Naskah Tablo 2020 PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NASKAH TABLO 2020 PAROKI HATI SANTA PERWARAN MARI TAK BERCELA – KUMETIRAN



-HARGA YANG HARUS DIBAYAR-



Harga Yang Harus Dibayar



OPENING NARATOR Bapak/Ibu, Saudara/i yang terkasih dalam Kristus, Selamat datang di gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran. Pada pagi hari ini, kita bersama-sama akan menyaksikan sebuah visualisasi kisah sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus yang berjudul “Anak Manusia Penebus Dunia.” Begitu besar kasih Allah Bapa bagi umat manusia. Ia mengutus Putra Tunggalnya bagi kita untuk mati demi penebusan dosa. Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari pengorbanan seorang sahabat yang rela menyerahkan nyawa bagi keselamatan sahabatnya. Biarlah lewat peristiwa besar yang akan kita renungkan kembali saat ini, membuka hati kita agar juga berani dan sanggup memikul salib kita di dunia ini. Semoga kita semakin merelakan hidup agar mau mengikuti teladan Yesus untuk menjadi penyelamat bagi sesama kita. Marilah kita hening sejenak, mengikuti visualisasi hari ini.



mempersiapkan



diri



untuk



BABAK 1 SFX: TAMAN GETSEMANI - MALAM NARATOR “Yesus tahu bahwa hari dimana Ia akan diserahkan kepada orang berdosa akan tiba. Maka, setelah melakukan perjamuan terakhir sebagai tanda bersama pada muridnya pergilah Yesus ke sebuah taman di seberang sungai Kidron untuk berdoa.” Yesus berjalan masuk ke taman Getsemani bersama Yakobus, Yohanes, dan Petrus. Langkahnya tenang namun terasa gemetar.



PETRUS “Ada apa Guru? Mengapa Engkau terlihat begitu risau?” YESUS “Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah disini, dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” NARATOR “Kegelapan menemani langkah kaki Yesus menjauh dari muridmuridnya. Dengan penuh derita Yesus berdoa.” Lutut Yesus terjatuh lemas, dengan perlahan menengadah keatas berdoa dengan suara parau, sedikit berteriak memohon. Badan tergetar. YESUS “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu lah yang terjadi.” Yesus berdiri perlahan NARATOR “Dengan sisa tenaga yang ada, Yesus berjalan kembali ke arah muridnya, dan mendapati mereka sedang tertidur.” Yesus menyentuh ketiga muridnya untuk membangunkan mereka. Murid-murid terbangun dengan kaget dan langsung berdiri dengan sigap, sambil sesekali mengusap mata. YESUS “Mengapa kalian tertidur? Tidakkah engkau sanggup berjagajaga satu jam dengan ku?” YOHANES “Maaf Guru, malam ini terasa sangat menyedihkan bagi kami.” YESUS “Maka berdoalah bersama-sama dengan Aku.”



Murid saling berpandangan-pandangan. Yesus berjalan menjauh lagi. Murid-murid mulai mencoba berdoa tapi tertidur saat di sela-sela doa. NARATOR “Yesus tersungkur lagi. Ia semakin sungguh-sungguh berdoa. Begitu berat beban pengorbanan yang akan dia tanggung hingga peluhnya berbubah menyerupai tetesan darah. Dalam sisa waktu yang Ia miliki, Yesus pun bangkit dari doa-nya dan kembali kepada murid-Nya. Kali ini, Yesus berkata kepada mereka:” YESUS “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tidak, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa” Murid bangun tersentak setengah terloncat, saling menyikut satu sama lain sambil memperhatikan sekeliling. YAKOBUS “Apa yang sebenarnya akan terjadi Guru? Beritahu kami agar kami dapat mempersiapkan diri, ya Guru.” YESUS “Sudahlah, marilah sudah dekat.”



kita



pergi.



Dia



yang



menyerahkan



aku



NARATOR “Ketika Yesus masih berbicara untuk mengajak murid-Nya bergegas pergi, datanglah Yudhas, salah seorang dari keduabelas murid Yesus bersama Ahli Taurat,orang-orang Farisi dan pasukan dengan membawa lentera, suluh, dan senjata seperti hendak menangkap seorang penjahat.” Dari jauh Yudhas berbicara memberi tanda, suara sedikit berbisik tapi jelas YUDHAS “Orang yang nanti aku cium, itulah Dia, tangkaplah Dia.”



