Paliatif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN 1.1



Tinjauan Teori



1.1.1 Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi. Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan. Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2014). Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi memburuk, karena terjadi dehidrasi (Esti, 2014). Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai usia kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit (Maidun, 2015). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum (HG) adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trisemester II) yang ditandai dengan rasa mualdan muntah berlebihan dalam waktu relatif lama bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan berat badan berkurang. 1.1.2 Etiologi Hiperemesis Gravidarum Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan (Rustam Mochtar, 2015). Umumnya terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan kehamilan



ganda akibat



peningkatan kadar HCG. Faktor organik, yaitu karena masuknya viki khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi yaitu merupakan salah satu respondari jaringan ibu terhadap janin. Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi



1



tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atausebagai pelarian kesukaran hidup. Faktor endokrin lainnya : hipertyroid, diabetes dan lain-lain. 1.1.3 Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum Tingkat I a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan : 1) Dehidrasi : turgor kulit turun 2) Nafsu makan berkurang 3) Berat badan turun 4) Mata cekung dan lidah kering b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitas ke esophagus c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit e. Tampak lemah dan lemas Tingkat II a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya : 1) Turgor kulit makin turun 2) Lidah kering dan kotor 3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris b. Kardiovaskuler 1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit 2) Nadi kecil karena volume darah turun 3) Suhu badan meningkat 4) Tekanan darah turun c. Liver Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan icterus d. Ginjal Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan : 1) Oliguria 2) Anuria 3) Terdapat timbunan benda keton aseton. Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan 4) Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss 1.1.4 Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan



2



dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah-muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran yang sulit dipatahkan. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss) dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi atau tindakan operatif transfusi atau tindakan operatif. 1.1.5 Klasifikasi Hiperemesis Gravidarum Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis gravidarum tidak ada; tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringan yang gejala dapat dibagi dalam 3 tingkatan, yaitu : 1. Tingkatan I: Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri padaepigastrium. nadi meningkat sekitar 100 kali/menit dan tekanan darah sistolik turun,turgor kulit mengurang, lidah mongering dan mata cekung. 2. Tingkatan II: penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan Nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan matasedikit ikterik. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi turun, konstipasi.



Aseton



dapat



tercium



hemokonsentrasi oliguria dan dalam



hawa



pernafasan,karena



pempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing. 3. Tingkatan III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran makin



menurunhingga



mencapai



3



somnollen



atau



koma,



terdapat



ensefalopati werniche yang ditandaidengan: nistagmus, diplopia, gangguan mental, kardiovaskuler ditandai dengan: nadi kecil, tekanan darah menurun, dan temperature meningkat, gastrointestinal ditandaidengan: ikterus makin berat, terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bauyang makin tajam. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan termasukvitamin B kompleks. 1.1.6 Pelaksanaan 1. Pencegahan Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. a. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. b. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. c. Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin. 2. Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntah berhenti pada penderita mau makan. Tidak diberikan makanan atau minuman dan selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejalagejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan. 3. Terapi psikologik Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar,normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir. Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atu konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini. 4. Cairan parenteral Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis (2-3 liter/hari), dapat ditambah kalium dan vitamin (vitamin B komplek,vitamin C), bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita tidak



4



muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala-gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik. 5. Menghentikan kehamilan Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya: a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen sampai koma, terjadi gangguan jiwa. b. Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina, kemunduran penglihatan. c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam bentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat, tekanan darah menurun. 6. Diet a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya berupa roda kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersamamakanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat-zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari. b. Diet



hiperemesis



II



diberikan



bila



rasa



mual



dan



muntah



berkurang.Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan. Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D. c. Diet



hiperemesis



III



diberikan



kepada



penderita



dengan



hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium.



