Tablo Script Editing Final [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKS TABLO Pembukaan



:



Doa oleh Romo



Narator



: Saudara/I yang terkasih dalam Kristus. Pada hari ini kita berkumpul untuk merenungkan kisah sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus yang karena kasih Ia rela menerima Cawan yang melambangkan pengorbananNya untuk membebaskan seluruh umat manusia dari dosanya. Dengan mengenangkan kembali kesengsaraan Tuhan Yesus, kita ingin untuk semakin menyadari betapa besar kasih Allah kepada kita. Di samping itu kita berharap dengan kisah sengsara ini kita mampu menyadari segala dosa yang sering kita lakukan, sebab dosa kitalah yang menyebabkan Tuhan Yesus menderita sengsara hingga wafat di kayu salib.



Taman Getsemani Gesturd



: (sambil diiringi musik, rombongan Yesus masuk dari arah pintu sayap kiri) Yesus berjalan bersama Petrus, Yakobus dan Andreas lalu berhenti di suatu tempat. Ia sangat takut dan gentar lalu katanya.



Yesus



: “Hatiku sangat sedih. Seperti mau mati rasanya. Tinggalah disini dan berjaga-jagalah” (Yesus naik ke tempat doa disudut kiri altar)



Gesturd



: Yesus menuju ke suatu tempat disekitar taman dan bersimpuh, berdoa supaya sekiranya mungkin saat itu berlalu daripadaNya. Yesus terlihat gelisah.



Yesus



: “Ya Abba, Ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagiMu, ambilah Cawan ini dari padaKu.. tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.



Gesturd



: Setelah itu Yesus mendatangi murid-muridnya dan mendapati mereka sedang tidur. Lalu Yesus berkata kepada Petrus



Yesus



: “Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam saja? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan. Roh memang penurut, tetapi daging lemah.”



Gesturd



: Kemudian Yesus kembali lagi untuk berdoa. Ketika Yesus kembali kepada muridmuridnya lagi, Yesus melihat mereka sedang tertidur lelap karena mereka sangat



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



mengantuk dan tidak mengerjakan apapun, mereka juga tidak memiliki sesuatu yang bisa diberikan kepadaNya. Yesus kembali berdoa untuk ketiga kalinya lalu kembali untuk membangunkan murid-muridNya. Yesus



: “Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.



Gesturd



: Sementara Yesus berbicara nampaklah segerombolan massa dan prajurit yang membawa pedang. Dari kerumunan orang-orang tersebut muncullah sosok Yudas. Ia maju untuk mencium Yesus (sesuai petunjuknya bahwa orang yang akan diciumnya berarti DIALAH MESIAS yang akan ditangkap dan dibawa)



Petrus



: “Ada apa, Yudas?” (berusaha menahan Yesus)



Yesus



: “Yudas, lakukanlah apa yang harus kamu lakukan” (Dengan suara yang lirih)



Gesturd



: Petrus melepaskan tangannya kemudian Yudas maju dan mencium Yesus



Yudas



: “Rabi”…(Kemudian mencium Yesus)



Yesus



: Hai Teman, Untuk itukah engkau datang?



Gesturd



: Terdengar seseorang berteriak



Longginus



: “Itu dia orangnya, Tangkap Dia”



Massa



: (Berteriak) “Tangkap Dia, Bawa Dia, Siksa Dia..”



Gesturd



: Petrus menghunus pisaunya dan dengan cepat memotong telinga salah seorang Prajurit hingga putus. (ketika telinga prajurit tersebut putus, terdengar erangan kesakitan) Tetapi Yesus kembali melakukan Mukjizat, Yesus memasang kembali telinga prajurit yang terputus (seketika suara erangan berhenti, semua massa yang hadir diam dan terkesima). Beberapa waktu kemudian sebagian massa yang mulai sadar kembali berteriak, Yesus diseret menuju pintu sayap kiri. Melihat itu Petrus sangat sedih dan marah. Ia berbalik dan menyerang Yudas.



Petrus



: “Yudas, itukah balasanmu kepada Guru? Teganya kamu menghianati-Nya…(menangis terseds sedu). Tidak pernahkah. Kau keterlaluan…kau kau merasa puas dengan semua yang kau dapatkan? Penghianat !!!



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Gesturd



: Petrus begitu murka dan ingin menghajar Yudas namun ada Yakobus dan Andreas yang menenangkannya lalu menariknya pergi. Sementara itu, Yudas terlihat sedih. Ia Nampak frustrasi karena penyesalan yang dalam. Sembari Yudas menyesali kesalahannya, narrator akan membaca narasi.



Narrator



: seperti hal yang fana, seperti itulah kita manusia. Begitu sering menuntut Allah mengabulkan kehendak dan keinginan kita namun begitu sering pula kita mengkhianatiNya kemudian berpura-pura menyesal agar diterima kembali sebagai anakNya.



Yudas



: (berteriak)” Tuhan, betapa berdosanya aku saat ini. Aku sangat tidak berguna. Aku pantas mati.”



Gesturd



: Yudas terlihat kehilangan akal dan berjalan terseok - seok sambil berteriak kemudian menghilang.



Yudas



: “Arghhh… Aku gila, Aku pantas mati. Aku tidak berguna!!!!”



(Apabila memungkinkan ada tambahan Adegan setelah Yudas bunuh diri) Mahkamah Agung Gesturd



: Yesus dibawa menghadap kepada Imam Besar. Massa yang menghantar Yesus masuk kembali setelah yudas pergi, dan dari arah pintu sayap kanan secara bersamaan Hanas dan Kayafas masuk. Kayafas langsung mengambil posisi sedangkan Hanas melihat apa yang terjadi kemudian Ia kembali dan melaporkannya kepada Kayafas. Setelah itu Hanas kembali ke kerumunan.



Hanas



: “Bawa dia masuk!!!”



Gesturd



: Yesus diseret menghadap Imam besar. Masyarakat berteriak histeris mengolok-olok Yesus.



Massa



: “Hukum dia, dia penipu, penghasut, dia pantas mati…. HUKUM DIA!”



Farisi 1



: “Hukum dia, katanya Dia akan merubuhkan Bait Allah”



Farisi 2



: “Benar dan Dia berjanji akan mendirikannya kembali dalam waktu tiga hari. Yang benar saja” (pandangan sinis terhadap Yesus)



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Massa



: “Ya HUKUM DIA. Dia menghojat Allah!!! Hukum.. Hukum…Hukum dia!!!”



Kayafas



: “Tidakkah engkau memberi jawaban atas tuduhan-tuduhan dari saksi-saksi ini terhadap Engkau?”



Gesturd



: Yesus diam



Kayafas



: “Apakah Engkau Mesias, Anak Allah?”



Yesus



: “Akulah Dia (menatap dengan tegas) dan kamu akan melihat anak manusia duduk di sisi kanan yang mahakuasa dan datang ditengah-tengah awan di langit.



Hanas



: (mendengar itu Hanas marah lalu langsung maju dan menampar Yesus) “Untuk apa kita perlu saksi lagi?” Kalian semua sudah mendengar hujatanNya terhadap Allah. Apa pendapat kalian?”



Massa



: (berteriak) “Dia Penghianat!! Siksa dia, Hukum Dia! Bunuh Dia



Gesturd



: Seorang farisi maju dari antara kerumunan dari pintu sayap kiri



Farisi



III



: Pengkhianat. Kau bukan Anak Allah!!! (menampar Yesus)



Gesturd



: Massa mulai menghina Yesus, mendorong dengan marah. Hanas dan Kayafas tampak murka lalu pergi namun sebelum itu Kayafas berteriak.



