Panduan Penulisan Kti Prodi Diii Keperawatan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Thaa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN PENULISAN



KARYA TULIS ILMIAH BAGI MAHASISWA PRODI D-III KEPERAWATAN



Tim Penyusun: TIM Riset Keperawatan



PRODI DIII KEPERAWATAN PALU JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES PALU



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas pimpinan dan penyertaanNYA sehingga kami dapat menyelesaikan Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu. Penyusunan panduan ini mengacu pada Kurikulum Diploma III Keperawatan Indonesia dan sesuai dengan deskriptor dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 5, dimana lulusan Pendidikan Diploma III Keperawatan diharapkan mampu menyusun laporan tertulis secara komprehensif yang dikemas dalam Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam bentuk studi kasus. Karena itu kami tim pengajar riset keperawatan Prodi DIII Keperawatan Palu Jurusan Keperawatan menyusun Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah sebagai acuan dan pegangan bagi mahasiswa dalam menyusun tugas akhir Karya Tulis Ilmiah. Panduan ini secara khusus membahas salah satu desain penelitian studi kasus. Panduan ini juga sebagai pegangan bagi dosen pembimbing dan penguji dalam memberikan arahan dan bimbingan bagi mahasiswa. Tersusunnya panduan ini atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada : 1. AIPVIKI Pusat atas dikeluarkannya Pedoman Penulisan KTI Studi Kasus bagi mahasiswa DIII Keperawatan. 2. Direktur Poltekkes Kemenkes Palu yang telah memberikan dukungan selama penyusunan panduan ini 3. Ketua Jurusan Keperawatan dan teman teman dosen Keperawatan yang sudah memberikan masukan dan saran dalam penyusuan panduan ini. Kami menyadari panduan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami tetap mengharapkan masukan dan koreksi dari berbagai pihak guna penyempurnaan panduan ini. Palu, Februari 2018 Tim Pengajar Rise



ii



DAFTAR ISI Halaman Judul ……………………………………………….



i



Kata Pengantar……………………………………………….. ii Daftar Isi……………………………………………………… iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya Karya Tulis Ilmiah ......................................... B. Dasar Hukum.............................................................................................. C. Deskriptor Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Level 5................... D. Dasar Pemikiran ......................................................................................... E. Tujuan......................................................................................................... F. Lingkup Karya Tulis Ilmiah .......................................................................



1 2 2 3 3 4



BAB II KARYA TULIS ILMIAH................................................................ 5 A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah ................................................................... 5 B. Model Karya Tulis Ilmiah .......................................................................... 5 C. Pembimbing Karya Tulis Ilmiah ................................................................ 6 D. Penguji Karya Tulis Ilmiah ........................................................................ 6 BAB III PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH .................. A. Langkah Pertama (Pembagian Bidang Keilmuan) ..................................... B. Langkah Kedua (Penyusunan Proposal) .................................................... C. Langkah Ketiga (Pelaksanaan Studi Kasus) ............................................... D. Langkah Keempat (Ujian KTI) ..................................................................



7 7 7 7 7



BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 9 A. Pengertian Studi Kasus Deskriptif ............................................................. 9 B. Tujuan Studi Kasus Deskriptif ................................................................... 9 C. Ciri-ciri Studi Kasus Deskriptif.................................................................. 9 D. Desain Studi Kasus Deskriptif ................................................................... 9 E. Metode Studi Kasus ................................................................................... 10 F. Etika Implementasi Studi Kasus ............................................................... 10 BAB V KERANGKA PENULISAN A. Kerangka Penulisan Proposal KTI ............................................................. 13



iii



B. Kerangka Penulisan Laporan KTI .............................................................. 15 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 27 LAMPIRAN-LAMPIRAN



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang pentingnya Karya Tulis Ilmiah Pendidikan Diploma III Keperawatan adalah program pendidikan tinggi yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan Perawat Vokasi yang memiliki pengetahuan dan kemampuan atau keterampilan khusus dalam bidang keperawatan, serta mempunyai sikap etis profesional agar mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara komprehensif. Hal ini diperoleh melalui penerapan kurikulum pendidikan yang baik dengan berbagai bentuk pengalaman belajar, di kelas, laboratorium, klinik, dan lapangan, serta ditunjang dengan sarana dan prasarana belajar yang memadai sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Kurikulum Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia tahun 2014 menyebutkan bahwa profil lulusan Diploma III Keperawatan Indonesia adalah sebagai perawat pelaksana asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan kelompok khusus di tatanan klinik dan komunitas yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang meliputi aspek bio, psiko, sosio, kultural, dan spiritual dalam kondisi sehat, sakit serta kegawatdaruratan berdasarkan ilmu dan teknologi keperawatan dengan memegang teguh kode etik perawat. Untuk mencapai tujuan tersebut dan merujuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) maka lulusan Diploma III Keperawatan diharapkan mampu menyusun laporan tertulis secara komprensif yang dikemas dalam Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah (KTI). Karya tulis Ilmiah (KTI) adalah sebuah karya tulis yang disusun oleh mahasiswa Diploma III Keperawatan dalam rangkaian kegiatan yang terstruktur dengan tujuan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menyusun laporan secara komprehensif sebagai penugasan akhir pendidikan. Dalam Panduan penulisan KTI ini secara khusus akan memaparkan tentang bentuk studi kasus dengan harapan dapat menjadi pegangan pembimbing dalam memberikan bimbingan atau arahan kepada mahasiswa dan menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah.



B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. 2. Undang-Undang no 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 1



7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. 8. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI. 9. Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 11. Permenristek Dikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 12. Kurikulum Inti Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia tahun 2014.



C. Deskriptor Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Level 5 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintergrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan diberbagai sektor. Berdasarkan KKNI tersebut maka kualifikasi kompetensi lulusan Diploma III adalah pada level 5. Adapun deskripsi Level 5 KKNI adalah sebagai berikut: 1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur. 2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. 3. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif. 4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok. Berdasarkan Deskriptor KKNI tersebut dan sesuai dengan Kurikulum Diploma IIIKeperawatan Indonesia, maka mata kuliahKarya TulisIlmiah (KTI) adalah struktur mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa semester akhir. D. Dasar Pemikiran 1. Standar Kompetensi Perawat Indonesia yang mencakup ketiga ranah kompetensi yaitu Praktik profesional, legal, etis, dan peka budaya; Pemberian asuhan dan Manajemen keperawatan; serta Pengembangan kualitas personal dan profesional. 2. Rumusan capaian pembelajaran pada program pendidikan Diploma III Keperawatan yang menjadi acuan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai Tugas Akhir adalah menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan akurat dan sahih, mengkomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya; dan mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi. 2



E. Tujuan 1. Tujuan Umum Sebagai pedoman bagi pembimbing dan penguji Jurusan Keperawatan Prodi DIII Keperawatan Poso dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan metode studi kasus. Dan bagi mahasiswa sebagai pedoman dalam penyusunan tugas akhir bentuk studi kasus. 2. Tujuan Khusus a. Dipahaminya latar belakang perlunya penulisan KTI. b. Dipahaminya alur penyusunan KTI. c. Dipahaminya desain studi kasus deskriptif. d. e. f.



Dipahaminya kerangka acuan penyusunan KTI. Dipahaminya teknik penulisan KTI. Dipahaminya cara evaluasi KTI.



