteh bisa mengompres perutnya ,teteh juga harus tetap makan, tetapi sedikit demi sedikit agar tidak mual dan jangan lupa juga diminum obatnya ya teh



Pasien



: Oh iya sus terimakasih



Perawat



: Iya teh sama sama. Maaf teh, kelihatannya teteh cemas, ada apa ya? Jika ada sesuatu teteh bisa ceritakan kepada saya.



Pasien



: Engga sus, saya cuma kepikiran anak saya, karena saat jika saya sakit saya gabisa ngurus dia dan tidak bisa memenuhi tanggung jawab saya sebagai seorang ibu. Menurut suster saya harus bagaimana ya ?



Perawat



: Teteh saya sangat mengerti perasaan teteh, untuk saat ini teteh jangan mengkhawatirkan hal lain dulu, namun yang terpenting adalah kesembuhan teteh, karena jika teteh cepat sembuh teteh bisa kembali beraktifitas seperti biasa dan kembali mengurus anak teteh



Pasien



: Baik sus terimakasih atas sarannya, saya jadi merasa lega sekarang.



Perawat



: Iya sama sama teteh, jadi dari tindakan yang telah saya lakukan dari awal dapat diketahui tekanan darah teteh adalah 120/80 mmhg itu tandanya normal, lalu nadi teteh hasilnya 110x per menit, artinya nadi teteh tergolong cepat kemudian saya juga tadi mengecek bising usus teteh hasilnya 40x per menit dan terbilang melebihi batas normal. saya juga tadi memberikan informasi kepada teteh mengenai cara untuk mengatasi agar perutnya tidak terasa sakit.



Pasien



: Iya sus makasih banyak ya.



FASE TERMINASI Waktu pemeriksaan pun telah selesai, saatnya perawat mengakhiri tindakan yang telah dilakukannya. Perawat 1



: Baik teh, waktu pemeriksaan nya telah selesai, setelah dilakukan pemeriksaan bagaimana perasaan teteh sekarang?



Pasien



: Iya sus alhamdulillah saya merasa lebih lega setelah dilakukan pemeriksaan oleh suster, dan saya lebih semangat untuk segera sembuh



Perawat 1



: Alhamdulillah kalau begitu bisa diulangi lagi apa saja yang telah saya anjurkan kepada teteh?



Pasien



: Iya teh bisa, jadi suster tadi menganjurkan saya untuk minum air hangat dan mengompres saat perut saya terasa sakit, lalu makan dengan sedikit demi sedikit namun sering dan obatnya juga dimakan.



Perawat 1



: Alhamdulilah bagus sekali teh, semoga teteh cepat sembuh ya dan jangan lupa berdoa juga agar cepat diberikan kesembuhan oleh Allah



Pasien



: Baik sus terimakasih.



Suami dan anak pasien : Assalamualaikum, gimana bun udah beres? Pasien



: Udah yah, ini susternya mau pamit



Suami pasien



: Oh gitu, terima kasih ya sus, udah dijagain istri saya



Perawat



: Iya pa sama-sama



Perawat



: Berhubung waktu pemeriksaan sudah habis, saya pamit dulu,jika perlu bantuan saya, teteh bisa pencet bel yang ada di samping sini (sambil nunjuk) atau bisa langsung memanggil



saya ke ruangan perawat. Saya akan kembali lagi pada pukul 12 siang ke ruangan ini untuk mengantarkan makan siang ya teh Pasien



: Baik terima kasih ya sus



Perawat 1



: Iya sama sama teh, terima kasih juga atas kerja samanya. Assalamualaiakum



Pasien



: Waalaikumsalam sus