Yudhas berjalan mempercepat langkah, sambil sudah mengulutkan tangan. YUDHAS “Salam Rabi” Yudhas memberi salam sambil memeluk memberi isyarat kepada Imam Kepala.



Yesus,



matanya



bermain



YESUS “Siapakah yang kalian cari?” ORANG – ORANG FARISI “Yesus dari Nazaret.” Suara orang farisi, imam kepala, ahli taurat berteriak meninggi. Raut wajah imam kepala tersenyum puas. YESUS “Aku-lah Dia” Orang-orang Farisi tersungkur ke tanah, sedangkan Imam Kepala dan Ahli Taurat terhentak. Yesus menjawab lagi dengan nada lebih tinggi tapi tenang YESUS “Sekali lagi Aku tanya, siapa yang kalian cari?” AHLI TAURAT “Yesus dari Narazet.” YESUS “Sudah Ku katakan, Aku lah Dia. Jika memang Aku yang kalian cari, biarkanlah mereka ini pergi.” NARATOR (Adegan freeze)



“Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: ‘Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku tidak seorang pun yang Ku birkan binasa.’ “Para Ahli Taurat menyuruh pasukannya untuk segera mengikat tangan Yesus dan menyeretnya pergi, tetapi sebelum mereka melakukannya, Petrus terlebih dahulu mengeluarkan pedang dan menghunuskan pedang itu ke telinga hamba Imam Agung, nama hamba itu Malkhus.” Petrus dari belakang telinga Malkhus.



berlari



ke



arah



Malkhus



dan



memotong



YESUS “Petrus! Sarungkan pedang mu! Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?” Yesus bernada marah. Lalu berjalan kearah Malkhus. YESUS “Apakah kau sangka Aku tidak dapat berseru kepada BapaKu,supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakan akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?” IMAM AGUNG “Segera tangkap dan seret dia.”



BABAK 2 MOVING KE RUMAH IMAM BESAR KAYAFAS-PAGI HARI Prajurit menyeret Yesus, sesekali ditendang dan didorong. Orangorang Yahudi mengikuti dari belakang, saling berbisik penasaran satu sama lain. satu dua orang terlihat mencemooh. Petrus ikut dari belakang sambil sembunyi-sembunyi. NARATOR



“Ia diseret menuju pengadilan Hanas dan dianiaya di depan banyak orang. Tetapi ia tidak membuka mulutnya. Seperti anak domba yang dibawa ke tempat pembantaian, dan seperti induk domba, dia menjadi kelu di hadapan orang yang menggunting bulunya, demikianlah dia tidak membuka mulut-Nya. Pada-Nya diberikan tuduhan-tuduhan palsu agar dapat dijatuhi hukuman mati.” ORANG FARISI 1 “Kami telah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Allah dan akan membangunnya kembali dalam tiga hari.” Orang-orang yang ada di situ terawa, ada yang membuang ludah merasa jijik. IMAM BESAR KAYAFAS “Mengapa Engkai tidak memberi jawaban atas tuduhan saksisaki ini terhadap Engkau?” ORANG FARISI 2 “Dia bahkan menyatakan diri sebagai Mesias.” IMAM BESAR KAYAFAS “Demi Allah Yang Hidup, katakanlah Engkau adalah Mesias, Anak Allah?”



kepada



kami,



apakah



YESUS “Engkau sendiri yang mengatakannya.” IMAM BESAR KAYAFAS “Jika Engkau adalah anak Allah, coba katakan kepada kami mengenai pengajaran-pengajaran Mu itu.” YESUS “Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkkumpul. Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapa engkau menanyai Aku? Tanyailah



mereka, yang telah mendengar apa yang Ku katakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Ku katakan.” AHLI TAURAT “Begitukah jawab mu kepada Imam Besar?” Ahli taurat menampar Yesus. YESUS “Jika kata-Ku salah, tunjukan dimana salahnya. Tetapi jika benar, mengapa engkau menampar Aku?” IMAM BESAR KAYAFAS “Kita telah mendengar semua hujatan yang Ia lontarkan terhadap Allah. Kita tidak lagi memerlukan saksi. Bagaimana pendapatmu?” AHLI TAURAT, ORANG FARISI, ORANG YAHUDI “Ia harus dihukum mati.” Imam Besar Kayafas memakaikan jubah ungu kepada Yesus. IMAM BESAR KAYAFAS “Siksa Dia, setelah itu bawa Dia ke hadapan Pilatus.” Para hamba Imam Besar menyiksa disitu tertawa terbahak-bahak.