5



1.1.7 Pathway Kehamilan



Perubahan Psikologis



Perubahan fisiologis Hormon HCG estrogen Krisis Motilitas lambung dan usus



Kurang informasi



Ancaman kehilangan janain



Defisiensi pengetahuan



Kembung dan produksi gas Ansietas Mual



Mual dan muntah



Cairan elektrolit keluar



Nafsu makan Kekurangan volume cairan



BB Lemah



Intoleran Aktivitas



6



Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh



1.2 Tinjauan Asuhan Perawatan 1.2.1 Pengkajian Pengkajian keperawatan pada pasien dengan hyperemesis gravidarum meliputi: a. Aktifitas istirahat: tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (>100 kali permenit) b. Integritas ego: konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsitentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan. c. Eliminasi; perubahan pada konsistensi, defekasi, peningkatan frekuensi berkemih. Urinalis: peningkatan konsistensi urine. d. Makanan/cairan; mual dan muntah yang berlebihan (4-8 minggu), nyeri epigatrium, pengurangan berat badan (5-10 kg), membrane mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering. e. Pernafasan; frekuensi pernapasan meningkat. f. Keamanan; suhu kadang naik, badan lemah, ikterus, dan dapat jatuh dalam koma g. Seksualitas: penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukanabortus terapeutik. h. Interaksi sosial: perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang. i. Pembelajaran dan penyuluhan: segala yang dimakan dan diminum di muntahkan, apalagi kalau berlangsung lama, berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badab normal, turgor kulit, lidah kering, adanya aseton dalam urine. 1. Pengkajian Data Subjektif a. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi: nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke berapa, lamanya perkawinan dan alamat. b. Keluhan utama: mual muntah yang hebat pada pagi hari atau setelah makan, nyeri epigastrik, tidak nafsu makan, merasa haus c. Riwayat kehamilan saat ini: meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat pemeriksaan antenatal, dan komplikasi. d. Riwayat Kesehatan sekarang: meliputi awal kejadian dan lamanya mual dan muntah, kaji warna volume, frekuensi dan kualitasnya. Kaji juga



7



faktor yang memperberat dan memperingan keadaan, serta pengobatan apa yang pernah dilakukan. e. Riwayat medis sebelumnya: seperti riwayat penyakit obstetric dan ginekologi,kolelithiasis, gangguan tiroid, dan gangguan abdomen lainnya. f. Riwayat sosial: seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi, terpapardengan lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran, tanggung jawab, pekerjaan, dan lain-lain. g. Riwayat diet: khususnya intake cairan. h. Riwayat pembedahan: khususnya pada abdomen. i. Integritas Ego: seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, dan lain-lain. j. Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BABdan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit. 2. Pengkajian Data Objektif a. Tanda-tanda vital: ada tidaknya demam, takikardi, hipotensi, frekuensi nafas meningkat, adanya nafas bau aseton b. Status Gizi: Berat Badan meningkat/menurun c. Status Kardiovaskuler: kualitas nadi, takikardi, hipotensi d. Status Hidrasi: Turgor kulit, keadaan membrane mukosa, oliguria e. Keadaan Abdomen: Suara Abdomen, adanya nyeri lepas/tekan, adanya distensi,adanya hepatosplenomegali, tanda Murpy. f. Genitourinaria: nyeri kostovertebral dan suprapubik g. Status Eliminasi: Perubahan konsistensi feses, konstipasi dan perubahan frekuensi berkemih h. Keadaan janin: Pemeriksaan DJJ, TFU, dan perkembangan janin (apakah sesuaidengan usia kehamilan) 1.2.2 Diagnosa Keperawatan 1. Mual berhubungan dengan kehamilan. NANDA Mual (00134) Definisi: Suatu fenomena subektif tentang rasa tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat atau tidak dapat mengakibatkan muntah. Batasan Karakteristik  Keengganan terhadap makanan  Mual



8



   



Peningkatan menelan Peningkatan salivasi Rasa asam di dalam mulut Sensasi muntah



Faktor yang berhubungan Biofisik  Distensi lambung  Gangguan biokimia (mis., uremia,ketoasidosis diabetik)  Iritasi gastrointestinal  Kehamilan  Labirinitis  Mabuk perjalanan  Meningitis  Peningkatan tekanan intrakranial (TIK)  Penyakit esofagus  Penyakit meneire  Penyakit prankreas  Peregangan kapsul hati  Peregangan kapsul limpa  Program pengobatan  Tumor intraabdomen  Tumor terelokalisasi (mis., neuroma akustik, tumor otak, metastasis tulang) Situasional      



