Paper Infeksi Yang Menyertai Kehamilan Dan Persalinan Kelompok 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama dan Nim kelompok 3 1. Ratu sri wahyuni (1815301017) 2. Putri ayuni (1815301016) 3. Nur Azizah (1815301013) 4. Nurhazizah (1815301014) INFEKSI YANG MENYERTAI KEHAMILAN DAN PERSALINAN (HERPES, VARICELA, DAN TOXOPLASMOSIS) BAB I : PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Banyak penyakit infeksi yang menyertai kehamilan dimana diantaranya adalah herfes, vericela dan toxoplasmosi. Infeksi traktus urinarius, varicella dan tifus abdominalis dimana semuanya ini merupakan penyakit berbahaya yang harus diwaspadai saat kehamilan pada umumnya. Dengan berbagai macam cara penularan, faktor penularan dan media penularan yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang bidan yang terdidik dan terlatih kita harus bisa memahami dan mengerti tentang kegawatdaruratan terhadap penyakit yang menyertai kehamilan tersebut pada ibu hamil, agar bisa diterapkan kemasyarakat jika turun kedunia kerja dengan maksud mengurangi angka kematian ibu hamil akibat terinfeksi dari penyakit yang membahaya kan tersebut. TUJUAN Mengupayakan derajat kesehatan yang lebih baik Menjaga kualitas pemahaman tentang penyakit infeksi yang menyertai kehamilan Mampu untuk mengidentifikasi dan intervensi dini terhadap penyakit infeksi yang menyertai kehamilan



BAB II : DASAR TEORI/LANDASAN TEORI Ibu hamil lebih rentan mengalami infeksi yang bisa mempengaruhi kehamilan dan bagi yang dikandung. Untuk itu diketahui cara menghindari infeksi selama kehamilan. Penelitian dari universitas of minnesota medical school telah mengindentifikasi mekanisme yang mendasari kekebalan fisiologis sehingga bisa diketahui bagaimana cara menangkal infeksi selama kehamilan. Pada saat hamil sel sistem kekebalan tubuh (sel T) jumlahnya meningkatkan yang berfungsi untuk melindungi bayi. Namun karena sel-sel ini sibuk melindungi bayi yang sedang berkembang maka ibu hamil menjadi lebih rentan terkena infeksi. Umumnya ibu yang sedang hamil rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh bekteri atau virus seperti listeria dan salmonella serta berpotensi meneyebabkan penyakit yang serius. BAB III : PEMBAHASAN A. HERFES Definisi Herfes genetalia adalah infeksi yang menyerang vagina dan labia (bibir kemaluan). Herpes ini paling sering ditularkan selama aktivitas seksual yang mempunyai luka herfes aktif. Tidak ada pengobatan herfes, karena itu penyakit ini menjadi penyakit kambuhan infeksi pertama kali muncul disebut infeksi primer. Etiologi Virus ini dapat ditularkan melalui kontak badan dan seksual, infeksi bisa tertular pada bayi saat proses persalinan karena gesekan dengan alat kelamin, tipe-tipe HSV : (1) Herfes simplex virus tipe I : pada umumnya menyebabkan lesi atau luka pada sekitar wajah, bibir, mukosa mulut dan leher (2) Herfes simplex tipe II : umumnya menyebabkan lesi pada genital atau sekitarnya (bokong, daerah anal dan paha). Menifestasi klinik (gejala yang tumbuh) Gejalah yang timbul ditandai dengan suhu tubuh panas dan timbul gelembung atau bintil-bintil kecil berisi cairan kemerahan dan sakit pada alat kelamin karena



kondisi sedang lemah, kuman lain dapat menumpang sehingga dapat menyebabkan infeksi sekunder pada paru-paru, dematitis dan lain-lainnya. Pathofisiologi Virus ini termasuk dalam penyakit menular seksual dan umumnya ada riwayat kontak dengan sumber infeksi, dimana timbul erupsi bintik kemerahan disertai rasa panas dan gatal pada kulit regiogenitalis. Kadang-kadang disertai demam seperti influenza dan setelah 2-3 hari, bintik kemerahan tersebut berubah menjadi vesikel yang pecah kemudian rimbul keropeng atau ditutupi lapisan kekuningan bila terkena infeksi sekunder. Infeksi Herfes Pada Kehamilan Pada ibu hamil ada yang infeksi herpes dapat diketahui melalui lesi pada alat kehamilan. A dampak herfes pada janin sudah lebih ringan dibanding dulu dimana kini bayi hanya memiliki 2-3 % kemungkinan terinfeksi dari ibu yang mengalami infeksi herfes ulang selama kehamilan. Dan jika ibu terkena infeksi primer diawal kehamilan dan tidak kambuh selama hamil dan persalinan maka tidak akan menular kepada bayi. Jika ternyata kambuh selama persalinan akan berisiko pada bayi. Jika terkena infeksi diakhir usia kehamilan bayi berisiko tertular dilahirkan pervaginan. Pencegahan Pencegahan penyaki ini dapat dilakukan dengan cara persalinan secara sesar, selain itu juga dengan cara menjaga kebersihan dengan perseorangan dan pendidikan kesehatan terutama kontak dengan bahan infeksius, menggunakan kondom dalam aktivitas seksual dan penggunaan sarung tangan dalam menangasi lesi infeksius. Dan untuk mencegah trasmisi dari ibu kejanin : 1. Pengobatan supresi pada serangan satu dalam kehamilan 2. Rutin pemberian anti virus pada kehamilan dengan riwayat infeksi bebas pakaian ibu yang terinfeksi virus harus dicuci secara desinfeksi tingkat tinggi (DTT). Dengan direndam klorin kemudian direndam dengan air mendidih agar virus mati