Yesus.



Orang-orang



yang



ada



BABAK 3 Perhentian 1 NARATOR “Imam besar Kayafas tidak berani mengesahkan hukuman atas Yesus. Ia ingin melepaskan tanggung jawab yang menakutkan ini, karena itu setelah menyesah Yesus, Ia mengirim Yesus kehadapan Pilatus. Orang-orang Yahudi menunggu diluar gerbang istana supaya mereka tidak menajiskan diri, karena mereka hendak makan Paskah. Pilatus pergi keluar dan bertanya kepada orang-orang Yahudi.



PILATUS “Apa tuduhan mu terhadap orang ini?” ORANG FARISI 1 “Jika Ia tidak kehadapan tuan.”



bersalah,



kami



tidak



akan



membawa-Nya



PILATUS “Kalau begitu, ambillah Dia dan hakimilah dia menurtu hukum tauratmu.” ORANG FARISI 2 “Kami tidak boleh menghukum mati seseorang.” Pilatus menyuruh prajurit membawa Yesus kehadapannya. PILATUS “Apakah Engkau ini raja orang Yahudi?”



YESUS “Apakah engkau mengatakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?” PILATUS “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang menyerahkan Engkau kepadaku. Aoakah yang telah Engkau perbuat?” YESUS “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini. Jika kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba Ku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi kerajaanKu bukan dari sini.” PILATUS “Jadi Engkau adalah Raja?”



YESUS “Engkau sendiri yang mengatakannya. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran. Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” PILATUS “Apakah kebenaran itu?” NARATOR “Pilatus mengetahui bahwa Yesus tidak bersalah. Tetapi orang-orang Yahudi semakin mendesak ketika melihatnya bimbang. Sudah menjadi sebuah kebiasaan pada pesta Paskah seorang narapidana dibebaskan menurut kesepakatan. Disitu ada seorang penjahat yang belum lama ditangkap karena melakukan perampokan dan pembunuhan. Untuk dapat membebaskan Yesus, Pilatus memberikan pilihan kepada orang-orang Yahudi mengenai siapa yang ingin mereka bebaskan.” PILATUS “Diantara keduanya, siapa yang kalian pilih untuk ku bebaskan bagimu? Barabas atau Yesus yang disebut Kristus?” ORANG-ORANG YAHUDI “Enyahkan Dia dan bebaskan Barabas bagi kami!” “Ya, bebaskan Barabas” “Salibkan Yesus.” PILATUS “Kesalahan apa yang sebenanya telah dilakukan orang ini?” AHLI TAURAT “Menurut hukum kami, ia harus dihukum mati sebab ia mengaku dirinya Anak Allah.” Pilatus terllihat berpikir dan menimbang-nimbang. Raut wajahnya penuh keraguan.



NARATOR “Pilatus berada dalam pilihan yang berat antara jabatannya dan hati nuraninya. Maka ia memutuskan untuk menyesah Yesus dengan harapan orang Yahudi yang melihat-Nyaakan merasa iba dan menarik tuntutan mereka. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan mulai mencambuki Yesus.” Yesus dimahkotai duri-diseret lalu diikat disebuah tiangdicambuki. Setelah selesai, jubah Yesus dipakaikan lagi dan Yesus dihadapkan dengan keadaan penuh luka. Orang-orang yang membenci Yesus tertawa sambil menyumpahi. Yesus bergetar menahan rasa sakit. PILATUS “Lihatlah Dia. Haruskah aku menyalibkan rajamu?” ORANG FARISI 1 “Kami tidak mempunya raja selain kaisar!” “Salibkan Dia.” Orang-orang bergantian berteriak mendesak Pilatus menyalibkan Yesus. Pilatus mengangkat tangan menenangkan.