Ansietas Gangguan psikologis Rasa makanan/minuman yang tidak enak Stimuli lingkungan yang tidak menyenangkan Stimuli penglihatan yang tidak menyenangkan Takut 2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makan. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002)



Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik     



Batasan Karakteristik



Faktor biologis Faktor ekonomi Ganguan psikososial Ketidakmampuan makan Ketidakmampuan mencerna makanan  Ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien  Kurang asupan makanan



 Berat badan 20% atau lebih dari rentang berat badan ideal  Bising usus hiperaktif  Cepat kenyang setalah makan  Diere  Ganguan sensasi rasa  Kehilangan rambut berlebihan  Kelemahan otot pengunyah  Kelemahan otot untuk menelan  Kerapuhan kapiler  Kesalahan informasi  Kesalahan persepsi



9



 Ketidakmampuan memakan makanan  Kram abdomen  Kurang informasi  Kurang minat pada makanan  Kurang minat pada makanan  Membran mukosa pucat  Nyeri abdomen  Penurunan berat badan dengan asupan makan adekuat  Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat  Sariawan rongga mulut  Tonus otot menurun



1.2.3



Intervensi DIAGNOSA KEPERAWATAN: Mual berhubungan dengan kehamilan.



NOC: Nafsu Makan...................................................................................... ( 1014 ) Definisi : keinginan untuk makan Skala target Outcome : Dipertahankan pada…… ditingkatkan ke….. Sang- Banyak Cukup Sediat ter- tergang terkit terganggu gang- ganggu gu gu SKALA COME 1 2 3 4 SKALA OUTCOME OUT HAN KESELURUHAN



Tidak terganggu 5



NA



INDIKATOR 101401 Hasrat keinginan 1 untuk makan



2



3



4



5



NA



101402



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1 1 1 1



2 2 2 2



3 3 3 3



4 4 4 4



5 5 5 5



NA NA NA NA



101403 101404 101405 101406 101407 101408 101409



Mencari makanan Menyenangi makan Merasakan makanan Energy untuk makan Intake makanan Intake nutrisi Intake cairan Rangsangan untuk makan



10



NOC: Kontrol Mual.....................................................................................( 1618 ) Definisi : Tindakan personal untuk mengontrol mual, muntah muntah, dan gejala muntah Skala target Outcome : Dipertahankan pada…… ditingkatkan ke….. Tidak Jarang Kadang Sering Secara pernah ditun- kadang ditun- konsisditun- jukan ditunjukan ten jukan jukan ditunjukan SKALA COME 1 2 3 4 5 SKALA OUTCOME OUT HAN KESELURUHAN



NA



INDIKATOR 161801 Mengenali onset 1 mual



2



3



4



5



NA



161802



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



161803



161804



161805



161806



161807



161808



161809



161810



161811



Mendeskripsikan faktor faktor penyebab Mengenali pencetus stimulus [muntah] Menggunakan buku harian untuk memantau gejala dari waktu ke waktu Menggunakan langkah langkah pencegahan Menghindari faktor faktor penyebab bila mungkin Menghindari bau yang tidak menyenangkan Menggunakan obat antiemetik seperti yang direkomendasikan Melaporkan kegagalan pengobatan antiemetik Melaporkan efek samping mengganggu dari antiemetik Melaporkan gejala yang tidak terkontrol kepada



11



161812



professional kesehatan Melaporkan 1 mual, muntah yang terkontrol



2



3



4



5



NA



NOC: Keparahan Mual dan Muntah.............................................................. ( 2107 ) Definisi : Keparahan dari tanda dan gejala mual, muntah muntah dan Skala target Outcome : Dipertahankan pada…… ditingkatkan ke….. Berat Cukup Sedang Ringan Tidak berat ada SKALA COME 1 2 3 4 5 NA SKALA OUTCOME OUT HAN KESELURUHAN INDIKATOR 210701 Frekuensi mual



