Nuri-Hasna Infografis Makalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HALAMAN JUDUL INFOGRAFIS DIGITAL PEMBELAJARAN DAN ANALISIS KONTEN INFOGRAFIS



Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah : Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Dosen : Tri Rochmadi, S.Kom.,M.Kom



Disusun Oleh: 1. Hasna Ulayya Eliana (171400004) 2. Nuri Hidayati (171400007)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ALMA ATA 2019



i



KATA PENGANTAR Assalaamu`alaikum Wr.Wb.



Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas rahmat dan karuniaNyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Infografis Digital Pembelajaran dan Analisis Konten Infografis dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Matematika. Dalam makalah ini kami membahas hal-hal tentang apa itu infografis, jenis-jenis infografis, tujuan/manfaat infografis, elemen infografis, cara membuat infografis, analisis konten infografis, dan kelebihan kekurangan infografis sebagai media pembelajaran. Diharapkan makalah ini dapat memperkaya wawasan mahasiswa mengenai kajian tentang pengembangan media pembelajaran khusususnya pada infografis. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, mungkin hanya ini yang dapat penulis sampaikan.Terima kasih.



Wassalaamu`alaikum Wr.Wb.



Yogyakarta, 16 Mei 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2 A. Pengertian Infografis .................................................................................................... 2 B. Tujuan Infografis .......................................................................................................... 4 C. Jenis-Jenis Infografis .................................................................................................... 4 D. Elemen Infografis .......................................................................................................... 5 E. Membuat Infografis ...................................................................................................... 5 F. Analisis Konten Infografis ........................................................................................... 7 G.



Kelebihan dan Kelemahan Infografik sebagai Media Pembelajaran ..................... 9



BAB III KESIMPULAN....................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Menyampaikan informasi secara visual sudah dikenal sejak lama, seperti pada zaman manusia purba dimana banyak terdapat lukisan di dalam gua yang menggambarkan suatu kejadian. Penyampaian informasi secara visual memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan teks, karena manusia dapat jauh lebih cepat menangkap informasi yang disampaikan. Salah satu alasannya adalah informasi yang ditangkap secara visual akan diproses sekaligus oleh otak, berbeda dengan informasi yang disampaikan via teks, dimana informasi akan diproses secara linear (dari awal kalimat hingga ke ujung kalimat). Saat melihat kumpulan data yang disajikan secara monoton tentunya akan menjadi bosan. Rasa bosan yang timbul tersebut akan membuat menjadi tidak fokus dan tidak peduli dengan apa yang disampaikan dari data. Banyak sekali hal yang bisa dilakukan agar suatu data terlihat lebih menarik untuk dibaca, salah satunya adalah dengan disajikan menjadi infografis. Dalam makalah ini akan membahas tentang infografis. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian Infografis ? 2. Apa tujuan Infografis ? 3. Apa saja jenins-jenis Infografis ? 4. Apa saja elemen dalam Infografis ? 5. Bagaimana cara membuat Infografis ? 6. Bagaimana analisis konten Infografis ? 7. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari infografis sebagai media pembelajaran ?



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Infografis Infografis/ infographics berasal dari bahasa Inggris information + graphics. Infografis merupakan visualisasi data, gagasan, informasi atau pengetahuan melalui bagan, grafis, jadwal dan lainnya agar data, gagasan, informasi atau pengetahuan tersebut dapat disajikan lebih dari sekedar teks dan memiliki dampak visual yang cukup kuat dan lebih menarik. Secara umum diartikan sebagai teknik penyajian informasi secara visual/grafis, sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Infografis merupakan sebuah bentuk penyajian data dengan konsep visual yang terdiri dari susunan teks dan tambahan gambar-gambar ilustrasi menarik. Tahapan dalam proses pembuatan infografis pada umumnya disebut dengan beberapa macam istilah, diantaranya adalah data visualization, information design, maupun information architecture. Hasil akhir dari sebuah pembuatan infografis adalah menampilkan presentase gambar visual yang lebih banyak daripada informasi teksnya. Infografik dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran baik itu didalam kelas maupun di luar kelas. Bentuk-bentuk infografik yang unik dan menarik bisa menarik minat siswa dalam mendalami pembelajaran. Di dalam kelas, Seorang guru bisa menggunakan infografik untuk menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk visual untuk memberikan pembelajaran yang lebih bermakna. Dalam pembelajaran terpadu infografik bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Aktivitas diskusi kelompok, Penyajian materi, penugasan terstruktur dan aktivitas lainnya dari pembelajaran terpadu bisa dilakukan dengan infografik. Contoh infografis:



