Ni Putu Mia Aryanti - ASKEP RDK - KEP JIWA II [PDF]

  • Author / Uploaded
  • mia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. R DENGAN RISIKO DALAM KEKERASAN MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA II (ASKK3131)



Fasilitator : Ns. Ni Komang Ari Sawitri, S.Kep., M.Sc.,PhD



Oleh: Ni Putu Mia Aryanti 1803521063



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2020



ILUSTRASI KASUS Tn. R berusia 30 tahun, beragama hindu, dan belum menikah. Klien tinggal bersama kedua orangtuanya. Klien beberapa hari yang lalu berusaha melempar barang-barang, sering marah dan mencoba memukul ibunya. Klien sebelumnya sudah sempat di rawat di RSJ dengan keluhan yang sama dan sudah dinyatakan sembuh, namun beberapa minggu ini klien tidak teratur minum obat sehingga penyakitnya kambuh. Pemicu marah klien juga dikarenakan keinginannya tidak dituruti oleh orangtuanya. Klien mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan dimana klien pada masa kecilnya sering dibentak oleh orangtuanya, orangtua klien mendidik klien dengan keras dimana klien pernah dipukul dengan gesper. Pada saat pengkajian, klien tampak tegang, gelisah, rahang terkatup, tangan mengepal dan tatapan tajam. Klien mengatakan sangat marah dan ingin menghancurkan benda-benda sekitarnya. Klien mengatakan merasa dikontrol dan ingin mandiri, namun tidak bisa dikarenakan dikontrol oleh orangtuanya sehingga klien tidak dapat



mengemabangkan



kemampuan



yang



dimiliki



secara



maksimal.



PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA I.



IDENTITAS KLIEN Ruangan Rawat : Ruang C



Tanggal Rawat



: 5-12-2020



Inisial



: Tn. R (L)



No. Rekam Medik



: 123456



Umur



: 30 th



Status



: Belum menikah



Pekerjaan



: Tidak Bekerja



Pendidikan



:-



II. KELUHAN UTAMA Berdasarkan pengkajian Klien berusaha melempar barang – barang, sering marah, dan mencoba memukul ibunya, beberapa hari yang lalu. Sebelumnya klien sudah sempat di rawat di RSJ dengan keluhan yang sama dan sudah di nyatakan sembuh. Namun beberapa minggu ini klien tidak teratur minum obat sehingga penyakitnya kambuh. Pada saan pengkajian klien tampak tegang, gelisah, rahang terkatup, tangan mengepal dan tatapan tajam. III. FAKTOR PRESDISPOSISI  Ya



Tidak



1.



Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?



2.



Pengobatan sebelumnya



: Berhasil/Kurang berhasil



3.



Penolakan dari lingkungan



: Ya/Tidak (jelaskan).



4.



Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa: Ada/tidak



5.



Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan: Trauma atas perlakuan orang tua terhadap klien, karena didikan orang tua di masa lalu klien yang keras, dimana klien sering di bentak oleh orang tua nya, dan klien pernah dipukul dengan menggunakan gasper.



Masalah Keperawatan: Sindrom Pascatrauma IV. FISIK 1. Tanda-Tanda Vital: TD: 120/70 mmHg 2.



Ukur: BB: ± 55 kg



3.



Keluhan Fisik



N: 70 x/menit



S: 36,5 0C



TB: ± 175 cm : Ya/Tidak



Jelaskan: Kondisi umum klien baik, kulit pasien sawo matang dan tinggi Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah



P: 19 x/menit



V. PSIKOSOSIAL 1. Genogram:



Keterangan :



Tn. R



: Perempuan : Laki-Laki Hitam : Meninggal Dunia : Garis Keturunan : Garis Pernikahan : Tinggal Serumah Jelaskan: Tn. R merupakan anak tunggal. Klien mengatakan tinggal bersama orang tuanya Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah 2.



Konsep Diri a. Gambaran Diri: Tn. R mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah hidungnya, karena mancung. b. Identitas Diri: Tn. R mengatakan mampu menyebutkan namanya sendiri, jenis kelamin dan usia. c. Peran: d. Ideal Diri: Tn. R mengatakan ingin mandiri karena sudah dewasa, tidak ingin terlalu di kontrol oleh orang tuanya. e. Harga Diri:



Tn. R masih



kontrol oleh orangtuanya sehingga klien tidak dapat



mengemabangkan kemampuan yang dimiliki secara maksimal.



Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan



3.



Hubungan Sosial a. Orang yang berarti: Klien mengatakan tidak memiliki orang yang dekat dengannya. b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien tidak memiliki hambatan dalam berkomunikasi



Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah



4.



Spiritual a. Nilai dan keyakinan: Nn F mengatakan beragama Islam, dan meyakini Tuhan b. Kegiatan ibadah: Klien sering membaca al-quran dan rajin berdzikir



Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan  Tidak rapi  Penggunaan pakaian tidak sesuai  Cara berpakaian tidak seperti biasanya Jelaskan: Tn. R tampak berpakaian tidak rapi Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah 2. Pembicaraan  Cepat  Keras  Lambat  Membisu



 Gagap  Inkoheren  Apatis  Tidak mampu memulai pembicaraan



Jelaskan: Klien berbicara cepat dan keras Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah 3. Aktivitas Motorik  Lesu  Tegang  Gelisah  Agitasi  Tik  Grimasen  Tremor  Kompulsif Jelaskan: klien tampak tegang, gelisah, rahang terkatup, tangan mengepal dan tatapan tajam. Masalah Keperawatan: Risiko Prilaku Kekerasan 4. Alam Perasaan  Sedih  Ketakutan  Putus asa  Khawatir  Gembira Berlebihan Jelaskan: Klien mengatakan masih di kontrol oleh orangtuanya sehingga klien tidak dapat mengemabangkan kemampuan yang dimiliki secara maksimal.



Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah 5. Afek/Emosi  Datar  Tumpul Jelaskan: Ekspresi klien Labil



 Labil



 Tidak sesuai



Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah 6. Interaksi Selama Wawancara  Bermusuhan  Tidak kooperatif  Kontak mata kurang  Defensif Jelaskan:



Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan



 Gagap  Membisu



7. Persepsi Halusinasi:  Pendengaran  Pengecapan Jelaskan:



 Penglihatan  Penghidu



 Perabaan



Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah 8. Proses Pikir  Sirkumstansial  Tangensial  Flight of ideas  Blocking. pembicaraan/persevarasi Jelaskan: Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah



Kehilangan asosiasi



Pengulangan



9. Isi Pikir  Obsesi  Fobia  Depersonalisasi  Ide yang terkait Waham:  Agama  Somatik  Kebesaran  Nihilistik  Sisip pikir  Siar pikir Jelaskan: Tidak ada



 Hipokondria  Pikiran magis  Curiga  Kontrol pikir



Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah 10. Tingkat Kesadaran  Bingung Disorientasi:  Waktu Jelaskan: Tingkat kesadaran klien (composmentis).



 Sedasi



 Stupor



 Tempat



 Orang



tidak



mengalami



Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah 11. Memori  Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek  Gangguan daya ingat saat ini  Konfabulasi Jelaskan:



gangguan



atau



sadar



penuh



Masalah Keperawatan: 12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung  Mudah dialihkan  Tidak mampu berkonsentrasi  Tidak mampu berhitung Jelaskan: Klien sangat mudah terdistraksi sehingga saat pengkajian, dilakukan di tempat yang sepi dan tidak bising



Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah 13. Kemampuan Penilaian  Gangguan ringan



 Gangguan bermakna



Jelaskan: Tidak ada masalah. Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah 14. Daya Tilik Diri  Mengingkari penyakit yang diderita  Menyalahkan hal-hal di luar dirinya Jelaskan: Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah VII. KEBUTUHAN AKTIVITAS HARIAN 1.



Kemampuan Klien Memenuhi/Menyediakan Kebutuhan 1)



Makan



 Ya



 Tidak



2)



Keamanan



 Ya



 Tidak



3)



Tempat tinggal



 Ya



 Tidak



4)



Perawatan kesehatan



 Ya



 Tidak



5)



Pakaian



 Ya



 Tidak



6)



Transportasi



 Ya



 Tidak



7)



Uang



 Ya



 Tidak



2.



