Panduan Managemen Resiko 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN MANAGEMEN RESIKO PUSKESMAS BUMIAJI



PEMERINTAH KOTA BATU UPT PUSKESMAS BUMIAJI JL.RAYA PANDAN REJO NO 43 BUMIAJI BATU



1



KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat padaumumnya perlu diperhatikan, salah satu diantaranya yang dianggapmempunyai peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraanpelayanan kesehatan. Agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat mencapai tujuanyang diinginkan, maka pelayanan harus memenuhi berbagai syaratdiantaranya tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar,mudah dicapai, mudah dijangkau dan bermutu Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,Puskesmas Wongsorejo telah menyusun Panduan Manajemen Resiko Klinissebagai panduan dalam melaksanakan upaya menanggulangi semua resikoyang mungkin terjadi di Puskesmas Bumiaji Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagaipihak atas sumbangan pikirannya sehingga tersusunlah PanduanManajemen Resiko ini. Semoga panduan ini akan bermanfaat dan TuhanYang Maha Esa akan selalu melimpahkan hidayah-Nya Penyusunan panduan ini dirasakan masih belum sempurna betul sehubungan dengan adanya keterbatasan-keterbatasan. Saran yang konstruktif sangatlah diharapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang.



Bumiaji, 30, januari 2022 Kepala Puskesmas Bumiaji



dr. Sachariano Nip. 1968112220012 3003



2



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN



4



A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. BATASAN OPERASIONAL



4 4 4



BAB II RUANG LINGKUP



6



A. RUANG LINGKUP MANAGEMEN RESIKO B. TANGGUNG JAWAB MANAGEMEN RESIKO BAB III TATA LAKSANA A. B. C. D. E.



6 6 9



TETAPKAN KONTEKS IDENTIFIKASI RESIKO ANALISA RESIKO EVALUASI RESIKO KELOLA RESIKO



9 10 19 20 21



3



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keselamatan pasien (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan pasien di puskesmas Ada lima penting yang terkait dengan keselamatan pasien di puskesmas



yaitu



keselamatan



kesehatan,keselamatan



pasien



bangunan



dan



itu



sendiri,



peralatan



keselamatan puskesmas



petugas



yang



bisa



berdampak pada keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak kepada pencemaran lingkungan serta keselamatan keberlangsungan kemajuan puskesmas itu sendiri . kelima aspek inilah yang nantinya menjadi penentu dalam peningkatan mutu puskesmas khususnya dalam penanganan managemen resiko di puskesmas. B. TUJUAN 1. Memberikan panduan systemmanagemen resiko yang berlaku di puskesmas Bumiaji 2. Memastikan system managemen resiko berjalan dengan baik agar proses identifikasi analisa dan pengelolaaan resiko dapat memberikan manfaat bagi peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas Bumiaji 3. Membangun system monitoring dan komunikasi yang efektif diantara petugas sehingga pencapaian tujuan dan penerapannya berjalan berkesinambungan C. BATASAN OPERASIONAL 1. Resiko: peluang / probabilitas timbulnya suatu insiden (menurut WHO) yang akan berdampak merugikan bagi pencapaian sasaran sasaran keselamatan pasien dan menurunkan mutu pelayanan 2. Managemen resiko puskesmas adalah suatu suatu upaya mengidentifikasi dan mengelompokkan resiko (grading), mengendalikan /mengelola resiko tersebut baik secara proaktif resiko yang mungkin terjadi maupun reaktif terhadap insiden yang sudah terjadi agar memberikan dampak negative seminimal mungkin bagi keselamatan pasien dan mutu puskesmas 3. Insiden keselamatan pasien (IKP) setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera pada 4