F. Lingkup Karya Tulis Ilmiah Mengacu kepada Profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan pendidikan Diploma III Keperawatan, maka lingkup karya tulis ilmiah adalah : 1. Asuhan keperawatan dengan masalah tertentu di tatanan keluarga, tatanan klinik dengan melibatkan keluarga atau kelompok khusus, atau 2. Tindakan keperawatan tertentu dari hasil penelitian keperawatan yang sesuai dengan masalah dan rencana tindakan keperawatan di tatanan keluarga, tatanan klinik dengan melibatkan keluarga atau kelompok khusus. G. Ketentuan Umum 1. Penetapan Pembimbing KTI a. Setiap mahasiswa mendapatkan dua pembimbing yaitu pembimbing Utama dan pembimbing Pendamping. b. Pembimbing ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) direktur berdasarkan usulan dari jurusan/Program Studi. c. Pembimbing Proposal dan KTI adalah sama, namun dimungkinkan penggantian salah satu pembimbing apabila memenuhi alasan yang ditentukan Jurusan / Program Studi. Penggantian ini diusulkan oleh Jurusan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur. Untuk itu Jurusan / Program Studi menyusun ketentuan-ketentuan mengenai pergantian Pembimbing. 2. Fungsi dan Tugas Pembimbing KTI a. Fungsi pembimbing adalah sebagai pengarah, pendamping, fasilitator, supervisor, konselor, advisor dan penguji dalam proses penyusunan KTI. Pembimbing utama dan pembimbing pendamping secara bersama-sama bertanggungjawab atas substansi



3



materi, metode penyusunan KTI, pelaksanaan di lapangan, teknis pembuatan, pembahasan, dan teknik penulisan yang benar atas KTI yang dibimbing. b. Jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh dosen sebagai pembimbing utama maksimal 10 mahasiswa dan sebagai pembimbing pendamping maksimal 10 mahasiswa. Peran sebagai Pembimbing Utama diperhitungkan sebagai Beban Kerja Dosen dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah mulai dari proposal, ujian sampai dengan naskah akhir. Perhitungan tersebut adalah 1 sks sebagai Pembimbing Utama (maksimal 10 mahasiswa atau 10 sks) dan 0,5 sks sebagai Pembimbing Pendamping (maksimal 10 mahasiswa atau 5 sks). Hal ini sesuai dengan SK Kepala badan PPSDM No. HK.02.03/1/IV.1/07364/2014 tentang Pedoman Perhitungan Beban Kerja Dosen Poltekkes Kemenkes. 3. Hak dan Kewajiban Pembimbing KTI Persyaratan Pembimbing Utama KTI adalah sebagai berikut : a. Pembimbing Utama yakni dosen yang telah memiliki jabatan fungsional dan atau memiliki sertifikat dosen atau pendidikan minimal S2 dengan basic pendidikan D3 Keperawatan atau NERS. b. Pembimbing Utama ditentukan berdasarkan keilmuan sesuai dengan materi KTI yang dibimbing. Persyaratan Pembimbing pendamping : Pembimbing pendamping yakni dosen yang memiliki Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) dan atau Jabatan Fungsional Umum (JFU) dengan pendidikan minimal S2. 4. Hak dan Kewajiban Pembimbing KTI a. Bersedia sebagai pembimbing KTI dengan mengisi formulir kesediaan sebagai pembimbing. b. Menyediakan waktu yang cukup untuk bimbingan dan konsultasi dengan mahasiswa bimbingannya. c. Memberikan pertimbangan atau saran-saran dan menandatangani formulir bimbingan dan konsultasi proposal KTI hingga laporan KTI sekurang-kurangnya 8 (delapan) kali pada mahasiswa bimbingan. d. Memantau perkembangan proses pelaksanaan penelitian hingga penyusunan naskah lengkap. e. Memberi persetujuan tentang waktu pelaksanaan sidang proposal KTI dan sidang KTI. f. Menandatangani Proposal KTI, laporan akhir KTI dan naskah publikasi. g. Wajib menghadiri saat ujian proposal dan ujian KTI. h. Menerima penghargaan dalam bentuk Beban Kinerja Dosen dan publikasi ilmiah. i. Mencegah pelanggaran etika dalam penelitian dan penulisan KTI. j. Kedudukan antara pembimbing Utama dan pendamping adalah sama.



4



5. Hak dan Kewajiban Mahasiswa a. Mendapatkan waktu yang cukup untuk konsultasi sekurang-kurangnya 6 (enam) kali pada masing-masing pembimbing dan mendapatkan tanda-tangan pada formulir konsultasi KTI. b. Mendapatkan pertimbangan dan saran-saran, serta mendapatkan tandatangan pembimbing pada konsultasi proposal KTI, laporan KTI dan naskah publikasi. c. Menyusun proposal, melaksanakan penelitian, menulis laporan lengkap, mengikuti ujian sesuai ketentuan serta menulis naskah publikasi secara lengkap. d. Mendapatkan pemantauan perkembangan proses pelaksanaan di lapangan hingga penyusunan naskah lengkap. e. Mempertimbangkan saran dan masukan pembimbing. f. Menjaga moral dan menghindarkan diri dari pelanggaran etika. g. Menyerahkan laporan dan naskah publikasi kepada pembimbing, penguji, lahan penelitian, perpustakaan Poltekkes sesuai dengan kebutuhan. 6. Prosedur Bimbingan KTI a. Proses bimbingan diutamakan dilakukan di kampus Poltekkes Kemenkes Palu namun jika ada kendala teknis dapat dilakukan di tempat lain atas kesepakatan mahasiswa dengan dosen pembimbing. b. Kemajuan mahasiswa menyusun KTI dimonitor dengan buku/lembar konsultasi KTI yang ditandatangani dosen pembimbing setiap kali mahasiswa melakukan konsultasi. c. Pada akhir bimbingan, buku/lembar konsultasi dikembalikan kepada Bagian Administrasi Akadamik Prodi dan dijadikan syarat kelayakan untuk seminar proposal. 7. Ujian Proposal dan Ujian KTI a. Ujian Proposal Proposal diuji oleh 5 (lima) orang, terdiri dari 2 (dua) orang pembimbing dan 3 (tiga) orang penguji. Ujian Proposal KTI dapat dilaksanakan apabila telah memenuhi persyaratan ujian yang ditetapkan oleh Jurusan. Ujian proposal bersifat terbuka dan bertujuan untuk mendapatkan saran, masukan dan pertimbangan dari mahasiswa lain maupun penguji. Ujian proposal dilaksanakan selama 60 – 90 menit. b. Ujian KTI Ujian KTI bersifat tertutup dan dilaksanakan apabila telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Prodi, dengan durasi selama 60 – 90 menit. c. Berita Acara Pelaksanaan Ujian proposal dan Ujian KTI didokumentasikan dalam bentuk Berita Acara Pelaksanaan Ujian. Jumlah eksemplar Berita Acara digandakan atau dibuat sesuai kebutuhan. d. Moderator 1) Moderator adalah pembimbing Utama. 2) Apabila poin a tidak terpenuhi maka moderator adalah pembimbing pendamping. 5



8. Penilaian Ujian Penilaian ujian proposal KTI dan KTI meliputi poin-poin yang telah ditetapkan dalam formulir penilaian ujian. Penilaiannya menggunakan rentang nilai absolut dan huruf mutu yang dikonversi kedalam angka mutu sebagaimana diatur dalam Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Palu a. Hasil ujian Hasil ujian Proposal KTI dapat dikategorikan sebagai berikut: 1) Dapat dilanjutkan dengan penelitian atau penyusunan KTI, tanpa perbaikan. 2) Dapat dilanjutkan penelitian atau penyusunan KTI, dengan perbaikan maksimal sejumlah hari tertentu. 3) Tidak dapat dilanjutkan untuk penelitian atau penyusunan KTI, dan wajib melakukan ujian proposal ulang, selambat-lambatnya sejumlah hari tertentu. Hasil ujian KTI dapat dikategorikan sebagai berikut : 1) Lulus tanpa perbaikan. 2) Lulus dengan perbaikan maksimal sejumlah hari tertentu 3) Tidak lulus dan mengulang ujian tanpa melakukan penelitian kembali, selambatlambatnya sejumlah hari tertentu.



