Panduan Penulisan KTI DIII Keperawatan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Rik
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



KATA PENGANTAR Untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar mata kuliah Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa D-III Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya maka diperlukan pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah sebagai standar baku penyusunan Laporan Karya Tulis Ilmiah. Penyusunan BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ini diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam hal ini adalah mahasiswa untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah dan meningkatkan kualitas penulisan Karya Tulis Ilmiah.



Mengetahui, Ketua Jurusan Keperawatan



Ketua Program Studi D-III Keperawatan



Ns. Reny Sulistyowati.,M.Kep NIP. 9760907 2002 2 002



Untung Halajur, S.SiT.,S.Pd.,M.Kes NIP. 19651218 198503 1002



1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 1 DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2 PROSES AKADEMIK DALAM PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH .......................... 3 A. B. C. D. E.



Persyaratan Mengikuti Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah............................................................................3 Ketentuan Persyaratan Pembimbingan ................................................................................................... 3 Tugas dan Wewenang Bimbingan Penulisan Karya Tulis Ilmiah ...............................................................3 Tugas dan Hak Mahasiswa....................................................................................................................... 4 Tata Cara Pembimbingan Karya Tulis Ilmiah ............................................................................................4



PENDAHULUAN .................................................................................................................. 7 A. B. C. D.



Karya Tulis Ilmiah ....................................................................................................................................7 Tujuan ..................................................................................................................................................... 7 Tahapan Pembuatan Karya Tulis Ilmiah ................................................................................................... 7 Metoda Penelitian yang Dapat Digunakan ..............................................................................................8



SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH .......................................................... 9 TEKNIK PENULISAN ......................................................................................................... 14 A. B. C. D. E. F. G.



Naskah ..................................................................................................................................................14 Jenis Huruf Dan Ukuran ......................................................................................................................... 14 Jarak Baris/Spasi ................................................................................................................................... 14 Alenia Baru ............................................................................................................................................ 14 Penomoran Halaman ............................................................................................................................. 14 Pemberian Tanda Bagian Karya Tulis Ilmiah .......................................................................................... 15 Pengertian: Kutipan, Daftar Pustaka, Dan Rujukan ................................................................................15



PELAKSANAAN UJIAN SIDANG ..................................................................................... 20 A. B. C.



Permohonan ujian ................................................................................................................................. 20 Pelaksanaan Ujian ................................................................................................................................. 20 Penilaian ............................................................................................................................................... 21



LAMPIRAN ................................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.



2



PROSES AKADEMIK DALAM PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH



A. Persyaratan Mengikuti Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa agar dapat mengajukan judul atau topik adalah : 1. Mahasiswa sudah menyelesaikan dan lulus mata kuliah. 2. Mahasiswa berada pada semester 5 bagi mahasiswa Prodi D III Keperawatan. 3. Jika pada semester semester 5 mahasiswa belum mengajukan judul atau topik KTI, maka pihak tim akademik di Prodi D III Keperawatan berhak dan wajib untuk memanggil dan menanyakan hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa sehingga belum mengajukan judul atau topik KTI.



B. Ketentuan Persyaratan Pembimbingan 1. Seorang mahasiswa dibimbing oleh 1 orang pembimbing KTI. 2. Proses pembimbingan meliputi penentuan judul, penentuan proposal KTI, pelaksanaan penulisan KTI, penulisan bahan seminar proposal untuk usulan dan hasil penelitian KTI. 3. Format KTI mengikuti ketentuan yang telah disahkan oleh Program Studi D III Keperawatan.



C. Tugas dan Wewenang Bimbingan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Tugas dan wewenang kedua pembimbing KTI adalah setara yaitu : 1. Memberikan arahan/bimbingan tentang: a. Teknis penulisan, termasuk format penulisan yang berlaku di Program Studi D III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya b. Metodologi dan materi keilmuan yang relevan dengan kajian KTI c. Penyusunan bahan seminar usul dan hasil penelitian d. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar e. Butir (a,b,c, dan d diatas) dilaksanakan dalam waktu maksimal tujuh hari untuk setiap satu periode pemeriksaan KTI f.



Memberi informasi tentang literatur.



2. Untuk menjaga integritas dosen sebagai pembimbing, tidak diperkenankan untuk membantu proses pengolahan dan penyelesaian. 3. Menegur dan memotivasi mahasiswa yang melalaikan tugas penyusunan KTI.



3



4. Melaporkan kepada ketua program studi dan dosen PA tentang mahasiswa yang telah melanggar peraturan dalam penyusunan KTI. 5. Menyetujui permohonan ujian bagi mahasiswa yang dibimbing jika KTI telah dianggap layak uji. 6. Menguji proposal dan hasil KTI. 7. Menyelesaikan administrasi ujian. 8. Dalam uji sidang, ketiga penguji (penguji I, penguji II dan ketua sidang) wajib hadir, mahasiswa teruji wajib mendapatkan kesepakatan dari penguji untuk waktu pelaksanaan ujian yang sudah ditentukan, yang dibuktikan dengan adanya pernyataan tertulis dari masing-masing penguji.