pasien. IKP terdiri kejadian tidak diharapkan (KTD) Kejadian nyaris cidera (KNC)kejadian tidak cidera (KTC) dan kejadian potensial cidera (KPC) 4. Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien 5. Kejadian Nyaris cidera (KNC) adalah insiden yang yang berpotensi menimbulkan cidera pada pasien tapi yang belum sampai terpapar ke pasian sehingga tidak ada cidera pada pasien. 6. Kejadian tidak cidera(KTC) adalah insiden yang berpotensi mengakibatkan cidera pada pasien dan sudah terpapar ke pasien tetapi ternyata tidak menimbulkan cidera pada pasien 7. Kejadian potensial cidera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cidera tetapi belum terjadi 8. Kejadian sentinel adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan dan telah mengakibatkan kematian atau cidera fisik / psikologis serius atau kecacatan pada pasien .termasuk dalam kejadian sentinel yaitu ; kematian yang tidak dapat diantisipasi dan tidak berhubungan dengan penyebab alami dari penyakit pasien / kondisi medis dasar pasien, bunuh diri, kehilangan permanen dari sebagian besar fungsi tubuh yang tidak berhubungan dengan penyakit dasar pasien, , pembedahan yang salah lokasi, salah prosedur, salah pasien, penculikan bayi, bayi yang di bawa orang tua yang salah. 9.



Pelaporan



insidenkeselamatan



pasien



adalah



suatu



system



untuk



mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien,menganalisa dan mengantisipasi,mengelola,mengendalikan,insidensecara berkesinambungan 10. Resiko sisa adalah sisa resiko tingkat terendah yang dapat dicapai setelahupaya pengendalian /tindakan yang dilakukan 11. Penilaian resiko adalah upaya identifikasidari resiko yang terjadi/ berpotensi terjadi



dalam



pelayanan



dipuskeskesmas



dengan



mempertimbangkan



klasifikasi, derajat (grading) kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat dari terpapar resiko tersebut 12. Penilai Resiko adalah anggota dari staf(manager atau yang lain) yang telah mengadiri



pelatihan



penilaian



resiko.Halini



adalah



tanggung



jawab



managemen untuk memastikan bahwa unit kerja memiliki paling sedikit satu penilai resiko yang terlatih.



5



6



BAB II RUANG LINGKUP A. RUANG LINGKUP MANAGEMEN RESIKO Panduan ini mencakup seluruh managemen resiko yang ada di puskesmas Bumiaji yang meliputi 1. Managemen resiko lingkungan 



Keamanan lingkungan fisik (bangunan):  Pemantauan keamanan aliran air  Pemantauan keamanan aliran listrik  Pemantauan keamanan gas oksigen dan gas elpiji  Pemantauan keamanan jendela dan pintu







Identifikasi resiko lingkungan yang berdampak pada pasien,petugas dan lingkungan sekitar puskesmas:  Pemantauan keamanan pembuangan limbah



2. Managemen resiko layanan klinis 



Resiko yang berhubungan dengan pasien/pengunjung puskesmas







Resiko yang berhubungan dengan petugas kesehatan







Resiko yang berhubungan dengan staf puskesmas lainya







Resiko yang berhubungan dengan peralatan atau metode yang digunakan dalam memberikan pelayanan klinis



3. Managemen resiko program 



Resiko pelaksanaan program terhadap masyarakat sasaran







Resiko pelaksanaan program terhadap lingkungan







Resiko pelaksanaan program terhadap petugas pelaksana program



B. TANGGUNG JAWAB MANAGEMEN RESIKO Dalam rangka mencapai tujuan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan resiko mengatur kewenangan dan tanggung jawab managemen puskesmas 1. TingkatpuskesmasolehTimpeningkatanmutu dan keselamatan pasien di puskesmas 2. Tingkat Unit /poli oleh penanggung jawab masing masing unit/ poli/program Uraian tanggung jawab managemen resiko a. Tanggung jawab kepala puskesmas 7







Menetapkan kebijakan mengenai managemen resiko di puskesmas







Menetapkan dan membentuk Tim PMKP







Mengawasi dan memastikan system managemen resiko berjalan dengan baik dan berkembang







Menerima



laporan



dan



merekomendasikan



pengelolaan



pengendalian resiko serta menindak lanjuti sesuai arahan dan kebijakan puskesmas termasuk pendanaan 



Mengambil alih tanggung jawab pengelolaan insiden keselamatan sesuai tingkat resiko



b. Tanggung jawab managemen Resiko (Tim PMKP) 



Membuat rencana kerja managemen resiko di Puskesmas







Membentuk Tim Penilai Resiko







Menerima daftar resiko yang diberikan oleh penanggung jawab unit/ poli menganalisa evaliasi serta menindak lanjuti.