Kayafas



: “Bawa dia menghadap Pilatus!”



Gesturd



: Yesus diseret lalu dibawa pergi keluar ke pintu sayap kiri. Sementara itu Simon Petrus mengikuti gerombolan massa dari belakang. Seseorang melihat Simon (massa berada di setiap sudut altar, saduki 1 muncul dari arah mimbar bacaan. Saduki 2 dari arah koor dan saduki 3 di sudut altar dekat pintu sayap kiri. Petrus masuk dari arah pintu sayap kanan)



Saduki 1



: “Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus orang Nazareth itu”



Petrus



: “Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud” (ayam berkokok 1x)



Gesturd



: Petrus seketika menjauh menuju tempat lain dan bertemu lagi dengan seseorang



Saduki 2



: “Orang ini adalah salah seorang dari mereka”



Petrus



: “Tidak, bukan aku!”



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Saduki 3



: “Engkau ini pasti salah satu dari mereka, bukankah engkau orang Galilea?”



Petrus



: “Aku sama sekali tidak mengenal orang yang itu”



Gesturd



: Maka berkokoklah ayam untuk yang kedua kalinya. Lalu teringatlah Petrus akan sabda Yesus “Hari ini sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal aku tiga kali.” Petrus begitu sedih dan menyesal, Ia menangis tersedu-sedu sembari memohon ampun.



Doa Pembukaan : Tuhan Yesus Kristus, kami berkumpul disini untuk merenungkan sengsaraMu, jalan salibMu menuju puncak Golgota. Meskipun Engkau merasa gelisah dan takut tetapi Engkau dengan mantap menjalankan perintah BapaMu demi kami anak-anakMu. Kami ingin mengikuti Dikau melalu jalan salib ini, walaupun tak jarang kami selalu menghindari kesengsaraan maupun pengorbanan pada peristiwa yang kami alami sehari-hari. Semoga semangat dan keteguhanmu demi menyelesaikan kisah sengsara ini menjadi dorongan dan motivasi bagi kami yang sedang berziarah menuju Rumah Bapa. Narator



: Kasihanilah Kami Ya Tuhan Kasihanilah Kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa



Lagu Pemb.



: (…………………………………………….



PERHENTIAN I YESUS DIHUKUM MATI Narrator



: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Dari belakang altar masuk Pilatus diiringi Para Prajurit. Yesus sudah diikat dan dibawa masuk oleh empat orang Prajurit dipimpin oleh Longginus. Masuk dari arah depan gereja.



Longginus



: “Cepat… Pemberontak..!!! Masuk.. (Berteriak dan mencambuk Yesus dengan cemeti, sambil mendorong dengan tombak. Masuk dari depan : Massa, Prajurit yang membawa Yesus dan orang-orang farisi)



Prajurit 2



: “Cepat,,Cepat,, Dasar Penghasut rakyat!!!” (mengumpat



Gesturd : Yesus tiba di altar. Marcellus dan 2 prajurit lainnya sudah siap diatas altar. Kemudian dengan sebuah tanda Marcellus memerintahkan salah seorang prajurit untuk memanggil Pontius Pilatus



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Longginus



: (menghadap Pilatus kemudian Marcellus) “Lapor Tribune Marcellus..Tawanan siap untuk diadili!!



Marcellus



: “Yang Mulia Pontius Pilatus, Gubernur Kekaisaran Romawi atas perintah Imam Hanas dan Kayafas serta orang-orang Farisi.. kami menyerahkan Yesus orang Nazareth ini untuk diadili.



Pontius Pilatus : “Aku terima.. bawa tawanan itu kemari… Marcellus



: “Longginus… bawa dia kemari!!! Cepat!!!



Gesturd



: Marcellus membawa Yesus kepada Pontius Pilatus dengan menyeretNya. Kemudian dihampiri Pontius Pilatus dan tertegun memandangNya. Yesus berdiri penuh wibawa dihadapan Pilatus. Pilatus lalu berjalan menuju orang-orang farisi dan mulai bertanya



Pontius Pilatus : “Hai orang-orang Yerusalem… Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?” Massa



: “Jikalau Ia bukan penjahat, kami tidak menyerahkanNya kepadamu!”



Pontius Pilatus : “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum tauratmu!” Hanas



: “Tidak.. Tidak… Kami tidak boleh membunuh seseorang”



Gesturd



: Pilatus tertunduk lesu, sesungguhnya Ia sangat bersimpati kepada Yesus namun karena Ia takut kehilangan jabatan dan simpati rakyat Ia lalu berjalan menuju Yesus dan bertanya



Pontius Pilatus : “Engkaukah Raja Orang Yahudi?” Yesus



: “Apakah Engkau mengatakan hal itu dari hatimu sendiri ataukah ada oran glain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?”



Pontius Pilatus : “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku. Apakah sesungguhnya yang telah Engkau perbuat? “ Yesus



: “Kerajaanku bukan dari dunia ini.. jika kerajaanKu dari dunia ini, pasti hamba-hambaKu telah melawan supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaanku bukan dari sini.”



Pontius Pilatus : “Jadi Engkau adalah Raja?”



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Yesus



: “Engkau mengatakan bahwa Aku adalah Raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini. Supaya Aku memberikan kesaksian tentang kebenaran… setiap orang yang berasala dari kebenaran mendengarkan suaraKu”



Pontius Pilatus : “Apakah kebenaran itu?” Gesturd



: Pilatus lalu berjalan menuju umat (massa) dengan hati yang ragu Ia pun berkata



Pontius Pilatus : “Aku tidak mendapati kesalahan apapun padaNya. Tetapi sesuai tradisi bahwa setiap Paskah aku membebaskan tawanan bagimu. Maukah kalian, supaya Aku Pontius Pilatus membebaskan raja orang Yahudi ini bagimu?” Kayafas



: “Jangan Dia, melainkan Barabas!”



Massa



: “ya…ya.. bebaskan Barabas penyamun itu.. Ia lebih berharga daripada Dia!!!”



Gesturd



: Pilatus memerintahkan Marcellus untuk membawa Barabas dan Marcellus memberi tanda kepada salah satu prajurit untuk membawa Barabas



Pontius Pilatus : “Sekali lagi kutanya, mana yang kalian pilih? Orang ini atau Barabas? Massa



: “BEBASKAN BARABAS!!! Bebaskan Barabas!!!”



Pontius Pilatus : “Marcellus!!! Siksa Dia… dan Bebaskan Barabas!!! Marcellus



: “Siap Tuanku Pilatus!!! Longginus, Plutonius, cepat kerjakan!!!”



Gesturd



: Barabas dilepaskan dan prajurit siap untuk menyiksa Yesus di sudut altar. Barabas dibebaskan, Ia terlihat senang dan tertawa puas dihadapan Yesus dan massa, Ia juga mengejek para prajurit. Kemudian Ia menghampiri Yesus lalu diam dan pergi sambil tertawa kembali. Massa dan yang lainnya menuju ke sudut altar sebelah kanan lalu tenang selama penyiksaan. Di sudut kiri altar tinggalah prajurit. Marcellus, Longginus dan Plutonius serta dua orang prajurit penjagal menyiksa Yesus.



Marcellus



: “Ambilkan jubah ungu itu.. cepat!!!”



