14 0 3 MB
OSCE ANESTESI
TEMPLATE OSCE STATION 1. 2.
Nomor station Judul station
3. 4.
Waktu yang dibutuhkan Tujuan station
5.
Kompetensi
6.
Kategori
7.
Instruksi untuk peserta ujian
8.
Instruksi untuk penguji
5‐3. Syok hipovolemik SKDI : 05.03 15 menit Menilai kemampuan : 3B Pemeriksaan fisik, menegakkan diagnosis serta penatalaksanaan pada kasus syok hemoragik 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik/psikiatri 3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang 4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding 5. Tatalaksana nonfarmakoterapi 6. Tatalaksana farmakoterapi 7. Komunikasi dan edukasi pasien 8. Perilaku profesional 1. Sistem Saraf 2. Psikiatri 3. Sistem Indra 4. Sistem Respirasi 5. Sistem Kardiovaskular 6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas 7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih 8. Sistem Reproduksi 9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi 10. Sistem Hematologi dan Imunologi 11. Sistem Muskuloskeletal 12. Sistem Integumen SKENARIO KLINIK: Seorang laki‐laki usia 50 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan utama nyeri pada kaki kanan, sebelumnya pasien mengalami kecelakaan. Pasien terlihat lemah dan pucat. TUGAS : 1. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien ini 2. Tentukan diagnosis dan diagnosis banding pada pasien ini 3. Lakukanlah penatalaksanaan non farmakoterapi terhadap pasien ini SKENARIO KLINIK: Seorang laki‐laki usia 50 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan utama nyeri pada kaki kanan, sebelumnya pasien mengalami kecelakaan. Pasien terlihat lemah dan pucat. TUGAS : 1. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien ini 2. Tentukan diagnosis dan diagnosis banding pada pasien ini 3. Lakukanlah penatalaksanaan non farmakoterapi terhadap pasien ini INSTRUKSI UMUM 1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer! 2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis! 3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer! 4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji! 5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)! 6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE! INSTRUKSI KHUSUS: 1. Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta dalam melakukan pemeriksaan fisik. Dari pemeriksaan ditemukan : Airway clear Breathing : frekuensi nafas 24 x/I suara nafas vesikuler suara tambahan tidak dijumpai, Circulation : akral dingin, pucat, basah, Tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi Nadi 120x/m, t/v kecil halus,
Disabilities : kesadaran alert/ kompos mentis, pupil isokor reflek cahaya (+), 3mm/3mm Exposure : dijumpai jejas kemerahan, oedem dan nyeri di daerah paha, 2.
Penguji mengamati dan menilai diagnosis dan diagnosis banding Diagnosis: Syok hipovolemik Diagnosis banding: a. Syok Obstructive/ Septic b. Syok Neurogenik 3. Penguji mengamati dan menilai prosedur penatalaksanaan non farmakoterapi terhadap pasien ini Peserta ujian melakukan tindakan pemasangan infus dengan lengkap dan berurutan. 1) Menghubungkan cairan infus dengan infus set ( periksa jangan ada udara pada selang infus) 2) Letakkan pasien pada posisi yang nyaman, sebaiknya lengan pasien disangga dengan bantal kecil, Identifikasi vena yang akan dikanulasi, vena daerah ante‐ cubital (punggung tangan) kiri ( v.basilica atau v. cephalica) 3) Pasang torniket pada lengan bagian proximal dari daerah vena yang akan dikanulasi, (nadi arteri radialis harus tetap teraba), Minta pasien untuk buka tutup genggaman tangan ( memperbesar pengisian vena) 4) Desinfeksi bagian kulit dengan larutan chlorhexidine atau alcohol 70%, biarkan sampai kering dan jangan raba atau sentuh lagi bagian tersebut. 5) Buka iv‐catheter yang sdh dipilih ukurannya, pegang dengan posisi bevel stylet menghadap keatas 6) Pegang tangan pasien dengan tangan kiri, gunakan ibu jari menekan dan fiksasi (untuk stabilisasi) distal vena yang akan dikanulasi, Pegang iv‐catheter sejajar vena, dan membentuk sudut 100‐300 dengan permukaan kulit, lakukan insersi (tusukan). Bila iv‐catheter sudah masuk yang ditandai dengan adanya darah yang masuk kedalam chamber (flash back), kemudian datarkan iv‐catheter untuk mencegah tertusuknya dinding posterior dari vena, sorong masuk ± 1 mm. Tarik stylet perlahan dan darah harus terlihat masuk kedalam iv‐catheter, hal ini memberi konfirmasi bahwa iv‐catheter berada dalam vena. 7) Sorong masuk iv‐catheter kedalam vena dengan perlahan, bebaskan torniket, masukkan stylet kedalam kantong sampah benda tajam. 8) Hubungkan dengan set infus dan lakukan flush iv‐catheter untuk memastikan patensi dan mudahnya aliran tanpa adanya rasa sakit, resistensi, dan timbulnya pembengkakan, Fixasi iv‐catheter dengan moisture‐permeable transparent dressing ( supaya bila ada phlebitis atau dislodge dapat terlihat), bila tidak ada dapat digunakan plester dengan cara fiksasi silang ( bentuk pita) 4. 5.
Instruksi untuk pasien standar
Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya kepada peserta selain yang ditentukan. Penguji memberikan informasi terhadap data yang dibutuhkan setelah peserta melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan apa yang diperiksa oleh peserta (jika ada).
Nama : Rentang usia : … tahun Jenis kelamin : Pekerjaan : Status pernikahan : Pendidikan terakhir : Riwayat penyakit sekarang Keluhan utama : Sejak kapan : Perjalanan penyakit : Keluhan lain terkait keluhan utama : Hal‐hal yang memperburuk keluhan: Hal‐hal yang mengurangi keluhan: Riwayat pengobatan sekarang:
Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Riwayat kebiasaan sosial Olah raga: Diet : Riwayat lingkungan dan kebiasaan sehari‐hari: Dst. Peran yang harus dilakukan (Bila perlu sertakan foto) 9.
Tata letak Station
10. Kebutuhan Laboran 11. Kebutuhan Manekin 12. Kebutuhan Set Alat
12. Penulis 13. Referensi
Model 2 Ada, untuk membantu men set ulang peralatan habis pakai Ada, Manequin tangan untuk kanulasi vena perifir Setting ruangan dokter pasien Meja dan kursi dokter Kursi pasien Meja dan kursi penguji Meja peralatan Bed pemeriksaan Wastafel atau simulasi wastafel Spygmomanometer raksa Stetoskop Termometer raksa untuk aksila Penlight Alkohol gliserin spray Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan Rekam medis Blanko pemeriksaan penunjang Blanko resep Tempat sampah medis tertutup Tempat sampah nonmedis Tissue Jam dinding (dipasang di tembok agar dapat dilihat peserta) Ballpoint Sarung tangan (glove) Manequine Manequin tangan untuk kanulasi vena perifir Tiang infus Cairan infus (Ringer Laktat) Set infus iv‐catheter ( jarum infus) no: 18 G karet untuk torniket (pembendung) alkohol 70%, kasa atau kapas, plester gunting nier bekken (bengkok) penlight dr. Cut Meliza Zainumi Mked (An) SpAn Institusi: Universitas Sumatera Utara
1 set 1 buah 1 set 1 buah 1 set 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 botol 1 buah 15 lembar 1 bendel 1 bendel 1 buah 1 buah 1 kotak 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
RUBRIK PENILAIAN OSCE STATION ... I. Rubrik KOMPETENSI 1. 2. Pemeriksaan Fisik
0 Peserta ujian tidak mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan Peserta ujian tidak melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah klinik pasien Peserta tidak melakukan pemeriksaan, dan tidak sesuai urutan
3. 4.