b. Skor Penilaian Penilaian KTI ditetapkan dengan Huruf Mutu atau Lambang yang merupakan konversi dari nilai absolut dapat berpedoman nilai absolut dan angka mutu seperti Tabel 4 di bawah ini: Tabel 1. Penilaian Absolut Huruf Mutu dan Angka Mutu Penilaian dengan rentang skor 0-100 0-4 79-100 3,51-4,00 74-78 3,24-3,50



Nilai Lambang



Angka Mutu (untuk perhitungan IPS dan IPK)



Kualifikasi



Qualification



A A-



3,51-4,00 3,24-3,50



Istimewa Sangat



Excellent Very Good



68-73 62-67



2,75-3,23 2,27-2,74



B B-



2,75-3,23 2,27-2,74



Baik Cukup Baik



Good Quite Good



56-61 41-55



2,00-2,26 1,00-1,99



C D



2,00-2,26 1,00-1,99



Cukup Kurang



Fairly Unsatisfactory



0-40



0,00-0,99



E



0,00-0,99



Gagal



Failed



Keterangan : Batas Lulus minimal : B (2,75) Penetapan nilai akhir melalui proses diskusi diantara Dewan Penguji. Bila terdapat selisih nilai antar penguji adalah 10 nilai absolut. Jika lebih dari 10 maka dilakukan diskusi oleh Dewan Penguji untuk mendapatkan kesepakatan dan kesepahaman. 6



BAB II KARYA TULIS ILMIAH



A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah merupakan karangan yang berisi gagasan yang disajikan dengan menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan keilmuan dan materi yang dituangkan dalam tulisan berupa gagasan-gagasan, baik berupa hasil kajian maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk karya tulis. Gagasan-gagasan ilmiah yang dimaksud merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah, menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah,serta ditulis dengan kaedah penulisan dan metodologi yang benar. B. Model Karya Tulis Ilmiah Dalam panduan ini model KTI bagi mahasiswa Diploma III Keperawatan adalah studi kasus yang berorientasi pada asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan tertentu pada tatanan keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan keluarga, keperawatan komunitas dan keperawatan gerontik. Asuhan Keperawatan yang dimaksud adalah asuhan keperawatan pada kasus dengan menggunakan salah satu pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan asuhan keperawatan yang dilakukan secara kompehensif mulai dari pengkajian sampai pada evaluasi dengan membandingkan pada 2 pasien / keluarga yang mempunyai masalah yang sama. 2. Pendekatan asuhan keperawatan yang dilaporkan secara komprehensif mulai tahap pengkajian sampai dengan evaluasi, dan bentuk pelaporannya lebih memaparkan secara mendalam salah satu tindakan fokus sesuai masalah keperawatan (prosedur tindakan sesuai rencana keperawatan).



7



C. Pembimbing Karya Tulis Ilmiah Pembimbing adalah dosen tetap yang telah ditunjuk oleh institusi untuk menjadi pembimbing selama proses pembuatan proposal dan penyusunan laporan KTI, yang bertugas dan bertanggung jawab sepenuhnya baik dari segi substansi maupun metodologi penulisan ilmiah. Persyaratan pembimbing KTI mengikuti ketentuan yang dikeluarkan oleh penjaminan mutu Poltekkes Kemenkes Palu D. Penguji Karya Tulis Ilmiah Penguji KTI adalah dosen tetap yang telah ditunjuk oleh institusi untuk menjadi penguji selama proses ujian dan ujian KTI, yang bertugas dan bertanggung jawab sepenuhnya baik dari segi substansi maupun metodologi penulisan ilmiah. Persyaratan penguji KTI mengikuti ketentuan yang dikeluarkan oleh penjaminan mutu Poltekkes Kemenkes Palu



8



BAB III PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH



A. Langkah Pertama (Pembagian Bidang Keilmuan) 1. Mahasiswa akan mendapatkan dosen pembimbing sesuai dengan peminatan bidang keilmuan. 2. Mahasiswa akan mengajukan tema sebagai latar belakang pengajuan judul KTI sesuai dengan peminatan yang diajukan kepada Ketua Program Studi. B. Langkah Kedua (Penyusunan Proposal) 1. Mahasiswa melakukan proses penyusunan proposal studi kasus sesuai dengan panduan yang ada. Proposal dinyatakan layak untuk diseminarkan jika telah melalui proses bimbingan dengan pembimbing utama dan pembimbing pendamping. 2. Selanjutnya mahasiswa melaksanakan seminar proposal didampingi oleh pembimbing. 3. Apabila hasil seminar proposal dinyatakan



layak maka dapat dilanjutkan ke tahap



pengambilan kasus.



C. Langkah Ketiga (Pelaksanaan Studi Kasus) 1. Pengambilan data untuk studi kasus telah mendapat ijin praktik dari Rumah Sakit 2. Mahasiswa melakukan pengumpulan data untuk studi kasus sepengetahuan dari pembimbing utama dan pembimbing pendamping. 3. Hasil studi kasus dinyatakan memenuhi syarat untuk diujikan jika telah melalui proses bimbingan, telah disetujui dan ditandatangani oleh pembimbing. D. Langkah Keempat (Ujian KTI) 1. Ujian KTI dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah memenuhi syarat-syarat administratif dan akademis. 2. Mahasiswa pada saat ujian didampingi oleh pembimbing dan diuji oleh tiga orang penguji yang bukan pembimbing (sesuai ketentuan yang berlaku dikeluarkan oleh penjaminan mutu Poltekkes Kemenkes Palu. 3. Mahasiswa menyerahkan Karya Tulis Ilmiah kepada penguji dan pembimbing minimal 2 hari sebelum pelaksanaan ujian. 4. Ujian sidang dinyatakan lulus atau tidak lulus. 5. KTI yang sudah diperbaiki dimintakan persetujuan dan pengesahan penguji dan pembimbing.



9



10



BAB IV METODE PENELITIAN A. Pengertian Studi Kasus Deskriptif Studi kasus deskriptif adalah studi kasus yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual (Danim, 2002). Studi kasus ini juga dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi. Sedangkan menurut Stake, 1995: Yin, 2009, 2012 dalam Creswell, 2014 dijelaskan bahwa dalam rancangan studi kasus, peneliti mengembangkan analisis mendalam terhadap suatu kasus, program, peristiwa, aktivitas, proses, atau satu individu atau lebih. Kasus-kasus yang diobservasi tersebut dibatasi oleh waktu dan aktivitas. Peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.



B. Tujuan Studi Kasus Deskriptif Adapun tujuan studi kasus deskriptif ini adalah mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi tertentu (Danim, 2002).



C. Ciri-Ciri Studi Kasus Deskriptif 1. Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual. 2.



Dilakukan secara survei, karena itu studi kasus deskriptif sering disebut sebagai studi kasus survei.



3.



Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail.



4.



Mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung.



5.



Mendeskripsikan tentang subyek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang bersamaan.



D. Desain Studi Kasus Deskriptif Studi kasus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Merupakan rancangan studi kasus yang mencakup pengkajian satu unit kasus secara intensif, misalnya satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas atau institusi. Meskipun jumlah subyek cenderung sedikit, jumlah variabel yang diteliti sangat luas (Nursalam, 2008). 2. Unit yang menjadi kasus dilakukan analisis secara mendalam, baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, kejadian11



kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu (Notoatmodjo, 2012).