Menerima serta mendorong semua petugas untuk melaksanakan managemen resiko







Melaporkan hasil temuan kepada Pimpinan puskesmas dan melakukan diskusi serta menindak lanjuti hasil diskusi.



c. Tanggung jawab penanggung jawab unit/poli 



Menerima laporan temuan resiko di unit/poli







Membuat daftar dan penilaian resiko







Menganalisa sesuai tingkat kejadian apakah cukup diselesasikan ditingkat unit







Mendorong rekan rekan kerja untuk melakukan managemen resiko







Melaporkan semua daftar resiko,resiko yang sudah diselesaikan ditingkat unit / poli serta melakukan diskusi kepada tim managemen resiko untuk langka langka kedepannya



d. Tanggung jawab petugas pemberi layanan klinis 



Memberikan informasi kepada penanggung jawab unit/poli setiap bahaya, resikoserta kejadian yang ada di unit/poli







Melaksanakan panduan managemen resiko yang telah ditetapkan







Mencatat dan mendokumentasikan apabila terjadi insiden resiko klinis 8







Ikut serta dalam mengupayakan langka langka pengendalian resi BAB III TATA LAKSANA RISK MANAGEMEN PROCESS



Menetapkanlingkup managemenresiko Kajian Resiko/ Risk assesmen Komunikasi dan konsultasi pada stakeholder s



Identifikasiresiko Analisisresiko



EvaluasiResiko



Moitoring audit dan tinjauan (reviw) Dukungan interna



Tidak ya Tindakan/ tretmenterhadapresi ko Managemen resiko adalah proses berkesinambungan dan berkelanjutan. Resiko mungkin terpapar kepada pasin,staf, pengunjung, dan organisasi yang terus menerus berubah dan harus diidentifikasi Program menegemen resiko menggunakan 5 tahapan proses yaitu 1. Tetapkan indeks 2. Identifikasi resiko 3. Analisa resiko 4. Evaluasi resiko 5. Kelola resiko A. TETAPKAN KONTEKS Tujuan,sasaran,strategi,ruang lingkup,kegiatan,pada tahap ini harus disusun dalam bentuk pedoman managemen resiko Puskesmas 9



B. IDENTIFIKASI RESIKO Resiko potensial dapat diidentifikasi dari berbagai sumber,misalnya 



Informasi dari internal yang didapat dari laporan masing masing unit/poli







Informasi external yang didapat dari pedoman pemerintah,organisasi atau lembaga penelitian







Pemeriksaan atau audit internal



Berikut daftar Resiko berdasarkan ruang lingkupnya: 1. Area Lingkungan NO 1



ITEM



RESIKO



Sarana







Kersakan bangunan atau sarana dan prasarana







Fasilitas sanitasi seperti wastafel buntu,air tidak lancar,ampah medis tidak tidak tersedia, toilet rusak



2



3



Keamanan







Tersengat listrik



Lingkungan







Terpapar dengan bahan berbahaya







Tertimpa benda jatuh







Tersiram air panas







Terpleset







Pencurian







Trjadi bencanagempa bumi







Terjadi kebakaran







Sistem pembuangan limbah yang belum standart







Paparan limbah pada lingkungan



Limbah



2. Area Layanan Klinis Area layanan klinis terdiri dari unit/poli yang ada di puskesmas dan jejaring puskesmas seperti poskesdes dan pustu NO