2



3



B. Tujuan Infografis Tujuan dibuatnya infografis antara lain: 1) Untuk mengkomunikasikan pesan yang kompleks menjadi lebih sederhana. 2) Dapat mempresentasikan informasi lebih singkat dan mudah dipahami. 3) Dapat menjelaskan data lebih mudah. 4) Dapat memonitor secara periodic setiap parameter perubahan. Tujuan infografis sama dengan public speaking. Tujuan infografis adalah untuk menginformasikan, menghibur, dan mempersuasi audiens sehingga audiens memberikan perhatian (membaca), menyimpulkan dan melakukan aksi sesuai dengan informasi dalam infografis tersebut. C. Jenis-Jenis Infografis 1) Infografis statis Infografis yang dibuat dalam bentuk visual statis atau gambar yang tidak bergerak. Jenis infografis ini adalah jenis paling umum digunakan dalam menyampaikan informasi dalam berbagai kebutuhan, diantaranya media cetak dan hasil-hasil penelitian. 2) Infografis animasi Infografis yang menyajikan informasi dalam bentuk audio video. Infografis jenis ini bisa disajikan dengan dua atau 3 dimensi yang telihat lebih kompleks, misalnya televisi dan youtube. Sehingga saat melihat data dengan konsep infografis ini akan terasa menyenangkan dan tidak membosankan. Infografis animasi biasanya dikenal juga dengan istilah animated infographics karena konsepnya memadukan unsur gambar yang bergerak dengan background suara yang memperkuat pesan yang 4



disampaikan. Orang orang yang berkecimpung di bidang infografis ini biasanya adalah orang yang bekerja di bidang animasi, director, ilustrator, maupun seniman musik. 3) Infografis interaktif Infografis yang dibuat pada sebuah website agar pengguna dapat berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan. Jenis infografis ini yang paling kompleks dari kedua jenis sebelumnya. Target dari infografis ini adalah selain menyajikan informasi, juga bisa dilakukan sebuah interaksi terhadap infografis yang disajikan. Butuh kerjasama antara pembuat infografis dengan developer atau programmer untuk menjalankan jenis infografis ini dengan lancar. Salah satu infografis yang yang bisa dibuat dengan jenis ini adalah infografis mengenai jenis-jenis sayuran yang ada di Indonesia dimana anda dimungkinkan untuk mengklik setiap kategori sayuran yang akan memunculkan data mengenai informasi dan gambar animasi mengenai sayuran tersebut. Para pengakses informasi dengan infografis interaktif ini akan menemukan data secara lebih cepat, tepat, dan efisien sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. D. Elemen Infografis Elemen grafis digunakan sebagai upaya untuk mempersingkat informasi tanpa mengurangi kejelasan dari informasi tersebut. Bahasa yang digunakan pun biasanya bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Hasil akhir dari infografis lebih didominasi bentuk visual daripada informasi teks. Penggunaan simbol-simbol grafis yang universal disertai bahasa dan teks yang sedikit, memudahkan komunikan (pembaca) memahami informasi yang terkandung dalam infografis tersebut. Elemen infografis antaralain : 1) Material, berupa data, informasi atau pengetahuan yang akan menjadi materi atau isi dalam infografis. Tanpa materi berupa data, informasi atau pengetahuan, infografis tidak akan bisa dibuat. 2) Kreator, berupa perangkat lunak (software) yang akan mendukung pembuatan sebuah infografis. 3) Elemen visual, berupa koding warna, garis dan ikon yang akan dipergunakan dalam infografis. E. Membuat Infografis Membuat karya infografis dari nol akan sangat memuaskan bagi sang kreator. Tetapi dalam kondisi tertentu terutama saat ini, dimana pengguna menginginkan kecepatan, tepat dan ekonomis. Maka cara terbaik adalah memanfaatkan tools atau alat yang bersifat online 5