Gesturd



: Prajurit mengambil jubah ungu dan mahkota duri lalu menyerahkannya kepada Marcellus



Marcellus



: “salam hai Raja Orang Yahudi” (menampar lalu meludahi Yesus)



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Gesturd



: Setelah penyiksaan Marcellus melapor kepada Pilatus kemudian Yesus kembali dihadapkan kepada Massa



Pontius Pilatus : “Lihatlah aku membawa Dia kepada kamu supaya kamu tahu aku tidak mendapati kesalahan apapun padaNya” Farisi 1



: “Kami punya hukum dan menurut hukum Ia harus mati!!! Sebab Ia menganggap dirinya Anak Allah”



Farisi 2



: “Dan jikalau engkau membebaskan Dia maka engkau bukanlah sahabat kaisar!!! Setiap orang yang menganggap dirinya Raja berarti Ia melawan Kaisar…!!”



Gesturd



: Setelah Pilatus mendengarkan perkataan itu, Ia langsung memerintahkan Prajurit agar mendudukan Yesus di Litostrotos dan menyiapkan kain putih untuk menuliskan sesuatu



Pontius Pilatus : “Inilah Rajamu!!!” Massa



: “Enyahkan Dia.. Dia bukan raja kami, SALIBKAN Dia!!! Salib Dia, Salib, Kami tidak memiliki Raja selain Kaisar”



Gesturd



: Pilatus tidak peduli dengan teriakan itu dan mulai menulis kemudian menyerahkannya kepada Marcellus. Pilatus kemudian berjalan ke arah bejana yang telah berisi air dan mencuci tangannya kemudian Ia pergi meninggalkan altar menuju sakristi lewat pintu kanan altar. Yesus tetap diam saat dibawa oleh Prajurit melewati pintu sayap kanan.



Narator



: Dalam kesunyian Getsemani. Yesus berdoa dan bergulat dengan bayang-bayang penderitaan yang akan menimpa diriNya. Keringat sampai menjadi titik darah. “Bapa jika boleh biarlah piala ini berlalu dari padaku, tetapi bukanlah kehendakku melainkan kehendakMu yang terjadi.” Doa yang diwarnai dengan pergumulan antara keberadaanNya sebagai manusia dan dipihak lain sebagai seorang Putra Allah berakhir dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh muridNya sendiri yaitu Yudas Iskariot. Yesus ditangkap, diseret seperti penjahat, dihadapkan kepada Mahkamah Agung, diolok-olok. PakaianNya ditanggalkan, disiksa hingga akhirnya dihukum mati. Sudah banyak darah tertumpah hanya disebabkan perbedaan keyakinan dengan perbedaan cara beriman kepada Allah. Kita telah mengetahui pengorbananNya yang besar tapi seringkali menyangkali keyakinan kita terhadapNya. Kita tidak berani menyatakan bahwa “Kita Anak Allah.” Kita bahkan menghindar dan bersembunyi ketika orang yang kita cintai diseret dan dibunuh. Inilah drama terbesar tentang perendahan martabat manusia. Tindakan merendahkan martabat manusia bukan saja dialami oleh Yesus. kejadian serupa terekam



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



juga dalam kehidupan kita selaku manusia sehari-hari. Kita bahkan ikut terlibat dalam aksi seperti ini. Tak jarang mengkhianati Tuhan yang dengan sungguh mengasihi kita. Kita merendahkan martabat kita sebagai Putra-Putri Allah dengan melakukan tindakan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan (hening sejenak…) Marilah kita berdoa… Umat



: Ya Tuhan Yesus, dengan deritamu martabat kami sebagai Anak Allah yang dirusak dosa, diperbaiki. Kami memohon pertolonganMu agar kami senantiasa menyadari keberadaan kami sebagai citra Allah dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang merendahkan martabat kami sendiri dan orang lain.



Narator



: Kasihanilah Kami ya Tuhan, kasihanilah kami.



Umat



: Allah kasihanilah kami orang berdosa



Lagu



: …………………..



PERHENTIAN II YESUS MEMANGGUL SALIB Narrator



: Kami menyembah Dikau Ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib sucimu Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Dari arah sayap kanan terdengar suara lecutan cemeti dan suara kesakitan dari Yesus, dari sakristi keluar Pontius Pilatus diiringi Marcellus, Longginus dan Plutonius. Kemudian dari pintu kiri altar muncul dua orang prajurit dengan membawa salib. Bertemu di tengahtengah altar.



Marcellus



: “Cepat keparat…!” (mendorong Yesus hingga terjatuh) Hai Kalian (menunjuk kepada prajurit).. Bawa salibnya kemari!



Massa



: “Salib dia, Salibkan dia, Bunuh dia di Golgota!!!” (berteriak)



Gesturd



: Yesus didorong ke tengah-tengah altar lalu dihampiri oleh Pilatus, yang kemudian berkata



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Pontius Pilatus : “Lihatlah manusia ini (diam sebentar) Marcellus!!! Bacakan ini (menyerahkan segulung kertas kepada Marcellus) dan pasangkan pada salibNya nanti!” Marcellus



: (mengambil kertas tersebut seraya menunduk kemudian membacakan tulisannya) “IESUS NAZARENUS REX IUDERUM… YESUS ORANG NAZARETH RAJA ORANG YAHUDI”



Kayafas



: “Yang Mulia Pontius Pilatus, jangan engkau menulis Raja Orang Yahudi.. DIA BUKAN RAJA KAMI!”



Hanas



: “Benar Yang Mulia, jangan ditulis, bukankah keparat ini mengatakan bahwa AKU ADALAH RAJA ORANG YAHUDI?”



Pontius Pilatus : “Apa yang kutulis TETAP kutulis!!” (TEGAS) Gesturd



: Yesus dipaksa untuk memanggul salib yang dibawa oleh Prajurit tadi, lalu berjalan melewati pintu sayap kiri umat.. para Prajurit terus mengumpat



Narrator



: Mati di kayu salib adalah hukuman bagi seorang penjahat pada jaman itu. Yesus dikelompokkan sebagai penjahat karena Ia dituduh menghujat Allah. Yesus menerima keputusan itu dengan kesatria. Menjatuhkan hukuman secara tak adil, menganggapNya sebagai penjahat adalah bukti nyata bahwa hakim tidak lagi mengindahkan rasa keadilan yang disuarakan oleh hati nurani. Martabat manusia sebagai citra Allah dilengkapi dengan suara hati. Suara Tuhan sendiri direndahkan hakim dunia. Salib bukanlah sesuatu yang menyenangkan bagi kita apabila kita tidak mengenal salib Kristus. Dengan salib Kristus kita semakin dikuatkan untuk menghadapi tantangan hidup ini terutama dalam usaha menuruti kata hati kita yang merupakan suara Tuhan Allah sendiri. (hening sejenak…) Marilah Kita Berdoa..



Umat



: Tuhan Yesus, engkau berani memikul salib yang berat karena kami tidak mendengarkan Engkau yang adalah jalan kebenaran dan hidup. Utuslah Roh-Mu agar kami semakin peka dengan suaraMu yang menggema dari lubuk hati kami.



Narrator



: Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa



Lagu



: ……………………..



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



PERHENTIAN III YESUS JATUH YANG PERTAMA KALI DI BAWAH SALIB Narrator



: Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Gerombolan Massa masuk dari arah pintu sayap kanan menuju altar. Yesus terjatuh menelungkup dan salibnya terhempas kesamping, kemudian Ia dihampiri oleh para prajurit dan disiksa lagi



Marcellus



: “Dasar Jahanam, lamban!!! Ayo berdiri..!”