1



2



3



4



5



NA



210702 210703 210704



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



NA NA NA



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



NA NA NA



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



NA NA NA



1



2



3



4



5



NA



1 1



2 2



3 3



4 4



5 5



NA NA



1



2



3



4



5



NA



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



NA NA NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



210705 210706 210707 210708 210709 210710 210711 210712 210713 210714 210715 210716 210717 210718 210719 210720



Intensitas mual distres mual Frekuensi muntah Intensitas muntah Distres muntah Frekuensi muntah Intensitas muntah Distres muntah Skresi air ludah yang banyak Perubahan pengecapan Intoleransi bau Kehilangan berat badan Rasa panas dalam perut Nyeri lambung Muntah proyektil Darah dalam muntahan Muntahan serbuk kopi Muntahan bau feses Ketidakseimbangan elektrolit



12



NIC Manajemen mual (1450) Definisi : pencegahan dan penanggulangan mual Aktivitas-aktivitas  Dorong pasien untuk memantau pengalaman diri terhadap mual  Dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual sendiri  Lakukan peniliaan lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi, durasi, tingkat keparahan,dan faktor faktor faktor pencetus, dengan menggunakan alat [pengkajian] seperti self care journal, visual analog scales, timbangan analog visual, duke descriptive scales, dan Rhodes index of nausea and vomiting (INV)  Observasi tanda tanda non verbal dari ketidaknyamanan, terutama pada bayi, anak anak, dan orang orang yang tidak mampu untuk berkomunikasi secara efektif, seperti invidu dengan penyakit Alzheimer  Evaluasi pengalaman masa lalu individu terhadap mual (miisalnya, kehamilan dan mabuk darat)  Dapatkan riwayat lengkap perawatan selanjutnya  Dapatkan riwayat diet pasien seperti [makanan] yang disukai dan yang tidak disukai prefensi [makanan] terkait budaya  Evaluasi dampak dari pengalaman mual pada kualitas hidup (misalnya, nafsu makan, aktivitas, prestasi kerja, tanggung jawab peran, dan tidur  Identifikasi faktor faktor yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap mual (misalnya, obat obat an dan prosedur)  Pastikan bahwa obat antiemetik yang efektif diberikan untuk mencegah mual bila memungkinkan (kecuali untuk mual yang berhubungan dengan kehamilan)  Kendalikan faktor faktor lingkungan yang mungkin mengembangkitkan mual (misalnya, bau yang tidak menyenangkan suara dan stimulasi visual yang tidak menyenangkan )  Kurangi atau hilangkan faktor faktor yang bersifat personal yang memicu



13



 Distraksi, akupresur) untuk mengatasi mual  Dorong penggunaan tekniknon farmokologi senelum mual meningkat atau terjadi, sebelum, sealama, dan setelah kemoterapi, bersama dengan tindakan pengendalian mual lainya.  Informasikan aprofesional perawatan kesehatan lainya dan anggota keluarga dari setiap strategi nonfarmakologi yang digunakan oleh [pasien] yang mual  Tingkatan istirahat dan tidur yang cukup untuk memfasilitasi pengurangan mual  Lakukan kebersihan mulut sesering mungkin untuk meningkatkan kenyamanan, kecuali [hal ini] merangsang mual  Dorong pola makan dengan porsi sedikit makanan yang menarik bagi [pasien] yang mual  Intruksikan pasien mengenai diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak, yang sesuai  Berikan cairan bening dingin yang bersih dan makanan yang tidak berbau dan tidak berwarna yang sesuai  Monitor asupan makanan terhadapa kandungan gizi dan kalori  Timbang berat badan secara teratur  Berikan informasi mengenai mual, seperti penyebab mual dan berapa lama itu akan berlangsung  Bantu untuk mencari dan memberikan dukungan emosional  Monitor efek dari manajemen mual secara keseluruhan  Pertimbangkan budaya terhadap respon mual ketika mengimplementasikan intervensi  Dorong pasien untuk tidak mentolirir mual tapi bersikap asertif dengan penyedia layanan kesehatan dalam memperoleh bantuan farmakologi dan nonfarmakologi



atau meningkatkan mual (kecemasan, takut, kelelahan dan kurangnya pengetahuan)  Indentifikasi strategi yang telah berhasil [dilakukan] dalam [upaya] mengurangi mual  Tunjukan penerimaan diri terhadap mual dan berkoloborasi dengan pasien ketika memilih strategi pengendalian mual