maupun offline. Offline sering dilakukan dengan mengandalkan koleksi template. Membuat infografis dengan cara yang mudah yaitu dengan memanfaatkan media daring/website yang menyediakan layanan pembuatan infografis mulai dari yang gratis hingga aplikasi berbayar yang khusus dibuat untuk memproduksi infografis, seperti : 1)



Picktochart (www.picktochart.com)



2)



Easely (www.easely.ly)



3)



Visme (www.visme.co)



4)



Canva (www.canva.com)



5)



Infogram (www.infogr.am)



6)



venngage (www.venngage.com)



7)



charts (www.icharts.net)



8)



Statsilk (www.statsilk.com)



9)



Tableu public (public.tableu.com)



10)



Creately (www.creately.com)



11)



conarchive (www.iconarchive.com



12)



Many Eyes (http://manyeyes.alphaworks.ibm.com/manyeyes/)



13)



Inkscape (https://inkscape.org/en/) Langkah membuat infografis :



Membuat sebuah karya grafis yang berhubungan dengan data-data riil dengan hasil yang bias dinikmati semua kalangan tidak hanya membutuhkan keinginan yang kuat. Tetapi juga pola kerja desain yang benar. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat infografis dalam sebuah tim yang terdiri dari : editor, designer dan analisis data. 1. Memilih topik. Mencari tahu apa yang sedang menjadi pembicaraan di Internet/media sosial, atau mencari tahu informasi seperti apa yang akan diolah menjadi infografis. 2. Melakukan survey dan riset. Mencari sumber-sumber data dari buku di perpustakaan, Mencari sumber-sumber data dari Internet, mencari dari sumber-sumber internal. 3. Mendapatkan data. Mengumpulkan sumber-sumber data dari buku, internet dan sumber-sumber internal. 4. Menganalisis data. Menganalisis, mempelajari, membaca dan mengartikan data yang didapatkan dari buku-buku, internet dan sumber-sumber internal. 5. Membuat narasi. 6



Membuat narasi, membangun cerita berdasarkan makna dari data yang didapat. 6. Membuat sketsa/wireframe. Membuat berbagai sketsa visual. 7. Editing Mengedit format dan menyusun tampilan data untuk dimuat kedalam visualisasi. 8. Desain Mengintegrasikan elemen visual yang telah disusun. 9. Melakukan pengujian Melakukan validasi terhadap data dalam visualisasi. 10. Penyempurnaan Melakukan perbaikan berdasarkan hasil pengujian. F. Analisis Konten Infografis Sneh (2009) memaparkan bahwa anatomi sebuah infografik yang dibagi dalam tiga bagian yakni visual, konten, dan pengetahuan. Pertama, aspek visual dalam infografik memiliki relasi yang kuat dengan desain. Sementara itu, desain dari sebuah infografik memiliki prioritas yang beragam tentang daya tarik, pemahaman, dan retensi berdasarkan tujuan dan sasaran infografik itu sendiri. Kedua, konten infografik dapat dibagi dalam tiga segmen, yaitu pengantar, konten utama, dan kesimpulan. Bagian pendahuluan diperlukan untuk memperkenalkan pembaca pada topik infografik. Bagian ini biasanya terdiri atas kombinasi judul dan teks atau paragraf singkat. Bagian pengantar bisa juga mencakup beberapa visualisasi data yang membantu pemahaman dasar. Bagian konten utama untuk infografik adalah sesuatu yang harus diperhatikan oleh pembaca dan harus berisi informasi baru. Pada bagian ini, biasanya didominasi oleh bagian visual infografik. Bagian terakhir dari konten adalah sebuah kesimpulan, dan desain dari infografik harus mengarahkan pembaca ke akhir tampilan dan membungkus semua pesan yang disampaikan. Ketiga, bagian pengetahuan pada infografik berfungsi untuk menunjukkan fakta dan deduksi dari konten. Menyoroti konten yang relevan untuk memancing deduksi dengan mudah adalah sebuah seni tersendiri. Jika infografik bersifat konsentris, memiliki konten yang paling penting baik secara visual maupun faktual akan menjadi nilai plus jika ditempatkan di tengah. Beberapa praktisi memberikan saran bagaimana untuk menciptakan sebuah infografik yang baik. Teori-teori yang digunakan pun telah disesuaikan dengan persepsi manusia terhadap desain dan konten infografik. Penelitian menunjukkan bahwa pikiran 7