UNIT/POLI



RESIKO



1



Loket







Pasien menunggu lama



pendaftaran/







Kesalahan pemberian identitas rekam medis



Rekam Medis







Kesalahan pengambilan rekam medis







Kegagalan memperoleh informconsent



10







Kesalahan pelabelan rekam medis







Kebocoran informasi rekam medis







Ketidak



lengkapan



catatan



dalam



rekam



mediskehilangan/kesalahn penyimpanan rekam medis 3



4



5



6



Pelayanan







Kesalahan mengidentifikasipasien/salah orang



MTBS







Kesalahan dalam melakukan pengkajian/ anamnesa







Tidak menggunakan alat pelindung diri







Kesalahan diagnosis







Kesalahan mengidentifikasi pasien







Kesalahan dalam diagnosis







Kesalahan dalam pemberian resep







Kesalahan dalam terapi







Kesalahan dalam edukasi







Tidak menggunakan alat pelindung diri







Kesalahan dalam mengidentifikasi pasien







Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan







Menggunakan alat yang tidak steril







Tidak menggunakan alat pelindung diri







Insiden tertusuk jarum







Limbah medis berceceran







Paparan dengan luka terbuka /cairan tubuh pasien







Kesalahan pemberian obat/injeksi







Monitoring tindakan yang kurang baik



Pelayanan







Kesalahan dalmm mengidentifikasi pasien



Imunisasi







Kesalahan dalam mengkaji tanda tanda vital pasien







Kesalahan cara pemberian imunisasi







Kesalahan jenis dan dosis vaksin







Menggunakan alat yang tidak steril







Tidak menggunakan alat pelindung diri







Insiden petugas tertusuk jarum







Limbah medis berceceran







Insiden kegagalan pemberian imunisasi



Poli Umum



UGD



11



7







Insiden efek samping imunisasi







Kesalahan dalam penyimpanan vaksin



Poli







Kesalahan dalam pengkajian status gizi



konsultasi







Kesalahan dalam pemberian diet



gizi







Paket tambahan tertukar







PMT yang kedaluwarsa







Penyimpanan PMT yang kurang baik dimakan tikus atau kena rayap



8



9



Farmasi



Laboratorium







Penulsan resep yang tidak baik







Riwayat alergi obat yang tidak teridentifikasi







Kesalahan identifikasi pasien dalam pemberian obat







Kegagalan memantau efek samping obat







Kesalahan dosis/formula obat







Kesalahan edukasi cara minum obat







Kegagalan pengambilan sampel sampel sehingga menimbukan perlukaan







Kesalahanpengambilan sampel







Kesalahan pemberian label sampel laboratorium







Kesalahan penulisan hasil pemeriksaan hilang atu tertukar



10



KIA-KB







Sampel rusak atu hilang







Tidak menggunakan alat pelindung diri







Tertelan bahaninfeksius







Tertusuk jarum







Kesalahan dalam mengidentifikasi pasien







Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan







Menggunakan alat yang tidak steril







Tidak menggunakan alat pelindung diri







Insiden tertusuk jarum







Limbah medis berceceran







Paparan dengan luka terbuka atau cairan tubuh pasien







Kesalahan menulis resep dan dosis obat 12



11



Poli gigi







Kesalahan diagnosa







Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan







Tidak menggunakan alat pelindung diri







Insiden tertusuk jarum







Limbah medis bercceran







Tergigit pasien







Kesalahan menulis resep dan dosis obat







Kesalahan diagnosa







Kesalhan mengidentifikasi pasien







Alat kompresortiba tiba rusak sehingga tindakan tertunda



12



13



14



Ranap







Kesalahan dalam mengidentifikasi pasien







Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan







Menggunakan alat yang tidak steril







Tidak menggunakan alat pelindung diri







Insiden tertusuk jarum







Pasien terjatuh dari bed







Pasien pulang tanpa sepengetahuan petgas







Plebitis







Tetesan infus yang tidak sesuai



Rawat







Kesalahan dalam mengidentifikasi pasien



gabung







Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan







Menggunakan alat yang tidak steril







Tidak menggunakan alat pelindung diri







Insiden tertusuk jarum







Pasien jatuh dari bed







Bayi tertukar







Terpapar dengan pasien







Salah diagnosa







Salah memberikan terapi







Tidak menggunakan Alat pelindung diri







Kesalahan dalam memberikan resep dan dosis obat



Poli Ispa



13



 15



Poli lansia







Kesalahan mengidentifikasi pasien







Kesalahan dalam diagnosis







Kesalahan dalam pemberian resep







Kesalahan dalam terapi







Kesalahan dalam edukasi







Tidak menggunakan alat pelindung diri



3. Area Pelaksanaan ProgramArea pelaksanaan program adalah upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan tempat pelaksanaannya bisa di dalam gedung puskesmas induk, posyandu balita, pos UKK, Posyandu remaja, Posbindu, UKS/UKGS, dan kelompok sasaran lainnya. a. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial NO



JENIS



RESIKO



KEGIATAN 1



Pelayanan







KLLsaat petugas melakukan kunjungan



promosi







Tergigit saat melakukan pemeriksaan gigi anak



Kesehatan (UKS/UKGS)



sekolah 



Cidera



mulut



pada



anak



sekolah



karena



pemberontakan saat pemeriksaan dan tindakan



2 3







Tertusuk jarum saat kegiatan BIAS







Kesalahan pemberian Vaksin saat melakukan BIAS



Kesehatan







KLL saat petugas melakukan kunjungan



Lingkungan







Terpleset saat kegiatan Mengambil sampel air



KIA-KB,DTKB







Kecelakan lalu Lintas saat petugas melakukan kunjungan







Tidak menggunakan alat steril saat melakukan pertolongan persalinan di rumah







Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan







Tertusuk jarum saat melakukan tindakan







Salah memberikan vaksin TT







Salah mengidentifikasi pasien



14







Komunikasi yang tidak efektif saat konseling







Kesalahan cara penimbangan







Insiden balita terjatuh saat proses penimbangan







Kesalahan



pencatatan



hasil



pengukuran



dan



pemeriksaan 3



GIZI







Kesalahan menyampaikan edukasi







Insiden balita jatuh saat penimbangan







Ksalahan cara penimbagan







Kesalhan



pencatatan



hasil



pengukuran



dan



pemeriksaan 



Kesalahan memberikan dosis vit. A pada kelompok umur



4



5



PERKESMAS



Pencegahan







PMT yang tertukar







Salah alamat saat berkunjung







Terpapar infeksi dengan pasien yang dikunjungi







Kecelakaan lalu lintas saat melakukan kunjungan







Salah pemberia obat



a. Pelayanan Imunisasi



dan



 Kesalah penentuanKebutuhan imunisasi



pengendalian



 Kesalahan cara pemberian imunisasi



penyakit



 Kesalahan jenis vaksinasi  Kesalahan dosis vaksin  Insiden kegagalan pemberian imunisasi  Insiden efek samping imunisasi  Ceceran limbah medis  Insiden tertusuk jarum b. Pelayanan HIV/AIDS  Tidak menggunakan teknik PI dan APD  Ceceran limbah medis c. Diare  Terpapar dengan pasien yang di kunjungi  Salah diagnosa  Salah memberikan terapi 15



 Salah menentukan derajat dehidrasi d. TBC  Terpapar dengan pasien yang dikunjungi  Salah diagnosa  Salah memberikan terapi  Tidak menggunakan APD e. Surveilens  Terpapar dengan pasien yang dikunjungi  Salah diagnosa  Salah memberikan terapi  Tidak menggunakan APD f.



