Panduan Pembelajaran Jarak Jauh - FNL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PAMBELJA) SMA JAWA TIMUR PADA MASA PANDEMI COVID-19 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2020/2021



PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR



DINAS PENDIDIKAN BIDANG PEMBINAAN PENDIDIKAN SMA TAHUN 2020



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan ridlo-Nya, sehingga Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur



akhirnya dapat menyelesaikan Buku “PANDUAN



PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PAMBELJA) SMA JAWA TIMUR PADA MASA PANDEMI COVID-19 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2020/2021”. Mengingat kondisi saat ini masih dalam masa pandemi covid-19 yang belum mereda di tahun pelajaran 2020/2021 ini, maka pembelajaran jarak jauh sangat dibutuhkan oleh sekolah, Pendidik, dan peserta didik. Sistem pendidikan nasional dapat memastikan bahwa semua peserta didik memiliki akses yang sama untuk pendidikan berkualitas selama krisis yang belum pernah terjadi sebelum ini. Sesuai Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 yang salah satunya tentang Belajar dari Rumah melalui pembelajaran jarak jauh yang mencakup (1) Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan. (2) Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19. (3) Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antarpeserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah. (4) Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi Pendidik, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kualitatif. Panduan ini diharapkan dapat digunakan sebagai pegangan bagi Satuan Pendidikan, Guru dan



Peserta didik se Jawa Timur untuk mendukung



terlaksananya Belajar dari Rumah di masa pandemi Covid-19..



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



ii



Ucapan terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya buku panduan ini. Semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat positif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran di Provinsi Jawa Timur.



Surabaya, 29 Juni 2020 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur,



Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT. Pembina Utama Madya 19630127 198903 1 005



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



iii



DAFTAR ISI



HALAMAN SAMPUL ………………………….………………………………………………………….. KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………….... DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………. A. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………… 1. Latar Belakang …………………………………………………………………………….. 2. Tujuan ………………………………………………………………………………………… 3. Prinsip …………………………………………………………………………………………. 4. Landasan Hukum ………………………………………………………………………… B. PERANGKAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH ……………………………………………… C. MATERI PEMBELAJARAN JARAK JAUH ……………………………………………………. 1. Konten Materi …………………………………………………………………………….. 2. Profil Pembelajaran ……………………………………………………………………. 3. Kondisi Kebutuhan Peserta Didik ……………………………………………….. D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH ……………………………………….. 1. Perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh ……………………………………….. 2. Desain dan Implementasi Pembelajaran Jarak Jauh ……………………. E. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH ………………………………………….. 1. Beban Belajar …………………………………………………………………………….. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh ………………………………………… F. PENILAIAN ………………………………………………………………………………………………. 1. Penilaian Formatif ………………………………………………………………………. 2. Penilaian Sumatif ………………………………………………………………………… G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR DARING ……………………………………………….. H. PENUTUP ……………………………………………………………………………………………….. I. LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………………….



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



i ii iv v 1 1 3 3 4 6 6 6 7 8 9 9 11 17 17 18 18 18 18 19 19 20



iv



DAFTAR LAMPIRAN



1. Kalender Pendidikan Provinsi 2. Contoh Rincian Pekan Efektif 3. Contoh Program Tahunan 4. Contoh Program Semester 5. Contoh Silabus 6. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 7. Contoh Jadwal Pelajaran



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



v



PANDUAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PAMBELJA) SMA SE JAWA TIMUR PADA MASA PANDEMI COVID-19 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2020/2021 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan: a. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; b. dari Pendidik sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



1



c. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; d. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; e. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; f. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; g. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; h. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); i.



pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;



j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung



tulodo),



membangun



kemauan



(ing



madyo



mangun



karso),



dan



mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; l.



pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah Pendidik, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;



m. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan n. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Mengingat kondisi saat ini yang masih pandemi covid-19 yang belum mereda di tahun pelajaran 2020/2021 ini, maka pembelajaran jarak jauh sangat dibutuhkan oleh sekolah, Pendidik, dan peserta didik. Sistem pendidikan nasional dapat memastikan bahwa semua peserta didik memiliki akses yang sama untuk pendidikan berkualitas selama krisis yang belum pernah terjadi sebelum ini. Sesuai Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 yang salah satunya tentang Belajar dari Rumah melalui pembelajaran jarak jauh yang mencakup (1) Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan. (2) Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid19. (3) Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antarpeserta



didik,



sesuai



minat



dan



kondisi



masing-masing,



termasuk



mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah. (4) Memberikan Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



2



umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi Pendidik, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kualitatif. Dengan demikian sangat dibutuhkan peran penting Pendidik untuk membantu Peserta didik menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi dan melibatkan peserta didik untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah tidak terlaksana secara normal. 2. Tujuan Panduan Pembelajaran jarak jauh disusun untuk: a. Pendidik (Guru mata pelajaran, Guru Bimbingan dan



Konseling, dan Pembina



ekstrakurikuler) secara individual atau kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan



pembelajaran



(RPP)



dan



melaksanakan



pembelajaran



yang



berkelanjutan dalam berbagai strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya di masa pandemi covid-19; b. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) menyusun konsep pembelajaran jarak jauh sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya. c. Pimpinan satuan pendidikan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas) dalam menfasilitasi pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19. d. Orang tua, pendidik, dan peserta didik dalam berkolaborasi untuk berdaya belajar menghadapi situasi darurat di masa pandemi covid-19. e. Peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. f. Masyarakat berperan aktif dalam mendukung terlaksananya pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19. 3. Prinsip a. Tidak membahayakan Sebagaimana Pendidik di seluruh dunia mencoba untuk mengurangi kemungkinan resiko dalam belajar karena gangguan sekolah, keselamatan dan kesejahteraan peserta didik (students well-being) harus menjadi hal terpenting untuk dipikirkan. Upaya penyampaian kurikulum secara jarak jauh tidak menciptakan lebih banyak stres dan kecemasan bagi peserta didik dan keluarganya. b. Realistis. Pendidik hendaknya memiliki ekspektasi yang realistis mengenai apa yang dapat dicapai dengan pembelajaran jarak jauh, dan menggunakan penilaian profesional untuk menilai konsekuensi dari rencana pembelajaran tersebut.



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



3



4. Landasan Hukum a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter; e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan; f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013; h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; i.



Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;



j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti; k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; l.



Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016 tentang pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru;



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



4



m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah; o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan; q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah; r. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal; s. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah; t. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37 Tahun 2018 Tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 24 tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada pendidikan menengah kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah; u. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan; v. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 14 tahun 2019 tentang Penyerderhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; w. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 01/KB/2020, 516 Tahun 2020, HK.03.01/Menkes/363/2020, 440-482 tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19); dan x. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



5



B. PERANGKAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH Perangkat yang perlu dipersiapkan oleh seorang Pendidik sebelum melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh adalah sebagai berikut:



C.



1.



Kalender Pendidikan



2.



Rincian Pekan Efektif



3.



Program Tahunan



4.



Program Semester



5.



Silabus



6.



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)



7.



