Pato Anemia [PDF]

  • Author / Uploaded
  • niken
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SKRIPSI GAMBARAN ANEMIA PADA IBU-IBU HAMIL YANG DATANG PADA RUMAH SAKIT UMUM HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2014-2015



Oleh : HARINTHARAN A/L SELLAYAH 130100325



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017



Universitas Sumatera Utara



GAMBARAN ANEMIA PADA IBU-IBU HAMIL YANG DATANG PADA RUMAH SAKIT UMUM HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran



Oleh : HARINTHARAN A/L SELLAYAH 130100325



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017



Universitas Sumatera Utara



i



Universitas Sumatera Utara



ii



ABSTRAK



Latar belakang. Anemia adalah suatu keadaan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal, berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin dan kehamilan. Anemia pada kehamilan menyebabkan kadar hemaglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar haemoglobin 15 tahun



12,0 11,0 13,0



Sebagian besar anemi disebabkan oleh kekurangan satu atau lebih zat gizi esensial (zat besi, asam folat, B12) yang digunakan dalam pembentukan sel-sel darah merah.5 2.1.2 Klasifikasi a) Anemia defisiensi zat besi Anemia defisiensi zat besi adalah anemia yang paling kerap dijumpai dalam wanita hamil. Hal ini disebabkan karena kekurangan suplai zat besi dalam tubuh. b) Anemia megaloblastik Kekurangan asam folik yang disebabkan kekurangan masuknya makanan kedalam tubuh menyebabkan anemia megaloblastik. c) Anemia hipoplastik



Universitas Sumatera Utara



5



Sum-sum tulang yang kurang memproduksi sel-sel darah baru menyebabkan anemia ini.Penyebab anemia hipoplastik pada kehamilan sampai sekarang kurang diketahui dengan betul, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar roentegen, racun atau obat-obat. d) Anemia hemolitik Penghancuran sel darah merah yang berlaku secara cepat berbanding daripada produksinya menyebabkan anemia hemolitik. Wanita yang menderita anemia hemolitik susah menjadi hamil, jika wanita tersebut menjadi hamil hal ini menyebabkan kurang suplai darah ke janin dan menyebabkan anemianya kronik.6 2.2 Anemia dalam Kehamilan 2.2.1 Definisi Anemia merupakan salah satu komplikasi yang paling sering pada kehamilan.Hal ini terjadi disebabkan penurunan pada kapasitas oksigen yang dibawa oleh sel darah merah, yang terbaik dikatakan sebagai reduksi pada konsentrasi hemaglobin. Anemia pada kehamilan menyebabkan kadar hemaglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar haemoglobin 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa pada usia ini. Hasil penelitian didapatkan bahwa umur ibu pada saat hamil sangat berpengaruh terhadap kajadian anemia. 13,14 2. Konsumsi tablet Fe Ibu hamil yang kurang patuh mengkonsumsi tablet Fe mempunyai risiko 2,429 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe. Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan mengulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat.14Konsumsi tablet besi sangat dipengaruhi oleh kesadaran dan kepatuhan ibu hamil. Kesadaran merupakan pendukung bagi ibu hamil untuk patuh mengkonsumsi tablet Fe dengan baik. Tingkat kepatuhan yang kurang sangat dipengaruhi oleh rendahnya kesadaran ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi, inipun besar kemungkinan mendapat pengaruh melalui tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan. Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi tidak hanya dipengaruhi oleh kesadaran saja, namun ada beberapa faktor lain yaitu bentuk tablet, warna, rasa dan efek samping seperti mual dan konstipasi.11, 13 3. Paritas Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun lahir mati.Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena selama hamil zat – zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil, ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai risiko 1,454 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang paritas rendah. 15, 16



