Pato Kelompok 3 (Perdarahan) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur dengan tulus dipanjatkan ke hadirat Allah Swt. Karena berkat taufik dan hidayah-Nya.Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. Beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya meneladani akhlaknya yang mulia. Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Proses Perdarahan” ini dengan lancar, penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas “Proses Perdarahan”. Makalah ini ditulis dari hasil yang diperoleh dari buku dan media masa yang berhubungan dengan judul makalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk belajar menulis dalam bentuk Makalah ini, tidak lupa pula kepada rekanrekan yang telah memberi dukungan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami sangat menyadari bahwa makalah kami masih terdapat kekurangan, maka kami harapkan kritik dan saran yang membangun untuk kedepannya. Dan mudah-mudahan upaya ini senantiasa mendapat bimbingan dan ridha Allah Swt. Amin Yaa Rabbal Alamin.



Jakarta, 2 April 2021



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR......................................................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1 A. Latar Belakang......................................................................................................................1 B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1 C. Tujuan Masalah......................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2 A. Definisi Perdarahan................................................................................................................2 B. Akibat Perdarahan..................................................................................................................4 C. Efek Lokal Sistemik Perdarahan............................................................................................4 D. Proses Koagulasi Darah.........................................................................................................5 E. Pemeriksaan waktu perdarahan dan pembekuan darah..........................................................5 BAB III PENUTUP.........................................................................................................................6 A. Kesimpulan............................................................................................................................6 B. Saran.......................................................................................................................................6 BAB IV DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdarahan adalah hilangnya darah dari sistem sirkulasi / sistem vaskular. Perdarahan dapat terjadi secara internal maupun eksternal. Perdarahan internal terjadi ketika darah keluar dari pembuluh darah namun masih berada di dalam tubuh. Perdarahan eksternal terjadi ketika darah keluar dari pembuluh darah dan menembus kulit maupun mukosa. Perdarahan dapat disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik. Hemostasis merupakan reaksi spontan yang timbul akibat rupturnya pembuluh darah dan menyebabkan darah keluar dari pembuluh darah.



Hemostasis melibatkan faktor intravaskular, faktor ekstravaskular dan faktor vaskular. Faktor intravaskular antara lain platelet darah, kalsium dan protein koagulasi. Faktor ekstravaskular antara lain metabolisme tubuh, sistem-sistem organ, jaringan ikat, jaringan mukosa dan jaringan kutaneus. Faktor vaskular antara lain tipe, ukuran dan lokasi pembuluh darah (Kruger, 1984).



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendarahan Pendarahan adalah kondisi di mana seseorang kehilangan darah. Darah dapat ditemukan pada organ tubuh dan pembuluh darah. Apabila organ tubuh atau pembuluh darah mengalami kerusakan, darah dapat mengalir dengan bebas di dalam atau di luar tubuh. Apabila darah mengalir di dalam tubuh, maka kondisi ini disebut sebagai pendarahan dalam. Apabila darah mengalir melalui lubang pada kulit atau celah alami tubuh, seperti vagina, rektum, mulut, hidung, atau telinga, maka kondisi ini disebut sebagai pendarahan luar. Pendarahan dalam dan luar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya penyakit dan cedera. Pendarahan dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Namun, tubuh memiliki metode tersendiri untuk mencegah terjadinya pendarahan yang parah, yaitu hemostasis. Ketika tubuh mendeteksi bahwa ada darah yang mengalir dari pembuluh darah yang pecah, tubuh akan membekukan darah untuk menutup luka dan menghentikan aliran darah. Setelah itu, tubuh akan memulai proses penyembuhan. Namun, apabila tubuh terluka parah, maka tubuh tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk membekukan darah. Apabila tubuh kehilangan terlalu banyak darah, organ tubuh akan mulai berhenti bekerja dan menyebabkan kematian. B. Pengertian Postpartum Perdarahan postpartum didefinisikan sebagai hilangnya 500 ml atau lebih darah setelah kala tiga persalinan selesai. Setara dengan pengeluaran darah 1000 ml pada seksio sesarea. 1 Perdarahan postpartum adalah perdarahan masif yang berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir dan jaringan sekitarnya dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu disamping perdarahan karena hamil ektopik dan abortus. C. Penyebab Perdarahan Cedera dan penyakit adalah penyebab utama dari pendarahan. Cedera pada organ tubuh dapat menyebabkan pembuluh darah pecah, walaupun tidak ada tusukan pada kulit. Contoh yang baik adalah memar akibat pukulan yang keras. Pada awalnya, memar akan berwarna merah karena ada kumpulan darah yang mengalir dari pembuluh kapiler yang pecah. Pendarahan seperti ini biasanya tidak parah dan seringkali tidak membutuhkan pertolongan medis. Namun, apabila benturan menyebabkan lesi pada kulit, maka benturan tersebut akan menyebabkan pendarahan luar. Pembekuan darah biasanya dapat mencegah agar darah tidak mengalir keluar melalui lesi yang kecil. Apabila lesi cukup besar, pembekuan darah tidak mampu menghentikan aliran darah dan luka harus dijahit.



