Natasha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Itsmetata10 2020



NATASHA



2



Itsmetata10 2020



Bagian 1 Natasha tidak pernah tau jika patah hati akan terasa sesakit ini. Gairah hidup dan semangatnya menurun. Tidak ada lagi senyum yang diulas dengan ikhlas. Hatinya seakan selalu bermuram durja setelah tau jika pujaan hati yang telah lama dicintainya akan menikahi wanita lain. Dia telah lama jatuh hati pada Kapten Satrio Firdaus. Pertama kali bertemu dengan Satrio saat menjemput abangnya di kesatuan tempat kedua pria itu bertugas. Satrio lebih tua dibanding abangnya, tetapi merupakan junior Nuga di kesatuan karena Satrio masih berpangkat Kapten. Berulang kali Natasha merengek pada Nuga agar memberi nomor ponsel Satrio. Dan berulang kali pula abangnya menolak untuk memberikan dan mengatakan bahwa Satrio sudah memiliki kekasih. Tapi Natasha tidak peduli dan terus merengek pada Nuga agar mau memberikan nomor ponsel Satrio kepadanya. Dan akhirnya pria itu luluh. Natasha memulai aksinya untuk



3



Itsmetata10 2020 mendekati Satrio yang menurut wanita itu terlihat sangat gagah. Bagi Natasha, Satrio adalah pria paling gagah yang pernah ditemuinya.



Pembawaan



Satrio



yang



tegas



sangat



mempesona bagi Natasha. Pria itu juga tidak banyak bicara dan sangat santun, merupakan nilai plus bagi seorang pria di mata Natasha. Dari awal mengenal Satrio, Natasha memang menaruh harapan yang besar pada pria itu. Walaupun Satrio telah sering mengingatkan Natasha bahwa baginya Natasha adalah seorang adik, tidak lebih. Dan berulang kali pula Satrio sudah memberitahu Natasha mengenai dirinya yang sudah memiliki kekasih yang berada di Medan. Tapi Natasha tidak peduli. Bagi Natasha, Satrio adalah kekasihnya. Natasha begitu keras hati untuk menanamkan mimpi indah di kepalanya dengan menjadikan Satrio kekasih di benaknya. Dia yang selalu menghubungi Satrio lebih dulu, mengajak pria itu jalan-jalan keluar, memaksanya untuk mengantar dan 4



Itsmetata10 2020 menjemputnya sepulang kerja walaupun dia sebenarnya bisa menggunakan supir pribadi. Dia yang selalu memaksa kehadiran Satrio untuknya. Bukan tidak pernah Satrio menolak. Sering kali Natasha mendapatkan penolakan. Dan wanita itu tidak peduli, hatinya begitu keras. Keinginannya begitu menggebu untuk bisa selalu bersama Satrio. Natasha



merendahkan



harga



dirinya



dengan



selalu



mendatangi Satrio lebih dulu. Memaksa pria itu untuk menuruti semua keinginannya. Jika pria itu menolak, maka Natasha akan gencar meneror Satrio atau bahkan dia tidak segan-segan untuk menunggu Satrio di Korem atau datang langsung ke asrama pria itu. Natasha tidak lagi mengenal malu.



Dia



akan



memaksa



Satrio



untuk



menuruti



keinginannya, hingga pria itu menurut. Dia tidak akan berhenti sebelum Satrio mengikuti apa inginnya. Cintanya yang menggebu menghilangkan rasa malu Natasha. Bertahun-tahun berusaha mendekati Satrio tapi tidak pernah sekalipun Satrio menganggapnya lebih dari sekedar adik. Tidak pernah lebih. 5



Itsmetata10 2020



Walaupun begitu, Natasha tetap mencoba menggoda. Tapi Satrio tidak pernah sedikitpun terlihat tertarik pada Natasha, tidak pernah. Pria itu begitu setia menjaga perasaannya pada sang kekasih. Dan Natasha benar-benar kecewa ketika melihat foto profil whatsapp pria itu telah berubah. Sebuah foto yang memperlihatkan ketika Satrio sedang memasangkan cincin di jari manis seorang wanita berjilbab cantik. Pakaian mereka serasi, pria itu terlihat gagah dan tampan mengenakan batik berwarna biru gelap dan sang wanita terlihat cantik mengenakan gamis dengan warna senada. Hati Natasha hancur. Lebur. Sudah seminggu sejak terakhir kali dia terus memandangi foto itu. Mencoba menepis kenyataan dengan berulang kali memperhatikan. Tapi itu adalah nyata. Satrio-nya telah menjauh untuk bisa Natasha gapai. Natasha tau ini adalah konsekuensi atas keras hatinya. Berhubungan dengan kekasih orang memang memiliki resiko patah hati yang besar. Tapi Natasha tidak menyangka bahwa 6



Itsmetata10 2020 rasa sakit yang dialaminya akan terasa sangat menyakitkan seperti saat ini. Natasha tidak pernah mengalaminya. Natasha tidak pernah berurusan dengan perasaan hingga sedalam ini. Walaupun dia tau hanya perasaannya yang terluka. Dia terluka sendirian. Dia dibesarkan dengan segala keinginannya yang selalu dituruti. Menjadi satu-satunya princess di keluarga besar ibunya membuat Natasha selalu mendapatkan apa yang dia mau. Apapun akan Natasha dapatkan. Dia hanya tinggal menunjuk dan mengatakan keinginannya, maka semua akan terwujud. Ketika Natasha ingin kehadiran seorang aktor ternama untuk menemaninya makan malam di hari perayaan ulang tahunnya yang ke tujuh belas, kakeknya yang seorang konglomerat pemilik



tambang



batu



bara



terbesar



menghadirkan sang aktor untuk Natasha.



7



di



Indonesia



Itsmetata10 2020 Ketika Natasha menginginkan mobil baru malam ini, besok paginya dia sudah mendapatkan mobil itu terparkir di halaman rumahnya. Natasha ingin liburan kemanapun, dia bisa mewujudkan keinginannya. Apapun bisa Natasha miliki. Kecuali Satrio. Dia hanya bisa bermimpi. Satrio adalah mimpi bagi Natasha. Dan Natasha sudah dipaksa untuk mundur. Kenyataan mendorong Natasha untuk mundur. Tapi dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Satrio telah bertunangan. Natasha tidak mau mundur. Dia tidak mau mengalah. Tapi apakah dia mampu untuk terus berjuang ditengah patah hatinya?



8



Itsmetata10 2020



Bagian 2 Sudah dua hari ini Natasha menjadi sangat uring-uringan di kantor. Tidak ada yang berani membuat masalah, jika tidak ingin mendengar omelan panjang Natasha yang pedas lagi menyakitkan. Vas bunga yang letaknya tidak sesuai dengan keinginannya bisa menimbulkan masalah besar. Bahkan asisten pribadi dan sekretarisnya hari ini sudah mendapat teguran keras karena salah memesankan makan siang untuknya. Apa ini efek dari patah hatinya? Ya, sudah pasti. Natasha



sedang



duduk



memandang



layar



ponselnya.



Berharap melihat sebuah balasan dari pesan yang di kirimnya pada Satrio pagi tadi. Padahal ini sudah sore, dan Natasha belum mendapatkan pesan balasan. Padahal dia tau Satrio telah membaca pesan yang dikirimnya. Natasha hanya mengirim pesan yang isinya pertanyaan sedang dimana Satrio saat ini. Padahal dia tau jawabannya, pria itu tengah berada di Medan. Belum kembali 9



Itsmetata10 2020 setelah acara lamaran yang diadakan di kediaman kekasih pria itu. Dari mana Natasha mengetahui? Natasha mengenal salah satu teman baik Satrio. Dan pria itu memberikan informasi pada Natasha. Natasha mendesah kecewa. Dimasukkannya ponsel itu ke dalam tas mewah miliknya. Dan segera wanita itu meninggalkan ruang kerjanya. Dia ingin menghilangkan stress hari ini. Mungkin duduk bersama beberapa teman di sebuah club bisa mengobati sedikit kesedihannya. Hingga pukul dua dini hari Natasha masih berada di sebuah club. "Udahlah kalau lo emang cinta sama dia, rebut. Selagi janur kuning belum melengkung dan undangan belum disebar, masih ada kesempatan buat lo jadi ibu Persit." Ucap Della dengan sedikit berteriak pada Natasha ditengah suara musik yang menghentak.



10



Itsmetata10 2020 Natasha berdecih menatap jijik ke arah Della, pelakor terhebat yang pernah dikenal Natasha. "Gue bukan pelakor kayak elo, Del!" Della tertawa kencang hingga sudut matanya berair. "Nat, lo tolong ngaca. Lo juga punya bakat buat jadi pelakor! Lo jelas tau Satrio itu sudah punya pacar, dan lo tetap dekati dia. Maksa dia buat nurutin kemauan lo. Dan sekarang setelah dia lamaran, lo masih ngirim pesan ke dia. We're in the same way, bitch!" "Tapi bedanya, gue itu pelakor elit. Gue maunya sama lakilaki kaya raya. Beda sama lo. Gue juga nggak habis pikir apa sih yang lo liat dari dia. Nggak ada duitnya dia itu." "Gue nggak liat dia dari berapa hartanya! Gue nggak butuh itu!" Teriak Natasha yang sudah terpengaruh alkohol. Kembali Della tertawa. "Natasha memang nggak perlu harta, dia perlu cinta. Klise banget lo kayak bocah!"



11



Itsmetata10 2020 Della memang tau segalanya. Tau bagaimana Natasha merendahkan harga dirinya untuk menempeli Satrio bagai lintah, padahal wanita cantik itu tau Satrio sudah memiliki kekasih. Natasha menjunjung kesetiaan. Di kamusnya ketidaksetiaan adalah dosa besar. Baginya dulu, wanita yang menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain adalah sampah. Ketika mengetahui Della sering terlibat skandal dengan suami orang, Natasha memusuhi Della sedemikian rupa walaupun mereka sempat berteman dekat. Beberapa tahun wanita itu tidak mau bertegur sapa dengan Della. Tapi ini seperti karma bagi Natasha. Setelah bertemu dan mengenal Satrio, dia malah ingin memiliki pria itu. Dia kini menjadi orang ketiga yang berusaha memiliki Satrio sepenuhnya. Dia ingin merebut pria itu dari kekasihnya. "Jadi menurut lo, gue harus rebut dia?" Natasha bertanya lagi pada Della.



12



Itsmetata10 2020 "Terserah lo. Kalau lo mau, rebut. Kalau lo nggak mau disebut dan jadi pelakor kayak gue, tinggalin. Cari yang lain, kayak nggak laku aja sih lo Nat." Natasha diam sebentar. Dia meneguk alkohol di gelasnya, terlihat sedang berpikir. Natasha tengah menimbang apa yang harus dilakukannya. Alkohol yang telah ditenggaknya membuat Natasha memutuskan sesuatu yang mungkin akan disesalinya dikemudian hari. "Gue bakal rebut dia!" Teriaknya pada Delia. Wanita seksi yang duduk dihadapan Natasha itu tertawa keras, lalu tersenyum lebar. "That's ma girl!!!" "Gue bakal ngerebut Satrio dari pacarnya itu. Gue mau Satrio buat gue. Gue nggak akan kalah dari wanita itu. Gue Natasha DwiArmaya, apa yang gue mau harus gue dapat!" Ucap Natasha berapi-api. "Hidup ini simple, Nat. Kalau lo memang mau dan cinta sama dia perjuangin dengan cara apapun." Ucap Della.



13



Itsmetata10 2020 Natasha mengangguk. Alkohol jelas sudah membuat Natasha kehilangan kewarasannya. Dia mengeluarkan ponselnya, lalu mulai menuliskan pesan whatsapp untuk Satrio.



You'll be mine, Satrio. No matter hurt the way to get you, you'll be mine. Aku akan mendapatkan mu bagaimanapun caranya.



Dan Natasha mengirimkan pesan itu pada Satrio. Setelahnya, Natasha kembali meneguk alkohol dari gelasnya. Dia dan Della tertawa bersama. Tidak memikirkan apapun yang akan dihadapinya nanti, tidak memikirkan resiko yang nanti akan didapatnya.



14



Itsmetata10 2020



Bagian 3 Natasha terbangun dengan kepala yang luar biasa sakit. Semalam, sepulang dari club dia memang memilih untuk bermalam di apartemennya. Jika dia kembali ke rumah dan ayahnya menemukan ia dalam keadaan teler seperti semalam, sudah bisa dipastikan sang jendral akan mengamuk dan memarahinya habis-habisan. Bisa jadi Natasha juga akan langsung dicoret dari kartu keluarga dan tidak diakui sebagai anak. Ayahnya memang sangat menyayanginya, tapi tidak pernah menoleransi pada kegiatan 'malam' yang cukup sering Natasha jalani, merokok dan minum-minuman keras sudah sering Natasha lakukan jika sedang banyak pikiran atau saat tertekan dengan masalah pekerjaannya. Diantara ketiga anak sang Jendral, memang Natasha adalah yang paling disayang sekaligus paling susah diatur dan lebih bebas dari kedua saudara lelakinya. Abangnya adalah anak kebanggaan keluarga yang mengikuti jejak sang ayah menjadi salah satu prajurit. Natasha harus 15



Itsmetata10 2020 mengakui bahwa abangnya itu memang membanggakan dengan seluruh prestasinya, walaupun dulu pria itu terkenal sering berbuat onar jika sedang tidak bisa menahan emosinya. Tapi kini abangnya sudah sangat jauh berbeda, apalagi semenjak menikah dengan kak Clara. Terlihat jelas sekali perubahan Nuga, pria itu terlihat sangat bahagia. Natasha juga ingin merasakan kebahagian seperti abangnya itu, memiliki seseorang yang dicintai dan balik mencintai dengan sepenuh hati. Natasha memiliki pria yang ia cintai dengan sangat, tapi sayangnya pria itu tidak balik mencintainya. Malah menganggapnya seperti adik, sial! Dan Noah, adik bungsunya itu pernah sekali membangkang. Tidak menginginkan menjadi seorang dokter dan lebih memilih untuk fokus menjadi gamer dan youtuber, sebuah keputusan yang sangat ditentang oleh sang ibu. Tapi untungnya Noah memiliki sang ayah yang mengabulkan keinginannya. Setelahnya Noah memang menekuni apa yang menjadi keinginannya, adiknya itu memang sangat ahli dalam bermain game online hingga sering mengikuti kejuaraan game tingkat internasional dan saat ini pria itu sudah menjadi salah satu profesional gamers terkenal di Indonesia dan akun youtubenya yang sering berisi tentang 16



Itsmetata10 2020 dunia game juga saat ini memiliki jutaan pengikut. Noah kini membuktikan bahwa apa yang dipilihnya bisa mendatangkan penghasilan sendiri untuknya. Adiknya itu sudah bisa membeli



apartemen



dan



mobil



dengan



uang



yang



dihasilkannya tanpa perlu meminta kepada kedua orang tua mereka. Kini Noah juga bisa menjadi seorang anak yang dibanggakan oleh kedua orang tua mereka. Berbeda dengan kedua saudara laki-lakinya, Natasha sebenarnya



tidak



pernah



ingin



menjadi



petinggi



di



perusahaan tambang milik almarhum kakeknya. Dia ingin menjadi dokter hewan seperti ibunya. Tapi Natasha tidak pernah diberi kesempatan untuk menjadi apa yang dia mau. Setelah Nuga menolak untuk meneruskan kepemimpinan di perusahaan kakek mereka dan lebih memilih untuk menjadi seorang prajurit, Natasha lah yang ditunjuk untuk bisa memimpin disana. Dia tidak punya pilihan dan tidak bisa memilih. Natasha harus melepas keinginannya untuk menjadi seorang dokter hewan, dan mengambil kuliah di jurusan yang tidak disukainya, Natasha juga harus mempelajari seluk beluk perusahaan. Dan pastinya Natasha dituntut untuk memahami masalah dunia pertambangan. Kedua orang tuanya tidak bisa membantunya untuk bisa memilih, karena 17



Itsmetata10 2020 sang kakek bersikeras bahwa Natasha yang akan meneruskan tampuk kekuasaan tertinggi disana. Sebenarnya sedari awal seharusnya sang ibu yang melanjutkan kekuasaan di perusahaan besar itu, tapi karena ibunya tidak mempunyai basic dan ilmu yang mumpuni di dunia bisnis maka Natasha lah yang dididik sejak dini untuk bisa memegang perusahaan itu. Ketika terjun dan menekuni semuanya, Natasha mulai menikmati apa yang telah diamanahkan padanya. Walaupun dia tidak bisa mewujudkan mimpinya, tapi tidak ada yang salah dengan mengurus perusahaan keluarga yang nyatanya bisa membuat Natasha menjadi kaya raya di usia muda kala itu. Dan kini Natasha sudah sepenuhnya menikmati apa yang awalnya sempat tidak diinginkannya. Toh saat ini berkat kucuran uang yang dihasilkannya, Natasha bisa mendanai shelter warisan sang ibu yang kian besar, serta Natasha bisa terus berdonasi dalam jumlah besar disalah satu organisasi perlindungan hewan. Setidaknya walaupun tidak bisa menjadi seorang dokter hewan, Natasha bisa membantu hewan-hewan terlantar dengan caranya sendiri. Ibunya juga mengajarkan banyak hal padanya. Natasha tau beberapa obat dan cara menyuntik pada hewan walaupun tanpa pendidikan 18



Itsmetata10 2020 formal



kedokteran



dan



sertifikat.



Walaupun



ilegal,



setidaknya dia hanya mempraktekkan itu sesekali di shelter miliknya sendiri. Walaupun shelter telah diwariskan untuk Natasha sebagai hadiah ulang tahunnya beberapa tahun lalu, tapi sang ibu sebagai pemilik awal tetap ikut andil dalam memantau keadaan disana. Dan wanita itu selalu menjadi salah satu dokter hewan terbaik dan kesayangan Natasha. Ibunya adalah wanita terbaik sepanjang masa untuk Natasha. Wanita itu menghela napas pelan, ingin sekali dia mencurahkan segala keluh kesahnya pada sang ibu tentang Satrio. Tapi dia tau ibunya tidak terlalu menyukai kelakuan Natasha yang selalu menempel pada Satrio bagai lintah kehausan darah. Dan jika ibunya tau bahwa Natasha mendekati Satrio yang ternyata sudah memiliki tunangan, bisa dipastikan wanita itu akan menentang kelakuan Natasha yang menurutnya tidak elegan.



19



Itsmetata10 2020 Membayangkan sang ibu yang pasti tidak akan menyukai kelakuan anak perempuannya membuat Natasha menghela napas berat. Lalu wanita itu bangun dari posisinya, kepalanya masih terasa berdenyut tapi dia memaksakan untuk meninggalkan tempat tidurnya dan berjalan menuju dapur, membuka lemari pendingin dan mengambil sebotol air mineral lalu meneguknya. Ketika kembali masuk ke dalam kamar, Natasha memeriksa ponselnya. Hatinya langsung berdebar tidak karuan ketika melihat sebuah pesan singkat dari nomor Satrio. Natasha menelan ludahnya dengan susah payah ketika membaca isi pesan dari pria kesayangannya itu.



Satrio : Bisa saya bertemu dengan kamu besok sore, dek? Saya ingin membicarakan hal yang penting dengan kamu.



Sejujurnya bukan perasaan senang yang tengah ia rasakan, tapi perasaan aneh penuh kekhawatiran akan apa yang akan 20



Itsmetata10 2020 Satrio sampaikan besok padanya. Tapi entah kenapa Natasha tetap tersenyum. Wanita bodoh yang tetap tersenyum walaupun tau bahwa apa yang akan dibicarakan oleh Satrio besok adalah sebuah kekecewaan untuknya.



21



Itsmetata10 2020



Bagian 4 Natasha memutuskan untuk pulang lebih awal hari ini. Dia begitu tidak sabar ingin berjumpa dengan Satrio. Sudah lama rasanya dia tidak bertemu dengan pria yang telah memenuhi hatinya itu. Sebelum menuju tempat pertemuan mereka, Natasha sengaja mampir ke salah satu salon langganannya hanya untuk mencuci dan menata rambutnya sedemikian rupa. Tidak lupa memperbaiki makeup nya agar terlihat lebih cantik. Sebenarnya dia tidak perlu melakukan itu karena Natasha memang selalu tampil memukai. Tidak perlu diragukan lagi akan kecantikan Natasha. Dia ingin tampil cantik di hadapan Satrio sore ini. Tidak ingin mengecewakan pria itu, walaupun sebenarnya Satrio tidak peduli karena pria itu tidak menganggap Natasha wanita yang spesial baginya. Natasha memang terlalu merendahkan dirinya dihadapan Satrio. Padahal jika dia mau, wanita itu bisa mendapatkan pria mana saja yang dia inginkan. Natasha hanya perlu 22



Itsmetata10 2020 menjentikkan jari untuk bisa membuat para lelaki bertekuk lutut padanya, kecuali Satrio tentunya. Wanita itu tiba lebih dulu di salah satu restoran ternama. Tentunya Natasha tidak akan membiarkan Satrio yang menunggunya. Sambil menunggu Satrio datang, Natasha memesan minuman untuk dirinya. Secangkir teh hijau hangat untuk menenangkan hatinya yang entah kenapa berdebar. Tidak lama setelah pesanan minuman Natasha datang, terlihat



Satrio



memasuki



restoran.



Senyum



Natasha



terkembang dengan lebar ketika melihat Satrio yang gagah berjalan menghampiri. Tapi seketika senyumannya menghilang ketika melihat wanita yang berjalan di belakang pria kesayangan Natasha itu. Dia mengenali wajah wanita yang tengah berjalan dibelakang Satrio itu, kekasih-atau lebih tepatnya tunangan pria itu. Hati Natasha mencelos melihatnya. Tidak ada lagi perasaan berdebar seperti tadi, kini perasaan jengkel dan kesal yang memenuhi hatinya. Semua ini tidak akan berakhir baik untuk 23



Itsmetata10 2020 Natasha, dia sudah tau apa yang akan dihadapinya. Ini adalah penolakan. Satrio membawa tunangannya bertemu Natasha untuk menyadarkan wanita itu bahwa dia hanya bermimpi untuk bisa bersama Satrio. Menjadi wanita yang memperjuangkan pria milik wanita lain memang bukan tindakan terpuji. Tidak ada pembenaran untuk tindakan murahan seperti itu. Tapi Natasha memang benar-benar menginginkan Satrio untuk dirinya sendiri. Dia memang egois, Natasha hanya ingin bahagia. Dan dia tau, hanya Satrio satu-satunya pria yang bisa membuat hatinya berdesir, membuat dia selalu tersenyum dan tertawa ditengah tumpukan masalah pekerjaannya. Satrio adalah sumber kebahagiaan Natasha. Bukan pria lain, hanya pria itu. Natasha berdiri untuk menyambut keduanya. Menyalami Satrio, lalu kekasih pria itu. Memasang senyum palsu untuk keduanya yang terlihat begitu serasi. Satrio yang gagah dan kekasihnya yang terlihat manis dan anggun dengan hijabnya. Kembali hati Natasha tercubit ketika melihat bagaimana Satrio menarikkan kursi untuk sang kekasih, bagaimana pria itu tersenyum ketika melihat sang calon istri mengucapkan terima kasih. 24



Itsmetata10 2020



Tenggorokan Natasha seperti tercekat, segera wanita itu meneguk minuman di gelasnya. Tidak ingin melihat bagaimana Satrio memperlakukan wanita itu dengan manis. Dia iri, betapa bahagianya bila dia yang berada diposisi wanita itu. Suara dehaman terdengar, Natasha segera mengalihkan pandangannya ke sumber suara. "Saya tidak ingin berbasa-basi lagi, Nat. Saya ingin kamu berkenalan dengan Indah, calon istri saya. Supaya tidak ada kesalahpahaman nantinya diantara kita." Ujar Satrio sambil menatap Natasha. Memang pria satu ini tidak pernah mengenal basa-basi. Apa yang dia suka dan tidak suka akan diutarakannya, walaupun itu menyakitkan. Natasha sudah sering mendengar segala kejujuran Satrio, penolakan kejam pria itu padanya. Tapi tentu saja Natasha sudah kebal akan itu, atau bisa dikatakan Natasha tidak lagi mengenal kata malu. Walaupun sudah ditolak berulang kali, Natasha dengan keras kepala dan bermuka tebal tetap mendekati Satrio. 25



Itsmetata10 2020



Dan Natasha mengerti maksud kata 'kesalahpahaman' itu. Pria itu ingin menyadarkan Natasha akan posisinya di hati dan mata pria itu. Natasha bukan siapa-siapa untuknya. Pria itu sudah memilih dan memutuskan. "Bang Satrio sudah sering cerita tentang kamu Nat." Indah, kekasih Satrio berbicara. Kembali Natasha memasang senyum palsunya. Lama wanita itu menatap keduanya. Lalu senyumannya memudar. "Apa yang abang sering ceritakan?" Natasha bertanya pada Indah. Wanita ayu berhijab itu tersenyum pada Natasha. "Abang cerita kalau kamu adik dari komandan abang. Kamu sering ajak abang jalan." Pandangan Natasha beralih pada Satrio yang terlihat tenang di samping Indah. "Hanya itu?" Natasha kembali bertanya. 26



Itsmetata10 2020



Wanita yang duduk dihadapan Natasha itu menatap Satrio yang duduk disebelahnya. Lama sepasang kekasih tersebut saling bertatapan hingga membuat Natasha jengah sendiri melihatnya. "Apa



abang



juga



mengatakan



kalau



saya



berusaha



merebutnya dari kamu?" Pertanyaan Natasha barusan langsung membuat Indah mengalihkan pandangannya ke arah Natasha. "Dan saya rasa bang Satrio mengatakan hanya menganggap kamu sebagai adik dari atasannya. Tidak lebih." Balas Indah dengan yakin. Natasha tersenyum penuh kepalsuan dengan hati yang terasa perih. Sadar bahwa Satrio berkata jujur pada kekasihnya. Sebelum Natasha membalas perkataan Indah, Satrio lebih dulu buka suara. Pria itu menatap Natasha dengan tatapan tajam.



27



Itsmetata10 2020 "Sudah cukup, Nat. Jangan seperti ini. Seharusnya kamu tahu batasan. Saya datang bersama Indah agar kamu bisa mengerti dimana posisi saya sekarang." Ucap Satrio tegas. Natasha terpana menatap Satrio, kejujuran dan ketegasan pria itu memang menyakitkan. Tapi tidak membuat Natasha mau menyerah, dia sudah terbiasa dengan perkataan pedas dari Satrio. "Tapi aku tidak akan menyerah-" "Wanita yang baik tidak akan merebut pria milik wanita lain." Ucap Indah memotong perkataan Natasha. Mendengar



itu



Natasha



langsung



mendengus.



"Dan



sayangnya, saya bukan wanita baik." "Natasha cukup!" Tegas Satrio setengah membentak. Bukannya takut, Natasha tersenyum lalu berdiri dari duduknya. Dia menatap Indah sambil tersenyum.



28



Itsmetata10 2020 "Apakah abang sumber kebahagiaan kamu?" Tanya Natasha pada Indah, tapi wanita itu hanya diam tidak mau menjawab Natasha. "Bagi saya, abang adalah sumber kebahagiaan. Dan apa yang membuat saya bahagia pasti akan saya perjuangkan hingga akhir."



Lanjut



Natasha



sebelum



meninggalkan keduanya.



29



melangkah



pergi



Itsmetata10 2020



Bagian 5 Seminggu berlalu semenjak terakhir kali Natasha bertemu dengan Satrio. Dan Natasha kembali frustasi dengan keadaannya yang terasa semakin menyedihkan. Satrio telah memblokir semua kontaknya setelah pertemuan mereka yang tidak berakhir menyenangkan bagi Natasha. Sungguh membuat wanita itu kecewa. Natasha kembali menghisap rokoknya, menghirup dan meresapi nikotin yang terasa begitu meringankan kepalanya yang telah diisi oleh banyak beban. Baik itu beban pekerjaan atau beban percintaannya yang sangat menyedihkan. Seseorang



menepuk



pundak



Natasha.



Wanita



itu



mengalihkan pandangannya dan menemukan seorang pria berdiri disampingnya. "Aku nyariin kamu dari tadi, ternyata disini." Ujarnya sambil menarik rokok yang ada di tangan Natasha. Bukannya membuang rokok tersebut, sang pria malah ikut menghisap rokok yang tadi berada di bibir wanita cantik itu.



30



Itsmetata10 2020 "Mikirin apa sih Nat?" Tanya pria itu lagi setelah menghembuskan asap dari sebatang rokok yang tadi telah dihisapnya. "Mikirin Satrio." Jawab Natasha tanpa ragu. Terdengar sang pria terkekeh mendengar jawaban Natasha. "Sehebat apa dia sampai kamu begini?!" Natasha melirik pria yang berdiri disampingnya itu dengan tatapan sinis. "Ar, jangan mulai." Natasha memperingatkan Arjuna. Dia dan Arjuna Prayitno atau yang lebih sering dikenal sebagai Arjuna Setiodiningrat memang memiliki hubungan yang sangat dekat. Kedua keluarga mereka mengharapkan Natasha dan Arjuna mempunyai hubungan yang serius, tapi sayang keduanya lebih menyukai kedekatan mereka yang seperti ini. Layaknya keluarga, mereka berbagi dan bercerita tentang apapun. Natasha dan Arjuna lebih nyaman seperti ini. Sejujurnya Natasha lebih terbuka dan bercerita tentang



31



Itsmetata10 2020 apapun pada Arjuna ketimbang bercerita dengan Nuga yang notabennya adalah abang kandungnya sendiri. "Jangan menenggelamkan diri dalam kubangan kesedihan hanya karena seseorang yang jelas-jelas tidak berminat padamu, Nat. Sudahi kebodohan kamu ini." Arjuna kembali menghisap dalam rokok yang tadi diambilnya dari Natasha. "Dan jangan mencampuri urusan perasaan ku, Ar. Bersikap tahu diri itu lebih bijaksana." Mendengar perkataan Natasha kontan langsung membuat Arjuna mendengus. "Aku hanya tidak ingin melihat wanita kesayanganku terus menerus bermuram durja hanya karena seorang pria menolaknya." Natasha tertawa mendengar perkataan Arjuna. Keduanya kini menatap lurus ke depan. Memandangi hamparan taman indah dengan beraneka ragam jenis bunga yang terlihat sangat mengagumkan, ditata dengan sangat apik. Tentu saja



32



Itsmetata10 2020 taman ini merupakan bagian dari kediaman utama keluarga Arjuna, si pewaris kerajaan bisnis keluarga Setiodiningrat. "Apa sebaiknya kita menikah saja Nat?" Cetus Arjuna yang langsung mendapat pukulan keras di kepalanya. Membuat Arjuna mengaduh keras sambil mengusap kepalanya yang baru saja dipukul oleh Natasha. "Aku hanya akan menikah dengan Satrio." Jawab Natasha dengan sangat yakin. "Dan setahuku, seorang prajurit diharamkan untuk memiliki dua istri. Lagi pula, Satrio tidak menginginkanmu." Arjuna memaparkan kebenaran yang langsung membuat Natasha memberengut kesal. "Keluargaku menginginkanmu. Mereka terus mendesak agar aku bisa segera menikahimu." "Jangan gila, Ar. Kita sama-sama tau bahwa kita tidak menginginkan itu. Aku menginginkan pria lain. Aku hanya menginginkan Satrio."



33



Itsmetata10 2020 Arjuna tertawa sinis, lalu mendecih ke arah Natasha. "Satrio itu pria seperti apa sebenarnya hingga bisa menolak seorang Natasha? Aku bisa memberimu apapun, Nat." Natasha berdecak kesal ke arah Arjuna. "Satrio adalah sumber kebahagian ku. Hanya itu yang aku butuhkan, aku butuh bahagia. Dan kebahagian yang kamu janjikan hanya berdasarkan harta dan jaminan status sosial yang tinggi, tapi bukan itu yang aku mau." "Natasha... Natasha... Masih gadis kecil bodoh yang sangat klise. Umurmu akan memasuki usia tiga puluh tahun, sebaiknya berhenti berkhayal akan cinta yang membawa kebahagian. Cinta tidak selamanya akan membuatmu bahagia, kamu hanya akan terluka. Seperti saat ini, cinta bertepuk sebelah tangan. Sungguh bodoh." "Jangan terus menerus menghinaku." Natasha terdengar kesal. "Ayo masuk, acara makan malam mau dimulai." Arjuna membuang puntung rokok di tangan dan menginjaknya agar bara apinya padam. 34



Itsmetata10 2020



Keduanya berjalan meninggalkan tempat mereka berdiri tadi untuk masuk kedalam rumah mewah itu. Hari ini adalah hari ulang tahun Cipto Setiodiningrat, kakek dari Arjuna. Malam ini diadakan acara makan malam di kediaman mantan orang nomor satu itu. Tidak mengundang banyak orang, hanya keluarga dan kerabat dekat. Kenapa Natasha diundang? Karena Natasha sudah dianggap bagian dari keluarga ini karena kedekatannya dengan Arjuna. Ketika Natasha masuk kedalam rumah, dia disambut oleh ibu Arjuna yang tersenyum lebar padanya. Wanita yang masih sangat cantik itu langsung memeluk Natasha. "Apa kabar Nanat? Sudah lama ya kamu sampai?" Tanya wanita itu. Natasha segera membalas pelukan ibunda Arjuna lalu mencium kedua pipi wanita seusia ibunya itu.