Universitas Sumatera Utara



8



4. Jarak kelahiran Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia.Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat gizi belum optimal, sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung. Jarak kelahiran mempunyai risiko 1,146



kali lebih besar terhadap kejadian



anemia.11



2.2.4 Patofisiologi Perubahan hematologik sehubungan dengan kehamilan adalah karena perubahan sirkulasi yang semakin naik terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara.Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke-9.Selama kehamilan kebutuhan terhadap zat besi meningkat sekitar 800-1000 mg untuk mencukupi kebutuhan peningkatan sel darah merah. Sel darah merah membutuhkan 300-400mg zat besi dan sampai puncak pada usia kehamilan 32 minggu, janin membutuhkan zat besi sekitar 100-200 mg.11 Absorbsi zat besi dan gangguan percernaan boleh menyebabkan seseorang mengalami anemia defisiensi besi. Walaupun zat besi di dalam tubuh mencukupi dan zat besi yang adekuat tetapi apabila pasien mengalami gangguan pencernaan maka zat besi tersebut tidak boleh diabsorbsi dan dipergunakan oleh tubuh.10,11 Berkembangnya anemia dapat melalui empat tingkatan yang berkaitan dengan ketidak normalan indikator hematologis tertentu. Tingkatan pertama disebut dengan kurang besi laten yaitu suatu keadaan dimana banyaknya cadangan besi yang berkurang di bawah kadar normal namun besi di dalam sel darah merah dari jaringan tetap masih dalam kadar normal. Tingkatan kedua disebut anemia kurang besi dini yaitu penurunan besi cadangan terus berlangsung sampai atau hampir habis tetapi besi di dalam sel darah merah dan jaringan belum berkurang. Tingkatan ketiga disebut dengan anemia kurang besi lanjut yaitu besi di dalam sel darah



sudah



mengalami



penurunan



namun



besi



dan



jaringan



belum



berkurang.Tingkatan keempat disebut dengan kurang besi dalam jaringan yaitu besi dalam jaringan sudah berkurang atau tidak ada sama sekali.9, 11



Universitas Sumatera Utara



9



2.2.5 Gejala Klinis Keluhan biasa yang dialami oleh ibu hamil pada waktu kehamilan adalah badan terasa lemah, muka pucat, mudah pingsan, dengan tekanan darah dalam batas normal, perlu dicurigai anemia defesiensi besi. Apabila terjadi anemia kerja jantung akan menjadi lebih cepat untuk menyampaikan oksigen ke semua organ tubuh, akibatnya penderita sering berdebar dan jantung cepat lelah. Gejala lain yang dapat dilihat adalah lemas, cepat lelah, letih, mata berkunang- kunang dan kuku kelihatan pucat. Penderita juga boleh mengalami gangguan pencernaan dan kehilangan nafsu makan. Palpitasi, dispnea, pusing, dan pada kasus yang berat juga boleh menyebabkan gagal jantung kongestif.2, 10, 12 2.2.6 Diagnosis Pengambilan anamnesis yang baik dan pemeriksaan yang baik adalah penting untuk identifikasi sebab anemia. Tetapi sesungguhnya pasien yang kronik harus diobati dengan segera untuk mencegah kematian. Aturan utama adalah untuk menentukan penyebab anemia sebelum memulai pengobatan. a) Anamnesis Pengambilan anamnesis yang baik termasuk diet, ginekologi, kebidanan, obat dan latar belakang sosial harus diambil.Anemia gizi adalah umum di negara berkembang, penyelidikan yang rinci ke orang tersebut dan diet dan kebiasaan makan harus dilakukan. Pengetahuan tentang kebiasaan makan dan makanan akan diperlukan untuk merencanakan cara untuk mencegah terjadinya kembali anemia kembali setelah orang yang bertanggungjawab untuk menjaga kondisi pasien tersebut. Hal ini juga penting untuk menanyakan secara rinci tentang durasi dan gejala anemia (jika ada), gejala dekompensasi dan kemungkinan faktor predisposisi. Gejala spesifik lain seperti lidah yang menyakitkan, perubahan pada warna kuku dan parasthesias juga boleh dijumpai. Riwayat perdarahan postpartum, aborsi, dan konsumsi obat harus dicari.18 Seringkali, durasi anemia dapat dibentuk dengan mendapatkan riwayat pemeriksaan darah sebelumnya dan, jika perlu menayakan catatan dan rekodnya. Demikian pula, penolakan sebagai donor darah atau resep sebelumnya hematinik memberikan petunjuk bahawa anemia telah terdeteksi sebelum ini.19



