Editing Full [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Ariel
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pembahasan Dasar-dasar Video Editing ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama membahas tentang kaidah-kaidah (grammar) video editing. Bagian kedua membahas cara pengeditan video menggunakan software Adobe Premiere Pro CC.



0



BAGIAN PERTAMA KAIDAH-KAIDAH VIDEO EDITING



“Editing merupakan suatu dorongan kreatif pada perfilman …… dan merupakan landasan dari seni film” (V.I. Pudovkin, 1915) Pernyataan diatas dibuat pada tahun 1915, dan sejak saat itu editing menjadi semakin penting. Editing membentuk struktur dan isi dari sebuah produksi film dan atau



televisi ditambah dengan mood , intensitas dan tempo sehinga



mengandung suatu pesan yang tertuntun, kreatif dan menarik untuk disajikan kepada orang lain/khalayak pemirsa Program acara Televisi / Audio-Visual sebelum ditayangkan kepada khalayak pemirsa.



proses produksi acara tersebut melalui tiga tahap kegiatan yakni : tahap pra produksi, produksi dan paca produksi. Pada tahap Produksi di-lakukan kegiatan shooting yakni suatu proses kegiatan untuk mendapatkan gambar dan atau suara dengan kualitas prima yang dilakukan di dalam studio / indoor shooting maupun diluar studio/outdoor shooting. Gambar dan atau suara yang diperoleh saat produksi masih berupa materi yang kasar, acak, belum sempurna dan masih perlu untuk diperbaiki lagi sesuai yang diinginkan (sesuai naskah, shooting script, dan story board). Pasca produksi merupakan tahap akhir suatu proses produksi acara televisi/audio-visual, dalam tahap ini dilakukan proses editing untuk menyempurnakan hal-hal tersebut diatas.



1



Grammar of Editing



Diklat TVRI



Terdapat beberapa pengertian editing yang digunakan para pekerja/seniman film dan televisi yaitu sebagai berikut :



Editing (arti Sempit) : Penyambungan atau peralihan/transisi dari suatu gambar ke gambar berikutnya secara berurutan sesuai yang diinginkan (sesuai naskah).



Pengertian arti sempit memberikan suatu pemahaman bahwa Editing dapat dilakukan saat produksi yaitu dengan menggunakan Multicamera, dimana Pengarah acara / Sutradara dapat melihat gambar di layar monitor, kemudian memilih shot / gambar mana yang sesuai (naskah).



Editing (arti Luas) : Proses memilih, menyusun dan memodifikasi shot by shot atau scene by scene gambar dan atau suara yang telah direkam kemudian dipadukan pada peralatan editing, sesuai yang dikehendaki (sesuai naskah). Hasilnya merupakan suatu program acara yang siap disajikan kepada orang lain (khalayak pemirsa).



Seni editing yang akan dibahas dalam Grammar of Editing ini adalah editing dalam arti luas yang dilakukan dalam tahap Pasca Produksi. Untuk memilih,



2



memodifikasi dan menyusun gambar-gambar sesuai naskah, diperlukan suatu pengetahuan dan pemahaman tentang:



I.



Visual elements (Unsur-unsur gambar)



II.



Picture Composition (Komposisi gambar)



III.



Editing Principles (Prinsip-prinsip editing)



IV.



Picture Transition (Transisi gambar)



V.



Interest point of Edit (Titik edit yang menarik)



VI.



Elements of Edit (Elemen-elemen editing)



Keenam materi diatas merupakan pokok bahasan dalam Grammar of the Edit yang akan dibahas secara terperinci dalam pelatihan ini.



I. VISUAL ELEMENTS (UNSUR-UNSUR GAMBAR)



Kedua gambar diatas merupakan unsur-unsur gambar yang sering kita jumpai dalam acara televisi/audio-visual, atau kegiatan shooting/produksi acara.



UNSUR-UNSUR GAMBAR ….…………………………………………………………… .……………………………………………………………… ………………………………………………………………. ………………………………………………………………. ………………………………………………………………. 3



II. PICTURE COMPOSITION (KOMPOSISI GAMBAR)



PICTURE COMPOSITION 1 (KOMPOSISI GAMBAR)



FRAME



Kamera



PICTURE COMPOSITION 2 (KOMPOSISI GAMBAR)



KOMPOSISI GAMBAR …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………..



Komposisi sangat erat kaitannya dengan rasa seni, perasaan, expresi seseorang. Komposisi gambar harus memperhatikan faktor keseimbangan, ke-



4



indahan, ruang dan warna dari unsur-unsur gambar serta attractive / menarik perhatian orang / khalayak pemirsa. Para pekerja/seniman photography, film dan televisi telah membuat suatu pedoman atau panduan untuk menempatkan unsur-unsur gambar kedalam frame/bingkai gambar. THE RULE OF THIRDS (The Golden Mean)







Dalam Pengambilan gambar, Frame / Bingkai dibagi atas tiga bagian secara Vertikal dan tiga bagian secara Horizontal. Unsurunsur gambar sebaiknya ditempatkan ketiga bagian tersebut. Perpotongan garis Vertikal dan Horizontal merupakan titik perhatian penonton dalam menyaksikan suatu adegan.







Interest Point of Object sebaiknya ditempatkan pada titik-titik perpotongan tsb, (terdapat empat titik perpotongan).







Mata Orang berada pada posisi 2/3 Frame atau 1/3 frame dari atas.



APLIKASI THE RULE OF THIRDS 1



5



HEAD ROOM



APLIKASI THE RULE OF THIRDS 2



APLIKASI THE RULE OF THIRDS 3



6



Terdapat beberapa metode pengelompokan obyek / benda antara lain : Balance & Unbalanced grouping, Triangulasi grouping, dan Foreground & Background



grouping.



Disini



akan



membahas



salah



satu



metoda



pengelompokan obyek (Object Grouping) kedalam frame adalah Foreground Background grouping. Tujuan Pengelompokan latar depan dan latar belakang adalah mendapatkan ilusi kedalaman gambar diantara unsur-unsur gambar, sehinga tampak mempunyai dimensi yang baik untuk ditonton.



FOREGROUND & BACKGROUND GROUPING (ILUSI KEDALAMAN GAMBAR) ILUSI KEDALAMAN GAMBAR 1



7



ILUSI KEDALAMAN GAMBAR 2



ILUSI KEDALAMAN GAMBAR 3 (OVER SHOULDER SHOT)



8



Over Shoulder shot sering dipakai saat ada pembicaraan dua orang dalam suatu adegan, misalnya wawancara, pembicaraan antara sepasang kekasih, dll, selain untuk mendapatkan ilusi kedalaman juga menunjukan adanya komunikasi yang harmonis antara kedua orang tersebut.



Bila sesorang melihat ke lawan bicaranya atau keluar frame maka perlu di perlihatkan ruang arah pandang orang tersebut, ini disebut Nose Room (Nose Space ) atau Looking Room.



NOSE ROOM / LOOKING ROOM 1 (RUANG ARAH PANDANG)



9



NOSE ROOM / LOOKING ROOM 2



Bila sesorang atau banyak orang berjalan menuju suatu tempat maka perlu diperlihatkan ruang arah berjalan, ini disebut Walking Room.



WALKING ROOM (RUANG ARAH BERJALAN)



10



SHOT ? • PENGAMBILAN GAMBAR DIMULAI DARI RECORDER / VTR / TAPE ROLL HINGGA VTR/TAPE OFF • PADA VIDEO CAMERA TALLY LIGHT ON (LAMPU ON) HINGGA TALLY LIGHT OFF (LAMPU OFF)



SCENE ?



GABUNGAN SHOT-SHOT DALAM SUATU LOKASI PADA WAKTU YANG SAMA, UNSUR-UNSUR GAMBARNYA BERKESINAMBUNGAN / CONTINUITY.



11



UKURAN OBYEK / BENDA



Untuk mendapatkan ukuran obyek/benda yang akan dimasukan kedalam Frame/Bingkai sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni: 1. Jenis Lensa yang digunakan 2. Jarak Kamera dengan obyek 3. Seberapa banyak unsur gambar mau ditampilkan.



UKURAN PENGAMBILAN GAMBAR (TYPE OF SHOT SIZE) TERDAPAT 3 (TIGA) UKURAN PENGAMBILAN GAMBAR (Three Basic shot) 1. LONG SHOT (LS)



2. MEDIUM SHOT (MS)



3. CLOSE SHOT (CS)



12



DURATION OF SHOT Seberapa banyak informasi yang ada pada unsur-unsur gambar akan disampaikan : Long Shot



=



...........................................................



Medium Shot =



...........................................................



Close Up



...........................................................



=



………………………………………….



BEBERAPA TYPE OF SHOT SIZE, SERING DIPAKAI UNTUK PENGAMBILAN ORANG / PEMAIN



1. EXTREEM CLOSE UP (ECU)



13



2. BIG CLOSE UP (BCU)



3. CLOSE UP ( CU)



4. MEDIUM SHOT (MCU)



14



5. MEDIUM SHOT / MID SHOT (MS)



6. KNEE SHOT / ¾ SHOT (KS) / MLS



15



7. FULL SHOT (FS)



FULL TWO SHOT



16



8. LONG SHOT (LS)



9. EXTREEM LONG SHOT (ELS)



17



EXTREEM LONG SHOT



Reference : Millerson, Gerald, Effective Television Production Holland, Patricia, the Handbook of TV Thompson, Roy, Grammar of the Shot Penyelenggara Diklat, Diklat LPP TVRI



18



TINGGI KAMERA Penempatan tinggi kamera sangat menentukan titik pandang mata penonton dalam menyaksikan suatu adegan, sekaligus membangun kesan psikologis penonton terhadap object tersebut. TERDAPAT 3 TINGGI KAMERA



HIGH ANGLE SHOT & LOW ANGLE SHOT



NORMAL / EYE / LEVEL SHOT



19



CAMERA MOVEMENT (PERGERAKAN KAMERA) • ZOOM (ZOOM IN & ZOOM OUT) Pergerakan elemen lensa yang mempengaruhi sudut pandang dari wide angle ke narrow angle atau sebaliknya dari narrow angle ke wide angle. • PAN (PAN LEFT & PAN RIGHT) Pergerakan kamera kearah bidang Horizontal dari kiri ke kanan atau sebaliknya dari kanan ke kiri. • TILT (TILT UP & TILT DOWN) Pergerakan kamera kearah bidang Vertikal dari atas ke bawah atau sebaliknya dari bawah ke atas.



III. EDITING PRINCIPLES (PRINSIP-PRINSIP EDITING)



20



PRINSIP-PRINSIP EDITING Seorang Editor harus memahami & melaksanakan prinsipprinsip Editing dengan maksud: • Menyampaikan ceritra / peristiwa secara kronologis dan berkesinambungan (Continuity) dari awal, tengah hingga akhir. • Membawa / menuntun penonton untuk menyaksikan acara sesuai alur ceritra. • Tidak membuat penonton bingung bila menonton suatu program acara. • Sebagai pedoman Editor dalam melaksanakan tugasnya.



Selanjutnya akan dibahas beberapa prinsip editing yang biasa dilakukan dalam melaksanakan editing pada acara-acara : Drama, musik, berita, feature, documenter, olahraga, reality show, dll. A. CONTINUITY OF ACTION (1)



21



Dalam penyambungan gambar (Edit), maka harus diperhatikan : A. CONTINUITY OF DIRECTION (1)



Dalam penyambungan gambar, maka harus diperhatikan : B.



CONTINUITY OF SOUND



Dalam penyambungan gambar, maka harus diperhatikan : B. CONTINUITY OF COLOUR (1)



22



Dalam penyambungan gambar, maka harus diperhatikan : C. CONTINUITY OF TIME



Dalam penyambungan gambar, maka harus diperhatikan : F. CONTINUITY OF SCREEN POSITION OBJECT



23



Dalam penyambungan gambar (Edit), harus diperhatikan : G. CONTINUITY OF MATCHING SIZE



24



Dalam penyambungan gambar (Edit), harus diperhatikan :



H. C U T A W A Y (1)



H. C U T A W A Y (2)



H. C U T A W A Y (3) 25



Dalam penyambungan gambar (Edit), harus diperhatikan :



I. SPLIT EDIT (1) - Scene A







Audio Track







Video Track



CTL Track & Time Code



IN Implementasi pada Berita (news) :



I. SPLIT EDIT (2) - Scene B



26











Audio Track



Video Track



CTL Track & Time Code Edit IN IN Implementasi pada Berita (news) :



IV. PICTURE TRANSITION (TRANSISI GAMBAR) Penyambungan gambar (Edit) dari suatu gambar ke gambar berikutnya membutuhkan jenis transisi yang sesuai dengan pace/tempo suatu ceritra / acara. Pada pelaksanaan Editing program acara musik, berita, drama dll, terdapat beberapa transisi gambar yang biasa digunakan antara lain :



1. C U T / C U T T I N G ..... ?



27



Full Picture



Gbr A



Gbr B



Gbr C



Black Time



2. D I S S O L V E / M I X ... ?



A



B



Full Picture Gbr A



Black



Gbr B



Time



PENGGUNAAN DISSOLVE / MIX :



28



Form Edit – Example Helicopter Blades



1



Form Edit - Example 2 woman leans against upright



Logo Kelloigs



3. F A D E ( FADE IN & FADE OUT ) F A D E I N ... ?



Black



Full Picture Gbr. A



Fade IN Effect Black A



A Black



Time



Penggunaan Transisi Fade IN :



F A D E O U T ..?



29



Full Picture



Gambar A



Fade Out Effect A Black



Gbr.A



Black



Time



Penggunaan Transisi Fade OUT :



4. L A P D I S S O L V E ... ?



Gbr.A



Gbr.B



Full Picture



Gbr.A



Black



Gbr.B



Time



Pergantian gambar secara perlahan-lahan dari gambar A ke gambar Hitam (Black Screen) kemudian secara perlahan-lahan dari gambar hitam perlahanlahan naik ke gambar B (Full Picture) .



Penggunaan Lap Dissolve :



V. INTEREST POINT OF EDIT



30



Titik penyambungan gambar (Edit point) merupakan hal yang sangat penting dalam menyambung satu gambar ke gambar berikutnya, sehingga tampilan gambar berikutnya menjadi sesuai, menarik untuk ditonton serta berhubungan dengan gambar sebelumnya. Titik penyambungan gambar (Edit point) terbagi dua yakni Edit IN atau Mark IN dan Edit OUT atau Mark OUT.



Terdapat



beberapa kaidah/pedoman yang merupakan titik penyambungan yang menarik (Interest point of Edit) untuk digunakan.



1. EDIT BY WORD (EDIT BY DIALOGUE) Titik penyambungan gambar (Edit) dilakukan berdasarkan awal kata/ dialog / awal pembicaraan atau akhir kata / dialog / akhir pembicaraan.



2. EDIT BY ACTION



31



Berkaitan dengan gerakan obyek/orang/pemain, maka dilakukan : a. Edit by Action (Gesture) :



b. Edit by Action (Head Turn) :



Selain hal diatas yang terkait dengan gerakan obyek, terdapat hal yang menarik apabila orang atau benda bergerak seperti mobil, becak, sepeda, kereta, dll yang akan masuk atau keluar Frame, maka dilakukan penyambungan gambar (Edit) :



3. EDIT BY EXIT FRAME



4. EDIT BY ENTRY FRAME



5. EDIT BY MUSIC



32



6. EDIT BY MUSIC INSTRUMENTS : Untuk nyanyian/vokal yang diiringi oleh alat-alat musik seperti : piano, suling, drum, gitar, flute, dll, maka Titik penyambungan gambar (Edit) dilakukan berdasar-kan suara instrument yang menonjol (biasanya saat intro, ref, dll).



VI. ELEMENTS OF EDIT (ELEMEN-ELEMEN EDITING)



Roy Thompson, seorang Editor Film & Videotape dalam bukunya Grammar of the Edit (Media manual) mengatakan bahwa seorang editor dalam melaku-kan tugasnya, tetap memperhatikan unsur-unsur/elemen-elemen Edit



dalam



memilih, menyusun atau memodifikasi gambar-gambar yang dibuat camera person secara acak. Terdapat pedoman, panduan dalam elemen-elemen tersebut, kemudian membangunnya sesuai naskah men-jadi suatu ceritera yang kronologis dan utuh menurut alur ceritra.



Terdapat 6 (enam) elemen Editing yaitu :



1. MOTIVATION (Motivasi) :...................................................... ....................................................................................................... ........................................................................................................



33



2. INFORMATION (Informasi) : ............................................... .......................................................................................................



3. COMPOSITION (Komposisi):



4. SOUND (Suara) :



34



5. ANGLE CAMERA (Sudut penempatan kamera) :



6. CONTINUITY (Kontinuitas) :



a. Continuity of Action



b. Continuity of Direction



c. Continuity of Colour



d. Continuity of position object



e. dll, ( lihat Prinsip-prinsip Editing)



CONTOH SIMPLE SCENE : 3 SHOT CONTINUITY



35



SIMPLE SCENE : 6 Shot Continuity Judul : Susie Skiing on Ice (1)



1. Full shot: Susie skiing down the slope. 2. Closeup: Susie's face showing surprise and fright. 3. Susie's point of view of a skier rushing toward her. 4. Closeup of wife's surprised face. 5. Skier turning aside just in time. 6. Closeup: Susie looking relieved. By. Devary



[email protected]



SIMPLE SCENE : 8 Shot Continuity Judul: Susie skiing on ice (2)



By Devary



1. Establishing shot, panning from Wife at the lodge balcony to Susie on the chairlift. 2. Closeup of Susie getting off the chairlift. 3. Telephoto full shot of Susie pushing off down the slope. 4. Wife proudly waving at Susie. 5. Tight closeup of Susie's eager face. 6. Tight-curving wake of the skis. 7. Wide shot of Susie hotdogging confidently across the slope. 8. Extreme long shot from bottom [email protected] of slope.



Tugas : Susunlah gambar-gambar dibawah ini menjadi suatu ceritra yang sederhana dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip editing, match cut , dll.



36



Contoh : Shot gambar yang dibuat oleh Camera person :



DAFTAR PUSTAKA



Millerson, Gerald, Effective Television Production, 3rd ed, Focal Press London, New York,1987 Compesi, Ronald J and Sherrieffs, Ronald E, Video Field Production & Editing, 3rd Edition, Allyn and Bacon, 1993 Thompson, Roy, Grammar of the Edit, Media Manual , Berlin, 1992 Thompson, Roy, Grammar of the Shot, Media Manual , Berlin, 1997 Zettl, Herbert, Video Basic 3, 3rd ed, Wadsworth Thomson Learning, 2004 Shaner, Pete and Jones, Gerald E, Real World Digital Video, Peachpit Press Tahapary, Hanoch, Bahan Ajar Pasca Produksi, D3 Kom-Fisip UI, Depok, 1999, (Revisi 2003, 2005) Subroto, Darwanto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 1998 www.cybercollege.com www.mediacollege.com www.shutterstock.com



37



www.issprops.com www.urbanfox.com www.tpub.com www.internetcampus.com www.tv-handbook.com www.google.com/images www.google.com/web Dok/File Video : Internews & FISIP UI, Harta karun bagi pembuat berita, Jakarta, 2000 Unesco & AIBD, Camera, Audio and Editing, New Delhi - India, 2004



BAGIAN KEDUA CARA PENGEDITAN VIDEO MENGGUNAKAN SOFTWARE ADOBE PREMIERE PRO CC



38



Adobe Premiere Pro adalah sebuah software video editing yang banyak digunakan di seluruh dunia. Baik untuk pembuatan film maupun untuk program acara televisi. Di Indonesia software ini sangat dikenal di kalangan editor video. Pada kesempatan ini kita akan membahas cara mengedit video menggunakan software Adobe Premiere Pro secara singkat. Sebelum kita menggunakan Adobe Premiere, pertama kita harus mengenal terlebih dahulu user interface, fitur dan istilah yang digunakan pada aplikasi ini. Lihat gambar dan penjelasannya berdasarkan nomor :



1. Project: Merupakan kolom yang berisikan video atau sound. Anda dapat dengan memindahkan file dari komputer dengan menggesernya ke kolom ini. Otomatis file akan tersedia dan siap disunting. Pada kolom ini juga anda dapat mengedit perpindahan atau transisi antar video dan mengedit suara. 2. Timeline: Merupakan kolom untuk melakukan penyuntingan. Anda hanya perlu menggeser file yang ingin diedit pada kolom project. Anda dapat menumpuk beberapa video dan audio sekaligus. Pada kolom inilah tempat kita memotong dan menggabungkan video dan audio, serta membuat teks. 3. Program: Merupakan real time preview video yang sedang anda sunting. Ketika anda memutar video yang tengah disunting akan muncul di kolom ini. 4. Preview: Berisikan info mengenai video atau audio yang akan kita gunakan. Pada kolom ini anda juga bisa mengedit durasi video maupun audio dengan lebih detail.



39



Menggunakan Adobe Premiere Setelah anda mengenal tampilan dan fitur yang ada pada Adobe Premiere. Berikut ini cara yang dapat anda ikuti untuk mengedit video serta hal-hal penting yang harus anda lakukan sebelum proses penyuntingan. Langkah 1: buka Software Adobe Premiere dan buat Project baru



Untuk memulai pengeditan video, anda terlebih dahulu harus menentukan output atau jenis video apa yang ingin dihasilkan. Pertama, buka Adobe Premiere Pro CC lalu klik “Create New Project”. Selanjutnya pop up jendela baru muncul dan berikan nama project dan pilih lokasi penyimpanan. Bila sudah kilik OK !



40



41



Lalu pop up jendela baru muncul yang berisikan jenis video yang akan anda hasilkan. Anda dapat memilih beragam resolusi video sesuai kebutuhan. Misalnya : 1280p, 720p, 480p dll. Paling standar kami sarankan memilih ‘DSLR 1080p’ bila anda merekam menggunakan DSLR. Dengan resolusi ini anda dapat menghasilkan video yang bagus. Beri nama sequence. Terakhir, klik ‘OK’. Maka akan terbuka tampilan sbb :



42



Langkah 2: Memindahkan File Langkah berikutnya anda perlu memindahkan file video dan audio pada panel Project dengan cara : File > Import > cari dan pilih File yang sudah disiapkan. Kemudian video akan masuk ke dalam Library dibagian sudut kanan bawah, seperti gambar di bawah ini.



Kami sangat menyarankan anda untuk memberikan nomor atau tanda susunan video dan audio. Hal ini akan membantu kita dalam memilih video yg akan kita edit. Dan pembuatan storyboard atau outline cerita sangat dianjurkan.



43



Langkah 3: Proses Penyuntingan Agar bisa diedit, video perlu dimasukkan ke dalam Timeline, yakni dengan cara Klik dan Drag video ke Timeline.



Hasilnya akan seperti gambar di bawah ini :



File video yang diletakkan di panel tersebut akan mengandung dua format, yaitu video dan audio. Bila anda menggunakan audio eksternal maka bisa pindahkan audio di kolom audio 1 dengan menghapus audio bawaan. Caranya: Klik kanan pada video di timeline, lalu pilik ‘Unlink’. Otomatis file video dan audio akan terpisah dan dapat anda delete dengan klik audio 1 dan tekan ‘delete’ di keyboard.



44



Yang paling penting, di timeline ini, anda bisa memotong adegan demi adegan. Caranya mudah klik ‘C’ di keyboard dan lalu tekan enter di keyboard pada adegan yang ingin anda potong. Hapus bagian yang tidak ingin digunakan. Atau, Anda bisa menggunakan tools yang telah tersedia di timeline dengan Trim tool. Atau juga Anda bisa memotongnya dengan cara arahkan cursor ke ujung video sampai ada tanda berwarna merah, lalu tinggal drag saja sesuai keinginan. Lakukan ini terus lalu satukan adegan demi adegan. Hal ini berlaku pula pada file audio. Pastikan anda memutar preview terus menerus agar menghindari ada video atau audio yang belum masuk atau tidak sinkron satu sama lain. Untuk mempermudah dalam mengedit. shortcuts yang dapat anda digunakan:          



Berikut



ini



beberapa keyboard



Project: CTRL+ALT+N (Windows) ; Opt+Cmd+N (Mac) Sequence: CTRL+N (Windows) ; Cmd+N (Mac) Open Project: CTRL+O (Windows) ; Cmd+O (Mac) Close Project: CTRL+SHIFT+W (Windows) ; Control+Cmd+W(Mac) Save: CTRL+S (Windows) ; Cmd+S (Mac) Save as: CTRL+SHIFT+S (Windows) ; Control+Cmd+S (Mac) Undo: CTRL+Z (Windows) ; Cmd+Z (Mac) Redo: CTRL+SHIFT+Z (Windows) ; Shift+Cmd+Z (Mac) Cut: CTRL+C(Windows) ; Cmd+C (Mac) Paste: CTRL+V(Windows) ; Cmd+V (Mac)



45



Menambahkan Ilustrasi Musik atau Audio di Timeline File musik atau audio kita masukkan melalui proses import seperti yang telah kita bahas di atas. Setelah itu Drag and Drop file audio tsb. ke timeline pd posisi yang kita inginkan.



Pada gambar, terlihat audio asli dari video berwarna biru tua, dan audio yg baru ditambahkan berwarna hijau.



Menambahkan Effect di Adobe Premiere Kita bisa menambahkan effect transisi pada hasil editing kita. 1. Anda bisa menuju menu Windows > Effect ( Shift + 7 ) > dan nomor 2 adalah kolom dari Effect tersebut.



2. Misalnya kita akan gunakan Effect Cross Disolve, Lalu anda tinggal drag and drop ke bagian ujung atau perpotongan video.



46



3. Jika sudah di drag ke dalam timeline maka hasilnya seperti ini. Lebih lanjut Anda juga bisa mengatur effect sesuai keinginan dalam hal durasinya.



Membuat Text atau Title di Adobe Premiere Sebagai sumber informasi, Text atau tulisan adalah hal penting dalam video. Cara membuat text di adobe premiere adalah sbb : 1. Pilih File > New > Legacy Title ( Untuk Adobe Premiere Versi CS6 atau CC 2014 pada bagian menu “title” )



47



2. Kemudian isikan nama untuk membedakan satu title dengan title lainnya dan klik “OK”.



3. Pilih Text dan Klik pada bagian layar hitam, dan Anda bisa mengetik text.



48



4. Anda dapat merubah format text, ukuran text, warna text, dan masih banyak fitur yang lainnya. Jika sudah langsung Close saja. 5. Apakah langsung otomatis ada textnya ? belum. Anda harus kembali drag and drop title yang sudah dibuat tadi dari bagian project. Untuk caranya sama saja seperti pada langkah meletakkan video.



6. Letakkan di layer paling atas video editing Anda, seperti pada timeline dibawah ini terdapat nama “belajar edit”



49



Jangan lupa kita beri Effect Cross Disolve lagi pada awal dan ujung title. Sampai di sini, pembuatan title selesai.



Langkah 4: Rendering



Ketika proses editing kita anggap selesai, maka saatnya melakukan proses rendering (export video). Proses ini memungkinkan kita untuk menyimpan hasil editan kita menjadi sebuah video dengan ekstensi yang kita inginkan. Misalnya, *.AVI, *.MP4, *.WMV dlsb. Proses ini memakan waktu cukup panjang tergantung dari durasi dan kualitas konten yang ingin dihasilkan serta spesifikasi komputer yang kita gunakan. Semakin rumit proses pengeditan niscaya proses rendering akan memakan waktu lebih lama.



50



Untuk melakukan rendering (Export Video) : klik ‘File’ yang terletak di pojok kiri atas. Selanjutnya pilih ‘Export’  ‘Media’. 



  



Pop up jendela pengaturan akan muncul. Anda akan diminta mengatur format video (.mp4, .avi, .3gp, dsb). Jika ingin menghasilkan kualitas terbaik centang pilihan ‘Use Maximum Render Quality’. Tentukan nama video dan lokasi tempat penyimpanan pada bagian “Output Name” Pastikan kotak “Export Video dan Export Audio” dicentang ! Bila sudah yakin dengan pengaturan, silakan klik ‘Export’. Maka Komputer akan memulai proses rendering. Tunggu sampai 100%.



Demikian cara menggunakan Adobe Premiere CC. Semoga bisa dipahami.



51