Kegiatan Hidup Sehari-Hari 1) Perawatan diri Nn F rutin melakukan perawatan diri yaitu dengan mandi 1 kali sehari, menggosok gigi 1 kali sehari dan rutin memotong kuku. 2)



Nutrisi  Apakah anda puas dengan pola makan?  Ya  Apakah anda memisahkan diri?  Ya  Frekwensi makan perhari : 3 kali perhari  Frekwensi kudapan perhari : 2 kali perhari  Nafsu makan : Baik  Berat badan : ±68 kg  Diet khusus : Tidak ada 3) Tidur  Apakah ada masalah?  Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur?  Apakah ada kebiasaan tidur siang?  Apa yang menolong anda untuk tidur?  Waktu tidur malam: 22.00-06.00 3.



4.



5.



 Tidak  Tidak



 Ya  Ya  Ya  Ya



 Tidak  Tidak  Tidak  Tidak



Kemampuan Klien Dalam 1) Mengantisipasi kebutuhan sendiri? 2) Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri? 3) Mengatur penggunaan obat?



 Ya  Ya  Ya



 Tidak  Tidak  Tidak



4) Melakukan pemeriksaan kesehatan (Follow up)?



 Ya



 Tidak



Klien Memiliki Sistem Pendukung 1) Keluarga  Ya 2) Profesional/terapis  Ya 3) Teman sejawat  Ya 4) Kelompok sosial  Ya



 Tidak  Tidak  Tidak  Tidak



Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan/hobi?  Ya Tidak Masalah Keperawatan: Ketidakfektifan manajemen Kesehatan



VIII. MEKANISME KOPING Adaptif  Bicara dengan orang lain  Mampu menyelesaikan masalah  Teknik relokasi  Aktivitas konstruktif  Olahraga  Lainnya: .......................................



Maladaptif Minum alkohol Reaksi lambat/berlebihan  Bekerja berlebihan  Menghindar  Mencederai diri  Lainnya: mengatakan sangat marah dan ingin menghancurkan benda-benda sekitarnya



Masalah Keperawatan: Risiko perilaku kekerasan IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN  Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan Tidak ada  Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan Tidak ada  Masalah dengan pendidikan, uraikan Tidak ada  Masalah dengan pekerjaan, uraikan Klien belum bekerja  Masalah dengan perumahan, uraikan Klien mengatakan tinggal dengan orang tua. Klien tampak dendam dan trauma dengan perlakuan ayahnya yang selalu memarahi klien dengan keras  Masalah dengan ekonomi, uraikan Tidak ada  Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan klien sudah sempat di rawat di RSJ dengan keluhan yang sama dan sudah di nyatakan sembuh. Namun beberapa minggu ini klien tidak teratur minum obat sehingga penyakitnyakambuh Masalah Keperawatan: Disfungsi Proses Keperawatan X.



PENGETAHUAN KURANG TENTANG  Penyakit jiwa  Sistem pendukung  Faktor presipitasi  Penyakit fisik  Koping  Obat-obatan



 Lainnya: .............................................................................................................. Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah XI. ASPEK MEDIK 1. Diagnosa Medik : 2.



Terapi Medik :



XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN A. Analisa Data Data DS: -



Masalah Keperawatan



Klien mengatakan masih suka di atur oleh orang tuanya



-



Klien berusaha melempar-lempar barang



-



Klien sering marah dan memcoba Risiko Perilaku Kekerasan



memukul ibunya. -



Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.



DO : -



Klien



tampak



tegang,



gelisah,



rahang terkatup , -



Klien mengepalkan tangan dan tatapan tajam



DS: - Klien mengatakan merasa emosi dan mudah marah jika ada ssesuatu yang tidak sesuai dengan pikirannya.



Disfungsi Proses Keluarga



- Klien mengatakan pemicu marah klien di karenakan keinginnnya tidak dituruti oleh orang tuanya. - Klien



mengtakan



pengalman



yang



mempunyai tidak



menyenangkan dimana klien pada masa kecilnya sering di bentak oleh



orang tuanya. - Klien mengatakan dulu orang tua klien mendidik klin dengan keras, dimana



klien



pernah



di



pukul



menggunakan gesper. DO : DS :



Klien tampak tegang dan gelisah



- Klien Sebelumnya sudah sempat di rawat di RSJ dengan keluhan yang sama dan sudah dinyatakan sembuh, namun beberapa minggu ini klien tidak teratur minum obat, sehingga penyakitnya kambuh. DO : - Klien tampak tegang, gelisah, rahang terkatup, tangan mengepal dan tatapan tajam



Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan



B. Pohon Masalah



Akibat



Masalah utama



Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan



ketidakefektifan manajemen kesehatan



Resiko Prilaku Kekerasan



Tidak teratur minum obat



penyebab



Disfungsi Proses keluarga



Perilaku agesif



Koping individu tidak efektif



Psikologis, sosial, spiritual



Keluarga



Faktor predisposisi : 1. Kekerasan dalam keluarga 2. kontrol ketat dari keluarga 3. ideal diri tergnggu: tidak dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya



Fisik



Faktor Presipitasi : 1. Tidak teratur minum obat 2. keinginan tidak dituruti keluarganya



XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Risiko perilaku kekerasan 2. Disfungsi Proses Keluarga 3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan



Denpasar, 7 Desember 2020 Mahasiswa,



Ni Putu Mia Aryanti



RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN KESEHATAN JIWA Pasien : Tn. R Tempat : Rumah Tn. R 1. Resiko Prilaku Kekerasan



DIAGN OSA Risiko Prilaku Kekerasan (RPK)



RENCANA TINDAKAN



KEPERAWATAN



Tujuan



Kriteria Evaluasi



Tindakan Keperawatan



Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan



Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 x pertemuan, dengan lama pertemuan 40 menit diharapkan: Pasien menyatakan mau menerima kehadiran perawat, ekspresi wajah bersahabat, ada kontak mata, mau menjawab salam, berjabat tangan dan bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapinya



Membina hubungan saling percaya dengan cara : 1).Memberi salam terapeutik 2).Memperkenalkan diri, tanyakan nama klien dan nama panggilan yang disukai, ajak berjabat tangan 3).Jelaskan tujuan interaksi 4).Yakinkan pasien tetap aman dan rahasia terjaga 5).Tunjukkan sikap terbuka dan jujur, kontak mata 6).Perhatikan kebutuhan dasar klien dan bantu untuk memenuhinya



TUM : Pasien Pasien tidak memiliki keinginan bunuh diri Keluarga Keluarga dapat merawat pasien dirumah.



RASIONAL



Membina hubungan saling percaya antara pasien dengan perawat dapat memudahkan perawat dalam berinteraksi dengan pasien serta memudahkan perawat untuk menggali informasi pasien



Setelah diberikan tindakan SP 1 Pasien: - Lakukan BHSP pada klien. keperawatan selama 1 x Pasien mampu pertemuan, dengan lama - Identifikasi penyebab, tanda & gejala, mengidentifikasi dan pertemuan 40 menit PK yang dilakukan, akibat PK. mengontrol perilaku diharapkan: - Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan kekerasan (fisik, obat, verbal, dan Pasien menyatakan mau spiritual). mengidentifikasi penyebab, - Latihan cara mengontrol perilaku tanda dan gejala PK serta kekerasan fisik 1 & 2 mau mengontrol perilaku PK - Masukan pada jadwal kegiatan untuk dan minum obat. latihan fisik. TUK 2 :



SP 2 Pasien : - Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 & 2. Beri pujian pada klien. - Jelaskan cara mengontrol PK dengan minum obat. - Latih cara minum obat yang benar (jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, dan kontinuitas minum obat). - Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat. SP 3 Pasien : - Evaluasi kegiatan fisik 1 & 2, serta minum obat. Beri pujian pada klien. - Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal meliputi mengungkapkan, meminta, dan menolak dengan benar. - Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, dan verbal. SP 4 Pasien :



Respon marah yang muncul pada pasien disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menyebabkan pasien stree dan cemas. Oleh karena itu pasien dilatih cara untuk menyalurkan emosinya secara asertif agar tidak melukai diri dan sekitarnya.