Menentukan diagnosis dan diagnosis banding
Peserta ujian tidak dapat menentukan diagnosis dan diagnosis banding
5.
Tatalaksana nonfarmakoterapi
Peserta ujian tidak melakukan tindakan Atau melakukan tetapi tidak sesuai perintah Atau melakukan tetapi tidak sesuai masalah klinik pasien
1
2
3
Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, menggunakan sarung tangan melakukan pemeriksaan fisik namun hanya tanda vital saja
Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, menggunakan sarung tangan melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang benar. Peserta melakukan pemeriksaan sesuai urutan, namun tidak lengkap
Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, menggunakan sarung tangan serta melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip sebagai berikut: Melakukan pemeriksaan airway dengan head tilt, chin lift, jaw thrust, airway bebas dengan tidak ada snoring, gurling, crowing Breathing : menilai frekuensi nafas, suara pernafasan Circulation :memeriksa akral, tekanan darah dan frekuensi nadi Disability : alert/verbal/pain/ unresponse. Pemeriksaan pupil, RC Exposure : memeriksa seluruh tubuh untuk melihat kelainan
Peserta ujian dapat menetapkan satu diagnosis banding
Peserta ujian dapat menetapkan beberapa diagnosis banding secara tidak lengkap
Diagnosis: Syok Hemorrhagik ( Syok Perdarahan) Diagnosis banding: a. Syok Obstructive/ Septic b. Syok Neurogenik Peserta ujian melakukan tindakan pemasangan infus dengan lengkap dan berurutan.
‐‐
Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap Tetapi Tidak lengkap
1) Menghubungkan cairan infus dengan infus set ( periksa jangan ada udara pada selang infus) 2) Letakkan pasien pada posisi yang
BOBOT SKOR 3
2
3
nyaman, sebaiknya lengan pasien disangga dengan bantal kecil, Identifikasi vena yang akan dikanulasi, vena daerah ante‐cubital (punggung tangan) kiri ( v.basilica atau v. cephalica) 3) Pasang torniket pada lengan bagian proximal dari daerah vena yang akan dikanulasi, (nadi arteri radialis harus tetap teraba), Minta pasien untuk buka ( tutup genggaman tangan memperbesar pengisian vena) 4) Desinfeksi bagian kulit dengan larutan chlorhexidine atau alcohol 70%, biarkan sampai kering dan jangan raba atau sentuh lagi bagian tersebut. 5) Buka iv‐catheter yang sdh dipilih ukurannya, pegang dengan posisi bevel stylet menghadap keatas 6) Pegang tangan pasien dengan tangan kiri, gunakan ibu jari menekan dan fiksasi (untuk stabilisasi) distal vena yang akan dikanulasi, Pegang iv‐ catheter sejajar vena, dan membentuk sudut 100‐300 dengan permukaan kulit, lakukan insersi (tusukan). Bila iv‐ catheter sudah masuk yang ditandai dengan adanya darah yang masuk kedalam chamber (flash back), kemudian datarkan iv‐catheter untuk mencegah tertusuknya dinding posterior dari vena, sorong masuk ± 1 mm. Tarik stylet perlahan dan darah harus terlihat masuk kedalam iv‐ catheter, hal ini memberi konfirmasi bahwa iv‐catheter berada dalam vena. 7) Sorong masuk iv‐catheter kedalam
vena dengan perlahan, bebaskan torniket, masukkan stylet kedalam kantong sampah benda tajam. 8) Hubungkan dengan set infus dan lakukan flush iv‐catheter untuk memastikan patensi dan mudahnya aliran tanpa adanya rasa sakit, resistensi, dan timbulnya pembengkakan, Fixasi iv‐catheter dengan moisture‐permeable transparent dressing ( supaya bila ada phlebitis atau dislodge dapat terlihat), bila tidak ada dapat digunakan plester dengan cara fiksasi silang ( bentuk pita) 6. 7. 8. Perilaku profesional
II. Global performance
Peserta ujian tidak meminta izin secara lisan dan sama sekali tidak melakukan poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati‐hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
1. Meminta izin secara lisan dan 1‐2 poin berikut : 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati‐hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
1. Meminta izin secara lisan dan 3 poin berikut: Meminta izin secara lisan dan melakukan di bawah ini secara lengkap: 1. melakukan setiap tindakan dengan 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati‐hati dan teliti sehingga tidak berhati‐hati dan teliti sehingga membahayakan pasien dan diri tidak membahayakan pasien dan sendiri diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 2. memperhatikan kenyamanan 3. melakukan tindakan sesuai prioritas pasien 4. menunjukan rasa hormat kepada 3. melakukan tindakan sesuai pasien prioritas 5. mengetahui keterbatasan dengan 4. menunjukan rasa hormat kepada merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
2
Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian! TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS
SUPERIOR
9) Menghubungkan cairan infus dengan infus set ( periksa jangan ada udara pada selang infus) 10) Letakkan pasien pada posisi yang nyaman, sebaiknya lengan pasien disangga dengan bantal kecil, Identifikasi vena yang akan dikanulasi, vena daerah ante‐cubital (punggung tangan) kiri ( v.basilica atau v. cephalica) 11) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan non‐steril (non‐sterile gloves, CDC 2002) 12) Pasang torniket pada lengan bagian proximal dari daerah vena yang akan dikanulasi, (nadi arteri radialis harus tetap teraba), Minta pasien untuk buka tutup genggaman tangan ( memperbesar pengisian vena) 13) Desinfeksi bagian kulit dengan larutan chlorhexidine atau alcohol 70%, biarkan sampai kering dan jangan raba atau sentuh lagi bagian tersebut. 14) Buka iv‐catheter yang sdh dipilih ukurannya, pegang dengan posisi bevel stylet menghadap keatas 15) Pegang tangan pasien dengan tangan kiri, gunakan ibu jari menekan dan fiksasi (untuk stabilisasi) distal vena yang akan dikanulasi, Pegang iv‐catheter sejajar vena, dan membentuk sudut 100‐300 dengan permukaan kulit, lakukan insersi (tusukan). Bila iv‐catheter sudah masuk yang ditandai dengan adanya darah yang masuk kedalam chamber (flash back), kemudian datarkan iv‐catheter untuk mencegah tertusuknya dinding posterior dari vena, sorong masuk ± 1 mm. Tarik stylet perlahan dan darah harus terlihat masuk kedalam iv‐catheter, hal ini memberi konfirmasi bahwa iv‐catheter berada dalam vena. 16) Sorong masuk iv‐catheter kedalam vena dengan perlahan, bebaskan torniket, masukkan stylet kedalam kantong sampah benda tajam. 17) Hubungkan dengan set infus dan lakukan flush iv‐catheter untuk memastikan patensi dan mudahnya aliran tanpa adanya rasa sakit, resistensi, dan timbulnya pembengkakan, Fixasi iv‐catheter dengan moisture‐ permeable transparent dressing ( supaya bila ada phlebitis atau dislodge dapat terlihat), bila tidak ada dapat digunakan plester dengan cara fiksasi silang ( bentuk pita)
TEMPLATE OSCE STATION 1. 2.
Nomor station Judul station
3. 4.
Waktu yang dibutuhkan Tujuan station
5.
Kompetensi
6.
Kategori
7.
Instruksi untuk peserta ujian
8.