DBD  Mesin foging matisaat penyemprotan didalam ruangan  Petugas terpapar racun  Ada penghuni di rumah saat penyemprotan  Petugas terperangkap karena arah angin  Kebakaran karena mesin foging terkena kain gorden, berdekatan dengan elpiji,atau balon yang ada gas hidrogennya  Salah memberikan penjelasan penggunaan ABATE  Keracunan saat mengemas ABATE



g. ISPA  Tertular karena tidak menggunakan masker saat pemeriksaan  Salah diagnosadan salah terapi h. Pelayanan PTM  Kesalahan mengidentifikasi pasien  Kesalahan diagnosa dan terapi  Pasien lansia terjatuh



16



b. Upaya Keshatan Masyarakat pengembangan NO



JENIS



RESIKO



KEGIATAN 1



2



3 4



Pelayanan







KLL saat berkunjung



UKGM







Tergigit saat







Pemeriksaan gigi



Kesehatan







Mendapat prilaku kekerasan dari pasien



Jiwa







Tertusuk jarum







Salah minum obat







Petugas merasa terancam secara psikologis



Kesehatan







Salah diagnosa



Indra







KLLsaat berkunjung



Kesehatan







Pasien lansia terjatuh



Lansia







Salah diagnosa atau terapi







Atertusuk jarum saat pemeriksaan







Ceceran limbah medis



Resiko atau insiden yang sudah teridentifikasi harus ditentukan peringkatnya dengan memperhatikan 1. Tingkat peluang / Frekwensi kejadian 2. Tingkat dampak yang dapat /sudah ditimbulkan No



Jenis Resiko



Peringkat resiko Dampak(D)



Score DXP



Peluang(P)



1



Plebitis



5



5



25



2



Pasien jatuh



5



5



25



3



Angka kejadian Pasien 5



5



25



identifikasi 5



5



25



ketidakhadiran 5



5



25



tanpa gelang 4



Kepatuhan pasien



5



Angka



17



dokter 6



Angka kejadian pasien 5



3



15



jatuh 7



Tertukar obat



5



3



15



8



Komplain pelanggan



3



5



15



9



Angka kejadian ISK



5



3



15



10



Ketidakmampuan



5



3



15



Perintah lisan yang tidak 3



5



15



inform 3



4



12



Angka kejadian tertusuk 5



2



10



5



2



10



cuci 5



2



10



kebakaran 5



2



10



2



3



6



tersetrum 3



2



6



2



4



pemenuhan



privasi



pasien 11



diverivikasi oleh DPJP 12



Kelengkapan consent



13



jarum 14



Angka kejadian ILO



15



Petugas



tidak



tangan 16



Terjadi /gempa



17



Rawat ianp infeksius



18



Resiko



listrik( ada instalasi listrik) 19



Pasien



pulang



tanpa 2



sepengetahuan perawat Identifikasi resiko juga dapat dikategarikan berdasarkan dampak sesuai dengan jenis jenis insiden keselamatan pasien sebagaimana dicontohkan dalam table berikut ERROR No error



KATEGORI A



HASIL Kejadian atau yang berpotensi untuk menimbulkan kesalahan (KPC)



Error no. B



Terjadi kesalahan sebelum obat mencapai pasien(KNC) 18



harm



C



Terjadi kesalahan dan obat sudah diminum /digunakan pasientetapi tidak membahayakan pasien (KTC)



D



Terjadinya kesalahan sehingga monitoring ketat harus dilakukan tetapi tidak membahayakan pasien(KTC)



Error



E



Terjadi kesalahan hingga tz dan intervensi lanjut



harm



diperlukan dan kesalahan ini memberikan efek yang buruk yang sifatnya sementara (KTD) F



Terjadi kesalahan dan mengakibatkan pasien harus dirawat lebih lama di Rs serta memberikan efek buruk yang sifatnya sementara (KTD)



G



Terjadi kesalahan yang mengakibatkan efek buruk yang bersifat permanen (KTD)



H



Terjadi kesalahan yang hamper mernggut nyawa pasien contoh syock anafilaktik (KTD)



Error



I



Terjadi kesalahan dan pasien meninggal dunia (sentinel)



death C. ANALISIS RESIKO Analisis resiko dilakukan dengan menentukan score resiko atau inseden tersebut untukmenetukan prioritas penanganan danlevel managemen yang harus bertanggung jawab untuk mengelola /mengendalikan resiko / insiden tersebut termasuk dalam kategori biru/hijau / kuning / merah. TINGKAT RESIKO