Evaluasi kegiatan fisik 1 & 2, minum obat dan verbal. Beri pujian pada klien. - Latih cara mengontrol secara spiritual. - Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal, dan spiritual. SP 5 S.D 12 Pasien : - Evaluasi kegiatan fisik 1 & 2, minum obat verbal, dan spiritual. Beri pujian pada klien. - Nilai kemampuan kemandirian klien - Nilai apakah PK terkontrol. Setelah diberikan tindakan SP 1 Keluarga : keperawatan selama 1 x - Diskusikan masalah yang dirasakan pertemuan, dengan lama dalam merawat klien. pertemuan 40 menit - Jelaskan pengertian, tanda dan diharapkan: gejala, serta proses terjadinya Keluarga mampu perilaku kekerasan. menjelaskan pengertian, - Jelaskan cara merawat PK. tanda gejala dan proses - Latih cara merawat PK: fisik 1 & 2. terjadinya PK serta - Anjurkan membantu klien sesuai mengetahui dan mampu jadwal dan berikan pujian. merawat pasien PK. SP 2 Keluarga : - Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih klien melakukan latihan fisik 1 & 2. Berikan pujian. - Bimbing keluarga dalam melakukan 6benar pemberian obat. - Anjurkan dalam membantu klien sesuai jadwal dan berikan pujian. -



TUK 3 : Keluarga mengetahui cara merawat pasien PK



SP 3 Keluarga :



Edukasi keluarga mengenai penyakit pasien maupun cara perawatannya sangat penting. Karena keluarga merupakan orang terdekat yang dimiliki pasien, sekaligus sebagai sumber daya pendukung kesembuhan pasien. Edukasi keluarga membuat keluarga menjadi paham dan mampu membimbing pasien untuk mempercepat proses penyembuhannya.



-



-



Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih klien melakukan latihan fisik 1&2 serta minum obat. Berikan pujian. Latih cara membimbing verbal. Latih cara membimbing kegiatan spiritual. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal dan berikan pujian.



SP 4 Keluarga : - Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih klien melakukan latihan fisik 1&2, minum obat, verbal, dan spiritual. Berikan pujian. - Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, dan rujukan. - Anjurkan keluarga dalam membantu klien sesuai jadwal dan berikan pujian. SP 5 S.D 12 Keluarga : - Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih klien melakukan latihan fisik 1&2, - minum obat, verbal, spiritual, dan follow up. Berikan pujian. - Nilai kemampuan keluarga dalam merawat klien.Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM



No 2.



Diagnosa Disfungsi Proses Keluarga



Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah diberikan asuhan keperawatan NIC Label:



Intervensi



Rasional NIC Label:



selama … x … jam diharapkan pasien Modifikasi prilaku tidak melakukan perilaku kekerasan dengan kriteria hasil:



1. Bina



Modifikasi Prilaku



hubungan



terapeutik



dengan klien 2. Kaji



NOC Label:



1. pasien tidak mengalami perasaan mudah marah dan gelisah 2. pasien tidak melakukan tindakan agresif



dan



kekerasan



serta



jenis



tanda



perilaku



yang



biasanya



dilakukan klien 3. Hindari interupsi serta gunakan



3. emosi klien stabil



4. Jangan memojokkan klien



4. klien



5. Alihkan arah perhatian klien



melempar-lempar



barang 5. pasien tidak melakukan perilaku kekerasan yang mencederai diri,



dari sumber yang menyebabkan agitasi



orang lain maupun lingkungan



cara



sekitar



berespon terhadap kemarahan



memukul



2. Mengetahui



konstruktif



dalam



relaksasi bantal



/



penyebab,



tanda gejala serta perilaku yang



pernah



dilakukan klien. 3. Mencegah klien menutup diri 4. Mencegah



timbulnya



agitasi 5. Mencegah



6. Bantu klien mengidentifikasi



seperti



dengan klien



kekerasan



suara yang lembut dan rendah



tidak



menjalin



hubungan saling percaya



penyebab



gejala



Tingkat agitasi



1. Membantu



terjadinya



interupsi selama pemberian tindakan keperawatan 6. Membantu



napas,



mengontrol



kasur,



yang



klien



untuk



kemarahan dirasakannya



melakukan olahraga fisik atau



sehingga dapat mengurani



berdoa.



risiko terjadinya perilaku



7. Berikan penghargaan apabila



kekerasan pada diri sendiri,



klien berhasil mengontrol diri 8. Berikan obat sesuai kebutuhan 9. Lakukan



pengekangan



tangan/kaki/dada



pada sesuai



kebutuhan



oranglain



maupun



lingkungan sekitar klien. 7. Meningkatkan kepercayaan diri



pasien



memotivasi melakukan



serta



agar



terus



mekanisme



koping yang adaptif 8. Membantu



mengontrol



perilaku kekerasan dengan bantuan obat-obatan 9. Menghindari kekerasan agresif



perilaku klien



yang



sehingga



tidak



terjadi cedera pada dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitarnya.