Instruksi untuk penguji
5‐3. Syok hipovolemik SKDI : 05.03 15 menit Menilai kemampuan : 3B Pemeriksaan fisik, menegakkan diagnosis serta penatalaksanaan pada kasus syok hemoragik 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik/psikiatri 3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang 4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding 5. Tatalaksana nonfarmakoterapi 6. Tatalaksana farmakoterapi 7. Komunikasi dan edukasi pasien 8. Perilaku profesional 1. Sistem Saraf 2. Psikiatri 3. Sistem Indra 4. Sistem Respirasi 5. Sistem Kardiovaskular 6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas 7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih 8. Sistem Reproduksi 9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi 10. Sistem Hematologi dan Imunologi 11. Sistem Muskuloskeletal 12. Sistem Integumen SKENARIO KLINIK: Seorang laki‐laki usia 50 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan utama nyeri pada kaki kanan, sebelumnya pasien mengalami kecelakaan. Pasien terlihat lemah dan pucat. TUGAS : 1. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien ini 2. Tentukan diagnosis dan diagnosis banding pada pasien ini 3. Lakukanlah penatalaksanaan non farmakoterapi terhadap pasien ini SKENARIO KLINIK: Seorang laki‐laki usia 50 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan utama nyeri pada kaki kanan, sebelumnya pasien mengalami kecelakaan. Pasien terlihat lemah dan pucat. TUGAS : 1. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien ini 2. Tentukan diagnosis dan diagnosis banding pada pasien ini 3. Lakukanlah penatalaksanaan non farmakoterapi terhadap pasien ini INSTRUKSI UMUM 1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer! 2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis! 3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer! 4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji! 5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)! 6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE! INSTRUKSI KHUSUS: 1. Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta dalam melakukan pemeriksaan fisik. Dari pemeriksaan ditemukan : Airway clear Breathing : frekuensi nafas 24 x/I suara nafas vesikuler suara tambahan tidak dijumpai, Circulation : akral dingin, pucat, basah, Tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi Nadi 120x/m, t/v kecil halus,
Disabilities : kesadaran alert/ kompos mentis, pupil isokor reflek cahaya (+), 3mm/3mm Exposure : dijumpai jejas kemerahan, oedem dan nyeri di daerah paha, 2.
Penguji mengamati dan menilai diagnosis dan diagnosis banding Diagnosis: Syok hipovolemik Diagnosis banding: a. Syok Obstructive/ Septic b. Syok Neurogenik 3. Penguji mengamati dan menilai prosedur penatalaksanaan non farmakoterapi terhadap pasien ini Peserta ujian melakukan tindakan pemasangan infus dengan lengkap dan berurutan. 1) Menghubungkan cairan infus dengan infus set ( periksa jangan ada udara pada selang infus) 2) Letakkan pasien pada posisi yang nyaman, sebaiknya lengan pasien disangga dengan bantal kecil, Identifikasi vena yang akan dikanulasi, vena daerah ante‐ cubital (punggung tangan) kiri ( v.basilica atau v. cephalica) 3) Pasang torniket pada lengan bagian proximal dari daerah vena yang akan dikanulasi, (nadi arteri radialis harus tetap teraba), Minta pasien untuk buka tutup genggaman tangan ( memperbesar pengisian vena) 4) Desinfeksi bagian kulit dengan larutan chlorhexidine atau alcohol 70%, biarkan sampai kering dan jangan raba atau sentuh lagi bagian tersebut. 5) Buka iv‐catheter yang sdh dipilih ukurannya, pegang dengan posisi bevel stylet menghadap keatas 6) Pegang tangan pasien dengan tangan kiri, gunakan ibu jari menekan dan fiksasi (untuk stabilisasi) distal vena yang akan dikanulasi, Pegang iv‐catheter sejajar vena, dan membentuk sudut 100‐300 dengan permukaan kulit, lakukan insersi (tusukan). Bila iv‐catheter sudah masuk yang ditandai dengan adanya darah yang masuk kedalam chamber (flash back), kemudian datarkan iv‐catheter untuk mencegah tertusuknya dinding posterior dari vena, sorong masuk ± 1 mm. Tarik stylet perlahan dan darah harus terlihat masuk kedalam iv‐catheter, hal ini memberi konfirmasi bahwa iv‐catheter berada dalam vena. 7) Sorong masuk iv‐catheter kedalam vena dengan perlahan, bebaskan torniket, masukkan stylet kedalam kantong sampah benda tajam. 8) Hubungkan dengan set infus dan lakukan flush iv‐catheter untuk memastikan patensi dan mudahnya aliran tanpa adanya rasa sakit, resistensi, dan timbulnya pembengkakan, Fixasi iv‐catheter dengan moisture‐permeable transparent dressing ( supaya bila ada phlebitis atau dislodge dapat terlihat), bila tidak ada dapat digunakan plester dengan cara fiksasi silang ( bentuk pita) 4. 5.
Instruksi untuk pasien standar
Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya kepada peserta selain yang ditentukan. Penguji memberikan informasi terhadap data yang dibutuhkan setelah peserta melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan apa yang diperiksa oleh peserta (jika ada).
Nama : Rentang usia : … tahun Jenis kelamin : Pekerjaan : Status pernikahan : Pendidikan terakhir : Riwayat penyakit sekarang Keluhan utama : Sejak kapan : Perjalanan penyakit : Keluhan lain terkait keluhan utama : Hal‐hal yang memperburuk keluhan: Hal‐hal yang mengurangi keluhan: Riwayat pengobatan sekarang:
Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Riwayat kebiasaan sosial Olah raga: Diet : Riwayat lingkungan dan kebiasaan sehari‐hari: Dst. Peran yang harus dilakukan (Bila perlu sertakan foto) 9.
Tata letak Station
10. Kebutuhan Laboran 11. Kebutuhan Manekin 12. Kebutuhan Set Alat
12. Penulis 13. Referensi
Model 2 Ada, untuk membantu men set ulang peralatan habis pakai Ada, Manequin tangan untuk kanulasi vena perifir Setting ruangan dokter pasien Meja dan kursi dokter Kursi pasien Meja dan kursi penguji Meja peralatan Bed pemeriksaan Wastafel atau simulasi wastafel Spygmomanometer raksa Stetoskop Termometer raksa untuk aksila Penlight Alkohol gliserin spray Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan Rekam medis Blanko pemeriksaan penunjang Blanko resep Tempat sampah medis tertutup Tempat sampah nonmedis Tissue Jam dinding (dipasang di tembok agar dapat dilihat peserta) Ballpoint Sarung tangan (glove) Manequine Manequin tangan untuk kanulasi vena perifir Tiang infus Cairan infus (Ringer Laktat) Set infus iv‐catheter ( jarum infus) no: 18 G karet untuk torniket (pembendung) alkohol 70%, kasa atau kapas, plester gunting nier bekken (bengkok) penlight dr. Cut Meliza Zainumi Mked (An) SpAn Institusi: Universitas Sumatera Utara
1 set 1 buah 1 set 1 buah 1 set 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 botol 1 buah 15 lembar 1 bendel 1 bendel 1 buah 1 buah 1 kotak 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
RUBRIK PENILAIAN OSCE STATION ... I. Rubrik KOMPETENSI 1. 2. Pemeriksaan Fisik
0 Peserta ujian tidak mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan Peserta ujian tidak melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah klinik pasien Peserta tidak melakukan pemeriksaan, dan tidak sesuai urutan
3. 4.
Menentukan diagnosis dan diagnosis banding
Peserta ujian tidak dapat menentukan diagnosis dan diagnosis banding
5.