Jadwal Pelajaran



MATERI PEMBELAJARAN JARAK JAUH Pada masa pandemi Covid-19, pendidik harus dapat mendesain dan mengimplementasikan pembelajaran jarak jauh dengan memperhatikan :



(1) konten materi yang akan diberikan



ke peserta didik; (2) profil pembelajaran; dan (3) kondisi dan kebutuhan peserta didik saat ini. 1. Konten Materi a.



Koordinasi dengan Kepala Sekolah Materi pembelajaran harus dikoordinasikan dengan Kepala Sekolah. Pendidik tetap mengikuti perkembangan kurikulum, kebijakan, atau panduan yang ada. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut: 1) Mengikuti arahan atau panduan resmi yang diberikan Kepala Sekolah tentang konten yang diajarkan dan bagaimana cara mendapatkan konten itu. 2) Selalu memberikan laporan perkembangan pembelajaran dan kendala selama proses pembelajaran untuk mendapatkan umpan balik dari Kepala Sekolah. Mengikuti pertemuan atau diskusi kelompok dengan Kepala Sekolah menggunakan saluran formal dan informal. 3) Melakukan komunikasi dengan sesama Pendidik untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi atas kendala yang dihadapi. 4) Memastikan persetujuan dari kepala Kepala Sekolah tentang kurikulum dan rencana pembelajaran yang akan diberikan selama proses pembelajaran jarak jauh.



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



6



b. Reviu Kurikulum Reviu Kurikulum dilakukan dengan memperhatikan kebijakan pemerintah, sumber daya yang dimiliki Pendidik, dan sumber daya yang dimiliki peserta didik. Menentukan prioritas pembelajaran: 1) selengkap mungkin sebagaimana kurikulum standar, 2) memberikan pengalaman belajar tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum, 3) mencakup pengetahuan dan keterampilan inti, atau 4) fokus pada konten dan kegiatan yang akan membantu peserta didik mengatasi krisis saat ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut: 1) Menentukan target kurikulum yang akan dicapai mencakup pengetahuan dan keterampilan inti, dengan lebih memfokuskan pada kesejahteraan (well-being) para peserta didik. 2) Memastikan adanya kebijakan atau panduan resmi yang harus diikuti dalam menerapkan rencana pembelajaran tersebut, dan sumber daya yang akan digunakan, serta rekomendasi narasumber yang harus dihubungi jika diperlukan bantuan teknis. 3) Memulai pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan disetujui Kepala Sekolah dengan tetap mengikuti perkembangan kebijakan berikutnya. 2. Profil pembelajaran a. Pendidik memiliki pemahaman yang mendalam tentang peserta didik dan bagaimana mereka belajar, hal ini akan sangat membantu Pendidik untuk merancang pengalaman belajar jarak jauh yang lebih baik. b. Tinjau apa yang Pendidik ketahui tentang peserta didik tentang pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan minat mereka, kekuatan mereka dan tantangan mereka. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut: a. Mengetahui peserta didik yang dapat menyelesaikan tugas sekolah mereka dengan baik sebelum sekolah ditutup dan yang masih belum bisa menyelesaikannya. b. Menentukan strategi pengajaran dan kegiatan belajar yang terbaik untuk peserta didik.



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



7



c. Mengetahui peserta didik yang dapat bekerja secara mandiri dan yang membutuhkan lebih banyak bimbingan dan dukungan belajar dari jarak jauh. d. Mengidentifikasi peserta didik yang merasa nyaman menggunakan teknologi dan yang membutuhkan lebih banyak bantuan. e. Mengidentifikasi peserta didik yang dapat membantu teman sekelas dengan kegiatan belajar menggunakan teknologi. 3. Kondisi dan Kebutuhan Peserta Didik a. Kondisi Peserta Didik Memahami lingkungan rumah dan kondisi psikososial peserta didik akan membantu pendidik dalam menetapkan tujuan yang realistis. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut: 1) Memahami lokasi dan lingkungan rumah tinggal peserta didik, ditinjau dari aspek kenyamanan, keamanan, ketersediaan kebutuhan dasar yang memadai. 2) Memahami kondisi mental dan emosi peserta didik (apakah cemas atau takut) sehubungan dengan ketersediaan jaringan yang kuat di dalam rumah atau di dalam komunitasnya. 3) Memahami ketersedian akses teknologi untuk pembelajaran jarak jauh: jenisnya, frekwensi penggunaan, lama penggunaan, biayanya, cara mengakses materi pembelajaran, komunikasi antar pengguna, dan prioritas pemberian bantuan dalam hal akses. 4) Memahami orang tua peserta didik dan anggota keluarga yang dapat membantu dalam menyelesaikan tugas sekolah. b. Dukungan Keluarga 1) Orang tua atau wali peserta didik memainkan peran besar dalam membantu keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh. 2) Mengingat orangtua bukan Pendidik terlatih, maka dibutuhkan banyak dorongan dari Pendidik. Untuk mendukung kedua hal di atas, yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi bantuan yang diperlukan orang tua atau wali peserta didik. 2) Memastikan bahwa panduan belajar dapat disampaikan dan dipahami dengan jelas oleh orang tua.



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



8



3) Menggunakan pola komunikasi dan memberikan umpan balik yang baik kepada orangtua dengan menyepakati waktu untuk berkomunikasi. 4) Memberikan dukungan, dorongan, dan motivasi kepada orang tua atau wali peserta didik untuk tetap termotivasi. 5) Lakukan pengumpulan informasi terlebih dahulu mengenai kesiapan orangtua dalam mendampingi peserta didik melakukan pembelajaran jarak jauh. 6) Sediakan waktu berbincang bebas dengan orangtua dan peserta didik untuk mendapatkan gambaran kondisi yang mereka alami. 7) Memperkirakan durasi maksimal 80% dari jam belajar normal untuk pengerjaan tugas yang akan diberikan. 8) Membangun kesepakatan dengan orang tua terkait cara pengerjaan tugas peserta didik, jadwal dan durasi konferensi Pendidik. D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH 1. Perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh Sesuai dengan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses, Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. a. Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat: 1) Identitas



mata



pelajaran



(khusus



SMP/MTs/SMPLB/Paket



B



dan



SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan); 2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; 3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran; 4) kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



9



5) materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; 6) pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; 7) penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; 8) alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan 9) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 tahun 2019, dijelaskan bahwa dari 13 komponen RPP yang telah diatur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menjadi komponen inti adalah Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah (kegiatan) Pembelajaran, dan Penilaian Pembelajaran (assessment) yang wajib dilaksanakan oleh Pendidik, sedangkan komponen lainnya bersifat pelengkap. Sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis di tingkat sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis di tingkat kabupaten/kota/provinsi, dan individu Pendidik secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara mandiri untuk keberhasilan belajar peserta didik. b. Prinsip Penyusunan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 2) Partisipasi aktif peserta didik.



