Needle Torakotomi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • puput
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Needle Torakostomi Dekompresi dapat dilakukan untuk membebaskan rongga dada dari peningkatan tekanan intrapleura yang progresif. Prosedur ini untuk tindakan penyelamatan pada tension pneumotoraks menjadi pneumotoraks sederhana. Jika tindakan ini dilakukan pada bukan tension pneumotoraks dapat terjadi pneumotoraks atau kerusakan pada parenkim paru. Dekompresi dilakukan dengan cara menusukkan jarum melalui dinding dada pada mid calvcula line ICS II terus masuk kerongga pleura sehingga tekanan udara yang positif di rongga pleura menjadi negative karena udara dapat keluar Diagnosis Tension Pneumotoraks harus ditegakkan secara klinis sebelum melakukan tindakan meliputi: 



Inspeksi dan palpasi toraks



: sisi sakit tampak tertinggal







Palpasi trakea



: terdorong ke sisi sehat







Perkusi toraks



: sisi sakit terdengar hipersonor







Auskultasi



: bising hilang pada sisi sakit



jika ada patah tulang iga dan emfisema harus waspada adanya tension pneumotoraks. Setelah dipastikan tension pneumotoraks langsung lakukan punksi tanpa harus menunggu foto sinar X-Ray. Prinsip dasar dekompresi jarum adalah untuk menyediakan jalur bagi udara untuk keluar dan mengurangi tekanan yang terus bertambah meskipun bukan terapi definitive tension pneumotoraks.Penderita akan berkurang sesaknya serta syok dapat teratasi dan frekuensi napas membaik. Hasilnya berupa keluarnya gelembung udara berarti pneumotoraks, apabila yang keluar air berarti bukan pneumotoraks dan segera dicabut sebelum air di dalam rongga pleura habis.



Prosedur dekompresi jarum 1.



Identifikasi toraks penderita dan status respirasi.



2.



Berikan oksigen dengan aliran tinggi dan ventilasi sesuai kebutuhan.



3.



Pastikan penderita dalam keadaan posisi tegak jika fraktur servikal sudah disingkirkan.



4.



Ambil jarum pendek yang besar (misalnya jarum infuse, abbocath, jarum Luer-Lock).



5.



Identifikasi ICS II, di line midklavikula di sisi tension pneumotoraks untuk tempat melakukan penusukan jarum.



6.



Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis dada serta anestesi local jika penderita sadar atau keadaan mengijinkan.



7.



Bila menggunakan jarum infus, jarum ditusukkan ke dinding dada yang infuse set yang telah dipotong pada pangkal saringan tetesan dimasukkan ke botol berisi air. Setelah klem penyumbat dibuka,akan tampak gelembung udara yang keluar dari ujung infuse set yang berada di dalam botol.



8.



Bila menggunakan jarum abbocath,setelah jarum ditusukkan pada posisi yang tetap di dinding toraks sampai menembus rongga pleura, jarum dicabut dan kanula tetap ditinggal. Kanula kemudian dihubungkan dengan pipa plastic infuse set. Pipa infuse ini selanjutnya dimasukkan ke botol berisi air. Setelah klem penyumbat dibuka, akan tampak gelembung udara yang keluar dari ujung infuse set yang berada di dalam botol.



9.



Siapkan chest tube, jika perlu. Bila dipasang chest tube cabut kateter yang digunakan untuk dekompresi tension pneumotoraks setelah chest tube dihubungkan ke WSD.



10. Lakukan foto X-Ray dada untuk evaluasi.



Komplikasi a. Hematom local b. Infeksi pleura, empisema c. Pneumotoraks Terapi definitif yang berlangsung lama dan dibutuhkan adalah pemasangan selang dada atau selang WSD (Water Seal Drainage) pada ICS V linea midaksilaris anterior pada hemitorak yang terkena.