Universitas Sumatera Utara



10



Mendapatkan riwayat keluarga pasien tidak hanya untuk penyakit anemia tetapi juga untuk choleithiasis, ikterus, spenektomi, gangguan perdarahan dan Hb yang abnormal. Mendokumentasikan pekerjaan pasien, hobi, perawatan medis sebelum, obat dan pendedahan kepada agent yang berpotensi bahaya di rumah. Pasien juga perlu ditanya riwayat kehilangan darah seperti aborsi dan kehilangan menstruasi. Perkiraan kehilangan menstruasi tidak akurat jika permintaan rutin tidak dibuat. Perubahan kebiasaan buang air besar dapat berguna dalam mengungkap neoplasma usus besar, menyulitkan penghitungan kehilangan darah hemoroid. Mengambil latar belakang tentang GI yang mungkin menyarankan gastritis, tukang lambung, hernia hiatus atau diverticula. Warna urin yang abnormal dapat terjadi pada penyakit ginjal dan hati pada anemia hemolitik.19 Sebuah riwayat diet menyeluruh penting untuk pasien yang mengalami anemia.Sebuah deskripsi makanan setiap sajian sepanjang hari. Anggota keluarga dekat harus berpatisipasi kerana pasien tidak akanberkata benar pada dokter karena malu mengenai keanehan diet atau pembatasan keuangnya. Pasien dengan defisiensi besi sering mengunyah atau menghisap es (pagophagia) akan mengeluh disfagia, kuku rapuh, impotensi relatif, kelelahan, dan kram di betis sewaktu menaiki tangga.19 Kekurangan vitamin B-12 menyebabkan rambut beruban cepat, sensasi terbakar di lidah, proprioception yang umum.Parasthesia atau sensasi yang abnormal yang digambarkan sebagai nyeri juga terjadi pada anemia pernisiosa.Jika terdapat riwayat demam, karena infeksi, neoplasma dan penyakit pembuluh darah kolagen dapat menyebabkan anemia. Demikian pula, terjadinya purpura, ekimosis dan petechiae



menyarankan terjadinya



baik



trombositopenia



atau



gangguan



perdarahan lain. Ini mungkin merupakan indikasi baik bahwa lebih dari satu tulang sum-sum sulalat terlibat atau yang koagulopati merupakan penyebab anemia karena perdarahan.Mencari ada atau tidak adanya gejala yang menunjukkan penyakit yang mendasari seperti jantung, hati dan penyakit ginjal. Secara ringkas anamnesis harus merangkum dari semua aspek yang mungkin menjadi penyebab anemia dan komplikasinya.19



Universitas Sumatera Utara



11



b) Pemeriksaan Pemeriksaan fundus optik dengan berhati-hati tetapi tidak dengan melepaskan konjungtiva dan sklera, yang menunjukkan pucat, ikterus, perdarahan sempalan dan petechiae.Tanda-tanda koma di pembuluh konjungtiva, atau telangiectasia yang dapat membantu dalam pemeriksaan selanjutnya.Melakukan pemeriksaan sistematis untuk pembesaran teraba kelenjar getah bening untuk bukti infeksi atau neoplasia.Edema bilateral berguna dalam mengungkapkan jantung yang mendasarinya, ginjal atau penyakit hati, sedangkan edema unilateral mungkin menandakan obstruksi limfatif akibat keganasan yang tidak dapat diamati atau teraba.Secara hati-hati mencari hepatomegali dan splenomegali, tidaknya mereka adalah penting seperti ukuran, kelembutan, ketegasan dan kehadiran atau tidak adanya nodul.Pada pasien dengan gangguan kronis organ-organ ini tegas, tidak nyeri tekan, dan nonnodular.Pada pasien dengan karsinoma, mereka mungkin sulit dan nodular.Pasien dengan infeksi akut biasanya memiliki organ lembut dengan jelas lebih lembut. Pemeriksaan dubur dan panggul tidak dapat diabaikan, karena tumor atau infeksi organ-organ ini dapat menjadi penyebab anemia.19 Pemeriksaan neurologis harus meliputi tes sensasi posisi dan rasa getaran, pemeriksaan saraf kranial, dan pengujian untuk reflex tendon. Jantung tidak boleh diabaikan, karena pembesaran dapat memberikan bukti durasi dan tingkat keparahan anemia, dan murmur mungkin bukti pertama dari endocarditis bakteri yang boleh menjelaskan sebab anemia.Investigasi untuk anemia yang umum dan khusus. Sebuah penghitungan darah lengkap diperlukan sebagai bagian dari penyelidikan umum dan termasuk kadar hemoglobin, volume sel yang dipadat, sel darah putih dan trombosit. Indeks sel darah merah termasuk rata-rata volume corpuscular (MCV), corpuscular hemoglobin (MCH) dan konsentrasi hemoglobin corpuscular (MCHC). Indeks ini akan mengklasifikasikan anemia dalam mikrosik (MCV 100fL) dan normositik (MCV80-100fL), hipokromik atau normokromik (MCH dan MCHC). Pap darah perifer dan jumlah retikulosit memberikan informasi tentang morfologi sel merah, variasi, ukuran, bentuk, dan jumlah retikulosit memberikan informasi tentang respon sumsum. Di hadapan anemia retikulosit yang menghitung kurang dari 2-3



