Neww LAPORAN PRAKTIKUM SPEKTRUM GARIS CAHAYA Autosaved [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA ATOM PRAKTIKUM SPEKTRUM GARIS CAHAYA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum fisika atom Yang dibimbing Oleh Dra. Hartatiek, M. Si



Oleh: Rizka Amalia Aulia 200321614849



FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PRODI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG MARET 2023



MENENTUKAN MUATAN SPESIFIK ELEKTRON A. Tujuan 1. Memahami asas kisi dan tabung lucutan. 2. Menentukan panjang gelombang spektrum cahaya dari tabung lucutan. B. Dasar Teori Spektrum cahaya merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan rentang warna yang dapat dipancarkan cahaya (Astried. Warna-warna cahaya dapat dilihat pada Gambar 1. yang berkisar antara 400 nanometer dan 800 nanometer (dalam udara).



Gambar1.Gelombang elektromagnetik dan spektrum cahaya tampak



Panjang gelombang cahaya yang berbeda dilihat sebagai warna, dengan merah menjadi panjang gelombang terpanjang (frekuensi terendah) dan ungu menjadi panjang gelombang terpendek (frekuensi tertinggi). Cahaya dengan panjang di bawah 400 nm dan di atas 800 nm tidak dapat dilihat oleh manusia, dan disebut ultraviolet pada batas panjang gelombang pendek dan inframerah pada batas panjang gelombang terpanjang. (Dewi, Purwanto, & Kuswnato, 2006, hal. 409). Cahaya memiliki banyak sifat penting, termasuk kemampuannya untuk bergerak dalam garis lurus, melewati benda-benda yang jelas, dipantulkan dan dibiaskan, dan dibengkokkan oleh bukaan sempit dan diuraikan berdasarkan warnanya. [Zahro, D. F. (2015).



Difraksi cahaya terjadi akibat adanya interferensi antara setiap muka gelombang pada gelombang cahaya itu sendiri. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan prinsip Huygens yang menyatakan bahwa setiap titik pada muka gelombang bertindak sebagai sumber sekunder ketika gelombang merambat ke arah berikutnya. Interferensi akan menyebabkan pola gelap muncul pada layar detektor karena interferensi destruktif dari gelombang cahaya, dan pola terang akan terjadi karena interferensi konstruktif dari gelombang cahaya.. (wahyu hidayat



Gambar 2.12 Jumbai gelap (interferensi destruktif) dan jumbai terang (interferensi konstruktif) Untuk menunjukkan gejala difraksi, kita dapat menggunakan kisi, yaitu alat optik yang dibuat dari lapisan tipis dengan banyak celah sempit. Jumlah selah sangat banyak dengan jarak antar celah dibuat sama. (tim prak Dalam percobaan ini penulis menggunakan Kisi difraksi untuk menguraikan cahaya campuran menjadi pelangi, dengan persamaan : (Halliday & Resnick ,1989: 736 ) 𝑑 sin πœƒ = π‘š  … (1) dengan m = 0,Β±1, Β±2, Β±3, .... d : jarak antara tiap celah pada kisi, : (theta) sudut keluarnya cahaya : (lambda) panjang gelombang. Koefisien m merupakan bilangan bulat yang menunjukkan orde difraksi. Jika m sama dengan nol, artinya tidak ada pembelokan cahaya, m sama dengan satu berarti pola pertama dan seterusnya (Supliyadi



Gambar 1. Pengamatan sin πœƒ =



π‘₯ π‘Ÿ



dengan π‘Ÿ = √𝐿2 + π‘₯ 2 Maka, sin πœƒ =



π‘₯ √𝐿2 +π‘₯ 2



(2)



Panjang gelombang spektrum cahaya yang dihasilkan dari tabung lucutan dapat ditentukan dengan persamaan



d



x m x2  a2



(1)



dengan d adalah jarak antar celah pada kisi, a adalah jarak kisi ke layar, x adalah jarak terang ke-m, dan m = 0, ο‚± 1, ο‚± 2, ο‚± 3, ….