TK



DESKRIPSI PELUANG/FREKWENSI



1



Sangat jarang / Rare / (>5 tahun/ kali)



2



Jarang / Unlikely (>2-5 tahun / kali )



3



Mungkin / possible (1 - 2 tahun / kali)



4



Sering / Likely ( beberapa kali / tahun



5



Sangat sering / almost certain ( Tiap minggu / bulan ) DESKRIPSI



DAMPAK



RESIKO 1



Tidak significan







Tidak ada cidera



2



Miror







Cidera ringan, Luka lecet



19



3



Moderat







Dapat diatasi dengan P3K







Cidera sedang mis: luka robek







Berkurangnya fungsi motoric / sensorik /psikologisatau



intelektual



( reversible,tidak berhubungan dengan penyakit 



Asetiap



kasus



yang



memperpanjang



perawatan 4



Mayor







Cidera luas / berat mis cacat , lumpuh







Kehilangan fungsi motoric / sensorik / psikologis atau intelektual ( reversible ) tdk berhubungan dengan penyakit



5



Katatropik







Kematian



yang



tidak



berhubungan



dengan perjalanan penyakit D. EVALUASI RESIKO 1. Resiko atau insiden yang sudah dianalisis akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan grading yang didapat dalam analisis 2. Pemeringkatan memerlukan ketampilan dan pengetahuan yang sesuai dan meliputiproses berikut a. Menilai secara obyektif beratnya / dampak / akibat / dan menentukan suatu skore b. Menilai secara obyektif kemungkinan / peluang / frekwensi suatu peristiwa terjadi dan memerlukan suatu skore c. Mengalikan dua parameter untuk memberi skore 3. Penilaian resiko akan dilaksanakan dua tahap a. Tahap pertama akan diselesaikan oleh penilai resiko yang terlatih yang akan mengidentifikasi bahaya, efek yang mungkin terjadi dan pemerigkatan resiko b. Tahap kedua dari penilaian akan dilakukan oleh kepala unit kerja yang akanmelakukan verivikasi tahap pertama dan membuat suatu rencana tindakan untuk mengatasi resiko



20



Probabilitas



Tak



Minor



Moderat



Mayor



Katatros



Signifikan Sangat sering terjadi



pik



1



2



3



4



5



Moderat



Moderat



Tinggi



ekstrim



ekstrim



Moderat



Moderat



Tinggi



ekstrim



ekstrim



Rendah



Moderat



Tinggi



ekstrim



ekstrim



Rendah



Rendah



Moderat



Tinggi



ekstrim



Rendah



Rendah



Moderat



Tinggi



ekstrim



( Tiap minggu/bulan) 5 Sering terjadi (beberapa kali/tahun) Mungkin terjadi (1-2-5 thn /kali ) E. KELOLA RESIKO Setelah analisis dan evaluasi selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah pengelolaan resiko insiden dengan target menghilangkan atau menekan resiko hingga kelevel terendah (resiko sisa ) dan meminimalisir dampak atau kerugian yang timbul dari insiden yang sudah terjadi. LEVEL / BANDS Ekstrim/sangat Tinggi



TINDAKAN Resiko



ekstrim



dilakukan



RCA



paling



lama



45



hari,membutuhkan tindakansegera perhatian sampai ke direktur /kepala puskesmas Hihg



Resiko tinggi dilakukan RCA paling lama 45 hari kaji



(Tinggi )



dengan



detail



dan



perlu



tindakan



segera



serta



membutuhkan tindakan top managemen Moderat



Resiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling



( sedang )



lama 2 minggu manager / klinis sebaiknya menilai dampak terhadap bahaya dan kelola resiko



Low



Resiko rendah dilakukan sederhana paling lama 1 minggu



( Rendah )



diselesaiakan dengan prosedur rutin



21



KELOLA RESIKO BERDASARKAN GRADINGDAN JENIS IKP



22