Universitas Sumatera Utara



12



kali yang normal menunjukkan tidak memadai respon sumsum tulang. Jumlah neutrophil



tinggi



dapat



menyarankan



infeksi



pap



perifer



dan



yang



mengungkapkan pansitopenia adalah sugestif dari kegagalan sumsum.Kotoran juga harus diperiksa untuk warna, konsistensi, darah samar, ova dan parasite. Test spesefik biasanya dilakukan oleh pasien yang disuspek anemia. Biasanya di tropika biasanya dijumpai malaria dan juga merupakan penyebab anemia pada kehamilan.18 Tabel 2.2 Pemeriksaan terperinci untuk penyebab umum anemia18 Defisiensi Fe a) Serum ferritin



c) Saturasi



Transferrin b) Jumlah kapasitas pengikatan besi



d) Noda besi



sumsum Haemoglobinopathies



a) Hb elektroporesis



Infeksi HIV



a) Deteksi



antibody



terhadap



HIV



dengan



menggunakan ELISA atau tes Western blot. Gangguan medis yang a) Tes fungsi hepar. kronik



b) Serum elektrolit, urea dan kreatinin c) Skrining untuk penyakit autoimun



Perdarahan



a) Ultrasonografi



antepartum



2.2.7 Penatalaksanaan Tujuan dari pengobatan anemia pada kehamilan adalah untuk mempertahankan kesejahteraan, mengidentifikasi dan memperbaiki penyebab yang mendasari anemia pada waktu yang sesingkat mungkin. Justeru itu, hal ini dapat meningkatakan kualitas hidup pasien dan kelangsungan hidup. Hal ini sangat penting untuk menentukan anemia yang sangat parah dan kehilangan darah akut membutuhkan segera transfus sel darah merah secepat mungkin apabila sampel darah yang diperlukan telah dikumpulkan.20



Universitas Sumatera Utara



13



Pada umumnya, pengelolaan anemia pada wanita hamil tergantung pada durasi kehamilan,



keparahan



anemia



dan



komplikasi



(obsetri,



medis



atau



keduanya).Pasien anemia ringan dan sedang pada kehamilan akibat daripada kekurangan zat besi harus hati-hati dinilai untuk penyebab dan pasien ditempatkan pada terapi besi selain pengobatan etiloginya.Besi oral lebih baik diberikan berbanding besi parenteral sebagai lawan besi oral. Ferrous sulfat (200mg per tablet mengandung 67mg besi elemental) adalah cara termurah dan terbaik diserap dalam bentuk besi. Glutamat besi (300mg per tablet mengandung 37mg besi elemental) dan fumarate juga dapat digunakan dimana besi sulfat tidak ditoleransi.Dosis optimal 120-200mg sehari unsur besi dalam dosis terbagi besi oral harus diberikan cukup lama untuk memperbaiki anemia dan untuk mengisi besi dalam badan, yang biasanya berarti minimal 6 bulan.Kadar hemaglobin harus naik pada tingkat sekitar 2gr / dl setiap minggu. Efek samping dari besi oral termasuk gejala gastrointestinal seperti diare, mual, sembelit dan sakit perut.21 Besi parenteral dapat diindikasikan dalam kasus-kasus efek samping yang buruk dan malabsorpsi zat besi oral.Dalam situasi besi parenteral seperti dekstran besi atau sorbitol dapat diberikan melalui intravena atau intramuskular. Response hematologik besi parenteral tidak lebih cepat dari dosis cukup zat besi oral tetapi penyetoran di badan diisi ulang lebih cepat. Ferri hidroksida- sukrose adalah bentuk paling aman dan dikelola oleh injeksi intravena lambat atau infus biasanya 200mg di setiap infus. Iron dekstran dapat diberikan sebagai injeksi lambat atau infus dalam dosis kecil atau sebagai infus total diberikan dalam satu hari.22 Total infus intravena besi dengan dekstran besi pada kehamilan (50mg zat besi per ml). Dosis (mL) = 0,0442 (Hb diinginkan – Hb diamati) x Bersandar berat badan (45,5 kg + 2,3 kg untuk setiap inci dari ketinggian pasien lebih dari 5 kaki) + (0,26 x BBLR ) + 1g. Total dosis dekstran besi ditambahkan ke 500 ml saline normal dan diresapi selama 4 jam. Kelemahan utama dari besi parenteral adalah anafilaksis yang dapat terjadi dalam waktu 30 menit dari mulai infus dan mungkin terbukti fatal. Terapi besi intramuscular dapat diberikan sebagai sorbitol besi. Suntikan harus diberikan jauh ke dalam otot gluteal. Kekurangan zat besi



