Notulen Workshop Mutu 2021 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA



DINAS KESEHATAN



UPTD PUSKESMAS WANADADI 1 Jl. Raya Barat ,Kec. Wanadadi, Kab. Banjarnegara Telp.: ( 0286) 3398675



Notulen Pertemuan Susunan Acara



Nama Pertemuan : Workshop Peningkatan Mutu dan Kinerja Pelayanan Kesehatan Tanggal: 05 Oktober 2021 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Pukul: 12.30 - selesai



Pembukaan Pembinaan dan Pengarahan Kepala Puskesmas Penyampaian Materi Konsep Mutu dan Penerapan Tata Kelola Mutu Penyampaian Materi Dukungan Penyelenggaraan Tata Kelola Mutu Pengkajian Tata Nilai Puskesmas dan Penggalangan Komitmen Diskusi Kesepakatan Penutup



Notulen Sebelumnya Uraian Kegiatan



1. Pembukaan oleh Ketua Tim Mutu Puskesmas (Nunuk W, SKM) Pembukaan dengan bacaan basmalah bersama 2. Pengarahan dan Pembinaan (Kepala puskesmas) Disampaikan terima kasih atas kehadiran seluruh karyawan UPTD Puskesmas Wanadadi 1. Workshop mutu adalah awal persiapan akreditasi, peningkatan mutu dengan pelayanan secara internal terlebih dahulu. Persiapan akreditasi untuk siap menuju “Purna”. Kebijakan Mutu yang lama sudah tidak sesuai dengan kondisi yang ada untuk itu perlu dikaji kembali. Pedoman, kebijakan harus dikaji ulang untuk menghadapi re akreditasi tahun 2022. 3. Penyampaian Materi “Konsep Mutu dan Penerapan Tata Kelola Mutu” oleh Ketua Tim Mutu Puskesmas (Nunuk W, SKM) Mengapa puskesmas harus menerapkan Upaya peningkatan Mutu, karena ini sesuai dengan Arah Kebijakan Program Prioritas Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dari kementerian kesehatan. Ada 5 prioritas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pelayan kesehatan dasar dengan peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi yaitu: 1) Peningkatan Kesehatan Ibu, anak reproduksi 2) Percepatan perbaikan gizi masyarakat 3) Peningkatan pengendalian penyakit 4) Pembudayaan Gerakan Masyarakat Sehat 5) Penguatan Sistem Kesehatan. Pada workshop ini kita akan mengkaji Penguatan Sistem kesehatan yang memiliki target yaitu % fasilitas kesehatan FKTP terstandar dan % RS terakreditasi, untuk itu perlu adanya penyempurnaan sistem akreditasi pelayan kesehatan pemerintah dan swasta. Strategi peningkatan mutu kementerian kesehatan dari tahun 2020 – 2024 adalah penguatan layanan primer & rujukan dalam rangka meningkatakan akses pelayan kesehatan dasar & rujukan, meningkatkan fasilitas pelayan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat kemudian dilakukan dengan