C. Alat dan Bahan 1. Kisi 2. Beberapa tabung lucutan untuk gas yang berbeda. 3. Mistar 4. Pembangkit tegangan tinggi (Induktor Rumkorf). D. Skema Percobaan Skema percobaan pada praktikum menentuka muatan spesifik electron sebagai berikut:



Gambar 2. Skema rangkaian percobaan



Gambar 3. Set alat percobaan



E. Prosedur Percobaan 1 2 3 4



5 6 7



Menyusun peralatan seperti Gambar 2. Memasang tabung lucutan di tengah-tengah mistar, menghubungkan tabung dengan induktor Rumkorf. Mengukur jarak antara kisi dengan layar menggunakan mistar Menghidupkan induktor Rumkorf. Melihat spektrum gas melalui kisi sehingga terlihat spektrum cahaya di kanan dan kiri tabung. Memilih satu warna saja, dan mengukur jarak terang pertama dari terang pusat (x). Mengulangi untuk warna yang lain. Mengulangi pelaksanaan (4) dan (5) untuk tabung yang lain. Menuliskan data yang telah diperoleh.



F. Data Percobaan Tabel 1. Data Pengamatan pada Gas Argon No. Warna 100 1. Ungu 0,16 2. Biru 0,19 3. Hijau 0,21 4. Orange 0,26 5. Merah 0,27



Kisi (mm) 300 0,045 0,075 0,08 0,105 0,12



600 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09



Tabel 2. Data Pengamatan pada Gas Neon No. Warna 100 1. Hijau 0,05 2. Kuning 0,06 3. Orange 0,07 4. Merah terang 0,075 5. Merah gelap 0,085



Kisi (mm) 300 0,11 0,125 0,135 0,15 0,16



600 0,34 0,37 0,39 0,41 0,44



ο‚·



ο‚· ο‚· ο‚·



Variabel; οƒ˜ Variabel bebas: argon dan neon οƒ˜ Variabel kontrol: kisi 100, 300, dan 600 mm οƒ˜ Variabel terikat: jarak NST: οƒ˜ NST Mistar : 0,1 cm = 0,001 m Jarak kisi dengan layar (L): 86 cm = 0,86 m Lebar celah (d); οƒ˜ 1/100 mm = 10βˆ’5 π‘š οƒ˜ 1/300 mm = 0,33 Γ— 10βˆ’5 π‘š οƒ˜ 1/600 mm = 0,16 Γ— 10βˆ’5 π‘š



G. Analisis Data 1. Metode analisis a. Mencari panjang gelombang dengan cara menggunakan rumus : 𝑑 sin πœƒ = π‘š  … (1) dengan m = 0,Β±1, Β±2, Β±3, .... Dari gambar 1. diperoleh nilai sin πœƒ =



π‘₯ π‘Ÿ



dengan π‘Ÿ = √𝐿2 + π‘₯ 2 Maka, sin πœƒ =



π‘₯ √𝐿2 +π‘₯ 2



(2)



Persamaan (1) dan (2) disubstitusikan, diperoleh π‘₯ π‘₯ 𝑑 = π‘š.  π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’  = 𝑑 π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 √𝐿2 + π‘₯ 2 dimana, d = Jarak antar celah x = Jarak terang pertama dari terang pusat L = Jarak dari kisi ke terang layar b. Dengan menggunakan ralat rambat dengan perumusan sebagai berikut : βˆ†πœ† = √| βˆ†πœ† = √|



2 2 πœ•πœ† 2 πœ•πœ† 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + | βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| πœ•π‘‹ 3 πœ•πΏ 3



2 2 πœ• 𝑑π‘₯ 2 πœ• 𝑑π‘₯ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + | βˆ™ βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| πœ•π‘₯ π‘šπΏ 3 πœ•πΏ π‘šπΏ 3



βˆ†πœ† = √|



2 2 𝑑 2 𝑑π‘₯ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| π‘šπΏ 3 π‘šπΏ 3



