Ontologi Kuantitatif Dan Kualitatif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ontologi Kuantitatif dan Kualitatif Ontologi dapat mendekati masalah hakekat kenyataan dari dua macam sudut pandang. Orang dapat mempertanyakan, “kenyataan itu tunggal atau jamak?” yang demikian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Atau orang dapat juga mengajukan pertanyaan, “dalam babak terakhir, apakah yang merupakan kenyataan itu?’ yang demikian ini merupakan pendekatan secara kualitatif. Dalam hubungan tertentu, segenap masalah dibidang ontology dapat dikembalikan kepada sejumlah pertanyaan yang bersifat umum, seperti “bagaimanakah cara kita hendak membicarakan kenyataan”. Ontologi Penyelesaian Masalah Materialisme Yang terdalam ialah materi.seorang naturalisme mendasarkan ajarannya pada pengertian “alam”, berusaha melampaui pengertian “alam” dan mendasar diri pada macam substansi atau kenyataan terdalam yang dinamakan “materi”. Sebelum berkembangnya fisika modern dengan hasil panyelidikannnya yang menunjukkan bahwa substansi reniks yang keras, bulat serta tidak tertimbus yaitu atom ternyata masih dapat dipecahkan lebih lanjut, maka substansi semacam itulah yang dipandang sebagai materi. Kaum materalisme pada masa lampau memandang alam semesta tersusun dari zat-zat renik yang terdalam tersebut dan memandang alam semesta dapat diterangkan berdasarkan hukum-hukum dinamika. Berangakta dari pemahaman itu kaum materialis dewasa ini mengenal rumus yang paling mengejutkan di dalam fisika yaitu E=MC2, yang menggambarkan bahwa tenaga E kedudukannya dapat saling dipertukarkan dengan massa M. Monoisme Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua, baik yang asal berupa materi ataupun rohani. Paham ini kemudian terbagi kedalam 2 aliran : Materialisme,- Aliran materialisme ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani. Aliran pemikiran ini dipelopori oleh Bapak Filsafat yaitu Thales (624546 SM). Dia berpendapat bahwa sumber asal adalah air karena pentingnya bagi kehidupan. Aliran ini sering juga disebut naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. Yang ada hanyalah materi/alam, sedangkan jiwa /ruh tidak berdiri sendiri. Tokoh aliran ini adalah Anaximander (585-525 SM). Dia berpendapat bahwa unsur asal itu adalah udara dengan alasan bahwa udara merupakan sumber dari segala kehidupan. Dari segi dimensinya paham ini sering dikaitkan dengan teori Atomisme. Menurutnya semua materi tersusun dari sejumlah bahan yang disebut unsur. Unsur-unsur itu bersifat tetap tak dapat dirusakkan. Bagian-bagian yang terkecil dari itulah yang dinamakan atom-atom. Tokoh aliran ini adalah Demokritos (460-370 SM). Ia berpendapat bahwa hakikat alam ini merupakan atom-atom yang banyak jumlahnya, tak dapat di hitung dan amat halus. Atomatom inilah yang merupkan asal kejadian alam. Idealisme,- Idealisme diambil dari kata idea, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Idelisme sebagai lawan materialisme, dinamakan juga spiritualisme. Idealisme berarti serbacita, spiritualisme berarti serba ruh. Aliran idealisme beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang



beraneka ragam itu semua berasal dari ruh (sukma) atau sejenis dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang



http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/pengertian-ontologi-dalam-filsafat-ilmu.html