penyempurnaan sistem akreditasi yang sebelumnya 9 BAB menjadi 5 BAB, tanpa akreditasi pun Standar input tetap harus dipenuhi dan dilakukan. Pemenuhan sarana, prasaranan, alat dan SDM sudah menjadi standar yang harus dipenuhi oleh semua Puskesmas, bagaiman kita bisa bermutu apabila tenaga kesehatan (SDM) tidak lengkap sehingga sangat jelas bahwa kita tidak bisa memberikan pelayanan yang bermutu dan sesuai standar. Jadi, Input ini harus dilakukan secara bertahap harus dipenuhi oleh pemerintah pusat yang bekerja sama dengan pemerintah daerah sehingga penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagus dan upaya peningkatan mutu secara berkesinambugan bisa dilaksanakan di Fasyankes primen & rujukan. Kepatuhan Fasyankes terhadap Standar Input, Proses dan Output bisa di evaluasi melalui Proses Akreditasi dengan melakukan pengukuran Indikator Mutu dan Pelaporan Insiden keselamatan Pasien. Fokus dan tugas dari Tim Mutu adalah pengukuran Indikator Mutu dan Pelaporan Insiden keselamatan Pasien, pada BAB 5 ada perbedaan Antara Indikator Mutu dan Indikator Kinerja. Tantangan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan, sistem akreditasi belum sepenuhnya terintegritasi dengan budaya peningkatan mutu, belum ada dokumentasi yang baik terkait efektivitas berbagai intervensi penignkatan mutu, masyarakat masih kurang aktif dalam menyampaikan aspirasinya, umpan balik bisa berupa keluahan atau pujian. Tantangan penyelenggaraan akreditasi itu pembiayaan dianggap mahal, proses persiapan yang panjang, penerapan standar belum menjadi budaya, biaya lembur, potensi gratifikasi dan pelanggaran etika surveyor. Analisis capaian skor akreditasi per BAB (BAB I – IX) yang paling rendah yaitu tata kelola Manajemen Mutu dan Risiko yaitu (BAB 3, 6, dan 9) sehingga perlu penguatan tata kelola mutu di puskesmas, apa yang terjadi apabila mutu ini tidak kita perhatikan maka bisa menggerus kepercayaan pada sistem pelayan kesehatan, mengubah perilaku dalam memilih pelayanan kesehatan, mengurangi motivasi pemberi pelayanan kesehatan, merugikan secara finansial, dan risiko serius tidak tercapainya universa health coverage. Strategi peningkatan mutu di fasyankes primer dalam upaya penguatan tata kelola mutu di puskesmas: Dinas kesehatan provinsi melakukan pemantauan mutu secara periodik, Penguatan peran dinas kesehatan kabupaten untuk melakukan pembinaan terpadu. Kementerian kesehatan telah membuat dan menyusun Pedoman Tata Kelola Mutu Puskesmas sehingga seluruh puskesmas di Indonesia menggunakan Panduan yang sama, ini akan menjadi acuan kita semua dalam mengelola mutu di puskesmas. Teori Juran: Mendefinisikan pelanggan dan kebutuhannya, kendali yang bersifat proaktif pada proses & desain, dan peningkatan mutu berkesinambungan. Langkah penetapan mutu (Crosby): Komitmen Manajemen, Membangun tim peningkatan mutu, pengukuran mutu, mengukur biaya mutu, membangun kesadaraan mutu, kegiatan perbaikan, perencanaan tanpa cacat, menekankan perlunya pelatihan pengawas, penyusunan tujuan, penghapusan sebab kesalahan, pengakuan, mendirikan dewan-dewan mutu dan lakukan lagi. Teori Edward W. Deming: Dalam pemecahan masalah dengan metode PDSA (Plan, Do, Study, Act) Kerangka kerja Donabedian: Mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dan dinilai dari tiga komponen yang dikenal dengan segitiga Mutu Donabedian (Structure, Proses, Outcome). Permasalahan mutu sangat kompleks dan ada banyak perbedaan sudut pandang sehingga perlu pemahaman konsep tentang mutu pelayanan kesehatan, kita harus bersatu yaitu satu pemahaman satu konsep tentang apa itu mutu pelayanan kesehatan di puskesmas. Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan ada 7 yaitu: Efisien, efektif, tepat waktu, berorientasi pasien, adil, aman dan integritas.