Dengan m=1, 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3



Sehingga ralat relatif π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



2. Hasil analisis Setelah dilakukan analisis didapatkan panjang gelombang beserta ralat relatifnya adalah sebagai berikut; a. Tabel 3. Hasil Analisis Tabung Lucutan Gas Argon No Warna Kisi 100 300 600 Panjang Ralat Panjang Ralat Panjang Ralat gelombang relatif gelombang relatif gelombang relatif (m) (m) (m) 1. Ungu (1,829 (1,724 (0,929 βˆ’6 0,2146% βˆ’7 0,7425% Β± 0,004)10 Β± 0,001)10 Β± 0,006)10βˆ’70,6686% 2. Biru (2,157 (2,867 (1,113 βˆ’6 0,1829% βˆ’7 0,4474% Β± 0,004)10 Β± 0,001)10 Β± 0,006)10βˆ’70,5579% 3. Hijau (2,372 (3,057 (1,298 βˆ’6 0,1669% βˆ’7 0,4198% Β± 0,004)10 Β± 0,001)10 Β± 0,006)10βˆ’70,4789% 4. Orange (2,829 (3,999 (1,481 Β± 0,004)10βˆ’6 0,1384% Β± 0,001)10βˆ’7 0,3216% Β± 0,006)10βˆ’70,4198% 5. Merah (2,995 (4,560 (1,665 Β± 0,004)10βˆ’6 0,1340% Β± 0,001)10βˆ’7 0,2825% Β± 0,006)10βˆ’70,3739% b. Tabel 4. Hasil Analisis Tabung Neon No Warna Kisi (mm) 100 300 Panjang Ralat Panjang Ralat gelombang relatif gelombang relatif (m) (m) 1. Hijau (5,804 (4,187 βˆ’7 0,6686% Β± 0,039)10 Β± 0,013)10βˆ’7 0,3073% 2. Kuning (6,960 (4,746 Β± 0,039)10βˆ’7 0,5579% Β± 0,013)10βˆ’7 0,2716% 3. Orange (8,113 (5,118 Β± 0,039)10βˆ’7 0,4789% Β± 0,013)10βˆ’7 0,2522% 4. Merah (8,688 (5,670 terang Β± 0,039)10βˆ’7 0,4474% Β± 0,013)10βˆ’7 0,2281% 5. Merah (9,836 (6,036 gelap Β± 0,039)10βˆ’7 0,3955% Β± 0,013)10βˆ’7 0,2146%



600 Panjang Ralat gelombang relatif (m) (5,883 Β± 0,006)10βˆ’70,1113% (6,323 Β± 0,006)10βˆ’70,1046% (6,608 Β± 0,007)10βˆ’70,1007% (6,885 Β± 0,007)10βˆ’70,0973% (7,288 Β± 0,007)10βˆ’70,0930%



H. Pembahasan Cahaya tampak adalah jenis gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat langsung oleh mata dengan warna yang beragam. Setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda. Merah adalah warna dengan panjang gelombang terbesar sedangkan warna ungu memiliki panjang gelombang paling kecil. Saat semua gelombang terlihat secara bersamaan warna putih juga akan terlihat. Hal tersebut juga terjadi ketika cahaya putih dari matahari yang menembus uap air di atmosfer sehingga membentuk pelangi. Ketika sampel tereksitasi dalam fase gas, setiap elemen menunjukkan spektrum garis yang unik, membuat spektroskopi menjadi alat untuk menganalisis komposisi zat yang tidak diketahui. Pada percobaan spektrum garis cahaya kali ini memiliki tujuan untuk melihat peristiwa difraksi pada cahaya polikromatis. Gas argon dan neon yang berada di dalam tabung dialiri arus listrik, sehingga gas akan memancarkan cahaya. Cahaya dipancarkan dalam bentuk spektrum garis berwarna. Tiap gas memancarkan warna yang berbeda-beda yang merupakan karakteristik dari gas tersebut. Hasil dari peristiwa difraksi pada cahaya polikromatis adalah pola gelap terang yang berwarna. Pada percobaan pertama, kita mencari Panjang gelombang spektrum cahaya pada tabung argon. Dengan mengambil 5 warna(ungu, biru, hijau, orange, merah) pada masing masing kisi difraksi sebagi berikut : Tabel 5. Panjang Gelombang Spektrum Garis Cahaya Pada Tabung Argon πœ† (π‘ƒπ‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” πΊπ‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”) π‘₯ (π‘Šπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘Ž) Ungu Biru