Penanganan / Pengobatan Jika adanya nyeri dan demam diberikan paracetamol 3x500 mg, lalu bersihkan lesi dengan antiseptic dan kompres dengan air hangat, setelah nyeri berkurang keringkan dan oleskan asiklovir 5% topical, berikan asiklovir oral 200 mg tiap 4 jam, rawat inap jika terjadi demam tinggi, nyeri hebat, retensi urine, konpulsi, neurosis, reaksi neurolgi local, KPD, partus prematurus. B. Varicella Definis Vericella disebut sebagai cacar air, dalam bahasa inggris disebut sebagai chickenpox, atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai varicella. Penyakit yang menular ini disebabkan oleh virus bernama varicella. Penyakit yang menular ini disebabkan oleh virus bernama varicella zoster virus (VZV). Karena disebabkan oleh virus, penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya, tetapi tidak benar-benar hilang dari tubuh. Namun virus ini akan menetap dibagian syaraf tertentu dan naninya dapat teraktivasi kembali dalam bentuk herpes zoster (cacar ular / shingles) Etiologi Penyebab penyaki ini adalah oleh infeksi varicella zoster virus (VZV), virus ini ditularkan melalui percakan ludah / melalui benda-benda yang erkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Untuk pencegahan, sebaiknya diisolasi (diasingkan). Jika seseorang pernah menderita, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur didalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster. Patogenesis Infeksi virus masuk bersama air borne droplet (udara) masuk ketraktus respiratorius (pernafasan), tidak menutup kemungkinan penularan juga lewat lesi kulit tapi penyebaran paling efektif melalui sistem respirasi. Selanjutnya virus ini akan berkembang didalam sistem retikulodotelial, kemudiam akan menjadi veremia disertai gejala konstitusi yang diikuti dengan munculnya lesi dipermukaan virus. Manifestasi Klinik (gejala yang timbul) Virus ini masa inkubasinya selama 14-21 hari, penyakit ini umumnya ringan ini tandai dengan demam ringan dan ruam yang gatal diseluruh tubuh. Sebelum ruam



tersebut muncul, biasanya dapat mengalami gejala awal (prodrome) seperti demam tinggi, sakit kepala, sore throat, rasa lemas atau pembesaran kelenjer getah bening dileher bagian belakang. Gejala awal ini dapat berlangsung 1-6 hari sebelum ruam cacar muncul. Ruam cacar air pertama muncul dibadan, kemudian menyebar pada wajah, lengan, dan tungkai. Tampak bintik-bintik merah, lalu menjadi benjolan-benjolan kecil berisi cairan jernih (vesikel), untuk kemudian pecah dan mengering. Ruam ini muncul secara bertahap selama 3-4 hari. Selama dikulit, ruam ini juga muncul diselaput mukosa seperti bagian dalam mulut dan vagina. Infeksi Vericella pada kehamilan Jika ibu hamil terjangkit cacar air akan menambah resiko pada janin,contohnya kematian janin / sindroma varicella kongenital berupa kelainan bentuk dan saraf yang parah sehingga bayi mengalami retardasi mental. Varicella bisa terjadi pafa ibu hamil dan virus ini dapat menulari bayi dalam kandungannya melalui plasenta. Dan jka terjadi infeksi ini dalam 28 minggu pertama kehamilannya kemungkinan dapat terjadi kelainan yang bernama congenial varicella syndrome / fetal varicella syndrome (syndrome cacar air pada bayi dalam perut ibu). Tetapi jika cacar air tersebut menyerang ibu hamil pada trimester pertama bisa saja bayi lahir dengan berat badan rendah / kelainan janin, misalnya mata, otak, kaki, tangan, paru-paru dan tulang rahang mengecil. Tetapi jika terjadi pada trimester 2 dan 3 cacar air ini tak menyebabkan kelainan bawaan. Namun kemungkinan bayi lahir prematur / menderita bintil-bintil berisi air setelah 10 hari dilahirkan dan pencegahannya hanya bisa dilakukan dengan vaksinasi. Pencegahan penyakit varicella Varicella (cacar air) dapat dicegah dengan beberapa cara veksinasi, vaksinasi diberikan pada kelompok-kelompok tersebut : 1. Anak dengan usia antara 12-18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan dosis vaksinasi 2. Anak dengan usia antara 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami harus mendapat 1 dosis vaksinasi