D. Tugas dan Hak Mahasiswa 1. Mendapatkan bimbingan oleh dua dosen pembimbing masing-masing Pembimbing I dan II untuk penyusunan KTI dan ujian KTI. 2. Menghubungi dosen pembimbing secara teratur sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dosen pembimbing untuk mendapatkan bimbingan 3. Mematuhi saran-saran perbaikan dari dosen pembimbing 4. Mengkomunikasikan secara baik berbagai perubahan dalam KTI kepada dosen pembimbing



E. Tata Cara Pembimbingan Karya Tulis Ilmiah 1. Mahasiswa mengajukan topik penelitian/judul penelitian



kepada Ketua



Program Studi atau Panitia KTI yang ditetapkan Ketua Prodi. 2. Mahasiswa mengajukan bimbingan kepada dosen pembimbing yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi atau Panitia KTI. 3. Mahasiswa menyusun dan mengajukan usul penelitian dibawah bimbingan dosen pembimbing dan setiap kali bimbingan, mahasiswa melampirkan kartu kendali bimbingan. 4. Mahasiswa WAJIB minimal 7 kali bimbingan dengan masing-masing dosen pembimbing sebelum ujian seminar proposal dan minimal 7 kali bimbingan dengan dosen pembimbing sebelum ujian sidang seminar hasil penelitian. 5. Mahasiswa meminta persetujuan dosen pembimbing untuk seminar proposal penelitian. 6. Mahasiswa melapor kepada sekretariat tentang pembimbingan KTI, judul penelitian, dengan menyerahkan Surat Keputusan Usulan Judul dan Pembimbing yang ditetapkan oleh Ketua Program Studi atau Panitia KTI. 7. Sekretariat mengambil dan mengarsipkan SK pembimbing.



4



8. Mahasiswa mengajukan proposal kepada ketua program studi untuk melaksanakan seminar sebelum penelitian dilaksanakan. Mahasiswa yang mendaftar seminar harus menunjukan fotocopy kartu kendali bimbingan KTI mahasiswa (minimal telah melakukan 7 kali bimbingan oleh pembimbing dan lembar persetujuan tanggal ujian seminar proposal (Formulir Permohonan Persetujuan Seminar Usulan Penelitian) dan 9. Mahasiswa wajib menyerahkan naskah proposal KTI kepada dewan penguji yang telah dijilid soft cover berwarna hijau minimal 24 jam sebelum ujian proposal (terhitung pada hari kerja) kecuali ada kesepakatan terdokumentasi WA atau sms dengan dewan penguji. 10. Jika ketentuan 9 tidak dipenuhi maka mahasiswa harus melakukan penjadwal ulang, kecuali ada catatan kesepakatan antara penguji. 11. Mahasiswa mengajukan perbaikan usul penelitian kepada dosen pembimbing penelitian dan 2 kemudian dilanjutkan kepada ketua penguji. 12. Mahasiswa melaksanakan penelitian atau penulisan KTI atas bimbingan dosen pembimbing. 13. Mahasiswa menyusun dan mengajukan hasil dan pembahasan penelitian dibawah bimbingan dosen pembimbing dan setiap kali bimbingan, mahasiswa melampirkan kartu kendali bimbingan 14. Mahasiswa meminta persetujuan dosen pembimbing untuk seminar hasil penelitian. Mahasiswa yang mendaftar seminar hasil harus menunjukan fotocopy kartu kendali bimbingan KTI hasil (minimal telah melakukan 7 kali bimbingan hasil oleh pembimbing dan lembar persetujuan tanggal ujian seminar hasil (Formulir Permohonan Persetujuan Seminar Hasil Penelitian). 15. Mahasiswa wajib menyerahkan naskah laporan KTI kepada dewan penguji yang telah dijilid soft cover berwarna hijau minimal 24 jam sebelum ujian proposal (terhitung pada hari kerja) kecuali ada kesepakatan terdokumentasi WA atau sms dengan dewan penguji. 16. Jika ketentuan 5 tidak dipenuhi maka mahasiswa harus melakukan penjadwal ulang, kecuali ada catatan kesepakatan antara penguji. 17. Mahasiswa mengajukan perbaikan usul naskah Karya Tulis Ilmiah kepada dosen pembimbing penelitian kemudian dilanjutkan kepada ketua penguji dan penguji 2. 18. Mahasiwa mengajukan hasil penelitian kepada ketua program studi/tim KTI untuk diseminarkan, dan dosen pembimbing, serta dosen penguji wajib mengikuti seminar hasil penelitian (semua penguji wajib hadir ketika ujian berlangsung). 5



19. Mahasiswa mengajukan perbaikan hasil penelitian dan meminta persetujuan pembimbing



kemudian ketua penguji dan penguji 2 untuk pengajuan



penerbitan KTI. 20. Mahasiswa mengajukan penerbitan KTI kepada ketua program studi/tim KTI.



6



PENDAHULUAN



A.



Karya Tulis Ilmiah Setiap perguruan tinggi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Tri Darma Perguruan tinggi yang meliputi pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Mata kuliah Karya Tulis Ilmiah adalah satu perwujudan pelaksanaan salah satu poin dalam Tri darma perguruan tinggi yaitu penelitian. Mata kuliah karya tulis ilmiah bertujuan untuk melatih pola berpikir kritis dalam pencarian informasi dan fakta mengikuti kaidah ilmu pengetahuan dengan metode terukur dan dapat dipertanggung jawabkan.