Tatalaksana nonfarmakoterapi
Peserta ujian tidak melakukan tindakan Atau melakukan tetapi tidak sesuai perintah Atau melakukan tetapi tidak sesuai masalah klinik pasien
1
2
3
Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, menggunakan sarung tangan melakukan pemeriksaan fisik namun hanya tanda vital saja
Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, menggunakan sarung tangan melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang benar. Peserta melakukan pemeriksaan sesuai urutan, namun tidak lengkap
Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, menggunakan sarung tangan serta melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip sebagai berikut: Melakukan pemeriksaan airway dengan head tilt, chin lift, jaw thrust, airway bebas dengan tidak ada snoring, gurling, crowing Breathing : menilai frekuensi nafas, suara pernafasan Circulation :memeriksa akral, tekanan darah dan frekuensi nadi Disability : alert/verbal/pain/ unresponse. Pemeriksaan pupil, RC Exposure : memeriksa seluruh tubuh untuk melihat kelainan
Peserta ujian dapat menetapkan satu diagnosis banding
Peserta ujian dapat menetapkan beberapa diagnosis banding secara tidak lengkap
Diagnosis: Syok Hemorrhagik ( Syok Perdarahan) Diagnosis banding: a. Syok Obstructive/ Septic b. Syok Neurogenik Peserta ujian melakukan tindakan pemasangan infus dengan lengkap dan berurutan.
‐‐
Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap Tetapi Tidak lengkap
1) Menghubungkan cairan infus dengan infus set ( periksa jangan ada udara pada selang infus) 2) Letakkan pasien pada posisi yang
BOBOT SKOR 3
2
3
nyaman, sebaiknya lengan pasien disangga dengan bantal kecil, Identifikasi vena yang akan dikanulasi, vena daerah ante‐cubital (punggung tangan) kiri ( v.basilica atau v. cephalica) 3) Pasang torniket pada lengan bagian proximal dari daerah vena yang akan dikanulasi, (nadi arteri radialis harus tetap teraba), Minta pasien untuk buka ( tutup genggaman tangan memperbesar pengisian vena) 4) Desinfeksi bagian kulit dengan larutan chlorhexidine atau alcohol 70%, biarkan sampai kering dan jangan raba atau sentuh lagi bagian tersebut. 5) Buka iv‐catheter yang sdh dipilih ukurannya, pegang dengan posisi bevel stylet menghadap keatas 6) Pegang tangan pasien dengan tangan kiri, gunakan ibu jari menekan dan fiksasi (untuk stabilisasi) distal vena yang akan dikanulasi, Pegang iv‐ catheter sejajar vena, dan membentuk sudut 100‐300 dengan permukaan kulit, lakukan insersi (tusukan). Bila iv‐ catheter sudah masuk yang ditandai dengan adanya darah yang masuk kedalam chamber (flash back), kemudian datarkan iv‐catheter untuk mencegah tertusuknya dinding posterior dari vena, sorong masuk ± 1 mm. Tarik stylet perlahan dan darah harus terlihat masuk kedalam iv‐ catheter, hal ini memberi konfirmasi bahwa iv‐catheter berada dalam vena. 7) Sorong masuk iv‐catheter kedalam
vena dengan perlahan, bebaskan torniket, masukkan stylet kedalam kantong sampah benda tajam. 8) Hubungkan dengan set infus dan lakukan flush iv‐catheter untuk memastikan patensi dan mudahnya aliran tanpa adanya rasa sakit, resistensi, dan timbulnya pembengkakan, Fixasi iv‐catheter dengan moisture‐permeable transparent dressing ( supaya bila ada phlebitis atau dislodge dapat terlihat), bila tidak ada dapat digunakan plester dengan cara fiksasi silang ( bentuk pita) 6. 7. 8. Perilaku profesional
II. Global performance
Peserta ujian tidak meminta izin secara lisan dan sama sekali tidak melakukan poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati‐hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
1. Meminta izin secara lisan dan 1‐2 poin berikut : 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati‐hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
1. Meminta izin secara lisan dan 3 poin berikut: Meminta izin secara lisan dan melakukan di bawah ini secara lengkap: 1. melakukan setiap tindakan dengan 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati‐hati dan teliti sehingga tidak berhati‐hati dan teliti sehingga membahayakan pasien dan diri tidak membahayakan pasien dan sendiri diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 2. memperhatikan kenyamanan 3. melakukan tindakan sesuai prioritas pasien 4. menunjukan rasa hormat kepada 3. melakukan tindakan sesuai pasien prioritas 5. mengetahui keterbatasan dengan 4. menunjukan rasa hormat kepada merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
2
Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian! TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS
SUPERIOR
9) Menghubungkan cairan infus dengan infus set ( periksa jangan ada udara pada selang infus) 10) Letakkan pasien pada posisi yang nyaman, sebaiknya lengan pasien disangga dengan bantal kecil, Identifikasi vena yang akan dikanulasi, vena daerah ante‐cubital (punggung tangan) kiri ( v.basilica atau v. cephalica) 11) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan non‐steril (non‐sterile gloves, CDC 2002) 12) Pasang torniket pada lengan bagian proximal dari daerah vena yang akan dikanulasi, (nadi arteri radialis harus tetap teraba), Minta pasien untuk buka tutup genggaman tangan ( memperbesar pengisian vena) 13) Desinfeksi bagian kulit dengan larutan chlorhexidine atau alcohol 70%, biarkan sampai kering dan jangan raba atau sentuh lagi bagian tersebut. 14) Buka iv‐catheter yang sdh dipilih ukurannya, pegang dengan posisi bevel stylet menghadap keatas 15) Pegang tangan pasien dengan tangan kiri, gunakan ibu jari menekan dan fiksasi (untuk stabilisasi) distal vena yang akan dikanulasi, Pegang iv‐catheter sejajar vena, dan membentuk sudut 100‐300 dengan permukaan kulit, lakukan insersi (tusukan). Bila iv‐catheter sudah masuk yang ditandai dengan adanya darah yang masuk kedalam chamber (flash back), kemudian datarkan iv‐catheter untuk mencegah tertusuknya dinding posterior dari vena, sorong masuk ± 1 mm. Tarik stylet perlahan dan darah harus terlihat masuk kedalam iv‐catheter, hal ini memberi konfirmasi bahwa iv‐catheter berada dalam vena. 16) Sorong masuk iv‐catheter kedalam vena dengan perlahan, bebaskan torniket, masukkan stylet kedalam kantong sampah benda tajam. 17) Hubungkan dengan set infus dan lakukan flush iv‐catheter untuk memastikan patensi dan mudahnya aliran tanpa adanya rasa sakit, resistensi, dan timbulnya pembengkakan, Fixasi iv‐catheter dengan moisture‐ permeable transparent dressing ( supaya bila ada phlebitis atau dislodge dapat terlihat), bila tidak ada dapat digunakan plester dengan cara fiksasi silang ( bentuk pita)
Station 8
1
RUBRIK PENILAIAN OSCE 2
STATION 8 (Insersi Kateter Urin)
I. Rubrik KOMPETENSI 1. Eksplorasi masalah dan komunikasi
SKOR 0 Peserta ujian tidak melakukan anamnesis
SKOR 1 Peserta ujian dapat melakukan salah satu poin berikut 1. Eksplorasi indikasi pemasangan kateter 2. Eksplorasi kontraindikasi pemasangan kateter 3. Melakukan informed consent
SKOR 2 Peserta ujian dapat melakukan dua dari tiga poin berikut 1. Eksplorasi indikasi pemasangan kateter 2. Eksplorasi kontraindikasi pemasangan kateter 3. Melakukan informed consent
SKOR 3 Peserta ujian dapat melakukan seluruh poin berikut 1. Eksplorasi indikasi pemasangan kateter 2. Eksplorasi kontraindikasi pemasangan kateter 3. Melakukan informed consent
BOBOT 2
2. Pemasangan Kateter urin
Peserta ujian melakukan kurang dari 10 langkah pemasangan kateter uretra
Peserta ujian melakukan 10-14 langkah berikut dengan teknik yang tepat 1. Mempersiapkan dan mengecek alat dan bahan yang dibutuhkan dalam troli 2. Mempersiapkan pasien 3. Mencuci tangan dengan cara aseptik 4. Mengenakan sarung tangan steril 5. Melakukan prosedur antiseptik pada area genital menggunakan metode yang tepat 6. Menutupi area genital dengan linen steril berlubang 7. Tangan kiri memegang penis tegak lurus terhadap tubuh (pria)/ membuka labia mayora (wanita) 8. Memasukkan pelumas larut air yang mengandung anestesi lokal pada uretra sebelum memasukkan kateter (10-15 mL pada uretra laki-laki; 5 mL pada uretra wanita)
Peserta ujian melakukan 15-19 langkah berikut dengan teknik yang tepat 1. Mempersiapkan dan mengecek alat dan bahan yang dibutuhkan dalam troli 2. Mempersiapkan pasien 3. Mencuci tangan dengan cara aseptik 4. Mengenakan sarung tangan steril 5. Melakukan prosedur antiseptik pada area genital menggunakan metode yang tepat 6. Menutupi area genital dengan linen steril berlubang 7. Tangan kiri memegang penis tegak lurus terhadap tubuh (pria)/ membuka labia mayora (wanita) 8. Memasukkan pelumas larut air yang mengandung anestesi lokal pada uretra sebelum memasukkan kateter (10-15 mL pada uretra laki-laki; 5 mL pada uretra wanita)
Peserta ujian melakukan semua langkah berikut dengan teknik yang tepat dan urut 1. Mempersiapkan dan mengecek alat dan bahan yang dibutuhkan dalam troli 2. Mempersiapkan pasien 3. Mencuci tangan dengan cara aseptik 4. Mengenakan sarung tangan steril 5. Melakukan prosedur antiseptik pada area genital menggunakan metode yang tepat 6. Menutupi area genital dengan linen steril berlubang 7. Tangan kiri memegang penis tegak lurus terhadap tubuh (pria)/ membuka labia mayora (wanita) 8. Memasukkan pelumas larut air yang mengandung anestesi lokal pada uretra sebelum memasukkan kateter (10-15 mL pada uretra laki-laki; 5 mL pada uretra wanita)
4
ATAU Peserta ujian tidak mengikuti KAIDAH ASEPTIK saat melakukan prosedur.