C. TOXOPLASMOSIS Definisi Toxoplasma adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh toxoplasma gondi. Toxoplasma atau toxoplasma gondi adalah sejenis hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa. Toxoplasma merupakan parasit yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Penyebab dari infeksi tersebut dalah makan daging mentah yang mengandung telur (ookista) toxoplasma, melalui sayuran yang terkontaminasi telur (ookista). Etiologi Penyebab toxoplasmosis ini parasit toxoplasma gondi dengan kontaminasi parasit toxoplasma dapat masuk kedalam tubuh anda dalam berbagai cara. 1. Pertama, secra tidak sengaja menelan tinja kucing yang didalamnya terdapat telur toxoplasma. Cara ini banyak tidak disadari, misalnya menyentu mulut dengan tangan yang telah terkontaminasi seperti sehabis berkebun, membersikan tempat makan kucing atau barang-barang lain yang sudah terkontaminasi. 2. Kedua, parasit ini juga dapat masuk jika mengkonsumsi deging hewan yang telah terkontaminasi dan tidak dimasak secara matang. Bentuk kista dari pasarit ini dapat masuk bersama daging hewan tadi. 3. Ketiga, cara masuk yang lain mungkin lewat air yang telah terkontaminasi.dan yang jarang, jika menerima transpantasi organ atau tranfusi darah dari donor yang telah terkontaminasi Manifestasi Klinik (gejala yang timbul) Gejala yang timbul pada penyakit ini diantaranya demam, pembesaran kelenjer limfa dileher bagian belakang tanpa rasa sakit, sakit kepala, rasa sakit diotot, lesu / lemas, sakit tenggorokan, gangguan pada kulit. Infeksi toxoplasmosis pada kehamilan Resiko yang terjadi pada bayi dari infeksi toxoplasmosis ini adalah kelainan pada saraf mata dan infeksi mata yang berat, kelainan sistematik seperti pucat, kuning, demam, pembesaran hati dan limfa / perdarahan, encepalus (tidak memiliki tulang belakang), Hydrocephalus (pembesaran kepala), pertumbuhan janin terhambat.



Sedangkan resiko yang terjadi pada kehamilan akibat infeksi toxoplasmosis adalah abortus, kelahiran prematur, kematian janin, partus prematurus, kematian neonatal, kelainan kongenital pada bayi. Pencegahan toxoplasmosis Pencegahan untuk toxoplasmosis adalah : 1. Vaksinasi TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalo dan herpes virus) sebelum kehamilan 2. Masak daging dengan matang. Gunakan ukuran termometer bila memanggang dalam oven hingga mencapai derajat celcius. Bila tidak menggunakan ukuran suhu, yakinlah bahwa daging telah masak seluruhnya (tidak ada lagi yang masih berwarna kemerahan). 3. Hindari minum susu mentah yang tidak dipasteurisasi atau telur setengah matang 4. Cuci bersih / kupas buah-buahan dan sayuran-sayuran yang dimakan mentah. 5. Cuci kembali peralatan masak, piring, pisau dan tangan dengan sabun setelah dipakai mengolah daging mentah. 6. Hindari air yang terkontaminasi. Minumlah dari sumber yang jelas aspek kebersihannya, jangan sembarangan. 7. Jangan memelihara atau mendekati kucing ketika sedang hamil Penanganan / pengobatan Untuk pengobatan penyakit toxoplasmosis, diantaranya : 1.konseling tentang infeksi toxoplasmosis, resiko terhadap fungsi reproduksi dan janin 2.pengobatan rawat jalan dirumah sakit atau dokter spesialis kandungan dan penyakit dalam. 3.terapi spiramisin atau terapi pitimethamin dan sulfonamide setelah kehamilan 14 minggu 4.evaluasi kondisi antigen dan immunoglobulin anti toksoplasma. Upaya persalinan pevaginam dan jika terjadi CPD karena hidrosefalus, lakukan alternative persalinan lain.



BAB IV : PENUTUP KESIMPULAN Herpes genitalis adalah infeksi yang menyerang vagina dan labia (bibir kemaluan). Herpes ini paling sering ditularkan selama aktifitas seksual seseorang yang mempunyai luka herpes aktif. Toxoplamosis adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh toxoplasma gondii. Toxoplasma atau toxoplasma gondi adalah sejenis hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa Varicella disebut sebagai cacar air, dalam bahasa inggris disebut sebagai chickenpox, atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai varicella. Penyakit yang menular ini disebabkan oleh virus bernama varicella zoster virus (VZV).