35



Itsmetata10 2020 "Sore tadi tante. Soalnya kata Arjuna Eyang putri nyuruh datang cepat." Jawab Natasha. "Tante baru sampai? Gimana liburannya Tante?" "Kok nggak enak ya dengar kamu manggil tante, panggil ibu aja bisa kali Nat, kan calon menantu." Kata ibu Arjuna tersenyum penuh arti pada Natasha. "Liburannya nggak menyenangkan, itu ayahnya Arjuna mau cepat balik kesini terus. Mikirin kerjaan melulu, padahal sudah ada Arjuna yang ngurus." Natasha malah tersenyum lebar. "Om Hadi belum percaya sama Arjuna berarti, Tan." Terdengar Arjuna mencebik. Tau apa yang dikatakan Natasha benar, karena memang dia belum siap untuk memegang



perusahaan.



Masih



banyak



yang



harus



dipelajarinya lagi sebelum benar-benar memegang tampuk kepemimpinan disana. Bahkan terkadang dia meminta saran pada Natasha, karena wanita itu lebih dulu terjun di dunia bisnis dan langsung memegang perusahaan besar milik keluarganya.



36



Itsmetata10 2020 "Sepertinya begitu. Arjuna harus banyak belajar dulu, biar bisa dipercaya ayahnya." Ibu Arjuna melirik anak lelakinya yang berdiri dibelakang Natasha. Mereka mengobrol sebentar, lalu ketiganya memasuki ruang makan keluarga. Sudah banyak anggota keluarga yang datang, Natasha yang sudah mengenal keluarga ini menyapa dengan senyuman. Tentunya kehadiran Natasha ditengah tengah



mereka



sangat



dinantikan,



karena



Natasha



diharapkan bisa bersama dengan Arjuna. Tapi sayangnya bagi Natasha, Arjuna hanya sahabat dan teman untuk berbagi segala cerita. Arjuna bukan calon suami yang dia inginkan. Hanya satu pria yang diinginkannya, hanya Satrio. Acara makan malam itu berlangsung dengan hangat. Walaupun beberapa kali Natasha mendapat pertanyaan tentang hubungannya dengan Arjuna dan wacana untuk menyatukan keduanya dari beberapa anggota keluarga pria itu, Natasha hanya tersenyum dan terkadang tertawa mendengar atau melihat bagaimana keluarga Arjuna begitu bersemangat untuk membuatnya mau pada pria yang tengah duduk disebelahnya sambil menyesap wine dengan tenang itu. 37



Itsmetata10 2020



Ketika mereka tengah duduk santai diruang keluarga, seorang asisten rumah tangga memberitahu bahwa ada beberapa tamu yang ingin bertemu dengan sang mantan orang nomor satu, Natasha bisa menebak bahwa yang ingin bertemu adalah pejabat karena memang para pejabat dan orang-orang penting lah yang sering bertamu ke kediaman ini. Terdengar arahan dari sang kepala keluarga untuk mempersilahkan tamu mereka bergabung bersama di ruangan tempat mereka sedang berkumpul. Tidak lama, beberapa orang melangkah masuk. Natasha mengenali pria yang masuk terlebih dahulu sebagai salah satu pemimpin daerah, pria itu ditemani oleh sang istri. Yang membuat Natasha terbelalak dan kesulitan bernapas adalah ketika melihat dua orang yang berjalan mengikuti di belakang sepasang suami istri itu. Ada Satrio dan Indah disana, kehadiran



mereka berhasil membuat Natasha



membeku ditempatnya.



38



Itsmetata10 2020



Bagian 6 "Mau ngerokok diluar Nat?" Arjuna berbisik di telinga Natasha. Natasha tentu langsung mengangguk menyetujui ajakan Arjuna. Dia sudah tidak tahan berada diruangan ini, apalagi melihat Satrio dan Indah bersama. Dan Satrio diperkenalkan sebagai calon menantu dari sang Gubernur. Ternyata Indah adalah putri tunggal sang gubernur, dan sepertinya kedua orang tua Indah sangat menyayangi Satrio. Natasha bisa melihat itu dengan jelas. Selama berada di ruangan itu tidak pernah sekalipun Satrio melirik Natasha. Hanya Indah yang sesekali melihat Natasha yang duduk disebelah Arjuna. Sepertinya wanita itu cukup terkejut dengan kehadiran Natasha diantara keluarga besar mantan orang nomor satu itu. "Eyang, Arjuna dan Natasha keluar sebentar ya." Arjuna buka suara.



39



Itsmetata10 2020 Eyang Cipto menatap keduanya bergantian lalu tersenyum. "Natasha jangan pulang dulu, eyang mau nantangin kamu catur." "Siap, eyang." Jawab Natasha sambil mengikuti Arjuna yang sudah beranjak dari duduknya. Dengan sedikit tergesa Natasha menyusul Arjuna. Dan Arjuna seperti paham bagaimana harus menimbulkan kehebohan



dengan



merangkul



pundak



Natasha



dan



mengecup rambut wanita itu dengan mesra. Dibelakang mereka terdengar Eyang Cipto mengomel dan berkata dengan suara yang cukup besar agar mereka segera menikah. Arjuna hanya tertawa sementara Natasha meringis. Dia



sedang



tidak



bersemangat



untuk



tertawa,



atau



menanggapi semuanya. Hatinya kembali hancur. "Menyerah saja, Nat." Arjuna berkata sambil menyerahkan sebatang rokok yang telah dinyalakan pada Natasha. Tanpa menunggu, Natasha segera menghisap rokok itu. Dia tidak menjawab. Tentu saja Natasha tidak akan menyerah 40



Itsmetata10 2020 atau mundur selangkah pun untuk tetap menginginkan Satrio. Dia memang hancur, tapi Natasha berusaha untuk bertahan. Dia



adalah



wanita



yang



kuat,



tidak



mudah



untuk



menghancurkan Natasha dan keinginannya. "Natasha bodoh." Arjuna menggeleng heran lalu menghisap rokoknya dalam-dalam dan menghembuskan asapnya dengan kasar. "Apa yang akan kau lakukan?" "Menggodanya, mungkin." Natasha tidak yakin. Arjuna tertawa. "Aku rasa dia tidak akan tergoda. Dia terlihat seperti pria yang sangat setia." "Jangan mematahkan semangat dan rencana ku, Ar. Aku akan tetap menggodanya, bagaimanapun caranya." "Terserah kau saja. Ingat tawaranku masih berlaku." *



41



Itsmetata10 2020 Natasha memang tidak menyerah, dia tidak mau dan tidak ingin.



Dua



hari



dihabiskannya



untuk



berpikir



dan



membayangkan hidupnya nanti jika Satrio benar-benar menikah dengan Indah. Tidak akan mudah bagi Natasha untuk bisa melupakan pria itu. Tidak akan mudah bagi Natasha untuk menerima rasa sakit yang bertambah bila melihat Satrio bahagia bersama Indah. Dia



sempat



membayangkan



bagaimana



hidup



dan



perasaannya nanti bila Satrio benar-benar menikahi Indah. Mereka mungkin akan bahagia, tapi dia tidak. Natasha tidak pernah jatuh cinta sedalam ini dengan pria manapun sebelumnya, dan tidak akan mudah untuk bangkit jika dia benar-benar kehilangan Satrio. Katakan dia egois. Dia memang egois, Natasha hanya ingin bahagia bersama Satrio. Dia hanya ingin Satrio, bukan yang lain.



42



Itsmetata10 2020 Dan disinilah Natasha berada, di komplek asrama tempat Satrio tinggal. Wanita itu tepat berada didepan kediaman pria yang dicintainya setengah mati dengan seluruh hatinya. Tadi di pos penjagaan, dia mengatakan akan mengunjungi kediaman abangnya. Itu hanya alasan semata, tujuan Natasha berada disini murni untuk menemui Satrio. Dengan menguatkan hati, Natasha turun dari mobil. Melangkah



dengan



pasti



menuju



pintu



depan,



lalu



mengetuknya pelan. Tidak lama pintu terbuka. Disana berdiri Satrio yang terkejut dengan kehadiran Natasha. Ekspresi keterkejutan pria itu berubah menjadi ekspresi datar yang sangat menyebalkan bagi Natasha. Itu adalah ekspresi penolakan, dulu ekspresi itu akan selalu Satrio pasang ketika dia terus Natasha ganggu dengan berbagai permintaan dan ajakan untuk menemaninya. "Kenapa kesini Nat? Ada apa?" Tanya Satrio dingin.



43



Itsmetata10 2020 Natasha menunduk memandang tangannya yang bertaut. Wanita itu menggigit bibir bawahnya, lalu menaikkan pandangannya untuk menatap Satrio. "Bang, aku akan tetap merebut abang--" "Jangan begini Nat!" Natasha menghembuskan napasnya kasar, dia tau pasti Satrio akan menolaknya. Tapi dia tidak punya jalan lain, dia harus bisa mendapatkan Satrio bagaimanapun caranya. Perlahan Natasha maju mendekati Satrio, tapi pria itu malah memundurkan tubuhnya untuk menjauhi Natasha. Tentu wanita itu tidak menyerah, hingga Satrio tidak lagi menjauhinya dan Natasha berdiri sangat dekat dengan Satrio. Tanpa menunggu lagi, Natasha langsung mencium Satrio tepat dibibir pria itu. Natasha bisa merasakan Satrio menyentuh pundaknya untuk menghentikan Natasha, tapi dengan



keras



kepala



Natasha



malah



mengalungkan



lengannya di leher Satrio dan semakin mencium pria itu dengan bersemangat. 44



Itsmetata10 2020



"Abang!!" Suara teriakan Indah terdengar hingga membuat Natasha menghentikan aksinya mencium Satrio. Tidak lama Natasha merasakan rambutnya ditarik dengan kasar, siapa lagi kalau bukan Indah yang melakukannya.



45



Itsmetata10 2020



Bagian 7 Yang terjadi selanjutnya adalah Natasha yang disidang oleh Nuga karena telah membuat keributan dan kehebohan di asrama. Abang Natasha itu benar-benar marah padanya. Natasha menerima makian dan cercaan dari Nuga dengan membabi buta dengan mengatakan Natasha sebagai wanita tidak bermoral dan tidak tau malu. Kejadian



Natasha,



Indah



dan



Satrio



memang



menggemparkan dan menghebohkan satu asrama. Indah sempat menarik rambut Natasha dan menampar wanita itu, Natasha sengaja tidak melawan dan membiarkan Indah melampiaskan kemarahan pada dirinya. Satrio yang menarik Natasha dan membawanya sejauh mungkin dari Indah agar wanita itu tidak lebih jauh melukai Natasha. Yang dia tau, Indah berhasil membuat hidung dan sudut bibirnya berdarah, serta kepalanya yang terasa sakit usai Indah menarik rambutnya.



46



Itsmetata10 2020 Dan sekarang ditambah dengan makian Nuga yang semakin membuat kepala Natasha berdenyut semakin sakit. Dia kini tengah duduk di samping Clara, istri abangnya yang menggenggam tangan Natasha dengan erat. Ia tau kakak iparnya ini sedang memberinya kekuatan agar tetap tenang mendengar segala makian dan sumpah serapah yang dilontarkan oleh Nuda padanya. Sejujurnya Natasha sudah kebal akan setiap kemarahan Nuga. Dia sudah mengerti sejak kecil jika abangnya memang mempunyai emosi yang susah terkontrol. Jika Nuga sudah marah pada Natasha, maka segala omongan menyakitkan akan keluar dari mulutnya. Natasha sudah terbiasa, dia hanya memilih diam dan tidak melawan. Karena jika melawan, maka sudah bisa dipastikan tamatlah riwayat Natasha. Abangnya itu, jika marah dan tidak dapat melampiaskan kemarahan pada lawannya dengan kontak fisik, maka akan menghancurkan lawannya dengan omongan pedas, tajam dan menyakitkan. Seperti saat ini, Natasha dihabisi Nuga dengan segala perkataan yang membuat ngilu bila didengar. Natasha hanya berharap, kakak iparnya tidak pernah mengalami nasib yang sama seperti dirinya. Diantara dirinya dan Noah, 47



Itsmetata10 2020 memang segala perangai Natasha lah yang sering membuat Nuga marah. Kedua



orang



tua



mereka



memang



menjadikan



dan



memperlakukan Natasha sebagai anak emas. Ayah dan ibunya mengetahui jika Natasha merokok dan membiarkan, sementara Nuga ketika mengetahui adiknya adalah seorang perokok langsung memaki Natasha dan sempat akan mengusirnya dari rumah kedua orang tuanya, Natasha melawan Nuga saat itu dan berakhir dengan baku hantam yang membuat Natasha harus dilarikan ke rumah sakit karena tulang hidungnya patah akibat tinju Nuga. Saat itu ibu mereka menangis dan marah besar pada Nuga. Natasha juga kesal saat itu pada Nuga, dan ayahnya membalas dengan membuat hidung Nuga mengalami hal yang sama. Sejak saat itu, Nuga memang dilarang keras melakukan kontak fisik jika sedang marah pada kedua adiknya. Memang Nuga tidak pernah lagi melakukan kekerasan jika bertengkar dengan Natasha atau Noah, tapi sebagai gantinya pria itu akan mengeluarkan kemarahannya dalam bentuk kata-kata yang menyakitkan.



48



Itsmetata10 2020 "Kau memang wanita tidak tau malu! Brengsek!" "Jangan pernah sekali lagi kau menginjakkan kaki datang ke asrama ini! Jangan membuat aku malu!" "Kau tidak ubahnya seperti jalang yang gila pria!" "Kau mau jadi wanita seperti apa, Nat?!! Cukup sudah dengan segala kelakuan tidak bermoralmu itu! Sekarang keluar dan jangan pernah kau datang ke asrama ini lagi!" Abangnya mengusir Natasha. Dan Natasha memilih diam dan beranjak dari rumah pria itu, diiringi oleh kakak iparnya yang menangis dan memeluknya. Wanita itu berulang kali meminta maaf atas perkataan Nuga yang menyakitkan. Padahal mereka tau, Natasha lah yang membuat masalah dan pantas mendapatkan semua ini. Tapi tetap kakak iparnya seperti merasa bersalah dan terus menerus meminta maaf dan menenangkan Natasha. Clara terus mengatakan agar Natasha tidak memasukkan semua perkataan Nuga yang menyakitkan kedalam hati dan meminta Natasha untuk memaafkan sikap abangnya itu.



49



Itsmetata10 2020 Natasha hanya memasang senyum sedih dan mengangguk. Wanita itu berjalan keluar rumah dan menemukan Satrio tengah duduk disalah satu kursi kayu yang berada di teras kediaman abangnya dengan sikap yang terlihat kaku dan tegang. Pria itu menolak untuk menatap Natasha, sementara Natasha hanya menghela napas lelah. Dia benar-benar lelah, sepertinya dia menyesali apa yang telah diperbuatnya hari ini. Dia memang salah melangkah dan sepertinya dia sudah semakin membuat Satrio menjauh darinya. Natasha masuk kedalam mobil, dengan kecepatan diatas ratarata wanita itu melajukan kendaraannya. Dia memilih untuk mengunjungi Della di kediaman wanita itu. Natasha disambut Della dengan wajah yang terlihat bingung lagi penasaran. Tentu saja wanita itu heran dengan kemunculan Natasha yang berantakan. Rambut wanita itu kusut, dan ada sedikit noda darah kering di sudut bibir dan hidungnya.



50



Itsmetata10 2020 Della sempat bertanya, tapi Natasha memilih untuk diam dan tidak mau menjawab. Dia meminta segelas air pada Della, wanita itu segera mengambilkan air minum untuk Natasha yang langsung diminum olehnya. Tapi sesaat setelah meneguk air di gelasnya, Natasha menangis sejadi-jadinya. Tangisan pilu yang membuat Della langsung memeluk Natasha dengan erat, tau bahwa sahabatnya itu tidak membutuhkan saran atau nasehat apapun. Yang Natasha perlukan saat ini adalah pelukan untuk menenangkan dan memberinya kekuatan.



51



Itsmetata10 2020



Bagian 8 Natasha memilih untuk menenangkan diri ke Bali. Sudah seminggu dia berada disana bersama Della. Dan sudah seminggu ini pula kedua orang tuanya heboh menanyakan keberadaan dan kabar Natasha. Dia memang sengaja untuk tidak memberitahu kepada kedua orang tuanya. Lagi pula sepertinya mereka telah diberitahu oleh Nuga tentang kejadian di asrama. Mungkin karena itu keduanya khawatir dengan Natasha dan terus menanyakan kabar anak kesayangan mereka itu. Natasha hanya memberitahu bahwa keadaannya baik-baik saja. Dia juga mengatakan bahwa dia butuh untuk sendiri dan merenungkan segala kesalahan dan tindakan tanpa berfikir yang dilakukannya kemarin. Bukan dia tidak menyesal, dia menyesali apa yang telah ia dilakukan. Tapi semua sudah terjadi, tidak ada yang bisa dilakukan oleh Natasha kecuali menyesal. Dia sudah mengirimkan pesan permintaan maaf pada Satrio, tapi



52



Itsmetata10 2020 tentunya tidak terkirim. Pria itu masih memblok nomor ponsel Natasha. Selama seminggu berada di Bali, dia selalu ditemani oleh Della yang entah kenapa menjadi sangat setia. Wanita itu rela membatalkan beberapa jadwal syutingnya hanya untuk menghibur



Natasha



disini.



Terkadang



juga



Della



mengundang beberapa temannya yang memang menetap di Bali untuk berkunjung ke villa milik Natasha. Mereka akan mengobrol dan minum untuk membuat Natasha lebih bersemangat. Wanita itu terlihat sangat sedih dan butuh dihibur. Della juga sering mengajak Natasha untuk keluar dan berjalan-jalan. Mereka berdua sering menghabiskan waktu di beberapa cafe dengan pemandangan langit sore Pulau Dewata yang indah. Mereka bisa duduk berjam-jam disana hingga lepas matahari tenggelam. Lalu malamnya Della akan mengajak Natasha menuju tempat berkumpul temantemannya yang berada disebuah cafe lain yang juga berada di tepi pantai untuk menari dan menyanyi.



53



Itsmetata10 2020 Natasha cukup terhibur disini. Setidaknya dia melupakan sejenak tentang semua hal yang telah dilakukannya. Dia juga telah memikirkan semuanya dengan matang. Natasha akan benar-benar melupakan Satrio. Tidak ada gunanya juga dia bersikeras merebut Satrio ketika pria itu juga sangat bersikeras bertahan dengan kekasihnya. Satrio pria yang setia, Natasha tau itu. Dan pria itu telah memilih setia pada Indah. Natasha telah mengikhlaskan Satrio. Dia tidak akan pernah menghubungi pria itu lagi. Toh Satrio juga sudah memblokir kontaknya, jelas pria itu tidak menginginkan untuk dihubungi dan menghubungi Natasha. Setelah seminggu berada di Bali, Natasha melanjutkan liburannya ke Australia. Dia belum mau untuk pulang, dia lebih memilih menyusul Arjuna yang sedang berada di Australia. Sementara Della harus kembali ke ibu kota untuk memenuhi jadwal syutingnya. Tentunya mereka tidak berlibur berdua saja disana. Arjuna juga bersama dengan adiknya, Aruna dan kedua sepupunya 54



Itsmetata10 2020 yang lain. Mereka bersenang-senang disana. Sepertinya semua orang tau kini Natasha tengah patah hati, semua seperti berlomba-lomba untuk menghibur Natasha. Bahkan Arjuna membelikannya sebuah tas tangan mewah edisi terbatas sebuah brand ternama hanya untuk menyenangkan dan membuat Natasha kembali tersenyum. Tentu saja itu bisa menghibur Natasha. Toh dia saat ini sedang mencoba untuk mengikhlaskan semuanya. Arjuna juga berulang kali mengatakan bahwa ini adalah keputusan terbaik yang telah diambil oleh Natasha. Ketika Arjuna dan keluarganya kembali ke Indonesia, Natasha memilih untuk tetap berada di Australia. Semua pekerjaannya dikirimkan melalui email oleh sekretaris dan asisten pribadinya. Segala meeting dan pertemuan penting dihadiri Natasha melalui sambungan teleconference. Sebagai bos dan pemilik saham terbesar di perusahaan itu, memang membuat Natasha bebas bekerja dimana saja dan tidak mengharuskannya berada di kantor setiap saat.



55



Itsmetata10 2020 Setelah sebulan Natasha berada di Australia ibunya menyusul. Wanita paruh baya itu menangis haru ketika bertemu dengan anak perempuan kesayangannya. Natasha sangat menyayangi ibunya, wanita yang telah melahirkannya dan memberikan dunia yang indah pada Natasha. Ibunya mungkin sering kecewa pada tingkah Natasha yang sering berada diluar jalur. Tapi tidak pernah sekalipun ibunya mencerca Natasha dengan perkataan kasar. Jika Natasha melakukan kesalahan, ibunya akan marah dan mengomel seperti kebanyakan orang tua lainnya, tapi tidak pernah berlaku kasar padanya. Ibunya adalah sosok yang selalu menjaga dan melindungi anak-anaknya. Dan ibunya adalah tempat terbaik untuk mencurahkan segala keluh kesah dan masalah yang tengah Natasha hadapi. Dia menceritakan semuanya, menceritakan tentang perasaannya pada Satrio. Natasha mengungkapkan semuanya pada sang ibu yang hanya mendengarkan tanpa mau menyela. Dan Natasha juga mengatakan bahwa dirinya telah menyerah. Dihadapan seorang ibu, kesalahan apapun yang telah dibuat oleh sang anak akan selalu termaafkan. 56



Itsmetata10 2020



"Nat, mama cuma mau bilang. Nggak ada yang salah dengan perasaan Nanat pada Satrio, hanya situasinya saja yang tidak tepat untuk Nanat." "Mama tidak akan pernah menyalahkan kamu, toh tidak ada yang bisa mengatur perasaan seseorang untuk orang lain. Dan saat inipun Nanat sudah sadar dan menyesal. Yang terpenting sekarang, Nanat cuma harus mengikhlaskan." Setelahnya Natasha hanya memeluk ibunya lama. Memeluk seseorang



yang



mencintainya



tanpa



batas



memang



merupakan hal terbaik uang bisa membuat Natasha tenang. Dia selalu berterima kasih akan cinta yang selalu diberikan oleh kedua orang tuanya, terutama cinta seorang ibu yang membentang luas tanpa ujung. Mereka tidak bertahan lama berada di Australia. Sang ibu mengajak Natasha untuk berlibur sebentar ke Jepang. Tentu saja Natasha tidak keberatan. Dan setelahnya mereka kembali ke Indonesia karena Natasha harus mengurus beberapa



pekerjaan



penting



57



yang



membutuhkan



Itsmetata10 2020 kehadirannya langsung. Dia juga sudah merindukan shelter dan para penghuni disana. Natasha sedang berada di Shelter ketika sebuah pesan masuk ke ponselnya. Wanita itu tersedak ludahnya sendiri ketika melihat nama pengirim yang tertera.



Satrio : Nat, abang mau bicara. Bisa kita bertemu?



58



Itsmetata10 2020



Bagian 9 Natasha sedang dalam dilema. Apakah dia akan bertemu dengan Satrio atau tidak. Dia sangat ingin bertemu dengan Satrio. Jika boleh jujur, Natasha merindukan Satrio. Tapi disisi lain, dia juga benar-benar ingin mencoba untuk melupakan Satrio. Lagipula apa yang ingin dibicarakan oleh Satrio dengannya? Bukannya bulan ini pria itu akan menikah? Atau janganjangan Satrio ingin memberikan undangan pernikahan padanya? Tentunya itu tidak penting, dia mengira pria itu tidak



menginginkan



kehadiran



Natasha



di



pesta



pernikahannya dengan Indah. Natasha menjadi ragu dan lebih memilih untuk mengabaikan pesan dari Satrio. Yang pasti dia sudah meminta maaf atas sikapnya waktu itu, Natasha sudah memutuskan untuk tidak lagi mengganggu Satrio. Natasha menghabiskan waktunya dengan bekerja, mengurus kembali shelter, dan mengikuti beberapa kegiatan di Animal Defender. 59



Itsmetata10 2020



Dia begitu menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan hingga bisa sedikit mengobati luka dihatinya. Kini ia juga tidak terlalu memikirkan Satrio. Natasha bersyukur akan hal itu, dan semakin memperbanyak kegiatannya. Terkadang di akhir pekan Natasha akan menghabiskan waktu diluar kota, tak jarang dia juga sering berkunjung ke beberapa negara yang tidak terlalu jauh untuk menghabiskan akhir pekan. Dia begitu menikmati hidupnya saat ini, walaupun sendiri tapi Natasha mencoba untuk bahagia. Natasha sedang berlibur selama dua minggu di Barcelona ketika dikabari tentang kehamilan kakak iparnya, hal itu yang membawa Natasha kembali pulang ke Indonesia padahal dia berencana untuk melanjutkan liburannya ke Milan bersama dengan Della. Natasha sengaja membatalkan rencana liburan dan memilih untuk pulang. Dia begitu senang dengan berita kehamilan kakak iparnya yang memang begitu ditunggu-tunggu oleh keluarga mereka.



60



Itsmetata10 2020 Setibanya di Jakarta, Natasha memang langsung menuju kediaman kedua orang tuanya. Dia diberitahu bahwa Nuga dan Clara sedang berkunjung dan sengaja menunggunya. Ketika Natasha masuk kedalam rumah, ibunya yang terlebih dulu memeluk Natasha disusul oleh sang kakak ipar. Lalu ayahnya juga memeluk Natasha dengan erat, Noah setelahnya. Dan yang terakhir adalah abangnya. Sepertinya Nuga tidak lagi marah pada Natasha setelah kejadian beberapa bulan yang lalu. "Kamu jalan-jalan terus Nat, kakak kangen. Susah banget ketemu sama kamu." Clara berkata sambil memeluk Natasha erat. "Mumpung ada kesempatan kak--" "Duitnya ngalir terus, Ra. Biarkan saja dia jalan-jalan." Terdengar Nuga memotong. "Memang ngalir terus, deras lagi." Noah menimpali sambil terkekeh. "Duit lo yang nggak ada bang."



61



Itsmetata10 2020 "Gue cuma prajurit, beda sama Natasha yang bos besar." Natasha berdecak kearah Nuga. "Sok merendah, saham punya abang juga menghasilkan duit kali." "Eh anyway, kak Clara udah abang kasih tau semua aset punya abang belum? Jangan disembunyikan dari istri." Natasha tertawa. "Semua kartu debit abang, dipegang kakak mu ini. Iya kan, Ra?" Clara mengangguk, tapi terlihat penasaran juga. "Memang asetnya ada apa saja sih Nat? Abang mu ini cuma ngasi semua kartu debitnya, cuma kakak suka heran kenapa isinya nggak pernah habis." Noah dan Natasha tertawa bersamaan. "Parah deh lo bang, nggak jujur sama istri punya aset dimana aja." Noah berkata sambil menggeleng kearah abangnya.



62



Itsmetata10 2020 "Abang itu sebagai cucu pertama kakek, dapat beberapa aset kak. Ada satu rumah utama punya kakek, beberapa unit apartemen, sama kebun teh di daerah puncak." Natasha menjelaskan. "Jangan lupa dia juga punya beberapa persen saham di perusahaan." Terlihat kakak iparnya menatap tidak percaya pada suaminya. "Kok mas nggak ngomong sama aku?" "Buat apa saya omongin, semuanya sudah saya jual sebelum kita nikah. Yang sisa cuma saham itu juga buat nambahin tabungan saja, Ra." Natasha tertawa, "Iya abang jual, tapi jualnya ke mama. Ya sama aja, itu nanti juga bakal di warisin ke abang lagi." "Double untungnya." Seloroh Noah sambil tertawa lebar. Mereka terus mengobrol ringan dan membicarakan banyak hal. Natasha juga kembali tidur dirumah orang tuanya karena kakak iparnya memilih menginap disana.



63



Itsmetata10 2020 Keesokan harinya Natasha masih memutuskan untuk tidak datang ke kantor karena ingin menghabiskan waktunya untuk



membereskan



apartemennya



yang



sudah



dia



tinggalkan selama liburan. Hari itu, Natasha kembali mendapatkan pesan dari Satrio. Kembali Natasha dibuat terkejut oleh isi pesan yang dikirimkan oleh pria yang entah kenapa masih betah bersemayam dihatinya.



Satrio : Ada waktu Nat? Abang ingin bertemu dan membicarakan hal penting.



Hal penting? Apa yang penting hingga harus pria itu bicarakan dengannya? Natasha tidak tau. Bukannya pria itu seharusnya sudah bahagia karena Natasha tidak lagi merecoki hidupnya? Kenapa harus bertemu, apa yang akan dia bicarakan. Natasha dibuat sangat penasaran. Dia sedang menimbang untuk membalas atau tidak pesan yang dikirimkan oleh Satrio. Tapi sesaat kemudian, sebuah



64



Itsmetata10 2020 panggilan telpon membuat Natasha terkaget dan melongo ketika melihat nama Satrio tertera dilayar ponselnya. Dengan gemetar, Natasha menjawab panggilan telpon Satrio. Dia diam sesaat sebelum mengucapkan salam. Tapi sepertinya pria itu tidak menyadari kegugupan Natasha. "Saya mau bertemu kamu. Saya sudah diparkiran apartemen kamu. Bisa bertemu sebentar dibawah?" "O..oke." Menghilangkan perasaan suka dan cinta pada seseorang memang tidak mudah. Contohnya saja Natasha yang sudah bertekad dan berniat melupakan Satrio malah langsung goyah ketika mendengar suara pria itu. Dan disinilah saat ini dia berada, berdiri dihadapan Satrio yang masih mengenakan pakaian dinas lengkap. Mereka berada di parkiran motor yang ada di gedung apartemen tempat Natasha tinggal.



65



Itsmetata10 2020 Dengan tidak mempedulikan kegugupan Natasha, Satrio langsung mengutarakan maksud dan tujuannya menemui Natasha. "Kamu menginginkan rencana pernikahan abang hancur kan, Nat?" Mendengar itu, Natasha menaikkan pandangannya. Kini dia dan Satrio saling bertatapan. "Kamu berhasil, Nat. Sekarang kamu mendapatkan saya." "Ma.. Maksud abang?" Natasha tergagap. "Kamu akan menggantikan Indah. Kamu akan saya nikahi, sesuai dengan keinginan kamu." "Aku...



Aku nggak



ngerti



maksud



abang."



Natasha



merinding. "Rencana pernikahan saya dan Indah hancur. Kamu penyebabnya, dan sekarang saya mau kamu bertanggung jawab atas perbuatan kamu." 66



Itsmetata10 2020



Natasha memang menginginkan Satrio dengan sangat, tapi tidak seperti ini. Natasha hanya bisa dia terpaku menatap Satrio, tidak ada yang bisa diucapkannya. Wanita itu terlalu terkejut untuk bisa mencerna semuanya. "Jangan mencoba untuk lari, Nat. Jangan pernah coba-coba. Kamu sudah terlalu keras mencoba, dan sekarang saya datang untuk mewujudkan keinginan kamu itu. Selamat datang di kehidupan saya, Natasha."



67



Itsmetata10 2020



Bagian 10 Natasha tidak dapat menolak dan mengelak. Satrio seakan langsung mengikatnya untuk mempertanggung jawabkan perbuatan Natasha yang membuat rencana pernikahan pria itu dan mantan kekasihnya batal. Satrio memberikan sebuah cincin pada Natasha. Cincin emas sederhana disematkan pria itu dijari manisnya sesaat sebelum Satrio meninggalkan Natasha yang berdiri terpaku di parkiran motor. Sejujurnya Natasha sulit mencerna apa yang baru saja terjadi. Pria itu menginginkan dirinya untuk menggantikan Indah. Ini terasa tidak betul bagi Natasha. Tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena Satrio sudah mengatakan padanya untuk tidak lari dan menghindar. Ditambah sekarang sebuah cincin telah melingkar dijari manisnya. Dulu, inilah yang diinginkan oleh Natasha. Dia memang menginginkan memiliki Satrio seutuhnya untuk dirinya 68



Itsmetata10 2020 sendiri, dia ingin bahagia bersama Satrio. Tapi sekarang, semua ini terasa tidak tepat dan salah. Satrio mengatakan mereka akan bicara lebih banyak besok. Natasha tidak menjawab karena dia masih terkejut dengan semua ini. Dan benar keesokan harinya Satrio menemui Natasha di apartemen wanita itu pada malam hari. Pria itu duduk dihadapan Natasha dengan sikap yang kaku, sama seperti Natasha. Awalnya dia tidak mau bertemu dengan Satrio, tapi pria itu mendesak dan menggedor pintu unit apartemen Natasha agar mereka bisa bicara. "Sabtu ini saya dan keluarga akan datang ke rumah kamu untuk melamar. Tapi sebelumnya, jum'at sore abang akan mengajak kamu bertemu dengan keluarga saya terlebih dahulu." Natasha tercekat. "Ke..kenapa begitu cepat bang?"