Universitas Sumatera Utara



14



intramuscular termasuk rasa sakit dan pewarnaan kulit di tempat suntikan, myalgia, arthralgia dan injeksi abses.18 Anemia berat atau sangat parah memerlukan rawat inap segera dan manajemen gagal jantung dan tranfusi sel harus dikemas.Setelah darurat berjaya dihindari, penggantian besi seperti dalam ringan sampai anemia sedang. Pengobatan anemia defesiensi folat adalah dengan 5mg asam folat setiap hari selama 4 bulan dan biasnya diberikan selam waktu kehamilan. Kekurangan vitamin B12 jarang terjadi pada



kehamilan



dan



diperlakukan



dengan



suntikan



intramuscular



hydroxocobalmin 1000ug. Dosis awal adalah 6 suntikan lebih 2-3 minggu 100UG setiap 3 bulan. Erythropoietin yang bermanfaat pada pasien dengan penekanan sumsum. 100-200U/Kg sebanyak 3 kali seminggu sampai normalisasi sel merah dan kemudian sekali seminggu untuk mempertahankan haemoglobin sekitar 12gr/dl. 19



2.2.8 Pencegahan Sekitar 1g besi diperlukan selama kehamilan normal. Hingga 600mg besi diperlukan untuk peningkatan massa sel darah merah ibu, dan 300mg lebih lanjut untuk janin. Persyaratan ini melebihi cadangan besi dari kebanyakan wanita muda dan sering tidak dapat dipenuhi oleh diet.Oleh karena itu, beberapa wanita menghindari menipisnya cadangan zat besi pada akhir kehamilan. Kebutuhan folat meningkat sekitar dua kali lipat pada kehamilan (800ug/ hari vs 400ug/hari karena transfer folat untuk pertumbuhan janin dan jika diet tidak cukup, dapat melebihi penyetoran folat di tubuh (5-10mg).18 Untuk mencegah anemia pada kehamilan adalah skrining rutin untuk anemia pada remaja. Pendidikan tentang gizi makanan yang kaya dengan zat besi seperti daging, hati, sayuran daun hijau, kacang-kacangan dan folat seperti hati, telur kuning dan sayur- sayuran. Di daerah yang endemisitas malaria tinggi, terapi profilaksis intermiten dengan pyrimethaminesulphodoxine untuk malari juga harus diberikan pada 16-17 minggu dan 4 minggu kemudian dosis ketiga diberikan untuk infeksi HIV.18



Universitas Sumatera Utara



15



2.2.9 Komplikasi Anemia defisiensi besipada wanita hamil sangat berkaitan dengan angka kematian ibu. Anemia pada wanita hamil patut berjaga-jaga. Komplikasi yang dialami wanita yang sedang hamil boleh berakibat fatal, baik pada ibu maupun janinnya. Anemia pada wanita hamil boleh



mengakibatkan pertumbuhan bayi yang



terhambat, kelahiran bayi secara prematur, bayi menjadi lebih senang terserang infeksi sewaktu lahir dan bayi boleh mati dalam kandungan jika anemianya parah.23



2.2.10 Prognosis Prognosis anemia kekurangan besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan anak jika persalinan berlaku seperti normal tanpa banyak perdarahan atau komplikasi lain. Morbiditas dan mortalitas wanita hamil meningkat dalam anemia berat. Penampakan anemia infantum pada beberapa bulan kemudian berlaku dengan cadangan besi kurang, walaupun bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita anemia defisiensi besi tidak mempaparkan haemoglobin (Hb) yang rendah.23



