No.2 Strategi Perusahaan Khong Guan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2. Strategi perusahaan Khong Guan: a. Fokus pada kualitas dan mutu Khong Guan Group selalu memperhatikan kualitas dari produknya. Tidak heran, berfokus pada kualitas adalah resep pertama dan yang utama dari brand biskuit ini. Menurutnya, kualitas adalah hal yang paling utama untuk mendapatkan pelanggan dan memenangkan persaingan. Berawal dari fokus ini lah Khong Guan menjadi produk yang kemudian banyak dipilih oleh konsumen. Mereka selalu menggunakan bahan berkualitas untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi. Pengawasan mutu sudah dimulai sejak proses produksi Khong Guan Group dilakukan. Untuk menjamin mutunya, mereka mensertifikasi kehalalannya dengan mencapai sertifikat ISO 22000: 2005. Dengan hal ini, Khong Guan meyakinkan konsumen bahwa produk mereka bukan hanya bermutu tinggi, tapi juga aman untuk dikonsumsi. Selain kualitas, seorang pengusaha memang harus mampu memastikan produknya memiliki mutu yang baik. Setelah memiliki mutu yang baik maka pengusaha bisa melanjutkan pada strategi-strategi lainnya. b. Aktif menggarap pasar ekspor Pasar Khong Guan Group di Indonesia sudah tersebar dari Sabang sampai



Merauke, komposisinya, 60 % Jawa Bali, 20% Sumatera, dan 20% Kalimantan dan Indonesia Timur. Yang menarik, Khong Guan Group juga aktif menggarap pasar ekspor yang dikhususkan menggunakan brand Serena. Untuk pasar ekspor, Serena sudah masuk ke pasar benua Amerika (USA, Mexico, dll), Asia (utamanya ke Korea Selatan, China, Malaysia, Vietnam, Thailand, dll), Middle East (Saudi Arabia, Yaman, dll), Afrika (Nigeria, Ghana, dll), hingga Eropa. c. Membuat berbagai varian biskuit Khong Guan Group saat ini memiliki varian biskuit lebih dari 500 SKU, mewakili semua kategori biskuit. Khong Ghuan juga membuat berbagai varian rasa sebagai bentuk inovasi produk, mulai dari Malkist Crackers dengan taburan abon sapi, abon ayam, rumput laut, dan kelapa (pertama di kelasnya), Superco (Malkist manis dengan Cream Chocolate), Saltcheese Combo (perpaduan antara Crackers dan Wafer), Serena Cheese Cookies (pengembangan dari Monde Butter Cookies). d. Selalu mengikuti tren pemasaran Khong Guan Group selalu mengikuti tren pemasaran baik ATL maupun BTL, termasuk digital marketing. ATL adalah kependekan dari Above The Line yang merupakan aktivitas marketing atau promosi yang biasanya dilakukan oleh



manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan. Sementara BTL adalah kependekan dari Below The Line yang merupakan aktivitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat pengecer yang bertujuan untuk menarik konsumen supaya menggunakan atau membeli produk, contohnya program diskon dan uji coba gratis. Khong Guan juga mengedepankan Public Relations dan CSR. Contohnya, saat ulang tahun Khong Guan yang ke 45 tahun, kami mengadakan undian berhadiah mobil, umroh dan emas sebagai apresiasi kepada pelanggan Khong Guan. Kami juga membagikan Khong Guan kaleng merah kepada 1000 penjual bubur dan ketoprak. e. Menyentuh semua kalangan Secara garis besar, produk-produknya disasarkan untuk tiga segmen usia, yakni anak-anak, remaja dan dewasa. Untuk segmen anak-anak, ragam produk yang dipasarkan misalnya snack noodleMimi, L.A. Bear, Choco Bear, Big Royal Wafer, Mini Stick, Togo, dan lain-lain. Lalu, untuk kalangan remaja ada Blitz, Milk Marie, Togo Fit, Oishii, Togo Bar, Big Royal Coating, dan lain-lain. Sementara buat kalangan dewasa, disediakan pilihan seperti Cream Crackers, Malkist Crackers, Marie Special, OPP Red, Red Khong Guan, Butter Cookies, wafer, dan sebagainya. f. Memperluas jaringan distributor yang kuat Khong Guan setiap tahunnya selalu memperbanyak jumlah distributor dan chanel-chanel penjualan hingga ke pelosok-pelosok daerah di seluruh nusantara. Penetrasi ini penting untuk menjamin adanya eksistensi. Dengan memperluas jaringan distributor, hal ini dapat membendung serangan serangan dari kompetitor baru. Karena umumnya banyak merek-merek baru masuk di kota-kota besar, jadi Khong Guan harus beberapa langkah lebih maju dengan hadir di setiap daerah. g. Memiliki harga yang menyentuh berbagai segmen Produk Khong Guan sendiri bisa dikatakan telah menyentuh berbagai segmen secara pricing-nya. Misalnya, Khong Guan Merah yang cenderung untuk level menengah-bawah, Nissin untuk kalangan menengah, sedangkan Monde untuk menengah-atas. Inovasi-inovasi produk akan terus dilakukan setiap tahunnya, agar makin beragam pilihannya masyarakat. Namun, Khong Guan Merah memang masih jadi backbone. h. Promosi yang unik Berbagai promosi pun gencar dilakukan oleh Khong Guan Group. Salah satunya rajin beriklan di media televisi ketika masuk ke momen momen penting hari



raya idul Fitri dan juga natal dan tahun baru. Namun, jika tidak ada momen-momen tertentu, biaya iklan media dikurangi, dan perbanyak ke consumer promotion. Karena hampir setiap masyarakat juga diklaim telah mengenal betul dengan produk-produk Khong Guan Group. Jadi, sifatnya untuk mengingatkan kembali saja. Selain promosi dengan beriklan di televisi maupun promosi kepada konsumen, Khong Guan juga kerap melakukan aktifitas-aktifitas pemasaran yang unik. Salah satunya ialah dengan memberikan kaleng Khong Guan ke tukang dagang bubur, ketoprak, nasi goreng dan lain-lain. Kaleng tersebut amat diminati oleh para penjual tersebut lantaran dipercaya punya kualitas dan dimensi yang baik untuk menyimpan kerupuk. Maka dari itu, Khong Guan berinisiatif memberikan kaleng Khong Guan sebagai pengganti kaleng lama para pedagang, hitung-hitung bisa dibilang 'iklan' outdoor keliling gratis. Contohnya ketika Anda membeli bubur atau ketoprak pasti Anda akan melihat kaleng Khong Guan sebagi isi kerupuk para pedagangnya. Nah tentu Anda akan mengingat Khong Guan ketika ingin berbelanja biskuit misalnya sebagai buah tangan parsel pada lebaran atau menjenguk sodara. i. Melebihi produksi diatas permintaan Khong Guan melakukan perencanaan kapasitas jangka panjang untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tiap harinya. Perencanaan kapasitas produksi berkaitan erat dengan schedule produksi yang tertera dalam jadwal produksi induk (Mater Production Scheduling), karena jadwal produksi induk memuat apa dan berapa yang harus diproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas produksi industri biskuit di Indonesia terus menunjukan peningkatan setiap tahunnya, yaitu mencapai 296.074 ton/tahun pada 2005, kemudian meningkat menjadi 299.035 ton/tahun pada 2006. Sampai dengan 2008 kapasitas terus bertambah hingga mencapai 314.106 ton per tahun. Sedangkan pada 2009 ini kapasitas produksi diperkirakan akan meningkat lagi menjadi 326.670 ton per tahun. Sehingga diharapkan tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang menyebabkan peluang masuknya pesaing lain dan menjamin pelayanan terbaik dengan tersedianya produk di pasaran.