--------------- OSCE 2 TAHUN 2015 ---------------
Station 8
2
9. Memasukkan kateter dengan metode yang benar: 10. Memasukkan kateter tanpa menggunakan dorongan berlebihan 11. Memasukkan panjang kateter sampai percabangan kateter 12. Memastikan kateter mencapai kandung kemih yang ditandai dengan: tampak urin mengalir keluar ATAU jika urin tidak keluar, dilakukan aspirasi dengan syringe 10 cc 13. Mengembangkan balon kateter menggunakan aquades steril dengan volume yang sesuai 14. Menarik kateter sampai balon terfiksasi pada leher kandung kemih 15. Menghubungkan kateter dengan pipa kantong urin 16. Mengeringkan glans penis dengan kassa steril dan menutup orificum uretra eksternal menggunakan kassa antiseptik 17. Melepaskan linen steril berlubang 18. Memposisikan kateter uretra dan kantong urin pada tempat yang sesuai 19. Manajemen pasca prosedur yang memadai (membereskan alat, mencuci tangan, mencatat jumlah dan kualitas urin inisial) 20. Edukasi yang memadai
9. Memasukkan kateter dengan metode yang benar: 10. Memasukkan kateter tanpa menggunakan dorongan berlebihan 11. Memasukkan panjang kateter sampai percabangan kateter 12. Memastikan kateter mencapai kandung kemih yang ditandai dengan: tampak urin mengalir keluar ATAU jika urin tidak keluar, dilakukan aspirasi dengan syringe 10 cc 13. Mengembangkan balon kateter menggunakan aquades steril dengan volume yang sesuai 14. Menarik kateter sampai balon terfiksasi pada leher kandung kemih 15. Menghubungkan kateter dengan pipa kantong urin 16. Mengeringkan glans penis dengan kassa steril dan menutup orificum uretra eksternal menggunakan kassa antiseptik 17. Melepaskan linen steril berlubang 18. Memposisikan kateter uretra dan kantong urin pada tempat yang sesuai 19. Manajemen pasca prosedur yang memadai (membereskan alat, mencuci tangan, mencatat jumlah dan kualitas urin inisial) 20. Edukasi yang memadai
9. Memasukkan kateter dengan metode yang benar: 10. Memasukkan kateter tanpa menggunakan dorongan berlebihan 11. Memasukkan panjang kateter sampai percabangan kateter 12. Memastikan kateter mencapai kandung kemih yang ditandai dengan: tampak urin mengalir keluar ATAU jika urin tidak keluar, dilakukan aspirasi dengan syringe 10 cc 13. Mengembangkan balon kateter menggunakan aquades steril dengan volume yang sesuai 14. Menarik kateter sampai balon terfiksasi pada leher kandung kemih 15. Menghubungkan kateter dengan pipa kantong urin 16. Mengeringkan glans penis dengan kassa steril dan menutup orificum uretra eksternal menggunakan kassa antiseptik 17. Melepaskan linen steril berlubang 18. Memposisikan kateter uretra dan kantong urin pada tempat yang sesuai 19. Manajemen pasca prosedur yang memadai (membereskan alat, mencuci tangan, mencatat jumlah dan kualitas urin inisial) 20. Edukasi yang memadai
Dengan memenuhi KAIDAH ASEPTIK selama melakukan
Dengan memenuhi KAIDAH ASEPTIK selama melakukan
Dengan memenuhi KAIDAH ASEPTIK selama melakukan
--------------- OSCE 2 TAHUN 2015 ---------------
Station 8
3
prosedur. 3. Perilaku profesional
Peserta ujian tidak meminta izin Meminta izin secara lisan dan secara lisan dan sama sekali tidak melakukan 1-2 poin berikut : melakukan poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan dengan dengan berhati-hati dan teliti berhati-hati dan teliti sehingga tidak sehingga tidak membahayakan pasien dan diri membahayakan pasien dan sendiri diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 2. memperhatikan kenyamanan 3. melakukan tindakan sesuai prioritas pasien 4. menunjukan rasa hormat kepada 3. melakukan tindakan sesuai pasien prioritas 5. mengetahui keterbatasan dengan 4. menunjukan rasa hormat merujuk atau melakukan konsultasi kepada pasien bila diperlukan 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
prosedur.
prosedur.