3.



Ketidakefektifan Manajemen kesehatan



Setelah diberikan asuhan keperawatan NIC Label: selama … x … jam diharapkan pasien Dukungan keluarga tidak melakukan perilaku kekerasan dengan kriteria hasil:



NIC Label: Dukungan Keluarga



1. Dengarkan kekhawatiran, perasaan, dan pertanyaan dri keluarga



perasaan, dan pertanyaan dari keluarga



NOC Label: Perilaku patuh : Pengobatan yang



1. Mengetahui kekhawatiran,



2. Tingkatkan



hubungan



percaya



2. Membangun



dan



dengan keluarga



disarankan 1. Memperoleh obat yang dibutuhkan



meningkatkan



baik dan saling percaya



2. Mengonsumsi semua obat sesuai interval yang di butuhkan



3. Yakinkan keluaga bahwa pasien sedag diberikan perawatan terbaik



3. Minum Oba sesuan dosis



4. Dukung harapan yang realistis



Kontrol Gejala



5. Beritahu keluarga mengenai rencana medis dan keperawatan



4. Mendukung



6. Pertimbangkan beban Psikologis terhadap keluarga.



keluarga



3. Melakukan



tindakan mengurangi gejala



untuk



4. Mendapatkan perawtan kesehatan



ketika gejala muncu 5. Melaporkan



yang



berbahaya



gejala yang dapat



dengan keluarga 3. Menurunkn



kecemasan



keluarga



1. Memantau munculnya gejala 2. Memantau Keparahan gejala



hubungn



harapan



realistis dan koping positif



5. Agar keluarga mengetahui



Manajemen obat



rencana



1. Tentukan obat apa yang diperlukan, dan kelola menurut resep dan/atau protokol kesehatan



pengobatan



sehingga



kecemasan



keluarga



2. Pantau kepatuhan regimen obat



mengenai



perawatan



menurun. 6. Agar



informasi



diberikan



dikontrol 3. Pertimbangkan faktor-faktor yang dapat menghalangi pasien untuk mengkonsumsi obat yang diresepkan. 4. Berikan informasi mengenai penggunaan obat bebas dan bagaimana obat-obatan tersebut dapat mempengaruhi kondisi saat ini



1. Bina rasa percaya penghargaan positif



dapat



dan



yang diterima



keluarga dengan baik. Manajemen Obat 1. Mengadministrasikan obat yang benar dan tepat. 2. Mengetahui



kepatuhan



pasien mengenai regimen obat. 3. Mengetahui



Menghadirkan Diri



dan



dan



meminimalisir faktor-faktor yang



dapat



menghalangi



2. Bantu pasien untuk menydari bahwa anda siap membantu, tapi tidak mendorong ketergantungan tingkah lau. 3. Temani pasin dan berikan jaminan rasa aman selama periode cemas



pasien



untuk



mengkonsumsi obat yang diresepkan 4. meningkatkan



motivasi



pasien minum obat Menghadirkan diri 1. Membina hubungan saling percaya dengan pasien. 2. Membantu



meningkatkan



rasa aman pasien 3. Membantu



meningkatkan



rasa aman pasien



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PADA Tn. R PASIEN DENGAN RESIKO PRILAKU KEKERASAN



Hari/Tgl/Ja m Senin/ 7



Dx Resiko Perilaku Kekerasan



Implementasi



Evalua si



Data Pasien:



Para f



S Pasien :



Klien beberapa hari yang lalu berusaha



Pasien



mengatakan



masih



2020/10.0



melempar-lempar barang, sering marah



merasa



belum



untuk



0 WITA



dan mencoba memukul ibunya. pemicu



mengontrol



marah tersebut di karenakan keinginan



sering marah-marah dan ingin



klien tidak dituruti oleh orang tuanya.



menghancurkan



klien mengatakan sangat marah dan ingin



barang disekitarnya.