untuk



PILATUS “Tidakkah Engkau mau berbicara dengan saya? Tidakkah Engkau tahu bahwa aku memiliki kuasa untuk menyalibkan Engkau dan kuasa untuk membebaskan Engkau?” YESUS “Jika kuasa itu tidak datang dari Allah, engkau tidak memiliki kuasa apapun atas Ku. Karena itu, orang yang menyerahkan Ku lebih besar dosanya.” NARATOR “Ketika Pilatus melihat segala usahanya akan sia-sia, dan mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak yang terus berteriak.”



PILATUS “Aku tidak menemukan satu kesalahpun pada-Nya. Tetapi karena kalian mendesak, aku akan membebaskan Barabas dan Aku tidak bersalah terhadap darah orang benar ini, biarlah ini menjadi urusanmu sendiri.” IMAM BESAR KAYAFAS “Biarkanlah darah orang benar ini turun atas kami dan atas anak-cucu kami.” Pilatus melempar surat keputusan – Barabas dibebaskan – Salib Yesus dibawa masuk oleh prajurit– Yesus memanggul salib.



BABAK 4 Perhentian 2 NARATOR “Pilatus pun telah memilih. Daripada kekuasaan dunia lenyap dari padanya, dia memilih mengorbankan satu hidup yang tidak bersalah sama sekali. Dia menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Prajurit menendang lutut Yesus untuk membuat-Nya terjatuh. Dua orang diantara mereka mengambil salib untuknya sebagai sebuah tanda penghinaan. Yesus dibawa keluar istanauntuk disalibkan. Sambil memikul salib-Nnya Yesus pergi ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Yesus dicemooh sepanjang jalan-Nya bahkan diludahi.” PRAJURIT 1 “Ya, raja ku, bangunlah lihat persembahan bagi-Mu, raja.”



apa



yang



kubawa



sebagai



Nada prajurit mengejek. PRAJURIT 2 “Jangan lemah begitu! Tunjukan kekuatan seorang raja kepada kami!”



KEPALA PRAJURIT “Ayo cepat seret dia! Yang lain beri jalan!” Suara prajurit membentak sambil mencambuk tanah agar orang-orang kaget dan memberi jalan untuk Yesus. ORANG FARISI 1 “Lihat, raja memikul salib. Cuih. Raja najis.” IMAM AGUNG “Masih percayakah kalian pada ajaran raja lemah ini? Bahkan Dia tidak mampu menunjukan dimana pasukan yang akan menolongnya.”



PRAJURIT 4 “Kenapa lama sekali langkah-Mu raja?” Prajurit 4 mendorong dan menendang Yesus sampai Yesus terjatuh.



Perhentian 3 NARATOR “Baru sebentar perjalanan Yesus tempuh, tetapi sudah terasa begitu berat dan melelahkan. Banyak dari keluar dari lukaluka Nya. Tubuh manusia-Nya meras lelah, penat dan lemah. Sungguh, di dalam salib yang Yesus panggul terdapat dosadosa dan kesalahan kita. Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kesalah kita, hukuman yang mendatangkan keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya. Cambuk dikenakan pada-Nya beberapa kali ketika Dia jatuh ditindih Salib itu.” PRAJURIT 5 “Lihat! Raja ini memohon belas perjalanan sudah terjatuh Dia.”



kasihan,belum



setengah



Kepala prajurti memaksa Yesus bangkit dengan manrik jubahnya.



KEPALA PRAJURIT “Ayo! Ini bukan saatnya lanjutkan perjalanan Mu!” Sepanjang perjalan sindiran pada-Nya.



orang



istirahat.



Segeralah



menertawakan



Yesus.



bangun



dan



Melemparkan



ORANG YAHUDI 1 “Kalau baru memanggul salib begini saja tidak kuat, bagaimana bisa Dia membangun Bait Allah dalam tiga hari?” ORANG FARISI 2 “Dasar pendusta! Tidakkah Kau malu kepada orang-orang ini? Mereka yang Engkau ajarkan tentang hal-hal palsu, kini melihat kelemahamu! Hahahahaha.”