Meminta izin secara lisan dan melakukan 3 poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
Meminta izin secara lisan dan melakukan hal di bawah ini secara lengkap: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
--------------- OSCE 2 TAHUN 2015 ---------------
1
Station 7
1
RUBRIK PENILAIAN OSCE 2
STATION 7 (Pemasangan NGT)
I. Rubrik KOMPETENSI 1. Anamnesis
SKOR 0 Peserta ujian tidak melakukan anamnesis
SKOR 1 Peserta ujian dapat melakukan salah satu poin berikut 1. Eksplorasi indikasi pemasangan NGT 2. Eksplorasi kontraindikasi pemasangan NGT 3. Melakukan informed consent
SKOR 2 Peserta ujian dapat melakukan dua dari tiga poin berikut 1. Eksplorasi indikasi pemasangan NGT 2. Eksplorasi kontraindikasi pemasangan NGT 3. Melakukan informed consent
SKOR 3 Peserta ujian dapat melakukan seluruh poin berikut 1. Eksplorasi indikasi pemasangan NGT 2. Eksplorasi kontraindikasi pemasangan NGT 3. Melakukan informed consent
2. Pemasangan NGT
Peserta ujian tidak melakukan prosedur pemasangan NGT
Peserta ujian melakukan prosedur pemasangan NGT namun TIDAK BERHASIL ATAU Peserta ujian melakukan ≤ 9 prosedur pemasangan NGT berikut dengan benar: 1. Menyiapkan alat 2. Memposisikan pasien high Fowlers position 3. Memasang linen/handuk di dada pasien 4. Mengukur panjang Nasogastric yang akan dimasukkan dengan mengukur panjang hidungearlobe-processus xyphoideus 5. Menandai dengan tape 6. Menilai patensi nostril 7. Memilih nostril yang akan dipasang NGT. 8. Lubrikasi NGT 10-20 cm 9. Saat NGT sampai di pharyng, minta pasien untuk menelan 10. Insersikan NGT hingga
Peserta ujian melakukan 10-11 prosedur pemasangan NGT berikut dengan benar ATAU melakukan seluruh prosedur pemasangan NGT dengan tidak berurutan: 1. Menyiapkan alat 2. Memposisikan pasien high Fowlers position 3. Memasang linen/handuk di dada pasien 4. Mengukur panjang Nasogastric yang akan dimasukkan dengan mengukur panjang hidungearlobe-processus xyphoideus 5. Menandai dengan tape 6. Menilai patensi nostril 7. Memilih nostril yang akan dipasang NGT. 8. Lubrikasi NGT 10-20 cm 9. Saat NGT sampai di pharyng, minta pasien untuk menelan 10. Insersikan NGT hingga
Peserta ujian melakukan 12-13 prosedur pemasangan NGT berikut dengan benar dan berurutan: 1. Menyiapkan alat 2. Memposisikan pasien high Fowlers position 3. Memasang linen/handuk di dada pasien 4. Mengukur panjang Nasogastric yang akan dimasukkan dengan mengukur panjang hidungearlobe-processus xyphoideus 5. Menandai dengan tape 6. Menilai patensi nostril 7. Memilih nostril yang akan dipasang NGT. 8. Lubrikasi NGT 10-20 cm 9. Saat NGT sampai di pharyng, minta pasien untuk menelan 10. Insersikan NGT hingga mencapai tanda (prosedur no 6.) 11. Cek oropharyng untuk menilai ada tidaknya NGT curls 12. Cek apakah NGT telah masuk ke
--------------- OSCE 2 TAHUN 2015 ---------------
BOBOT 2
4
Station 7
2
mencapai tanda (prosedur no 6.) 11. Cek oropharyng untuk menilai ada tidaknya NGT curls 12. Cek apakah NGT telah masuk ke lambung 13. Fiksasi NGT 3. Perilaku profesional
Peserta ujian tidak meminta izin Meminta izin secara lisan dan secara lisan dan sama sekali tidak melakukan 1-2 poin berikut : melakukan poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan dengan dengan berhati-hati dan teliti berhati-hati dan teliti sehingga tidak sehingga tidak membahayakan pasien dan diri membahayakan pasien dan sendiri diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 2. memperhatikan kenyamanan 3. melakukan tindakan sesuai prioritas pasien 4. menunjukan rasa hormat kepada 3. melakukan tindakan sesuai pasien prioritas 5. mengetahui keterbatasan dengan 4. menunjukan rasa hormat merujuk atau melakukan konsultasi kepada pasien bila diperlukan 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
mencapai tanda (prosedur no 6.) 11. Cek oropharyng untuk menilai ada tidaknya NGT curls 12. Cek apakah NGT telah masuk ke lambung 13. Fiksasi NGT Meminta izin secara lisan dan melakukan 3 poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
--------------- OSCE 2 TAHUN 2015 ---------------
lambung 13. Fiksasi NGT
Meminta izin secara lisan dan melakukan hal di bawah ini secara lengkap: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
1
Station 7
3
RUBRIK PENILAIAN OSCE 2
STATION 7 (Injeksi-1)
I. Rubrik KOMPETENSI 1. Prosedur Injeksi
SKOR 0 Peserta ujian tidak melakukan injeksi intramuscular dan intracutan
SKOR 1 Peserta ujian melakukan SALAH SATU teknik injeksi dengan tidak tepat dan tidak sistematis
ATAU Melanggar kaidah ASEPTIC
SKOR 2 Peserta ujian melakukan SALAH SATU teknik injeksi dengan tidak tepat NAMUN urut/sistematis dan tidak melanggar kaidah aseptic
NAMUN TIDAK melanggar kaidah aseptic
SKOR 3 Peserta ujian melakukan kedua teknik injeksi dengan tepat, sistematis dan tidak melanggar kaidah aseptic
Teknik Injeksi intracutan Teknik Injeksi intracutan Mempersiapkan peralatan dan Mempersiapkan peralatan dan obat yang akan diinjeksikan Teknik Injeksi intracutan obat yang akan diinjeksikan Mencuci tangan dan mengenakan Mempersiapkan peralatan dan Mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan obat yang akan diinjeksikan sarung tangan Menentukan lokasi injeksi Mencuci tangan dan mengenakan Menentukan lokasi injeksi intracutan yang tepat sarung tangan intracutan yang tepat Sterilisasi area injeksi Menentukan lokasi injeksi Sterilisasi area injeksi Melakukan injeksi dengan sudut intracutan yang tepat Melakukan injeksi dengan sudut 10-15o Sterilisasi area injeksi 10-15o Tidak melakukan aspirasi sebelum Melakukan injeksi dengan sudut Tidak melakukan aspirasi sebelum memasukkan obat o 10-15 memasukkan obat Memeriksa lokasi injeksi setelah Tidak melakukan aspirasi sebelum Memeriksa lokasi injeksi setelah selesai tanpa memijatnya memasukkan obat selesai tanpa memijatnya Menandai lokasi injeksi (pada Memeriksa lokasi injeksi setelah Menandai lokasi injeksi (pada kasus tes alergi) selesai tanpa memijatnya kasus tes alergi) Membuang limbah jarum dan Menandai lokasi injeksi (pada Membuang limbah jarum dan ampul/vial ke kotak limbah benda kasus tes alergi) ampul/vial ke kotak limbah benda tajam Membuang limbah jarum dan tajam ampul/vial ke kotak limbah benda Teknik Injeksi IM dorsogluteal tajam Teknik Injeksi IM dorsogluteal Mempersiapkan peralatan dan Mempersiapkan peralatan dan obat yang akan diinjeksikan Teknik Injeksi IM dorsogluteal obat yang akan diinjeksikan Mencari lokasi injeksi dengan Mempersiapkan peralatan dan Mencari lokasi injeksi dengan benar dan memposisikan obat yang akan diinjeksikan benar dan memposisikan kulit/area injesi dengan tepat Mencari lokasi injeksi dengan kulit/area injesi dengan tepat Sterilisasi area injeksi --------------- OSCE 2 TAHUN 2015 ---------------