E. Metode Studi Kasus Adapun metode studi kasus sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi masalah dan merumuskan latar belakang studi kasus 2. Merumuskan dan membuat batasan masalah 3. Merumuskan tujuan dan manfaat studi kasus 4. Menghimpun informasi dan teori-teori sebagai dasar menyusun kerangka konsep studi kasus. 5. Menentukan desain studi kasus. 6. Menentukan subyek studi kasus. 7. Menentukan fokus studi dan definisi operasional 8. Menentukan lokasi dan waktu studi kasus 9. Menentukan teknik pengumpulan data 10. Menentukan alat pengumpulan data yang akan digunakan. 11. Melaksanakan pengumpulan data. 12. Melakukan pengolahan dan analisis data. 13. Menarik kesimpulan. 14. Menyusun dan mempublikasikan laporan studi kasus.



F. Etika Implementasi Studi Kasus Studi kasus ini pada dasarnya tidak menimbulkan resiko bagi klien, namun penulis tetap perlu sensitif terhadap isu-isu etik dalam menjalankan studi kasus. Creswell (2014) menjelaskan bahwa interaksi yang terjadi antara peneliti dengan klien selama proses penelitian dapat menyebabkan terjadinya masalah etika. Permasalahan etika dalam penelitian terjadi akibat bertemunya dua atau lebih kepentingan yang berbeda pada saat bersamaan, misalnya kepentingan peneliti untuk memperoleh hasil penelitian ilmiah dan penghormatan terhadap hak informan atau pihak-pihak lain yang terkait. Studi kasus ini juga tidak memberikan dampak negatif berupa masalah etika karena sebelum memulai pengumpulan data untuk studi kasus, peneliti telah melakukan langkahlangkah antisipatif dengan memenuhi beberapa prinsip etika penelitian salah satunya adalah ijin atau persetujuan melaksanakan studi kasus. Pertimbangan etik dalam penelitian ini dilaksanakan dengan memenuhi prinsip-prinsip the Five Right of Human Subjects in Research (Macnee, 2004). 12



Lima hak tersebut meliputi hak untuk self determination; hak terhadap privacy dan dignity; hak terhadap anonymity dan confidentiality; hak untuk mendapatkan penanganan yang adil dan hak terhadap perlindungan dari ketidaknyamanan atau kerugian. 1. Hak untuk self determination, klien memiliki otonomi dan hak untuk membuat keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau tidak atau untuk mengundurkan diri. 2. Hak terhadap privacy dan dignity berarti bahwa klien memiliki hak untuk dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk mengontrol kapan dan bagaimana informasi tentang mereka dibagi dengan orang lain. 3. Hak anonymity dan confidentiality dimana semua informasi yang didapat dari klien harus dijaga dengan sedemikian rupa sehingga informasi individual tertentu tidak bisa langsung dikaitkan dengan klien, dan klien juga harus dijaga kerahasiaan atas keterlibatannya dalam studi kasus ini. 4. Hak terhadap penanganan yang adil memberikan individu hak yang sama untuk dipilih atau terlibat tanpa diskriminasi dan diberikan penanganan yang sama dengan menghormati seluruh persetujuan yang disepakati, dan untuk memberikan penanganan terhadap masalah yang muncul selama berpartisipasi. 5. Hak untuk mendapatkan perlindungan dari ketidaknyamanan dan kerugian, mengharuskan agar klien dilindungi dari eksploitasi dan harus menjamin bahwa semua usaha dilakukan untuk meminimalkan bahaya atau kerugian serta memaksimalkan manfaat dari penelitian. Pada studi kasus ini, untuk memenuhi hak-hak tersebut peneliti memberikan informed consent yang memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi kesediaan klien berpartisipasi dalam penelitian pada berbagai tahap dalam proses penelitian (Streubert & Carpenter, 2010). Klien diberikan penjelasan singkat tentang studi kasus yang meliputi tujuan penelitian, prosedur penelitian, hak-hak klien dan diharapkan dapat berpartisipasi dalam studi kasus ini. Klien yang menyatakan setuju untuk berpartisipasi kemudian menandatangani lembar persetujuan.



13



BAB V KERANGKA PENULISAN



A. Kerangka Penulisan Proposal KTI Bagian Awal a. Halaman Sampul b. Sampul Dalam c. Surat Pernyataan Bebas plagiasi d. Lembar Persetujuan pembimbing e. Lembar Pengesahan Penguji f. Kata Pengantar g. Daftar Isi h. Daftar Tabel i. Daftar Gambar j. Daftar Lampiran



Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Studi kasus : 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus D. Manfaat Studi kasus : 1. Teoritis 2. Praktis BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Desain/Rancangan Studi kasus B. Subyek Studi kasus C. Fokus studi D. Definisi Operasional Fokus Studi E. Instrumen Studi kasus F. Metode Pengumpulan Data G. Tempat dan Waktu Studi kasus H. Analisis Data dan Penyajian Data I. Etika Studi kasus Bagian Akhir 14



a. Daftar Pustaka b. Lampiran 1) Jadwal Kegiatan 2) Informasi & Pernyataan Persetujuan (Informed Consent) 3) Lembar konsultasi 4) Instrumen Studi kasus, dst



B. Kerangka Penulisan KTI (Pelaporan Hasil Studi kasus) Bagian Awal a. Halaman sampul b. Sampul Dalam dan Prasyarat Gelar c. Pernyataan Bebas Plagiasi d. Persetujuan Pembimbing e. Pengesahan Penguji f. Kata Pengantar g. Abstrak (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) h. Daftar Isi i. Daftar Tabel j. Daftar Gambar k. Daftar Lampiran



Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Studi kasus D. Manfaat Studi kasus BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Desain/Rancangan Studi kasus B. Subyek penelitian C. Fokus Studi D. Tempat dan Waktu Penelitian E. Definisi Operasional F. Metode Pengumpulan Data G. Etika Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran lokasi penelitian 15



2. Karakteristik pasien 3. Data Asuhan Keperawatan a) Pengkajian b) Diagnosis c) Perencanaan d) Pelaksanaan e) Evaluasi B. Pembahasan 1. Pengkajian 2. Diagnosis 3. Perencanaan 4. Pelaksanaan 5. Evaluasi



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran Bagian Akhir a. Daftar Pustaka b. Lampiran 1. Jadwal Kegiatan 2. Informasi & Pernyataan Persetujuan (Informed Consent) 3. Lembar konsultasi 4. Instrumen Studi kasus, dst PENJELASAN DARI ISI KERANGKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang berisi uraian tentang (1) apa yang menjadi perhatian atau masalah dalam Studi Kasus, (2) alasan mengapa masalah itu dianggap penting, (3) masalah tersebut didukung oleh fakta empiris (pemikiran induktif) termasuk hasil-hasil studi kasus terdahulu, sehingga dapat mempertegas bahwa masalah tersebut perlu diteliti dengan studi kasus, (4) harapan dari peneliti tentang pentingnya dilakukan studi kasus, (5) kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan yang nantinya akan memunculkan pertanyaan studi kasus. B. Batasan Masalah Aspek kasus yang dibatasi untuk diteliti oleh peneliti ; 16



Model 1 : Pada studi kasus ini “asuhan keperawatan pada pasien DM dengan focus studi gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (dilakukan pada 2 pasien) Model 2 ; Pada studi kasus ini “penerapan tindakan perawatan luka modern pada asuhan keperawatan pasien DM dengan ulkus diabetic C. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaanpertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dapat juga dikatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan secara lengkap dan terinci, mengenai ruang lingkup masalah/fokus studi asuhan keperawatan atau prosedur keperawatan berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian disusun secara singkat, padat dan jelas. Model 1 : Bagaimanakan gambaran asuhan keperawatan pada pasien DM dengan fokus studi gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi ? Model 2 : Bagaimanakah penerapan tindakan perawatan luka modern pada asuhan keperawatan pasien DM dengan ulkus diabetic ?