69



Itsmetata10 2020 Satrio menatap Natasha dengan tatapan tajam. Pria itu lalu menghembuskan napas kasar. "Tiga bulan lagi, setelah semua izin dan persyaratan pernikahan kantor terpenuhi dan disetujui kita akan menikah." "Saya tidak bisa memberikan pernikahan mewah, yang bisa saya berikan adalah satu yang sederhana." Natasha diam. Dia menatap Satrio lama. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi Satrio memotongnya. "Jangan menolak, Nat. Karena saya tidak akan menerima penolakan dari kamu." "Aku hanya butuh penjelasan, bang. Apa yang terjadi?" Kembali



Satrio



menghembuskan



mengalihkan pandangannya kearah lain.



70



napas



kasar.



Dia



Itsmetata10 2020 "Kamu tidak perlu mendengarkan penjelasan apapun. Yang kamu perlu tau saat ini adalah, rencana kamu untuk merebut saya sudah berhasil. Dan kita akan menikah." Pembicaraan mereka hari itu berakhir dengan hasil Natasha tidak mendapatkan penjelasan apapun. Wanita itu hanya diminta untuk menerima apapun keputusan Satrio, dan dia akan segera menikah dengan pria itu. Mau tidak mau Natasha harus memberitahu keluarganya tentang semua ini. Tentu saja kedua orang tua Natasha terkejut mendengar berita bahwa sang putri ingin menikah dalam waktu dekat. Terlebih sang ibunda yang terlihat tidak yakin dengan keputusan sang anak yang sangat tergesa-gesa. Dia juga tau betul apa yang telah terjadi pada anaknya dan Satrio. Kekhawatiran itu diungkapkan sang ibu pada Natasha. "Nat, mama bukan melarang kamu untuk menikah. Tapi ini terlalu terburu-buru. Mama hanya takut kamu salah melangkah dan kecewa."



71



Itsmetata10 2020 Natasha hanya diam. Dia tengah duduk dihadapan kedua orang tuanya. "Jika kamu memang sudah yakin, papa dan mama tidak akan melarang. Kamu sudah dewasa dan bisa memilih mana yang baik untuk dirimu." Kini ayahnya yang angkat bicara. "Tapi pa--" "Ma, Natasha sudah dewasa. Biarkan dia melangkah. Kita tidak bisa lagi menahan langkah Natasha. Cukup kita berdiri dibelakangnya dan mendukung apapun keputusan dan pilihannya." Mendengar perkataan ayahnya itu membuat Natasha makin diam.



Sejujurnya



dia



takut



salah



dalam



mengambil



keputusan, memang ini terasa begitu cepat. Tapi dia juga tidak punya pilihan lain, disatu sisi dia takut tapi disisi lain ini adalah mimpinya. Mimpinya untuk bersama dengan Satrio, mimpinya untuk bisa memiliki dan mencintai Satrio secara utuh.



72



Itsmetata10 2020 Jumat sore sesuai janji Satrio, pria itu menjemput Natasha untuk bertemu dengan keluarga pria itu. Satrio mengangsurkan helm pada Natasha. Dalam diam Natasha memakai helm dan naik keatas motor Satrio. Satrio mengendarai sepeda motornya dalam diam, begitu juga



Natasha



yang



tidak



tau



bagaimana



membuka



pembicaraan dengan Satrio yang seperti ini. Dulu ketika mereka pergi bersama, Natasha akan dengan sangat mudah mencari topik obrolan, tapi tidak dalam keadaan seperti ini disaat situasi bagi keduanya sangat tidak nyaman. Hingga mereka tiba didepan sebuah rumah sederhana, keduanya masih diam. Natasha turun dari motor, ini pertama kalinya dia menemui keluarga Satrio. Dia sengaja membawa beberapa kue sebagai oleh-oleh. Ketika masuk kedalam rumah, Satrio memperkenalkan Natasha pada beberapa anggota keluarganya. Ada om dan tante pria itu, serta kedua adik perempuannya yang melihat Natasha penuh selidik.



73



Itsmetata10 2020 "Mana ibu?" Satrio bertanya pada salah satu adiknya yang dari tadi melihat Natasha dengan sorot mata tajam. "Ibu nggak enak badan, istirahat dikamar." Jawab perempuan itu ketus. "Sudah dibelikan obat?" Satrio kembali bertanya. "Obat ibu itu cuma satu, kak Indah. Tapi yang dibawa orang lain. Abang ini bukannya bujuk kak Indah buat nggak batalin pernikahan, malah bawa perempuan lain." Natasha hanya diam. Dia sudah menduga akan ada penolakan. Mana mungkin dengan cepat dia akan diterima di keluarga Satrio. "Tunggu disini Nat, saya mau panggil ibu." Natasha hanya mengangguk, dia duduk di sofa kosong yang ada disana. "Kehilangan anak gubernur cuma untuk perempuan seperti ini. Abang memang dibutakan sama cantiknya saja!" 74



Itsmetata10 2020



Selesai



mengucapkan



itu,



salah



satu



adik



Satrio



meninggalkan ruangan dengan menghentakkan kakinya kesal. Natasha masih diam saja, dia tidak akan melawan. Dia akan bersabar menghadapi ini karena semua ini memang akibat dari perbuatannya.



75



Itsmetata10 2020



Bagian 11 Natasha tidak mendapat sambutan yang baik dari keluarga Satrio. Ibu pria itu menolak untuk bertemu dengan Natasha. Sementara kedua adiknya terlihat sangat memusuhi Natasha. Selama berada dirumah pria itu, Natasha hanya ditemani mengobrol oleh om dan tante Satrio yang untungnya bersikap baik pada Natasha. Sementara Satrio lama meninggalkan Natasha untuk membujuk ibunya agar mau bertemu Natasha, tapi tidak berhasil. "Yang sabar ya Nat, ibunya Satrio memang seperti itu. Dia keras orangnya, maklum saja dia membesarkan Satrio dan kedua adik Satrio sendirian setelah bapaknya Satrio meninggal." Jelas Oom Satrio yang seperti mengerti dengan keadaan canggung dirumah ini. Natasha mengangguk mengerti. "Iya om, Natasha mengerti."



76



Itsmetata10 2020 "Tapi kalau boleh jujur, walaupun ini kali pertama tante jumpa sama kamu, tante lebih suka kamu dibanding Indah." Bisik tante Satrio pada Natasha. Sementara Natasha hanya menyunggingkan senyum kecil kearah om dan tante Satrio. Lama mereka mengobrol, hingga Satrio muncul dengan raut wajah yang kusut dan kesal. Natasha tidak ingin bertanya, karena dia tau jawabannya. Satrio pamit keluar sebentar, mengatakan akan pergi ke apotik untuk membeli obat. Tidak lama salah satu adik Satrio kembali duduk bersama mereka. Dia kembali mendapatkan tatapan tajam dan pandangan tidak suka dari perempuan itu. "Kata kak Indah, situ wanita yang ngejar-ngejar bang Satrio ya? Situ kok jadi cewek murah banget sih, sampai harus ngerusak hubungan orang!" Mendengar itu, Natasha hanya mengerjapkan matanya. Mereka akan menjadi musuh bebuyutan nantinya, Natasha sudah bisa menduga. Dia harus menguatkan hatinya. Ada 77



Itsmetata10 2020 banyak orang yang tidak menyukainya saat dia bersama Satrio. "Rin, jaga omongan kamu itu. Nggak sopan kamu!" Terdengar Om dari Satrio memperingatkan. "Halah om, wanita sundal kayak dia nggak perlu dibela. Pasti senang sekarang dia udah bikin rencana pernikahan abang sama kak Indah batal. Situ senang kan, dapat abang gue?! Kak Indah yang nemanin dari nol, elo yang nikmatin pangkat kaptennya!" Sebenarnya telinga Natasha panas mendengar kata-kata wanita itu. Dia bukan wanita bodoh dan mau untuk harga dirinya diinjak sedemikian rupa seperti ini. Dia tidak menginginkan Satrio karena pangkat atau kedudukan pria itu, Natasha menginginkan Satrio karena pria itu adalah seorang pria baik. Tapi memang karena dosanya lah semua ini terjadi, caranya menginginkan Satrio lah yang salah hingga mengakibatkan dia berada di situasi seperti ini. "Kak Indah itu anak gubernur, berpendidikan tinggi, baik dan sayang sama ibu. Sementara lo apa yang bisa dibanggain 78



Itsmetata10 2020 selain cantik?! Awas ya kalau lo sampai nikah sama abang gue terus ngabisin duitnya!" Astaga, adik Satrio benar-benar keterlaluan. Perkataan perempuan itu sangat melukai hati dan harga diri Natasha. Tidak pernah sebelumnya Natasha diperlakukan seperti ini oleh siapapun. Sebagai seorang wanita yang dibesarkan dan diajarkan tata krama dan sopan santun didepan orang yang lebih tua, Natasha berusaha menahan segala bentuk amarahnya karena dia tidak ingin mempermalukan dirinya karena bersikap barbar didepan om dan tante Satrio. Dia berusaha untuk menenangkan diri, dan tidak terpancing walaupun perkataan yang dilontarkan oleh adik Satrio sangat menyakitkan dan membuatnya murka. Dia memilih untuk tidak menjawab dan diam. Sepertinya hal ini akan sering didengar oleh Natasha dikemudian hari dia harus mulai bersiap dan membiasakan diri. Ketika mendengar suara motor Satrio memasuki halaman rumah, adik pria itu kembali masuk kedalam kamarnya. 79



Itsmetata10 2020



Selepas maghrib karena ibu Satrio tidak kunjung keluar dari kamar, Satrio mengajak Natasha untuk pulang. Natasha hanya bisa berpamitan pada om dan tante Satrio karena anggota keluarga yang lain menolak untuk keluar dari kamar masing-masing. Ketika mereka sampai di depan apartemen Natasha, Satrio mengatakan besok malam dia akan datang ke rumah Natasha untuk bertemu dengan keluarga wanita itu. Natasha hanya mengangguk paham. Dia bodoh karena menyetujui semua ini. Ya, dia hanya wanita bodoh yang terlalu menginginkan Satrio. Dia tidak akan pernah



benar-benar



bisa



melupakan



Satrio.



Apapun



rintangan didepannya nanti, Natasha akan hadapi. Dia kuat untuk bisa menggapai bahagianya. Sabtu pagi, Natasha kembali ke kediaman keluarganya. Ketika Natasha datang, beberapa asisten rumah tangganya tengah sibuk membersihkan rumah dan mempersiapkan kedatangan Satrio dan keluarganya nanti malam. 80



Itsmetata10 2020



Natasha menghembuskan napasnya pelan. Dia menemukan beberapa kerabat dari keluarga ibu dan ayahnya telah berada dirumah, mereka tengah membicarakan menu yang akan di pesan dan sajikan nanti malam. "Nat, abang mau bicara." Natasha dikejutkan oleh suara Nuga. Keduanya berjalan menuju halaman belakang. Nuga duduk disalah satu kursi rotan, diikuti oleh Natasha yang duduk di kursi rotan lain. "Kamu dan Satrio sedang tidak main-main kan?" Tanpa basabasi Nuga bertanya. Natasha menggeleng. "Ini serius, bang." "Jangan bermain-main dengan pernikahan. Kamu tidak bisa menikah lalu bercerai seenaknya ditengah jalan." Nuga sedang memperingatkan adiknya, Natasha mengerti kekhawatiran sang kakak. Apalagi sepertinya pria itu juga 81



Itsmetata10 2020 memahami situasi yang pernah terjadi antara adiknya dan Satrio. "Kamu menikah dengan seorang prajurit. Kamu tidak akan bisa dengan mudah berhenti ditengah jalan, Nat." Natasha kini memandang Nuga lekat, lalu dia mengangguk. "Nat tidak akan berhenti di tengah jalan, bang." Malamnya Satrio datang bersama keluarganya. Sementara ibu dan kedua adik pria itu tidak hadir, Satrio mengatakan bahwa ibunya sedang sakit dan kedua adiknya tengah menjaga



sang



mempermasalahkan



ibu. itu,



Keluarga mereka



Natasha



menerima



niat



tidak baik



kedatangan keluarga Satrio ke kediaman mereka. Sementara Natasha tau apa yang menyebabkan ibu dan adik Satrio tidak datang, mereka belum bisa menerima Natasha.



82



Itsmetata10 2020



Bagian 12 Sebulan sebelum pernikahan mereka, semua terasa berat bagi Natasha. Bukan karena mempersiapkan pernikahannya, tapi karena ibu dan kedua adik Satrio yang bersikeras untuk tidak hadir di saat acara pernikahan mereka. Berulang kali Natasha sudah mencoba untuk datang meminta restu, tapi berulang kali pula ibu dari calon suaminya itu menolak untuk bertemu Natasha dengan berbagai alasan. Awalnya Natasha memaklumi akan keengganan wanita itu untuk



menemuinya,



tapi



semakin



mendekati



hari



pernikahannya dia merasa hati ibu dan kedua adik Satrio semakin keras. Sulit bagi Natasha untuk bisa meluluhkan ketiganya. Satrio tidak mengizinkan Natasha untuk datang seorang diri menemui keluarganya. Dia memang selalu datang bersama Satrio, setidaknya sekarang sikap pria itu tidak terlalu dingin pada Natasha. Mereka sudah bersikap seperti sebelumnya, Natasha sudah kembali seperti Natasha yang dulu. Wanita yang selalu 83



Itsmetata10 2020 mengganggu dan merecoki Satrio kapanpun dan selalu bermanja-manja dengan pria itu, walaupun sikap Satrio masih biasa padanya. Tapi setidaknya pria itu tidak terlalu cuek dan dingin seperti sebelumnya. Sore itu setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan, Natasha mendapatkan pesan dari Satrio bahwa pria itu sudah menunggunya di lobi kantor. Tentu saja mendengar itu dengan cepat Natasha merapikan seluruh barangnya dan bergegas turun untuk menemui Satrio. Dengan senyum yang merekah, Natasha menghampiri Satrio. Mereka berdua berjalan menuju parkiran motor yang ada di basement. Sebenarnya tadi dia berangkat ke kantor dengan membawa mobilnya, tapi karena Satrio sudah menjemputnya maka Natasha nanti akan menyuruh salah satu supir untuk membawa mobilnya kembali ke apartemen. "Mau makan dulu?" Satrio bertanya ketika mereka berdua telah naik keatas motor.



84



Itsmetata10 2020 "Boleh bang." Jawab Natasha dengan bersemangat. Satrio membawa Natasha makan disalah satu warung tenda yang menjual nasi goreng. Pria itu mengatakan bahwa disini nasi gorengnya terkenal enak. Tentu Natasha tidak keberatan. Dan Satrio memang benar, nasi goreng yang dipesankan Satrio untuknya memang terasa sangat lezat. "Habis ini kita ketempat ibu, kamu nggak masalah kan?" Satrio bertanya ketika mereka sudah siap makan. "Boleh bang, tapi nanti kalau ada toko kue kita berhenti ya. Soalnya nggak enak kalau datang nggak bawa apa-apa." Satrio mengangguk. Setelah selesai membayar, keduanya kembali melanjutkan perjalanan. Mereka berhenti disalah satu toko kue untuk membeli beberapa makanan yang akan dibawa ke rumah Satrio, sengaja Natasha membelikan beberapa kue yang enak untuk keluarga pria itu. Sejujurnya setiap kali mengunjungi rumah Satrio, perasaan Natasha memang tidak enak. Ada rasa takut karena sikap keluarga pria itu padanya yang tidak menyenangkan. 85



Itsmetata10 2020 Natasha bukan tidak ingin melawan ketika mendengar perkataan adik-adik Satrio, dia hanya menjaga perasaan Satrio dan tidak ingin membuat masalah dengan siapapun. Ketika tiba di depan rumah Satrio, Natasha melihat sebuah mobil terparkir disana. Natasha berjalan lebih dulu, Satrio tengah membuka jaket dan akan memasukkannya kedalam jok motor pria itu. Tapi langkah Natasha terhenti tidak jauh dari pintu masuk ketika mendengar beberapa suara orang yang tengah mengobrol, dan sepertinya topik yang sedang diobrolkan adalah dirinya. "Ibu pokoknya nggak akan mau datang ke pernikahan mereka." "Iya, kami juga nggak akan datang kak. Ya kok bang Satrio mau-mau aja sama dia itu." "Kakak kenapa sih harus batalin rencana pernikahan? Padahal kami maunya abang sama kakak saja." 86



Itsmetata10 2020



"Abang itu waktu kakak nyerang si perempuan nggak bener itu, malah belain si perempuan itu dan marah-marahin kakak, katanya kakak sudah keterlaluan. Siapa coba yang nggak emosi ngeliat itu perempuan nyium tunangannya. Kakak waktu itu keceplosan bilang nggak mau nikah sama abang yang ketauan selingkuh. Dan abang enak aja bilang iya dan ninggalin kakak sendiri." "Bukannya bujuk kakak yang lagi emosi, abang malah diamin kakak dan ngilang gitu aja." Natasha masih diam ditempatnya. "Bu, Indah kemarin memang salah sama abang. Indah sempat lempar cincin yang dikasi abang ke muka abang. Tapi Indah khilaf bu, emosi karena abang diamin Indah. Mungkin karena itu abang malah mau nikahin wanita nggak benar itu." "Iya nak, ibu sudah pernah bilang. Mungkin waktu itu kamu sedang emosi, tapi Satrio nggak mau dengar dan malah tibatiba bilang mau nikah sama orang lain."



87



Itsmetata10 2020 "Bu, coba bujuk abang lagi. Tolong jangan sampai mereka menikah." "Kalau mereka sampai nikah, ibu nggak akan mau nganggap perempuan itu mantu. Nggak sudi." "Aku juga nggak mau punya ipar yang begitu kak. Nggak ada yang bisa dibanggain." Natasha tertegun, memang akan sulit mendekati keluarga Satrio disaat Indah terus menjadi kompor untuk memanasmanasi ibu dan kedua adik Satrio. Natasha mengurungkan niatnya untuk masuk dan ingin berbalik, tapi dia tidak menyangka bahwa Satrio telah berdiri dibelakangnya. Entah sejak kapan Satrio berada disana. "Sedang ada Indah didalam. Nggak enak kalau aku masuk." Natasha berkata. Satrio berdecak kesal. Entah kesal pada siapa, Natasha tidak tau.



88



Itsmetata10 2020 "Yasudah, saya antar kamu pulang. Tunggu disini, biar saya kasih kue yang dibeli tadi ke dalam." Satrio mengambil bungkusan yang sedang dipegang oleh Natasha. Pria itu memilih masuk, hanya sebentar. Tidak lama pria itu kembali menghampiri Natasha. "Besok saja kita kesini lagi." Natasha hanya mengangguk dan mengikuti Satrio berjalan menuju motornya.



89



Itsmetata10 2020



Bagian 13 Natasha akhirnya menyerah untuk bisa mengambil hati ibu dan



kedua



saudara



pernikahannya,



dia



Satrio. dan



Selama



Satrio



sebulan



hampir



sebelum



setiap



hari



mengunjungi rumah ibu Satrio tapi tetap Natasha ditolak. Hingga akhirnya dia tidak lagi mau mencoba. Percuma rasanya mencoba ketika keluarga Satrio masih tetap mendengarkan semua perkataan Indah. Dan hari ini adalah hari pernikahannya dengan Satrio. Setelah selama tiga bulan mempersiapkan segala sesuatu dengan terburu-buru, akhirnya hari ini tiba. Dalam waktu tiga bulan juga Natasha dan Satrio harus mengurus dan memenuhi segala persyaratan untuk bisa menikah, karena memang menikah dengan seorang prajurit tidak mudah. Tapi semuanya sudah lewat dan akhirnya selesai. Hanya satu yang tidak terselesaikan, masalah dengan ibu dan kedua adik Satrio.



90



Itsmetata10 2020 Tadi ketika Satrio mengucapkan ijab kabul, Natasha sempat takut jika Satrio salah mengucapkan namanya dan malah menyebut nama Indah. Tapi ketakutannya itu tidak terbukti, Satrio mengucapkan ijab kabul dan menyebut namanya dengan benar dan dalam satu tarikan napas dan suara yang tegas. Membuat Natasha yang mendengar seketika terharu sekaligus senang. Awalnya mereka akan mengadakan pesta pernikahan yang sederhana, karena Satrio sudah memberitahu Natasha batas kemampuannya. Dan Natasha tidak mempermasalahkan itu, dia tidak keberatan dengan pesta sederhana. Bukannya Natasha tidak mempunyai uang untuk membantu Satrio, tapi pria itu mengatakan bahwa seharusnya beban untuk segala acara pernikahan adalah tanggung jawabnya. Jika Satrio mengizinkan Natasha untuk ikut berpartisipasi, dia bisa saja mengadakan acara yang luar biasa mewah dalam tujuh hari berturut-turut. Natasha dan keluarganya sangat mampu untuk itu. Karena menghargai keinginan Satrio maka Natasha tidak ikut campur.



91



Itsmetata10 2020 Tapi acara sederhana yang diinginkan oleh Satrio tampaknya tidak terwujud. Kedua orang tua Natasha beberapa waktu lalu sempat berbicara secara pribadi dengan Satrio dan meminta Satrio untuk menerima dan membiarkan mereka membantu untuk melaksanakan acara pernikahan yang indah untuk anak perempuan mereka satu-satunya. Awalnya Natasha tidak mengetahui tentang pertemuan itu. Tapi akhirnya Satrio memberitahunya dan mengatakan perubahan rencana, Natasha mengatakan bahwa jika Satrio tidak menginginkan pesta yang mewah maka sebaiknya pria itu menolak keinginan orang tua Natasha. Toh mereka berdua dari awal sudah menyepakati bahwa hanya akan mengadakan acara sederhana. Tapi sepertinya Satrio tetap menerima dan membiarkan kedua orang tua Natasha membantu untuk mengadakan pesta yang luar biasa mewah untuk anak perempuan kesayangan mereka. Dimulai dari disewanya sebuah wedding organizer ternama yang beberapa waktu lalu menangani penyelenggaraan pesta anak dari orang nomor satu negeri ini. Sebuah hotel bintang lima sengaja disewa khusus oleh orang tua Natasha untuk menjadi tempat acara dan basecamp 92



Itsmetata10 2020 untuk keluarga menginap. Juga beberapa teman dan sahabat Natasha mendapatkan kamar disana secara cuma-cuma selama tiga hari sebelum acara. Kedua orang tua Natasha tidak tanggung-tanggung untuk menyelenggarakan pesta impian untuk putri mereka. Designer dan make up artist kenamaan turut ikut serta membuat Natasha terlihat sangat cantik dan anggun dihari spesialnya. Belum lagi berbagai macam hidangan khas dari berbagai daerah disajikan untuk menyenangkan para tamu undangan. Sementara Arjuna dengan baik hati mendatangkan beberapa penyanyi kenamaan ibukota untuk mengisi acara dan menghibur para tamu. Tadi setelah prosesi akad nikah dilanjutkan dengan prosesi pedang pora yang membuat Natasha kagum. Ini bukan pertama kali bagi Natasha melihat prosesi seperti ini, dulu abangnya juga menjalani prosesi yang sama. Tapi saat ini Natasha merasakannya langsung dan terasa sangat berbeda.



93



Itsmetata10 2020 Walaupun terasa ada yang kurang, tapi keduanya berusaha bersikap biasa-biasa saja. Satrio didampingi oleh om dan tantenya sementara Natasha didampingi oleh kedua orang tuanya diatas pelaminan. Mereka berdua harus berdiri di pelaminan dan menyalami ribuan tamu undangan. Sebenarnya tadinya mereka tidak ingin mengundang banyak orang, tapi dikarenakan relasi dari keluarga Natasha yang sangat banyak jadinya mereka menambahkan beberapa ribu undangan lagi. Banyak tamu yang berasal dari kalangan militer dan kalangan bisnis. Belum lagi teman-teman Natasha dari beberapa organisasi sosial dan kalangan sosialita ibukota, karena Natasha memang aktif dibeberapa kegiatan sosial yang sering diadakan di kalangan sosialita. Acara berlangsung sangat meriah. Semua terlihat bahagia, walaupun Natasha tau Satrio tidak betul-betul bahagia dan menikmati acara karena ibu dan kedua adiknya tidak ada disini. Tapi pria itu tetap memasang senyum selama acara. Selesai acara resepsi, malamnya Natasha melanjutkan dengan acara after party yang disusun oleh Arjuna dan Della. Tapi 94



Itsmetata10 2020 Satrio menolak untuk ikut serta karena pria itu merasa lelah, sementara Natasha tetap hadir karena tidak mungkin dia melewatkan acara yang dibuatkan khusus untuknya oleh Arjuna dan Della. Natasha sengaja tidak terlalu lama berada disana, hanya sekedar setor muka dan mengobrol sebentar lalu pamit untuk kembali ke kamar hotelnya. Tidak mungkin dia berlama-lama berada disana, sementara suaminya berada sendirian dikamar hotel mereka. Memikirkan kata 'suami' membuat Natasha tersenyum lebar, hari ini dia sangat bahagia. Akhirnya Satrio menjadi suaminya dan dia saat ini telah menjadi istri dari Satrio Firdaus. Natasha masuk kedalam kamar hotel yang sudah dihias sedemikian rupa. Ketika sudah berada didalam kamar, Natasha menemukan Satrio telah tertidur di ranjang. Sepertinya pria itu benar-benar kelelahan. Dengan senyum lebar, Natasha memandangi Satrio yang tengah tertidur pulas. Mungkin mereka harus menunda 95



Itsmetata10 2020 malam pengantin untuk saat ini. Natasha tidak keberatan, dia juga sangat lelah malam ini. Setelah membersihkan makeup nya, Natasha memilih untuk berendam sebentar dan mandi. Lalu dia bergabung dengan Satrio untuk tidur.



96



Itsmetata10 2020



Bagian 14 Natasha merasakan ada yang mengguncang tubuhnya. Matanya masih begitu berat untuk dibuka, tapi dengan terpaksa Natasha membuka matanya. "Subuh dulu, Nat." Ternyata Satrio yang membangunkannya. Pria itu terlihat sudah mengenakan sarung dan baju koko berwarna putih. Dia bukan wanita yang terlalu taat sebenarnya. Banyak kewajibannya yang terkadang luput Natasha kerjakan. Tapi kini ketika sudah menjadi istri dan memiliki suami, sepertinya



Natasha



harus



benar-benar



melaksanakan



kewajibannya dengan baik. Karena dia tau, Satrio adalah seorang yang taat pada Tuhan-Nya. Orang tuanya mengajarkan Natasha untuk taat, tapi terkadang dia terlalu bebal untuk mau melaksanakan kewajibannya dan memilih abai. Tapi mulai saat ini dia haru berkomitmen untuk memulai semuanya dengan sesuatu yang



97



Itsmetata10 2020 baru dan baik, karena sekarang dia telah mempunyai imam yang akan membimbingnya. Masih dengan sedikit mengantuk, Natasha turun dari tempat tidur. Dia sempat duduk sambil memejamkan matanya, sejujurnya dia sangat mengantuk saat ini. "Nat... Cepat wudhu." Terdengar lagi suara Satrio. Karena Natasha tidak kunjung bergerak, dengan gemas Satrio menghampiri istrinya itu lalu menarik Natasha untuk berdiri. Satrio membimbing Natasha menuju kamar mandi. Dengan kesadaran yang akhirnya terkumpul, Natasha akhirnya berwudhu. "Pakai mukena yang saya kasih." Satrio berkata pada Natasha yang baru keluar dari kamar mandi. Yang dimaksud oleh Satrio adalah mukena yang menjadi mas kawin untuk Natasha. Wanita itu melirik seperangkat alat sholat yang ada diatas meja, masih berada didalam kotak yang dibuat sangat cantik.



98



Itsmetata10 2020 "Sayang bang--" "Lebih sayang kalau tidak dipakai. Dosa saya. Sudah, ambil terus pakai." Maksud Natasha adalah dia sayang membongkar karena mukena itu terlihat cantik ditempatnya. Tapi mau tidak mau Natasha langsung mengambil dan mengenakannya. Ada perasaan haru saat Satrio menjadi imamnya. Natasha memandangi punggung Satrio ketika pria itu tengah berdoa. Dan



ketika



Satrio



berbalik



menyodorkan



punggung



tangannya pada Natasha, wanita itu langsung menyalami tangan Satrio lalu mencium punggung tangan pria yang kini telah sah menjadi suaminya. Ketika Natasha menunduk saat mencium tangan Satrio, dia bisa merasakan Satrio ikut menunduk dan mengecup puncak kepalanya. Dia bisa mendengar sayup-sayup doa yang tengah pria itu baca. "Jangan merokok lagi ya, Nat. Jangan aneh-aneh lagi. Sekarang abang imam kamu, kalau kamu nakal yang dosa abang." 99



Itsmetata10 2020



Satrio berkata sesaat setelah pria itu selesai mengecup puncak kepala Natasha. Dengan mata yang berkaca-kaca, Natasha mengangguk. Setelah selesai, Natasha dan Satrio merapikan peralatan sholat mereka. Satrio memilih untuk mandi, sementara Natasha memilih untuk kembali tidur. * Siang harinya setelah mereka selesai berkemas, keduanya check out dari hotel. Satrio dan Natasha berpamitan pada kedua orang tua dan keluarga Natasha. Hari ini Satrio akan membawa Natasha ke asrama tempat pria itu tinggal. Yang berarti, Natasha akan sering bertemu dengan kakak iparnya karena mereka akan berada di satu asrama yang sama. Seharian dihabiskan Satrio untuk membersihkan kediaman mereka, sementara Natasha duduk di teras rumah dengan hidung yang memerah dikarenakan bersin yang tidak berkesudahan. Natasha memang alergi terhadap debu. Tadi ketika membantu menyapu rumah, Natasha dibuat bersin100



Itsmetata10 2020 bersin parah hingga Satrio menyuruhnya untuk duduk saja diluar. Malamnya mereka memesan makanan untuk makan malam, karena Natasha memang tidak bisa sama sekali memasak. Bukannya Natasha manja, dia hanya tidak punya banyak waktu untuk berada di dapur. Dan sepertinya mulai saat ini dia harus mengambil kursus memasak. Tidak mungkin Satrio diberi makanan yang terus menerus dia pesan dari luar. Setelah makan, Satrio memilih untuk menonton tv. Sementara Natasha masuk kedalam kamar. Wanita itu tampak gelisah dan berjalan mondar-mandir didalam kamar. Di kepalanya sedang berkecamuk banyak hal. Terutama tentang malam pengantinnya yang belum terlaksana. Tentunya dia sangat ingin disentuh oleh Satrio yang kini telah sah menjadi suaminya. Tidak ada salahnya kan jika dia mempunyai rencana untuk menggoda sang suami? Dan ya, Natasha akan menjalankan rencananya. Dia malam ini akan 101



Itsmetata10 2020 membuat Satrio melaksanakan kewajibannya sebagai seorang suami. Natasha membuka koper yang dibawanya. Disana ada beberapa pakaian tidur dengan berbagai model. Dia memang sudah mempersiapkan beberapa pakaian yang sangat menggoda untuk malam pertamanya, tapi entah kenapa dia menjadi sangat tidak percaya diri mengenakan pakaian minim itu. Dia takut Satrio tidak menyukainya jika ia tampil dalam balutan busana seperti itu. Jadi Natasha mengurungkan niatnya untuk memakai salah satu diantaranya. Dan akhirnya Natasha memilih untuk tidak mengenakan apapun dibalik sebuah kimono satin tipis berwarna merah yang dikenakannya. Setelah itu, Natasha duduk didepan cermin dan memoles sedikit wajahnya dengan make up tipis lalu menyisir rambutnya yang bergelombang indah.



102



Itsmetata10 2020 Ketika dia sedang sibuk menyisir rambutnya, pintu kamar terbuka. Satrio masuk dengan santai, pria itu terlihat tidak memandang Natasha dan langsung masuk menuju kamar mandi. Satrio keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang sedikit basah, sepertinya dia sudah akan bersiap-siap untuk tidur. Tentu saja Natasha tidak akan membiarkan itu terjadi. Ketika melihat Satrio naik keatas tempat tidur, Natasha buru-buru berdiri dan menghampiri Satrio. "Abang." Satrio yang baru akan berbaring melihat kearah Natasha. Pria itu menatap Natasha dengan heran, memperhatikannya dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Kenapa Nat?" Tanya Satrio. Natasha menggigit bibir bawahnya, "Yakin mau tidur?"