100 (1,829 Β± 0,004)10βˆ’6 (2,157 Β± 0,004)10βˆ’6



300



600



(1,724 Β± 0,001)10βˆ’7



(0,929 Β± 0,006)10βˆ’7



(2,867 Β± 0,001)10βˆ’7



(1,113 Β± 0,006)10βˆ’7



Hijau



(2,372 Β± 0,004)10βˆ’6



(3,057 Β± 0,001)10βˆ’7



(1,298 Β± 0,006)10βˆ’7



Orange



(2,829 Β± 0,004)10βˆ’6



(3,999 Β± 0,001)10βˆ’7



(1,481 Β± 0,006)10βˆ’7



Merah



(2,995 Β± 0,004)10βˆ’6 (4,560 Β± 0,001)10βˆ’7 (1,665 Β± 0,006)10βˆ’7 Pada Tabel 5. terdapat 5 warna dengan 3 kisi yang berbeda, diantara 3 kisi



tersebut jarak Panjang gelombang spektrum garis cahaya dapat diurutkan dari yang terbesar yaitu pada kisi 100, 300 lalu 600. Dan sesuai dengan urutan Ppanjang gelombang cahaya pada teori bahwa berurutan dari warna merah yang paling besar, kemudian



orange, hijau, biru dan ungu. Dan ralat relatif yang didapatkan memiliki besar kurang dari 1 % sehingga hasil yang didapatkan tidak terlalu memiliki kesalahan dalam pengambilan atau perhitungan data. Pada percobaan kedua, yaitu mencari panjang gelombang spektrum cahaya pada tabung neon. Dengan mengambil 5 warna(hijau, kuning, orange, merah terang, merah gelap) pada masing masing kisi difraksi sebagi berikut : Tabel 6. Panjang Gelombang Spektrum Garis Cahaya Pada Tabung Neon πœ† (π‘ƒπ‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” πΊπ‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”) π‘₯ (π‘Šπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘Ž)



100



300



600



Hijau



(5,804 Β± 0,039)10βˆ’7



(4,187 Β± 0,013)10βˆ’7



(5,883 Β± 0,006)10βˆ’7



Kuning



(6,960 Β± 0,039)10βˆ’7



(4,746 Β± 0,013)10βˆ’7



(6,323 Β± 0,006)10βˆ’7



Orange



(8,113 Β± 0,039)10βˆ’7



(5,118 Β± 0,013)10βˆ’7



(6,608 Β± 0,007)10βˆ’7



Merah terang



(8,688 Β± 0,039)10βˆ’7



(5,670 Β± 0,013)10βˆ’7



(6,885 Β± 0,007)10βˆ’7



Merah gelap



(9,836 Β± 0,039)10βˆ’7 (6,036 Β± 0,013)10βˆ’7 (7,288 Β± 0,007)10βˆ’7 Pada Tabel 6. terdapat 5 warna dengan 3 kisi yang berbeda, diantara 3 kisi



tersebut jarak panjang gelombang spektrum garis cahaya dapat diurutkan dari yang terbesar yaitu pada kisi 100, 300 lalu 600. Dan sesuai dengan urutan panjang gelombang cahaya pada teori bahwa berurutan dari warna merah gelap yang paling besar, kemudian merah terang, orange, kuning, hijau. Dan didapatkan ralat relatif di bawah 1% yang menunjukkan bahwa kesalahan relatif cukup kecil. Pada percobaan spektrum garis cahaya ini masih terdapat kesalahan dalam pengukuran, yang dapat disebabkan karena adanya ketidaktelitian pengamat saat melakukan pengambilan data ataupun terjadinya kerusakan pada alat, sehingga mempengaruhi tingkat keakuratan hasil pengukuran kesalahan dalam melakukan praktikum.