D. Tujuan Studi kasus Tujuan studi kasus mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan studi kasus terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Rumusan tujuan studi kasus dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan secara jelas, tegas, tidak bermakna ganda dan konsisten dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian dapat dibagi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui studi kasus. Model 1 ; Menggali / mempelajari asuhan keperawatan pasien Diabetes Melitus dengan fokus studi gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (Tujuan umum). Tujuan khusus : menggali pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi Model 2;



Menggambarkan penerapan tindakan perawatan luka modern pada asuhan keperawatan pasien DM dengan ulkus diabetik (Tujuan Umum). Tujuan Khusus : menggambarkan pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan perawatan luka modern, evaluasi



E. Manfaat Studi kasus Manfaat studi kasus memuat uraian tentang implikasi temuan studi kasus yang bersifat praktis terutama bagi: 17



1.



Masyarakat secara luas sebagai pengguna hasil studi kasus.



2.



Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.



3.



Peneliti yang mungkin akan dikembangkan untuk studi kasus lebih lanjut. Contoh manfaat studi kasus: Studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat bagi: (1) Masyarakat Membudayakan pengelolaan pasien Diabetes Mellitus dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang seimbang. (2) Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetes Mellitus. (3) Peneliti Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset keperawatan, khususnya studi kasus tentang pelaksanaan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetes Mellitus.



Contoh manfaat tindakan keperawatan: Studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat bagi: (1) Masyarakat Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup penderita melalui perawatan luka. (2) Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam meningkatkan kualitas hidup diabetisi melalui perawatan luka. (3) Peneliti Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur Perawatan luka pada asuhan keperawatan diabetisi.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab Tinjauan Pustaka ditekankan pada penulisan teori-teori yang diuraikan secara sistematis dan relevan dengan variabel studi kasus dan disesuaikan dengan model yang diambil. Teori dapat terdiri atas sub-sub bab sesuai dengan topik studi kasus. 18



Model 1: Asuhan keperawatan dalam tatanan keluarga, tatanan klinik dengan melibatkan keluarga atau kelompok khusus yang dilakukan pada 2 kasus / pasien. a) Konsep penyakit (misal: konsep Diabetes Mellitus) b) Konsep gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang spesifik (misal: pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien diabetes) c) Konsep asuhan keperawatan yang terkait dengan kasus (misal: Asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien diabetes)



Model 2: Tindakan keperawatan tertentu dari hasil penelitian keperawatan yang sesuai dengan masalah dan rencana tindakan keperawatan di tatanan keluarga, tatanan klinik dengan melibatkan keluarga atau kelompok khusus a) Konsep penyakit (misal: konsep Diabetes Mellitus) b) Konsep asuhan keperawatan yang terkait dengan kasus (misal: Asuhan keperawatan pada diabetisi) c) Intervensi yang sesuai dengan hasil-hasil penelitian keperawatan (misal: perawatan luka modern pada ulkus diabetic) -



Batasan prosedur



-



Hasil-hasil penelitian yang terkait (minimal 1 jurnal dan text-book) Prosedur tindakan BAB III METODE PENELITIAN



Metode penelitian mencakup rancangan penelitian studi kasus, subyek studi kasus, fokus studi kasus, definisi operasional, cara pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, cara pengolahan data, dan etika penulisan. A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan KTI adalah Studi Kasus. Jelaskanlah Desain/jenis penelitian yaitu Studi kasus Deskriptif yang dipilih untuk studi kasus yang akan dilaksanakan. Penelitian studi kasus ini adalah mengeksplorasi suatu masalah keperawatan, Penelitian studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu. Misalnya : penelitian studi kasus adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pasien DM + gangrene, pasien diobservasi selama 3 hari.



19



B. Lokasi dan waktu penelitian Diuraikan tentang deskripsi lokasi penelitian, jika dikomunitas perlu dituliskan nama desa dan alamat. 1.



Studi kasus di RS dimulai sejak pasien pertama kali masuk RS sampai pulang / dirawat minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hari pasien pulang maka dilakukan penggantian pasien lainnya yang sejenis.



2. Pada studi kasus di komunitas, sasarannya adalah pasien dan keluarga. Lama waktu bisa



menyesuaikan sesuai dengan target keberhasilan dari tindakan. Bisa 1 minggu (dengan mengunjungi 3 x dlm seminggu). C. Subyek Studi Kasus Untuk studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah kepada istilah subyek atau participan. Subyek Atau participan bisa satu atau dua klien (individu, keluarga, atau masyarakat kelompok khusus) yang diamati secara mendalam. Model 1 : subyek penelitian adalah 2 pasien DM dengan masalah keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Model 2 : subyek penelitian pasien DM yang mengalami ulkus diabetik dan dilakukan tindakan perawatan luka modern. D. Fokus Studi Pilihan model 1 (asuhan keperawatan) atau model 2 (tindakan keperawatan). E. Definisi Operasional Pada bagian ini berisi tentang penjelasan/definisi yang dibuat oleh peneliti tentang fokus studi yang dirumuskan secara operasional yang akan digunakan pada studi kasus dan bukan merupakan definisi konseptual berdasarkan literatur. Contoh Definisi Operasional Studi Kasus asuhan keperawatan: a) Asuhan keperawatan adalah ….. b) Kebutuhan nutrisi adalah ....... c) Pasien Diabetes Mellitus adalah ....... Dst



Studi kasus penerapan prosedur keperawatan: a) Asuhan keperawatan adalah ….. b) Prosedur perawatan luka adalah ..... .. c) Luka diabetik adalah ....... Dst 20



F. Pengumpulan Data Menjelaskan Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1. Wawancara ; hasil anamnesis tentang identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang-dahulu-keluarga. Wawancara bisa dengan pasien, keluarga, perawat. 2. Observasi dan pemeriksaan fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi) pada system tubuh. 3. Studi dokumentasi dan angket ; misalnya hasil pemeriksaan diagnostic. G. Analisis Data (untuk laporan KTI tidak dicantumkan) Analisa data dilakukan sejak dilakukan pengumpulan data sampai semua data terkumpul. Analisa dilakukan dengan cara mengemukakan fakta dan membandingkan dengan teori. Tehnik yang digunakan adalah dengan menarasikan jawaban jawaban dari hasil pengumpulan data (wawancara, observasi) yg dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Urutan dalam analisis adalah : 1. Pengumpulan data : Data yang dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi, studi dokumen dituliskan dalam bentuk catatan lapangan yang selanjutnya disalin bentuk transkrip 2. Mereduksi data dengan membuat koding dan kategori : Data yang sudah dibuat bentuk transkrip dibuat koding oleh peneliti sesuai dengan topic penelitian. Data obyektif dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostic dan dibandingkan dengan nilai normal 3. Penyajian data Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan disertai narasi. Kerahasiaan responden tetap harus diperhatikan 4. Kesimpulan Data yang disajikan selanjutnya dibahas dan dibandingkan dengan hasil hasil penelitian sebelumnya dan teori teori yang mendukung. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induktif. Pembahasan dilakukan sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan pengkajian, diagnose, perencanaan, tindakan, evaluasi. H. Etika Penelitian Jelaskan etika yang harus ditaati oleh peneliti dalam melaksanakan suatu studi kasus. Jika studi kasus ini dianggap dapat membahayakan responden, maka peneliti juga harus mencantumkan ethical clearance.