Desember



menghancurkan



barang-barang



di



sekitarnya.



bisa



emosinya



dan



barang-







S Keluarga : Keluarga mengatakan pasien masih



belum



mengontrol



Data Keluarga:



emosinya



Keluarga mengetahui terkait kondisi yang



masih perlu dipantau dan di



dialami pasien, keluarga mengggangap



awasi agar tidak mencedrai



bahwa



diri sendiri, orang lain, dan



jikakeinginan



pasien



tidak



dipenuhi maka pasien sering marahmarah



dan



menghancurkan



barang di sekitar.



sendiri



Sehingga



lingkungan.



barang- O pasien : pasien



tampak



dengan



nada



terkadang



berbicara keras,



dan



mengalihkan



Tindakan keperawatan Membina



hubungan



pandangan. Pasien juga merasa saling



percaya



dengan cara : -



Memberikan salam



-



Memperkenalkan



marah



saat



ditanya terkait



dengan hal yang membuatnya marah.



diri, O Keluarga : keluarga tampak menerima menanyakan nama klien dan nama panggilan yang disukai



dengan baik, dan tampak



-



Menjelaskan tujuan interaksi



kooperatif



-



Meyakinkan pasien tetap aman A Pasien dan Keluarga : Tujuan belum tercapai dan rahasia terjaga



-



Menunjukkan sikap terbuka dan P



Pasien



jujur, kontak mata



melanjutkan



SP 1 Pasien: - Melakukan BHSP pada klien -



Mengidentifikasikan



penyebab,



tanda dan gejala, PK yang di lakukan terhadap PK -



Menjelaskan cara menontrol PK: fisik, obat,verbal,spiritual



-



melatih klien cara mengontrol PK fisik nafas dalam dan memukul kasur ataau bantal



-



Masukkan pada jadwaal kegiatan untuk latihan fisik



dan



Keluarga



:



implementasi,



terminasi kunjungan



SP 1 Keluarga: -



Mendiskusikan masalah yang dirasakan



dalam



merawat



pasien -



Menjelaskan gejala,



pengertian



dan



terjadinya



proses



tanda Prilaku



kekerasan. -



Menjelaskan cara merawat prilaku kekerasan terutama memberikan pujian semua hal yang positif pada pasien



-



melatih



keluarga



satu



cara



merawat prilaku kekerasan: fisik yaitu nafas dlam dan memukul bantal atau kasur -



Anjurkan membantu pasien sesuan jadwal dan memberi pujian



Rencana Tindak Lanjut: Pasien : Mengevaluasi



kemampuan



pasien



terkait kegiatan yang telah dipilih dan merencanakan latihan pada kegiatan yang dipilih Keluarga : Mengevaluasi kemampuan keluarga terkait



membantu



pasien



dan



mendukung kegiatan yang dipilih pasien Selasa, 8 Desember 2020



Selasa/ 8 Desember



Resiko Dalam Kekerasan



Data Pasien: Pasien



S Pasien :



mampu



mengidentidikasi



mulai



untuk



dan



mencoba



pasien



mengatakan



sudah



2020/ 10.00



mengatakan



WITA



menahan emosinya ketika sedang marah



mengotrol



dan mencoba untuk tidak melempar barang-



melakukan nafas dalam, serta



barang yang ada disekitarnya.



melampiaskan kemarahannya



Data Keluarga:



melatih untuk



bisa dalam



emosi



dengan



dengan memukul denda-benda



Keluarga mengatakan sudah mendukung



yang lunak seperti bantal. dan



pasien dalam mengotrol emosinya agar



mulai untuk rutin melakukan



tidak marah-marah, dan dapat elampiaskan



kegiatan



kemarahannya denan memukul benda- S Keluarga : Keluarga mengatakan akan benda yang lunak seperti bantal atau kasur. tetap membantu pasien dan Tindakan Keperawatan :



mendukung kegitan pasien



Membina hubungan saling percaya dengan O pasien : pasien tampak lebih baik dan cara : -



Memberikan salam



mulai



-



Memperkenalkan diri, menanyakan



melalakukan latihan kegiatan



-



nama klien dan nama panggilan O Keluarga : Keluarga kooperatif saat yang disukai berdiskusi dan turut Menjelaskan tujuan interaksi mendampingi ketika pasien Meyakinkan pasien tetap aman dan diberikan latihan. rahasia terjaga



-



koperatif



untuk







-



Menunjukkan sikap terbuka



dan A Pasien dan Keluarga:



jujur, kontak mata



Tujuan keperawatan tercapai



sebagian SP 1 Pasien: - Melatih mengontrol emosi prilaku P Pasien dan Keluarga :