I. Kesimpulan Difraksi kisi ialah sebuah susunan dari sejumlah besar celah sejajar dengan lebar celah dan jarak antar celah sama. Semakin banyak celah pada sebuah kisi yang memiliki lebar sama, maka semakin tajam pola difraksi yang ditangkap oleh layar. Difraksi pada tabung lucutan yang berisi gas menghasilkan pancaran berupa garis cahaya. Cahaya yang dihasilkan memiliki warna yang berbeda-beda dan merupakan karakteristik gas yang terdapat dalam tabung lucutan. Semakin banyak celah pada kisi jarak antara terang pusat semakin jauh. Panjang gelombang dari warna merah adalah yang paling besar dan panjang gelombang dari warna ungu adalah yang paling kecil. J. Daftar Pustaka Tim Praktikum Atom dan Molekul. (2022). Modul Praktikum Atom dan Fisika . Jurusan Fisika: Universitas Negeri Malang.



K. Lampiran 1. Tugas a. Turunkan persamaan untuk menentukan panjang gelombang [persamaan (1)]. Jawab: Jika celah tunggal dibagi menjadi dua bagian dengan lebar masing-masing 1/2 d maka gelombang 1 dan 3 berbeda lintasan 1/2 𝑑 sin πœƒ, demikian juga gelombang 2 dan 4. interferensi minimum terjadi bila beda lintasannya sama dengan setengah panjang gelombang sehingga 1/2 𝑑 sin πœƒ = 1⁄2  atau𝑑 sin πœƒ = . Jika celah dibagi menjadi empat bagian, dengan cara yang sama diperoleh 1/4 𝑑 sin πœƒ = 1⁄2  atau𝑑 sin πœƒ = 2. Sehingga secara umum garis gelap ke-m terjadi jika 𝑑 sin πœƒ = π‘š  …………(1)



dengan m = 0,Β±1, Β±2, Β±3, .... Dari gambar diatas diperoleh nilai π‘₯



sin πœƒ = ……………………………………………..(2) π‘Ÿ



Dengan π‘Ÿ = √𝐿2 + π‘₯ 2 maka sin πœƒ =



π‘₯ √𝐿2 +π‘₯ 2



… (2)



Persamaan (1) dan (2) disubstitusikan, diperoleh



𝑑



π‘₯ √𝐿2 + π‘₯ 2



= π‘š.  π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’  = 𝑑



Dimana d = Jarak antar celah x = Jarak terang pertama dari terang pusat L = Jarak dari kisi ke terang layar



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



b. Jelaskan bagaimana prinsip dari eksperimen ini. Bandingkan dengan prinsip pengukuran panjang gelombang laser dengan kisi (pada percobaan pertama) ! Pada eksperimen spektrum garis cahaya, suatu gas yaitu argon dan neon diletakkan di dalam tabung yang kemudian tabung tersebut dialiri arus listrik, sehingga gas akan memancarkan cahaya. Cahaya dipancarkan dalam bentuk spektrum garis dan tiap gas memancarkan cahaya yang berbeda-beda dan merupakan karakteristik dari gas argon dan neon. Sedangkan pada eksperimen difraksi kisi oleh laser, laser disorot ke arah kisi secara langsung dan terbentuk pola gelap terang dengan satu warna. 2. Perhitungan a. Argon i. Kisi 100 ο‚· Ungu  =𝑑



π‘₯



π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 0,16  = 10βˆ’5 1√0,862 + 0,162  = 1,829 Γ— 10βˆ’6 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



10βˆ’5 2 10βˆ’5 . 0,16 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3 βˆ†πœ† = 3,925 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



3,925 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† = Γ— 100% 1,829 Γ— 10βˆ’6 π‘…πœ† = 0,2146% ο‚·



Biru



2



 =𝑑



π‘₯



π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 0,19  = 10βˆ’5 1√0,862 + 0,192  = 2,157 Γ— 10βˆ’6 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