21



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



Bagian ini terdiri dari 2 bagian yaitu; 1) Hasil penelitian yaitu berisikan tentang uraian hasil yang diperoleh dari studi kasus. 2) Pembahasan yaitu memuat uraian tentang pembahasan atas temuan-temuan studi kasus yang telah dikemukakan pada bagian pertama dan keterkaitannya dengan teori. Pada bagian ini terdiri dari tahapan asuhan keperawatan (tergantung pada model yang dipilih). Bagian ini juga dilengkapi dengan keterbatasan dari studi kasus yang dilaksanakan jika ada. A. Hasil Penelitian



Laporan hasil penelitian dibuat naratif dari 2 subyek penelitian/kasus. Sistematika meliputi: 1. Biodata Klien (biographic information) mencakup Nama; Alamat; Umur; Jenis Kelamin; Pekerjaan; Tingkat Pendidikan; Catatan masuk (Tanggal Masuk; rujukan jika ada; dan cara masuk); serta Diagnosis. 2. Pengkajian (Assessment): a. Riwayat Klien (patient history) mencakup keluhan utama; riwayat kesehatan / keperawatan saat ini; treatment / obat yang saat ini diberikan; riwayat kesehatan / keperawatan lalu yang ada kaitannya dengan riwayat kesehatan saat ini termasuk kebiasaan; riwayat keluarga; dan riwayat perkawinan (jika ada); b. Review system (Review of systems) – data umum mencakup kulit, rambut, kuku; kepala & leher; endocrine system; lymphatic system; respiratory system; cardiovascular system; hematologic; gastrointestinal system; genito urinary system; musculoskeletal system; neurologic system; dan psychiatric. c. Pemeriksaan data focus (examination and assessment) terdiri atas inspeksi umum (general inspection) mencakup gait; posture; body type and fecies; nourishment and hydration; apparent wellness and illness; appearance in relation to stated age; skin discolorations, rashes, nudule, etc.; apparent edema; venous distention or other vascular markings; apparent respiratory distress; dan mental status; dan tanda-tanda vital (vital signs) mencakup temperature; pulse; respiration; dan blood pressure. d. Pemeriksaan penunjang: laboratorium, RO, dll.yang menunjang kondisi klien. 3. Perumusan masalah (formulate problem (s) list) (existing nursing problems). 4. Perencanaan (plan) mencakup tujuan umum, tujuan khusus, dan rencana tindakan. - Pada kasus model 1 fokus pada masalah keperawatan yang sesuai dengan tujuan penelitian. 22



-



Pada kasus model 2 fokus pada intervensi keperawatan yang sesuai dengan tujuan penelitian



5. Pelaksanaan & evaluasi (implementation & evaluation) terdiri atas tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah dan penilaian untuk mengukur tercapainya tujuan yang ditetapkan. B. Pembahasan



Pembahasan atas temuan-temuan studi kasus yang dikemukakan di dalam hasil studi kasus mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan studi kasus. Tujuan pembahasan adalah menjawab masalah studi kasus dengan merujuk bagaimana tujuan studi kasus dapat dicapai. Pembahasan menjelaskan dan mengintegrasikan keterkaitan temuan-temuan dalam studi kasus dengan teori yang mendasarinya dalam BAB II. Dalam pembahasan juga membandingkan dengan temuan-temuan orang lain yang sudah melakukan studi kasus dan mendukung hasil studi kasus yang disajikan. Dapat juga dicantumkan hasil studi kasus orang lain yang berbeda sehingga peneliti mampu memberikan penjelasan secara teoritis. Dalam pembahasan dijelaskan bagaimana aplikasi prosedur atau pemenuhan kebutuhan dasar, kemudian dianalisis, ditarik kesimpulan serta melakukan perbandingan. Faktor pendukung dan penghambat juga dijelaskan. Keterbatasan Studi Kasus Pada Bagian ini uraikanlah tentang hal-hal yang mempengaruhi hasil studi kasus. Keterbatasan studi kasus, meliputi aspek teoritis, metodologis maupun hal-hal yang menghambat jalannya studi kasus. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian penutup ini memuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran. A. Kesimpulan Isi dari kesimpulan ialah yang terkait langsung tujuan studi kasus. Dengan kata lain, kesimpulan studi kasus terikat secara substansif terhadap temuan-temuan studi kasus yang mengacu pada tujuan studi kasus yang telah ditetapkan sebelumnya. B. Saran Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber dari temuan studi kasus, pembahasan dan kesimpulan hasil studi kasus. Dengan demikian saran tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup studi kasus. 23



Saran yang baik nampak dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional sehingga orang lain yang akan melaksanakan saran itu, tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau mengaplikasikannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya telah spesifik dan dapat ditujukan kepada pihak yang terkait. DAFTAR PUSTAKA



AIPViKI. (2017). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia. Jakarta: AIPViKI. Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Creswell, J.W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. (Fourth Edition). Sage Publication, Inc. Danim, S. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Hamilton B., Manias E., Maude P., Marjoribanks T.,& Cook K. (2004). Perspectives of a nurse, a social worker and a psychiatrist regarding patient assessment in acute inpatient psychiatry settings: a case study approach. Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing 11, 683–689 Notoatmodjo. S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2008).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, Panduan Penyusunan Studi Kasus, Program Studi Diploma III Keperawatan Hastono, S.P. (2016). Analisis Data pada Bidang Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers. Widodo, D., Isnaeni., &Utami, N.W. (2015). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa DIII Keperawatan Malang. Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang: Tidak diterbitkan. Wilkinson, J, 2007, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Dengan Intervensi NIC Dan Kriteria Hasil NOC (Edisi 7), Jakarta, EGC Yin, R.K. (2009). Case Study Research. Design and Methods (Second Edition). London: Sage Publications.



Lampiran : contoh dalam penulisan hasil askep 24



A. Pengkajian Fokus pengkajian adalah a. Identitas Pasien (1 dan 2), bisa berupa tabel / narasi b. Keluhan utama dan Riwayat sakit (sekarang, dahulu, keluarga) dan genogram jika diperlukan Bisa berupa tabel atau narasi (contoh tabel) 1) Identitas pasien dan Hasil Anamnesis IDENTITAS PASIEN



Kasus 1



Kasus 2



Nama Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Status Dst ..... Dx Medis c. Hasil pemeriksaan diagnostik: lab, foto, dll



Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat Penyakit dahulu Riwayat Keluarga dst Diberi penjelasan dan maknanya???



2) Hasil Observasi, Pemeriksaan Fisik Observasi



Kasus 1



S N TD P GCS Dll



25



Kasus 2



Pemeriksaan Fisik (6 B) B1. Breathing B2. Bleeding B3. Brain B4. Bladder B5. Bowel dan Reproduksi B6. Bone - muskoloskeletal Data Psiko - sosial - spiritual



Diberi penjelasan dan maknanya??? 3) Hasil pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan



Kasus 1



Kasus 2



Lab x-ray Invasive dst Diberi penjelasan dan maknanya???