Indikator Nasional Mutu Puskesmas: 1) Kepatuhan kebersihan tangan 2) Kepatuhan penggunaan APD 3) Kepatuhan Identifikasi Pasien 4) Keberhasilan Pengobatan Pasien TB semua Kasus SO 5) Ibu hamil memperoleh pelayanan ANC sesuai standar 6) Kepuasan Pasien (minimal 2 kali dalam setahun) Indikator mutu nasional merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan kesehatan di fasyankes primer atau rujukan. Di sistem pelayanan puskesmas permasalahnya sangat komplek sehingga kita menggunakn siklus PDSA, dari semua ini yang paling penting adalah Komitmen, komitmen kita semua dari kepemimpinannya, pengorganisasinya, budaya mutu, pemenuhan SPA SDM (Input) supaya tekad ini bisa terlaksanan (Proses) dan menghasilkan produk pelayanan kesehatan yang bermutu (Output). Jika kita tidak memperhatikan mutu layanan kesehatan maka kita akan tergerus, sistem akan terus berjalan dan kita akan ditinggalkan, ini merupakan ancama serius bagi kita penyelenggara pelayanan kesehatan. Penyampaian Struktur Organisasi Mutu UPTD Puskesmas Wanadadi 1: • Kepala Puskesmas : dr. Wahyudi • PJ Mutu : Nunuk Windariyanti • Sekretaris : Guntoro dan Ina Ba’dia Grajang • Tim PPI : M.Heri SA • Tim MR,KP : Desy Erowati • Tim MFK : Efi Wachidah Y • Tim Audit : Lina Yunarti • Koord.K3 : Warno • Korord Mutu Admen : Sri Hartati • Koord Mutu UKM : Ratmini • Koord Mutu UKPP : dr. Anik Artati D. 4. Penyampaian Materi “Dukungan Penyelenggaraan Tata Kelola Mutu (Lina Yunarti, S.Kep., Ns) 3 Point Dukungan Penyelenggaraan Mutu: 1) Komitmen Manajemen 2) Kepemimpinan 3) Pengorganisasian Mutu Dukungan penyelenggaraan Mutu (Komitmen Manajemen): a) Lingkungan kerja yang baik secara Internal ataupun Eksternal. Lingkungan yang baik harus saling menyemagati dan saling memberikan energi yang positif. Contohnya ketika ada pasien yang datang kita harus siap menerima dengan terbuka, menerima keluhan dan harus berlapang dada. Lingkungan yang mendukung organisasi, semua pegawai mendukung organisasi yang ada di puskesmas wanadadi 1. b) Penerapan sistem manajemen mutu tidak sekedar “menjiplak”  lebih kepada bagaimana agar dapat merubah paradigma dalam hal perbaikan mutu. c) Diperlukan komitmen dari seluruh komponen yang ada dalam suatu organisasi, yang merupakan langkah penting dalam membangun budaya mutu yaitu dengan Kejujuran, sukarela dan tanpa paksaan. Caranya dengan memberikan energi positif. d) Tantangan terbesar untuk memulai perubahan adalah bagaimana kita membangun komitmen organisasi sehingga seluruh pegawai (dari Atasan,



PJ sampai anggota) terlibat secara konsisten untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Untuk membangun komitmen bersama, pimpinan Puskesmas dan para penanggung jawab pada semua level dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membangun kesempatan kepada karyawan 2) Menghargai karyawan 3) Memberikan umpan balik 4) Lakukan komunikasi yang baik 5) Bangun kedekatan team Dukungan penyelenggaraan Mutu (Kepemimpinan): a) Upaya perbaikkan dan peningkatan mutu di puskesmas butuh “inovasi dan perbaikan” pada tingkat strategi di masing-masing pelayanan. b) Dibutuhkan pendekatan yang terintegrasi untuk mencapai perbaikan yang berkesinambungan yang dapat dilihat dalam program mutu. c) Kepemimpinan yang Kuat dan Efektif. d) Kepemimpinan dalam tata kelola mutu yang dengan cara tertentu mampu membangkitkan kemampuan yang cukup besar untuk dapat mempengaruhi SDM Puskesmas untuk berdedikasi tinggi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan di Puskesma. 5. Pengkajian Tata Nilai Puskesmas dan Penggalangan Komitmen Sesuai dengan SK pada tahun 2012 UPTD Puskesmas Wanadadi 1 mempunyai Tata Nilai yaitu SANTUN yang menjadi Budaya Puskesmas Wanadadi 1. S : Senyum A : Adil N : Nyaman T : Taat U : Ulet N : Niat Ikhlas Pada tahun 2021 ini kita akan melakukan pengkajian ulang Tata Nilai Puskesmas, oleh karena itu kepada seluruh staf puskesmas untuk memberikan pendapat, usulan atau saran terkait Tata Nilai Puskesmas yang baru yang diyakini dapat meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Proses pengkajian ini dilakukan dengan cara seluruh staf menuliskan usulan Tata Nilai di selembar kertas kemudian dikumpulkan dan didiskusikan dan disepakati bersama. Jumlah usulan yang diberikan staf sebanyak 40 orang. beragam kata yang di usulkan yang diantaranya adalah senyum, semangat, nyaman, niat ikhlas, jujur, taat, ulet, adil, sigap, amanah, akuntabilitas, totalitas, tertib, unggul, bertanggung jawab, memaafkan, integritas, disiplin, inovasi, komunikasi, Taqwa, teladan, handal, santu, simpati, memuliakan, dan empati. Dari berbagai kata tata nilai yang diusulkan bersama-sama di diskusikan dan disepakati untuk menggambil 8 kata yang nanti kemudian akan di rangkai menjadi Tata Nilai Puskesmas terbaru pada tahun 2021 yang akan dibuatkan SK nya. 8 kata tersebut adalah Senyum, Adil, Nyaman, Ulet, Sigap, Amanah, Inovatif dan Ikhlas. Untuk meningkatkan mutu puskesmas ini perlu dukungan dari seluruh staf puskesmas sehingga kami tim mutu akan menggali seberapa besar staf puskesmas mengganggap perannya itu mendukung tujuan pelayanan di puskesmas. Seluruh staf menerima lembar kertas untuk memberikan jawaban dari pertanyaan tersebut. semua jawaban yang diberikan oleh staf adalah “Penting” sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk mendukung tujuan pelayanan kesehatan di puskesmas baik didalam gedung ataupun diluar gedung semua staf berperan penting, penting yang dimaksud adalah semua staf memiliki peran masing-masing sesuai