10βˆ’5 2 10βˆ’5 . 0,19 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 3,945 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



3,945 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 2,157 Γ— 10βˆ’6



π‘…πœ† = 0,1289% ο‚·



Hijau  =𝑑



π‘₯



π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 0,21  = 10βˆ’5 1√0,862 + 0,212  = 2,372 Γ— 10βˆ’6 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



10βˆ’5 2 10βˆ’5 . 0,21 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



βˆ†πœ† = 3,961 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



3,961 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 2,372 Γ— 10βˆ’6



2



π‘…πœ† = 0,1669% ο‚·



Orange  =𝑑



π‘₯



π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 0,26  = 10βˆ’5 1√0,862 + 0,262  = 2,894 Γ— 10βˆ’6 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



10βˆ’5 2 10βˆ’5 . 0,26 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 4,005 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



4,005 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 2,894 Γ— 10βˆ’6



π‘…πœ† = 0,1384% ο‚·



Merah  =𝑑



π‘₯



π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 0,27  = 10βˆ’5 1√0,862 + 0,272  = 2,995 Γ— 10βˆ’6 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



10βˆ’5 2 10βˆ’5 . 0,27 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



βˆ†πœ† = 4,015 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



2



4,015 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† = Γ— 100% 2,995 Γ— 10βˆ’6 π‘…πœ† = 0,1340% ii. Kisi 300 ο‚· Ungu  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,33 Γ— 10βˆ’5



0,045 1√0,862 + 0,0452



 = 1,724 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



0,33 Γ— 10βˆ’5 2 0,33 Γ— 10βˆ’5 . 0,045 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 1,280 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



1,280 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† = Γ— 100% 1,724 Γ— 10βˆ’7 π‘…πœ† = 0,7425% ο‚·



Biru  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,33 Γ— 10βˆ’5



0,075 1√0,862 + 0,0752



 = 2,867 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



0,33 Γ— 10βˆ’5 2 0,33 Γ— 10βˆ’5 . 0,075 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



βˆ†πœ† = 1,287 Γ— 10βˆ’9



2



π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



1,287 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 2,867 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,4474% ο‚·



Hijau  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,33 Γ— 10βˆ’5



0,08 1√0,862 + 0,082



 = 3,057 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



0,33 Γ— 10βˆ’5 2 0,33 Γ— 10βˆ’5 . 0,08 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 1,283 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



1,283 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 3,057 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,4198% ο‚·



Orange  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,33 Γ— 10βˆ’5



0,105 1√0,862 + 0,1052



 = 3,999 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



0,33 Γ— 10βˆ’5 2 0,33 Γ— 10βˆ’5 . 0,105 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 1,286 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



1,286 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† = Γ— 100% 3,999 Γ— 10βˆ’7 π‘…πœ† = 0,3216% ο‚·



Merah  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2



+ π‘₯2



 = 0,33 Γ— 10βˆ’5



0,12 1√0,862 + 0,122



 = 4,561 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



0,33 Γ— 10βˆ’5 2 0,33 Γ— 10βˆ’5 . 0,12 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3 βˆ†πœ† = 1,288 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



1,288 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 4,561 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,2825% iii. Kisi 600 ο‚· Ungu  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,16 Γ— 10βˆ’5



0,05 1√0,862 + 0,052



 = 9,287 Γ— 10βˆ’8 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3



2



2



βˆ†πœ† = √|



0,16 Γ— 10βˆ’5 2 0,16 Γ— 10βˆ’5 . 0,05 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 6,209 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



6,209 Γ— 10βˆ’10 Γ— 100% 9,287 Γ— 10βˆ’8



π‘…πœ† = 0,6686% ο‚·



Biru  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,16 Γ— 10βˆ’5



0,06 1√0,862 + 0,062



 = 1,114 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



0,16 Γ— 10βˆ’5 2 0,16 Γ— 10βˆ’5 . 0,06 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3 βˆ†πœ† = 6,213 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



6,213 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† = Γ— 100% 1,114 Γ— 10βˆ’7 π‘…πœ† = 0,5579% ο‚·