BOBOT 4
Station 7
2. Perilaku profesional
4
benar dan memposisikan kulit/area injesi dengan tepat Sterilisasi area injeksi Melakukan injeksi dengan arah tegak lurus Melakukan aspirasi sebelum memasukkan obat Memeriksa lokasi injeksi setelah selesai tanpa memijatnya Membuang limbah jarum dan ampul/vial ke kotak limbah benda tajam Peserta ujian tidak meminta izin Meminta izin secara lisan dan secara lisan dan sama sekali tidak melakukan 1-2 poin berikut : melakukan poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan dengan dengan berhati-hati dan teliti berhati-hati dan teliti sehingga tidak sehingga tidak membahayakan pasien dan diri membahayakan pasien dan sendiri diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 2. memperhatikan kenyamanan 3. melakukan tindakan sesuai prioritas pasien 4. menunjukan rasa hormat kepada 3. melakukan tindakan sesuai pasien prioritas 5. mengetahui keterbatasan dengan 4. menunjukan rasa hormat merujuk atau melakukan konsultasi kepada pasien bila diperlukan 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
Sterilisasi area injeksi Melakukan injeksi dengan arah tegak lurus Melakukan aspirasi sebelum memasukkan obat Memeriksa lokasi injeksi setelah selesai tanpa memijatnya Membuang limbah jarum dan ampul/vial ke kotak limbah benda tajam
Meminta izin secara lisan dan melakukan 3 poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
--------------- OSCE 2 TAHUN 2015 ---------------
Melakukan injeksi dengan arah tegak lurus Melakukan aspirasi sebelum memasukkan obat Memeriksa lokasi injeksi setelah selesai tanpa memijatnya Membuang limbah jarum dan ampul/vial ke kotak limbah benda tajam
Meminta izin secara lisan dan melakukan hal di bawah ini secara lengkap: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
1
Station 7
5
RUBRIK PENILAIAN OSCE 2
STATION 7 (Injeksi-2)
I. Rubrik KOMPETENSI 3. Prosedur Injeksi
SKOR 0 Peserta ujian tidak melakukan injeksi intramuscular ventrogluteal dan intravena
SKOR 1 Peserta ujian melakukan SALAH SATU teknik injeksi dengan tidak tepat dan tidak sistematis
SKOR 2 Peserta ujian melakukan SALAH SATU teknik injeksi dengan tidak tepat
ATAU
NAMUN TIDAK melanggar kaidah aseptic
NAMUN
Melanggar kaidah ASEPTIC
SKOR 3 Peserta ujian melakukan Injeksi IM dorsogluteal dan intracutan dengan tepat, sistematis DAN tidak melanggar kaidah aseptic
Teknik Injeksi IM ventrogluteal urut/sistematis dan tidak melanggar Mempersiapkan peralatan dan Teknik Injeksi IM ventrogluteal kaidah aseptic obat yang akan diinjeksikan Mempersiapkan peralatan dan Menentukan lokasi injeksi dengan obat yang akan diinjeksikan Teknik Injeksi IM ventrogluteal benar dan memposisikan Menentukan lokasi injeksi dengan Mempersiapkan peralatan dan kulit/area injesi dengan tepat benar dan memposisikan obat yang akan diinjeksikan Sterilisasi area injeksi kulit/area injesi dengan tepat Menentukan lokasi injeksi dengan Melakukan injeksi dengan arah Sterilisasi area injeksi benar dan memposisikan tegak lurus Melakukan injeksi dengan arah kulit/area injesi dengan tepat Melakukan aspirasi sebelum tegak lurus Sterilisasi area injeksi memasukkan obat Melakukan aspirasi sebelum Melakukan injeksi dengan arah Memeriksa lokasi injeksi setelah memasukkan obat tegak lurus selesai tanpa memijatnya Memeriksa lokasi injeksi setelah Melakukan aspirasi sebelum Membuang limbah jarum dan selesai tanpa memijatnya memasukkan obat ampul/vial ke kotak limbah benda Membuang limbah jarum dan Memeriksa lokasi injeksi setelah tajam ampul/vial ke kotak limbah benda selesai tanpa memijatnya tajam Membuang limbah jarum dan Teknik Injeksi intravena ampul/vial ke kotak limbah benda Mempersiapkan peralatan dan Teknik Injeksi intravena tajam obat yang akan diinjeksikan Mempersiapkan peralatan dan Mencuci tangan dan mengenakan obat yang akan diinjeksikan Teknik Injeksi intravena sarung tangan Mencuci tangan dan mengenakan Mempersiapkan peralatan dan Menentukan lokasi injeksi yang sarung tangan obat yang akan diinjeksikan tepat Menentukan lokasi injeksi yang Mencuci tangan dan mengenakan Sterilisasi area injeksi tepat sarung tangan Memasang tourniquet --------------- OSCE 2 TAHUN 2015 ---------------
BOBOT 4
Station 7
6
4. Perilaku profesional
Sterilisasi area injeksi Memasang tourniquet Memposisikan kulit/area injesi dengan tepat Melakukan injeksi dengan sudut 30o Melakukan aspirasi sebelum memasukkan obat Setelah memastikan rute tepat (darah + pada saat aspirasi) tourniquet dilepaskan Memeriksa lokasi injeksi setelah selesai tanpa memijatnya Membuang limbah jarum dan ampul/vial ke kotak limbah benda tajam
Peserta ujian tidak meminta izin Meminta izin secara lisan dan secara lisan dan sama sekali tidak melakukan 1-2 poin berikut : melakukan poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan dengan dengan berhati-hati dan teliti berhati-hati dan teliti sehingga tidak sehingga tidak membahayakan pasien dan diri membahayakan pasien dan sendiri diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 2. memperhatikan kenyamanan 3. melakukan tindakan sesuai prioritas pasien 4. menunjukan rasa hormat kepada 3. melakukan tindakan sesuai pasien prioritas 5. mengetahui keterbatasan dengan 4. menunjukan rasa hormat merujuk atau melakukan konsultasi kepada pasien bila diperlukan 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
Menentukan lokasi injeksi yang tepat Sterilisasi area injeksi Memasang tourniquet Memposisikan kulit/area injesi dengan tepat Melakukan injeksi dengan sudut 30o Melakukan aspirasi sebelum memasukkan obat Setelah memastikan rute tepat (darah + pada saat aspirasi) tourniquet dilepaskan Memeriksa lokasi injeksi setelah selesai tanpa memijatnya Membuang limbah jarum dan ampul/vial ke kotak limbah benda tajam
Meminta izin secara lisan dan melakukan 3 poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
--------------- OSCE 2 TAHUN 2015 ---------------
Memposisikan kulit/area injesi dengan tepat Melakukan injeksi dengan sudut 30o Melakukan aspirasi sebelum memasukkan obat Setelah memastikan rute tepat (darah + pada saat aspirasi) tourniquet dilepaskan Memeriksa lokasi injeksi setelah selesai tanpa memijatnya Membuang limbah jarum dan ampul/vial ke kotak limbah benda tajam
Meminta izin secara lisan dan melakukan hal di bawah ini secara lengkap: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
1
Station 7
7
--------------- OSCE 2 TAHUN 2015 ---------------
TEMPLATE OSCE STATION 1. 2.
Nomor station Judul station
3. 4.
Waktu yang dibutuhkan Tujuan station
5.
Kompetensi
6.
Kategori
7.
Instruksi untuk peserta ujian
8.