Dalam



rangka mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan suatu pedoman teknis penulisan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa program studi D-III Keperawatan.



B.



Tujuan 1.



Memberikan acuan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa Program Studi Diploma Tiga Keperawatan.



2.



Menjadi standar minimal dalam hal kaidah penulisan dan terjadi persamaan persepsi dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah.



C.



Tahapan Pembuatan Karya Tulis Ilmiah Dalam membuat karya ilmiah diperlukan dasar pemikiran yang kuat sehingga karya ilmiah yang dihasilkan menjadi karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menghasilkan karya ilmiah yang baik diperlukan tahap/langkah pemikiran sebagai berikut: 1.



Pada tahap awal harus dikemukakan ide pembuatan suatu karya ilmiah dimana penulis harus mampu menjelaskan dari ide tersebut, besarnya masalah, severity (seberapa gawat masalah itu), kesegeraan, cara-cara mengatasi, dan komitmen pada perubahan.



2.



Dari ide tersebut dibuat suatu tinjauan yang menceritakan tentang perfmasalahan dan cara penanggulangannya. Penulis diminta untuk dapat mendeskripsikan batasan teori/apa uang dilakukan sekitar masalah tersebut.



3.



Dari batasan yang dikemukakan di atas, dicari minat penulis. Penulis diminta untuk melakukan pengkerucutan hasil dari proses di atas hingga sampai pada suatu topik penelitian.



4.



Landasan teori dari topik penelitian dengan cara mensintesa berbagai kepustakaan sebagai wacana dalam mengembangkan kerangka teori. Dalam



7



proses ini harus pula dilakukan interview dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berkisar pada variabel tersebut sehingga terbentuk kerangka konsep. 5.



Variabel-variabel dalam kerangka konsep akan diteliti, dikumpulkan datanya, dianalisis, dan dijadikan bahan tulisan.



6.



Setelah itu dibuat definisi operasional yang mencakup definisi semua variabel yang meliputi metoda/cara pengukuran, alat ukur, dan hasil ukur yang dilakukan. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah secara kualitatif (EMIC) atau secara kuantitatif (ETIC) ataupun gabungan keduanya.



7.



Pengembangan metodologi penelitian mengacu pada metoda yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis datanya.



8.



Proses verifikasi terhadap hasil dan analisis data penelitian dilakukan dengan merujuk pada teori dan keilmuan yang relevan.



9.



Seluruh proses dan hasil yang terjadi dalam penelitian perlu disimpulkan dan dibuat saran yang konstruktif terhadap topik penelitian.



D. Metoda Penelitian yang Dapat Digunakan Seperti telah disebutkan terdahulu bahwa metoda penelitian yang dapat digunakan dalam membuat suatu karya ilmiah adalah metoda penelitian kualitatif atau metoda penelitian kuantitatif atau merupakan penggabungan antara keduanya.



8



SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH Isi dan Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah berperan sebagai laporan hasil penelitian yang terdiri dari bagian utama, yaitu awal, bagian inti dan bagian akhir. Adapun urutan dan penjelasannya adalah sebagai berikut. HALAMAN SAMPUL DEPAN HALAMAN JUDUL ABSTRAK HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan 1. Tujuan Umum 3. Tujuan Khusus D. Manfaat Penelitian BAB II. TINJAUAN PUSTAKA (Hasil Riset Terkait, Kerangka Teori, Definisi Operasional) BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Jenis Data C. Definisi Operasional D. Lokasi dan Waktu Penelitian E. Populasi dan Jumlah Sampel F. Teknik Sampling G. Instrumen Penelitian H. Tahapan Penelitian I. Etika Penelitian J. Analisa Data BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN B. PEMBAHASAN BAB V. PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP



9



Berikut merupakan penjelasan pada masing-masing bagian : BAGIAN AWAL KARYA TULIS ILMIAH Bagian muka merupakan bagian pertama dari karya tulis ilmiah yang terdiri dari: 1. HALAMAN SAMPUL DEPAN 2. HALAMAN JUDUL 3. ABSTRAK 4. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING 5. HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI 6. HALAMAN PENGESAHAN 7. LEMBARAN KHUSUS (JIKA ADA) 8. KATA PENGANTAR 9. DAFTAR ISI 10. DAFTAR TABEL 11. DAFTAR GAMBAR 12. DAFTAR LAMPIRAN 1. Halaman Sampul Merupakan bagian pertama dari bagian muka karya tulis ilmiah. Halaman sampul (Hard Cover) berwarna hijau tua dengan tinta diketik dengan tinta emas: a. Judul karya tulis ilmiah, terletak secara proporsional di tengah halaman. Semua huruf dicetak dengan huruf besar. b. Kata oleh serta nama penyusun dilengkapi dengan nomor pokok mahasiswa. c. Bagian bawah dicetak nama jurusan/program studi, diikuti nama Kementerian Kesehatan RI, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Politeknik Kesehatan Palangka Raya, program study, dan tahun pembuatan. 2. Halaman Judul Halaman judul berisikan hal-hal yang sama dengan halaman sampul dengan kertas sama dengan halaman isi naskah. 4. Abstrak Abstrak merupakan ringkasan atau ulasan singkat isi karya ilmiah, tanpa tambahan penafsiran, kritik, maupun tanggapan penulis. Setiap karya ilmiah harus mencantumkan abstrak yang mencakup: a. Terdapat pengantar sebuah karya tulis ilmiah dengan alasan mengapa sebuah karya tulis ilmiah dilakukan. b. Adanya cara bagaimana karya tulis ilmiah tersebut dilakukan yang meliputi cara pengumpulan data serta bagaimana analisanya. c. Terdapat hasil utama yang diperoleh dari karya tulis ilmiah. d. Adanya kesimpulan utama serta saran yang diajukan. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia. Masing-masing abstrak ditulis tidak lebih dari 200 kata (tanpa menghitung kata sambung), ditempatkan setelah halaman judul. Cara pengetikan abstrak adalah sebagai berikut: a. Kata “Abstrak” diketik di tengah sebelum ringkasan dimulai b. Naskah dalam abstrak diketik dengan jarak 1 spasi c. Pada akhir naskah kata kunci. 5. Halaman Persetujuan Pembimbing Halaman persetujuan pembimbing merupakan halaman yang memberikan persetujuan terhadap laporan karya tulis ilmiah tersebut telah disetujui oleh pembimbing. Pada halaman persetujuan pembimbing cara menuliskan terlampir.



10



6.



Halaman Persetujuan Penguji Pada halaman persetujuan penguji cara menuliskan terlampir. 7. Lembar Pengesahan Pada halaman pengesahan KTI cara menuliskan terlampir. 8. Halaman Khusus (bila ada) Ditujukan bagi yang ingin memperuntukkan karyanya kepada orang tertentu atau dapat berisi semboyan, kata-kata mutiara, cuplikan doa, atau motto yang ingin disampaikan. 9. Kata Pengantar Kata pengantar merupakan ungkapan penulis dalam memberikan sebuah pengantar dari karya tulis ilmiah atau penelitian yang dilakukan. Dalam menuliskan kata pengantar (preface) penulis menjelaskan tentang motivasi penelitian. Latar belakang penelitian, ruang lingkup, menjelaskan motivasi penelitian, latar belakang penelitian, dan juga mencakup kata penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak (perorangan atau lembaga) yang telah banyak membantu penelitian sejak persiapan sampai selesainya karya tulis ilmiah ini secara rinci sebagai kematangan intelektual penulis dan sedapat mungkin dihindarkan hal0hal yang bersifat ilmiah. 10. Daftar Isi Semua judul bab, sub bab disusun dalam suatu daftar. Judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub bab, sub sub bab dan rinciannya hanya huruf awal yang diketik dengan huruf besar. Dalam daftar isi dimasukkan nomor halaman Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar dengan angka romawi kecil, diikuti dengan susunan bab bagian utama dengan angka arab. Susunan daftar isi diakhiri dengan Daftar Pustaka dan Lampiran yang diketik tanpa nomor halaman. Abstrak dicantumkan dalam daftar isi sebelum kata pengantar juga tanpa nomor halaman. 11. Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran Halaman daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran memberikan petunjuk kepada pembaca untuk dapat dengan cepat mencari tabel, gambar, dan lampiran yang terdapat dalam karya tulis ilmiah tersebut berikut dengan letak halamannya. Penomoran tabel dan gambar, maupun grafik disesuaikan dengan letaknya dalam bab. Misalkan tabel ke-2 dari bab 3 dituliskan tabel 3.2. dilanjutkan dengan judul tabel atau gambar. Bila dikutip dari sumber lain harus dicantumkan sumber asli secara lengkap di bawah tabel atau gambar yang bersangkutan. BAGIAN INTI KARYA TULIS ILMIAH Bagian inti dari karya tulis ilmiah yang terdiri dari: 1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA (Hasil riset terkait dan kerangka teori) 3. METODE PENELITIAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 5. KESIMPULAN DAN SARAN 1.



2.



Pendahuluan Dalam bab pendahuluan dikemukakan antara lain: a. Latar belakang masalah, mengungkapkan data dan alasan mengapa penelitian dilakukan dan rumusan masalah. Ruang lingkup yang dipergunakan di Poltekkes adalah dasar, klinik, komunitas, dan laboratorium. b. Masalah atau pertanyaan penelitian. c. Tujuan penelitian yang terdiri dari tujuan umum dan khusus yang bersifat dapat diukur. Tinjauan Pustaka



11



3.



4.



5.