ANALISIS MASALAH DATA



ETIOLOGI



KASUS 1 DS: Keluarga mengatakan pasien batuk dan mengeluarkan dahak sedikit-sedikit



Pneumonia



DO: 1. Suara nafas ronchi 2. RR 30 x/menit 3. Dyspnea 4. Pasien tampak gelisah 5. Hasil ft thorax pneumonia, penebalan hilus menandakan adanya retensi sekret



Inflamasi di alveoli



Peningkatan mediator inflamasi Peningkatan produksi sputum Sekret menumpuk di saluran nafas



26



MASALAH Ketidakefektifan bersihan jalan nafas



DS: DO: 1. RR 30x/mnt 2. Dyspnea 3. Penggunaan otot bantu nafas , yaitu otot Otot intercostalis externi dan otot sternocleidomastrideus



Pneumonia



Ketidakefektifan pola nafas



Penimbunan cairan di alveoli Penurunan compliance paru Sesak, peningkatan RR Penggunaan otot bantu nafas



DS: DO: 1. RR 30x/mnt 2. Dyspnea 3. Pemeriksaan analisa gas darah : pH 7,41, PCO2 25,1, PO2 124, HCO3 15,8,



Pneumonia



Gangguan pertukaran gas



Penimbunan cairan di alveoli Perubahan membran alveoli kapiler



BE -7,1, Sat. O2 98,5%



KASUS 2



B. Diagnosis Keperawatan : Data



Problem (masalah)



KASUS 1 Data Subyektif: Data Obyektif Dst



KASUS 2 Data Subyektif: Data Obyektif



27



Etiologi (Penyebab + tanda & gejala



Dst



Diberi penjelasan, maknanya???



C. Perencanaan DIAGNOSA KEPERAWATAN (Tujuan, Kriteria Hasil)



NOC



1. Pantau rate, irama, KASUS I kedalaman, dan usaha Setelah dilakukan perawatan selama respirasi 3 x 24 jam diharapkan bersihan jalan napas klien kembali efektif dengan kriteria hasil (NOC) :  RR dalam batas normal (1620x/mnt)  Irama pernapasn normal 2. Atur posisi pasien  Kedalaman pernapasan normal semifowler, kecuali  Klien mampu mengeluarkan ada kontraindikasi sputum secara efektif  Tidak ada ronchi



INTERVENSI (NIC) 1.



Mengetahui tingkat gangguan yang terjadi dan membantu dalam menentukan intervensi yang akan diberikan



2.



Posisi semifowler dapat memaksimalkan pengembangan dada



3.



Fisioterapi dada dapat memobilisasi sekret ke saluran nafas besar



4.



Suction dilakukan untuk mengeluarkan sekret



5.



Meringankan kerja paru untuk memenuhi kebutuhan oksigen serta memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh.



3. Lakukan fisioterapi dada



4. Lakukan suction jika pasien tidak dapat batuk spontan 5. Kolaborasi pemberian oksigen



28



KASUS 2 Catatan : dalam perencanaan minimal harus ada tindakan observasi, tindakan mandiri, tindakan kolaborasi, pendidikan kesehatan.



D. Pelaksanaan (DISAJIKAN - berdasarkan catatan terintegrasi, disesuaikan waktu tindakan) Diagnosa Keperaw atan



HARI 1



HARI 2



HARI 3



HARI 4



HARI 5



Implementasi (24 JAM)



Implementasi



Implementasi



Implementasi



Implementasi



KASUS 1



08. 00



10.



Memberika 08. n cefotaxim 30 1 gr dalam pz 100 cc/drip mempertaha nkan O2 simple mask 8 lpm



Mempertaha 08. nkan O2 00 NRM 10 lpm Memberika n cefotaxim 1 gr dalam pz 100 cc/drip



Mempertaha 08. nkan O2 00 NRM 12 lpm Memberika n cefotaxim 1 gr dalam pz 100 cc/drip



08. 45



12.



KASUS 2



29



Memberi kan cefotaxi m 1 gr dalam pz 100 cc/drip Memberi kan



08. 00



Memberi kan cefotaxi m 1 gr dalam pz 100 cc/drip Memberi kan



E. Evaluasi Contoh: Evaluasi (SOAP) Dx



Hari 1 Kasus 1 S: - O: GCS 8, kesadaran stupor, tidak ada perdarahan di otak, PTIK tidak ada, tekanan darah 100/60 mmHg, N: 98x/mnt, RR: 32x/mnt, T: 37,20 C A: Masalah teratasi sebagian P lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5



Hari 2 S: - O: GCS 6, kesadaran stupor, tidak ada perdarahan di otak, PTIK tidak ada, tekanan darah 110/70 mmHg, N: 95x/mnt, RR: 33x/mnt, T: 370 C A: Masalah teratasi sebagian P lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5



Hari 3 S: - O: GCS 8, kesadaran stupor, tidak ada perdarahan di otak, PTIK tidak ada, tekanan darah 80/60 mmHg, N: 78x/mnt, RR: 28x/mnt, T: 36,70 C A: Masalah teratasi sebagian P lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5



Kasus 2



30



Hari 4 S: - O: GCS 8, kesadaran stupor, tidak ada perdarahan di otak, PTIK tidak ada, tekanan darah 100/60 mmHg, N: 75x/mnt, RR: 32x/mnt, T: 370 C A: Masalah teratasi sebagian P lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5



dst S: - O: Pasien meninggal pukul 03.40 WIB A: Masalah tidak teratasi P -



Lampiran : Contoh Halaman Sampul Proposal



PENERAPAN TINDAKAN PERAWATAN LUKA MODERN PADA PASIEN DENGAN ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT DIABETES MELITUS + GANGREN DIRUANGAN TERATAI RSUD UNDATA PALU



Proposal Penelitian



Oleh Desi Puspita Sari NIM. P07120104049



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU JURUSAN KEPERAWATAN PRODI KEPERAWATAN PALU 2018



31



Lampiran : contoh lembar persetujuan pembimbing LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING



Proposal ini telah disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Palu Nama :........................ NIM : ........................ Palu, ................................... Pembirnbing I,



(Narna Lengkap) NIP ........................



Palu, ................................... Pembimbing II,



(Nama Lengkap) NIP .....................................



Mengetahui Ketua Program Studi



(Narna lengkap) NIP. ..............



Lampiran : Contoh lembar pengesahan penguji



32



LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI



Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi DIII Keperawatan Palu ….. pada tanggal……… Nama :........................ NIM : ....................... Palu, ................................... Penguji 1,



(Narna Lengkap) NIP ........................



Palu, ................................... Penguji 2,



(Nama Lengkap) NIP .....................................



Palu, ................................... Penguji 3,



(Nama Lengkap) NIP ..................................... Mengetahui Ketua Program Studi



(Narna lengkap) Nip. ..............



33



Lampiran : Contoh Daftar Rujukan



DAFTAR RUJUKAN



Aminuddin (Ed.). 1990 Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa HISKL Malang dan YA3: Malang. Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa. tahun. Pengantar Penelitian oleh Arief Furchan 1982. Usaha Nasional: Surabaya.



dan Sastra.



Pendidikan.Terjemahan



Dekker, N. 1992. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa: dari pilihan satu-satunya ke Satu-satunya Azas. FPIPS IKIP Malang Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.) Pengembangan Penelitian Kualitatif claim Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25) HISKI Komisariat Malang dan YA3: Malang. Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1): 33-47. Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musirn Kering. Jawa Pos, hlm. 6. Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acguisition. TESOT_ Quarterly, 13:573 (CD-ROM: TESOL QuarterlyDigital, 1997). Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1 - 2 September. Kunaidi. 1998. Pengukuran bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2008). Panggaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Trigg:is di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. PT. Armas Duta Jaya: Jakarta.