103



Itsmetata10 2020 Satrio terdiam beberapa saat. "Kamu nggak capek?" Natasha langsung menggeleng dengan cepat. Tangannya sudah memegang ujung tali kimono nya. Sebelum Natasha menarik tali pengikat kimono miliknya, Satrio sudah lebih dulu menahan tangan Natasha. Ia kira Satrio akan menolaknya. Natasha melihat Satrio berdiri dan beranjak dari tempat tidur, kini pria itu berdiri tepat dihadapan Natasha. Satrio mendekatkan bibirnya di puncak kepala Natasha, kembali ia mendengar Satrio merapalkan sebuah doa. Kini tangan Satrio tidak lagi menahan tangan Natasha, dan dengan terburu-buru Natasha langsung menarik tali kimono yang dikenakannya hingga kain itu terjatuh dan teronggok dikakinya. Tentunya apa yang dilihat Satrio saat ini membuat ia kesulitan untuk menelan ludahnya sendiri. Istrinya tampil dengan sangat menggoda dan tentu saja Satrio tidak akan bisa menolak apa yang disodorkan Natasha padanya. 104



Itsmetata10 2020



Bagian 15 Bukan hal yang asing bagi Natasha untuk tinggal dan hidup di lingkungan asrama. Jadi bukan perkara yang sulit bagi Natasha untuk bersosialisasi. Apalagi dia sudah sering berkunjung kesini, sebagian besar para istri anggota disini juga sudah mengenalnya. Tentu saja Natasha sering wara-wiri di asrama ini. Semasa Nuga masih lajang, Natasha sering datang berkunjung untuk mengantarkan makanan yang dikirim ibunya khusus untuk Nuga. Banyak penghuni asrama yang tidak menyangka bahwa Natasha akan dinikahi oleh Satrio. Dia tau mereka penasaran apa yang terjadi padanya dan Satrio. Kasus menghebohkan waktu itu kembali banyak diungkit. Bukan Natasha tidak tau bahwa dia menjadi sumber gunjingan, tapi dia berusaha tidak peduli. Toh dia juga tidak sering berkumpul dengan para istri anggota. Bukan karena Natasha sombong, tapi dikarenakan kegiatan dan pekerjaannya yang sangat padat di kantor. Natasha hanya ikut berkumpul jika ada kegiatan resmi di Persit. 105



Itsmetata10 2020



Pernikahannya



dan



Satrio



memasuki



bulan



kedua.



Hubungannya dengan Satrio sudah tidak terlalu kaku, tapi juga tidak berkembang terlalu signifikan. Yang berkembang sangat pesat adalah jadwal bercinta mereka. Natasha baru tau jika Satrio memiliki nafsu yang sangat besar. Awalnya memang Natasha yang mencoba menggoda dan berharap disentuh oleh Satrio, tapi setelah beberapa waktu akhirnya pria itu yang datang kepada Natasha dan menggodanya dengan sikap kaku yang menggemaskan bagi Natasha. Padahal jika Natasha lihat, pria itu terlalu pendiam dan kaku untuk ukuran seorang pria. Dia bukan pria yang bisa membuka obrolan untuk pertama kali, Natasha yang harus memulai obrolan di setiap perbincangan mereka. Jika Natasha tidak membuka percakapan, maka Satrio akan lebih memilih diam. Tapi semua itu berbanding terbalik jika menyangkut hubungan percintaan mereka diatas tempat tidur, entah hilang kemana sikap kaku dan dingin pria itu.



106



Itsmetata10 2020 Apa semua pria seperti itu? Entahlah, Natasha tidak tau. Yang Natasha tau, dia senang dan menikmati semuanya. Sementara setelah dua bulan pernikahannya, hubungan Natasha dengan ibu dan kedua adik Satrio semakin memburuk. Natasha selalu mendapat teror berupa pesan singkat yang berisi cacian dan makian dari kedua adik Satrio. Sementara ibu mertuanya masih sulit untuk ditemui. Yang membuat Natasha benar-benar frustasi adalah, ketiga anggota keluarga Satrio itu masih berhubungan sangat dekat dan erat dengan Indah. Bahkan Natasha mengetahui bahwa Indah sempat membawa ibu mertuanya pergi berlibur ke Bali selama seminggu. Berita itu didapatnya dari tante Satrio yang tinggal tidak jauh dari kediaman ibu mertuanya itu. Natasha tidak tau lagi bagaimana harus menghadapi keluarga Satrio. Disatu sisi dia ingin menyerah dan bersikap tidak peduli, tapi itu tidak mungkin dilakukannya. Dia sudah menikah, jadi mana mungkin dia bisa bersikap abai pada keluarga Satrio.



107



Itsmetata10 2020 Dengan menguatkan hatinya, Natasha berusaha berbesar hati dan bersabar akan sikap mertua dan kedua adik iparnya itu. Walaupun terkadang Natasha dibuat geram dengan berbagai pesan kedua adik Satrio yang sangat keterlaluan. Dia pernah menunjukkan pada Satrio pesan yang dikirimkan oleh kedua adiknya itu, tapi Satrio hanya diam saja setelah membaca pesan-pesan itu. Entah karena pria itu tidak peduli atau Satrio tidak tau harus berbuat apa pada kedua adiknya. Tapi Natasha berusaha untuk tetap bersabar untuk semua yang sedang dihadapinya. Dia tidak ingin berburuk sangka pada suaminya saat ini. Toh pernikahan mereka juga baru memasuki bulan kedua, dan mereka menikah bukan karena sama-sama saling mencintai. Natasha tau mereka butuh proses, dan ini mungkin adalah bagian dari proses itu. Lamunan Natasha terusik ketika pintu ruangannya diketuk oleh seseorang. "Masuk." Jawab Natasha pelan.



108



Itsmetata10 2020 Sekretarisnya



masuk



bersama



seorang



wanita



yang



merupakan kepala di bagian HRD perusahaannya. Santi, kepala bagian HRD datang dengan membawa namanama calon karyawan yang berhasil lolos dalam seleksi dan diterima untuk memenuhi beberapa posisi di perusahaan ini. Santi tidak datang untuk meminta persetujuan Natasha, memang keputusan untuk menerima karyawan diserahkan Natasha sepenuhnya pada bagian HRD, dia tidak ingin ikut campur untuk hal-hal kecil. Wanita itu datang menghadap Natasha untuk memberitahu perihal penambahan anggota baru dan meminta Natasha menandatangani beberapa berkas pengesahan. Natasha membaca beberapa nama karyawan baru yang telah diterima, dia menemukan satu nama yang terasa tidak asing baginya. Rina Hasnia Firdaus. Dia membaca dengan teliti data karyawan itu. Jelas tidak asing karena sudah bisa dipastikan bahwa Rina Hasnia Firdaus adalah adik Satrio.



109



Itsmetata10 2020 Natasha tersenyum sekilas. "Dia di bagian apa San?" Natasha bertanya pada Santi sambil menunjukkan berkas milik Rina. "Bagian keuangan, Bu." Natasha mengangguk sambil tersenyum lalu menanda tangani berkas pengesahan yang diminta Santi. * Hari ini memang Natasha pulang sedikit agak larut dikarenakan ada beberapa meeting diluar jam kerja yang harus ia hadiri. Memang meeting diluar jam kerja bersifat lebih santai tapi tetap saja melelahkan bagi Natasha. Dan semakin melelahkan karena Natasha harus menyetir seorang diri dan terjebak macet di jalanan ibukota yang membuat kepalanya sakit. Semenjak tinggal di asrama, memang Natasha mengurangi untuk diantar jemput oleh supir.



110



Itsmetata10 2020 Terkadang Satrio yang mengantar dan menjemputnya, tapi tadi suaminya tidak bisa mengantar Natasha ke kantor karena ada apel pagi dan latihan gabungan. Jadilah Natasha harus berangkat dengan menyetir seorang diri. Ketika sampai didepan rumah dinas, Natasha melihat ada sebuah motor yang terparkir disana. Wanita itu turun, dan berjalan menuju pintu depan yang terbuka. Natasha mengucapkan salam dan terkejut ketika menemukan ibu dan Rina, sang adik ipar tengah duduk diruang tamu bersama Satrio yang wajahnya terlihat tegang. Dia tau selanjutnya akan ada sesuatu yang buruk menimpanya. Kehadiran dua anggota keluarga Satrio itu seakan menjadi pertanda bagi Natasha untuk bersikap waspada. Dengan senyum yang sedikit dipaksakan, Natasha masuk. Dia berusaha menghormati ibu mertuanya itu dengan cara menyalami beliau, tapi seperti yang sudah Natasha duga wanita itu kembali menolaknya dengan cara membuang muka dan menjauhkan tangannya. 111



Itsmetata10 2020



Dengan sekuat hati Natasha memaksakan senyumannya agar tetap bertahan. Dia beralih untuk menghampiri Satrio dan menyalami dan mencium punggung tangan Satrio. "Istri macam apa yang pulang jam segini." Celetuk Rina, adik Satrio. Natasha memilih diam dan tidak menjawab. Sementara Satrio terlihat melirik adiknya dengan tajam. "Sudah Rin, ayo kita pulang." Ibu Satrio berkata. Satrio mengantar ibu dan adiknya ke depan, sementara Natasha memilih masuk ke kamar. Dia butuh mandi untuk menenangkan dirinya. Dia seharusnya sudah mulai terbiasa dengan sikap seperti itu, tapi sebagai manusia biasa tetap saja ada rasa dongkol dihatinya.



112



Itsmetata10 2020



Bagian 16 Natasha mempunyai satu kebiasaan buruk yang sulit untuk dihilangkan. Karena terbiasa hidup sendiri di apartemen miliknya, Natasha sering keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan sehelai benangpun. Alhasil



Natasha



sering



mengejutkan



Satrio



dengan



kebiasaannya itu. Sama seperti saat ini, Natasha baru saja selesai mandi dan sedang berada didalam kamar tidur mereka dalam keadaan tanpa sehelai benangpun. Ketika Satrio masuk kedalam kamar, dengan cepat Satrio mengambil handuk untuk menutupi tubuh Natasha. Walaupun mereka sudah menikah, dia masih suka terkejut dengan kebiasaan Natasha yang satu ini. Sementara Natasha memilih diam saja saat Satrio melilitkan handuk ditubuhnya. Sebenarnya mood Natasha sedang tidak baik karena tadi harus bertemu dengan ibu dan adik Satrio. "Ayo makan." Ajak Satrio.



113



Itsmetata10 2020 "Abang duluan saja, aku sudah makan tadi." Jawab Natasha sambil berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaiannya. Bukannya pergi keluar kamar, Satrio malah duduk ditepi ranjang. Matanya tidak lepas memperhatikan gerak-gerik Natasha.



Harus



Satrio



akui



bahwa



Natasha



adalah



perwujudan wanita yang nyaris sempurna. Jika tidak mengingat dia belum melaksanakan sholat isya, mungkin dia saat ini sudah bergumul dengan Natasha diatas tempat tidur. Sungguh, Satrio telah menjadi lelaki mesum semenjak menikah. Sementara dari ekor matanya, Natasha dapat melihat Satrio tidak beranjak dan terus memperhatikan apapun yang dilakukannya. Tapi Natasha berusaha untuk bersikap acuh, dia sedang tidak dalam mood yang baik untuk menggoda Satrio. Tubuhnya lelah, lalu kedua anggota keluarga Satrio datang dan membuat hatinya dan pikirannya ikut lelah. "Ayo makan, Nat." Kembali Satrio berbicara ketika melihat Natasha telah siap berpakaian.



114



Itsmetata10 2020 "Aku capek bang, mau tidur." Jawab Natasha sambil naik keatas ranjang, lalu masuk kedalam selimut. Kali ini Satrio beranjak dan keluar dari kamar. Natasha menghela napas lega, dia membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Dia memang butuh istirahat. Tubuh, pikiran dan hatinya lelah. Natasha tengah memejamkan matanya ketika dia kembali mendengar suara pintu kamar terbuka, lalu tidak lama tertutup. "Nat, makan dulu sedikit." Natasha memilih untuk tetap memejamkan matanya. Dia bisa merasakan Satrio duduk ditepi ranjang. Dia sedang tidak ingin menggubris Satrio malam ini. Natasha hanya sedang lelah dan tidak ingin berdebat dengan Satrio. "Abang tau kamu belum tidur, ayo makan. Tadi ibu sama Rina datang bawa soto-" "Itu untuk abang, aku nggak mau makan." Ucap Natasha dengan tetap memejamkan matanya.



115



Itsmetata10 2020 Natasha bisa mendengar suara mangkok yang diletakkan diatas nakas. "Untuk abang, berarti juga untuk kamu. Buka matanya, jangan tidur dulu sebelum isya." Natasha masih bersikeras untuk tidak membuka matanya, kini dia bisa merasakan Satrio mengguncang badannya dengan lembut. Pria itu berusaha membuat Natasha bangun. Tapi Natasha berusaha keras untuk tetap memejamkan matanya. "Jangan keras kepala, Natasha." Kali ini Natasha tidak dapat bertahan untuk tetap menutup matanya karena Satrio mulai menggelitiki pinggang Natasha hingga membuat wanita itu membuka mata dan menggeliat menjauhi Satrio. "Abang!" Pekik Natasha untuk menghindari gelitikan Satrio.



116



Itsmetata10 2020 "Makanya bangun." Satrio berkata sambil mengambil mangkok berisi soto yang tadi diletakkannya diatas nakas. "Ayo kita makan berdua." "Untuk abang saja." Satrio seperti tidak mendengar dan mulai menyendok makanan dari dalam mangkok, pria itu lalu mengarahkan sendok berisi soto kearah mulut Natasha. "Makan." Ucap pria itu tegas. Dengan terpaksa Natasha membuka mulutnya. Dia harus mengakui bahwa soto buatan ibu Satrio sangat enak, dengan bersemangat Natasha terus menerima suapan dari Satrio. Bahkan dia tidak menyadari bahwa Satrio sendiri tidak makan, suami Natasha itu dengan serius terus menyuapi istrinya hingga soto di mangkok itu habis tidak bersisa. "Sebelum tidur, sholat dulu sama saya."



117



Itsmetata10 2020 Ketika Satrio keluar dari kamar, Natasha turun dari tempat tidur dan berjalan masuk kedalam kamar mandi. Keduanya lalu melaksanakan kewajiban berdua. Natasha sudah kembali naik keatas tempat tidur, Satrio menyusul setelah mengunci pintu kamar mereka. Seperti biasa, Satrio akan barbaring membelakangi Natasha. Sementara Natasha beringsut mendekati suaminya dan memeluk Satrio dari belakang. Wanita itu menempel pada punggung kokoh sang suami yang terasa begitu nyaman. "Nat, sudah tidur?" "Belum bang." "Tadi katanya ngantuk." "Sekarang nggak ngantuk lagi." "Geli, Nat." Satrio berkata ketika merasakan Natasha mulai menciumi punggung Satrio, sementara sebelah tangannya dengan aktif mengelus-elus dada Satrio. 118



Itsmetata10 2020



"Kamu lagi kepengen, Nat?" Satrio bertanya. "Nggak." Jawab Natasha singkat. Natasha memang suka sekali menggoda dan memancing Satrio. Dia suka melihat Satrio kehilangan kendali dirinya. Terdengar Satrio menghela napas berat ketika mendengar jawaban Natasha. Sementara sang istri hanya tersenyum dibalik punggung sang suami. "Beneran nggak pengen, Nat?" Kembali Satrio bertanya pada Natasha. "Aku lagi capek bang." Jawab Natasha sambil tersenyum lebar. "Saya mau kamu, Nat." Kini Natasha tertawa. "Abang mau aku, tapi malah munggungin."



119



Itsmetata10 2020 Dengan cepat Satrio berbalik menghadap Natasha. "Sekarang sudah boleh?" Natasha tersenyum lebar. Wanita itu lebih dulu berinisiatif untuk mencium bibir Satrio. Awalnya ciuman itu terasa sangat manis dan lembut, tapi berubah sangat menuntut ketika sebelah tangan Satrio memegang tengkuk Natasha. Dia sudah tau kemana semua ini akan mengarah, dan tentunya Natasha tidak akan melawan dan mencegah apapun yang akan dilakukan Satrio pada tubuhnya. Seketika semua masalah yang sedang bercokol di kepalanya memudar, berganti dengan rasa bahagia akibat sentuhan Satrio. Beban yang sedang memenuhi hati dan kepala Natasha



terangkat,



Satrio



membuatnya bahagia. Saat ini.



120



membuatnya



lupa.



Satrio



Itsmetata10 2020



Bagian 17 Natasha memulai harinya dengan rasa mual yang begitu hebat hingga membuat dia tidak bersemangat melakukan apapun. Bahkan dia memutuskan untuk membatalkan semua kegiatan dan pertemuan yang dijadwalkan untuknya hari ini. Sementara Natasha hanya beristirahat didalam ruangannya. Natasha juga pulang lebih awal dari biasanya. Dia merasa tidak sanggup jika terus berlama-lama berada di kantor. Rasa mual yang sedari pagi dirasakannya juga tidak kunjung menghilang, ditambah kepalanya yang sekarang tiba-tiba pusing. Badannya terasa sangat tidak bersahabat hari ini. Setibanya di rumah, Natasha memang langsung memutuskan untuk beristirahat dan tidur di kamarnya. Dia benar-benar tidak sanggup untuk melakukan kegiatan apapun saat ini. Natasha bahkan tidak sadar saat Satrio pulang. "Nat?" Satrio memanggil Natasha yang tengah terbaring diatas tempat tidur. 121



Itsmetata10 2020



Natasha membuka matanya dan melihat Satrio berdiri di samping tempat tidur. "Bang, nanti makan malamnya pesan aja ya. Aku lagi nggak enak badan." Satrio mengangguk. Tapi sebelah tangannya terangkat dan menyentuh kening Natasha. "Sakit?" Natasha mengangguk dan kembali memejamkan matanya. Tubuhnya saat ini benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Dia butuh tidur. Entah sudah berapa lama Natasha sudah tidur, tubuhnya kembali diguncang dengan sangat pelan. Dia bisa mendengar suara Satrio memanggil namanya. "Nat, makan dulu. Abang sudah pesan ayam goreng mentega kesukaan kamu."



122



Itsmetata10 2020 Dengan berat hati Natasha berusaha membuka matanya dan duduk bersandar di kepala tempat tidur. Ketika mencium aroma makanan yang dibawa oleh Satrio, Natasha merasa air liurnya akan jatuh menetes. Dia menjadi begitu lapar ketika mencium aroma makanan kesukaannya itu. Tapi ketika Satrio mulai menyuapinya dan Natasha mulai mengunyah makanan itu, rasa mual kembali melandanya. Kali ini terasa begitu hebat hingga Natasha dengan tergesagesa turun dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi, dia mulai memuntahkan seluruh isi perutnya. Satrio menyusul Natasha dan memijat lembut tengkuk istrinya itu. Dia juga ternyata membawa segelas air dan mengangsurkan air tersebut kepada Natasha setelah Natasha selesai memuntahkan isi perutnya. "Kita ke dokter ya Nat." Ucap Satrio dengan nada khawatir. Karena merasa badannya terlalu lemah dan dia tidak dalam kondisi yang baik, maka Natasha segera mengangguk. Sudah seharusnya dia ke dokter untuk memeriksakan dirinya.



123



Itsmetata10 2020 Tanpa berganti pakaian, Natasha langsung dibawa oleh Satrio ke salah satu klinik terdekat. Kali ini Satrio berbaik hati membawa Natasha menggunakan mobil milik wanita itu, biasanya jika pergi bersama Satrio maka pria itu tidak mau menggunakan mobil Natasha dan lebih memilih naik motor. Tapi sepertinya hari ini pengecualian karena kondisi Natasha yang tidak memungkinkan untuk dibawa menggunakan motor. Setibanya di klinik, Satrio mendaftarkan Natasha. Mereka menunggu giliran pemeriksaan. Ketika menunggu, Natasha menyandarkan kepalanya pada bahu Satrio. Dia merasa badannya benar-benar seperti jelly, jika tidak bersandar pada Satrio bisa jadi dia akan jatuh ke lantai. Ketika tiba giliran Natasha untuk masuk kedalam ruang pemeriksaan,



Satrio



membantu



Natasha



berdiri



dan



menggandeng istrinya menuju ruangan itu. Natasha menjelaskan apa yang dirasakan dan di alaminya saat berkonsultasi pada dokter. Dengan sabar dokter tersebut mendengarkan penjelasan Natasha, dan segera memintanya untuk berbaring di ranjang pemerikasaan. Dengan sangat 124



Itsmetata10 2020 telaten sang dokter melakukan pemeriksaan pada Natasha, sementara Satrio memperhatikan dengan seksama ketika dokter tersebut memeriksa istrinya. Natasha sedikit terkejut ketika sang dokter memberikan sebuah testpack padanya. Natasha tau apa yang harus dilakukannya, seorang perawat diminta untuk menemani Natasha. Tidak lama Natasha kembali masuk kedalam ruangan, perawat yang tadi menemaninya menghampiri sang dokter dan menyerahkan testpack Natasha pada dokter. Terlihat dokter tersenyum kearah Natasha dan Satrio. "Selamat ya bu Natasha, seperti yang sudah saya duga." Dokter memberitahukan bahwa kehamilan Natasha yang telah berusia empat minggu dan menjelaskan tentang segala hal mengenai apa yang sebaiknya dan harus dilakukan oleh Natasha pada awal kehamilannya . Wanita itu terlihat sangat bahagia, sementara Satrio duduk di samping Natasha dengan sikap tegang.



125



Itsmetata10 2020



Bagian 18 Di sepanjang perjalanan pulang, Natasha merasa ada yang aneh dengan sikap Satrio. Pria itu menjadi sangat pendiam setelah mengetahui bahwa Natasha hamil. Tidak ada raut kebahagian yang tergambar pada wajah Satrio. Dia tidak seperti pria-pria lain yang gembira ketika mengetahui sang istri tengah hamil. Berulang kali Natasha melirik kearah Satrio. Ada kesedihan yang tengah Natasha rasakan melihat bagaimana sikap Satrio menanggapi kehamilannya. Natasha pikir Satrio sudah menerimanya, dia pikir Satrio bahagia bersamanya setelah mereka menikah karena sikap pria itu selalu baik dan manis selayaknya sikap suami pada istrinya. Tapi sekarang Natasha menyadari bahwa Satrio belum betul-betul menerimanya. Hati Natasha bergetar sedih ketika kepalanya dipenuhi oleh berbagai prasangka akan diamnya Satrio setelah mengetahui



126



Itsmetata10 2020 kehamilannya. Kini didalam hati dan kepalanya dipenuhi oleh prasangka, Satrio tidak suka dengan kehamilannya. Ketika mereka sudah tiba di rumah, Natasha langsung turun dan masuk kedalam kamar. Tubuhnya masih terasa lemas, ditambah lagi dengan segala prasangka buruk yang memenuhi kepalanya sehingga Natasha memilih untuk tidur. Dia butuh istirahat untuk melupakan sejenak semua prasangka yang tengah menjadi beban di pikirannya. Paginya Natasha kembali beraktifitas seperti biasa walaupun badannya masih terasa lemas. Bagaimana sikap Satrio? Tadi mereka hanya bercakap-cakap seperlunya saat sarapan bersama. Tidak ada yang spesial, sikap pria itu masih sama seperti semalam. "Selamat pagi bu, rapat sudah akan dimulai." Sekretaris Natasha masuk kedalam ruangannya saat dia tengah membaca beberapa laporan ditemani oleh sang asisten pribadi. Natasha hanya mengangguk lalu kembali pada laporan yang tengah dibacanya. 127



Itsmetata10 2020



Sepuluh menit kemudian Natasha masuk kedalam ruang rapat diikuti oleh asisten pribadi dan sekretarisnya. Ketika Natasha masuk semua staf kompak langsung berdiri, dia bisa menangkap sosok Rina yang berdiri diantara para staf diruang meeting tersebut. Dia bisa melihat Rina kaget akan kemunculan dirinya. Dengan anggukan kecil, Natasha mempersilahkan para stafnya untuk kembali duduk. Natasha sudah benar-benar tidak peduli dengan kehadiran Rina disana, mengingat bagaimana wanita itu terus menerus menggerus kesabaran dan mental Natasha dengan semua perkataan tajam dan pesan-pesan kurang ajar yang sering dikirimkannya. Dia sebenarnya bisa menolak Rina dan memberhentikan wanita itu, tapi dia punya rencana lain untuk gadis itu. Natasha tidak bodoh, dia tidak melawan bukan karena dia lemah, dia hanya menghormati Satrio. Lagi pula dia juga sedang mempelajari lawannya. Sebagai seorang yang dididik dan dibesarkan dengan jiwa pebisnis oleh sang kakek, 128



Itsmetata10 2020 Natasha diajarkan untuk bersikap tenang jika menghadapi lawan. Natasha



sudah



mempersiapkan



semuanya.



Dia



bisa



menggiring Rina ke jurang dan menghancurkan gadis itu jika dia mau. Tapi dia tidak akan mengotori tangannya. Natasha akan menunggu gadis itu untuk berjalan sendiri kesana. Meeting berlangsung selama hampir satu jam, hanya membahas beberapa laporan yang terkait rencana pembukaan lahan tambang baru di daerah Kalimantan. Natasha mengakhiri meeting karena rasa mual yang kembali menderanya secara tiba-tiba. Dia lebih dulu meninggalkan ruang rapat dan langsung menuju toilet untuk memuntahkan isi perutnya. Sepertinya Natasha harus kembali pulang cepat hari ini. Dia benar-benar tidak sanggup untuk berada di kantor sementara kondisi tubuhnya sedang tidak bersahabat.



129



Itsmetata10 2020 Salah satu supir pribadi mengantar Natasha untuk kembali ke kediamannya. Satrio memang belum kembali karena hari masih siang. Jadi Natasha memutuskan untuk tidur lebih lama. Dia bangun ketika kembali merasakan mual yang begitu hebat. Natasha bangun dengan terburu-buru dan masuk kedalam kamar mandi, kembali dia memuntahkan isi perutnya. Natasha terlihat begitu lemas setelah selesai, dia juga baru ingat bahwa dia belum makan siang. Dia memang lapar, tapi tidak berselera untuk makan. Mengingat saat ini ia tengah mengandung buah hatinya dan tidak ingin terjadi apa-apa pada kandungannya, Natasha memesan beberapa jenis makanan untuknya. Tapi ketika makanan yang dipesan oleh Natasha datang, dia benar-benar tidak berselera. Dengan membulatkan tekat, Natasha mencoba memakan beberapa suap makanan yang dipesannya. Hanya berselang beberapa menit, dia kembali berlari ke kamar mandi dan memuntahkan apa yang telah dimakannya.



130



Itsmetata10 2020 Sesuai dengan anjuran dokter, Natasha kembali memaksa dirinya untuk makan. Tapi terlihat sangat sia-sia karena dia harus kembali mengalami mual dan berakhir di kamar mandi. Natasha sedang sibuk berkubang di closet kamar mandi dengan isi perutnya yang terus dia muntahkan ketika Satrio tiba-tiba ikut masuk ke dalam kamar mandi dan memijat tengkuk Natasha dengan lembut. Bahkan Natasha tidak menyadari bahwa Satrio telah pulang dan masuk kedalam rumah karena terlalu sibuk dengan isi perutnya yang terus ingin keluar. "Mual Nat?" Tanya Satrio, pria itu tetap memijat tengkuk Natasha lembut. Karena merasa tidak sanggup untuk bersuara, Natasha hanya mengangguk pelan. Setelah selesai, Satrio membawa Natasha untuk kembali ke tempat tidur dan membaringkannya disana. Natasha belum berganti pakaian semenjak tadi, dengan cekatan Satrio menanggalkan pakaian kerja Natasha dan menggantinya dengan sebuah daster. Sementara Natasha 131



Itsmetata10 2020 memilih untuk memejamkan matanya, dia benar-benar merasa lemas sekali. Dia juga bisa merasakan Satrio mengoleskan minyak angin ke tengkuknya dan perutnya secara merata. "Abang tadi beli susu, sebentar abang buatkan dulu." Kata pria itu pelan, lalu meninggalkan Natasha di kamar. Tidak lama Natasha bisa merasakan Satrio kembali masuk kedalam kamar. "Nat, minum susu dulu." Natasha membuka matanya. Dengan pelan dia bangun dari tidurnya. Satrio menyodorkan segelas susu berwarna coklat pada Natasha. "Susu ini katanya bagus untuk asupan ibu hamil." "Bang, aku mual." Keluh Natasha pelan sambil menggeleng.



132



Itsmetata10 2020 "Minum sedikit." Suara Satrio pelan, tapi ada nada perintah disana. Mau tidak mau Natasha menerima gelas yang disodorkan oleh Satrio dan meminum susu itu. Hanya beberapa teguk dan kembali Natasha harus bangun dan berlari menuju kamar mandi. Satrio mengikuti dibelakang dan kembali memijat tengkuk Natasha yang tengah bergelut dengan isi perutnya. Bisa dilihat jika Satrio juga tidak tau apa yang harus dilakukan dengan kondisi Natasha seperti ini. Tadi ketika pulang, dia melihat banyak makanan diatas meja makan yang baru sedikit dimakan, ditambah dia juga menemukan Natasha tengah muntah-muntah tadi. Terlihat jelas bahwa istrinya itu tidak berselera untuk makan. "Makan buah mau Nat?" Satrio bertanya ketika membantu Natasha berbaring diatas tempat tidur. Wanita itu hanya mengangguk kecil lalu kembali memejamkan matanya. 133



Itsmetata10 2020



Natasha kembali bangun ketika Satrio datang dengan sepiring buah kupas. Dia menerima suapan sepotong apel segar dari Satrio. Untungnya perut Natasha tidak berulah ketika memakan buah tersebut. "Bang." "Apa?" Tanya Satrio yang akan berdiri untuk meletakkan piring bekas buah ke luar kamar. "Abang nggak senang aku hamil?" Natasha terang-terangan bertanya pada Satrio yang terlihat terkejut. Pria itu terlihat menatap Natasha lama, dengan tatapan yang sangat tajam. "Siapa yang bilang?" Tanyanya tajam. "Pikiranku." Satrio menghela napas tajam. "Bilang sama pikiran kamu itu, bahwa dia salah." 134



Itsmetata10 2020



"Abang senang?" "Apa yang membuat saya harus merasa tidak senang?" "Karena abang menghamili wanita yang salah?" Natasha bisa melihat rahang Satrio mengeras. Dan tatapannya benar-benar menghunus tajam kearah Natasha. "Tidak ada yang salah ketika saya menghamili istri saya sendiri. Jangan berpikir macam-macam, Nat!" Terdengar jelas Satrio tidak suka dengan ucapan Natasha tadi. Lalu pria itu berjalan meninggalkan Natasha keluar dari kamar mereka. Tapi ucapan Satrio tidak membuat Natasha senang sama sekali.



135



Itsmetata10 2020



Bagian 19 Berita kehamilan Natasha telah sampai kepada keluarga besarnya yang tentu saja mendapat respon yang sangat baik. Terutama sang ibu yang berteriak senang mendengar kabar kehamilan anak perempuan kesayangannya itu. Setelah mendengar kabar bahagia itu, sang ibu langsung menjenguk Natasha yang ternyata mengalami masalah mual dan muntah yang sangat berlebihan di kehamilannya ini, maka sang ibu langsung mendatangkan bantuan untuk mengurus dan membantu segala kebutuhan dan keperluan Natasha. Berulang kali ibunya mewanti-wanti agar Natasha tidak melakukan pekerjaan berat dan banyak beristirahat. Natasha hanya mengangguk dan meyakinkan ibunya bahwa dia akan menuruti semua perintah sang ibu agar wanita yang sangat disayanginya itu berhenti untuk khawatir. Natasha juga disarankan untuk bertemu dengan salah satu dokter kandungan yang direkomendasikan oleh sang ibu.