Dalam tinjauan pustaka diulas berbagai publikasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, mencakup antara lain aspek masalah yang diteliti, pendekatan pemecahan masalah yang digunakan. Tinjauan pustaka harus dapat disampaikan tentang permasalahan dan cara penanggulangannya. Penulis harus dapat mendeskripsikan batasan teori/apa yang dilakukan sekitarmasalah tersebut. Untuk tinjauan pustaka yang terbaik adalah memilih bahan pustaka mutakhir dan asli, sedapat mungkin sumber informasi berupa abstrak dihindari. Minimal 5 buku teks (bahan pustaka primer) dan 3 artikel dari jurnal ilmiah terkemuka yang relevan dengan topik karya ilmiah dapat digunakan untuk mengulas yang dapat memberikan arahan. Penulis tidak hanya menyampaikan kutipan-kutipan dari rujukan yang dibacanya tetapi juga mengulasnya. Pada umumnya kurun waktu publikasi buku teks yang digunakan tidak lebih dari 10 tahun terakhir dan jurnal tidak lebih dari 5 tahun. Kerangka teori Bagian ini masih menjadi satu bagian dengan Tinjauan Pustaka. Dalam kerangka konsep dijelaskan secara rinci pendekatan pemecahan masalah dan atau model yang digunakan dalam karya ilmiah ini. Dari analisis yang diperoleh dari tinjauan pustaka maka minat penulis kemudian terbentuk. Penulis diminta untuk melakukan pengkerucutan dari induksi hingga pada topik penelitian yang sesuai dengan minat dan kelayakan untuk dilakukan. Bagian ini juga menerangkan secara visualisasi hubungan berbagai konsep dan atau model sistematis dengan penjelasannya. Dari kerangka konsep dapat dijelaskan hubungan antar variabel yang menyebabkan terjadinya fenomena topik penelitian sehingga dapat diperoleh independent variabel yang dapat berupa interventing variabel, moderating variabel dan lain-lain. Metode Penelitian Metoda penelitian yaitu metoda penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, atau gabungan keduanya. A. Desain Penelitian B. Kerangka Penelitian C. Definisi Operasional D. Jenis Data E. Lokasi dan Waktu Penelitian F. Populasi dan Jumlah Sampel G. Teknik Sampling H. Instrumen Penelitian I. Tahapan Penelitian J. Etika Penelitian K. Analisa Data Hasil dan Pembahasan Dalam urutan karya tulis ilmiah bagian ini merupakan bab 4, yang menyajikan hasil dan pembahasan penelitian secara objektif. Bab ini dapat diawali dengan menjelaskan gambaran umum mengenai tempat penelitian yang diuraikan secara ringkas namun lengkap. Disini penulis menjelaskan esensi kegiatan yang relevan dengan karya tulis ilmiahnya. Kemudian peneliti melakukan analisis. Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan membaca dan menterjemahkan hasil penelitian secara objektif dan menampilkan pendapat penulis. Pada pembahasan dilakukan perbandingan hasil penelitian dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam tinjauan pustaka, kemudian membuat pertimbangan teoritisnya. Juga dikemukakan tentang kelemahan dan keterbatasan penelitian yang dilakukan. Pada saat penulis mengumpulkan data, mengolah serta menyusun tabel, penulis telah mempunyai sejumlah gagasan yang dapat dikembangkan dalam bagian ini. Pengembangan gagasan yang disebut argumen yang 12



6.



harus dipertahankan kesahihannya menurut pengetahuan yang diperoleh dari bidang yang diteliti. Pembahasan adalah tempat penulis menyampaikan pendapat dan ragumen secara bebas, singkat, dan logis. Kesimpulan dan Saran Bagian ini merupakan bagian akhir dari suatu karya tulis ilmiah yang berisi kesimpulan karya tulis ilmiah atau hasil penelitian yang disampaikan secara sistematis dan cermat terkait dengan upaya menjawab hipotesis atau tujuan penelitian. Dalam menarik kesimpulan, penulis harus kritis dengan menjaga agar tidak ditafsirkan secara lain oleh pembaca. Kemukakan pula hasil kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian, penemuan-penemuan penting, implikasi dari penemuan tersebut, dan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut. Saran yang dikemukakan harus berasal dari hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian maupun model yang dihasilkan. Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan serta upaya praktis pemecahan masalah yang dihadapi, dan bahan atau sapek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional mungkin untuk dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh pihak penerima saran tersebut. Saran harus pula menjawab menfaat yang diungkapkan dalam bab suatu karya tulis ilmiah.



BAGIAN AKHIR KARYA TULIS ILMIAH Bagian ini merupakan bagian akhir karya tulis ilmiah yang tidak termasuk dalam penomoran bab. Penomoran halaman dengan angka Arab berakhir sampai dengan Daftar Pustaka. Bagian ini terdiri dari: 1. Daftar Pustaka Bahan rujukan yang dimasukan dalam daftar pustaka harus dicantumkan dalam naskah proposal dan laporan KTI. Pustaka yang digunakan minimal 5 buku teks (buku teks primer) dengan usia tidak lebih dari 10 tahun dan artikel jurnal dengan usia tidak lebih dari 5 tahun. Penulisan daftar pustaka mengikuti petunjuk dari teknis penulisan. 2. Lampiran Bagian ini dimulai dengan halaman dengan tulisan LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Penomoran halaman ini terpisah dari naskah, tergantung urutan lampiran yang akan disajikan. Dalam LAMPIRAN disajikan informasi yang dianggap penting, tetapi akan menganggu alur naskah bila dicantumkan dalam naskah utama (bagian materi). Lampiran dapat berisi izin penelitian, kuesioner, transkrip, wawancara mendalam dan lain-lain. 3. Daftar Riwayat Hidup



13



TEKNIK PENULISAN A. Naskah Dalam penulisan karya ilmiah sebagaimana umumnya diketik dalam kertas ukuran A4 warna putih dengan berat kertas 80 gram dan tidak bolak-balik.