tupoksinya mulai dari staf kebersihan sampai dengan kepala puskesmas. Seluruh staf adalah satu kesatuan yang harus saling melengkapi dan ada keterkaitannya dalam pelayanan di puskesmas. Selanjutnya Kepala Puskesmas bersama seluruh staf akan bersama-sama melakukan penggalangan komitmen yaitu bersama-sama menentukan kalimat komitmen bersama dan disepakati. Komitmen yang telah disepakati dibaca bersama-sama, yang di pimpin oleh kepala puskesmas dan diikuti oleh seluruh staf puskesmas. Isi dari kalimat Komitmen Bersama “Kami pimpinan dan seluruh karyawan UPTD Puskesmas Wanadadi 1 berkomitmen untuk bekerjasama dalam tim secara optimal dalam meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan”. Setelah pembacaan komitmen bersama dilanjutkan dengan penandatanganan oleh kepala puskesmas dan seluruh staf puskesmas pada Banner Komitmen Bersama sebagai tanda resmi berkomitmen dalam Peningkatkan Mutu dan Kinerja Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Wanadadi 1. 6. Penutup oleh Ketua Tim Mutu Puskesmas (Nunuk W, SKM) Harapan kami Tim Manajemen Puskesmas bahwa Tata Nilai yang kita semua yakini itu harus seiring dan sejalan dengan yang puskesmas tetapkan dan yang telah kita semua sepakati ini, sehingga apa yang kita lakukan dalam pelayanan kesehatan di puskesmas baik didalam gedung maupun diluar gedung bukan dasar dari suatu keterpaksaan tetapi juga menjadi tata nilai pada diri pribadi kita sendiri, sehingga itu akan mudah dilaksanakan dan mudah menjadi budaya kerja atau budaya mutu tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa ada beban. Kita semua mempunyai keyakinan yang positif bahwa kita semua adalah merupakan bagian yang penting dari keluarga UPTD Puskesmas Wanadadi 1, tanpa adanya bapak ibu 1 atau 2 orang maka kita tidak bisa berjalan didalam satu organisasi, sehingga kita semua Penting dan kita semua memiliki peran yang sama untuk meningkatan Mutu dan Kinerja Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Acara dapat berjalan sesuai rencana dan ditutup bersama dengan hamdalah Kesimpulan



Kegiatan Workshop dihadiri oleh seluruh karyawan puskesmas Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, pelayanan primer dan rujukan. UPTD Puskesmas Wanadadi 1 telah menunjukkan komitmen bersama yang ditandai dengan penandatanagn pada banner komitmen bersama. Untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah dan ringan, diperlukan upaya dan tekat yang cukup besar dari seluruh staf puskesmas baik dari kepala puskesmas sampai cleaning service.



Rekomendasi



1) Rapat mingguan mutu dilaksanakan tiap hari rabu 2) Masing-masing koordinator dalam struktur organisasi mutu untuk melakukan workshop kecil di unitnya 3) Masing-masing coordinator mutu internal untuk menyiapkan draf program mutu di trimester 4 ini dan tahun depan Wanadadi, 05 Oktober 2020 Notulis



Ina Ba’dia Grajang



Dokumentasi Workshop Peningkatan Mutu Dan Kinerja Pelayanan Kesehatan Tanggal 05 Oktober 2021