 Ajari pasien penggunan teknik non farmakologi (misalnya, biofeedback, hypnosis, relaksasi, imajinasi terbimbing, terapi music



DIAGNOSA KEPERAWATAN: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh. NOC: Status Nutrisi : ventilasi (1004) Definisi: Sejauh mana nutrisi dicerna dan diserap untuk memenuhi kebutuhan metabolik. SKALA TARGET OUTCOME: dipertahankan pad...........tingkatan ke........... Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak menyim- menyim- menyim- menyim- menyimpang pang pang pang pang dari dari dari dari ren- dari renrentang rentang rentang tang nor- tang nornormal normal normal mal mal 1 2 3 4 5 NA SKALA TARGET OUTPUT INDIKATOR 100401



Asupan gizi



1



2



3



4



5



NA



100402



Asupan makanan



1



2



3



4



5



NA



100408



Asupan cairan



1



2



3



4



5



NA



100403



energi



1



2



3



4



5



NA



100405



Rasio berat badan/ tinggi badan Hidrasi



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



100411



14



NOC Status Nutrisi : Asupan nutrisi: ventilasi (1009) Definisi : asupan gizi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan metabolik SKALA TARGET OUTCOME : dipertahankan pada........ditingkatkan ke...... Tidak adekuat



Sedikit adekuat



Cukup adekuat



Sebagian besar adekuat



Sepenuhnya adekuat



1



2



3



4



5



NA



Asupan kalori



1



2



3



4



5



NA



100902



Asupan protein



1



2



3



4



5



NA



100903



Asupan lemak Asupan karbohidrat Asupan serat Asupan vitamin Asupan mineral Asupan zat besi Asupan kalsium



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



1



2



3



4



5



NA



Asupan natrium



1



2



3



4



5



NA



SKALA OUTCOME KESELURUHAN INDIKATOR 100901



100904 100910 100905 100906 100907 100908



100911 NIC



Bantuan peningkatan berat badan (1240) Definisi : Memfasilitasi peningkatan berat badan  Sajikan makanan dengan menarik  Diskusikan dengan pasien dan keluarga faktor bahwa faktor sosial ekonomi mempegaruhi nutrisi yang tidak adekuat  Diskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai persepsi atau faktor penghambat kemampuan atau keinginan untuk makan  Rujuk pada lembaga di komunitas yang dapat membantu dalam



Aktivitas-aktivitas :  Jika diperlikan lakukan pemeriksaan diagnostik untuk mengetahui penyebab penurunan berat badan  Timbang pasien pada jam yang sama setiap hari  Diskusikan kemungkinan penyebab berat badan berkurang  Monitor mual muntah  Kaji penyebab mual muntah dan



15



tangani dengan tepat  Berikan obat-obat untuk meredakan mual dan nyeri sebulum makan  Monitor asupan kalori setiap hari  Monitor nilai albumin,limosit,dan nilai elektrolit  Dukung peningkatan asupan kalori  Instruksikan cara meningkatkan asupan kalori  Sediakan variasi makanan yang tinggi pada kalori dan bernutrisi tinggi  Kaji makanan kesukaan pasien, baik itu kesukaan pribadi atau yang dianjurkan budaya dan agamanya  Lakukan perawatan mulut sebelum makan  Berikan istirahat yang cukup  Yakinkan bahwa pasien duduk sebelum makan atau disuapi makanan  Bantu pasien untuk makan atau suapi pasien  Berikan makanan yang sesuai dengan instruksi dokter untuk pasien; diet umum, teksturnya lembut, memblender atau menghaluskan makanan melalui selang NGT atau PEG, atau memberikan makanan total parenteral  Ciptakan lingkungan yang menyenangkan dan menenangkan



memenuhi makanan  Ajukan pasien da keluarga merencanakan makan  Kenali apakaah penurunan berat badan yang dialami pasien merupakan tanda penyakit terminal (misalanya, kanker)  Instruksikan pasien dan keluarga mengenai target yang realitas terkait penyakit dan peningkatan berat badannya  Kaji makanan kesukaan pasien,bubu kesukaan,apakah pasien suka makan yang hangat atau dingin  Sediakan suplemen makanan jika diperlukan  Ciptakan suasana sosial yang tepat untuk makan  Ajarkan pasien dan keluarga bagamana cara membeli makanan murah tapi bergizi tinggi  Berikan hadiah jika pasien mengalami kenaikan berat badan  Gambarkan dalam grafik kenaikan berat badan pasien dan buat rencana yang sesuai  Dorong kehadiran pasien dalam komunitas pendukung