B. Jenis Huruf Dan Ukuran Huruf yang digunakan adalah Arial Narrow ukuran 12. Judul Karya Tulis Ilmiah (KTI) ditulis dengan ukuran 16 dan judul bab ditulis dengan ukuran 16. Judul karya tulis ilmiah (KTI) dan bab diketik dengan huruf besar dan tebal (bold). Judul subbab 14 dan sub-subbab tetap diketik dengan font 12. Semua judul diketik dengan huruf tebal dituliskan dengan Title Case (huruf besar diawal kata) tanpa diakhiri titik.



C. Jarak Baris/Spasi Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja. Jarak pengetikan adalah 2 spasi, kecuali abstrak jarak pengetikan 1 spasi. Setiap bab diketik pada halaman baru, nomor bab menggunakan angka Romawi. Judul bab diketik pada batas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar, tanpa garis bawah dan tanda baca titik di akhir kalimat. Kalimat pertama bab dimulai 4 spasi dari judul bab. Jarak antara sub judul dan sub-sub judul adalah 2 spasi. Antar alinea tetap berjarak 2 spasi. Judul tabel diletakan di tengah atas, Judul gambar diletakan di tengah bawah. Judul tabel dan gambar diketik dengan jarak 1 spasi dan berhuruf tebal.



D. Alenia Baru Awal alinea diketik 1 “tab” dari batas kiri bidang pengetikan. Pada sub bab atau subsub bab, awal alinea tetap diketik sejajar dengan huruf sub bab. Indentasi kalimat baris kedua sejajar dengan penomoran sub bab.



E. Penomoran Halaman Bagian persiapan atau disebut juga bagian pendahuluan (prelimenary pages) yang terdiri dari: kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan riwayat hidup penulis menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iv, dst.). Khusus lembar sampul tidak menggunakan nomor halaman. Nomor halaman untuk bagian isi menggunakan angka Arab dan diletakkan di bagian atas, kecuali halaman dengan judul bab (bab baru) diletakkan di bagian tengah bawah naskah. Nomor halaman isi berakhir sampai dengan Kesimpulan dan Saran. Lampiran menggunakan nomor sendiri sesuai dengan urutan lampiran yang tertulis dalam daftar lampiran.



14



F. Pemberian Tanda Bagian Karya Tulis Ilmiah Pemberian tanda bagian karya ilmiah pada judul sub bab atau sub sub bab harus tetap konsisten. Bila bab dan sub sub bab menggunakan angka Arab harus tetap digunakan sampai akhir naskah. Untuk kalimat yang menggunakan pembagian dapat digunakan gabungan angka Arab, angka Romawi serta abjad.Pembagian yang lazim digunakan adalah sebagai berikut: I. A. 1. a. 1). a). (1). (a).



G. Pengertian: Kutipan, Daftar Pustaka, Dan Rujukan 1. Kutipan: Menyatakan secara resmi dalam teks, asal/sumber informasi/darimana informasi yang kita kutip atau gunakan. 2. Daftar Pustaka/Bibliography Daftar informasi atau pustaka yang telah digunakan dalam menulis suatu karya. Diletakkan pada akhir karya tersebut. 3. Rujukan/Reference Deskripsi/penulisan rinci mengenai pustaka yang digunakan dalam suatu karya. a. Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau hasil penelitian lain atau miliknya sendiri yang telah terdokumentasi untuk dibahas dan ditelaah sehubungan dengan materi penulisannya. b. Kutipan diletakkan dalam teks atau lampiran. c. Pencantuman sumber kutipan dapat ditiadakan apabila: 1) Pengetahuan yang bersifat umum 2) Fakta yang dapat dengan mudah diperiksa atau diteliti kebenarannya d. Tujuan: 1) Memperlihatkan materi yang digunakan penulis 2) Menguji interpretasi penulis terhadap bahan yang digunakan 3) Menunjukkan bagian/aspek topik tertentu yang dibahas.