PRAJURIT 3 “Beri jarak, jangan terlalu dekat!” Prajurit mendorong orang-orang Yahudi yang semakin berdesakan.



Perhentian 4 NARATOR “Dalam perjalanan-Nya memanggul salib, Yesus merasa kesepian. Para muridnya telah melarikan diri karena ketakutan. Tetapi dalam perjalanan sengsara ini ternyata masih ada Maria, ibu-Nya, yang setia menderita bersama Dia. Luka yang ada ditubuh Yesus juga sama seperti yang ada di dalam hati Maria. Seorang putra yang ia kandung harus terbelenggu karena perbuatan dosa manusia. Tetapi dengan penuh ketaatan Maria berani menanggung semua resiko demi keluruhan Tuhan.” MARIA “Yesus, putra ku.”



Bunda Maria menangis, saat hendak berusaha memeluk Yesus, ia didorong paksa oleh prajurit. PRAJURIT 2 “Harus berapa kali ku katakan, jaga jarak!” KEPALA PRAJURIT “Biarlah dulu, sepertinya dia ibunya.” ORANG YAHUDI 2 “Tidak peduli apakah wanita itu ibunya atau bukan! Suruh orang ini lanjutkan perjalanan-Nya karena sudah hampir pukul sembilan, hari akan semakin siang!” Prajurit mencambuki Yesus agar cepat bangun dan lanjut berjalan.



Perhentian 5 NARATOR “Salib yang menindih bahunya terasa semakin berat. Matahari pun semakin terik sinarnya. Yesus mulai berjalan terhuyung hampir saja terjatuh lagi. Melihat itu, Kepala Prajurit menghadang seorang yang bernama Simon yang berasal dari Kirene. Ia baru saja datang dari luar kota. Salib Yesus diletakkan diatas bahu Simon, untuk membantu meringankan derita yang Yesus rasakan.” Simon dari Kirene bersembunyi ditengah-tengah wajahnya kebingungan dan penasaran.



rakyat.



Raut



Prajurit melihat sekeliling dan melihat simon lalu memanggilnya. KEPALA PRAJURIT “Hey, kamu! Yang membawa tas, kemari!” SIMON KIRENE “Saya, tuan?” KEPALA PRAJURIT



“Kamu bantu Dia memikul salib ini. Jalannya sudah mulai melemah.” ORANG FARISI 1 “Untuk apa orang ini diberi bantuan? Percuma saja!” ORANG YAHUDI 1 “Lihat saja setelah tenaganya pulih sedikit lagi, Dia akan mulai mengajari kita dengan omong kosongnya. Hahahahaha.” PRAJURIT 3 “Kalau sudah dibantu begini, jalannya lebih cepat! AYO!” PRAJURTI 1 “Yang di depan, beri jalan! Minggir!”



Perhentian 6 NARATOR “Debu, darah, dan keringat menutupi wajah Yesus. Tekanan dan desakan orang-orang Yahudi sepanjang perjalanan membuat Yesus kehilangan semarak pada wajah-Nya. Tepatlah apa yang digambarkan Yesaya, ‘banyak orang akan tertegun memandang Dia; begitu butuk rupa-Nya, tidak seperti manusia lagi. Ia tidak tampan, semarak pun tidak ada padanya sehingga tidak ada yang tertarik untuk memandang-nya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakita; ia sangat dihina, sehingga orang menutup pandangan terhadap Dia. Diantara banyaknya orang yang menghina Yesus, ada seorang yang masih berempati pada Yesus. Dia adalah Veronika. Dengan segala keberanian ia maju mendekat pada Yesus dan mengusap wajah Yesus dengan kerudung yang ia gunakan.” PRAJURIT 4 “Minggir! Akan kucambuk kalian yang menghalangi jalan.”



Veronica menyerobot masuk ditengah-tengah gerombolan orang yang mulai rusuh karena melawan prajurit untuk menghajar Yesus. VERONIKA “Izin-kan aku, ya Tuhan-ku” Veronika disitu.



menyerahkan



kerudungnya.