Hijau  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,16 Γ— 10βˆ’5



0,07 1√0,862 + 0,072



 = 1,298 Γ— 10βˆ’7



2



2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



0,16 Γ— 10βˆ’5 2 0,16 Γ— 10βˆ’5 . 0,07 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 6,217 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



6,217 Γ— 10βˆ’10 Γ— 100% 1,298 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,4789% ο‚·



Orange  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,16 Γ— 10βˆ’5



0,08 1√0,862 + 0,082



 = 1,482 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



0,16 Γ— 10βˆ’5 2 0,16 Γ— 10βˆ’5 . 0,08 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



βˆ†πœ† = 6,221 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



6,221 Γ— 10βˆ’10 Γ— 100% 1,482 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,4198% ο‚·



Merah  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,16 Γ— 10βˆ’5



0,09 1√0,862 + 0,092



2



 = 1,665 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



0,16 Γ— 10βˆ’5 2 0,16 Γ— 10βˆ’5 . 0,09 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3 βˆ†πœ† = 6,226 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



6,226 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† = Γ— 100% 1,665 Γ— 10βˆ’7 π‘…πœ† = 0,3739% b. Neon i. Kisi 100 ο‚· HIjau  =𝑑



π‘₯



π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 0,05  = 10βˆ’5 1√0,862 + 0,052  = 5,804 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



10βˆ’5 2 10βˆ’5 . 0,05 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



βˆ†πœ† = 3,881 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



3,881 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 5,804 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,6686% ο‚·



Kuning



2



2



 =𝑑



π‘₯



π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 0,06  = 10βˆ’5 1√0,862 + 0,062  = 6,960 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



10βˆ’5 2 10βˆ’5 . 0,06 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 3,883 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



3,883 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 6,960 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,5579% ο‚·



Orange  =𝑑



π‘₯



π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 0,07  = 10βˆ’5 1√0,862 + 0,072  = 8,113 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



10βˆ’5 2 10βˆ’5 . 0,07 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



βˆ†πœ† = 3,885 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



3,885 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 8,113 Γ— 10βˆ’7



2



π‘…πœ† = 0,4789% ο‚·



Merah terang  =𝑑



π‘₯



π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 0,075  = 10βˆ’5 1√0,862 + 0,0752  = 8,688 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



10βˆ’5 2 10βˆ’5 . 0,075 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 3,887 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



3,887 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 8,688 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,4474% ο‚·



Merah gelap  =𝑑



π‘₯



π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2 0,085  = 10βˆ’5 1√0,862 + 0,0852  = 9,836 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



10βˆ’5 2 10βˆ’5 . 0,085 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



βˆ†πœ† = 3,890 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



2



3,890 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† = Γ— 100% 9,836 Γ— 10βˆ’7 π‘…πœ† = 0,3955% ii. Kisi 300 ο‚· Hijau  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,33 Γ— 10βˆ’5



0,11 1√0,862 + 0,112



 = 4,187 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



0,33 Γ— 10βˆ’5 2 0,33 Γ— 10βˆ’5 . 0,11 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 1,287 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



1,287 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† = Γ— 100% 4,187 Γ— 10βˆ’7 π‘…πœ† = 0,3073% ο‚·



Kuning  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,33 Γ— 10βˆ’5



0,125 1√0,862 + 0,1252



 = 4,747 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



0,33 Γ— 10βˆ’5 2 0,33 Γ— 10βˆ’5 . 0,125 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



βˆ†πœ† = 1,289 Γ— 10βˆ’9



2



π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



1,289 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 4,747 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,2716% ο‚·



Orange  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,33 Γ— 10βˆ’5



0,135 1√0,862 + 0,1352



 = 5,118 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



0,33 Γ— 10βˆ’5 2 0,33 Γ— 10βˆ’5 . 0,135 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



βˆ†πœ† = 1,291 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



1,291 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 5,118 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,2522% ο‚·