NIC Menejemen ganguan makan (1030) Definisi : Pencegahan dan perawatan terhadap pembatasan diet ketat dan olahraga yang berlebihan atau perilaku memuntahkan makanan dan cairan. Aktivitas-aktivitas  Berikan dukungan terhadap peningkatan berat badan dan perilaku  Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengembangkan rencana yang meningkatkan berat badan keperawatan dengan melibatkan  Berikan konsekuesi pengulangan klien dan 0rang-orang terdekatnya ketika berespon dengan kehilangan dengan tepat berat badan,perilaku mengurangi berat badan atau kurang berat badan.  Rundingkan dengan tim dan klien untuk mengatur target pencapaian  Beri dukungan (misalnya,terapi berat badan jika berat badan klien relaksasi,latihan tidak berada dalam rentang berat desentisasi,kesempatan utuk badab dan direkomendasikan sesuai membicaraan perasaan) sembari umur dan bentuk tubuh klien juga berusaha mengintegrasikan perilaku makan  Tentukan pencapaian berat badan harian sesuai keinginan yang baru,perubahan citra tubuh dan



16



 Rundingan dengan ahli gizi dalam menentukan asupan kalori harian yang diperlukan untuk mempertahankan berat badan yang sudah ditentukan  Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klien (dan orang terdekat klien dengan tepat)  Dorong klien untuk mendiskusikan makanan yang disukai bersama dengan ahli gizi  Kembangkan hubungan yang mendukung dengan klien  Monitor tanda-tanda fisiologis (tanda-tanda vital,elektrolit)yang diperlukan  Timbang berat badan klien secara rutin (pada hari yang pertama dan setelah BAB/BAK)  Monitor intake/asupan dan asupan cairan secara tepat  Monitor asupn kalori makanan harian  Dorong klien utuk memonitor sendiri asupan makanan harian dan menimbang berat badan secara tepat  Bangun harapan terkait dengan perolaku makan yang baik,intake asupan/asupan makanan/cairan dan jumlah aktivitas fisik  Gunakan kontrak dalam berperilaku dengan klien untuk mendapatkan perolehan berat badan yang diinginkan ataupun mempertahankan perilaku  Batasi makanan sesuai dengan jdwal makanan pembuka maupun makanan ringan  Observasi klien selama dan setelah pemberian makan/makanan ringan untuk meyakikan bahwa intake/asupan makanan jyang cukup tercapai dan dipertahankan  Temani klien kekamar mandi selama observasi pemberian makanan/makanan ringan  Batasi waktu klien dikamar mandi selama waktu klien tidak dalam observasi  Monitor perilaku klien yang berhubungan dengan pola makan,penambahan dan kehilangan berat badan  Gunakan teknik modifikasi perilaku