Longginus



: “Keparat Pemalas..” (mengayunkan cemeti untuk mencambuk Yesus)



Massa



: “Bangun… Bangun KAU.. SALIBKAN DIA!” (menghujat)



Gesturd



: Yesus dipaksa berdiri dengan bantuan seorang prajurit lalu salibnya dipanggul kembali dan melanjutkan perjalanan



Narator



: Beban berat salib yang dipikulNya dan jalan yang tidak rata membuat Yesus menjadi amat lelah, kesakitan akibat luka disekujur tubuhNya ditambah beban penderitaan bathin karena ditinggal oleh murid-muridNya menyebabkan Ia jatuh tertindih salib di tanah yang berdebu. Betapa beratnya dosa manusia yang harus ditanggung Yesus namun Yesus tidak menyerah dan bangkit kembali meneruskan perjalanan menuju kalvari. Yesus memberi teladan kepada kita apabila kita terjatuh dalam dosa dan kesalahan, maka kitapun harus bangki t kembali untuk meneruskan perjalanan kita menuju kepada Bapa (hening sejenak…)



Narator



: Marilah kita berdoa



Umat



: Ya Yesus, jatuhMu membuat kami sadar akan kelemahan dan dosa-dosa kami. Kami mohon agar anugerahkanlah rahmatMu apabila kami jatuh dalam dosa dan kesalahan sehingga kami dapat bangun kembali untuk memperbahurui diri dan perilaku kami terhadap mereka yang berbeda iman dengan kami. Dengan demikian, kami berani berubah kea rah yang lebih baik. Sebab Engkau sumber kekuatan kami kini dan sepanjang masa.



Narator



: Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa



Lagu



: …………………..



PERHENTIAN IV YESUS BERJUMPA DENGAN IBUNYA Narrator



: Kami menyembah Dikau Ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib sucimu Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Rombongan prajurit dan Yesus yang memanggul salib masuk dari pintu sayap kiri. Sementara itu Bunda Maria, Maria Istri Kleofas, Maria Magdalena, dan Murid Yesus yaitu Yohanes berjalan perlahan dari arah pintu depan. Berjumpa di altar. Maria Magdalena berlari hendak mendapati Yesus namun dihalangi oleh Plutonius.



Plutonius



: “Hei…!!! Wanita bedebah!!! Mau apa kau, minggir!!!”



Maria Magdalena : “Guru.. guru.. Ibumu merindukanMu Plutonius



: “Banyak tingkah kau!!! Minggir!! Enyah kau darisini, mau mati kau????” (mengangkat pedang dan siap menghunuskannya)



Gesturd



: Maria Magdalena menyingkir dari kaki prajurit sambil terisak ketakutan



Marcellus



: “Plutonius…!!! Sarungkan pedangmu. Biarkan keparat ini (menunjuk kepada Yesus) bertemu IbuNya untuk terakhir kali.



Plutonius



: “Siap Tribune, Kalian cepat kemari!!!” (menghardik Bunda Maria dan rombongannya)



Gesturd



: Rombongan Bunda Maria segera menghampiri Yesus, sementara para prajurit berjagajaga disekelilingnya. Bunda Maria terlihat sangat sedih dan menderita karena melihat kesengsaraan anaknya. Musik pengiring mengalunkan lagu Ave Maria (atau sejenisnya)



Maria



: “Oh Anakku darah dari darahku, jantung dari jantungku…”



Gesturd



: Yesus dan Bunda Maria menangis berkasih-kasihan, Bunda Maria membelai wajah Yesus dengan penuh kasih saying. Kemudian Yesus berbicara pada Ibunya



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Yesus



: “Ibu… lihatlah.. Ini Anakmu…” (menunjuk pada Yohanes)



Maria



: “Yesus… Anakku” (menangis terbata-bata penuh kesedihan)



Gesturd



: Yohanes yang berdiri disamping Maria langsung berlutut dan memeluk kaki Yesus dan menangis



Yohanes



: “Guru…”



Yesus



: “Inilah Ibumu… “ (berkata kepada Yohanes sambil menunjuk kepada Bunda Maria)



Gesturd



: Plutonius berteriak lagi, memerintahkan Rombongan Bunda Maria untuk menyingkir, Yesus, Para Prajurit dan Massa keluar melalui pintu kanan.



Narrator



: Dengan hati pedih dan berlinang air mata Bunda Maria menyaksikan para serdadu yang kejam menyiksa Putra terkasihnya. Hati Ibu mana yang tidak remuk redam manakala menyaksikan anaknya menderita sedemikian hebat. Namun Bunda Maria dengan tabah dan setia turut serta menanggung penderitaan bersama Yesus dan menyimpan segala kekalutannya sendiri. Kesetiaan Bunda Maria yang selalu berada disamping Yesus memberikan kekuatan baru untuk terus berjalan bersama pada Jalan Salib ini. Setia pada orang yang berkuasa, jauh lebih mudah daripada setia kepada orang yang lemah dan dimusuhi banyak orang. Kesetiaan Bunda Maria pada penderitaan Kristus ini menjadi teladan bagi kita agar menjadi sesama yang setia dan ikut menderita dengan mereka yang dimusuhi banyak orang (hening sejenak…)



Narrator



: Marilah kita berdoa



Umat



: Ya Yesus, Bunda Maria telah memberikan teladan kesetiaan pada penderitaan orang lain. kesetiaanNya menyadarkan kami akan kerapuhan kami yang tidak setia pada penderitaan orang lain. Kami begitu mudah lari meninggalkan sesama kami melewati penderitaannya sendiri tanpa sedikitpun memiliki niat untuk meneladani kesetiaan Bunda Maria yang selalu setia meski dalam perkara sulit sekalipun. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin



Narator



: Kasihanilah kami Ya Tuhan, kasihanilah kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa



Lagu



: ………………………….



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



PERHENTIAN V YEUS DITOLONG SIMON DARI KIRENE Narrator



: Kami menyembah Dikau Ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Yesus, Para Prajurit dan Massa masuk melalui Pintu sayap kanan, massa terus berteriak menghujat Yesus. Tiba-tiba Marcellus berteriak.



Marcellus



: “BERHENTI!”



Gesturd



: Yesus dan Para Prajurit serta Massa yang sedang berjalan seketika menghentikan langkah mereka, kemudian Marcellus memeriksa kondisi Yesus dan menghampiri Longginus dan berkata



Marcellus



: “Kita berhenti dahulu, orang ini sudah lemas. Dia perlu beristirahat agar tidak mati sebelum tiba di golgota.



Longginus



: “Siap Tribune, apakah sebaiknya kita mencari pengganti untuk dia sehingga tugas kita pun cepat selesai”



Marcellus



: “Cerdas kamu! Plutonius!!! Cari orang untuk membantu keparat ini memikul salib!”



Plutonius



: “Siap Tribune!”



Gesturd



: Sementara dialog Marcellus dan Plutonius berjalan, Simon dari Kirene masuk dari Pintu depan sebelah kanan bersama kedua anaknya. Plutonius yang diperintahkan mencari pengganti untuk Yesus berjalan ke arah massa dan umat sambil mencari-cari sampai akhirnya menemukan Simon dari Kirene bersama anaknya kemudian menarik dia yang diikuti anak-anaknya.



Plutonius



: “Hei kamu… cepat kemari. Siapa namamu?” (kedua anak simon dari kirene ketakutan dan bersembunyi dibelakang ayahnya)



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Simon dari Kirene : “Ampun Tuan, ampun… Hamba Simon, dan ini anak-anak hamba Nicholas dan Arche. Kami hendak pulang ke Kirene. Adakah hamba bersalah, tuan? Hamba telah membayar pajak dan berlaku baik. Hamba samasekali tidak melakukan hal yang buruk, tuan.” Plutonius



: “Banyak omong!!! Kau, cepat bantu dia. Pikul salib itu. Kalian diam disini!” (sambil melotot pada kedua anak Simon dari Kirene)



Gesturd



: Simon dari Kirene menghampiri Yesus, sejenak menatap wajah Yesus kemudian bersama-sama dengan Yesus memanggul salib dan melanjutkan perjalanan, keluar melalui pintu sayap kiri. Massa terus berteriak dan menghujat.



Massa



: “Golgota.. Golgota… Golgota.. Dia pantas mati!”



Narator



: Yesus tampak tidak kuat lagi memikul salib yang berat sementara Golgota masih begitu jauh. Para serdadu menemukan Simon dari Kirene, seorang petani yang sedang dalam perjalanan pulang bersama anak-anaknya. Mereka menahan dia untuk menggantikan Yesus sementara memikul salib. Pertolongan yang dilakukan Simon dari Kirene memberikan rasa lega yang cukup bagi Yesus meskipun dipaksa oleh para serdadu. Terkadang kita tidak berani menyelesaikan tanggung jawab kita dan melimpahkan beban kita begitu saja kepada orang lain seperti para Serdadu yang memiliki tugas menyalibkan Yesus. Dengan seenaknya menunjuk orang lain untuk memikul tanggung jawab tersebut. Tak jarang kita juga tidak mampu bersikap seperti Simon dari Kirene yang dengan penuh kerelaan bersedia menanggung kesengsaraan bersama Yesus. Betapapun kecil bantuan yang kita berikan, hendaklah kita tetap berusaha melakukannya karena kita tidak pernah menyadari bahwa bantuan tersebut memiliki makna yang besar bagi orang yang kita perhatikan. Marilah kita berdoa



Umat



: Ya Tuhan berilah kami kepekaan dan rasa tanggung jawab dalam menghadapai perkara hidup ini. Jauhi kami dari sikap melepaskan tanggung jawab seperti para serdadu dan jadikanlah kami pribadi yang kuat dan berani dalam bertindak seperti Simon dari Kirene dalam melayani sesama kami. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin



Narator



: Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Lagu



: …………………………….



PERHENTIAN VI VERONIKA MENGUSAP WAJAH YESUS Narrator



: Kami menyembah dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Yesus, Para Prajurit dan Massa masuk kembali melalui pintu sayap kiri. Sementara itu Veronika datang dari arah pintu depan, setengah berlari dan menhampiri Yesus diatas altar. Sebelum menemui Yesus, Veronika terlebih dahulu dihadang oleh Plutonius yang langsung berteriak mengunus pedangnya namun lagi-lagi dihentikan oleh Marcellus.



Plutonius



: “Kau Wanita… Berhenti disini!!!”



Veronika



: “Ampuni hamba Tuan, hamba hanya ingin membersihkan peluh dan darahnya”



Plutonius



: “Tidak boleh! Minggir kamu, atau aku… (bersiap menghunus pedangnya)



Marcellus



: “Plutonius, cukup! Sarungkan pedangmu, biarkan dia…”



Gesturd



: Veronika merasa terharu bercampur sedih, ia menangis dan berlutut menghampiri Yesus kemudian mengusap wajah Yesus. Yesus hanya diam dan dengan tatapan matanya mengucapkan terima kasih. Saat itu juga wajah Yesus tergambar pada kain Veronika.



Plutonius



: “Sudah, cukup! Dasar wanita, cari muka saja bikin lambat. Minggir bedebah!” (kemudian mendorong Veronika hingga jatuh terduduk)



Gesturd



: Yesus dibentak dan dipukuli lagi, didorong untuk melanjutkan perjalanan menuju pintu sayap kanan. Veronika bangkit berdiri kemudian berjalan perlahan dari sisi kiri altar menuju sisi kanan altar sambil memperlihatkan kain yang berisi gambar Yesus. Lagu ovos mengiringi adegan ini.



Narrator



: Darah, keringat dan debu menghiasi wajah Yesus. “Banyak orang tertegun memandang Dia;begitu buruk rupaNya. Tidak seperti manusia lagi dan tampakNya tidak seperti anak manusia lagi, Ia sangat dihina, sehingga orang menutup muka terhadapNya dan bagi kita pun tidak masuk hitungan” (Yesaya 52:14:53:36). Layaknya seorang wanita, Veronika



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



memiliki kepekaan yang tinggi terhadap penderitaan Yesus. Dengan segenap keberaniannya Ia berani menerobos keramaian dan menghampiri Yesus untuk mengusap wajahNya yang penuh dengan kotoran dan darah. Dengan tindakan yang sederhana, Veronika menunjukan kepada kita agar tidak menutup mata terhadap penderitaan yang terdapat di sekeliling kita. Hendaklah kita dengan berani dan tekad yang murni membantu dan memberikan penghiburan kepada mereka yang membutuhkan. (hening sejenak…) Marilah Kita berdoa… Umat



: Ya Tuhan Yesus, ampunilah kami yang kurang peka terhadap kebutuhan sesama kami yang menderita, yang selalu memikirkan banyak pertimbangan sehingga takut memberikan pertolongan. Semoga teladan Veronika membuat kami lebih waspada dan yakin akan kekuatan kami sehingga berani memberikan bantuan dengan bijaksana terhadap sesama yang membutuhkan dengan demikian kami juga turut meringankan penderitaanMu sebab Engkau telah menderita bagi kami sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin



Narator



: Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa



Lagu



: …………………….



PERHENTIAN VII YESUS JATUH KEDUA KALINYA Narator



: Kami menyembah Dikau Ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Yesus, Para Prajurit dan Massa masuk melalui pintu sayap kanan. Tiba di altar, Yesus terjatuh lagi dan pingsan. Kali ini jatuhnya jauh lebih parah sehingga para prajurit berteriak jauh lebih ganas. Para wanita telah siap di pintu sayap kiri, salah seorang diantaranya membawa buli-buli air dan berjalan masuk perlahan.



Marcellus



: “Keparat! Bangun kau.. Hei! (sambil menginjak bahu Yesus dengan sepatunya lalu memperhatikan wajah Yesus dari dekat) Prajurit, cepat cari air lalu siram dia. Kerjakan!!!”



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Longginus



: (mencari seseorang yang sekiranya membawa air dan menemukan seorang wanita yang sedang membawa buli-buli berisi air) “Hei kamu wanita pembawa buli-buli air!!! Tribune meminta airmu untuk disiram pada wajah bedebah itu” (merampas buli-buli air dari tangan wanita tersebut)



Wanita Pembawa Buli air : “Jangan Tuan, hamba membutuhkannya..” (berusaha mengambil kembali bulibuli air tersebut dari tangan Longginus” Longginus



: (dengan kasar merampas lalu pergi membawa air tersebut dan menyiramkannya ke wajah Yesus yang sedang jatuh pingsan) “Bangun kau! Dasar Malas, lamban!!! Salibmu sudah menunggu, cepat!!!”



Yesus



: (tersadar seketika kemudian mengerang dengan suara lirih) “Ahhhhhh…”



Plutonius



: “Cepat bangun, keparat!!! Masih panjang jalanmu, dasar lamban!!!”



Gesturd



: Yesus dibangunkan oleh Simon dari Kirene dan para prajurit kembali memaksa Dia untuk memanggul salib. Dengan sisa tenaga yang ada, Yesus terhuyung-huyung berjalan keluar dari pintu sayap kiri.



Narrator



: Meskipun telah ditolong oleh Simon dari Kirene dan wajahNya telah dibersihkan oleh Veronika. Tubuh Yesus sudah terlampau lemah untuk menanggung beban salib di cuaca yang panas terik. Yesus terjatuh untuk kedua kalinya. Tenaganya sungguh terkuras. Yesus harus menanggung perlawanan gencar lawan-lawanNya, menyaksikan sendiri penyangkalan Petrus yang Ia kasihi dan merasakan buah pengkhianatan Yudas. Dia mendengar dengan telinganya suara orang-orang yang dulu diajarkannya berteriak menghujat dan meminta Ia disalibkan. Beban yang Ia pikul sungguh berat, beban yang serupa juga ada ditengah kita. Aksi penyangkalan dan pengkhianatan, penolakan atas kehadiran pembawa kebenaran, tindakan main hakim sendiri dan masih banyak lagi. Beban salib yang menindihnya tidak membuat Yesus menyerah, melainkan Ia bangkit berdiri dan berjalan lagi. Yesus telah memberi teladan kepada kita untuk berani bangkit dari kegagalan dan keterpurukan dan terus berusaha (hening sejenak….) Marilah kita berdoa



Umat



: Tuhan Yesus betapa beratnya penderitaanMu namun Engkau tetap tabah dan tak kenal putus asa. Berilah kami kekuatan yang sama dan keberanian yang serupa untuk bangkit lagi disaat kami mengalami kejatuhan dan merasa ditinggalkan. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Narator



: Kasihanilah kami Ya Tuhan, kasihanilah kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa



Lagu



: ……………………………



PERHENTIAN VIII YESUS MENASEHATI WANITA-WANITA YANG MENANGIS Narrator



: Kami menyembah Dikau Ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Yesus, Para Prajurit dan Massa masuk melalui pintu sayap kiri. Sekelompok wanita yang sudah siap di pintu sayap kanan menghadang jalan sambil menangisi Yesus. Prajurit dengan sigap menahan mereka



Marcellus



: “Hai wanita-wanita bodok, minggir!!! Pergi darisini..”



Wanita 1



: “Guru… Jangan tinggalkan kami Guru..”



Wanita 2



: “Guru.. kemana Engkau akan pergi, lakukanlah sesuatu bukankah Engkau samasekali tidak bersalah?” (Sambil menangis tersedu-sedu)



Yesus



: “Hai wanita-wanita Yerusalem, jangan lah tangisi Aku melainkan tangisilah dirimu dan anak-anakmu…”



Para Wanita



: “Guru…” (menangis lebih keras lagi dan histeris)



Plutonius



: “Erghhhh CUKUP!!! Cepat jalan keparat! Kalian wanita-wanita tidak tau di untung Minggir darisini, pergi dan tangisi suami dan anak-anakmu seperti ucapanNya. Jika kalian setia dengan penjahat ini ikuti saja Dia dan jangan ribut… Cepat Jalan!!!”



Gesturd



: Yesus berjalan terhuyung-huyung menuju pintu sayap kanan. Para wanita yang menangis mengikuti rombongan prajurit dan massa dari belakang.



Narrator



: Adalah wanita-wanita Yerusalem yang begitu menaruh Iba dan menangis untuk Yesus. Mereka yang diadili oleh hati nurani yang menuntut untuk kembali kepada kodratnya



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



sebagai pembawa kasih dan kehangatan. Dalam kondisi sangat menyedihkan ini, Yesus masih sempat membalas keprihatinan para kaum wanita dengan menasehati mereka. Turut menangis dan bersedih bersama orang yang sedang menderita menunjukan kepedulian dan rasa kasih sayang kita namun alangkah baiknya jika kita memberikan bantuan yang dibutuhkan melalui tindakan yang nyata bukan hanya sekedar tangisan dan keluhan yang justru tidak mengobati penderitaannya. Marilah Kita berdoa… Umat



: Tuhan Yesus, Engkau menghargai setiap tetesan air mata sebagai tanda simpati kepadaMu. Namun Engkau lebih menghargai tindakan nyata, perubahan diri yang konkrit dan penyesalan dosa dengan tangisan. Ajarilah kami untuk tidak hanya berhenti pada tangisan dan menyesali segala dosa dan kesalahan kami tetapi dengan sadar mengatasi dosa dan kesalahan tersebut sehingga kami tidak perlu jatuh lagi pada dosa dan kesalahan yang sama sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin



Narrator



: Kasihanilah kami Ya Tuhan, kasihanilah kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa



Lagu



: ……………………….



PERHENTIAN IX YESUS JATUH KETIGA KALINYA Narator



: Kami menyembah Dikau Ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan Salib SuciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Yesus, Para Prajurit dan Massa masuk melalu pintu sayap kanan. Saat hampir sampai di altar, Yesus terhuyung perlahan dan jatuh. Simon dari Kirene berusaha menahan salibNya. Yesus mengerang kesakitan dan para prajurit mulai berteriak marah. Para wanita yang menangis berteriak tersedu-sedu menyaksikan penderitaan Yesus. Sementara itu Properti Kasar mulai menyiapkan Stager dan perlengkapan untuk penyaliban.



Yesus



: “Argh….”



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Plutonius



: “Dasar keparat kau, lamban!!!!” (mencambuk Yesus berkali-kali dengan kejam)



Para Wanita



: “Guru….oh Guru..” (menangis tersedu-sedu)



Marcellus



: “Cukup Plutonius, apakah kamu harus selalu diingatkan? Jangan sampai bedebah ini mati di jalan, pekerjaan kita akan menumpuk karena kelakuanmu. Longginus, periksa dia dan kalian wanita-wanita jahanam, TUTUP MULUT KALIAN!”



Longginus



: “Lapor Tribune, dia sudah sangat lemah”



Marcellus



: “Baik. Plutonius ambil salibnya”



Gesturd



: Plutonius mengangkat salib Yesus yang terjatuh. Yesus yang sudah lemah berusaha untuk berdiri kembali,Ia didorong oleh Longginus yang kemudian berbicara sambil menatap massa dan umat



Longginus



: “Lihat… Lihat baik-baik MANUSIA, Semua yang terjadi padaNya akibat ULAH KALIAN!”



Gesturd



: Yesus berlutut di altar. Simon dari Kirene diusir oleh Para Prajurit karena Penyaliban akan segera disiapkan. Sebelum meninggalkan Yesus, Simon dari Kirene menatap dengan sendu kepada Yesus. Semua pemain tetap berada disekitar altar.