Yesus



mengusap



wajahnya



PRAJURIT 5 “Siapa lagi ini? Pergi dari sini?!” ORANG FARISI 2 “Di saat seperti ini masih saja ada orang bodoh yang mau membantu-Nya?” VERONIKA “Tidakkah kalian memiliki sedikit hati nurani? Apakah dengan kekuasaan ini kalian bebas menindas seseorang?” ORANG YAHUDI “Jangan coba memberi pengajaran pada kami! Atau kau juga ingin ikut disalibkan bersama dengan Dia?” Mimik wajah Yesus sedikit tersenyum, memberi isyarat Veronika untuk segera menjauh dari orang-orang Yahudi.



kepada



Perhentian 7 NARATOR “Perjalanan Yesus belum berakhir. Orang-orang Yahudi semakin berdesakan, berlomba untuk meludahi wajah Yesus dan menendang tubuhnya. Tidak sedikit dari mereka juga mendorong-dorong salib sehingga rasanya beban salib itu bertambah berat berkali-kali lipat. Untuk kedua kalinya Yesus terjatuh.” AHLI TAURAT “Dia terjatuh lagi. Kali ini siapa yang akan membantunya?”



IMAM AGUNG “Kalian yang ingin membantu-Nya kali ini akan kami buat untuk juga ikut tergantung di salib bersama dengan dia!” “Hey, Yesus. Mana kekuatan raja yang Engaku miliki? Sudah habiskan omong kosong Mu?” KEPALA PRAJURIT “Cepat bangun! terima tadi?”



Tidak



cukupkah



bantuan



yang



sudah



Engkau



Kepala prajurti menarik jubah Yesus. IMAM AGUNG “Oleh karena itu, jangan sekali-kali mengaku sebagai Allah. Lihat hukuman yang Allah timpakan pada-Mu.



Anak



NARATOR “Orang-orang seperti belum puas menyiksa Yesus, mereka pun mencemoohnya tak habis-habis. Meskipun begitu, dengan teguh hati Ia bangun. Diangkatnya lah kembali salib berat itu. Ia meneruskan perjalanan tanpa mengeluh.”



Perhentian 8 NARATOR “Begitu banyak orang yang mengikuti Yesus sepanjang perjalanan Yesus memanggul salib. Beberapa orang pun keluar dari rumahnya untuk melihat penyiksaan yang Yesus alami. Yesus melihat ke arah lain bahwa ada sekelompok perempuan yang menangisi Dia. Dengan sisa tenaga yang ada, Yesus menghibur dan menyapa mereka.” WANITA MENANGIS 1 “Begitu beratnya Engkau menanggung beban itu, Ya Tuhan.”



Wanita menangis sambil mengetuk-ngetuk dada. WANITA MENANGIS 2 “Siapa saja, tolong lah Dia, berhenti menyiksanya.” Yesus menengok langkahnya.



sedikit



ke



arah



wanita



dan



memperlambat



YESUS “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu. Sebab akan tiba masanya orang berkata: ‘Berbahagialah perempuan mandul dan tidak pernah memiliki anak.’ Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung untuk menimpa mereka, dan kepada bukit-bukit untuk menimbun mereka. Sebab jikalau orang berbuah seperti ini kepada kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?”



ORANG FARISI 1 “Apakah Engkau sudah cukup kuat sampai bisa menghibur mereka ini?” ORANG YAHUDI “Apakah kalian kira dengan penghiburan membebaskan Dia, wahai wanita bodoh?”



itu



kalian



bisa



Prajurit mencambuki tanah KEPALA PRAJURIT “Ayo beri jalan! Kami harus segera menyelesaikan pekerjaan ini!” PRAJURIT 3 “Jangan halangi Dia. Jangan ajak dia bicara!” Orang-orang terus meludahi Yesus. Menendang salibnya.