manusia secara otomatis menerima detail visual dalam jumlah yang menakjubkan hanya dalam sekejap. Hal ini mendukung klaim bahwa infografik efektif karena didorong kemampuan daya ingat manusia terhadap visual. Untuk menciptakan infografik yang mudah diingat, desainer harus menggunakan objek yang dapat dikenali manusia dan dilihat dalam kehidupan sehari-hari seperti foto, bagian tubuh, ikon, hewan, atau makanan. Infografik yang berwarna juga diklaim lebih baik, karena dalam beberapa penelitian menemukan bahwa infografik yang menggunakan lebih dari enam warna lebih berkesan daripada yang hanya menggunakan sedikit variasi warna atau hanya hitam dan putih. Selain penyajian infografik, kualitas konten juga perlu digaris bawahi. Dunlap dan Lowenthal (2016) memaparkan ada lima kualitas situasional yang berhubungan dengan konteks tentang bagaimana membuat infografik yang menarik: 1) Immediacy Untuk membangun kedekatan, seorang desainer atau pemberi informasi perlu melibatkan audiens secara langsung dan instan dengan konten untuk menciptakan rasa urgensi atau gairah (excitement ). Struktur dan tata letak infografik dapat mendukung kedekatan melalui pembagian detail emosional dan sensual, misalnya dengan bercerita. 2) Malleability Sifat yang lentur memungkinkan pengguna untuk mengendalikan makna dan relevansi pribadi, serta menjadi bagian dari penciptaan pengalaman. Agar fleksibel, infografik membutuhkan kelenturan yang cukup, sehingga khalayak dapat merangsang pengalaman infografik dan hasil yang terkait dengan tindakan terkontrol yang diambil karena paparan infografik. 3) Compellingness Infografik yang menarik sangat berpotensi untuk membangkitkan minat, perhatian, dan kekaguman dari pembaca. Infografik dapat menjadi menarik dengan memberikan ide atau masalah yang provokatif atau baru; informasi yang mengejutkan juga bisa membuat pesan mudah diingat dan menempel. Cara lain untuk membuat infografik persuasif adalah dengan menggunakan struktur narasi yang membuat pembaca harus menyimak semua konten untuk mengetahui apa yang terjadi pada akhirnya. 4) Resonance Resonansi adalah tentang gema, pengalaman indrawi yang mengarah pada efek yang kuat dan relevan. Resonansi juga berhubungan dengan koneksi, ketika infografik berhasil membantu audiens dalam menemukan sebuah hubungan, maka akan semakin resonan untuk mereka. 8