Narrator



: Puncak Golgota begitu terik, jalanan menanjak. Yesus telah kehabisan tenaga karena a yang berat. Ia terjatuh, tersungkur untuk yang ketiga kalinya. Namun Ia tak kenal menyerah, Ia bangkit mengumpulkan sisa-sisa tenagaNya. Ia harus menyelesaikan karya yang telah ditugaskan oleh Bapa kepadaNya. cintaNya kepada manusia dan ketaatanNya kepada kehendak Bapalah yang memberi kekuatan begitu besar kepada Yesus. Beban Yesus akan semakin besar jika kita Manusia terus jatuh kedalam dosa dan kesalahan yang sama. Setiap perhentian di jalan salib ini adalah lambang dari sebuah ketaatan dan pengosongan diri. Saat Yesus jatuh untuk ketiga kalinya, kita menyaksikan betapa besar cintaNya kepada kita. Ketika ia bangun dan berjalan lagi, kita dapat mengukur betapa luar biasa niatNya untuk menyelesaikan karya keselamatan ini. Allah sudah lebih dulu mencintai dan mengasihi kita, apakah balasan kita terhadap cinta Allah ini bagi sesama yang berada disekitar kita? Khususnya yang miskin dan menderita, berbeda agama dan keyakinan, berbeda prinsip hidup dan mungkin adalah lawan politik kita (hening sejenak..) Marilah kita berdoa..



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Umat



: Ya Yesus Engkau tetap tabah dan bersemangat menyelesaikan karya keselamatan ini meskipun tubuhmu sudah tidak mampu lagi menahan penderitaan yang begitu berat. kesetiaanMu kepada Bapa melebihi segalanya. Berilah kami kesetiaan yang sama dan semangat yang besar dalam melaksanakan tugas dalam keluarga dan masyarakat disekitar kami. Berikalankah cintaMu kepada mereka melalui hidup dan karya kami sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin



Narrator



: Kasihanilah kami Ya Tuhan, kasihanilah kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa



Lagu



: ……………….. (musik lebih lama dimainkan sambil properti menyiapkan perlengkapan penyaliban)



PERHENTIAN X PAKAIAN YESUS DITANGGALKAN Narrator



: Kami menyembah Dikau Ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Yesus berlutut dan terdiam di altar menanti siksaan selanjutnya oleh para serdadu. Marcellus mulai mendekatinya, para prajurit lainnya sibuk menyiapkan penyaliban. Plutonius datang dengan membawa sebuah dadu besar untuk mengundi jubah Yesus.



Marcellus



: “Hahahaha..akhirnya tiba juga di golgota!!! Longginus, Plutonius, Cepat kerjakan tugas kalian!”



Longginus dan Plutonius : “Siap Tribune” Plutonius



: (berkata kepada Yesus) “Hei kamu, cepat tanggalkan bajumu dan jubah kebesaranmu. hahahaha” (menampar dan memukul Yesus)



Para Wanita



: (terus menangis) “Guru… oh Guru…”



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Marcellus



: “Longginus bawa kemari jubah itu, mari kita undi saja jubah ungu ini.. hahaha… Aku pilih angka terbesar. ENAM!”



Longginus



: “Aku SATU”



Plutonius



: “Aku LIMA”



Prajurit Lainnya : “Aku TIGA.. Aku EMPAT… Aku Dua..” Plutonius



: “Siap… Satu dua tiga..” (melempar dadu ke atas dan angka enam yang keluar)



Marcellus



: “Yah ENAM! Aku menang, hahahaha… Terima Kasih Raja, jubahMu kini menjadi milikku. Huahahahaha… (Prajurit lain tertawa mengejek mendengar ucapan Marcellus kemudian menyiksa Yesus karena merasa kalah)



Gesturd



: Pada waktu itu ada dua orang penyamun yang akan disalibkan bersama dengan Yesus. Keduanya dibawa oleh prajurit dan disalibkan di samping kiri dan kanan salib Yesus.



Narrator



: Yesus sungguh-sungguh menyerahkan diri dan berkorban sepenuhnya. Ia memberikan semua milikNya. Juga kehormatan dan karya diriNya. Tak ada yang tersisa bahkan pakaiannyapun ditanggalkan. Yesus menjadi yang paling hina dan dipermalukan dihadapan banyak orang. Apakah yang dapat kita perbuat untukNya? Sudahkah kita melakukan apa yang dikatakan Yesus dan dikehendaki Bapa “Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian. Ketika Aku sakit, kamu merawat aku. Ketika Aku dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Sesungguhnya, segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk Aku.” Ada banyak saudarasaudari kita yang menantikan uluran tangan kita, korban bencana alam banjir, tanah longsor,gempa bumi, letusan gunung berapi, para korban pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dirampas haknya dan di injak-injak harkat dan martabatnya. Mereka menantikan uluran tangan kita, berhentilah hanya dengan berdoa dan menasehati. Lakukanlah sesuatu yang nyata dan bisa di rasa sebagai bentuk kepekaan kita. (hening sejenak..) Marilah Kita berdoa…



Umat



: Tuhan Yesus, sampai pada Jubah dan Bajumu, hartamu yang tersisa telah ditanggalkan dan di undi. Engkau menanggung malu dan melihat kesenangan yang semu dan sembrono. Tiada kasih yang lebih besar selain KasihMu, Engkau telah menyerahkan segalanya bagi kami. Semoga kami mampu menjaga martabat kami agar tetap luhur dan



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



suci sehingga tidaklah sia-sia pengorbanan dan maluMu. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin Narator



: Kasihanilah kami Ya Tuhan Kasihanilah kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa



Lagu



: ………………….



PERHENTIAN XI YESUS DIPAKU DI KAYU SALIB Narrator



: Kami menyembah Dikau Ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Yesus didorong ke tempat penyaliban, para prajurit sibuk dengan tugasnya masingmasing. Kedua lengan dan telapak tangan serta kaki Yesus diikat kemudian Yesus dipaku.



Marcellus



: “Kerjakan dengan cepat, hari sabat hampir tiba… Ayo!!!”



Parjurit



: “Siap Tribune!”



Yesus



: (mengerang kesakitan) “Argh… Bapa, Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang telah mereka perbuat… arghhh”



Para Wanita



: (menangis dan berseru histeris) “Guru….”



Gesturd



: Para Prajurit bekerja keras, memaku dan meninggikan salib Yesus. Hingga akhirnya Yesus terangkat antara langit dan bumi. Yesus sangat kesakitan, sesekali Yesus menggeliat dan menghela nafas menahan sakit yang sungguh-sungguh nyata.



Narrator



: Inilah saat-saat yang paling mengerikan. Para serdadu mencampakan Yesus ke tanah, menancapkan paku yang dalam pada tangan dan kakiNya. Dalam kesakitannya Yesus masih sempat mendoakan dan memberikan pengampunan bagi mereka yang telah menghukum Dia. Rasa sakit itu samasekali tidak menghalangi Dia untuk memberikan janji keselamatan kepada penjahat yang bertobat. Penderitaan merupakan bagian dari hidup manusia, akan tetapi masih ada orang yang tega menambah penderitaan orang lain dengan hasutan, fitnaan dan lain sebagainya. Masihkah kita memiliki nurani untuk meringankan penderitaan sesama kita yang telah menjadi korban? (hening sejenak..)



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Marilah Kita berdoa.. Umat



: Allah Bapa sebelum PutraMu memberikan diriNya pada kematian di kayu salib. Dia telah terlebih dahulu meletakan tubuhNya di kayu salib. Semoga kenangan sengsara salib suci ini dan kebangkitanNya membantu kami untuk melepaskan diri dari ikatan dosa. Mampukan kami untuk meringankan penderitaan sesama kami seperti teladan Putramu Terkasih Tuhan kami Yesus Kristus yang telah membebaskan kami dari belenggu dosa. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin



Narator



: Kasihanilah Kami Ya Tuhan, KAsihanilah kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang berdosa. Lagu : …………………..