15



4) Mencegah pengakuan tulisan orang lain sebagai kepunyaan sendiri. 4. Sistem Pencatatan Dokumen Sistem pencatatan dokumen sumber kutipan yang dipergunakan adalah sistem langsung (parenthetical-reference): mencantumkan sumber informasi dalam kurung setelah teks tulisan yang dikutip. Bentuk: Penulis – Tahun – Halaman (Author-Date-Page) (lebih praktis dan sederhana serta lebih mudah dipahami) Penulis: nama keluarga/akhir (tanpa gelar) a. Kutipan Langsung 1) Kutipan Langsung Pendek Kutipan langsung tidak melebihi tiga baris dan dihubungkan pada teks penulis dengan memisahkannya dengan dua tanda kutip. Jarak antar baris tetap sama dengan jarak teks penulis (2 spasi). 2) Kutipan Langsung Panjang: Kutipan langsung yang panjangnya melebihi tiga baris. Kutipan dipisahkan dari teks penulis dan membentuk satu alenia baru. Jarak antar spasi kutipan satu spasi. Kalimat yang mendahului kutipan diakhiri dengan tanda baca titik dua, koma, atau tergantung susunan kalimatnya. b. Kutipan tidak langsung Kutipan yang dituliskan dengan menggunakan kalimat penulis, disesuaikan dengan gaya bahasa dan cara penyampaian serta penyajian penulis sendiri. Kutipan tersebut merupakan ringkasan dari persepsi penulis atas tulisan yang akan dikutipnya, terdiri dari: 1) Kutipan Tidak Langsung Pendek a) Tidak melebihi satu alenia b) Dinyatakan dalam karya penulis pada alenia bersangkutan 2) Kutipan Tidak Langsung Panjang a) Panjang kalimat melebihi satu alenia b) Kutipan dicantumkan dalam alenia tersendiri c) Jarak antar baris tetap 2 spasi c. Catatan Informasi 1)



Memberikan penjelasan lebih lanjut karena tidak dapat dicantumkan dalam teks.



2)



Catatan diberikan agar tidak mengganggu teks. 16



3)



Materi dapat berupa hal teknis, definisi/keterangan tambahan.



4)



Memberikan arahan kepada pembaca untuk lebih mendalami masalah.



5)



Tidak terkait langsung dengan materi bahasan.



6)



Menjelaskan sumber kutipan yang digunakan.



d. Cara Penulisan Kutipan 1)



Satu pengarang, satu sumber Dokumentasi bagi setiap langkah proses keperawatan membutuhkan rasional yang tepat dalam memecahkan masalah, maka sangatlah berarti dokumentasi dalam membuat proses keperawatan (Aziz. 2002: 57). Menurut Aziz (1999), proses keperawatan merupakan modalitas dari pemecahan masalah dengan pengembangan strategi untuk hasil yang diinginkan.



2)



Satu pengarang, banyak sumber pada tahun yang berbeda Berhman (1996:66, 1999:98) menyatakan dengan komunikasi therapeutik anak akan mengetahui apa yang sedang dilakukan dan apa yang akan dilakukan selama di rumah sakit sehingga perasaan dan pikiran yang menimbulkan masalah psikologis dapat teratasi. Dengan komunikasi therapeutik anak akan mengetahui apa yang sedang dilakukan dan apa yang akan dilakukan selama di rumah sakit sehingga perasaan dan pikiran yang menimbulkan masalah psikologis dapat teratasi (Berhman 1996, 1999, 2000, 2002)



3)



Satu pengarang, banyak sumber pada tahun yang sama … menarik perhatian bahwa penurunan angka kelahiran abab yang lalu terjadi di Eropa dan Inggris tanpa program keluarga berencana yang dilancarkan oleh pemerintah (Singarimbun, 1969a: 49)… Catatan: ‘a’,’b’,… dituliskan setelah tahun.



4)



Editors (ed. Kaufmann 1974) … diedit oleh Kufmann (1974)



5)



Artikel yang tidak diterbitkan (Crowley, unpub.) Crowley (unpub.) menyatakan bahwa…



6)



Tidak ada nama pengarang



17



Dalam Komunikasi Therapeutik yang Efektif (1996) menyatakan bahwa dengan komunikasi therapeutik masalah-masalah psikologis anak dapat dikurangi. Dengan komunikasi therapeutik masalah-masalah psikologis anak dapat dikurangi (dalam Komunikasi Therapeutik yang Efektif 1996). 7)



Kutipan pendapat/ teori ahli yang terdapat dari buku lain Menurut Brunner dalam Potter and Perry, 2002: 1002 nyeri merupakan.............



5. Referensi sebagai Daftar Pustaka 1.



Daftar yang mencantumkan seluruh materi/bahan bacaan yang digunakan dalam menulis suatu karya.



2.



Materi yang tercantum dalam Daftar Pustaka digunakan oleh penulis sebagai acuan/rujukan.



3.



Fungsi Daftar Pustaka: 1)



Membantu pembaca mengetahui ruang lingkung studi



2)



Membantu pembaca memperoleh sumber informasi yang lebih lengkap dan mendalam



3) 4.



Membantu membaca dalam memilih materi untuk studinya sendiri



Cantuman dalam daftar pustaka Umum: Nama penulis (nama belakang mendahului nama depan) : Universal Judul: Buku, artikel, dan karya tulis lainnya Jurnal/surat kabar o



Keterangan edisi atau editor



o



Data penerbit (kota, nama penerbit)



o



Tahun terbit/volume dan nomor (issue)



o



Nomor halaman yang digunakan (artikel jurnal)



Ketentuan umum Buku: o



Nama belakang penulis diikuti koma nama depan & tengah (initial)



o



Lebih dari satu penulis dipisahkan dengan koma atau & sebelum nama penulis terakhir



o



Penulis lebih dari 3, setelah nama 1 diberi keterangan et al



o



Tahun terbit 18



o



Keterangan penerbit dan kota terbit



Artikel Jurnal: o Judul artikel diberi tanda petik o Judul jurnal digaris bawahi atau dicetak miring o Judul jurnal ditulis lengkap o Volume, nomor, dan halaman artikel berada o Antara tahun dan judul artikel dan jurnal diberi koma o Antara judul jurnal dan volume, nomor dan halaman juga diberi koma o Khusus untuk artikel surat kabar dicantumkan tanggal dan bulan penerbitan 5.