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



10



3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. 2. Desain dan Implementasi Pembelajaran Jarak jauh a. Penilaian Diri Pendidik 1) Pendidik harus kreatif, inovatif dan fleksibel dengan tetap teguh pada prinsip pengajaran yang baik dan pembelajaran inklusif. 2) Membangun kekuatan pribadi dan profesional, menerima tantangan dan mengatasinya, serta mengulurkan tangan kepada sesama pendidik untuk bantuan dan bimbingan. Hal-hal yang diperhatikan pendidik adalah sebagai berikut: 1) Siap mengikuti perubahan secara fisik, intelektual, mental dan emosional. 2) Mengatasi segala kekhawatiran atau ketakutan untuk mengajar jarak jauh dan menyiapkan diri dengan lebih baik. 3) Menyiapkan sarana teknologi dan sumber daya yang tersedia dan dapat digunakan secara optimal. 4) Menyadari kemampuan diri terhadap teknologi, mengikuti pelatihan ekstra untuk pengajaran jarak jauh jika diperlukan sesuai dengan kebutuhan pribadi. 5) Menyiapkan sumber daya dan membuat alat sesuai dengan waktu yang tersedia dan target kurikulum yang telah ditetapkan.



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



11



b. Dukungan Pendidik Dukungan pendidik yang diperlukan adalah : 1) Dukungan profesional 2) Dukungan Emotional 3) Dukungan teknis Hal-hal yang diperhatikan pendidik adalah sebagai berikut: 1) Memastikan jenis dukungan apa yang diperlukan. 2) Mencari informasi saluran resmi untuk dukungan pendidik seperti hotlines, helpdesk, atau grup online. 3) Melakukan komunikasi dengan kelompok pendidik di sekolah sendiri atau kelompok pendidik sejenis terkait dengan dukungan teknologi atau motivasi yang diperlukan. 4) Memastikan pendidik sudah memiliki kelompok yang akan memberikan dukungan baik dari sekolah sendiri maupun dengan pendidik dari sekolah lain. 5) Memastikan dan mencari model pembelajaran jarak jauh yang sudah berhasil dilaksanakan secara efektif selama masa pandemi Covid-19 yang dapat dijadikan contoh. c. Sumber Daya Dalam hal penyiapan sumber daya, yang perlu diperhatikan pendidik adalah sebagai berikut: 1) Memastikan teknologi, platform, peralatan dan sumber daya yang tersedia bagi pendidik dan peserta didik misalnya cetak, audio dan radio, video dan TV, berbasis komputer, berbasis Internet dan berbasis telepon. a) Memilih dan menentukan sumber daya yang dapat digunakan oleh semua atau sebagian besar peserta didik dan yang termudah untuk digunakan berkomunikasi, instruksi langsung, diskusi, berbagi pekerjaan dan penilaian. b) Menentukan peserta didik yang tidak memiliki akses ke telepon, komputer, dan internet. 2) Memastikan materi pengajaran dan pembelajaran yang dapat diadaptasikan untuk pembelajaran jarak jauh, bebas diakses dan berkualitas. d. Menyusun Pembelajaran Pendidik menyusun struktur pembelajaran jarak jauh bergantung pada konten materi, peserta didik, kemampuan pribadi dan sumber daya yang tersedia. Alternatif Skenario pembelajaran sebagai berikut : Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



12



Skenario A



Skenario B



Lengkap, pelajaran Lengkap,



Skenario C



pelajaran Konten



terstruktur



terstruktur



mengikuti



difokuskan



kurikulum standar



pengetahuan



pembelajaran



dan



kegiatan yang dipilih untuk pada membantu



peserta



dan mengatasi



keterampilan inti



krisis



didik



pandemi



Covid-19



Pendidik perlu untuk menyusun kembali Seperti skenario A dan B, rencana pembelajaran tatap muka menjadi dengan pembelajaran jarak jauh.



mengingat



bahwa



tujuan utama adalah untuk mendukung peserta didik melalui krisis pandemi Covid19.



Hal-hal yang perlu diperhatikan Pendidik Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:



Pendidik sebagai berikut:



1) Mengadakan kelas jarak jauh dan 1) Membahas krisis pandemi memastikan



jadwal



proses



Covid-19 dengan peserta



pembelajaran dilaksanakan, alat untuk



didik agar bisa membantu



berkomunikasi



lain,



mereka



pola



kebingungan,



satu



mempertimbangkan



sama biaya,



pelaksanaan secara serentak (pada saat



menghadapi kecemasan



atau ketakutan.



yang sama) atau asinkronus (tidak pada 2) Memilih



sumber



daya,



saat yang sama) atau campuran



peralatan dan aktifitas yang



keduanya.



tepat



untuk



ditawarkan



2) Instruksi langsung dan sumber daya.



kepada peserta didik agar



Memastikan bahan pengajaran berupa



memiliki pemahaman yang



presentasi yang sesuai dengan materi



lebih baik tentang krisis



kurikulum



pandemi



disiapkan



dengan



cara



Covid-19



dan



mengadopsi atau mengadaptasi dari



membantu agar mereka



bahan lain atau mengembangkan baru.



merasa



normal



dan



terbiasa, serta membuat mereka merasa aman. 3) Memastikan jumlah tugas dan waktu yang diberikan



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



13



Skenario A



Skenario B



Skenario C kepada peserta didik tanpa menciptakan stress lebih banyak bagi mereka dan keluarganya. 4) Memilih



cara



terbaik



berkomunikasi



dengan



orang tua atau wali peserta didik



untuk



mencapai



tujuan . 5) Menyiapkan



diri



untuk



lebih sadar, tanggap, dan mendukung Kegiatan dan tugas.



Rencanakan dan laksanakan



Disiapkan dengan cara menyederhanakan tugas yang mendukung pada kegiatan lama atau membuat yang baru setiap fase. untuk dikerjakan peserta didik sendiri atau Sebelum: dengan pengawasan dari orang tua atau • mengklarifikasi tugas dan wali peserta didik. Memilih cara yang



mengelola



terbaik dalam proses belajar melalui self-



diharapkan



hasil



yang



direction, penemuan, penyelidikan, dan Selama: kolaborasi. Memastikan waktu yang akan 



memantau



diberikan untuk setiap kegiatan yang akan



pembelajaran



dikerjakan baik secara individu atau dalam



refleksi secara berkala



kelompok.







kemajuan melalui



memberikan umpan balik dan dukungan secara terus menerus



Setelah: • mengelola



penilaian



sumatif dan memberikan umpan balik dari proses pembelajaran



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



14



Skenario A



Skenario B



Skenario C Hal yang perlu diperhatikan Pendidik: 1) Menentukan cara terbaik untuk



mendukung



pembelajaran peserta didik dengan



mencari



bantuan yang



jenis



diberikan



kepada peserta didik untuk membimbing melalui



mereka



berbagai



tugas



belajar. 2) Memilih



saluran



komunikasi



yang



harus



digunakan secara maksimal sehingga



peserta



didik



mendapat



umpan



balik



secara tepat waktu 3) Memberikan



dukungan



kepada peserta didik secara mental dan emosional agar menjaga tetap



peserta terlibat



didik dan



termotivasi untuk belajar, serta membantu mereka mengatasi kecemasan dan ketakutan. 4) Memberikan



dorongan



kepada peserta didik untuk belajar



dan



mendukung



saling sesama



peserta didik.