Universitas Sumatera Utara



16



BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori Etiologi Faktor Resiko -



Umur Paritas Jarak kelahiran Konsumsi tablet Fe



Gejala klinis -



-



Penatalaksanaan



Kurang gizi Pola makanan



-



Anemia pada ibu-ibu hamil = kadar haemoglobin < 11gr/dl



Besi oral Besi parenteral



Komplikasi -



Muka Pucat Mudah Pingsan Kehilangan Nafsu Makan Letih



-



Kelahiran Prematur Kematian Bayi



Gambar 3.1 Kerangka Teori 3.2 Kerangka Konsep VariabelIndependen



Variabel Dependen



Faktor internal (karakteristik ibu) Anemia pada ibu hamil -



Umur ibu Umur kehamilan Paritas Status pendidikan Hb Gambar 3.2 Kerangka Konsep



Universitas Sumatera Utara



17



BAB 4 METODE PENELITIAN



4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian retrospektif.Deskriptif adalah studi yang ditujukan untuk menentukan jumlah atau frekuensi serta distribusi penyakit di suatu daerah berdasarkan variabel orang, tempat, dan waktu.Dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat Profil Anemia Pada Ibu - Ibu Hamil yang datang ke RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2014-2015. 4.2. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini berlangsung dari bulan Maret 2016 sampai bulan Desember 2016. 4.2.2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rekam Medik, Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik, Medan. 4.3. Populasi dan sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu hamil yang menderita anemia di Rumah Sakit Umum Haji Adam, Medan. 4.3.2. Sampel Penelitian



Universitas Sumatera Utara



18



Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan seluruh ibuibu hamil yang menderita anemia di RSUP Haji Adam Malik, Medan periode 2014 -2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. a) Kriteria inklusi Semua data rekam medis ibu-ibu hamil dalam lingkungan usia 15-45 tahun yang menderita anemia di RSUP H. Adam Malik, Medan pada tahun 2014-2015. b) Kriteria ekslusi Pasien yang tidak memiliki data lengkap dalam rekam medis di RSUP H. Adam Malik, Medan.



4.4.Metode Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data akan dilakukan



setelah mendapat



rekomendasi izin pelaksanaan penelitian dari Institusi Pendidikan dan Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Data diperoleh melalui data sekunder yaitu rekam medis pasien. Awal pengumpulan data dilakukan di Instalasi Rekam Medis untuk mencatat nomor registrasi, usia , jenis kelamin, dan keterangan ibu-ibu hamil yang menderita anemia. Setelah rekam medis didapatkan ,dilakukan pencatatan variabel yang dibutuhkan yaitu umur, jenis kelamin, pekerjaan, keluhan utama, penatalaksanaan dan komplikasi. 4.5. Metode Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer dengan statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.0.Jenis analisis statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi.



Universitas Sumatera Utara



19



4.6 Definisi Operasional Penelitian ini menampilkan dua variabel. Variabel pertama ialah variabel dependen, yang terpilih adalah anemia pada ibu hamil. Variabel kedua ialah variabel independen, yang terpilih adalah umur, umur kehamilan dan paritas. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka kedua variabel tersebut diterjemahkan dalam definisi operasional dengan maksud memberikan batasan pada variabel sehingga dapat diukur sesuai dengan parameter yang dapat dipakai dan disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini: Variabel Umur



Status pendidikan



Usiakehami lan



Hb



Paritas



Tabel 4.1 Definisi Operasional Definisi Cara Alat Hasil Ukur Operasional Ukur Ukur Tanggal Mencatat Data Hasil ulang tahun data rekam dikelompokkan terakhir. rekam medis menurut medis kelompok usia yang berbeda = 15-24thn = 25-34thn = 35-44thn Suatu kondisi Mencatat Data = pendidikan jenjang data rekam dasar pendidikan rekam medis = pendidikan formal medis menengah = pendidikan tinggi = 0-13mgg Usia Mencatat Data rekam (trimester data kehamilan yang dihitung rekam medis pertama) = 14-26mgg mulai hari medis pertama haid (trimester terakhir. kedua) = 27-40mgg (trimester ketiga) Metaloprotein Mencatat Data = anemia di dalam sel data rekam ringan (8-11gr/ darah merah rekam medis dL) medis = anemia berat (