perubahan gaya hidup  Dukung klien dalam menggunakan buku harian untuk mendokumentasikan perasaan diselasela keinginan yang memaksa klien untuk memuntahkan makanan dan latihan berlebihan  Batasi aktivitas fisik sesuai kebtuhan untuk meningkatkan berat badan  Sediakan program latihan dibawah observasi jika diperlukan  Beri kesempatan untuk membatasi pilihan makanan dan latihan untuk meningkatkan berat badan sebagaimana berat badan meingkat sesuai dengan sikap yang diinginkan  Bantu klien (orang-orang terdekat klien dengan tepat) untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah personal yang berkontribusi terhadap (terjadinya)ganguan makan  Bantu klien untuk mengembangkan harga diri yang sesuai dengan berat badan yang sehat  Rundingan dengan tim kesehatan lainnya setiap hari terkait perkembangan klien  Inisiasi mempertahankan perawatan klien,ketika klien mudah mencapai berat badan sesuai dengan target dan secara konsisten menunjukan perilaku manakan yang diingnkan sesuai periode waktu tertentu  Monitor berat badan klien secara rutin  Pertimbangan variasi berat badan yang dapat diterima sesuai target  Beri tanggung jawab terkait dengan pilihan-pilihan makanan dan aktivitas fisik dengan klien dengan cara yang tepat  Berikan dukungan dan arahan jika diperlukan  Bantu klien untuk mengevaluasi kesesuaian/konsekuensi pilihan makanan dan aktifitas fisik  Dudukkan kembli protokol penambahan berat jika klien tidak mampu mempertahankan penambahan berat badan  Bangun program perawatan dan follow up(medis,konseling) untuk menejemen dirumah.



17



untuk meningkatkan perilaku yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan batasi perilaku yang engurangi berat badan,dengan tepat NIC Manajemen nutrisi (1100) Definisi : Menyediakan dan meningkatkan intake nutrisi yang seimbang. Aktivitas-aktivitas:  Monitor kalori dan asupan  Tentukan status gizi pasien dan makanan kemampuan (pasien) untuk memenuhi  Monior kecenderungan terjadinya kebutuhan gizi penurunan dan kenaikan berat badan  Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki  Anjurkan pasien untuk memantau pasien kalori dan intake makanan (misalnya,buku harian makanan)  Tentukan apa yang menjadi preferensi makanan bagi pasien  Dorong untuk (melakukan) bagaimana cara menyiapkan  Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi (yaitu;mambahas makanan (dengan) aman dan teknik pedoman diet dan piramida makanan) pengawetan makanan  Bantu pasien dalam menentukan  Bantu pasien untuk mengakses pedoman atau piramida makanan yang program-program gizi paling cocok dalam memenuhi komunitas(misalnya,perempuan,ba kebutuhan nutrisi dan yi dan anak,kupon makanan preferensi(misalnya,piramida  Ciptakan ligkungan yang optimal makanan vegetarian,piramida paduan pada saat mengkondumsi makanan,dan piramida makanan untuk makanan(misalnya,bersih,berventil lanjut usia lebih dari 70) asi,santai,dan bebas dari bau yang menyengat)  Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk  Pastikan pasien menggunakan gigi memenhi persyaratan gizi palsu yang pas,dengan cara yang  Berikan pilihan makanan sambil tepat menawarkan bimbingan terhadap  Beri obat-obatan sebelum makan pilihan (makan) yang lebih sehat,jika (misalnya,penghilang rasa diperlukan sakit,antimetik)jika diperlukan  Atur diet yang diperlukan (yaitu:  Anjurkan pasien untuk duduk pada menyediakan makanan protein posisi tegak di kursi,jika tinggi;menyrankan menggunakan memungkinkan bumbu dan rempah-rempahsebagai  Pastikan makanan disajikan dengan alternatif untuk garam,menyediakan cara yang menarik dan pada suhu pengganti gula;menambah atau yang paling cocok untuk konsumsi mengurangi kalori,menambang atau secara optimal menggurangi vitamin,mineral,atau  Anjurkan keluarga untuk suplemen) sakit(yaituuntuk membawa makanan fovorite pasien pasindengan penyakit ginjal sementara(pasien) berada dirumah pembatasan sakit atau fasilitas perawatan,yang natrium,kalium,protein,dan cairan) sesuai  Tawarkan makanan ringan yang padat  Anjurkan pasien mengenai gizi modifikasi diet yang diperlukan (misalnya,NPO,cairan bening,cairan penuh,lembut atau diet sesuai toleransi)



18



DAFTAR PUSTAKA Bulechek. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC).Yogyakarta : Mocomedia Herdman T.Heather. 2015. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC Moorhead. 2016. Nursimg Outcome Classification (NOC). Yogyakarta : Mocomedia MacGibbon, K. 2013. Hyperemesis Gravidarum Survival Guide. Jakarta : EGC Manuaba, Ida Bagus Gde. 2015. Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC



19