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



15



Skenario A



Skenario B



Skenario C



Fasilitasi. Memberikan panduan kepada peserta didik secara individu, dalam kelompok kecil atau



keseluruh



kelas.



Berkominukasi



dengan orang tua atau wali peserta didik untuk meminta kerjasamanya agar dapat bekerja secara efektif dan membuat kemajuan dalam pembelajarannya. Kesejahteraan (well-being) psikososial. 1) Memberikan dukungan kepada peserta didik secara mental dan emosional saat menghadapi tantangan pembelajaran jarak jauh. 2) Jumlah



pekerjaan



kepada



peserta



yang didik



mempertimbangkan



diberikan harus



keseimbangan



kesejahteraan psikososial peserta didik dengan tuntutan kurikulum. 3) Menentukan sumber daya dan alat yang dapat ditawarkan kepada peserta didik untuk membantu mengatasi permasalahan. Keterbatasan Sumber Daya Memastikan bahwa semua peserta didik dapat berpartisipasi dalam pembelajaran jarak jauh. Apabila ada peserta didik dengan keterbatasan atau tidak memiliki akses ke internet atau telepon, maka disiapkan: 1) pola komunikasi dan jadwalnya dengan alternatif pola pembelajaran instruksi langsung, media dan sumber belajar



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



16



Skenario A



Skenario B



Skenario C



luring, kegiatan, dan penilaian untuk peserta didik 2) Memfasilitasi pembelajaran peserta didik, mendukung secara mental dan emosional, dan memeriksa kemajuan peserta didik. 3) Menentukan alternatif yang diperlukan untuk peserta didik dengan melibatkan kepala



sekolah,



orang



tua,



atau



pendidik.



E. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH 1. Beban Belajar Beban belajar dengan menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Beban belajar selama masa pendemi Covid-19 merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. a. Beban belajar di Sekolah dinyatakan dalam jam pembelajaran per 2 (dua) minggu; b. Satu jam tatap muka adalah 45 menit; c. Beban belajar per 2 (dua) minggu Kelas X adalah 42 jam pelajaran (nasional) dan ditambah 2 jam pelajaran untuk Muatan Lokal Bahasa Daerah. Dan boleh ditambah 2 jam pelajaran lain;



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



17



d. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 44 jam pelajaran (nasional) dan ditambah 2 jam pelajaran untuk muatan lokal Bahasa Daerah sehingga jumlah seluruhnya menjadi 46 jam pelajaran per 2 (dua) minggu; e. Beban Belajar di Kelas X, Kelas XI dan Kelas XII dalam satu semester minimal 22 minggu atau setara dengan 11 per 2 (dua) minggu. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh menyesuaikan dengan jadwal pelajaran yang disusun oleh masing-masing sekolah. (Contoh Terlampir) F. PENILAIAN Penilaian harus direncanakan dan disatukan dalam kegiatan pembelajaran dengan pertimbangan : • Memungkinkan pendidik memonitor dan memfasilitasi kemajuan belajar peserta didik, dan membantu peserta didik mengelola pembelajaran mereka sendiri. • Cara pendidik menilai hasil pembelajaran. • Metode penilaian yang digunakan menyesuaikan pada tujuan pembelajaran. • Menemukan keseimbangan antara yang efektif dan yang layak untuk dilakukan dari jarak jauh. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut: 1. Penilaian formatif. a. Cara memantau, menilai, dan memfasilitasi kemajuan belajar dari jarak jauh untuk menilai tugas yang diberikan pada kegiatan pembelajaran. b. Menentukan alat penilaian yang digunakan untuk memberikan tanggapan rutin kepada peserta didik dan menjaga pekerjaan peserta didik selaras dengan tujuan pembelajaran. c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi apa yang mereka pelajari dan menyampaikannya kepada teman sekelas. 2. Penilaian sumatif. Menentukan dan membuat alat penilaian sumatif yang dapat digunakan untuk memberikan penilaian peserta didik sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan.



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



18



G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR DARING 1. Portal Bersama Hadapi Korona https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id 2. Rumah Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud https://belajar.kemdikbud.go.id 3. TV Edukasi Kemendikbud https://tve.kemdikbud.go.id 4. Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC Kemendikbud http://rumahbelajar.id 5. Laman Guru Berbagi https://guruberbagi.kemdikbud.go.id 6. SIAJAR oleh SEAMOLEC Kemendikbud https://lms.seamolec.org 7. Membaca Digital http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/ 8. Suara Edukasi http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id 9. Tatap Muka Daring Melalui Program SAPA Duta Rumah Belajar Pusdatin Kemendikbud, melalui Pusdatin.webex.com 10. Program Belajar dari Rumah TVRI



H. PENUTUP Beberapa keberhasilan pendidik dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh diantaranya mampu: (1) Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan. (2) Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19. (3) Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antarpeserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah. (4) Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi Pendidik, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kualitatif. Melalui panduan ini diharapkan para pendidik dapat melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian jarak jauh. Semoga para pendidik diberi kemudahan dalam memahami panduan ini dan dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian pada masa pandemi Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



19



Covid-19. Pada akhirnya, semua peserta didik dapat menguasai kompetensi secara bermakna, luas dan mendalam serta dapat menerapkan pada berbagai konteks kehidupan saat pandemi Covid-19. Sistem pendidikan nasional dapat memastikan bahwa semua peserta didik memiliki akses yang sama untuk pendidikan berkualitas selama krisis yang belum pernah terjadi sebelum ini. Pada akhirnya, upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan akan dapat tercapai. I. LAMPIRAN a. Kalender Pendidikan Provinsi b. Contoh Rincian Pekan Efektif c. Contoh Program Tahunan d. Contoh Program Semester e. Contoh Silabus f. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) g. Contoh Jadwal Pelajaran



Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim



20



Lampiran 1. Kalender Pendidikan Provinsi



KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 420/2042/101.1/2020



TENTANG



HARI EFEKTIF,HARI EFEKTIF FAKULTATIF, DAN HARI LIBUR BAGI SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2020/2021



PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN Jl. Gentengkali No. 33 Surabaya Kode Pos 60275



Lampiran 2. Contoh Rincian Pekan Efektif



CONTOH PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) MASA PANDEMI COVID-19 MATA PELAJARAN FISIKA



A. Rincian Minggu Efektif dan Program Tahunan 1. Mata Pelajaran Fisika merupakan Mata Pelajaran Peminatan untuk Peminatan MIPA atau Lintas Minat untuk Peminatan IPS dan BAHASA. 2. Dalam Struktur Kurikulum memiliki alokasi waktu: a. Kelas X, semester 1 dan 2: 3 jam pelajaran per minggu b. Kelas XI, semester 3 dan 4: 4 jam pelajaran per minggu c. Kelas XII, semester 5 dan 6: 4 jam pelajaran per minggu 3. Untuk masa pandemi Covid-19 ini dapat digunakan alokasi waktu: a. Jadwal Pelajaran digunakan siklus 2 mingguan. b. Pada mata pelajaran Fisika dapat ditambahkan 1 jam pelajaran uktuk kelan X dan 2 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. 4. Dengan mengacu poin 2 dan 3 serta Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2020-2021 dapat disusun Rincian Minggu Efektif (RME). Contoh pada halaman berikut adalah RME Mata Pelajaran Fisika untuk Semester Gasal dan Genap. 5. Kemudian berdasarkan RME semester 1 dan semester 2 dapat disusun Program Tahuan (PROGTA). Sebagai Contoh adalah Program Tahuan (PROGTA) Mata Pelajaran Fisika kelas X seperti pada halaman berikut.



Lampiran 3. Contoh Program Tahunan



Lampiran 4. Contoh Program Semester



Lampiran 5. Contoh Silabus



CONTOH SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / semester Kompetensi Dasar 3.2. Menerapkan prinsipprinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah.



: SMA ……………….. : Fisika : X / Gasal Materi Pembelajaran



Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Bagian 1 IPK Penunjang: 3.2.1. Menentukan satuannya.



Kegiatan Pembelajaran



Bab 2 Pengukuran jenis



besaran



berdasarkan



1. Besaran Pengukuran



a. Besaran, satuan, dan alat ukurnya b. Ketepatan dan ketelitian



IPK Kunci: 3.2.2. Menentukan satuan besaran turunan dalam sistem internasional. 3.2.3. Membedakan ketepatan dan ketelitian suatu hasil pengukuran. IPK Pengayaan: 3.2.4. Menyimpulkan pengaruh alat ukur pencahayaan terhadap hasil pengukuran.



dan



dan



Bagian 2 IPK Penunjang: 3.2.5. Menentukan angka penting hasil pengukuran. IPK Kunci: 3.2.6. Menentukan hasil operasi angka penting dari hasil suatu pengukuran. IPK Pengayaan: 3.2.7. Menyimpulkan hubungan antar besaran berdasarkan grafik yang diperoleh dari hasil pengukuran.



2.



Angka penting dan analisa data a. Angka penting b.



Analisa data



 Mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan angka penting), cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala, cara menuliskan hasil pengukuran  Mengolah data hasil pengukuran dalam bentuk penyajian data, membuat grafik, menginterpretasi data dan grafik, dan menentukan ketelitian pengukuran, serta menyimpulkan hasil interpretasi data  Membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil pengukuran



Penilaian Penugasan Tes Tulis Tes Lisan



Alokasi waktu



Sumber belajar



4 x 2JP



 Buku Fisika X ….



 Youtube ………………



Teks



Kompetensi Dasar



Bagian 3 IPK Kunci: 3.2.8. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan jangka sorong. 3.2.9. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan mikrometer. 3.2.10. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan neraca O’Hauss. 4.2. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah.



Materi Pembelajaran



Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)



IPK Pengayaan: 3.2.11. Menyimpulkan perbedaan ketelitian hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dengan mikrometer. Bagian 3 Keterampilan: Kinerja: Melakukan percobaan pengukuran dengan alat ukur jangka sorong dan mikrometer. Masa Pandemi Kinerja : Melakukan pengukuran luas meja dengan dua mistar/meteran yang memiliki ketelitian berbeda.



3.



Kegiatan Pembelajaran



Penilaian



Menggunakan alat ukur a. Jangka sorong b. Mikrometer c. Neraca



Menggunakan alat ukur



Kinerja



Alokasi waktu



Sumber belajar



Lampiran 6. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: : : : :



SMA …………………… Fisika X/1 Pengukuran dan Besaran Fisika 3 jam pelajaran x 2



A. Tujuan Pembelajaran Melalui proses pembelajaran materi Pengukuran dan Besaran Fisika dengan menggunakan Model Discovery, peserta didik diharapkan jujur dan teliti dalam menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah sesuai dengan ide-ide baru berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan teliti dan okjektif, mampu bekerja sama, serta terampil dalam melakukan pengukuran dengan alat ukur, menyajikan data hasil pengukuran, menganalisa data hasil pengukuran, menyusun simpulan, dan mengomunikasikannya dalam bentuk laporan tertulis. B. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-/Topik Materi Pert 1. Besaran dan Pert 2. Angka Penting Pert 3. Menggunakan



Tahapan



pengukuran (2JP) Pendahuluan



Penutup Media/ Alat&bahan Sumber belajar



alat ukur (2JP)



Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan. Model Discovery



Kegiatan Inti



dan Analisa data (2JP)



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Model Discovery



Model Discovery



Stimulus Identifikasi masalah Pengumpulan data Pengolahan data Verifikasi/ pembuktian Menarik simpulan



Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan rencana pertemuan berikutnya.



Lembar Aktivitas: ……



Lembar Aktivitas: ……



Youtube: ……………



Youtube: ……………



Lembar Aktivitas: …… Youtube: ……………



C. Penilaian Hasil Belajar (1) Penilaian Sikap : Observasi dan hasilnya dicatat dalam Jurnal Sikap (2) Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan (3) Penilaian Keterampilan : Kinerja Yang Mengesahkan Kepala SMA …………..



Surabaya, ………….. 20120 Penyusun Guru Fisika



………………………… NIP. ……………………



……………………… NIP. ……………….



CONTOH LANGKAH-LANGKAH PEMBELEJARAN PJJ DARING (DALAM JARINGAN) Lampiran : RPP 3.2&4.2 Pengukuran dan Besaran Fisika Langkah-langkah Pembelajaran Pert. Ke-1: Model Discovery KEGIATAN



WKT



Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan.



15’



STRATEGI PJJ DARING



WKT



Pendahuluan Kegiatan Inti Mengamati stimulus 1. Peserta didik diarahkan untuk mengamati stimulus berupa gambar orang yang sedang mengukur jalan raya secara klasikal. Mengidentifikasi masalah 2. Peserta didik diarahkan untuk merumuskan pertanyaan/menerima pertanyaan terkait hasil pengamatan stimulus dan tujuan pembelajaran tentang besaran dan pengukuran secara klasikal. Mengumpulkan data 3. Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan inforamasi/data terkait materi besaran dan pengukuran secara mandiri/berkelompok dibimbing guru. Individu/mandiri Mengolah data 4. Peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah informasi/data terkait materi besaran dan pengukuran di dalam kelompoknya dengan bimbingan guru. Memverifikasi 5. Secara berkelompok, peserta didik melakukan verifikasi hasil pengolahan data materi besaran dan pengukuran kepada guru. Menyimpulkan 6. Guru mengarahkan semua peserta didik untuk menyusun simpulan. Penutup Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan rencana pertemuan berikutnya.



10’



Media: Zoom Klasikal



30’



Mencari informasi dipandu Lembar Akt. (LA): 20’



………………..



30’



Youtube: …………………… Berdiskusi dalam kelompok dipandu LA: 20’



……………………………



30’



Media: Video/WA Call dalam kelompoknya



15’



10’



Media: Video/WA Call dalam kelompok bersama guru Konfirmasi ke kelompok berupa tanya jawab (tes lisan) yang dapat mengecek pemahaman setiap siswa



CONTOH LANGKAH-LANGKAH PEMBELEJARAN PJJ LURING (LUAR JARINGAN)



30’



Lampiran 1: RPP 3.2&4.2 Pengukuran dan Besaran Fisika Langkah-langkah Pembelajaran Pert. Ke-1: Model Discovery KEGIATAN Pendahuluan Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan. Kegiatan Inti Mengamati stimulus 1. Peserta didik diarahkan untuk mengamati stimulus berupa gambar orang yang sedang mengukur jalan raya secara klasikal. Mengidentifikasi masalah 2. Peserta didik diarahkan untuk merumuskan pertanyaan/menerima pertanyaan terkait hasil pengamatan stimulus dan tujuan pembelajaran tentang besaran dan pengukuran secara klasikal. Mengumpulkan data 3. Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan inforamasi/data terkait materi besaran dan pengukuran secara mandiri/berkelompok dibimbing guru. Individu/mandiri Mengolah data 4. Peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah informasi/data terkait materi besaran dan pengukuran di dalam kelompoknya dengan bimbingan guru. Memverifikasi 5. Secara berkelompok, peserta didik melakukan verifikasi hasil pengolahan data materi besaran dan pengukuran kepada guru. Menyimpulkan 6. Guru mengarahkan semua peserta didik untuk menyusun simpulan. Penut Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan rencana pertemuan berikutnya.



STRATEGI PJJ LURING



WKT



Media: Video Guru Strategi :  Menyaksikan video guru melalui Laptop atau TV Media: Lembar Aktivitas Strategi 2: Muatan LA:  Membaca Doa, motivasi, tujuan dan garis besar kegiatan hari ini.  Mengamati sajian gambar.  Mencermati pertanyaan-pertanyaan



30’



20’



Mencari informasi dipandu Lembar Akt. (LA): ………………………. Video: Guru Mengajar LA: Ringkasan materi



30’



20’



Mengolah data dengan dipandu LA: ...... Media: Panduan Video guru



30’



WKT



15’



10’



15’



10’



Verifikasi dan simpulan: Disampaikan berupa laporan hasil kerja yang dituangkan dalam LA. Cara penyampaiannya dapat melalui kurir atau orang tua datang ke sekolah dengan waktu yang ditentukan. Kegiatan ditutup dengan DOA.



30’



Lampiran



Ringkasan Materi BESARAN DAN PENGUKURAN A. Besaran dan satuan 1. Faktual



: Lebar lantai = 15 ubun Besaran = lebar lantai Satuan = ubin sebagai pembanding



Konseptual : Besaran didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat diukur da dinyatakan dalam angka. Satuan adalah sesuatu yang dijadikan sebagai pembanding dalam pengukuran. 2. Berdasarkan satuannya, besaran dibagi menjadi dua seperti berikut. Konseptual : Besaran pokok dan besaran turunan a. Besaran pokok Besaran pokok, yaitu besaran satuannya telah ditentukan. Besaran ini ada tujuh macam seperti pada tabel berikut. Tabel Daftar Tujuh Besaran Pokok No



Besaran



Notasi



Satuan (SI)



1



Panjang







meter



2



Massa



m



kilogram



3



Waktu



t



sekon



4



Kuat arus



I



ampere



5



Suhu



T



kelvin



6



Intensitas Cahaya



I



kandela



7



Jumlah zat



n



mol



Alat ukur



Cara mengukur



b. Besaran tutunan Besaran turunan, yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari beberapa sauna pokok. Contoh besaran ini dapat dituliskan pada tabel berikut. Tabel Contoh Besaran Turunan No



Besaran



Notasi



Satuan (SI)



1



Kecepatan



v



m/s



2



Percepatan



a



m/s2



3



Momentum



p



kg m/s



4



Luas



A



m2



5



Massa jenis







kg/m3



B. Pengukuran Konseptual : Pengukuran 1. Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan satuan. Contoh kegiatan mengukur: mengukur panjang meja, satuannya meter. 2. Ketepatan (akurasi) adalah kesesuaian data-data hasil pengukuran berulang. Ketelitian (presisi) adalah tingkat kesamaan pengukuran dengan nilai aslinya. Contoh: Dua kelompok peserta didik melakukan pengukuran massa jenis air murni di laboratorium fisika. Kedua kelompok tersebut melakukan pengukuran berulang dan diperoleh hasil seperti pada tabel berikut. Tabel Hasil pengukuran Kelompok



Massa jenis air murni dari 5 pengukuran



Anita



0,90



1,20



1,10



0,95



1,15



Faza



0,81



0,82



0,80



0,83



0,82



Dari data pada tabel dapat diketahui bahwa: a. Hasil pengukuran kelompok Ani memiliki akurasi lebih tinggi daripada kelompok Faza karena hasilnya lebih dekat pada nilai sebenarnya (1,00 gram/cm3). b. Hasil pengukuran kelompok Ani memiliki ketelitian lebih rendah daripada kelompok Faza karena beda antar datanya lebih jauh. 3. Kesalahan pengukuran ada dua jenis, yaitu kesalahan sistematis dan kesalahan acak (random). a. Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang terkait dengan kesalatan pengaturan alat, kalibrasi alat, dan pengaruh linkungan. b. Kesalahan acak disebabkan oleh ketidak sempurnaan manusia dan alat. Pada hasil pengukuran, kesalahan ini dinyatakan dalam tanda plus minus (). Kesalahan ini dapat diperkecil pengaruhnya, contohnya dengan cara malakukan pengukuran berulang. -----o0o-----



Lampiran Ringkasan Materi ANGKA PENTING A. Pengertian angka penting Faktual



: hasil pengukuran panjang penghapus papan: 17,5 cm



Konseptual



: Angka penting. 1. Semua angka hasil pengukuran merupakan angka penting. 2. Semua angka bukan nol merupakan angka penting. 3. Angka nol termasuk angka penting jika terletak di antara bukan nol/di belakang koma. 4. Angka penting menunjukkan ketelitian suatu pengukuran.



B. Operasi angka penting Faktual



: bilangan dapat ditambah, dikurangi, dikalikan, dan dibagi



Konseptual



: Konsep operasi angka penting Operasi angka penting memenuhi sifat-sifat: 1. Operasi angka pasti dengan angka pasti akan menghasilkan angka pasti.  Angka pasti ditambah/dikurangi angka pasti hasilnya adalah angka pasti.  Angka pasti dikali/dibagi angka pasti hasilnya adalah angka pasti. 2. Operasi semua angka dengan angka taksiran akan menghasilkan angka taksiran.  Semua angka ditambah/dikurangi angka taksiran hasilnya adalah angka taksiran.  Semua angka dikali/dibagi angka taksiran hasilnya adalah angka taksiran. 3. Perkalian dan pembagian angka penting dapat menggunakan aturan: “Hasil perkalian atau pembagian angka penting akan memiliki jumlah angka penting yang sama dengan bilangan yang angka pentingya lebih sedikit. Misalnya bilangan A (memiliki 2 angka penting) dikalikan bilangan B (memiliki 4 angka penting) maka hasilnya akan memiliki 2 (dua) angka penting.



Prosedural



: Prosedur operasi dua angka penting a) Kedua angka penting tersebut dioperasikan secara matematika biasa b) Angka hasil operasi yang merupakan angka taksiran diberikan tanda, misalnya garis bawah. c) Angka taksiran yang diperoleh dibulatkan hingga hanya mengandung 1 angka taksiran. Angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, angka kurang dari 5 dihilangkan. d) Hasil akhir yang diperoleh merupakan angka hasil operasi angka penting.



-----o0o-----



Lampiran Ringkasan Materi dan Penugasan



MENGGUNAKAN ALAT UKUR A. Alat ukur 1. Alat ukur panjang Contoh alat ukur panjang adalah mistar, jangka sorong dan mikrometer. Mistar (penggaris) ada yang memiliki skala terkecil 1 mm berarti ketelitiannya 1 mm. Jangka sorong Jangka sorong dirancang memiliki rahang tetap yang memuat skala utama dan rahang geser yang memuat skala nonius. Jangka sorong ada yang memiliki ketelitian 0,1 mm dan 0,05 mm sesuai dengan skala noniusnya. Perhatikan gambar di bawah. Hasil pengukurannya memenuhi rumus berikut. x = xo + x.



1 N



dengan: x = hasil pengukuran xo = penunjukkan skala utama sebelum nol nonius x = skala nonius yang segaris dengan skala utama N = banyaknya skala nonius Kelebihan jangka sorong adalah dapat mengukur (1) diameter luar pipa atau bola, (2) diameter dalam pipa, dan (3) kedalaman. Mikrometer Makrometer dirancang memiliki rahang tetap yang memuat skala utama dan rahang putar yang memuat skala nonius. Mikrometer memiliki ketelitian 0,01 mm. Perhatikan gambar. Hasil pengukurannya memenuhi rumus berikut. x = xo + x. 0,01 dengan: x = hasil pengukuran xo = skala utama sebelum rahang geser x = skala nonius yang segaris sumbu skala utama



2. Alat pengukur massa Alat pengukur massa dinamakan neraca. Contoh: Neraca pegas (ketelitian 1 gr), neraca O’Hauss (ketelitian 0,01 gr), neraca Analitis (ketelitian 1 mgr) dan timbangan (ketelitian 1 ons). Gambar di samping adalah neraca O’Hauss.



B. Mengukur massa jenis Massa jenis benda memenuhi rumus:







m V



Penugasan Penilaian: Memahami, menerapkan, dan menganalisis



Tugas 1: 1. Sebutkan tujuh besaran pokok kemudian tentukan satuan (SI) dan alat pengukurnya! 2. Tentukan notasi, rumusan, dan satuan (SI) dari besaran percepatan, gaya, energi, daya, momentum, dan usaha! 3. Tentukan hasil operasi angka penting berikut . a. 345,70 + 24,5



c. 3,45 × 2,5



b. 27,6  1,57



d. 52,60 : 3,52



4. Seorang tukang memotong kaca dengan ukuran panjang 136,4 cm dan lebar 10,7 cm. Gunakan aturan angka penting dan hitunglah keliling dan luas kaca tersebut! 5. Sebuah batu tak beraturan ditimbang massanya sebesar 135,2 gram dan volumenya diukur dengan gelas ukur diperoleh 11,6 mL. Berapakah massa jenis batu tersebut? 6. Pada gambar di bawah ditunjukkan posisi skala nonius jangka sorong (a dan b) dan mikrometer (c dan d) saat digunakan untuk mengukur tebal sebuah benda. Tentukan hasil pengukuran dan jumlah angka pentingnya! a.



c. 01 2 3



2



4 1 0



0



2 0



2 0



b.



2 5



d. 0



3 0



5



1 0



1 0



Lampiran: Tes Tulis Tes Formatif A. Kisi-kisi soal Tes Formatif KLP



Indikator Pencapai Kompetansi



P1 Besaran dan Pengukuran



3.2.1. Menentukan jenis besaran berdasarkan satuannya. 3.2.2. Menentukan satuan besaran turunan dalam sistem internasional.



3.2.3. Membedakan ketepatan dan ketelitian suatu hasil pengukuran.



P2 Angka penting dan analisa data



3.2.4. Menyimpulkan pengaruh alat ukur dan pencahayaan terhadap hasil pengukuran.



3.2.5. Menentukan angka penting hasil pengukuran.



3.2.6. Menentukan hasil operasi angka penting dari hasil suatu pengukuran.



Indikator soal Diberikan beberapa besaran, peserta didik dapat menentukan besaran yang termasuk besaran turunan. Diberikan beberapa satuan, peserta didik dapat menentukan satuan yang termasuk dalam sistem internasional. Diberikan data besaran, satuan, dan alat ukurnya, peserta didik dapat menentukan pasangan besaran, satuan, dan alat ukur yang benar Diberikan data hasil pengukuran, peserta didik dapat membedakan data yang memiliki ketepatan lebih tinggi dan data yang memiliki ketelitian lebih tinggi Diberikan data hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer pada dua situasi pencahayaan, peserta didik dapat menyimpulkan pengaruh alat ukur dan pencahayaan terhadap hasil pengukuran. Disajikan data hasil pengukuran menggunakan jangka sorong, peserta didik dapat menentukan jumlah angka penting hasil pengukurannya dengan benar. Disajikan gambar pengukuran mengunakan mikrometer, perserta didik dapat menentukan jumlah angka penting hasil pengukurannya dengan benar. Diberikan data hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang, peserta didik dapat menentukan keliling bidang tersebut sesuai aturan angka penting dengan benar.



Btk soal



Level Soal



Kunci



No Soal



PG



2



D



1



PG



2



C



2



PG



2



B



3



PG



3 (HOTS)



C



4



PG



3 (HOTS)



D



5



PG



2



E



6



PG



2



B



7



PG



2



D



8



KLP



Indikator Pencapai Kompetansi



Indikator soal



P3 Menggunakan alat ukur



Diberikan data hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang, peserta didik dapat menentukan luas bidang tersebut sesuai aturan angka penting dengan benar. Diberikan data hasil pengukuran massa dan volume suatu zat cair, peserta didik dapat menentukan massa jenis cairan tersebut sesuai aturan angka penting dengan benar. 3.2.7. Menyimpulkan hubungan antar besaran berdasarkan grafik yang diperoleh dari hasil pengukuran. 3.2.8. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan jangka sorong. 3.2.9. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan mikrometer. 3.2.10. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan neraca O’Hauss. 3.2.11. Menyimpulka n perbedaan ketelitian hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dengan mikrometer.



Diberikan grafik yang diperoleh dari hasil pengukuran, peserta didik dapat menyimpulkan hubungan antar besaran berdasarkan grafik tersebut sesuai kriteria penilaiannya. Disajikan gambar hasil pengukuran dengan jangka sorong, peserta didik dapat menentukan hasil pengukuran tersebut dengan benar. Disajikan gambar hasil pengukuran dengan mikrometer, peserta didik dapat menentukan hasil pengukuran tersebut dengan benar. Disajikan gambar hasil pengukuran dengan neraca O'Hauss, peserta didik dapat menentukan hasil pengukuran tersebut dengan benar. Disajikan gambar dan data hasil pengukuran dengan jangka sorong dan mikrometer, peserta didik dapat menyimpulkan perbedaan pengukuran dengan jangka sorong dan mikrometer.



Btk soal



Level Soal



Kunci



No Soal



PG



2



E



9



PG



2



D



10



PG



3 (HOTS)



D



11



PG



2



C



12



PG



2



D



13



PG



2



D



14



PG



3 (HOTS)



C



15



B. Soal Tes Formatif



TES FORMATIF BAB 2. Pengukuran dan Besaran 1. Di antara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja dalah …. A. kuat arus, massa, gaya B. suhu, massa, volume C. momentum, percepatan, waktu D. usaha, momentum, percepatan E. kecepatan, pepindahan, jumlah zat 2. Yang merupakan satuan gaya dan massa jenis menurut Sistem Internasional (SI) adalah .... A. N dan kg/cm3 B. N dan kg/liter C. kg m/s2 dan kg/m3 D. kg m2/s dan kg/m3 E. kg m/s2 dan kg/m2 3. Perhatikan tabel berikut ini! Besaran



Satuan (SI)



Alat ukur



1. Massa



kg



jangka sorong



2.Jarak



cm



mikrometer



3.Laju



m/s



speedometer



Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan alat ukur yang benar adalah besaran nomor …. A. 1 saja D. 1 dan 2 saja B. 3 saja E. 2 dan 3 saja C. 1, 2, dan 3 4. Dua kelompok siswa diberikan tugas untuk mengukur percepatan gravitasi di ruang laboratorium Fisika di sekolahnya. Hasil pengukuran percepatan gravitasi dari kedua kelompok tersebut disajikan seperti pada tabel berikut. Klpk



Percepatan gravitasi (m/s2) dari 5 pengukuran



A



9,1



9,5



9,9



10,2 10,5



B



8,2



8,3



8,1



8,5



8,2



Dari data pada tabel di atas, perbedaan yang tepat dari hasil kedua kelompok tersebut adalah .... A. kelompok A lebih teliti dan akurat dibanding B. B. kelompok A lebih teliti dari B tetapi kurang akurat dibanding B. C. kelompok B lebih teliti dari A tetapi kurang akurat dibanding A. D. kelompok B lebih teliti dan akurat dibanding A. E. kelompok B tidak teliti dan kelompok A tidak akurat



5. Putra dan Putri diberikan tugas guru Fisikanya untuk melakukan pengukuran diameter kelereng dengan menggunakan dua jenis alat ukur panjang dan pada tempat yang berbeda. Hasil kegiatannya dicatat pada tabel berikut. Tempat pengukuran Di dalam kelas dengan lampu kurang terang Di luar kelas yang terang



Alat ukur



Diameter kelereng (mm)



Jangka sorong



16,2



Mikrometer



16,25



Jangka sorong



16,3



Mikrometer



16,28



Dari data hasil pengukuran tersebut dapat disimpulkan .... A. Pengukuran dengan berbagai alat ukur akan diperoleh hasil yang hampir sama. B. Tempat pengukuran tidak mempengaruhi ketepatan dalam pengukuran. C. Ketepatan pengukuran dapat dipengaruhi oleh tempat dan alat ukurnya. D. Ketepatan pengukuran dapat dipengaruhi oleh pencahayaan dan alat ukurnya. E. Ketepatan pengukuran tidak dipengaruhi oleh pencahayaan tetapi dipengaruhi oleh alat ukurnya. 6. Hasil pengukuran panjang batang dengan jangka sorong berikut yang memilki satuan dan angka penting dengan tepat adalah …. Panjang



Jumlah angka penting



A



54,50 cm



3



B



21,05 cm



3



C



53,60 mm



3



D



23,64 mm



4



E



12,20 mm



4



7. Tebal selembar kertas HVS dapat diukur dengan mikrometer. Penjelasan skalanya terlihat seperti di bawah. Jumlah angka penting hasil pengukurannya adalah …. A. 1 1 B. 2 0 0 C. 3 5 D. 4 E. 5 8. Plat seng mempunyai panjang 45,73 cm dan lebar 1,5 cm. Keliling plat seng tersebut adalah .... A. 94 cm D. 94,5 cm B. 94,4 cm E. 95 cm C. 94.46 cm



9. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 12,61 m dan 5,2 m. Menurut aturan angka penting luas lantai tersebut adalah .... A. 65 m2 D. 65,6 m2 B. 65,5 m2 E. 66 m2 C. 65,572 m2 10. Sebuah zat cair ditimbang massanya sebesar 457 gr. Sedangkan volumenya sebesar 25 ml. Massa jenis zat cair tersebut adalah .... A. 18,28 gr/ml D. 18 gr/ml B. 18,3 gr/ml E. 19 gr/ml C. 18,0 gr/ml 11. Siswa kelas X-MIPA 1 diberikan tugas untuk melakukan percobaan tentang pengaruh massa benda terhadap percepatan benda tersebut. Salah satu kelompok siswa siswa melakukan analisis data hasil pengukurannya dengan menggambar grafik. Grafik hasil analisisnya disajikan seperti pada gambar berikut.



Berdasarkan grafik di atas, simpulan yang paling benar adalah …. A. percepatan maksimum terjadi pada massa terkecil B. massa berbanding lurus dengan percepatan C. percepatan berbanding lurus massa D. percepatan berbanding terbalik massa E. belum bisa disimpulkan 12. Seorang siswa melakukan pengukuran diameter dalam sebuah pipa berongga dengan menggunakan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah .... A. 2,04 cm B. 2,20 cm C. 2,24 cm D. 2,40 cm E. 2,60 cm 13. Gambar berikut menunjukkan pembacaan skala mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter luar tabung kayu. Diameter luar tabung kayu tersebut adalah …. A. 4,01 mm B. 4,11 mm C. 4,51 mm D. 4,61 mm E. 5,11 mm



14. Gambar berikut adalah pengukuran massa benda dengan menggunakan neraca O”Hauss tiga lengan.



Hasil pengukuran massa benda yang benar adalah .... A. 350 gram D. 173,0 gram B. 321,5 gram E. 170,3 gram C. 173gram 15. Pak Ari memberikah tugas pada lima siswa kelas X. Tiga siswa kelas X diberi jangka sorong dengan skala nonius seperti gambar (a) dan dua siswa lain diberi mikrometer dengan skala nonius seperti gambar (b).



(a)



(b)



Kemudian kelima siswa tersebut ditugaskan untuk mengukur tebal buku. Hasil pengukurannya dituliskan pada tabel berikut.



1



Nama Alat ukur Siswa Budiman Jangka sorong



2



Dhania



Mikrometer



5,48



3



Amir



Mikrometer



5,50



4



Putra



Jangka sorong



5,40



5



Faza



Jangka sorang



5,45



No



Tebal buku (mm) 5,48



Dari hasil pengukuran di atas, Pak Ari dapat menyimpulkan .... A. Budiman atau Dhania saling membantu dalam membaca skala. B. Dhania salah membaca skala dan menentukan hasil pengukuran. C. Budiman salah membaca skala dan menentukan hasil pengukuran. D. Hasil pengukuran Putra dan Amir kurang tepat dalam penulisannya. E. Hasil pengukuran Faza kurang tepat dalam perhitungannya.



Lampiran 7. Contoh Jadwal Pelajaran



PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN



2020