136



Itsmetata10 2020 Kakak iparnya juga datang berkunjung, wanita yang juga tengah hamil itu membawakan banyak makanan kesukaan Natasha. Namun sayangnya, dia sama sekali tidak berselera untuk makan. Apa yang Natasha makan akan segera dimuntahkan beberapa detik setelah ia telan. Bahkan tidak jarang ketika meminum air putih saja, Natasha akan mual dan seketika muntahmuntah. Yang bisa Natasha konsumsi hanya buah, maka dari itu Satrio banyak membelikan Natasha buah-buahan. Dia masih bersyukur Satrio memperhatikannya ditengah keadaannya yang sedang sulit mengkonsumsi makanan. Walaupun terkadang Satrio akan memperhatikannya lama dalam diam. Sikap pria itu masih sama, ia bersikap baik dan lembut seperti biasa tapi Natasha masih merasakan jika Satrio tengah menyembunyikan sesuatu darinya. Dengan sekuat hati Natasha berusaha mengenyahkan segala prasangka buruk tentang suaminya itu dari hati dan pikirannya. Dia berusaha untuk tetap berfikir positif mengingat ia tengah mengandung. Menurut saran dokter, 137



Itsmetata10 2020 dia memang harus selalu bahagia agar janin yang dikandungnya juga merasakan hal yang sama. Natasha ingin yang terbaik untuk calon bayinya. Dia akan melakukan apapun agar kandungannya sehat, dia harus bahagia selama kehamilannya ini. Karena kondisi Natasha belum memungkinkan untuk bekerja,



maka



dia



memilih



menghabiskan



waktunya



beristirahat di rumah. Semua pekerjaan yang harus diselesaikan dikirim melalui email oleh sekretarisnya. Sementara untuk beberapa pertemuan penting, Natasha delegasikan pada asisten pribadinya yang sudah sangat dipercaya oleh Natasha. "Nat, jangan lupa buahnya di makan." Satrio berkata ketika pria itu akan berangkat apel pagi. Selama seminggu ini setiap pagi sebelum Satrio berangkat, pria itu pasti menyempatkan diri untuk menyuapi Natasha makan. Walaupun tidak lama setelahnya akan dimuntahkan kembali oleh Natasha, tapi Satrio seperti tidak pernah menyerah untuk tetap membuat Natasha mau makan. 138



Itsmetata10 2020



Memang ibu Natasha mengatakan, walaupun mual dan sering muntah, Natasha harus tetap makan makanan berat. Satrio mengikuti anjuran ibu mertuanya dan membuat Natasha tetap memakan nasi walaupun sedikit. Dia juga meminta pada dua asisten rumah tangga yang dipekerjakan oleh ibu mertuanya untuk memastikan bahwa Natasha disediakan makanan berat satu jam sekali. Perhatian Satrio membuat hati Natasha menghangat. Dia begitu senang suaminya bersikap baik pada kehamilannya. "Iya bang." Jawab Natasha yang masih berbaring diatas tempat tidur. "Jangan keluar rumah dulu, kalau lemas. Kalau ada kegiatan Persit nanti biar abang minta izin supaya kamu nggak ikut dulu." Natasha mengangguk paham. "Abang berangkat dulu ya."



139



Itsmetata10 2020 Ketika Satrio akan berjalan keluar dari kamar, Natasha memanggil pria itu dengan lembut. "Abang." Satrio berbalik. "Ya?" "Aku mau cium." Dengan cepat Satrio kembali menghampiri Natasha. Satrio sedikit membungkuk, lalu mengecup pipi Natasha. Sebelum Satrio menarik diri dari Natasha, wanita itu memeluk leher suaminya dengan erat. "Jangan pernah tinggalin aku, bang." Bisik Natasha pelan. "Jangan bicara aneh terus, Nat. Abang kan mesti dinas." Jawab Satrio, sebenarnya dia tau maksud dari perkataan Natasha. Natasha hanya tersenyum kecil dan melepas pelukannya pada leher Satrio. Dia juga menyempatkan mencium sekilas pipi Satrio, membuat Satrio juga tersenyum kecil. 140



Itsmetata10 2020



Akhirnya Satrio benar-benar pergi bekerja, meninggalkan Natasha di dalam kamar. Dia melanjutkan beristirahat. Tapi sepertinya ketenangan Natasha tidak berlangsung lama dihari itu, karena siang harinya dia mendapatkan kunjungan dari ibu mertuanya. "Wah, pandai sekali ya kamu ngabisin duit anak saya. Pakai nyewa dua asisten rumah tangga. Pantas sekarang Satrio ngirim uangnya sedikit." Sindir ibu mertuanya ketika melihat dikediaman mereka ada dua orang asisten rumah tangga yang sedang sibuk menyiapkan makan siang untuk Natasha. Natasha mengerjap menatap tidak percaya pada ibu Satrio yang melontarkan sindiran padanya. "Kamu tolong dong mikir ya, suami kamu itu cuma prajurit. Dia anak pertama yang jadi tulang punggung keluarganya. Ada satu adiknya yang masih kuliah." Natasha yang duduk di hadapan sang ibu mertua hanya bisa terdiam. Dia berusaha menahan diri untuk tidak melawan. 141



Itsmetata10 2020



"Saya tau kamu itu anak orang kaya. Jadi, jangan bawa-bawa gaya hidup kamu itu di kehidupan anak saya! Jangan ngabisin duit anak saya terus." Natasha benar-benar dibuat tertegun oleh setiap kata-kata yang dilontarkan oleh ibu mertuanya itu. "Bilang sama Satrio, ibu nunggu kiriman buat biaya kuliah adiknya. Jangan istrinya terus yang dimewahin hidupnya." Tanpa mau berbasa-basi, ibu mertuanya itu langsung pergi meninggalkan Natasha yang hanya bisa menghela napas berat ditempatnya.



142



Itsmetata10 2020



Bagian 20 Malam itu Satrio pulang agak larut karena ada latihan bersama yang diikutinya. Natasha bisa melihat raut lelah dari wajah Satrio. Walaupun badannya masih sedikit lemas, Natasha tetap berusaha untuk melayani semua kebutuhan suaminya. Dia menyuruh Satrio untuk mandi dengan air hangat yang sengaja Natasha masakkan. Lalu menyiapkan pakaian rumah pria itu dan memanaskan makan malam yang tadi sudah dimasakkan oleh asisten rumah tangga mereka. "Biar saya yang panaskan bu." Rika, salah satu asisten rumah tangganya menawarkan bantuan pada Natasha tengah memanaskan makan malam untuk Satrio. "Nggak papah Ka, saya bisa kok." Tolak Natasha lembut. "Kamu boleh tolong bereskan peralatannya ya?" "Baik bu." Jawab Rika.



143



Itsmetata10 2020 Setelah Natasha selesai, Rika dan Ningsih membersihkan beberapa peralatan yang tadi digunakan oleh Natasha. Sementara Natasha membawa sepiring nasi, lauk dan sayur ke dalam kamar untuk Satrio. Setibanya di kamar, Natasha menemukan Satrio tengah berbaring diatas tempat tidur. "Bang, makan dulu." Satrio segera bangun dan mengambil piring yang disodorkan oleh Natasha padanya. Tidak perlu waktu lama untuk Satrio menghabiskan makanan yang berada di piringnya. "Biar abang saja yang letak ke luar." Satrio berkata ketika Natasha akan mengambil piring kosong milik Satrio. Ketika Satrio keluar, Natasha memilih duduk di ujung tempat tidur. Satrio masuk tidak lama, sambil membawakan Natasha sepiring buah yang telah dipotong. "Bang, tadi ibu kesini." 144



Itsmetata10 2020



Dia bisa melihat ekspresi wajah Satrio yang berubah tegang dan rona wajahnya yang memerah. Jelas sekali terlihat ekspresi kesal disana. Natasha terlihat ragu untuk melanjutkan. "Ibu ngomong apa?" Selidik Satrio yang kini ikut duduk disebelah Natasha. "Abang belum ngasi bulanan ke ibu ya?" Tanya Natasha dengan suara pelan. Kini Satrio menghela napas pelan. "Saya sudah menikah, saya juga punya kewajiban untuk menafkahi kamu. Dan menurut saya, menafkahi dan memenuhi kebutuhan rumah tangga kita itu adalah prioritas utama." Kembali terdengar Satrio menghela napas. "Sebentar lagi kita akan punya anak, saya juga butuh menabung untuk anak kita nantinya. Bukannya saya tidak memberi ibu, tapi apa yang saya beri tidak pernah cukup untuk ibu."



145



Itsmetata10 2020 Ini untuk pertama kalinya Natasha mendengar Satrio mencurahkan isi hati dan keluh kesahnya. Dia senang bila Satrio mengungkapkan apa yang sedang membebani pria itu. "Tapi ibu bilang butuh biaya untuk kuliah Jani, bang." "Abang sudah kirim awal bulan lalu, sekalian biaya untuk belanja. Mungkin menurut ibu kurang." "Uang belanja yang kemarin abang transfer masih belum aku pakai, aku nggak keberatan itu dikasi ke ibu dulu." Tawar Natasha. "Nggak usah, nanti biar pakai tabungan saya saja." Lama mereka berdua terdiam, sampai Satrio kembali berbicara. "Beginilah keluarga saya, Nat. Dari awal seharusnya saya kasih tau kamu keluarga saya seperti apa, jadi kamu mungkin dari awal tidak akan ngejar-ngejar saya dan melakukan hal bodoh."



146



Itsmetata10 2020 Natasha menyandarkan kepalanya pada bahu Satrio. "Aku terlalu keras kepala untuk menyerah bang." "Kamu cocok jadi istri prajurit, Nat." Satrio tertawa kecil sambil mengelus kepala Natasha dengan sayang. "Aku penasaran kenapa abang mau nikahin aku." "Kamu mau saya jujur?" Seketika Natasha mengangkat kepalanya dari pundak Satrio, lalu menatap suaminya itu dengan lekat. Tentunya dia ingin Satrio jujur padanya, dia juga ingin tau alasan Satrio tiba-tiba mau menikah dengannya. "Sepertinya kita memang butuh bicara. Saya tau kamu selalu berpikiran buruk dan menerka-nerka tentang pernikahan kita." "Karena aku salah dari awal, makanya aku selalu berfikiran buruk." Jawab Natasha sambil kembali menyandarkan kepalanya di bahu Satrio.



147



Itsmetata10 2020 "Saya berkenalan dengan Indah karena ibu. Beliau dan ibu Indah bersahabat sejak lama, dan mereka berdua memang dari awal berniat menjodohkan kami berdua. Saya merasa nyaman



dengan



Indah,



kami



berpacaran



lalu



kami



bertunangan dan mulai merencanakan pernikahan. Kamu hadir disaat saya dan Indah masih berpacaran, saya laki-laki yang punya komitmen, saya setia pada Indah karena saya tidak bisa dan tidak mau untuk berkhianat." "Saya tau bagaimana kerasnya Indah, saya paham akan sifat dia. Karena dulu saya sayang dia, saya menerima dia dan kekurangannya. Tapi setelah melihat bagaimana perlakuan dia pada kamu dan bagaimana keras kepalanya dia tidak mau mendengarkan penjelasan saya, saya mulai lelah. Saya lakilaki dan punya harga diri, dia mulai bersikap keterlaluan dengan melemparkan semua barang pada saya saat dia mulai marah, memaki saya didepan anggota saya. Puncaknya saat dia melemparkan cincin pertunangan kami, saya benar-benar muak dan tidak bisa mentolerir sikapnya." "Saya memutuskan untuk melepaskan Indah, karena saya merasa tidak sanggup lagi untuk terus menghadapi sifat keras dia." 148



Itsmetata10 2020



"Saya mendatangi dan meminta kamu menikah bukan sebagai pelampiasan, Nat. Saya sudah memikirkan semuanya. Saya sudah tidak muda lagi, saya butuh istri bukan lagi pacar. Saya tidak punya waktu lagi untuk terus mencari. Karena saya sudah punya satu yang telah berusaha sangat keras untuk mendapatkan saya. Kamu." Kini Natasha memeluk Satrio dari samping dengan kedua lengannya. "Aku boleh nanya satu hal lagi bang?" "Apa?" "Kenapa waktu tau aku hamil, abang berubah jadi pendiam? Abang seperti tidak senang." "Bukan tidak senang, Nat. Dengan situasi keluarga saya yang masih belum memberikan restu dan bersikap buruk pada kamu, saya khawatir dengan kandungan kamu. Mereka tidak akan mundur sampai kamu menyerah dan saya kembali pada Indah."



149



Itsmetata10 2020 "Abang mau kembali pada Indah?" Natasha bertanya penasaran. "Tidak." Mendengar itu Natasha tersenyum lebar dan makin mengeratkan pelukannya pada Satrio. "Dan aku nggak akan menyerah. Aku juga keras kepala, aku nggak mau ninggalin abang. Apapun yang terjadi aku mau sama abang, selamanya. " "Saya pegang omongan kamu." "Kasih aku saran bang, gimana cara agar bisa meluluhkan hati ibu dan adik-adik abang?" Satrio tertawa, "Sudah, tidak usah dicoba. Abang saja sudah menyerah, kerasnya mereka karena terlalu silau pada semua yang sudah Indah berikan. Abang tidak mau kamu seperti dia yang memanjakan ibu dengan harta. Abang tau kamu mampu dan bisa, tapi harta itu semu, Nat. Abang cuma minta kamu bersabar." 150



Itsmetata10 2020



Natasha hanya mengangguk paham. Dia sudah benar-benar lega mendengar semua penjelasan Satrio. Dia benar-benar mencintai Satrio.



151



Itsmetata10 2020



Bagian 21 Kehamilan pertama Natasha tidak berjalan mulus. Terasa sangat berat bagi wanita cantik itu, karena dia menderita Hiperemesis



Gravidarum



yang



menyebabkan



Natasha



mengalami mual dan muntah yang berlebihan. Belum lagi dengan kondisi berat badannya yang kian menurun dikarenakan kesulitan untuk menerima asupan makanan jenis apapun. Hingga



menyebabkan



Natasha



harus



bolak-balik



mendapatkan perawatan di rumah sakit. Kini asupan nutrisi Natasha lebih banyak berasal dari selang infus yang terpasang di pergelangan tangannya. Tidak jarang seorang dokter akan didatangkan ke kediaman Natasha hanya untuk memasangkan infus padanya ketika kondisi Natasha mulai menurun dan wanita itu menolak untuk kembali dirawat di rumah sakit. Kondisi Natasha benar-benar membuat khawatir semua orang, terutama Satrio dan keluarga wanita itu.



152



Itsmetata10 2020 Natasha juga tidak lagi datang ke kantor, semua pekerjaan yang membutuhkan persetujuannya akan dikirim melalui email atau sang asisten pribadi akan datang untuk menyerahkan dokumen yang membutuhkan tanda tangan dan persetujuan Natasha. Selama hampir lima bulan Natasha memang benar-benar hanya berada di rumah dan lebih banyak beristirahat. Memasuki usia kandungan yang ke enam bulan, kondisinya mulai membaik. Natasha mulai bisa beraktifitas seperti biasa dengan perutnya yang terlihat makin membesar. Dia menyukai penampilannya saat ini, dia begitu mencintai bayi yang tengah bergelung hangat di dalam rahimnya. Banyak yang mengatakan bahwa Natasha terlihat semakin cantik, wajahnya juga terlihat makin bersinar setelah melewati masa-masa awal kehamilan yang berat. Tentu saja semua itu juga dikarenakan dia bahagia, hubungannya dan Satrio sudah sangat membaik. Mereka sudah saling terbuka setelah percakapan terakhir keduanya tentang semua hal, tidak ada lagi yang mereka tutupi dari satu sama lain. Satrio 153



Itsmetata10 2020 juga begitu perhatian dan menjaganya selama menjalani masa-masa awal kehamilannya yang cukup sulit. Kini rumah tangga mereka terasa hangat walaupun Natasha masih sering mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari keluarga Satrio, terutama sang mertua yang terus menerus berusaha menggerus kesabaran Natasha. Tapi Natasha terus menasehati dirinya untuk menahan kekesalannya karena Satrio yang pernah memintanya untuk terus bersabar, maka Natasha akan melakukannya. Natasha akan bersabar, apalagi mengingat dia tengah hamil. Hari ini Natasha sudah kembali datang ke kantor. Dirinya cukup terkejut ketika menemukan mobil yang dibelikannya untuk Satrio terparkir di halaman parkir kantor. Sudah bisa dipastikan mobil itu di gunakan oleh Rina, adik Satrio. Beberapa bulan yang lalu memang Natasha sengaja membelikan sebuah mobil keluaran terbaru buatan Eropa untuk Satrio sebagai hadiah ulang tahun.



154



Itsmetata10 2020 Satrio hanya memakainya beberapa minggu, sebelum ibu pria itu datang bersama adik terakhir Satrio ke kediaman mereka dan mengambil mobil tersebut. Natasha ingat betul bagaimana ibu mertuanya itu marahmarah dengan memaki dirinya dan Satrio. "Memang anak kurang ajar kamu, Sat. Kamu mewah-mewah disini beli mobil baru, ibu mu kamu biarin nggak punya mobil!" Teriak ibu mertuanya waktu itu. "Mewahin aja terus istri kamu ini! Biar ibumu yang menderita! Dia dikasi pembantu dua orang, dibeliin mobil, sementara kamu biarin ibumu susah disana! Kamu selalu bilang sama ibu kalau uang kamu nggak cukup, tapi selalu ada untuk istri kamu itu! Otakmu memang sudah dicuci sama wanita itu ya!" Waktu itu Natasha bisa melihat rona wajah Satrio memerah menahan amarah. Dia saja yang mendengarnya dibuat sangat geram, tapi ketika akan buka suara dan membantah perkataan ibu mertuanya itu, Satrio menggenggam tangan Natasha yang duduk disebelahnya. Pria itu memberikan 155



Itsmetata10 2020 sebuah gelengan pelan, meminta Natasha untuk tetap tenang dan membiarkan ibu mertuanya itu menumpahkan segala kemarahan tak beralasan pada mereka berdua. Hari itu keduanya bersepakat untuk memberikan mobil itu pada ibu Satrio. Natasha tidak keberatan, dia bisa membeli mobil jenis lain untuk suaminya tapi dia tidak menyukai cara ibu mertuanya itu. Satrio memang benar, ibu pria itu tidak pernah puas dengan apapun yang telah diberikan oleh Satrio padanya. Natasha tau bagaimana beberapa bulan terakhir ini Satrio mengirimkan hampir setengah gajinya pada sang ibu karena wanita itu tidak mau menerima jika Satrio memberi kurang. Satrio menuruti keinginan ibunya itu hanya untuk mencegah sang ibu untuk datang ke rumah dinas mereka. Dia hanya tidak ingin ibunya mengganggu Natasha disaat istrinya itu tengah mengalami hiperemesis yang parah. Satrio tidak ingin membuat Natasha lebih drop karena perbuatan dan perkataan ibunya yang jelas akan menyakiti Natasha.



156



Itsmetata10 2020 Natasha menghela napas pelan, lalu berjalan memasuki lobi kantor. Banyak karyawan yang menyapanya dengan hormat, Natasha balik menyapa dengan ramah. Ketika sudah berada di ruangannya, Natasha langsung memulai meeting dengan beberapa kepala bagian. Meminta beberapa laporan yang ingin diperiksanya. Serta mendengar beberapa informasi dari asisten pribadinya. "Seperti yang ibu sudah tau, ada penyelewengan dana di bagian keuangan bu." Natasha segera melihat beberapa laporan yang diberikan padanya. Dia membaca dan meneliti semuanya, memang ketika dia masih bekerja dari rumah, Natasha sudah menerima informasi tentang adanya pengeluaran dengan jumlah tidak masuk akal di perusahaan mereka. "Sudah diselidiki lebih jauh?" "Sudah bu, tim audit sudah bekerja secara diam-diam." "Laporkan terus pada saya." 157



Itsmetata10 2020



"Bu, sepertinya adik ipar ibu terlibat." Ucap sang asisten dengan suara pelan. "Sudah saya duga. Teruskan penyelidikan, temukan bukti." Perintah Natasha. "Baik bu."



158



Itsmetata10 2020



Bagian 22 "Bang..." Natasha memanggil Satrio yang tengah duduk di depan televisi. Pria itu menoleh kearah Natasha yang tengah berjalan menuju Satrio. "Kenapa Nat?" "Ada yang mau aku omongin sama abang." Satrio terlihat penasaran. Pria itu mengecilkan volume televisi. Kini Natasha duduk disebelah Satrio, dengan reflek Satrio menyentuh perut Natasha yang membuncit dan mengelusnya dengan sayang. "Mau ngomong apa?" Apa yang akan Natasha bicarakan pada Satrio bukan sesuatu yang menyenangkan. Tapi dia tetap harus membicarakan ini pada Satrio.



159



Itsmetata10 2020 "Ini soal Rina-" "Kenapa dia? Ganggu kamu lagi?" "Abang tau kan Rina kerja di kantor aku?" Satrio mengangguk. "Dia bikin masalah disana?" Kini Natasha yang mengangguk, dia menghela napas pelan sebelum melanjutkan. "Ada cukup banyak bukti yang sudah dikumpulkan, dan terindikasi



Rina



terlibat



dalam



penyelewengan



dana



perusahaan." Satrio menghela napas berat. "Saya nggak mau ikut campur. Proses saja, dia sudah dewasa. Kalau salah, tanggung jawab dan harus siap terima konsekuensi." Cukup lama Natasha memandang Satrio yang sebelah tangannya masih berada diatas perut buncit Natasha, masih mengelus lembut disana.



160



Itsmetata10 2020 "Aku bisa stop untuk proses Rina, bang-" "Jangan coba-coba, Nat! Saya tidak suka. Kalau salah ya salah!" Kali ini suara Satrio terdengar sangat tegas, Natasha saja sampai berjengit ngeri mendengar suara pria itu. Tidak,



Natasha



tidak



akan



menghentikan



proses



penyelidikan, dia akan membawa masalah ini jauh lebih serius. Tadi dia hanya memancing Satrio, tapi sepertinya Satrio tidak keberatan bila adiknya harus diproses lebih lanjut lagi. Natasha akan dengan senang hati melanjutkan ini semua. Ketika Natasha hanya diam, Satrio kembali menaikkan volume televisi dan kembali fokus pada tayangan yang tadi ditontonnya. Sementara Natasha merapatkan tubuhnya pada tubuh Satrio dan memeluk pinggang Satrio dengan sayang. Keesokan paginya ketika mereka sedang menikmati sarapan, dari televisi yang menyala keduanya melihat berita tentang gempa besar yang terjadi di salah satu kabupaten di daerah pesisir pulau Jawa. Peristiwa itu sangat mengerikan dan diperkirakan menelan banyak korban jiwa. Natasha saja 161



Itsmetata10 2020 sampai merinding ketika melihat gambar-gambar yang ditayangkan. Hari itu juga Natasha mendapatkan kabar bawa Satrio dan kesatuannya



ditugaskan



oleh



sang



Komandan



untuk



membantu di lokasi bencana. Natasha paham, seorang prajurit bukan hanya bertugas dalam peperangan, tapi juga bertugas dalam keadaan seperti ini. Karena membantu masyarakat juga bagian dari tugas dan tanggung jawab seorang prajurit. Natasha hanya mengiringi kepergian Satrio dengan doa, agar sang suami selalu sehat dan selamat hingga selesai bertugas nanti. Karena Natasha dibesarkan sebagai seorang putri prajurit dan besar dilingkungan asrama, dia sudah terbiasa melihat seorang prajurit pergi bertugas. Tetapi ketika mengalami sendiri melepas Satrio pergi, ada rasa haru yang aneh melingkupi hatinya. Juga ada rasa bangga memiliki seorang suami yang mengabdi untuk negara. Satrio bukan hanya milik Natasha, dia sadar itu. Satu yang sudah melekat di kepala Natasha, bahwa yang utama bagi seorang prajurit adalah Negara. 162



Itsmetata10 2020



Satrio sudah mengatakan bahwa akan sulit nanti untuk menghubunginya karena saluran telekomunikasi dan listrik yang terputus. Jadi Natasha hanya memantau keadaan disana melalui tayangan televisi yang tidak pernah putus. Ada beberapa kali gempa susulan yang terjadi, diberitakan bahwa pencarian besar-besaran sedang dilakukan untuk menemukan korban jiwa dan mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan. Karena bencana yang terjadi, kegiatan Persit yang diadakan juga berfokus pada pengumpulan bantuan baik berupa sandang dan pangan untuk para korban selamat. Natasha yang mempunyai banyak koneksi dan relasi berhasil mengumpulkan banyak sumbangan yang bisa langsung disalurkan ke daerah tersebut. Sudah seminggu Satrio berada disana,



dan memang



kenyataannya Natasha sulit untuk menghubungi Satrio dikarenakan terkendala jaringan telekomunikasi yang belum pulih. 163



Itsmetata10 2020



Sejujurnya dia sangat merindukan Satrio. Sangat-sangat merindukan suaminya itu. Tapi apa daya, dia harus bersabar karena ia tau sang suami tengah bekerja keras disana. "Kangen papi ya nak?" Sepertinya sang calon bayi juga tengah merindukan sang ayah, karena Natasha merasakan tendangan kecil dari dalam perutnya. "Sama, mami juga kangen." Ucap Natasha lagi sambil mengelus perut bulatnya yang cantik. Memasuki usia kandungan tujuh bulan, memang Natasha dan Satrio sengaja untuk tidak ingin mengetahui jenis kelamin sang anak. Satrio mengatakan bahwa itu tidak penting, apapun jenis kelamin anak mereka kelak, keduanya akan tetap melimpahkan kasih sayang yang sama besarnya. Natasha tidak membantah, karena dia juga berfikiran yang sama. Yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan bayi mereka nantinya.



164



Itsmetata10 2020 Terdengar suara pintu kamar yang diketuk. Natasha yang tengah duduk diatas ranjang langsung berdiri dengan perlahan dan berjalan untuk membukakan pintu. "Permisi bu, ada tamu." Rika berkata ketika Natasha membuka pintu kamarnya. "Siapa?" "Adiknya bapak."



165



Itsmetata10 2020



Bagian 23 Yang datang memang adik Satrio, Rina. Tapi juga bersama dengan Indah. Kedua wanita itu duduk di sofa yang berada diruang tamu. Natasha bisa merasakan jika sesuatu yang buruk akan terjadi ketika melihat bagaimana ekspresi Indah. Wajah wanita itu terlihat kusut. Matanya tampak liar memandang sekeliling. Dan penampilannya juga terlihat kacau. Natasha tidak tau apa yang telah terjadi pada wanita itu. Indah langsung berdiri ketika melihat Natasha, tidak dengan Rina yang tetap diam ditempatnya. "DIMANA ABANG?!!" Wanita itu berteriak. Natasha kontan diam ditempatnya. Dia menatap Indah yang perlahan merangsek mendekatinya. Natasha benar-benar waspada, karena wanita itu tidak terlihat waras.



166



Itsmetata10 2020 Benar saja, Indah yang kini berdiri dihadapan Natasha dengan berani langsung mendorong pundak Natasha dengan kasar. "WANITA JALANG PEREBUT LAKI ORANG!" Kembali dia mendorong pundak Natasha. Sungguh Natasha tidak bisa lagi menolerir perlakuan Indah pada dirinya. Kini Natasha membalas mendorong bahu Indah. "Keluar!" Pekik Natasha pada Indah. Indah kini membelalakkan matanya pada Natasha. Terlihat jelas wanita itu marah atas teriakan Natasha. Tapi Natasha tidak peduli dan langsung memanggil kedua asisten rumah tangga untuk membantunya mengusir Indah dari rumahnya. Indah sempat melawan, dan menolak untuk pergi. Natasha dengan cepat kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu anggota suaminya dan meminta bantuan.



167



Itsmetata10 2020 Tidak membutuhkan waktu lama, dua orang anggota suaminya datang dan langsung menyeret Indah keluar bersama dengan Rina yang sedari tadi hanya diam saja. Indah berteriak seperti kesetanan dan menyebabkan kehebohan. Beberapa istri anggota lainnya yang rumahnya tidak jauh dari rumah Natasha sampai keluar untuk melihat apa yang terjadi. "LO BAKAL DICERAI SATRIO!!" Teriak wanita itu lantang. Mendengar itu Natasha hanya bisa menghela napas kasar. Wanita itu benar-benar terlihat sangat frustasi sepertinya. Dia seperti tidak lagi mengenal malu, dan semakin berteriak menjadi-jadi. Meronta ketika didorong mundur, bahkan Rini terlihat ikut memegangi Indah. Dia benar-benar sepearti orang gila, pikir Natasha. Natasha tidak mengira ketika dengan cepat Indah kembali merangsek kearah Natasha dan berhasil mendorong Natasha hingga wanita itu jatuh terduduk.



168



Itsmetata10 2020 Dengan cepat kedua anggota yang tadi sempat kewalahan menghadapi Indah langsung menarik wanita itu dengan kasar dan menyeretnya menjauhi Natasha yang tengah dibantu berdiri oleh beberapa orang. "JANGAN SENTUH GUE! GUE LAPORIN LO SEMUA KE POLISI!" Teriakan Indah melengking pada kedua orang yang tengah menyeretnya menjauhi kediaman Natasha. Sementara Natasha langsung dibawa masuk kedalam rumah. Banyak yang mengkhawatirkan Natasha. "Bu Satrio nggak kenapa-kenapa? Ke rumah sakit bu, biar di cek." Salah satu tetangga di asrama bertanya pada Natasha. Natasha tersenyum kecil. "Nggak papah bu." Dia memang merasa baik-baik saja. Hanya bokongnya yang sakit



karena



tadi



menghantam



ubin.



Banyak



yang



menyarankan agar Natasha segera memeriksakan kondisinya ke dokter, mereka mengkhawatirkan kandungannya.



169



Itsmetata10 2020 Natasha meyakinkan bahwa dia akan memanggil dokter untuk datang memeriksanya nanti. Dia juga khawatir, tapi tetap berusaha untuk tenang. Tidak lama Nuga dan Clara datang. Keduanya pasti mendapatkan info tentang keributan yang terjadi dikediaman Natasha. Memang tidak ada yang bisa ditutupi jika tinggal di asrama. Nuga sebagai komandan yang bertanggung jawab di asrama ini memerintahkan untuk memperketat setiap tamu yang masuk. Terlihat jelas sekali bahwa pria itu kesal mendapati fakta bahwa adiknya diserang didalam rumah yang berada dilingkungan aman. Dia menganggap tidak seharusnya itu bisa terjadi didalam lingkungan asrama. "Ke dokter sekarang!" Perintah Nuga pada Natasha yang tengah duduk disebelah Clara. "Aku mau telpon dokter, biar dokternya yang datang kesini." Ucap Natasha. "Telpon sekarang!" 170



Itsmetata10 2020



Bagian 24 Saat dokter tiba, segera sang dokter memeriksa keadaan Natasha. Menurut dokter, pemeriksaan di rumah tidak maksimal karena dia butuh mengecek keadaan bayi di dalam kandungan Natasha dengan peralatan yang lebih lengkap. Natasha akhirnya menyetujui untuk pergi ke rumah sakit dimana sang dokter praktek. Diantar oleh Nuga, sementara Clara tidak ikut karena harus menjaga dua bayinya di rumah. Seusai pemeriksaan, Natasha akhirnya bernapas lega saat dokter mengatakan dia dan bayinya dalam keadaan sehat. Ketika sudah berada di rumah, Natasha dikejutkan dengan panggilan telpon yang berasal dari Satrio. "Nat,



kamu



baik-baik



saja?"



Tanya



Satrio



setelah



mengucapkan salam, terdengar jelas nada khawatir di suara pria itu. "Alhamdulillah bang, nggak kenapa-kenapa. Semuanya baik kata dokter." 171



Itsmetata10 2020



Satrio mengucap syukur setelah menghembuskan napas lega. "Saya besok pulang. Tunggu saya. Jangan keluar dari asrama, saya nggak mau kamu kenapa-kenapa lagi." Senyum Natasha diam-diam terkembang. Dia begitu suka ketika Satrio bersikap protektif seperti ini, dia benar-benar merasa dicintai. "Jangan temui keluarga saya dan Indah. Mereka akan jadi urusan saya kali ini." "Iya bang." Jawab Natasha patuh. "Istirahat sekarang, besok abang pulang." Setelahnya Satrio menutup pembicaraan. Natasha lega akhirnya suaminya menghubungi dan akan segera pulang. Dia begitu merindukan Satrio, dan dia butuh dilindungi oleh Satrio. Bukan berarti Natasha lemah, dia hanya ingin Satrio yang turun tangan untuk menghadapi Indah dan keluarga pria itu. 172



Itsmetata10 2020 * "Saya sudah cukup bersabar dan diam, tapi kalian semua seperti menginjak harga diri saya didepan istri saya sendiri!" "Jaga bicara kamu Satrio!" Bentak ibunya dengan suara lantang. Satrio benar-benar murka. Dia tidak bisa lagi bersabar untuk setiap kelakuan keluarganya. Apalagi saat Rina datang bersama Indah ke asrama dan menyerang Natasha disana. Istrinya tengah hamil dan diserang, mana mungkin dia akan tetap diam. Sudah cukup rasanya dia bersabar, tapi keluarganya terus-menurus menginjak harga dirinya dengan berkelakuan



kurang



ajar



dan



terus



menerus



mempermalukannya didepan Natasha. "Sudah berani kurang ajar kamu ya?! Nggak tau kamu ngomong sama siapa?! Ini ibu kamu! Wanita yang melahirkanmu! Durhaka kamu ini!" Dan kini ibu Satrio juga terlihat murka.