Instruksi untuk penguji
Nasogastric Suction SKDI : 06.20 15 menit Menilai kemampuan : 4A, Menegakkan diagnosis serta penatalaksanaan non farmakoterapi pada keracunan organofosfat 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik/psikiatri 3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang 4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding 5. Tatalaksana nonfarmakoterapi 6. Tatalaksana farmakoterapi 7. Komunikasi dan edukasi pasien 8. Perilaku profesional 1. Sistem Saraf 2. Psikiatri 3. Sistem Indra 4. Sistem Respirasi 5. Sistem Kardiovaskular 6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas 7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih 8. Sistem Reproduksi 9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi 10. Sistem Hematologi dan Imunologi 11. Sistem Muskuloskeletal 12. Sistem Integumen SKENARIO KLINIK: Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan muntah. Pasien sebelumnya meminum cairan racun serangga sebanyak 1 botol. Selain muntah, pasien juga mengalami keringat dingin dan air liurnya banyak. Dari Pemeriksaan fisik kesadaran kompos metis, frekuensi nafas 28x/I Suara nafas vesikuler,Tekanan darah 100/50mmHg Nadi 120 x/I t/v lemah, Temperatur 37,2 C. TUGAS : 1. Tentukan diagnosis dan diagnosis banding pada pasien ini 2. Lakukanlah penatalaksanaan non farmakoterapi terhadap pasien ini SKENARIO KLINIK: Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan muntah. Pasien sebelumnya meminum cairan racun serangga sebanyak 1 botol. Selain muntah, pasien juga mengalami keringat dingin dan air liurnya banyak. Dari Pemeriksaan fisik kesadaran kompos metis, frekuensi nafas 28x/I Suara nafas vesikuler,Tekanan darah 100/50mmHg Nadi 120 x/I t/v lemah, Temperatur 37,2 C. TUGAS : 1. Tentukan diagnosis pada pasien ini 2. Lakukanlah penatalaksanaan non farmakoterapi terhadap pasien ini INSTRUKSI UMUM 1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer! 2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis! 3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer! 4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji! 5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)! 6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE! INSTRUKSI KHUSUS: 1. Penguji mengamati dan menilai diagnosis dan diagnosis banding Diagnosis: Intoksikasi Organophosphat Diagnosis Banding : Keracunan Makanan (Botulismus) 2. Penguji mengamati dan menilai prosedur penatalaksanaan non farmakoterapi terhadap pasien ini
Peserta ujian melakukan tindakan Nasogastric Suction dengan lengkap dan berurutan. 1) Mencuci tangan sebelum menyiapkan alat 2) Memberi salam, memperkenalkan diri, dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan melakukan tindakan 3) Bantu pasien untuk posisi Fowler, Berdiri di sisi kanan tempat tidur pasien bila petugas bertangan dominan kanan (atau sisi kiri bila sebaliknya) 4) Memeriksa dan memperbaiki kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernafas melalui satu lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, membersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas 5) Mengenakan sarung tangan 6) Menentukan panjang slang yang akan dimasukkan. Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar slang pada daun telinga; melanjutkan pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum 7) Memasukkan selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih 8) Pada saat slang masuk dalam faring, instruksikan pasien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan 9) 10) Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut tanpa memaksa saat pasien menelan (jika pasien batuk atau slang menggulung di tenggorokan, tarik slang ke faring dan ulangi langkah- langkahnya), diantara upaya tersebut dorong pasien untuk bernafas dalam 11) Ketika tanda pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung, hentikan insersi selang dan periksa penempatannya: minta pasien membuka mulut untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh 12) Fiksasi slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang 13) Aspirasi isi lambung dengan menggunakan spuit sebanyak mungkin, bila selesai sambung ujung selang dengan penampung. 14) Mencuci tangan 3. Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya kepada peserta selain yang ditentukan. 4. Penguji memberikan informasi terhadap data yang dibutuhkan setelah peserta melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan apa yang diperiksa oleh peserta (jika ada).
Instruksi untuk pasien standar
9.
Tata letak Station
Nama : Rentang usia : … tahun Jenis kelamin : Pekerjaan : Status pernikahan : Pendidikan terakhir : Riwayat penyakit sekarang Keluhan utama : Sejak kapan : Perjalanan penyakit : Keluhan lain terkait keluhan utama : Hal‐hal yang memperburuk keluhan: Hal‐hal yang mengurangi keluhan: Riwayat pengobatan sekarang: Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Riwayat kebiasaan sosial Olah raga: Diet : Riwayat lingkungan dan kebiasaan sehari‐hari: Dst. Peran yang harus dilakukan (Bila perlu sertakan foto) Model 2
10. Kebutuhan Laboran 11. Kebutuhan Manekin 12. Kebutuhan Set Alat
12. Penulis 13. Referensi
Ada, untuk membantu men set ulang peralatan habis pakai Ada, Manequin Setting ruangan dokter pasien Meja dan kursi dokter Kursi pasien Meja dan kursi penguji Meja peralatan Bed pemeriksaan Wastafel atau simulasi wastafel Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan Stethoscope Rekam medis Blanko pemeriksaan penunjang Blanko resep Tempat sampah medis tertutup Tempat sampah nonmedis Tissue Jam dinding (dipasang di tembok agar dapat dilihat peserta) Ballpoint Sarung tangan (glove) Manequine Nasogastric tube no 18 Jelly Urine bag non steril Spuit 50 cc alkohol 70%, kasa atau kapas, plester gunting nier bekken (bengkok) dr. Cut Meliza Zainumi Mked (An) SpAn Institusi: Universitas Sumatera Utara
1 set 1 buah 1 set 1 buah 1 set 1 buah 1 buah 1 buah 15 lembar 1 bendel 1 bendel 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 kotak 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
Guidance on the insertion of Nasogastric (NG) tubes, management of feeds and administration of medicines via an NG tube or via a Percutaneous Endoscopic Gastric tube (PEG) in adults, Worchestershire Health and Care, April 2012.
RUBRIK PENILAIAN OSCE STATION ... I. Rubrik KOMPETENSI 1.
2.
Menentu kan diagnosis dan diagnosis banding Tatalaksa na nonfarma koterapi
0 Peserta ujian tidak dapat menentukan diagnosis dan diagnosis banding Peserta ujian tidak melakukan tindakan Atau melakukan tetapi tidak sesuai perintah Atau melakukan tetapi tidak sesuai masalah klinik pasien
1
‐‐
2
3
Peseta hanya dapat menentukan diagnosis tanpa diagnosis banding
Diagnosis: Intoksikasi Organophosphat
Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien tetapi Tidak lengkap
1.
BOB OT 3
Diagnosis Banding : Keracunan Makanan (Botulismus)
2.
3.
4. 5. 6.
7.
8.
9.
10.
11. 12.
13.
Mencuci tangan sebelum menyiapkan alat Memberi salam, memperkenalkan diri, dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan Bantu pasien untuk posisi Fowler, Berdiri di sisi kanan tempat tidur pasien Memeriksa dan memperbaiki kepatenan nasal. Mengenakan sarung tangan Menentukan panjang slang yang akan dimasukkan. Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar slang pada daun telinga; melanjutkan pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum Memasukkan selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih Instruksikan pasien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut tanpa memaksa Tes patensi selang Fiksasi slang Aspirasi isi lambung dengan menggunakan spuit sebanyak mungkin, bila selesai sambung ujung selang dengan penampung. Mencuci tangan
3
SKO R
3.
Perilaku profesion al
Peserta ujian Meminta izin secara Meminta izin secara tidak meminta lisan dan 1‐2 poin lisan dan 3 poin izin secara berikut: berikut : lisan dan sama 1. melakukan 1. melakukan sekali tidak setiap setiap melakukan tindakan tindakan poin berikut: dengan dengan 1. melakukan berhati‐hati berhati‐hati setiap dan teliti dan teliti tindakan sehingga tidak sehingga tidak dengan membahayak membahayak berhati‐hati an pasien dan an pasien dan dan teliti diri sendiri diri sendiri sehingga 2. memperhatik 2. memperhatik tidak an an membahay kenyamanan kenyamanan akan pasien pasien pasien dan diri 3. melakukan 3. melakukan sendiri tindakan tindakan 2. memperhat sesuai sesuai ikan prioritas prioritas kenyamana 4. menunjukan 4. menunjukan n pasien rasa hormat rasa hormat 3. melakukan kepada pasien kepada pasien 5. mengetahui 5. mengetahui tindakan keterbatasan keterbatasan sesuai dengan dengan prioritas merujuk atau merujuk atau 4. menunjuka melakukan melakukan n rasa konsultasi bila konsultasi bila hormat diperlukan diperlukan kepada pasien 5. mengetahui keterbatasa n dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
Meminta izin secara lisan dan melakukan di bawah ini secara lengkap: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati‐hati dan teliti sehingga tidak membahayak an pasien dan diri sendiri 2. memperhatik an kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
2
II. Global performance Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian! TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR