Notulen Kie Catin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG UPT PUSKESMAS PANINGGILAN Jalan : H.Yusuf Rt 01 Rw 010 Kelurahan Paninggilan Kec. Ciledug. Telepon (021) 734614481 Email : [email protected]



NOTULEN SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKSI BAGI CALON PENGANTIN



Hari/ Tanggal



: Selasa, 25 Juni 2019



Waktu



: 09.00 – 11.00 WIB



Tempat



: Aula KUA Kecamatan Ciledug



Peserta



: 50 orang



Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktif pranikah. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.perkawinan diindonesia hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun, sedangkan pihak wanita mencapai umur 16 tahun. Pernikahan merupakan akad/janji nikah yang diucapakan atas nama Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan awal dari kesepakatan bagi calon pengantin untuk saling memberi ketenamgan (sakinah) dengan mengembangkan hubungan atas dasar saling cinta dan kasih (mawaddah wa rahmah). Pernikahan adalah awal terbentuknya sebuah keluarga. Dalam pernikahan ini masing-masing pihak baik suami maupun istri memiliki peranan yang sama dalam memperoleh hak-hak reproduksi dan seksual.



Hak reproduksi dan seksual antara lain: a. Memiliki hak yang sama dalam memutuskan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak dan jarak kelahiran b. Mendapatkan informasi yang lengkap tentang kesehatan reproduksi dan seksual, serta efek samping obat-obatan, alat dan tindakan medis yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi dan seksual c. Mendapatkan informasi yang mudah, lengkap, dan akurat tentang penyakit menular seksual, agar perempuan dan laki-laki terlindungi dari infeksi menular seksual (IMS) dan infeksi saluran reproduksi (ISR) serta memahami upaya pencegahan dan penularannya yang dapat berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi dan seksual bagi laki-laki, perempuan dan keturunannya. d. Memperoleh informasi dan pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan tanpa paksaan. e. Pihak perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan nifas serta memperoleh bayi yang sehat f. Hubungan suami istri harus didasari penghargaan terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam kondisi dan waktu yang diinginkan bersama tanpa unsur pemaksaan, ancaman, dan kekerasan. Upaya-upaya promosi kesehatan pada pasangan pra nikah meliputi: 1. Persiapan Pra nikah Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu persiapan fisik, persiapan gizi, pemberian imunisasi TT pada catin, menjaga kebersihan organ reproduksi. a. Persiapan fisik Pada persiapan fisik ini pasangan catin wajib melakukan cek status kesehatan pasangan



b. Peningkatan Gizi Peningkatan gizi calon pengantin terutama perempuan melalui penangggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi besi serta defisiensi asam folat. c. Status Imunisasi TT Perlindungan diri yang aman dari penyakit tetanus dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk mencapai kekebalan penuh. d. Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi -



Pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari



-



Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat



-



Membersihkan organ reproduksi dari depan ke belakang



-



Bagi laki-laki dianjurkan untuk disunat



Kehamilan Kehamilan yang idela adalah kehamilan yang diinginkan dan direncanakan dan dijaga perkembangannya secara baik Kehamilan yang tidak diinginkan dapat terjadi akibat hubungan seks pranikah, akibat gagal KB, pada wanita usia subur yang tidak ingin punya anak tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi. Metode Kontrasepsi yang dianjurkan : 1. Metode Modern Jangka Pendek : pil, suntik, kondom 2. Metode Modern Jangka Panjang : IUD, implan 3. Metode Alamiah : sistem kalender, senggaa terputus, pengukuran suhu basal, penilaian lendir vagina Proses Kehamilan Sel telur yang matang dibuahi oleh sperma dalam saluran telur (tuba falopi). Sel telur yang telah dibuahi sperma (embrio) menempel di lapisan dalam dinding rahim. Dalam 120 hari pertama, embrio berkembang mengikuti tahapan perkembangan sel (hayati). Memasuki usia kehamilan



lebih lanjut, embrio berkembang mengikuti tahapan kehidupan insani menjadi bayi. Kehamilan umumnya berakhir dengan persalinan setelah 280 hari (9 bulan 10 hari). Tanda- Tanda Kehamilan 1. Tes kehamilan positif 2. Tidak mendapat menstruasi/ haid sebagaimana mestinya 3. Timbul rasa mual, muntah-muntah, dan pusing terutama pada pagi hari. 4. Tidak ada nafsu makan 5. Kadang-kadang mengidam atau menginginkan makanan yang tidak pernah dimakannya 6. Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat tertentu dapat terdengar detak jantung janin. Menjaga Kehamilan 1. Jangan kelelahan dan mengangkat benda berat 2. Berbaring selama 1 jam pada siang hari, usahakan dengan kaki yang tinggi dari perut. Tidur cukup selama 9-10 jam per hari 3. Berpakaian longgar dan menyerap keringat. 4. Berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari atau berolahraga 5. Hindari orang yang merokok atau asap rokok 6. Pemakaian obat harus sesuai anjuran dokter 7. Makan bergizi seimbang termasuk sayur dan bauh 3-5 posri sehari Kondisi Emosional Ibu Hamil Ibu hamil mudah tersinggung, sensitif dan uring-uringan, mamja, mudah marah dan tidak semangat. Perasaan mudah lelah, tidak mau makan, tidak bisa tidur nyenyak, merasa sesak. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya perubahan kondisi fisik. Mencemaskan perubahan fisik, khawatir terhadap perkembangan bayi dalam rahim, khawatir bayi meninggal atau cacat. Merasa belum siap menjadi orangtua dan belum siap secara ekonomi. Ingin diperhatikan, pada waktu mengidam menginginkan makanan-makanan yang mungkin tidak pada musimnyasehingga sulit didapat. Hal tersebut semata-mata karena ingin diperhatikan suami.



Tanya – Jawab: 1. Mengapa keluarga perlu mengetahui reproduksi sehat? Agar setiap keluarga atau anggota keluarga dapat mengetahui fungsi reproduksi secara baik dan benar, agar nantinya dapat melaksanakan fungsi-fungsi reproduksi secara sehat dan sejatera. 2. Bagaimana cara mengatur kehamilan? Masa menunda kesuburan dibawah 20 tahun dengan mengunakan alkon yang sesuai dengan kondisi ibu. Masa mengatur kesuburan antara 20-30 tahun dengan menjarangkan anak 3-4 tahun dengan mengunakan alkon sesuai dengan kondisi ibu. Masa mengahiri kesuburan (tidak hamil lagi) umur diatas 35 tahun dengan mengunakan alkon yang sesuai dengan kondisi ibu.



Mengetahui, Kepala UPT Puskesmas Paninggilan Petugas pelaksana,



dr. Ida Susanti NIP. 190817 200901 2 004



drg.Rini Rahmawati