173



Itsmetata10 2020 Tapi Satrio susah tidak bisa lagi untuk diam saja. Sudah cukup



keluarganya



mengganggu



kehidupan



rumah



tangganya. Dia kasihan pada Natasha yang selalu tertekan karena sikap keluarganya yang menolaknya. Jika boleh jujur, tidak sulit untuk jatuh cinta pada Natasha. Wanita itu sempurna di mata Satrio. Jika dulu dia tidak sedang memiliki hubungan dengan Indah, Satrio tidak akan menolak Natasha. Siapa yang akan menolak wanita cantik dan pintar seperti Natasha. Bukannya Satrio tidak mengenal keluarga Natasha, dia tau betul siapa Natasha sebenarnya. Tapi bukan itu yang menarik dari Natasha, wanita itu gigih dengan caranya. Dia juga mandiri, dan tulus. Dan yang Satrio tau serta rasakan, wanita itu benar-benar begitu mencintainya. Satrio bangga bisa menjadi pria beruntung yang benar-benar dicintai oleh seorang Natasha. Dia memang tidak salah memilih, dan dia merasa benar untuk melepaskan Indah. Dan kini dia akan membela Natasha, sudah cukup rasanya bagi Satrio untuk diam. Dia tidak ingin lagi Natasha dilukai dan terluka karena ulah keluarganya. 174



Itsmetata10 2020



"Saya diam karena saya menghormati ibu! Tapi ini semua sudah keterlaluan! Terutama kamu Rina, kamu membawa Indah ke rumah abang dan membuat istri abang diserang!" Rina hanya tertunduk. Tadi ketika Satrio datang ke rumah ini yang pertama pria itu lakukan adalah menyerang Rina dengan kata-kata tajam. Hinga membuat Rina terdiam karena tidak pernah sebelumnya Satrio melakukan itu pada kedua adiknya. "Sudah dicuci otak kamu sama si jalang itu ya!! Rina itu adik kamu!" Ibunya yang menyahut. Wajah dan mata Satrio benar-benar memerah, pria itu benarbenar marah. "IBU! Jaga ucapan ibu! Natasha istri saya!" Bentak Satrio dengan suara menggelegar. "Durhaka kamu berani bentak ibumu!" Pekik wanita paruh baya itu.



175



Itsmetata10 2020 "Saya memilih menjadi durhaka karena ibu sudah sangat keterlaluan! Ibu sudah dibutakan oleh kemarahan Indah!" "Jangan berani kamu salahkan Indah, istri kamu itu yang wanita nggak benar!" Satrio capek jika harus terus berdebat dengan sang ibu. Tapi dia juga begitu marah dengan setiap kata kasar yang ditujukan untuk Natasha. Istrinya adalah wanita baik, walaupun pernah berusaha mendapatkannya dengan cara yang salah. Tapi Satrio tau bahwa Natasha adalah wanita baik-baik. Dia hanya terlalu mencintai Satrio hingga rela melakukan apapun untuk bersamanya. "Anak



durhaka!"



Sembur



ibu



Satrio



sebelum



pergi



meninggalkan Satrio. Satrio menggeretakkan giginya. Ibunya memang keras kepala. Wanita itu telah dibutakan oleh omongan Indah hingga tidak mau melihat dan mendengar sisi baik Natasha. Istrinya itu telah berbaik hati untuk mengalah dan diam selama ini, tapi tetap keluarganya tidak menyadari kebaikan Natasha pada mereka. 176



Itsmetata10 2020



"Jangan pernah menginjakkan kaki di rumah abang jika kalian masih belum bisa menerima istri abang. Abang tidak akan tinggal diam jika kalian berani menyakiti Natasha sekali lagi. Bilang sama Indah jangan pernah mengganggu abang jika tidak ingin menyesal." Setelah mengatakan itu pada Rina dan Jani, Satrio meninggalkan kediaman ibunya itu. Dia harus segera pulang ke rumah, tadi dia bilang pada Natasha hanya akan keluar sebentar untuk membeli makanan.



177



Itsmetata10 2020



Bagian 25 Selama Natasha mengenal Satrio, dia tidak pernah melihat Satrio merokok sekalipun. Tapi malam ini Natasha menemukan Satrio tengah menghisap sebatang rokok di teras rumah. Pria itu duduk sendirian disana dengan rokok yang bertengger di bibirnya yang terus mengepulkan asap. Entah apa yang sedang Satrio pikirkan, tatapan pria itu menerawang jauh ke depan. Bahkan dia tidak menyadari bahwa



sedari



tadi



Natasha



berdiri



ambang



pintu



memperhatikannya. "Bang." Akhirnya Natasha buka suara. Satrio tersentak dari lamunannya ketika mendengar suara Natasha dan buru-buru mematikan rokok ditangannya. "Kenapa Nat? Asap rokoknya ganggu kamu?" Tanya Satrio. Natasha menggeleng. "Udah malam, abang nggak tidur?"



178



Itsmetata10 2020 Satrio tidak menjawab, tapi pria itu langsung berdiri dari posisi duduknya dan mengikuti Natasha masuk ke dalam rumah. Tidak lupa Satrio mengunci pintu depan. Ketika sudah berada di dalam kamar, keduanya berbaring. Natasha



melihat



punggung



Satrio



yang



berbaring



membelakanginya. Pelan, Natasha beringsut mendekati Satrio. "Bang, peluk aku dong. Aku susah mau peluk abang, kehalang perut." Ucap Natasha pelan. Tanpa bersuara, Satrio berbalik. Lalu memberi isyarat agar Natasha segera berbaring. Kini Natasha telah berbaring menyamping,



dia



bisa



merasakan



Satrio



merapatkan



tubuhnya kearah tubuh Natasha. Kini tubuh keduanya telah menempel, dia bisa merasakan kehangatan yang membuatnya nyaman. Sebelah tangan Satrio terulur ke depan perut Natasha dan mulai mengelus gundukan hasil kerja kerasnya itu, elusan Satrio terasa sangat lembut dan menenangkan. Natasha



179



Itsmetata10 2020 sangat menyukai saat Satrio mengelus perutnya, dia bisa merasa tenang dan sangat nyaman. "Tadi abang ke rumah ibu." Natasha



yang



tadinya



akan



memejamkan



mata,



mengurungkan niatnya. "Abang



sudah



bicara



sama



mereka



agar



berhenti



mengganggu kamu-" Natasha memilih diam dan mendengarkan saja. Kini sebelah tangan Natasha berada diatas tangan Satrio, mengelus tangan itu dengan sayang. "Saya capek, Nat. Saya capek jika harus diam terus. Saya menghormati ibu, tapi ibu terus menghancurkan harga diri saya sebagai seorang suami di depan kamu." Terdengar Satrio menarik napas dalam. "Apa saya salah melawan ibu karena membela istri saya sendiri, Nat? Apa saya pantas dicap sebagai anak durhaka?"



180



Itsmetata10 2020 Hati Natasha bergetar sedih mendengar nada bicara Satrio. Kini dia tau apa yang membuat pria itu merokok. "Beliau ibu kandung saya. Seumur hidup, saya tidak akan pernah bisa membalas jasanya. Tapi saya juga tidak bisa diam terus dengan sikap ibu pada kamu. Saya tidak mau dzolim sama kamu dengan membiarkan ibu dan keluarga saya terus menerus menyerang kamu dengan perlakuan dan perkataan buruk mereka. Apa saya salah, Nat?" Natasha tau bahwa Satrio tidak membutuhkan jawaban. Dia bisa merasakan Satrio semakin menempelkan tubuhnya pada tubuh Natasha, dan sebelah tangannya mempererat pelukan. "Bang, aku mau abang." Ucap Natasha dengan berani. Satrio tau dan mengerti apa maksud Natasha. Sejujurnya dia juga butuh hanyut di dalam tubuh Natasha untuk bisa melupakan sejenak beban yang memenuhi kepalanya. Natasha berbalik dengan pelan. Lalu menyentuh wajah Satrio yang memperlihatkan gurat lelah.



181



Itsmetata10 2020 "Aku nggak pernah salah jatuh cinta sama abang. Abang laki-laki baik dan bertanggung jawab." Ucap Natasha sebelum mencium bibir Satrio. Satrio tidak akan pernah bisa menolak ciuman Natasha. Tidak dulu, tidak juga sekarang. Dia menyukai cara Natasha menciumnya. Dia menyukai rasa ciuman Natasha yang selalu berhasil membuatnya kehilangan kendali. Pagutan yang awalnya manis berubah menjadi begitu menggebu dan menuntut. Natasha mulai menyentuh tubuh Satrio dengan sangat menggoda hingga membuat Satrio ingin segera menyerang dan bersarang di dalam tubuh Natasha. Sudah lama sejak terakhir kali mereka bercinta. Satrio bisa mengingat, bagaimana dia harus mati-matian menahan gairahnya karena kondisi Natasha pada awal kehamilan yang menurun. Dan kini ketika Natasha mengatakan dia menginginkan Satrio, pria itu bagaikan mendapat angin surga. Dia tidak



182



Itsmetata10 2020 akan keberatan untuk mengamini keinginan Natasha. Dia juga sama menginginkan istrinya itu, dengan sangat. Tangan Satrio mulai aktif. Dia dengan gemas meremas gundukan payudara Natasha yang ajaibnya terlihat semakin membesar. Sudah lama dia begitu gemas untuk menjamah bagian tubuh Natasha yang akan terus menjadi favoritnya itu. Satrio sudah ahli untuk melucuti semua pakaian Natasha. Dia sangat suka melihat Natasha tanpa sehelai benangpun, apalagi melihat Natasha saat ini. Dengan perut yang membuncit berisi anaknya dan dalam keadaan telanjang. Membuat Satrio lupa akan semua beban yang memenuhi kepalanya. Pria itu juga dengan segera menanggalkan pakaiannya. Natasha



kembali



berbaring miring,



Satrio mengikuti



mengambil posisi di belakang Natasha. Sebelah tangannya masih terus meraba bagian tubuh Natasha yang paling disukainya.



183



Itsmetata10 2020 "Kalau sakit, bilang abang." Bisik Satrio sambil mengecup tengkuk Natasha dengan lembut. Kini tangan Satrio beralih menuju bagian bawah Natasha. Dia



mengangkat



satu



kaki



Natasha



dan



mulai



mempersiapkan Natasha dibawah sana dengan gerakan jemari yang sangat sensual, hingga membuat Natasha mendesah. Suaranya begitu merdu ditelinga Satrio. Natasha sudah siap untuk menerima Satrio, tapi entah kenapa Satrio seperti belum puas untuk mempermainkan Natasha dengan jemarinya dibawah sana, padahal Natasha hampir gila karena terus menerus disiksa oleh Satrio. Setelah Natasha memohon, akhirnya Satrio menyatukan tubuh mereka. Satrio mulai bergerak, dia memeluk tubuh Natasha dengan erat. Menciumi telinga Natasha, sementara sang istri melayang mendekati pelepasannya. Napas Natasha terengah ketika dia mendapatkan rasa primitif yang selalu dirindukannya dari Satrio. Suaminya seperti mengerti untuk memberi waktu agar Natasha bisa bernapas sebentar. 184



Itsmetata10 2020



"Bang-" "Ada yang sakit, Nat?" Satrio bertanya dengan nada khawatir. Dia ingin sedikit menjahili suaminya. "Udahan ya, aku ngantuk." Natasha tau, Satrio tidak akan mengeluh. Pria satu ini tidak akan merengek dan memaksa Natasha untuk memuaskannya. Bisa Natasha rasakan Satrio mengecup pundak Natasha singkat sebelum menarik dirinya keluar dari dalam tubuh Natasha,



padahal



wanita



itu



tau



suaminya



belum



mendapatkan apapun. Dia adalah pria paling sabar dan tidak menuntut, selalu mengikuti apa yang menjadi keinginan Natasha tanpa peduli dengan



keinginannya



sendiri.



menjahili Satrio seperti saat ini.



185



Natasha



senang



sekali



Itsmetata10 2020 Natasha bergerak dari posisinya. Dia melihat Satrio tengah berbaring telentang, lengannya menutupi mata. Pria itu seperti berusaha untuk menenangkan dirinya. Sementara Natasha tersenyum lebar, walaupun perutnya membuncit tapi dia masih bisa bergerak dengan lincah dan merangkak mendekati Satrio. Pria itu cukup terkejut ketika Natasha naik keatas tubuhnya. "Nat?" Satrio terlihat bingung. Natasha



memilih



tidak



menjawab,



malah



langsung



menurunkan tubuhnya diatas bukti gairah Satrio yang masih berdiri menantang, terlihat jelas bahwa hasrat pria itu belum tuntas dan surut. Mata keduanya terpejam saat Natasha menyatukan tubuh mereka. Ketika dia mulai bergerak, Satrio segera memegang pinggang Natasha. Gerakan Natasha yang semakin liar membuai Satrio, terdengar pria itu berulang kali meracau tidak karuan.



186



Itsmetata10 2020 Hingga Natasha kembali merengkuh nikmat, Satrio juga menginginkan hal yang sama. Kini pria itu yang mengontrol gerakan Natasha hingga akhirnya Satrio mendapatkan apa yang diinginkannya. Senyum penuh kepuasan tersungging di bibirnya.



187



Itsmetata10 2020



Bagian 26 Kandungan Natasha memasuki bulan kedelapan. Natasha tengah menikmati masa-masa kehamilannya dengan banyak bekerja. Kesibukannya tidak berkurang karena sekarang dia dan kandungannya dalam kondisi yang sehat menurut dokter. Seperti saat ini, Natasha tengah berada di kantor. Hari ini dia akan



memutuskan



nasib



orang-orang



yang



telah



mengkhianati kepercayaannya. Tidak salah lagi, yang sedang Natasha putuskan adalah nasib orang-orang yang terlibat dalam penyelewengan dana perusahaan. Bukan hanya Rina yang terlibat, tapi ada seorang petinggi di bagian keuangan yang juga ikut menikmati dana tersebut. Setelah melakukan penyelidikan internal yang sangat intens tanpa diketahui oleh karyawan lainnya, dapat disimpulkan kerugian perusahaan senilai sepuluh milyar. Menurut Natasha itu jumlah yang kecil, hanya satu persen dari pendapatan perbulan dari perusahaan ini. Tapi Natasha tidak 188



Itsmetata10 2020 suka memelihara 'hama', walaupun kecil yang dimakan, tapi bagi Natasha itu tidak bisa dibiarkan dan harus segera disingkirkan. Natasha juga mendapatkan fakta bahwa Rina membantu membuat dan mengubah laporan keuangan. Wanita itu mendapat beberapa persen, dan Natasha cukup terkejut ketika menerima beberapa fakta lain tentang hubungan terselubung keduanya. Padahal yang Natasha tau, bahwa pria itu sudah memiliki seorang istri dan anak, bahkan pria itu baru saja dikaruniai seorang cucu pertama. Natasha hanya tertawa mendengar fakta itu. Penyelidikan memang dilakukan dengan sangat detail. Bahkan kemana uang tersebut dihabiskan Natasha tau. "Pecat dengan tidak hormat. Laporkan pada pihak berwajib, pastikan mereka mengganti kerugian yang diakibatkan." Tegas Natasha. "Dan aset yang terkait harus kembali pada perusahaan." Lanjut Natasha sambil meletakkan laporan audit yang tadi tengah dibacanya keatas meja. 189



Itsmetata10 2020



"Baik bu." Ucap asisten pribadinya. Rina akan menuai apa yang telah ia semai. Natasha hanya berharap gadis itu jera. * Natasha pulang sedikit lebih larut. Tadi dia sudah mengabarkan pada Satrio, awalnya Satrio menawarkan untuk menjemput Natasha tapi ia tolak karena tidak ingin menyusahkan sang suami yang pasti juga lelah karena seharian bekerja. "Jangan seeing-sering pulang larut, Nat. Ingat kamu lagi hamil." Ucap Satrio pada Natasha. "Iya bang." Natasha menjawab sambil berusaha membuka sepatunya. Satrio yang melihat Natasha sedikit kesusahan untuk membuka sepatu, langsung berjongkok didepan Natasha dan membantu membukakan sepatu Natasha. 190



Itsmetata10 2020



"Jangan keseringan pakai sepatu tinggi begini, Nat. Ingat kamu lagi hamil." Satrio terdengar mengulangi kalimat yang sama. Natasha bukannya kesal mendengar nasehat dan peringatan berulang dari Satrio, wanita itu malah tertawa. Dia selalu senang jika mendengar Satrio mengomelinya. "Abang kalau bawel begini makin ganteng deh." Natasha mengelus pipi Satrio dengan lembut, lalu mengecupnya sekilas. "Aku mau mandi, gerah. Abang mau ikut?" Goda Natasha pada Satrio yang kini membantu Natasha berdiri. "Boleh." Jawaban Satrio yang terdengar sangat bersemangat seketika kembali membuat Natasha tertawa. "Memangnya abang belum mandi?" "Sudah tadi, mandi sendiri."



191



Itsmetata10 2020 "Yasudah, kalau gitu nggak perlu ikut aku mandi lagi." "Saya tadi mandi sendiri, kalau mandi berdua kan belum." Ucap pria itu sambil berlalu mendahului Natasha menuju kamar tidur mereka. Satrio benar-benar ikut mandi bersama Natasha. Pria itu seperti tidak mau rugi dan membiarkan Natasha mandi sendirian. Tapi kali ini mereka memang benar-benar mandi, tidak melakukan hal lain yang menyenangkan karena Satrio takut Natasha kedinginan. Mereka hanya menyentuh satu sama lain untuk saling membersihkan. Momen seperti ini yang membuat mereka semakin dekat dan terasa sangat romantis bagi Natasha. Tidak jarang setiap pagi mereka selalu mandi bersama. Jika memiliki waktu lebih, mereka akan menyempatkan untuk saling menggoda disana sebelum berakhir kembali ke atas ranjang. Satrio pada awalnya menolak untuk bermesraan di dalam kamar mandi, tapi tentunya dengan rayuan Natasha pria itu tidak bisa menolak.



192



Itsmetata10 2020 "Bang, Rina aku pecat." Natasha berkata saat mereka telah berada diatas tempat tidur. "Terserah kamu saja. Saya nggak mau ikut campur." "Kasusnya akan dibawa ke jalur hukum." Lanjut Natasha lagi. "Nat, kamu bos nya. Itu urusan kamu dan hak kamu." "Abang nggak marah kalau kasus ini tetap lanjut?" "Saya tidak marah. Kenapa harus marah sama kamu? Saya tidak akan membela yang salah. Saya juga tidak akan ikut campur." Lama Natasha menatap Satrio, lalu Natasha mulai menciumi wajah Satrio dengan gemas. "Aku cinta banget sama abang." Ucapnya disela ciumannya pada wajah Satrio.



193



Itsmetata10 2020 Satrio hanya tersenyum lebar. Pria ini jauh dari kata romantis. Tidak ada panggilan sayang diantara mereka, tidak ada balas membalas pernyataan cinta, Natasha tidak mengharapkan itu. Karena dia tau, cinta tidak diukur dengan cara seperti itu. "Nat, abang ngantuk. Abang tidur duluan ya." Satrio menguap. "Elus-elus perut aku bang, anak abang pengen dielus bapaknya." "Anak saya atau istri saya yang mau dielus?" "Dua-duanya." Natasha menjawab sambil tersenyum lebar.



194



Itsmetata10 2020



Bagian 27 Minggu pagi, Natasha dan Satrio berencana untuk pergi berbelanja. Natasha sudah tidak sabar untuk memenuhi keperluan calon bayi mereka. Semoga saja dia tidak kalap ketika berbelanja nanti. Tapi rencana tinggal rencana, keinginan keduanya untuk pergi berbelanja sirna ketika Satrio mendapatkan telpon dari Jani, adiknya yang mengabarkan bahwa ibu Satrio jatuh sakit. "Nat, abang pergi ke rumah ibu ya." Pria itu meminta izin pada Natasha. Mana mungkin Natasha melarang. Dia hanya mengangguk. "Kalau aku nggak ikut kesana nggak apa-apa bang?" Natasha memang tidak ingin ikut kesana. Bukan bermaksud kurang ajar pada mertuanya yang sedang sakit. Dia hanya tidak ingin memperkeruh keadaan, karena dia yakin dirinya pasti akan menjadi kambing hitam dan menjadi orang yang



195



Itsmetata10 2020 pasti disalahkan. Dia yakin itu, makanya dia lebih memilih untuk tidak ikut dengan Satrio. "Memang lebih baik kamu di rumah saja. Abang nggak mau kamu nanti dibuat sakit hati disana." "Abang jangan pergi naik motor, pakai mobil aku aja. Hari mendung, nanti kehujanan." Satrio



mengangguk,



"Abang



pergi



dulu



ya.



Assalamualaikum." Natasha membalas salam Satrio sambil mencium punggung tangan pria itu. Rencana Natasha untuk berbelanja berdua dengan Satrio harus batal. Tapi itu tidak membuat Natasha kecewa, karena dia bisa berbelanja online tanpa menghabiskan tenaga. Dia bisa memilih semua barang yang diperlukannya hanya menggunakan ponsel, setidaknya dia bisa menghabiskan uangnya sambil bersantai-santai di rumah.



196



Itsmetata10 2020 Malam sudah begitu larut, tapi Satrio belum juga pulang. Natasha sudah berulang kali mencoba menghubungi Satrio, tapi pria itu tidak menjawab panggilan Natasha. Dia juga sudah mengirim banyak pesan pada Satrio, jangankan dibalas, dibaca saja belum. Natasha begitu khawatir. Apa keadaan ibu mertuanya begitu mengkhawatirkan hingga membuat Satrio berada hampir seharian disana. Diluar juga turun hujan yang cukup deras. Natasha mondarmandir di dalam kamar sambil berulang kali mengelus perutnya. Entah kenapa perasaannya menjadi sangat tidak enak. Kembali dia mencoba menghubungi Satrio, tapi kali ini ternyata ponsel pria itu tidak lagi aktif. Sungguh, Satrio berhasil membuatnya sangat khawatir. Natasha sempat tertidur sebentar, dia merasa sangat lelah karena menunggu kepulangan Satrio. Tapi dia terbangun ketika mendengar suara pintu kamar yang terbuka. Matanya mengerjap menatap kearah pintu. Dia bisa melihat Satrio menutup pintu kamar. 197



Itsmetata10 2020



Natasha bangun dari posisi tidurnya, dia turun dari tempat tidur dan menghampiri suaminya. Satrio terlihat berbeda, sikapnya



sangat tegang. Ada



raut kemarahan



yang



tergambar di wajahnya. Natasha juga bisa mencium aroma rokok yang menyengat dari tubuh pria itu, Satrio jelas habis merokok. Tiba-tiba, Satrio duduk diujung tempat tidur. Kepalanya tertunduk memandang lantai. Natasha penasaran apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat Satrio terlihat seperti ini. "Bang-" "Ibu melakukan percobaan bunuh diri, Nat-" Natasha



yang



mendengar



itu



sontak



langsung



membelalakkan matanya. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.



198



Itsmetata10 2020 "Saya tidak tau apa yang sudah terjadi dengan keluarga saya. Saya seperti tidak mengenali mereka yang sekarang." Nada bicara Satrio terdengar sangat putus asa. "Kenapa ibu bisa sampai mau bunuh diri bang?" Natasha memberanikan diri bertanya. "Ibu marah karena tau Rina tengah menjalani proses hukum karena penyelewengan dana, ditambah dia tau bos Rina itu kamu. Dan Rina mengatakan bahwa kamu yang melaporkan dia. Ibu semakin marah besar dan menuduh kamu ingin menghancurkan ibu dan Rina." Satrio diam sebentar, lalu melanjutkan. "Dia berpura-pura sakit agar saya datang ke rumah, lalu seperti biasa saya dan ibu mulai beradu argumen. Saya tidak menyangka ibu akan berbuat nekat dengan menyayat pergelangan tangannya agar saya mau menuruti kemauannya kali ini." Kembali Satrio terdiam. "Ibu mau saya menceraikan kamu."



199



Itsmetata10 2020 Jantung Natasha seperti dipaksa untuk berhenti. Dia benarbenar terkejut mendengar perkataan Satrio. Entah kenapa air mata Natasha langsung menetes. Berat sekali rasanya menjalani pernikahan dengan Satrio. Bukan karena pria itu, tapi karena begitu besarnya penolakan dari keluarga Satrio padanya. Membayangkan harus berpisah dengan Satrio saja sudah bisa melukai hati Natasha begitu dalam. Dia begitu terluka mendengar apa yang dikatakan Satrio. Salahnya yang memulai semua ini dengan cara salah. Salahnya yang merebut Satrio dari Indah yang begitu dipuja dan diinginkan oleh keluarga pria itu. Salahnya keluarga Satrio menjadi bertentangan dengan pria itu. Semua seperti memang menjadi salahnya. Natasha mengusap air mata yang membasahi pipinya. "Apa abang mau menceraikan aku?" Tanya Natasha dengan suara sangat pelan.



200



Itsmetata10 2020 Sontak Satrio menatap tajam kearah Natasha. Dengan berani Natasha balas menatap Satrio, pandangan mereka saling mengunci. Natasha belum siap untuk hancur. "Kamu serius dengan pertanyaan kamu barusan, Nat?!" Geram Satrio. Bukannya menjawab, Natasha malah menangis. Wanita itu mulai menangis terisak. Natasha tidak siap untuk hancur. Hatinya tidak siap untuk semua ini. Satrio dengan segera memeluk Natasha. "Untuk apa air mata kamu ini, Nat?" Natasha tidak menjawab. Dia masih terus menangis. Entah kenapa tangisan Natasha kali ini terdengar begitu pilu. "Menikah dengan seorang prajurit itu susah, Nat. Kamu tau kita melewati banyak proses untuk bisa menikah. Tapi ada yang lebih sulit dari itu, bercerai. Tidak mudah untuk seorang prajurit bercerai. Dan saya tidak akan pernah mau menjalani dan melewati proses itu. Hanya satu yang bisa memisahkan saya dan kamu, kematian." Tegas pria itu. 201



Itsmetata10 2020



Bagian 28 Natasha kembali kehilangan nafsu makannya. Dia kembali memuntahkan setiap makanan yang ia makan hingga membuat Satrio khawatir. "Abang pergi saja, aku nggak papah." Dia berusaha meyakinkan Satrio yang telah siap dengan pakaian dinasnya. Sementara dirinya masih mengenakan pakaian tidur dan berada di depan wastafel, dia baru saja kembali memuntahkan isi perutnya pagi ini. Satrio menatap Natasha dengan tatapan khawatir. Tapi Natasha berusaha meyakinkan Satrio bahwa dia akan baikbaik saja di rumah, karena ada Rika dan Ningsih yang akan menemaninya. Ketika Satrio pergi meninggalkan Natasha, entah kenapa Natasha kembali merasakan kesedihan yang teramat sangat. Dia tidak sedang baik-baik saja.



202



Itsmetata10 2020 Walaupun semalam Satrio telah meyakinkannya bahwa mereka tidak akan berpisah, tapi tetap saja perasaan Natasha tidak membaik. Malah dia terus-menerus merasa bersedih. Semalam dia bermimpi buruk. Dia bermimpi Satrio dan dirinya duduk diruang sidang, menunggu ketuk palu pengesahan perceraian mereka. Mimpi itu membuatnya tidak bisa tidur sama sekali hingga pagi. Keadaan Natasha memburuk di pagi harinya. Dia kehilangan nafsu makannya, tapi Natasha harus tetap makan karena anaknya membutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Tapi kini apapun yang dimakannya akan kembali ia muntahkan, seperti diawal masa kehamilannya dulu. Karena badannya terasa sangat lemas, Natasha memutuskan untuk kembali berbaring diatas tempat tidurnya. Dia begitu mengantuk karena semalaman tidak bisa tidur, Natasha jatuh terlelap beberapa menit kemudian. Tidurnya tidak begitu nyenyak, Natasha gelisah. Natasha kembali terbangun ketika mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. 203



Itsmetata10 2020



"Masuk." Natasha berkata pelan. Ningsih membuka pintu kamar. "Maaf bu, mengganggu ibu." "Nggak papah, Ning. Ada apa?" Natasha bertanya sambil memijat pelipisnya yang berkedut. "Ibu mau makan siang apa? Biar saya buatkan." "Saya lagi nggak kepengen makan apa-apa, Ning." "Tapi bapak bilang tadi sebelum berangkat, ibu harus makan siang. Nanti saya dimarahi bapak, bu. Saya buatkan ayam lemon ibu mau?" Karena tidak mau berdebat, akhirnya Natasha mengangguk menyetujui. Ningsih meninggalkannya sendirian, Natasha kembali membaringkan tubuhnya keatas tempat tidur. Dia belum mandi sedari pagi, tubuhnya terasa begitu lemas dan berat untuk melakukan apapun.



204



Itsmetata10 2020 Ponsel Natasha berbunyi, sebuah pesan masuk. Kening Natasha berkerut ketika melihat nomor yang tertera disana. Segera Natasha membuka pesan tersebut.



0812xxxxxxxx : Puas kamu menghancurkan keluarga saya?! Jangan sombong karena kamu kaya! Kamu boleh laporkan Rina ke polisi, saya akan berjuang agar anak saya tidak dipenjara. Indah dan keluarganya membantu kami, saya pastikan kamu akan kalah. Dan kamu akan segera diceraikan Satrio.



Natasha menghela napas pelan, dia begitu lelah harus terus berada dalam kondisi seperti ini. Dia tidak pernah menginginkan semua ini. Dia lelah menjadi pihak yang terus disalahkan dan tidak diinginkan oleh keluarga Satrio. Dia lelah terus dibenci oleh ibu mertuanya sendiri. Kali ini Natasha benar-benar putus asa dengan situasi yang sedang dihadapinya. Dia menekuk kedua kakinya dan



205



Itsmetata10 2020 membenamkan wajahnya diatas lutut. Natasha mulai menangis. Dia hamil dan tertekan. * Seharian ini dihabiskan Natasha mengurung diri di dalam kamar, selain tubuhnya yang lemas dan tidak bertenaga karena beberapa kali muntah setelah makan, perasaannya juga sedang tidak menentu. Sore harinya ketika Satrio pulang, Natasha tengah berbaring. Pria itu terlihat sangat khawatir dengan keadaan istrinya itu. "Nat, ke dokter yuk abang antar." Natasha menggeleng. "Jangan keras kepala, Nat. Ingat sama anak kamu!" Suara Satrio tegas. "Bang, aku capek." Natasha yang tengah berbaring berkata sambil menatap kosong ke langit-langit kamar.



206



Itsmetata10 2020 Perkataan Natasha yang tidak nyambung, membuat Satrio mengerutkan keningnya. "Kalau kamu capek muntah, makanya kita ke dokter." Kembali Satrio mendapatkan gelengan dari Natasha. "Nat, jangan buat saya kehilangan kesabaran. Ayo ke dokter." "Aku akan batalkan proses hukum Rina. Aku akan suruh orang untuk tarik laporannya." Kerutan di dahi Satrio semakin dalam. "Kamu ngomong apa?!" Ketika menolehkan kepalanya kearah Satrio ya g sekarang duduk di tepi ranjang, air mata Natasha kembali mengalir. "Tolong ambilkan ponsel aku, bang."



207



Itsmetata10 2020 Satrio menjangkau ponsel Natasha yang ada diatas Nakas. Natasha membuka layar ponselnya dan menunjukkan ke Satrio pesan yang tadi di kirimkan padanya. Lama mereka berdua terdiam. Tapi sikap Satrio berubah tegang. Tangannya menggenggam erat ponsel Natasha, malah bisa dibilang meremas kuat benda pipih itu. "Kamu pikir saya akan nurut sama ibu dan mengikuti perintah beliau?!" Pertanyaan Satrio terdengar tajam. "Abang itu laki-laki, surga abang tetap dan selalu ada pada ibu." Ucap Natasha lirih. Natasha menunduk, air matanya jatuh tanpa suara. Dia juga bisa merasakan Satrio masih menatapnya tajam. "Dan kamu pikir jika saya menuruti kemauan ibu, saya tetap akan mendapatkan surga Nat?" Satrio menarik napasnya pelan, seperti mencoba untuk bersabar menghadapi Natasha yang berubah menjadi tidak masuk akal.



208



Itsmetata10 2020 "Jika saya menyakiti kamu, apa saya tetap akan mendapatkan surga, Nat?!" Tanya Satrio pada Natasha. Sementara Natasha hanya diam. Dia masih menunduk, sesekali menyeka air matanya yang seperti tidak mau berhenti mengalir. "Nat, jangan terus menerus berpikiran buruk tentang saya. Saya tidak akan pernah menceraikan kamu." Natasha kini ditarik oleh Satrio kedalam pelukannya. Dan setelahnya Natasha menangis tersedu sambil membenamkan wajahnya di dada Satrio, hingga membuat basah baju dinas yang masih dikenakan oleh Satrio. "Saya hanya akan punya satu Istri, kamu."



209



Itsmetata10 2020



Bagian 29 Natasha tengah berada di kantor ketika merasakan kram yang berlebihan pada perutnya. Dia langsung membaringkan dirinya di atas sofa yang ada di ruangannya sambil mengelus perutnya. Dia berfikir, tidak mungkin dia sedang mengalami kontraksi palsu. Usia kandungannya baru memasuki usia delapan bulan. "Kamu kenapa sayang? Capek ya mama ajak rapat terus?" Natasha



mengajak



bicara



bayi



yang



ada



dalam



kandungannya. Sebenarnya dia hari ini tidak ingin berangkat ke kantor, dia cukup lelah setelah semalam terus menangis dipelukan Satrio. Ditambah dia masih mengalami muntah-muntah tadi pagi sebelum berangkat ke kantor. Tapi Natasha memaksakan dirinya untuk tetap hadir di kantor, karena harus menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham yang akan berlangsung selama tiga hari kedepan. 210



Itsmetata10 2020



Untungnya ada jeda waktu untuk makan siang, jadi Natasha bisa kembali ke ruangannya untuk beristirahat sebentar. Sekarang dia bisa merasakan bayinya bergerak dengan sangat aktif, tidak seperti biasanya. Entah apa yang sedang dilakukan oleh anaknya itu didalam perut Natasha, sementara dia hanya mengelus perutnya lembut dengan usapan teratur untuk menenangkan sang calon bayi. Selama masa kehamilannya, Natasha tidak diberatkan dengan keinginan



ngidam



yang



aneh-aneh.



Walaupun



awal



kehamilannya terasa berat, dia bersyukur calon bayinya tidak menuntut banyak hal. Tapi sepertinya hari ini anaknya sedang ingin membuatnya khawatir karena Natasha kembali merasakan bahwa calon bayinya kembali berputar di dalam perutnya, diiringi oleh kram yang berlebihan disana. Dengan bergerak pelan, Natasha berusaha untuk duduk lalu menyenderkan punggungnya pada sandaran sofa. Dia menarik napas pelan dan menghembuskannya dengan



211



Itsmetata10 2020 perlahan. Natasha melakukannya berulang-ulang sambil mengelus perutnya dengan lembut. Tidak lama, asisten pribadinya masuk dan memberitahu bahwa meeting akan segera dimulai kembali dalam setengah jam. Natasha hanya menganggu, lalu dia mencoba untuk makan makanan yang sudah disediakan untuknya. Walaupun kembali merasa akan memuntahkan makanannya, dia tetap berusaha keras untuk menelan makanan itu. Hari ini Natasha pulang sangat larut, Satrio telah menunggunya si lobi kantor. Sepertinya pria itu sudah lama menunggu Natasha. Sebenarnya Natasha sudah mengatakan pada Satrio bahwa dia tidak perlu repot menjemput Natasha karena akan ada supir yang bisa mengantarnya. Tapi Satrio bersikeras tetap menjemput Natasha. Padahal dia tau, Satrio juga sama lelahnya seperti Natasha. Tadi pagi, sebelum subuh pria itu sudah berangkat meninggalkan rumah karena harus mengikuti latihan gabungan, padahal Natasha tau bahwa Satrio semalaman tidak tidur. Pria itu terus menerus memeluk Natasha dengan erat ketika Natasha menangis. 212



Itsmetata10 2020



"Sudah makan tadi Nat?" Tanya Satrio ketika mereka sudah berada di rumah. "Udah bang." "Serius?" Selidik Satrio Natasha mengangguk, "Serius." "Kalau kamu bohong, abang gelitik ya." Baru kali ini Natasha mendengar Satrio menggodanya seperti itu, sontak membuat Natasha tertawa. "Gelitikin kalau berani." Tantang Natasha pada Satrio yang langsung membuat Satrio tersenyum kecil sambil melirik geram pada Natasha. "Kamu nantangin abang?" Ketika Satrio maju mendekati Natasha, kembali perut Natasha merasakan kram yang luar biasa hingga dia jatuh 213



Itsmetata10 2020 terduduk



dipinggir



tempat



tidur



sambil



memegangi



perutnya. Satrio langsung mendekati Natasha dengan wajah khawatir. "Nat, kenapa? Ada yang sakit?" Tanyanya dengan nada sangat khawatir. "Perut



aku-"



Natasha



meringis,



sebelah



tangannya



memegang perut bagian bawahnya sementara tangan yang lain meremas pinggiran tempat tidur. "Bang... Sakit.." Dengan



segera



Satrio mengangkat Natasha



kedalam



gendongannya. Dengan terburu-buru Satrio membawa Natasha keluar dari kamar. "Rik, tolong ambilkan kunci mobil ibu." Perintah Satrio pada Rika yang kebetulan sedang berada di dapur. Melihat Natasha yang sedang digendong Satrio, asisten rumah tangga itu segera mengambilkan kunci mobil Natasha.



214



Itsmetata10 2020 Terlihat jelas bahwa asisten rumah tangga itu juga khawatir dengan keadaan nyonya rumahnya. "Jaga rumah, saya bawa ibu ke dokter dulu." Satrio berkata setelah mendudukkan Natasha di kursi samping kemudi. Dengan segera Satrio masuk kedalam mobil. Pria itu melajukan mobil seperti orang gila, terburu-buru untuk membawa mobilnya ke salah satu klinik terdekat. Natasha masih merasakan kram yang hebat diperutnya. Tidak lama berselang, dia merasa ada sesuatu yang mengalir diantara pahanya. Darah. Natasha tidak tau pasti apa yang telah terjadi, tapi dokter yang memeriksanya terlihat khawatir. Natasha yang tengah berbaring masih terus merasakan kram pada perutnya. Satrio terus berada disebelahnya. Satrio sempat berbicara dengan dokter itu jauh dari Natasha, dia tidak bisa mendengar apapun yang sedang keduanya bicarakan. Tapi ketika kembali, raut wajah Satrio terlihat pucat dan pria itu hanya diam. Sebelah tangan Satrio 215



Itsmetata10 2020 menggenggam



tangan



Natasha



dengan



erat.



Saat



menggenggam tangannya, Natasha bisa merasakan tangan pria itu dingin. Dia masih belum mengerti apa yang terjadi, tapi sepertinya Natasha akan dipindahkan ke salah satu rumah sakit. * "Bang, kenapa pindah ke rumah sakit?" Natasha bertanya sebelum dia masuk ke dalam ambulance. "Dokternya bilang kita butuh cek dengan peralatan yang lebih lengkap." Satrio menjawab pelan, suaranya terdengar serak. Satrio ikut masuk ke dalam ambulance. Dia nanti akan menyuruh salah satu anggotanya untuk mengantar mobil Natasha ke rumah sakit. Yang terpenting saat ini adalah menemani Natasha. Dia hanya berharap semua baik-baik saja.



216



Itsmetata10 2020 Dia sangat cemas ketika dokter kandungan di klinik itu mengatakan bahwa ia tidak bisa mendengar detak jantung bayi yang dikandung oleh Natasha. Apalagi ditambah dengan mata kepalanya sendiri dia melihat ada darah yang mengalir diantara paha Natasha ketika tadi mereka turun dari mobil. Dan dokter langsung mengatakan bahwa lebih baik mereka melakukan pemeriksaan disalah satu rumah sakit yang peralatannya jauh lebih lengkap. Dengan segera Satrio menyetujui, setelah Natasha dibersihkan merekapun



langsung



menuju



ambulance



yang



akan



membawa Natasha ke rumah sakit. Semoga ketakutan Satrio tidak terbukti, dia tidak ingin sesuatu terjadi pada Natasha dan kandungannya. Hatinya sudah cukup hancur melihat Natasha yang terus menerus meringis menahan kram diperutnya. Dia tidak ingin lebih hancur dengan sesuatu yang lebih buruk lagi dari ini.



217



Itsmetata10 2020



Bagian 30 Hati Natasha hancur ketika mendengar dokter mengatakan bahwa bayinya tidak menunjukkan respon dari setiap rangsangan yang telah diberikan. Tidak ada detak jantung dan gerakan yang ditunjukkan oleh calon bayinya. Dokter bertanya kapan terakhir kali Natasha merasakan pergerakan bayinya. Natasha menjelaskan bahwa terakhir kali ia merasakan bayinya bergerak dengan sangat aktif tadi siang, diiringi oleh kram yang mendadak. Dokter meminta persetujuan untuk segera melakukan induksi, Satrio langsung menyetujui. Sementara Natasha hanya bisa terdiam, hati dan perasaannya sedang tidak karuan saat ini. Dia ingin menangis kencang, berteriak dan mengatakan bahwa dokter mungkin salah mendeteksi, tapi tidak ada yang bisa keluar dari bibirnya. Dia hanya terdiam. Sementara Natasha menatap Satrio yang masih setia berada disampingnya, menggenggam tangan Natasha dengan



218



Itsmetata10 2020 tangan pria itu yang terasa sangat dingin di telapak tangan Natasha. "Bang-" Natasha memanggil Satrio dengan suara serak, dia berusaha menahan tangisnya. "Ya, Nat? Perut kamu sakit lagi?" Terdengar jelas Satrio sangat khawatir. Natasha menggeleng, air matanya lolos juga ketika mendengar kekhawatiran di suara Satrio. Dengan cepat Satrio menyeka air mata Natasha. "Jangan menambah hancur hati saya dengan air mata kamu, Nat. Jika kamu kuat, saya akan jauh lebih kuat." Satrio mengecup tangan Natasha dengan bibirnya yang bergetar. Tidak lama, dokter datang memasangkan infus yang berisi cairan untuk merangsang terjadi kontraksi pada Natasha. Hanya butuh setengah jam hingga Natasha merasakan mulas yang luar biasa, lalu hilang. Ketika dokter mengatakan



219



Itsmetata10 2020 bahwa reaksi kontraksi sudah siap, sang dokter memberikan pilihan pada Natasha tentang proses kelahiran. Dan Natasha memilih untuk proses kelahiran normal. Sang dokter tidak memberikan banyak harapan, karena sudah berulang kali dilakukan pengecekan memang tidak lagi ditemukan detak jantung dan pergerakan pada bayi Natasha yang masih berada di dalam kandungannya. Maka sudah diputuskan bahwa Natasha akan menjalani proses melahirkan bayinya malam ini juga. Setelah



dokter



kembali



melakukan



pengecekan



dan



pemeriksaan menyeluruh, akhirnya dokter menyetujui proses kelahiran normal. Natasha dipersiapkan sebelum masuk keruang



persalinan.



Sementara



Satrio



keluar



untuk



mengabari mertuanya yang terdengar sangat khawatir dan sedang dalam perjalanan menyusul mereka ke rumah sakit. Satrio sempat termenung sebentar, tadi dokter sempat berbicara kepadanya. Yang saat ini dialami Natasha dinamakan stillbirth, yaitu kematian janin dalam



kandungan dan



harus segera



dikeluarkan. Dokter juga menjelaskan banyak faktor yang 220



Itsmetata10 2020 bisa menyebabkan, termasuk kondisi calon ibu yang sangat tertekan dan banyak pikiran. Dia sadar apa yang membuat Natasha tertekan. Satrio seperti tidak mau berlama-lama meninggalkan Natasha seorang diri. Dia segera kembali masuk kedalam ruangan dimana Natasha sudah siap dengan pakaian persalinan, terlihat jelas mata Natasha berkaca-kaca. "Kuat, Nat." Bisik Satrio, dia menguatkan istrinya. Padahal batinnya sendiri tersiksa mengetahui bahwa yang akan mereka hadapi nanti akan jauh lebih berat, setelah ini mereka berdua masih harus saling menguatkan satu sama lain. "Maafin aku bang.," Lirih Natasha. Satrio tidak menjawab, bukan salah Natasha hingga hal ini terjadi. Satrio meyakini ini semua kehendak Tuhan mereka. Berulang kali Satrio menyeka air mata Natasha yang turun tanpa suara. Dia ingin tetap kuat, agar Natasha kuat. Satrio tau ini tidak akan mudah untuk mereka, terlebih untuk Natasha. 221



Itsmetata10 2020



"Apapun yang terjadi nanti, satu hal yang saya minta. Tetap cintai saya, Nat." Bisik Satrio, ketika mengatakan itu setetes air mata Satrio jatuh. Segera dia mengusap matanya, lalu dia mulai membisikkan doa-doa ditelinga Natasha. Tidak lama setelahnya, Natasha dibawa masuk kedalam ruang persalinan karena wanita itu mengalami mulas yang luar biasa. Natasha tidak mengeluh, dia hanya terus meringis ketika mengalami mulas. Satrio diperbolehkan untuk ikut masuk dan menemani Natasha. Dibantu beberapa perawat dan seorang dokter, Natasha menjalani proses melahirkan. Berulang kali Natasha diminta mengejan saat dia merasakan mulas yang hebat. Berulang kali juga Satrio melihat Natasha berusaha keras untuk mengejan sambil terus menggenggam erat tangan Satrio, dia tidak peduli jika tangannya kebas karena eratnya genggaman tangan Natasha padanya.



222



Itsmetata10 2020 Dokter mengatakan bahwa kepala bayinya sudah terlihat dan meminta Natasha untuk kembali mengejan, ketika dokter berhasil menarik keluar bayi mereka, Satrio terlihat lega. Tidak terdengar suara tangisan dari bayi yang baru saja Natasha lahirkan. Dokter segera memeriksa, tapi Satrio bisa melihat sendiri bagaimana kulit bayinya sudah membiru. Natasha menangis ketika sang dokter memberikan bayi yang telah dibedung itu kepadanya. Bayi mereka berjenis kelamin laki-laki. Menurut Natasha bayinya sangat tampan, mirip sekali dengan Satrio. Dia mendekap erat sang anak yang tidak bergerak dan bersuara. Suasana diruangan persalinan itu sangat sedih. Bahkan beberapa perawat ikut meneteskan air mata melihat pemandangan yang meremukkan hati itu. Satrio berusaha tetap berdiri diatas kedua kakinya. Saat ini, untuk pertama kali didalam hidupnya, dia merasa tidak kuat untuk berdiri. Dia seakan-akan bisa hancur dalam sekejap ketika memandang pada anaknya yang tengah didekap erat oleh Natasha. 223



Itsmetata10 2020



Tangannya bergetar ketika mengelus kepala mungil yang tengah bersandar pada dada Natasha. Satrio menundukkan kepalanya dan mulai mengadzankan sang anak dengan suara yang bergetar menahan tangis. Hati siapa yang tidak hancur jika mengalami apa yang sedang keduanya alami saat ini. Satrio tidak pernah merasakan rasa kehilangan yang begitu hebat seperti saat ini. Dulu ketika ayahnya meninggal, dia masih begitu kecil dan belum mengerti arti kehilangan yang sebenarnya. Tapi saat ini dia mengerti arti dari kehilangan yang sesungguhnya. Ia kehilangan separuh dari jiwanya. Napasnya begitu tercekat, tangisnya begitu ingin tumpah. Dia juga ingin meneriakkan kesedihannya melihat istrinya yang tengah memeluk anak mereka. Satrio merasa hatinya hancur, benar-benar hancur. Tapi dia melawan semuanya agar tidak tumpah. Dia harus kuat untuk Natasha. Salah satu dari mereka harus bertahan untuk menyemangati yang paling terluka, dan Satrio tau yang paling terluka dan kehilangan adalah Natasha. 224



Itsmetata10 2020



Delapan bulan Natasha dan anak mereka terus bersama, Natasha melewati awal yang sulit dan tetap bertahan tapi takdir yang telah memisahkan, Satrio tau ini akan sangat berat untuk istrinya. Maka dari itu dia harus kuat untuk Natasha. Setelah selesai mengadzankan anaknya, dokter mengambil anak lelaki itu dari dekapan Natasha untuk segera dibersihkan.



Natasha



masih



terisak.



Satrio



kembali



menunduk dan memeluk Natasha dengan erat. "Terima kasih untuk perjuangan kamu, Nat. Terima kasih." Ucap



Satrio



dengan



bibir



bergetar



hebat



menahan



kesedihannya. "Kuat, sayang. Kamu harus kuat." Bisik Satrio lagi, yang semakin membuat Natasha membenamkan wajahnya dileher Satrio untuk menelan tangisannya yang sangat pilu. Ini akan berat untuk Satrio dan Natasha. Keduanya untuk pertama kali merasakan kehilangan dan kesedihan yang begitu dalam. 225



Itsmetata10 2020



Bagian 31 Natasha bersikeras untuk ikut dalam proses pemakaman anak mereka. Anak lelaki mereka itu diberi nama Arkasha Fathurrahman Firdaus, nama yang indah itu diberikan oleh Satrio untuk anak lelaki yang nantinya akan menjadi pembuka jalan Natasha ke surga. Air mata Natasha seperti tidak ada habisnya untuk terus mengalir. Dia duduk di satu kursi yang khusus dibawakan untuknya karena kondisi tubuh Natasha yang belum terlalu pulih. Bukan hanya Natasha dan Satrio yang berduka. Keluarga besar Natasha juga turut larut dalam kesedihan, terutama sang ibunda yang terus mendekap anaknya erat. Dia seperti mengerti bahwa kehilangan yang dialami Natasha adalah kehilangan yang paling sakit untuk seorang ibu. Kakak iparnya juga memeluk Natasha dengan erat. Dia tidak mungkin akan kuat jika berada diposisi Natasha saat ini. Betapa hancur hatinya melihat Natasha yang harus mengalami ini semua. 226



Itsmetata10 2020



Sahabat dan rekan-rekan Natasha dan Satrio juga turut hadir di pemakaman tersebut. Suasana duka sangat jelas terasa, banyak yang memberikan doa, semangat dan dukungan pada Natasha. Arjuna dan Della, dua sahabat Natasha juga turut hadir. Della menangis memeluk Natasha yang duduk terdiam di samping makam anaknya. Arjuna juga memeluk Natasha, membisikkan kalimat menguatkan yang dia tau tidak akan pernah mengusir sedikitpun kesedihan pada wanita itu, tapi setidaknya Natasha



harus



menginginkannya



tau untuk



bahwa kuat



banyak dan



orang



yang



menerima



segala



ketentuan sang pencipta. Hari sudah semakin sore, Satrio membantu Natasha untuk berdiri. Begitu berat bagi Natasha untuk meninggalkan makam Arkasha. "Besok kita kesini lagi ya Nat." Ucap Satrio ketika membantu Natasha berdiri. 227



Itsmetata10 2020



Natasha mengangguk. Satrio merangkul Natasha, sementara sebelah tangan Natasha memeluk pinggang suaminya. Mereka pulang ke kediaman pribadi keduanya. Kedua orang tua Natasha, Noah, Nuga dan Clara beserta kedua anak mereka juga ikut. Mereka semua seperti ingin terus bersama dan menghibur Natasha. Sementara setibanya di rumah, Natasha hanya menghabiskan waktu didalam kamar bersama dengan Dava yang tidur disampingnya. Tadinya Natasha ditemani oleh Dava dan Jelita tapi karena Jelita menangis, bayi kecil itu segera diambil dan disusukan oleh Clara. Natasha memandangi wajah Dava yang tengah tertidur. Anak lelakinya seharusnya nanti bisa bermain bersama Dava dan Jelita. Mereka bertiga akan menghebohkan kediaman kedua kakek dan neneknya dengan suara yang bising. Mungkin saja salah satu akan memecahkan vas bunga kesayangan neneknya. Natasha tersenyum membayangkan itu, disaat yang bersamaan air matanya juga jatuh diantara senyumannya. 228



Itsmetata10 2020



"Nat..." Terdengar suara Satrio memanggilnya. Sebelum menoleh, Natasha mengusap air matanya. Satrio tau jika tadi Natasha pasti sedang menangis. "Ya bang?" Jawab Natasha dengan suara serak. "Mama masakin kamu ayam saus lemon kesukaan kamu. Ayo makan." Ajak Satrio sambil mendekati Natasha. Natasha menggeleng. "Aku mau disini dulu, jagain Dava. Kasian dia tidur sendirian." Bukannya menyerah dan keluar dari kamar, Satrio malah ikut berbaring dibelakang Natasha. Pria itu memeluk Natasha dari belakang. "Kamu masih cinta sama saya Nat?" Pertanyaan aneh yang dilontarkan oleh Satrio membuat Natasha keheranan. Dia tidak menjawab dan memilih diam. Satrio semakin memeluk erat pinggang Natasha. 229



Itsmetata10 2020



"Memang sudah waktunya kamu berhenti mencintai abang, Nat-" Tubuh Natasha menegang mendengar kata-kata dari Satrio. "Setelah anak kita, apa sekarang giliran abang buat ninggalin aku?" Satrio menghela napas pelan. "Saya akan meninggalkan kamu, jika ajal datang menjemput saya. Jika belum, maka kamu akan terus melihat muka saya." "Saya cuma mau bilang, kamu boleh berpikir untuk berhenti cinta sama saya Nat. Tapi sekarang saatnya saya yang akan menunjukkan ke kamu betapa saya sudah jatuh cinta dengan istri saya yang bernama Natasha Firdaus." Satrio mengecup kepala Natasha dengan sayang. "Maafkan saya yang selama ini begitu angkuh untuk mengakuinya, Nat. Maafkan saya yang baru bisa disadarkan oleh Arkasha. Dia membuat saya sadar bahwa saya selama ini sudah jatuh cinta pada ibunya, istri saya. Kamu."



230



Itsmetata10 2020 "Saya ini tidak sekuat yang kamu pikirkan, Nat. Kamu yang membuat saya kuat dan bertahan untuk tetap berdiri menghadapi ini. Saya tidak sekuat itu, Nat. Tolong kuatkan saya, Nat. Tolong kuat untuk saya." Lanjut Satrio dengan suara pelan. Natasha terisak. Sebelah tangannya menangkup tangan Satrio yang ada di pinggangnya. "Saya cinta sama kamu, Nat. Kamu harus ingat dan tau itu. Kalau kamu mau nangis, nangis didepan saya. Jangan nangis sendirian, hati saya hancur Nat." Mendengar itu Natasha langsung berbalik dan memeluk Satrio. Membenamkan wajahnya di dada Satrio dan kembali terisak disana. Satrio membiarkan, dia tidak akan pernah melarang



Natasha



menangis,



tapi



juga



tidak



akan



membiarkan Natasha larut dalam kesedihan terus-menerus. Dia



sudah



berjanji



pada



dirinya



bahwa



dia



akan



membahagiakan Natasha, seumur hidupnya. Saat ini biarkan mereka berduka. Biarkan mereka melewati badai dalam tangisan yang entah kapan akan bisa benar231



Itsmetata10 2020 benar redam Tapi nanti setelah bada mereda, Satrio bertekad untuk membawa pelangi untuk Natasha. Dia akan membuat Natasha kembali tersenyum bahagia, dengan cara apapun. Natasha akan bahagia bersamanya. "Makan ya, Nat. Sebelum acara doa bersama nanti malam, kamu harus isi tenaga dulu." Natasha akhirnya mengangguk. Satrio mengelap wajah Natasha dengan tissue yang ada diatas nakas. Pria itu juga membersihkan hidung Natasha. "Dava nggak papah sendirian bang?" Tanya Natasha, suaranya masih sangat serak karena habis menangis. "Nggak papah, nanti saya suruh Rika buat jagain." Mereka berdua keluar dari dalam kamar. Keluarga Natasha ternyata sudah menunggu keduanya. Natasha merasa beruntung masih dikelilingi oleh keluarga yang begitu menyayanginya. Dia tau mereka semua ikut terpukul dengan apa yang menimpanya, mereka menangis 232



Itsmetata10 2020 saat Natasha menangis. Benar kata Satrio, dia harus kuat untuk membuat orang disekitarnya kuat. Dia akan berusaha mengikhlaskan semuanya, memang tidak mudah. Tapi Natasha akan berusaha.



233



Itsmetata10 2020



Bagian 32 Malam setelah acara doa bersama di kediaman Natasha dan Satrio, keluarga Natasha kembali ke kediaman masingmasing. Awalnya kedua orang tua Natasha ingin sekali menginap, tapi Natasha melarang karena dikamar tamu mereka tidak ada kasur. Kamar tamu itu awalnya akan diperuntukkan sebagai kamar anak, jadi memang sengaja dikosongkan, karena menunggu semua perlengkapan bayi yang sudah dipesan Natasha datang. Kamar itu masih kosong hingga sekarang, karena estimasi kedatangan barang yang telah dibeli Natasha masih minggu depan. Dan Natasha tidak bisa membiarkan orang tuanya tidur di kamar yang kosong melompong. Natasha tengah berbaring berpelukan dengan Satrio ketika mendengar ponsel Satrio berbunyi. Pria itu melepas pelukannya pada Natasha untuk melihat ponselnya. "Siapa bang?" Tanya Natasha dengan suara pelan. "Ibu." 234



Itsmetata10 2020



Selesai menjawab pertanyaan Natasha, Satrio kembali memeluk istrinya. Natasha tidak ingin bertanya lebih banyak lagi, dia membiarkan Satrio dengan pilihannya untuk mengabaikan panggilan dari ibu pria itu. Natasha juga sudah lelah jika harus mendengar apapun dari mulut wanita itu. Bahkan Natasha tidak lagi mengaktifkan ponselnya atas perintah dari Satrio. Keesokan paginya Natasha merasakan kedua payudaranya menegang dan terasa sangat sakit ketika disentuh. Memang menurut anjuran dokter dia harus memompa ASI nya dengan rutin agar kedua payudaranya tidak penuh. Karena jika tidak dipompa maka akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, dan sekarang Natasha mengalaminya. Bahkan dia merasa seluruh badannya ikut sakit dan menggigil. "Bang..." Natasha memanggil Satrio yang tengah berada dikamar mandi. "Bang...."



235



Itsmetata10 2020 Kali kedua Natasha memanggil, Satrio langsung keluar dari dalam



kamar



mandi



sambil



melilitkan



sarung



di



pinggangnya. "Kenapa Nat?" Tanya pria itu khawatir. "Bang, tolong ambilin pompa ASI yang dikasih dari rumah sakit kemarin." Satrio mengerti dan langsung bergegas mengambil alat yang diminta Natasha. Pria itu juga membantu Natasha membuka baju tidur bagian atasnya. Satrio juga dengan telaten membantu memasangkan alat pompa itu lalu mulai menghidupkan mesin pompa ASI tersebut. Natasha meringis ketika merasakan alat pompa itu bekerja memerah ASI pada payudaranya yang sudah terlanjur membengkak karena penuh terisi ASI. Satrio yang masih berjongkok didepan Natasha hanya bisa meremas paha Natasha untuk memberikan semangat. Dua botol kecil yang ada pada alat pompa yang berguna untuk menampung ASI Natasha sudah penuh, Satrio mematikan 236



Itsmetata10 2020 mesin pompa dan membantu menanggalkan alat itu dari payudara Natasha. "Mau disimpan-" Belum sempat Satrio menyelesaikan pertanyaannya, Natasha sudah lebih dulu menyahut. "Dibuang saja bang." Satrio paham dan berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk membuang hasil perahan Natasha. Ketika Satrio keluar dari dalam kamar mandi, Natasha sedang memasang kancing baju tidurnya. "Mandi dulu Nat, nanti biar abang bantu pakaikan salep untuk bekas jahitan kamu." Natasha mengangguk dan mengikuti perintah Satrio. Dia mandi dan membersihkan dirinya. Satrio sudah menunggu Natasha, ketika wanita itu keluar dari dalam kamar mandi.



237



Itsmetata10 2020 Satrio menyuruh Natasha untuk berbaring diatas handuk yang sudah dibentangkan agar lebih mudah mengolesi salep pada luka bekas jahitan Natasha. Setelah selesai, Satrio membantu Natasha untuk berpakaian. Dia juga menyodorkan beberapa vitamin dan obat yang harus dikonsumsi oleh Natasha. Begitu perhatiannya Satrio hingga membuat Natasha tibatiba memeluk suaminya itu. "Abang, terima kasih." Ucap Natasha tulus. "Untuk apa berterima kasih, saya suami kamu. Sudah tugas saya." Natasha tersenyum kecil. "Abang benar hari ini nggak berangkat dinas?" Satrio mengangguk, "Sudah dikasi izin komandan." "Aku mau ke rumah Arkasha lagi, boleh bang?" Satrio kembali mengangguk, "Nanti sore kita kesana." 238



Itsmetata10 2020



Sore itu mereka akan berangkat ke makam Arkasha ketika ibu dan kedua adik Satrio muncul di depan pintu rumah mereka. Sepertinya mereka harus menunda kunjungan ke makan Arkasha. "Ada apa bu?" Tanya Satrio langsung tanpa basa-basi. "Kenapa telpon ibu tidak diangkat?" Satrio hanya diam, dia tidak ingin menjawab pertanyaan ibunya. "Kenapa ibu datang?" Ibu Satrio terlihat kesal dengan pertanyaan anaknya. "Apa tidak boleh ibu mengunjungi anaknya?" Satrio kembali diam. Pria itu memang memilih diam karena pertanyaan ibunya terasa tidak begitu penting untuk ia jawab. "Kenapa kamu tidak bilang kalau anakmu meninggal?" 239



Itsmetata10 2020



"Apa penting buat ibu?" Satrio balik bertanya. Natasha sadar perkataan Satrio menyinggung ibu pria itu. Terlihat wajah wanita itu berubah, ada gurat kecewa dan kemarahan disana. "Kamu betul-betul berubah, Sat! Apa kamu sudah tidak menganggap saya ibumu?!" Pekiknya. "Jangan berteriak di rumah saya!" Bentak Satrio. "Kamu betul-betul merubah anak saya! Hingga saya tidak mengenali anak saya lagi!" Telunjuk ibu Satrio mengarah pada Natasha. "Cukup bu! Sudah saya katakan jika ibu belum bisa menerima Natasha, jangan pernah menginjakkan kaki di rumah saya!" Satrio benar-benar marah. "Pantas anak abang meninggal, itu karma karena durhaka pada ibu!" Celetuk Rina sambil berdecih kasar.



240



Itsmetata10 2020 Perkataan Rina sontak membuat Satrio benar-benar murka. Wajah Satrio sudah memerah, kedua tangannya terkepal. Natasha sendiri sejujurnya terluka mendengar perkataan Rina, baru semalam Arkasha dimakamkan. Luka akan kehilangan itu belum juga sembuh, Rina malah menambah kepedihan melalui perkataannya yang sangat melukai hati Natasha. "Sudah aku bilang bu, nggak usah kesini. Kenapa kita harus ikut berduka untuk anak dari perempuan yang akan menjebloskan anak ibu ke penjara?!" Rina berkata sambil akan berdiri. Tapi belum sempat wanita itu berdiri, Satrio sudah lebih dulu berdiri dan menghampiri Rina. Tidak ada yang menyangka jika Satrio akan melayangkan sebuah tamparan keras pada Rina hingga membuat sudut bibir wanita itu berdarah. Tamparan Satrio juga membuat wanita itu jatuh terduduk dengan sangat kasar. Terdengar teriakan ibu dan Jani. Natasha langsung berdiri dan menarik Satrio menjauhi Rina ketika Satrio terlihat



241



Itsmetata10 2020 mengambil ancang-ancang untuk kembali melayangkan tangannya kearah wajah Rina. "KELUAR DARI RUMAH SAYA! SEKARANG!" Baru sekali ini Natasha mendengar Satrio berteriak sekeras dan semarah itu. Terlihat jelas sekali jika Satrio benar-benar murka. Dia jelas tidak bisa menerima perkataan Rani yang sangat melukai dirinya dan Natasha. Melihat Satrio yang sedang murka, ketiga orang itu keluar dari rumah mereka dalam diam. Natasha tidak ingin ikut campur karena merasa perkataan Rina benar-benar melukai mereka berdua. Natasha juga bersedih untuk Satrio yang harus memiliki keluarga seperti itu. Dengan cepat Natasha memeluk tubuh Satrio dari belakang. "Abang, kita ketempat Arkasha sekarang ya. Aku kangen dia." Ucap Natasha berusaha mengalihkan amarah Satrio.



242



Itsmetata10 2020 Napas Satrio masih terdengar memburu. Sepertinya dia tengah berusaha untuk meredam kemarahannya. "Lepas sebentar, Nat. Abang mau ambil wudhu dulu." Ucap Satrio setelah terdiam beberapa saat.



243



Itsmetata10 2020



Bagian 33 Hari ini tepat empat puluh hari kepergian Arkasha, Natasha dan Satrio kembali mengadakan doa bersama di kediaman mereka. Natasha tengah berusaha belajar mengikhlaskan. Satrio juga selalu berusaha meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk Natasha. "Capek Nat?" Satrio bertanya ketika Natasha tengah duduk di depan televisi. "Nggak bang, aku kan nggak ngapa-ngapain. Kan Mama sama kak Clara yang nyiapin semua, apalagi dibantu sama ibu-ibu asrama." "Banyak yang sayang sama kamu, makanya kamu disuruh santai." Satrio ikut duduk di samping Natasha. "Iya, aku berasa jadi tuan putri terus."



244



Itsmetata10 2020 "Kamu memang tuan putri." Satrio berkata sambil mengelus puncak kepala Natasha. Natasha hanya tertawa sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Satrio. "Bang, besok kan hari sabtu. Boleh kan Dava nginap disini? Aku kangen dia." "Boleh. Besok kita ajak Dava nginap disini lagi." Dava telah berhasil membuat Natasha terhibur dengan kehadirannya. Dava yang perlahan bisa mengobati kerinduan Natasha pada Arkasha. Jangan mengira Natasha hanya menyayangi Dava, dia juga menyayangi Jelita. Tapi Jelita adalah bayi yang tidak pernah bisa lepas lama dari ibunya. Baru sebentar saja terlepas dari gendongan Clara, sudah bisa dipastikan Jelita akan meraung kencang meminta kembali pada gendongan ibunya. Sementara Dava, bocah lelaki itu sangat mudah untuk dekat dengan orang. Dia juga sangat gampang untuk disukai. Dava 245



Itsmetata10 2020 tidak mudah rewel dan sangat menurut, Natasha saja jatuh hati saat pertama kali bertemu dengan bocah lelaki itu. "Bang, itu barang-barang Arkasha aku sumbangin boleh?" Tanya Natasha. "Kamu nggak mau punya anak lagi dari abang?" Satrio menoleh pada Natasha. "Abang kok nanya begitu. Terus kalau nggak punya anak dari abang, aku mesti punya anak dari siapa? Emang boleh nyari laki-laki lain?" "Ngomong kamu, awas kalau berani!" Sungut Satrio sambil mengganti-ganti siaran televisi. Natasha tertawa. "Bang, aku kangen Arkasha." "Peluk bapaknya saja. Arkasha pasti senang kalau bapaknya dipeluk-peluk sama mamanya." Natasha



hanya



tersenyum



kecil



menyandarkan kepalanya pada bahu Satrio. 246



sambil



kembali



Itsmetata10 2020



Sejujurnya, Natasha kuat karena bersama Satrio yang sedetikpun tidak pernah meninggalkannya berkubang dalam kesedihan. Satrio selalu mengatakan, jika bersedih itu wajar. Apalagi yang sedang mereka hadapi adalah kehilangan seorang buah hati, tapi mereka harus kuat. Satrio selalu menghiburnya saat Natasha teringat Arkasha. Natasha diizinkan untuk bersedih, tapi dengan syarat kesedihannya itu hanya boleh dibagi dengan Satrio. Suatu hari Natasha akan menangis kencang saat benar-benar merindukan buah hatinya, Satrio akan memeluknya. Ada pula saat Satrio berdiri diam didalam kamar Arkasha yang dipenuhi oleh barang-barang kebutuhan bayi yang pernah dibeli oleh Natasha, saat itu Natasha akan memeluk Satrio. Mereka saling menguatkan untuk tetap berdiri. "Tunggu kamu hamil lagi. Kalau anak kita perempuan, kamu bisa sumbangin sebagian. Kalau anak kita besok laki-laki lagi, kan bisa dipakai."



247



Itsmetata10 2020 Natasha mengangguk menyetujui. Perhatian keduanya kini tertuju pada layar televisi yang menampilkan berita tentang lembaga anti korupsi melakukan operasi tangkap tangan pada seorang pimpinan daerah yang terbukti menerima suap beberapa



milyar



agar



meloloskan



sebuah



proyek



pembangunan jalan disana. Keduanya cukup terkejut ketika mengetahui bahwa ayah Indah lah yang tertangkap. Bukannya



bersedih



dan



bersimpati,



Natasha



malah



tersenyum. "Mantan calon mertua kamu, bang." Satrio tidak menjawab, pria itu terlihat tidak peduli dan mengganti saluran televisi. "Nat." "Hmmm.." "Kamu sudah selesai nifas?" "Udah berhenti dari tiga hari yang lalu." "Kok nggak ngomong?!" Protes Satrio. 248



Itsmetata10 2020



Natasha mengerutkan keningnya kearah Satrio, menatap heran suaminya itu. "Saya kan pengen cepat ngasi adik buat Arkasha." Natasha hanya bisa tertawa mendengar perkataan Satrio. Dia memang tidak salah memilih suami, Satrio adalah pria terbaik untuknya. Yang akan selalu menemaninya dalam setiap suka dan duka.



249



Itsmetata10 2020



Bagian 34 Sore itu Natasha dan Satrio baru saja 'menculik' Dava dari kediaman kakak iparnya. Walaupun berada dalam satu asrama yang sama, Satrio dan Natasha memilih naik motor untuk bisa sampai ke rumah Nuga. Padahal Satrio awalnya mengajak untuk jalan kaki saja, dengan alasan kesehatan. Tapi Natasha menolak karena dia sedang tidak ingin berkeringat sore itu. Jadilah Satrio mengalah, Satrio memang lebih sering mengalah dan mengikuti keinginan Natasha. Dengan catatan keinginan Natasha itu masih masuk akal dan bisa diterima oleh Satrio, jika keinginan Natasha terdengar aneh dan diluar logika Satrio, maka dengan tegas pria itu akan menolak. Motor Satrio memasuki halaman rumah dinasnya. Natasha turun lebih dulu sambil menggendong Dava, lalu disusul oleh Satrio dibelakangnya. Satrio tengah menggendong Dava ketika mendengar suara ketukan dari arah pintu depan. Natasha yang tengah duduk



250



Itsmetata10 2020 sambil memakan cemilannya langsung berdiri dan berjalan kearah pintu depan. Dia cukup terkejut ketika menemukan Jani berdiri didepan pintu rumah dengan wajah penuh dengan air mata. Mata gadis itu bengkak dan memerah. "Bang Satrio ada kak?" Natasha mengangguk lalu mempersilahkan Jani untuk masuk. Ketika Jani duduk di ruang tamu, Natasha bisa melihat bahwa tubuh gadis itu menggigil. Dengan segera Natasha masuk untuk memanggil Satrio yang ternyata sedang bermain bersama Dava. "Bang, ada Jani." Awalnya Satrio terlihat malas untuk menemui adiknya itu, tapi Natasha memaksa agar pria itu menuju ruang tamu.



251



Itsmetata10 2020 Akhirnya Satrio berdiri dan berjalan menuju arah ruang tamu. Natasha mengikuti dari belakang, sementara Dava bermain sendirian diruang keluarga. "Ada apa Jan?" Satrio bertanya ketika duduk dihadapan adiknya itu. Jani mengangkat wajahnya yang sedari tadi menunduk. Ketika melihat Satrio, seketika gadis itu menangis haru. Mereka berdua membiarkan Jani menangis, tapi sejujurnya Natasha kasihan melihat Jani. Entah kenapa Jani terlihat begitu berantakan. "Bang-" Jani mulai berbicara. "Ibu sakit." "Terakhir kali kamu telpon abang juga bilang ibu sakit. Tapi yang ada ibu menjebak abang dalam drama nya." Jani terisak. "Ini benar bang. Kali ini Jani tidak berbohong." "Apa yang terjadi?"



252



Itsmetata10 2020 "Abang tau minggu lalu ayah kak Indah tertangkap?" Satrio mengangguk. Terlihat Jani menelan ludahnya. "Dia datang ke rumah, meminta semua yang pernah diberikannya pada ibu karena sekarang semua aset yang dipunya keluarga kak Indah disita. Dia menuntut agar ibu mengembalikan semuanya, semua uang yang pernah ia berikan, semua barang juga diambil kembali oleh kak Indah. Bahkan dia menghitung biaya ibu saat ikut berlibur bersamanya dan menuntut ibu untuk mengganti setiap sennya-" Natasha bisa melihat Satrio menghela napas berat dan memijat pelipisnya. "Kak Indah juga meminta kak Rina buat bayar biaya sewa pengacara yang tempo hari dibayarkan oleh kak Indah. Sementara kak Rina nggak punya apa-apa, dia saja masih pusing karena proses hukumnya masih berjalan."



253



Itsmetata10 2020 "Kak Indah datang setiap hari, bang. Mengamuk dirumah meminta ibu dan kak Rina segera membayar semua hutang itu. Dia bahkan kemarin sempat memukul ibu." Natasha yang mendengar itu sangat terkejut. Memang sudah gila si Indah itu. Dia menatap Satrio yang masih menunduk memijat pelipisnya. "Abang nggak bisa bantu kalian. Sudah abang katakan sejak awal, jangan pernah menerima dan meminta banyak pada Indah. Lihat sekarang apa yang dilakukannya?!" Satrio berdiri dari duduknya. Natasha tau sebenarnya pria itu juga



pusing



memikirkan



masalah



ini



semua.



Satrio



meninggalkan keduanya. "Kak, tolong bilangin ke abang. Ibu benar-benar sedang sakit, sudah tiga hari dia tidak makan. Jani berharap abang mau datang. Setidaknya kalau abang tidak mau membantu, abang bisa sebentar saja datang untuk menengok ibu." Ucap gadis itu pada Natasha.



254



Itsmetata10 2020 Dia mengangguk, mungkin nanti Natasha akan berbicara pada Satrio. Janu pamit, Natasha memberikan uang untuk ongkos gadis itu. "Bang," "Hmm.." jawab Satrio yang tengah berada di ruang tengah, menemani kembali Dava bermain. "Nggak mau ke rumah ibu?" "Nggak." Natasha berdecak kesal. Suaminya ini terkadang memang bisa menjadi pria keras kepala yang menyebalkan. "Kasihan bang, jenguk sebentar saja." "Tidak." Tegasnya lagi. "Sakit tapi nanti malah minta saya ceraikan kamu, ibu itu pandai memprovokasi." "Keadaannya sudah berbeda bang."



255



Itsmetata10 2020 "Nat, saya tidak ingin ikut campur urusan mereka." Susah sekali memang membujuk Satrio jika pria itu sedang dalam mode keras kepala seperti saat ini. Natasha hanya bisa menghela napas pelan. "Bang, abang tidak bisa memutus tali yang ada diantara ibu dan abang. Ingat, surga abang masih ada dibawah telapak kaki ibu." "Nat, saya hanya sudah lelah dengan keluarga saya. Mereka yang memilih untuk terjun dan berkubang di jurang yang dibuat Indah." Satrio menatap lurus kedepan sebelum melanjutkan. "Kedua tangan saya tidak akan sanggup mengangkat mereka untuk keluar dari jurang itu, Nat." "Abang masih punya aku, dua tangan aku akan selalu ada untuk membantu keluarga abang." "Ingat apa yang pernah mereka lakukan ke kamu, Nat. Apa kamu masih akan mau membantu keluarga saya?"



256



Itsmetata10 2020 Natasha berjalan mendekati Satrio dan duduk di samping pria itu. "Aku mau. Karena seburuk apapun keluarga abang, mereka tetap keluarga abang." Satrio menggeleng. "Saya akan menjenguk ibu, tapi tidak akan membantu banyak." "Bang, tapi-" "Biarkan mereka menyelesaikan urusannya dengan Indah. Kita tidak harus ikut campur." Satrio memang keras kepala.



257



Itsmetata10 2020



Bagian 35 Hari ini Natasha mengikuti kegiatan arisan bulanan yang rutin diadakan oleh anggota Persit. Dia memang sengaja mengosongkan setiap kegiatannya di kantor jika mengikuti acara rutin yang diadakan oleh ibu-ibu Persit. Dari pagi hingga menjelang sore, Natasha berada di Korem. Tempat diadakannya acara arisan. Natasha senang bisa menjadi bagian dari ibu-ibu hebat ini. Banyak cerita yang bisa didengarnya, dia juga belajar kuat dari berbagai cerita-cerita itu. Karena Natasha tergolong muda diantara ibu-ibu yang lain, dia sering mendapat nasehat dan petuah. Setelah selesai acara, Natasha ingin langsung pulang menuju rumah. Sebelum masuk ke dalam mobil, sebuah panggilan masuk di ponselnya berulang kali terdengar. Natasha mengangkat panggilan itu. "Nat, tolong ibu-" Suara tangis terdengar diujung sana. "Ada apa bu?" Natasha bertanya dengan sangat khawatir.



258



Itsmetata10 2020 "Tolong Nat, Indah marah-marah di rumah. Ibu sendirian Jani dan Rina sedang keluar." "Tunggu sebentar bu, Natasha kesana." Tanpa menunggu lagi, Natasha menyuruh supirnya untuk segera menuju rumah ibu Satrio. Tidak butuh waktu lama untuk Natasha bisa sampai ke rumah itu karena dia meminta supirnya untuk mengebut. "Ikut saya turun." Natasha meminta supirnya untuk menemaninya, untuk sekedar berjaga-jaga. Dari halaman rumah, Natasha bisa mendengar sayup-sayup suara teriakan yang lantang. Segera dia melangkahkan kakinya menuju arah pintu depan yang terbuka. Dia begitu terkejut melihat isi rumah yang berantakan. Sementara ibu mertuanya terduduk disalah satu kursi dengan wajah tertunduk, sementara Indah tengah mengobrak-abrik isi rumah mertuanya itu.



259



Itsmetata10 2020 "DASAR MISKIN! BAYAR HUTANGNYA SEKARANG JUGA!!" Teriak Indah sambil melemparkan isi lemari hias yang ada diruang tamu tersebut. Natasha dapat melihat mertuanya hanya bisa menangis, dia tidak menjawab perkataan Indah. "Berapa hutang mertua saya sama kamu?" Kedua orang yang ada disana terkejut dengan kehadiran Natasha. Indah berdecih. "Banyak." "Banyak menurut kamu itu berapa, Indah?" Natasha menaikkan dagunya menatap remeh ke arah Indah. Sepertinya wanita itu tidak bisa menerima diremehkan oleh Natasha, padahal dia tau sebenarnya Natasha berada jauh diatasnya.



260



Itsmetata10 2020 "Dia harus membayar semua yang sudah saya berikan. Dan anaknya harus membayar pengacara yang saya sewakan atas tuntutan kamu-" "Bertele-tele Indah, saya minta kamu sebutkan jumlah!" Natasha berkata sambil berdecak kesal. "Dua ratus juta!" Natasha tertawa. "Apa dua ratus juta cukup untuk kamu? Saya bisa kasih lebih dari itu." "Bayar hutang mertua mu itu!" Pekik Indah. "Gampang, Indah. Saya akan bayar. Sepertinya kamu benarbenar sedang butuh banyak uang hingga mengungkit semua pemberian kamu ke mertua saya. Saya mengerti kok." Natasha berkata dengan sangat tenang. "Beri saya nomor rekening kamu, saya akan transfer sekarang."



261



Itsmetata10 2020 Wanita itu memberikan nomor rekeningnya. Natasha dengan segera langsung mentransfer dana yang diminta Indah. "Saya rasa kamu memang membutuhkan uang itu untuk menyewa pengacara, karena saya akan melaporkan tindakan kamu pada mertua saya ke pihak kepolisian." Natasha berkata,



dia



melihat



Indah



langsung



membelalakkan



matanya. Wanita itu terdiam. Segera Natasha mengambil ponselnya, dia segera menelpon pihak kepolisian. Sementara Indah gemetar ditempatnya. Tidak lupa Natasha mengambil gambar semua kekacauan yang disebabkan oleh Indah. "Saya akan membuat kamu mendekam dipenjara, Indah. Saya akan melakukan itu." Indah akan maju untuk menyerang untungnya ada supir Natasha yang langsung menghalau wanita itu.



262



Itsmetata10 2020 Karena merasa kalah, wanita itu segera pergi dari rumah mertua Natasha. Dia akan membuat Indah mempertanggung jawabkan perbuatannya, dia akan membuat Indah menyesal! "Terima kasih, Nat. Terima kasih." Ucap ibu mertuanya dengan air mata ya berderai. "Maafkan ibu, maafkan ibu." Natasha menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Semoga setelah ini keluarga Satrio akan segera sadar. Hanya itu harapan Natasha.



263



Itsmetata10 2020



Extra Part I "Abang..." Natasha memanggil Satrio dengan suara sangat lembut. Malah terdengar sangat menggoda. "Hmmm.." Satrio hanya menjawab seadanya, masih sambil berbaring miring membelakangi Natasha. "Jangan marah lagi dong." Rayu Natasha. "Hmm..." Kembali Satrio menanggapi singkat. Natasha beringsut mendekati Satrio dan memeluk pria itu. "Tadi itu darurat, bang. Makanya nggak bilang sama abang." "Jangan peluk-peluk. Saya masih marah sama kamu." Bukannya mundur dan berhenti memeluk Satrio, Natasha malah semakin mengeratkan pelukannya pada Satrio. "Padahal aku udah siap datang bulan lho, bang. Yakin mau marah sama aku terus?" Rayu Natasha berbisik ditelinga Satrio, dengan nakal wanita itu menjilati daun telinga Satrio. 264



Itsmetata10 2020



Tentu saja apa yang dilakukan Natasha membuat Satrio merinding kesenangan. "Kalau tadi kamu kenapa-kenapa disana gimana?" Suaminya itu sedang kesal pada Natasha karena tadi dia pergi ke rumah ibu Satrio tanpa memberitahu Satrio. Ketika Natasha memberitahu bahwa dia tengah berada di kediaman ibu pria itu untuk membantu membereskan kekacauan yang dibuat oleh Indah disana, Satrio langsung datang untuk membawa Natasha pulang. Padahal Natasha menjelaskan bahwa dia hanya datang untuk membantu menyelesaikan masalah ibu pria itu dengan Indah, agar wanita ular itu berhenti mengganggu keluarga Satrio. Tapi tetap saja Satrio menyeret Natasha untuk segera pulang. Pria itu begitu takut jika Natasha berada bersama keluarganya, wanitanya akan kembali disakiti dengan perkataan keluarganya yang tajam. Natasha tau bahwa Satrio mengkhawatirkannya. Tapi sikap pria itu tadi cukup berlebihan. 265



Itsmetata10 2020



"Aku nggak kenapa-kenapa bang, tadi sengaja aku suruh Usman ikut turun. Buat ikut jagain aku." "Jangan ulangi lagi. Kamu harus bilang saya dulu baru bertindak, abang nggak suka." "Iya, abang. Jangan marah lagi dong." Rayu Natasha lagi. "Kamu juga nggak perlu bayar yang diminta Indah itu. Nggak masuk akal sekali dia minta dua ratus juta untuk semua yang sebenarnya tidak diminta sama keluarga saya." "Aku nggak keberatan kok bang, biar dia nggak gangguin keluarga kamu lagi. Biar dia jauh dari ibu." "Nanti keluarga saya malah jadi manfaatin kamu Nat." Satrio seperti tidak mau kalah dalam perdebatan ini. "Abang, aku cuma bantu agar ibu lepas dari Indah. Ibu tadi juga sudah minta maaf sama aku. Aku nggak mau memperpanjang lagi."



266



Itsmetata10 2020 "Abang harap mata mereka terbuka setelah kejadian ini." Natasha hanya mengangguk. "Bang..." "Apa, Nat?" "Aku pengen punya anak lagi. Nggak enak sama kak Clara kalau nyulik Dava terus." Mendengar itu Satrio berbalik. Dia langsung merengkuh tubuh Natasha kedalam pelukannya. "Maaf saya belum bisa bikin kamu hamil lagi, Nat." Natasha tertawa. "Kenapa abang mesti minta maaf. Mungkin disuruh mesra-mesraan dulu kita bang." "Iya, disuruh mesra-mesraan sambil usaha terus." "Usaha lagi yuk bang?" Kini keduanya tertawa tapi Satrio tidak menolak ajakan Natasha untuk mengusahakan agar istrinya itu kembali hamil. 267



Itsmetata10 2020



Seperti janjinya, dia akan kembali memberikan pelangi untuk Natasha. Dia akan membuat istrinya bahagia dengan cara apapun. Natasha akan bahagia bersamanya. Dan untuk kali ini, dia akan berusaha membuat Natasha hamil kembali. Kali ini dia akan menjaga Natasha dengan sekuat tenaganya, menjaga calon bayi mereka dengan seluruh tenaganya. Satrio tidak ingin lagi membuat Natasha menangis. Satrio tidak akan membiarkan Natasha menangis. Natasha mencium Satrio dengan seluruh hatinya, dia sudah sepenuhnya memiliki dan dimiliki oleh Satrio. Tidak ada yang salah ketika dia bertekad untuk mendapatkan Satrio, dia tidak salah memperjuangkan pria seperti Satrio. Tidak ada yang salah. Mereka tepat bersama. Keduanya diciptakan untuk bersama.



268



Itsmetata10 2020



Extra Part II Natasha terkejut memandang testpack yang ada ditangannya. Positif. Dia kembali dipercaya untuk hamil. Dia ingin menangis melihat benda pipih yang menunjukkan dua garis itu. Sebenarnya dia tidak menyangka akan bisa kembali hamil dalam waktu cepat. Berselang enam bulan semenjak kepergian Arkasha, dia kembali mendapat kepercayaan untuk bisa merasakan keajaiban tumbuh di dalam rahimnya. Sebenarnya dia tidak berharap banyak dari tanda-tanda yang muncul pada dirinya. Seminggu belakangan ini Natasha kembali dibuat kelimpungan dengan rasa mual dan muntah yang dialaminya setiap bagi, lalu perutnya yang terasa tegang, serta payudaranya yang semakin mengencang. Satrio yang mendesaknya untuk melakukan tes dengan testpack yang dibeli pria itu tadi ketika pulang dinas. Natasha memandang pantulan wajahnya di cermin yang ada didalam kamar mandi. Dia bahagia. Kini dia bisa kembali 269



Itsmetata10 2020 bahagia bersama Satrio. Kali ini dia akan berjanji menjaga janin yang dikandungnya dengan sebaik mungkin. Keadaan memang sudah semakin membaik. Ibu mertuanya semakin melunak pada Natasha, beberapa kali wanita itu mengirimkan makanan untuk dirinya dan Satrio. Walaupun Satrio masih belum mengizinkan Natasha untuk terlalu dekat dengan keluarganya, Satrio hanya takut jika Natasha kembali disakiti. Untuk Rina, wanita itu sudah meminta maaf pada Satrio dan Natasha. Rina juga tetap menjalankan hukumannya selama beberapa bulan di penjara. Tapi tidak dibebankan untuk mengganti kerugian perusahaan, Natasha yang berbaik hati membayar kerugian itu. Tentunya tanpa sepengetahuan keluarga Satrio dan tentunya tanpa sepengetahuan Satrio juga. Benar yang pernah Satrio katakan, dia hanya perlu bersabar. Tuhan akan menunjukkan jalan dan cara sendiri untuk membalas semuanya.



270



Itsmetata10 2020 Terutama untuk Indah. Wanita itu benar-benar menghadapi tuntutan serius dari Natasha mengenai penyerangan dan perbuatan tidak menyenangkan. Sengaja Natasha menyewa seorang pengacara kenamaan untuk benar-benar bisa menjebloskan Indah dalam penjara. Ibu Indah pernah datang menemui Natasha dan memohon untuk mencabut laporan yang Natasha buat, namun Natasha menolak dan meneruskan tuntutan untuk membuat Indah benar-benar jera. Ketika Natasha keluar dari kamar mandi, Satrio telah menunggunya didepan pintu kamar mandi. Wajah pria itu terlihat penasaran. Natasha tau jika suaminya juga selalu berharap akan hal yang sama seperti dirinya. Pria itu ingin Natasha segera hamil. Dia menginginkan seorang anak. "Gimana Nat?" Tanya Satrio penasaran. Sengaja Natasha memasang wajah sedatar mungkin, padahal saat ini hatinya bergemuruh senang.



271



Itsmetata10 2020 Terdengar Satrio menghela napas pelan. Raut kesedihan terlihat jelas pada wajahnya. "Nggak papah, Nat. Kita bisa coba lagi." Pria itu memeluk Natasha. Sementara Natasha hanya tersenyum jail melihat suaminya yang berhasil dikerjainya. "Iya bang, kita bisa coba lagi buat jaga adiknya Arkasha. Tapi ini giliran aku yang kasi nama ya?" Satrio dengan segera mengurai pelukannya pada Natasha. Matanya membelalak kaget, senyuman lebar perlahan menghiasi wajahnya. "Kamu serius?!!!" Natasha mengangguk lalu menunjukkan testpack pada Satrio. Senyuman lebar juga menghiasi wajah Natasha. Kembali Natasha direngkuh oleh Satrio dengan erat. Berulang kali pria itu mengecupi kepala Natasha dengan sayang dan dia bisa mendengar ucapan syukur yang terus mengalir dari bibir pria itu. 272



Itsmetata10 2020



Lalu setelahnya Satrio melompat kegirangan. Pertama kali bagi Natasha melihat suaminya berprilaku seperti anak kecil, tapi ini karena ungkapan ekspresi kegembiraan pria itu dan Natasha memakluminya. Dia juga sangat gembira, seperti halnya Satrio. "Telpon mama, kasi tau mama." Kata pria itu bersemangat. "Jangan, biar abang saja yang telpon mama. Pasti mama senang dengar kamu hamil lagi." Kata Satrio lagi. Natasha tidak mendebat, dia membiarkan Satrio melakukan apapun yang pria itu mau. Melihat bagaimana Satrio mengabari keluarga Natasha tentang kehamilannya dengan sangat bersemangat, membuat Natasha menyadari betapa bahagianya pria itu. Dan betapa dia mencintai Satrio dengan teramat dalam. Jika Satrio bertanya lagi, apakah dia masih mencintai pria itu atau tidak, jawabannya selalu sama. Semenjak pertama kali



273



Itsmetata10 2020 Natasha bertemu dengan Satrio, dia sudah jatuh cinta pada pria itu. Hingga kini, nanti dan selamanya. Tidak ada masalah di rumah tangga mereka yang bisa mengurangi rasa cinta Natasha pada Satrio, selamanya dia akan seperti ini. Satrio adalah pusat kebahagiannya. Selalu.



274



Itsmetata10 2020



Extra Part III Wajah Satrio memucat ketika kembali harus berada diruang persalinan. Sebelah tangannya diremas oleh Natasha dengan kuat, bahkan dia bisa merasakan kuku Natasha menancap di kulitnya. Keringat Natasha mengucur deras. Satrio mengusap wajah Natasha dengan lembut. Kali ini Satrio tidak menemukan setetes pun air mata pada wajah Natasha, tidak seperti dulu. Disaat Natasha mulai mengejan, Satrio membisikkan sebuah doa. Dia juga memberikan semangat pada sang istri yang tengah mempertaruhkan nyawanya untuk menghadirkan buah cinta mereka. Sebuah tangisan kencang memenuhi ruang persalinan. Satrio tersenyum lebar saat melihat jagoannya menggerakkan kakinya



dan



menangis



kencang,



suaranya



sungguh



menggelegar. Putra kedua mereka lahir dengan selamat, tidak kurang apapun dan sangat sehat.



275



Itsmetata10 2020 Kali ini Satrio tidak diperkenankan untuk memberikan nama pada jagoannya, Natasha sudah mewanti-wanti bahwa ini gilirannya. Satrio tidak ingin mendebat, dia tidak keberatan jika sang istri memberikan nama pada putra kedua mereka ini. Arkasha pasti senang memiliki seorang adik yang sama tampannya seperti dia. Saat sang bayi diletakan diatas dada Natasha, perasaan Satrio membuncah. Betapa dia sangat mencintai istrinya. Wanita yang telah memberikannya dua orang putra. Wanita yang rela bentuk tubuhnya berubah demi sang buah hati, wanita yang rela bertaruh nyawa demi menghadirkan jagoannya. Istrinya yang cantik, Natasha nya yang tulus. Istrinya adalah wanita hebat yang kuat dan pintar. Dia adalah laki-laki beruntung yang bisa memiliki Natasha. Seharusnya dari dulu dia bersyukur memiliki Natasha, dicintai oleh seorang Natasha adalah sebuah anugrah. Dia hanya terlalu naif untuk mengakui bahwa dirinya juga sudah lama tertarik dan jatuh cinta pada wanita itu.



276



Itsmetata10 2020 Banyak hari yang mereka lalui. Banyak cerita yang telah mereka tulis bersama, ada tawa, kesedihan dan kemarahan yang mewarnai. Tapi mereka bisa melewati semua itu bersama, dan selamanya mereka akan berjalan bersama dan melewati banyak hal lain. Satrio tersenyum lebar, dia mencium kening Natasha dengan lembut.



Sebelum



mengangkat



putranya



dan



mulai



mengadzankan anaknya. Setelahnya bayi itu diambil oleh perawat untuk dibersihkan. Satrio tetap berada bersama Natasha. "Terima kasih, sayang. Abang semakin cinta sama kamu." Kembali kecupan mendarat di kening dan pelipis Natasha. "Aku harus hamil terus biar abang makin cinta ya?" Tanya Natasha sambil tersenyum. "Saya cinta kamu tiap hari. Kamu sudah kasih saya dua anak, saya oke kalau kamu mau stop. Kalau kamu mau nambah tinggal bilang biar saya bikinin." Jawab Satrio santai.



277



Itsmetata10 2020 Natasha tertawa, dia sebenarnya lelah. Tapi lelahnya sudah terbayar dengan kehadiran malaikat kecil mereka ke dunia ini dengan selamat, ditambah Satrio yang selalu menemaninya tanpa kenal lelah. Dia berterima kasih pada suaminya yang selalu setia dan sabar menghadapinya. "Abang sekarang makin pandai gombal. Tapi aku suka." Ucap Natasha sambil mengelus pipi Satrio. "Yang nyuruh-nyuruh abang supaya romantis siapa?" "Aku." "Abang kan ngikutin kemauan kamu." "Iya, sayang." "Nat, anak kita jangan dikasi nama yang kebule-bulean ya. Nanti jajannya besar, kayak ibunya." Sontak tawa Natasha terdengar. "Aku mau namanya Davin Arkasha Firdaus."



278



Itsmetata10 2020 Senyum Satrio mengembang, "Abangnya Davin pasti senang namanya tetap dipakai." Kini keduanya tersenyum lebar. Kembali berulang kali Satrio menciumi Natasha dengan sayang. Tidak akan pernah habis dia mengucap syukur atas semua yang telah diberikan padanya dan Natasha. Kebahagiaan ini membuatnya ingin terus menerus bersyukur pada Tuhan-Nya. Dia bahagia kerena saat ini Natasha bahagia. Itu janjinya, seumur hidup dia akan membahagiakan Natasha.



279



Itsmetata10 2020



Another One Suasana di kediaman keluarga Nugraha DwiArmaya terasa sangat tegang. Bagaimana tidak, satu jam yang lalu seorang gadis cantik datang bertamu ditemani oleh kedua orang tuanya. Gadis itu mengaku telah dihamili oleh Dava! Bayangkan bagaimana terkejutnya kedua orang tua sambung Dava. Nuga seketika pucat mendengar bahwa gadis itu dihamili oleh putra kebanggaannya. Sementara Clara yang shock hanya bisa menangis. Karena tidak ingin mendengar dari satu pihak, Nuga langsung memerintahkan Dava untuk datang segera ke rumah orang tuanya itu. Dan saat ini Dava yang masih mengenakan pakaian dinasnya duduk dihadapan Nuga dan Clara. "Itu bukan anak Dava." Ucap Dava tenang.



280



Itsmetata10 2020 Nuga yang wajahnya sudah memerah menahan amarah, langsung saja berdiri. Dia mendekati Dava dan sebuah tamparan mendarat di pipi Dava. "Papa membesarkan kamu untuk menjadi pria yang bertanggung jawab! Akui kesalahan, prajurit!" "Itu bukan anak Dava." Kembali Dava mengucapkan itu dengan sangat tenang, membuat ayahnya menatapnya dengan tatapan geram. "Seorang prajurit tidak akan pernah lari dari tanggung jawab!" Bentak Nuga. "Saya tidak akan bertanggung jawab untuk kesalahan yang tidak pernah saya buat." Pertahanan Dava untuk tetap tenang dibawah kemarahan ayahnya sungguh bisa diacungi jempol. Dengan tiba-tiba Nuga menarik kerah baju dinas Dava hingga membuat putranya itu berdiri dari duduknya.



281



Itsmetata10 2020 "Jangan membuat papa dan mama malu dengan sikap pengecut kamu, Dava!" "Nikahi dia, Dav. Mama mohon. Kasihani anakmu." Clara buka suara sambil meneteskan air mata. "Itu bukan anak Dava." Kali ini bukan tamparan yang diterima oleh Dava. Melainkan sebuah tinju yang melayang ke tulang rusuknya. Nuga benar-benar murka pada anak kebanggaannya itu. Dia murka karena Dava berusaha lari dari tanggung jawabnya.



282