5) Coherence Infografik yang koheren adalah yang memberikan pesan lengkap yang kredibel dan dapat dipercaya. Tanpa konsistensi, sebuah infografik menjadi inkoheren dan tidak teratur, yang kemudian secara negatif mempengaruhi kemampuan pembaca untuk terlibat dan memperoleh makna dari sebuah infografik. Infografik yang baik akan menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat membuat infografik tidak layak untuk dikonsumsi pembaca. Adapun, kesalahan-kesalahan yang banyak ditemukan dalam infografik antara lain desain yang serampangan, infografik yang membingungkan, terlalu banyak informasi, desain yang buruk, serta informasi yang menyesatkan G. Kelebihan dan Kelemahan Infografik sebagai Media Pembelajaran 1. kelebihan infografik sebagai media pembelajaran a. Menampilkan gagasan-gagasan rumit dalam bentuk yang lebih simpel dan sederhana b. Menarik minat siswa karena memiliki bentuk-bentuk unik serta warna-warna indah c. Bisa digunakan dalam pembelajaran tak hanya didalam kelas tetapi juga di luar kelas d. Tampilan infografik yang modern dan elegan membentuk citra positif bagi media pembelajaran e. Murah biaya bahkan ada situs khusus yang bisa membuat infografik secara gratisan f. Tampilan infografik bisa disesuaikan dengan ke inginan guru sesuai dengan keadaan dan fakta-fakta yang ada dilapangan g. sangat efektif untuk mata pelajaran IPS, sejarah, biologi, PKN, Bahasa indonesia dan mata pelajaran lainnya yang memiliki banyak cakupan informasi dan pengetahuan. b. kita tak bisa menampik keberadaan teknologi canggih, yang perlu kita lakukan adalah mengarahkannya ke arah yang lebih positif 2. kelemahan infografik a. Dibutuhkan kemampuan komputerisasi b. Dibutuhkan eksplorasi yang mendalam dalam proses pembelajaran c. Untuk pembelajaran tertentu seperti matematika dan IPA fisika penggunaan infografik terbatas pada materi-materi tertentu saja. d. Tidak efektif untuk mengembangkan skill-skill khusus pada suatu mata pelajaran.



9



BAB III KESIMPULAN



Infografis/ infographics berasal dari bahasa Inggris information + graphics. Infografis merupakan visualisasi data, gagasan, informasi atau pengetahuan melalui bagan, grafis, jadwal dan lainnya agar data, gagasan, informasi atau pengetahuan tersebut dapat disajikan lebih dari sekedar teks dan memiliki dampak visual yang cukup kuat dan lebih menarik. Infografik dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran baik itu didalam kelas maupun di luar kelas. Bentuk-bentuk infografik yang unik dan menarik bisa menarik minat siswa dalam mendalami pembelajaran. Dalam pembelajaran terpadu infografik bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Aktivitas diskusi kelompok, Penyajian materi, penugasan terstruktur dan aktivitas lainnya dari pembelajaran terpadu bisa dilakukan dengan infografik. Tujuan infografis adalah untuk menginformasikan, menghibur, dan mempersuasi audiens sehingga audiens memberikan perhatian (membaca), menyimpulkan dan melakukan aksi sesuai dengan informasi dalam infografis tersebut. Jenis-jenis infografis yaitu infografis statis, infografis animasi, dan infografis interaktif. Jenis infografis yang paling kompleks yaitu infografis interaktif. Membuat infografis dengan cara yang mudah yaitu dengan memanfaatkan media daring/website yang menyediakan layanan pembuatan infografis mulai dari yang gratis hingga aplikasi berbayar yang khusus dibuat untuk memproduksi infografis.



10



DAFTAR PUSTAKA



Diansyah, Agus. Media Pembelajaran Infografis Bagi Peserta Didik. Diakses dari https://dakwahdigital.blogspot.com/2015/05/media-pembelajaran-infografik-bagi.html



pada



tanggal 16 Mei 2019 Kurniasih,



Nuning.



Infografis.



Diakses



dari



https://www.academia.edu/17137630/Infografis pada tanggal 16 Mei 2019 Sekar Arum, Nenden. Mencermati dan Menganalisis Infografis Ala Media Online di Indonesia.



Diakses



dari



https://www.academia.edu/36760356/Mencermati_dan_Menganalisis_Infografik_Ala_Media _Online_di_Indonesia pada tanggal 16 Mei 2019



11