-



kekerasan dengan Nafas dalam dan



melanjutkan implementasi,



memukul bantal atau kasur



terminasi kunjungan



Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali perhari



SP 2 Pasien : -



Mengevaluasi



kegiatan



pertama



yang telah dilatih dan berikan pujian -



Melatih pasien cara mengontrol PK dengan obat (dimana menjelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara kontinuitas minum obat )



-



Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan: 2 kegiatan masingmasing 2 kali perhari



SP 1 Keluarga: - Melatih keluarga melatih keluarga satu cara merawat prilaku kekerasan: fisik yaitu nafas dlam dan memukul bantal atau kasur -



Menganjurkan membantu



pasien



sesuai jadwal dan memberikan pujian SP 2 Keluarga - Mengevaluasi



kegiatan



keluarga



dalam mengontrol PK dengan obat (dimana menjelaskan 6 benar: jenis, guna,



dosis,



frekuensi,



cara



kontinuitas minum obat ) -



Menjelaskan



6



benar



cara



memberikan obat -



melatih cara memberikan/membimbing minum obat



-



Menganjurkan membantu



pasien



sesuai jadwal dan memberi pujian Rencana Tindak Lanjut: Pasien: Mengevaluasi kemampuan



pasien



mengontrol PK dengan obat (dimana menjelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara kontinuitas minum obat ) Keluarga: Mengevaluasi kemampuan keluarga terkait membantu pasien dalam melatiih kegiatan yang dimiliki pasien dan mengajurkan keluarga untuk selalu mendukung kegiatan



yang dilakukan pasien Rabu, 9 Desember 2020



Rabu/9 Desember 2020/10.00 WITA



Resiko Dalam Kekerasan



Data Pasien:



S pasien : pasien mengatakan sudah Pasien mengatakan sudah berlatih cara dapat berlatih rutin dan mengontrol PK dengan obat (dimana merasa lebih baik karena menjelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, keluarga sudah mendukung frekuensi, cara kontinuitas minum obat ) S Keluarga: Keluarga mengatakan akan



Data Keluarga: Keluarga sudah mendukung kegitan yang dilakukan kemandirian



pasien



dan



kepada



memberikan pasien



untuk



melakukan kegiatannya



tetap membantu pasien untuk melakukan kegiatan apabila di perlukan



dan



mendukung



kemandirian pasien O pasien :



Tindakan Keperawatan :



pasien



Membina hubungan saling percaya dengan



tenang, dan kooperatif dalam



cara :



sesi latihan



-



-



tampak



senang,



Memberikan salam



O Keluarga: Keluarga kooperatif Memperkenalkan diri, menanyakan berdiskusi dan nama klien dan nama panggilan



saat turut



yang disukai



mendampingi ketika pasien



Menjelaskan tujuan interaksi



diberikan latihan.







-



Meyakinkan pasien tetap aman dan A Pasien dan keluarga :



rahasia terjaga -



Menunjukkan sikap terbuka dan jujur, kontak mata



SP 3 Pasien : - Mengevaluasi



P Pasien dan keluarga : terminasi kunjungan, dan tetap



kegiatan



Nafas



dalam dan terapi memuku bantal, sert meminum obat



yang telah



dilatih dan berikan pujian -



Melatih cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal meliputi mengngkapkan,



memnta



dan



menolak dengan benar. -



Tujuan Keperawatan tercapai



Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan : tiga kegiatan, masing- masing dua kali perhari



SP 3 Keluarga : - Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam kegiatan Nafas dalam dan terapi memuku bantal, sert meminum obat



yang telah



melakukan follow up terkait kondisi pasien dan keluarga.



dilatih dan berikan pujian -



Bersama keluarga melatih cara membimbing verbal.



-



melatih cara membimbing kegiatan spiritual.



-



Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian



Rencana Tindak Lanjut: Pasien Memberikan



motivasi



pada



pasien



untuk tetap melatih kegiatan kegiatan Nafas dalam dan terapi memuku bantal, serta meminum obat yang telah dilatih dan menganjurkan pasien agar tetap berpikir positif dan bisa mengontrol emosi. Keluarga: Memberikan dukungan kepada keluarga untuk merawat pasien dan membantu pasien dalam berlatih namun tetap memberikan kemandirian pada pasien dalam melakukannya.