Perhentian 9



NARATOR “Sinar matahari siang itu semakin menyengat. Jalan yang Yesus lalui untuk sampai ke puncak Golgota pun semakin menanjak. Tubuh Yesus yang semakin lemah tidak mampu menahan beban Salib yang berat. Untuk ketiga kalinya Yesus terjatuh. Tubuh-Nya terbanting di tanah yang berbatu-batu. Lukanya yang hampir kering tergores kembali hingga menyucurkan darah. Dengan sisa tenaga-Nya, Yesus berusaha bangun. Yesus mau menyelesaikan perjalanan sampai ke puncak Golgota. Cinta-Nya kepada manusia dan ketaatan kepada kehendak BapaNya memberikan kekuatan yang begitu besar kepada Yesus.” Yesus terjatuh – kemudian semakin dicambuki oleh para prajurit. PRAJURIT 1 “Angkat badan-Mu. Perjalanan tidak akan selesai kalau Kau terus terjatuh seperti ini.” PRAJURIT 2 “Lihat keatas sana, Engkau akan segera sampai pada tempat istirahat Mu yang sesungguhnya.” KEPALA PRAJURIT “Bantu Dia berdiri, dan pastikan jangan sampai dia jatuh pingsan disini.” Prajurit 4 membantu mengangkat Yesus.



mengangkat



salib,



prajurti



5



Bunda Maria ikut menangis hingga tersujud ke tanah Yesus terjatuh.



BABAK 5 Perhentian 10 PUNCAK GOLGOTA – SIANG HARI NARATOR



membantu melihat



“Setelah perjalanan panjang yang penuh derita, sampailah Yesus di Golgota. Rasa sakit dan penyiksaan sesungguhnya telah tiba. Dalam setiap langkah yang meletihkan itu, Yesus semata-mata hanya memikirkan keselamatan umatnya. Bahkan sebelum penghinaan di kayu salib Ia terima, baju-Nya terlebih dahulu ditanggalkan dan mereka membuang undi atas jubahnya. Jubah itu tidak berjahit, hanya satu tenunan dari atas ke bawah. Maka genaplah nas yang tertulis dalam Kitab Suci: ‘Mereka membagi-bagikan pakaian-Ku diantara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku’. Yesus telah menjadi manusia yang paling hina. KEPALA PRAJURIT “Tanggalkan baju-Nya, potong, dan mendapat bagian dari orang ini.”



bagi



rata



agar



kita



PRAJURIT 5 “Tetapi, ada baiknya kita tidak memotong jubahnya yang tidak berjahit ini. Mari kita buang undi atasnya untuk menentukan siapa yang berhak atas jubah-Nya.” PRAJURIT 4 “Aku setuju! Itu terdengar lebih adil.” Mereka menentukan undi lalu melemparnya (bentuknya seperti dadu) yang mendapat undi adalah prajurit 3, dia lalu melompat kegirangan.” PRAJURIT 3 “Hahahaha! Aku yang memenangkan milikku sekarang! Hahaha.”



undian!



Perhentian 11 KEPALA PRAJURIT



Jubah



ini



jadi



“Letakkan salib-Nya pada pangkal-Nya. orang ini diatas salib itu.”



Kemudian



baringkan



PRAJURIT 1 “Berikan tali dan paku itu kepada ku Prajurit 2 mengambil tali dan paku, lalu membantu mengikat tangan kiri Yesus PRAJURIT 4 “Satu…dua….(paku ditancapkan)” PRAJURIT 5 “Apakah kurang dalam wahai raja? Hahahaha” Tangan Yesus dipaku dalam dua hitungan. KEPALA PRAJURIT “Jangan bicara terus! Sekarang giliran kakinya.” Kaki Yesus juga dipaku dalam dua hitungan NARATOR “Maria melihat peristiwa mengerikan itu. Ia melihat tangan anak—Nya direntangkan di salib-tangan yang pernah diulurkan untuk memberkati dan menyembuhkan banyak orang. Paku menembus dagign yang lembut itu, hati bunda hancur tak berdaya. Yesus sama sekali tidak bersungut-sungut. Wajahnya pucat tapi tenang.” KEPALA PRAJURIT “Angkat salib-Nya!” YESUS “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” IMAM AGUNG



“Dengar, orang ini masih mencoba berdoa untuk keselamat kita? Hahahahah sangat konyol. Dia pikir siapa yang akan mendengarkan Dia?” AHLI TAURAT “Yesus,dimana pengikut-pengikut Mu yang setia itu? Apakah mereka meninggalkan Engkau karena sadar bahwa Engkau hanyalah orang lemah? Hahaha!” NARATOR Saat orang sedang mengolok-olok Yesus, datanglah Pilatus dengan membawa sebalok kayu. Pilatus memerintahkan prajurit untuk memasang balok kayu itu pada salib Yesus. Dalam balok kayu itu, Pilatus menuliskan tulisan dalam bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani yang berbunyi: ‘Inilah Raja Orang Yahudi’ PILATUS “Pasang tulisan ini diatas salib-Nya.”