Lampiran : Panduan Penulisan 1. Kertas Spesifikasi kertas yang digunakan : a. Jenis : HVS b. Warna : Putih polos c. Berat : 70 gram 34



d. Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm) 2. Pengetikan Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut: a. Huruf : Times New Roman font “12” b. Pengetikan dilakukan dengan spasi 1,5 (Line spacing = 1.5 lines). c. Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side) d. Posisi penempatan teks pada tepi kertas: 1) Batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan) dari tepi kertas 2) Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas 3) Batas atas : 3 cm dari tepi kertas 4) Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas e. Jarak antar baris adalah 1,5 spasi. Kecuali abstrak, terusan nama sub bab, terusan nama judul tabel, terusan nama judul grafik/gambar, dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris harus diketik dengan jarak 1 spasi. Penulisan antarbaris pada setiap sumber pustaka diketik dengan jarak 1 spasi, sedangkan penulisan antarsumber dalam daftar pustaka diketik dengan jarak 1 spasi. Penulisan bab baru mengikuti bab sebelumnya dengan jarak 3 spasi antara judul bab dengan baris terakhir bab sebelumnya (tidak berganti halaman baru). Jarak pengetikan antara Bab dan Subbab 2,5 spasi, antara Subbab dan kalimat dibawahnya 2 spasi. Alinea baru diketik menjorok ke dalam sebanyak 7-8 karakter (sekitar 1,25 cm). f. Anak bab dan sub anak bab dinomori dengan angka arab sistem digital. Angka terakhir dalam digital tidak diberi titik dan angka digital tidak lebih dari 3 angka, sedangkan penomoran selanjutnya menggunakan 1,2,3 kemudian a, b, c dst selanjutnya 1), 2), 3), selanjutnya a), b), c) dan seterusnya. 3. Abstrak a. Merupakan bentuk mini karangan ilmiah, terdiri dari 150- 200 kata, terdiri dari : 1) Introduction, yaitu alasan utama penelitian dilakukan; 2) Methods meliputi desain, subyek penelitian metode pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan; 3) Result, yaitu hasil utama yang diperoleh; 4) Discussion, yaitu kesimpulan utama; b. Terdapat kata kunci untuk memudahkan pembaca dengan ketentuan: terdiri dari 3 kata/frase yang dicetak tebal. c. Diketik dengan 1 spasi 4. Daftar Isi Halaman Daftar Isi Tugas Akhir secara umum adalah sebagai berikut: a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi tunggal (line spacing = single). Kecuali antar bab 1,5 spasi 35



b. Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital). c. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasi 5. Penulisan nomor halaman. a. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, halaman pengesahan serta kata pengantar apabila ada, diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil dan diketik di tengah bawah (i, ii, dan seterusnya). b. Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis di bawah bagian tengah (1,5 dari tepi atas). Sedangkan pada halaman lain, nomor halaman ditulis di kanan atas (1,5 dari teks). 6. Cara penulisan gambar dan tabel a. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan jarak 1 spasi dan nomor tabel menggunakan angka arab. Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya. b. Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka arab. c. Penulisan tabel/gambar pada daftar tabel atau gambar, ditulis dengan spasi 1



36



Lampiran : Ukuran Bidang Pengetikan



4cm 2 cm Tempat Nomor Halaman



4 cm



Batas Pengetikan 3 cm











2 cm



3 cm



Tempat nomor Lampiran : Contoh Halaman Judul Karya Tulis Ilmiah Halaman



37



PENERAPAN TINDAKAN PERAWATAN LUKA MODERN PADA PASIEN Tn. A DENGAN ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT DIABETES MELITUS + GANGREN DIRUANGAN TERATAI RSUD UNDATA PALU



KARYA TULIS ILMIAH



Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program Pendidikan Diploma III Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi DIII Keperawatan Palu



Oleh Desi Puspita Sari NIM. P07120104049



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN PALU 2014



38



Lampiran : contoh lembar persetujuan pembimbing. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.



Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi DIII Keperawatan Palu



Nama :…………………………….. NIM : ..............................................



Palu,.................................... Pembimbing I



(Nama Lengkap) NIP ........................



Palu,.................................... Pembimbing II



(Nama Lengkap) NIP



Menyetujui, Ketua Program Studi



(Nama lengkap) NIP.....................



39



Lampiran : Contoh lembar pengesahan penguji LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI



Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan di depan Tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi DIII Keperawatan Palu pada …………..



Nama : ……………………………. NIM : .............................................. Tim Penguji



........................................, (Nama Lengkap) NIP.....................



Penguji 1



........................................, .. (Nama Lengkap) NIP.....................



Penguji 2



........................................, .. (Nama Lengkap) NIP.....................



Penguji 3



Mengetahui , Direktur Poltekkes Kemenkes Palu



Menyetujui, Ketua Jurusan………..



(Nama lengkap) NIP........



(Nama lengkap) NIP........



40



Lampiran : Contoh Abstrak POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN PALU Riadi, Rahmad. 2008. Penerapan Tindakan Perawatan Luka Modern Pada Pasien Tn. A Dengan Asuhan Keperawatan Penyakit Diabetes Melitus + Gangren diruangan Teratai RSUD Undata Palu. Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan Palu Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu. Pembimbing: (1) Amyadin (2) Metrys Ndama. ABSTRAK Jumlah halaman awal + halaman isi + tabel + lampiran (xi + 30 halaman + 3 tabel + 7 lampiran Memandikan pasien memberikan salah satu kesempatan bagi perawat untuk mengenal pasiennya, mengamati keadaan fisik dan emosionalnya, dan untuk menengetahui apakah hal hal itu ada kaitannya dengan keadaan dan kesehatannya dengan keadaan kesehatannya dan keluasan mandi klien dan metode yang digunakan berdasarkan pada kemampuan fisik klien dan kebutuhan tingkat higiene yang diperlukan mandi di tempat tidur yang lengkap di perlukan bagi klien dengan ketergantungan total dan memerlukan perawatan higienis total. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui garnbaran pengetahuan dan sikap mahasiswa tingkat II Politeknik Kesehatan Palu Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Palu tentang prosedural mernandikan klien di tempat tidur. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan besar sampel 73 responden menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) yaitu dengan mengundi anggota populasi (lottery technigue) Hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki pengetahuan baik tentang prosedur memandikan pasien di tempat tidur sebanyak 58,9% sedangkan yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 41,1%. Responden yang memiliki sikap baik tentang prosedur memandikan klien di tempat tidur sebanyak 56,2% dan yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 43,8%. Saran untuk institusi pendidikan agar lebih memberikan waktu belajar kepada mahasiswa baik konsep maupun ketrampilan melaksanakan prosedur memandikan agar dapat membentuk sikap yang positif pada diri mahasiswa. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Memandikan Daftar Rujukan : 30 (2008-2014)



41



Lampiran : Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan



PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama



:



NIM



:



Jurusan/Prodi



:



Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini benar-benar karya saya sendiri bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan KTI ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.



Palu, .... Yang membuat pernyataan Tanda tangan



Nama terang …………………………………



42



Lampiran : Contoh Penomoran BAB III (peringkat 1) A. (peringkat 2) B. .................. 1. (Peringkat 3) 2. ................. 3. ................. a. (Peringkat 4) b. ..................... c. .......................... 1) (Peringkat 5) 2) 3) a) (Peringkat 6) b) (1) (Peringkat 7) (2) (a) (Peringkat 8) (b) C. (peringkat 2) 1. (Peringkat 3) 2. a. (Peringkat 4) b. 1) (Peringkat 5) 2) ...................... a) (Peringkat 6) b) c) (1) (Peringkat 7) (2) ................... (3) ................... (a) (Peringkat 8) (b) (c) Dan seterusnya .......................



43