Format Harvard Format ini ditentukan sebagai format baku yang digunakan dalam menuliskan rujukan untuk penulisan karya ilmiah di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.



19



PELAKSANAAN UJIAN SIDANG



A. Permohonan ujian Setelah draft proposal atau draft hasi penelitian disetujui pembimbing 1 dan 2, maka mahasiswa dapat menghubungi dosen penguji untuk kontrak waktu ujian sidang/proposal. Kontrak waktu tersebut harus disepakati oleh ketiga penguji. Setelah kontrak waktu telah disepakati, mahasiswa segera mendaftarkan usulan tanggal ujian sidang kepada admin prodi dengan cara mengisi formulir usulan ujian sidang proposal/hasil penelitian yang selambat-lambatnya 2 hari sebelum tanggal yang diusulkan. Bersama usulan tersebut mahasiswa juga harus melampirkan nama-nama tim penguji yang telah ditetapkan oleh Jurusan. Ujian sidang dianggap sah bila semua Tim Penguji hadir. Ujian KTI tidak dapat dilaksanakan bila tidak dihadiri oleh pembimbing KTI dan salah satu anggota penguji. Naskah ujian harus disampaikan kepada dewan penguji selambat-lambatnya 1 x 24 jam kecuali ada kesepakatan terdokumentasi antara mahasiswa dengan dewan penguji.



B. Pelaksanaan Ujian Sebelum ujian berlangsung para penguji berkumpul (tanpa dihadiri oleh peserta) untuk mendapatkan penjelasan dari moderator sidang ujian – dalam hal ini pembimbing utama - tentang pokok-pokok yang perlu dinilai, kekuatan, kelemahan KTI serta hambatan-hambatan yang dialami peserta program dalam proses pembuatan KTI dan pendidikan peserta secara umum. Ujian berlangsung paling sedikit 75 menit dan paling lama 120 menit dan dipimpin oleh pembimbing Utama KTI. Pembagian waktu tersebut adalah sbb: 1.



Pembukaan dipimpin oleh moderator yaitu pembimbing



: 5 menit



2.



Penyajian naskah proposal/hasil penelitian



: 15 menit



3.



Tanya jawab



: 45 menit



4.



Kesimpulan



: 5 menit



5.



Penutup



: 5 menit



Segera setelah selesai ujian KTI, para penguji dan pembimbing mengambil suara tertutup (tanpa dihadiri oleh peserta). Hasil keputusan setiap penguji dibacakan oleh pemimpin ujian dalam hal lulus atau tidak lulus. Bila satu atau lebih penguji menyatakan tidak lulus, ia perlu menjelaskan mengapa peserta tidak lulus dan para penguji dapat merundingkan kembali penilaiannya hingga mencapai kesepakatan yang bulat. Bila ada satu penguji yang tetap menyatakan tidak lulus, maka keputusan kelulusan ditentukan oleh Pembimbing 1. Peserta diberi kesempatan satu kali untuk 20



mengulang ujian KTI selambat-lambatnya 2 minggu setelah ujian pertama. Bila peserta dinyatakan lulus, peserta diberitahu akan hasil akhir ujian KTI, dan anggota penguji serta pembimbing kemudian memberi nilai sekurangnya 69 sebagai batas kelulusan. Pada akhir ujian pemimpin mengisi dan menandatangani berita acara ujian, daftar hadir, format penilaian, nilai gabungan, dan surat pernyataan kesanggupan menyelesaikan perbaikan KTI untuk diserahkan kepada panitia. Dalam keadaan situasi tertentu pelaksanaan ujian KTI dapat dilakukan melalui media lain misalnya dengan menggunakan fasilitas online dengan dasar kesepakan bersama antar penguji dan mahasiswa. Mengenai teknik pelaksanaan dengan cara ini menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang telah disepakti dan diatur dengan baik sehingga pelaksanaan ujian dapat tetap dilaksanakan.



C. Penilaian Penilaian proposal KTI diperoleh dari ujian sidang proposal dan ujian sidang hasil penelitian KTI. Penilaian ujian sidang KTI merupakan penilaian yang diberikan oleh seluruh penguji pada saat berlangsungnya sidang KTI peserta program. Adapun komponen penilaian ujian KTI beserta bobotnya terdiri atas: Ujian Sidang Proposal



: 40 %



Butir penilaian : Konsep pemikiran (30%) Penggunaan kepustakaan (10%) Metodologi penelitian (30%) Penulisan KTI (10%) Penyajian dan tanya jawab (20%) Ujian Sidang Hasil



: 60 %



Butir penilaian : Konsep pemikiran (20%) Penggunaan kepustakaan (10%) Metodologi penelitian (20%) Hasil penelitian, pembahasan, dan saran (25%) Penulisan KTI (10%) Penyajian dan tanya jawab (15%)



21