PERHENTIAN XII YESUS WAFAT DI KAYU SALIB Narator



: Kami menyembah Dikau dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Saat Yesus telah tergantung di salib, Ia terlibat percakapan dengan kedua penyamun yang ikut disalibkan disamping kiri dan kananNya



Penyamun Kiri : “Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diriMu dan Kami” Penyamun Kanan : “Tidakkah Engkau takut? Juga tidak kepada Allah? Kita layak dihukum tetapi orang ini… Ia tidak melakukan kesalahan apapun. (diam sejenak) Yesus, ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja…” Yesus



: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan aku didalam Firdaus”



Gesturd



: Panas semakin terik, Yesus mulai bergerak tak nyaman pada gantungan salibNya. Darah terus mengucur dari lengan dan kakiNya. Paru-parunya tidak dapat bernafas dengan normal dan Ia mulai tak mampu menghirup udara dengan baik. Detik-detik terakhir kematianNya telah tiba. Ia tersengal dan berteriak..



Yesus



: “Heeegghh…Aku Haus..”



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Longginus



: “Lapor Tribune, Ia haus”



Marcellus



: “Ambilkan bunga karang, cucukan anggur asam itu dan berikan padanya!”



Gesturd



: Longginus segera melakukan apa yang diperintahkan Marcellus



Yesus



: “ahhh… argh… sudah selesai..”



Gesturd



: Yesus berusaha tegap kembali, Ia memandang langit yang mendung dan gelap, suara angin menderu-deru. Tiba-tiba nafasnya memburu dan Ia berteriak dengan nyaring



Yesus



: “ELOI..ELOI..LAMMA…SABAKTHANI..(ALLAHKU YA ALLAHKU MENGAPA ENGKAU MENINGGALKAN AKU? - suara yang lirih dan sedih kemudian hening sejenak) YA BAPA KE DALAM TANGANMU KUSERAHKAN NYAWAKU..”



Gesurd



: Yesus lemas dan Ia pun wafat dengan menundukan kepala. Seketika gempa dan Guntur terjadi bersamaan. Angin menderu mengerikan. Seluruh umat BERLUTUT.



Marcellus



: “Longginus, selesaikan!”



Gesturd



: Dengan tombak ditangannya Longginus menusuk lambung kanan Yesus. Saat itu juga, Ia terpana dan berkata



Longginus



: “Sungguh.. Orang ini Anak Allah”



Gesturd



: Para Prajurit berhamburan lari dan mulai meninggalkan golgota, hanya Longginus yang berlutut dan terdiam melihat Yesus yang telah mati di salib seakan-akan tidak percaya terhadap apa yang Ia lakukan pada Yesus. Tak berapa lama kemudian, Bunda Maria yang sejak semula sudah mengikuti jalan salib ini bersama Maria Isteri Kleofas, Maria Magdalena dan Yohanes berdiri dibawah Salib Yesus dan menangis. Didekat situ juga terdapat seorang kaya dari Arimathe yang juga adalah kenalan Simon Petrus, Yusuf namanya. Ia bersedia memberikan tempat pemakaman bagi Yesus.



Narrator



: Tiga jam lamanya Yesus bergulat dengan maut, tiga jam lamanya Ia tergantung antara langit dan bumi, kesepian sungguh merasukNya saat itu. Sampai-sampai Ia berseru dengan suara nyaring memanggil Bapanya. Ia sendirian, Ia merasa ditinggal karena Ia juga adalah manusia seperti Kita. Inilah saatnya kemanusiaan Kristus ditanggalkan. Dengan kepasrahan yang mendalam Ia berkata “Bapa Kedalam tanganMu Kuserahkan RohKu” (hening sejenak..)



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Marilah Kita berdoa… Umat



: Ya Yesus, Tak ada yang lebih besar daripada cinta seseorang yang menyerahkan nyawaNya bagi sahabatNya. Engkau begitu mencintai kami sehingga Engkau menyerahkan nyawaMu kepada kami. Tolonglah kami agar mampu meneladani cintaMu. Khususnya bila cinta itu menuntut pengorbanan yang besar. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin



Narator



: Kasihanilah Kami Ya Tuhan, Kasihanilah kami



Umat



: Ya Allah kasihanilah kami orang yang berdosa



Lagu



: …………………………..



Selesai Perhentian ini, umat boleh duduk kembali PERHENTIAN XIII YESUS DITURUNKAN DARI SALIB Narrator



: Kami menyembah Dikau Ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu



Umat



: Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia



Gesturd



: Murid-murid Yesus dengan dipimpin oleh Simon Petrus mulai melepaskan semua ikatan dan paku pada tangan dan kakiNya (diiringi lagu dari koor). Bunda Maria, Maria Magdalena, Maria Istri Kleofas dan Veronika mendekati salib untuk melihat jenazah Yesus. Yesus kemudian dibaringkan pada pangkuan Maria, IbuNya. Suasana hening….



Narator



: Dalam keadaan tak lagi bernyawa Yesus tergantung di kayu salib. Darah dari lambungnya yang ditikam oleh Longginus sang Prajurit yang akhirnya menyadari bahwa Yesus sungguh-sungguh Anak Allah, masih mengalir dan membasahi tanah. Keluarga Yesus dan Yusuf dari Arimatea atas izin Pilatus datang untuk menurunkan jenazah Yesus dari SalibNya. Siapakah yang dapat mengalahkan dunia selain daripada dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah? Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah. Salib menjadi kenangan seluruh cinta Allah kepada dunia (hening sejenak…) Marilah Kita berdoa…



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah



Umat



: Tuhan Yesus, kematianMu di kayu salib sungguh menggugah hati banyak orang. Engkau bukan hanya sekedar inspirasi, tetapi Engkau adalah Juruselamat Sang Penebus yang lahir ke dunia, menjadi manusia dan rela dihukum mati demi kami anak-anakmu. Ucapan spontan dan tulus dari Longginus itu bermakna sangat besar karena terkadang kami pun tidak menyadari akan kehadiran dan karya keselamatanMu disekitar kami. Semoga kami semakin sungguh-sungguh menjalani hidup ini dengan selalu berpengang teguh pada ajaran dan kasih setiaMu sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin



Narator



: Kasihanilah kami Ya Tuhan kasihanilah kami



Umat



: Ya Allah Kasihanilah kami orang berdosa



Lagu



: ……………



Gesturd



: Jenazah Yesus dipindahkan ke tandu dan ditutupi kain putih. Bunda Maria tidak mampu menyembunyikan kesedihannya namun Ia berusaha tabah dan tegar. Maria Magdalena meminyaki kepala Yesus dan meletakkan bunga mawar diatas kain yang menutupi Jenazah Yesus. Diiringi oleh nyanyian dan duka seluruh umat, Jenazah dibawa keluar melalu pintu depan. Yang memimpin iring-iringan adalah Longginus, sang Prajurit yang akhirnya bertobat dan mempercayai Yesus. Diikuti Simon Petrus, Yakobus dan Andreas, Yohanes dan Bunda Maria, Maria Istri Kleofas, Maria Magdalena dan Veronika serta Yusuf dari Arimatea.



^^SELAMAT PESTA PASKAH^^



Panitia Tablo OMK PRKKD – Naskah Drama Penyaliban – Jumat Agung - Paskah