Merah terang  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,33 Γ— 10βˆ’5



0,15 1√0,862 + 0,152



 = 5,670 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



0,33 Γ— 10βˆ’5 2 0,33 Γ— 10βˆ’5 . 0,15 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



2



βˆ†πœ† = 1,293 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



1,293 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† = Γ— 100% 5,670 Γ— 10βˆ’7 π‘…πœ† = 0,2281% ο‚·



Merah gelap  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2



+ π‘₯2



 = 0,33 Γ— 10βˆ’5



0,16 1√0,862 + 0,162



 = 6,036 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



0,33 Γ— 10βˆ’5 2 0,33 Γ— 10βˆ’5 . 0,16 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3 βˆ†πœ† = 1,295 Γ— 10βˆ’9 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



1,295 Γ— 10βˆ’9 Γ— 100% 6,036 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,2146% iii. Kisi 600 ο‚· Hijau  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,16 Γ— 10βˆ’5



0,34 1√0,862 + 0,342



 = 5,882 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3



2



2



βˆ†πœ† = √|



0,16 Γ— 10βˆ’5 2 0,16 Γ— 10βˆ’5 . 0,34 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 6,550 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



6,550 Γ— 10βˆ’10 Γ— 100% 5,882 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,1113% ο‚·



Kuning  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,16 Γ— 10βˆ’5



0,37 1√0,862 + 0,372



 = 6,323 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



0,16 Γ— 10βˆ’5 2 0,16 Γ— 10βˆ’5 . 0,37 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3 βˆ†πœ† = 6,612 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



6,612 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† = Γ— 100% 6,323 Γ— 10βˆ’7 π‘…πœ† = 0,1046% ο‚·



Orange  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,16 Γ— 10βˆ’5



0,39 1√0,862 + 0,392



 = 6,608 Γ— 10βˆ’7



2



2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



0,16 Γ— 10βˆ’5 2 0,16 Γ— 10βˆ’5 . 0,39 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



2



βˆ†πœ† = 6,656 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



6,656 Γ— 10βˆ’10 Γ— 100% 6,608 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,1007% ο‚·



Merah terang  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,16 Γ— 10βˆ’5



0,41 1√0,862 + 0,412



 = 6,885 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



βˆ†πœ† = √|



0,16 Γ— 10βˆ’5 2 0,16 Γ— 10βˆ’5 . 0,41 2 βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3



βˆ†πœ† = 6,703 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



π‘…πœ† =



6,703 Γ— 10βˆ’10 Γ— 100% 6,885 Γ— 10βˆ’7



π‘…πœ† = 0,0973% ο‚·



Merah gelap  =𝑑



π‘₯ π‘šβˆšπΏ2 + π‘₯ 2



 = 0,16 Γ— 10βˆ’5



0,44 1√0,862 + 0,442



2



 = 7,288 Γ— 10βˆ’7 2 2 𝑑 2 𝑑. π‘₯ 2 √ βˆ†πœ† = | βˆ™ βˆ™ βˆ†π‘₯| + |βˆ’ 2 βˆ™ βˆ™ βˆ†πΏ| 𝐿 3 𝐿 3 2



0,16 Γ— 10βˆ’5 2 0,16 Γ— 10βˆ’5 . 0,44 2 βˆ†πœ† = √| βˆ™ βˆ™ 0,0005| + |βˆ’ βˆ™ βˆ™ 0,0005| 0,86 3 0,862 3 βˆ†πœ† = 6,775 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† =



βˆ†πœ† Γ— 100% πœ†



6,775 Γ— 10βˆ’10 π‘…πœ† = Γ— 100% 7,288 Γ— 10βˆ’7 π‘…πœ† = 0,0930%



2



3. Dokumentasi



Gambar 4. Tabung lucutan gas



Gambar 5. Layar



Gambar 6. Kabel konektor



Gambar 8. Induktor Rumkorff



Gambar 9. Poser supply



Gambar 10. Statif



Gambar 11. Kisi



Gambar 12. Mistar



4. Laporan sementara



Gambar 13. Laporan Sementara Praktikum Spektrum Garis Cahaya



5. Plagiarisme