IMAM KEPALA “Janganglah kau tulis; Raja orang Yahudi, tetapi tulislah: Orang ini mengaku sebagai Raja Orang Yahudi.” PILATUS “Apa yang tertulis, tetap tertulis.” Pilatus pergi kembali ke kasisaran. ORANG FARISI 2 “Jikalau Engkau diri-Mu!”



adalah



Raja



orang



Yahudi,



selamatkanlah



ORANG YAHUDI “Orang lain ia selamatkan, tetapi diri-nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan.”



“Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu, sehingga kami percaya pada-Nya.” AHLI TAURAT “Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: Baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya!” ORANG FARISI 1 “Benar! Bukankah dia sendiri yang mengatakan bahwa Ia ini Anak Allah?” ORANG YAHUDI “Hai, Engkau yang mau merobohkan bait suci dan mau membangunnya dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkanlah diri Mu!” Rakyat yang Salib itu.



lain



bersahut-sahutan



menyuruh



Yesus



turun



dari



Perhentian 12



NARATOR “Tidak jauh dari salib Yesus, berdiri Maria; ibunya, Maria Magdalena, dan dua orang pengikut setia-nya. Dengan menahan rasa sakitm Yesus berkata pada mereka;” YESUS “Ibu, inilah Anakmu. Anak, inilah Ibumu.” Mata Yesus melihat bergantian ke arah Maria dan muridnya. NARATOR “Sejak saat itu, murid tersebut menerima Maria di dalam rumah-Nya sebegai Ibunya. Tepat pada jam dua belas siang,



kegelapan menyelimuti daerah itu. Alam seolah ikut merasakan penderitaan Yesus. Kilat menyambar dari balik awan dan menerangi salib Sang Penebus. Yesus dengan nyaring berseru: YESUS “Eloi………Eloi………Lama……Sabakhtani” “Ya Tuhanku, Ya Allah ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Orang-orang mulai ketakutan karena langit begitu gelap dan petir menyamba tak berhenti. YESUS “Aku Haus” NARATOR “Yesus tahu bahwa semuanya itu sudah selesai dan supaya apa yang tertulis dalam Kitab Suci dapat tergenapi, Yesus meminum air anggur yang dicelupkan dalam sebuah bunga karang lewat setangkai hisop. Prajurit mengulurkan bunga itu ke bibir Yesus. Setelah itu Yesus berkata. YESUS “Sudah selesai.” “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Ku-serahkan nyawa-Ku.” SELURUH UMAT DAN PEMAIN HENING SEJENAK BERLUTUT MENGENANG KEMATIAN PENYELAMAT DUNIA, YESUS KRISTUS. (DIHARAPKAN ADA SOUND EFFECT) NARATOR “Karena hari itu hari persiapan Paskah dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang yang masih hidup tergantung di salib untuk dipatahkan. Maka datanglah prajurit untuk mematahkan kaki orang-orang tersebut. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi seoang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan



segera mengalir keluar darah dan air. Ketika Kepala Pasukan meilat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: KEPALA PRAJURIT “Sunguh orang ini adalah Anak Allah.” NARATOR “Hal itu terjadi supaya genaplah apa yang tertulis dalam nas Kitab Suci, ‘Tidak satu pun dari tulangnya akan dipatahkan. Mereka akan tertegun memandang Dia yang sudah mereka tikam.”



Perhentian 13 & 14 Sementara hari itu ketika hari sudah mulai malam, Yusuf Arimatea datang menemui Pilatus secara diam-diam karena takut terhadap orang Yahudi. Ia meminta agar jenazah Yesus diturunkan. Nikodemus datang juga ke situ, Ia membawa campurn minyak mur dengan minyak gaharu, Kira-kira lima puluh kati beratnya.Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan paskah orang Yahudi, sedang kubur it utidak jauh letaknya, Maka mereka meletakkan mayat Yesus disitu.



END