Ada berbagai penyakit yang dapat menyebabkan pendarahan. Beberapa penyakit yang paling umum adalah leukemia, kanker paru-paru, bronkitis akut, dan penyakit hati. Pendarahan juga dapat disebabkan oleh obat-obatan, misalnya obat pengencer darah. Menstruasi juga dapat menyebabkan pendarahan, namun menstruasi merupakan jenis pendarahan yang dialami wanita secara alami. Menstruasi terjadi ketika wanita mengeluarkan darah dari lapisan rahim. Namun dalam beberapa kasus, wanita mengalami pendarahan berlebih saat menstruasi atau pendarahan terjadi di selang siklus menstruasi. Pendarahan berlebih ini dapat disebabkan oleh polip leher rahim atau gangguan kesehatan lainnya. Pendarahan juga dapat disebabkan oleh aborsi terancam atau keguguran. Keguguran terjadi pada 20 minggu pertama kehamilan. Apabila usia kehamilan telah melewati 20 minggu, namun bayi hilang, maka kondisi ini dinamakan “lahir mati”. Penyebab Perdarahan Postpartum Penyebab perdarahan postpartum secara umum dibagi menjadi empat penyebab, yaitu: 







 



Tonus/kekuatan otot, keadaan ketika uterus tidak dapat berkontraksi atau disebut atonia uteri, menyebabkan darah yang keluar dari uterus tidak dapat berhenti secara alamiah. Hal ini menyebabkan darah yang keluar semakin banyak dan harus mendapatkan pertolongan. Trauma/cedera, adanya robekan jalan lahir karena bayi terlalu besar, atau karena penggunaan obat pacu persalinan yang tidak sesuai dengan aturan dapat menyebabkan kontraksi terlalu kuat dan robeknya jalan lahir. Jaringan, sisa jaringan plasenta yang masih menempel pada uterus dapat menyebabkan sumber perdarahan dari jalan lahir. Faktor pembekuan darah, Gangguan pembekuan darah juga dapat menjadi penyebab ibu mengalami perdarahan saat dan setelah melahirkan . Perdarahan yang banyak dapat menyebabkan hilangnya faktor-faktor yang dibutuhkan darah untuk membantu penutupan luka. Selain itu, pengidap kelainan hemofilia, yaitu ketika darah sukar membeku menyebabkan kelainan perdarahan pasca melahirkan. Pencegahan Perdarahan Postpartum



Perdarahan postpartum mengenai pada kelompok yang tidak berisiko sekalipun, sehingga tindakan pencegahan aktif harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan postpartum. Beberapa strategi yang dapat dilakukan meliputi:   



Identifikasi dan koreksi anemia pada ibu hamil sebelum persalinan. Pemeriksaan tanda vital sebelum persalinan juga penting untuk mengidentifikasi kemungkinan perdarahan yang  terjadi. Untuk petugas kesehatan, manajemen aktif saat persalinan dan tindakan persalinan yang menghindarkan dari terjadinya perdarahan pascapersalinan. D. Efek Lokal



Perdarahan kecil dan cepet berpengaruh kontraksi dan reaksi pada yang robek. Pendarahan otak gangguan mekanik Hematom subdural peningkatan



Efek sistemik Perdarahan akut dan jumlah besar



tubuh akan berupaya untuk mengatasi dengan



kolaps sirkulasi



mekanisme kompensasi tubuh.



E. Proses Koagulasi Darah Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses kompleks, di mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka, serta menghentikan pendarahan. F. Waktu pemeriksaan darah dan pembekuan darah Bleeding time (waktu perdarahan) adalah uji laboratorium untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Pemeriksaan Waktu Pembekuan Waktu pembekuan adalah waktu yang diperlukan sampel darah untuk membeku secara in vitro dalam kondisi standar. Ada berbagai metode untuk menentukan waktu pembekuan, yang paling umum adalah metode tabung kapiler. Ini dipengaruhi oleh kadar ion kalsium dan banyak penyakit. Nilai normal waktu pembekuan adalah 2-8 menit. 1) Metode Lee And White a) Siapkan 3 tabung reaksi, ambil 4 mL darah vena. Masukan 3 tabung reaksi kedalam waterbath 37˚C. b) Masukan 1 mL darah ke tabung 3, 1 mL darah ke tabung 2 dan 1 mL darah ke tabung 1. Stopwatch di aktifkan dengan segera setelah darah masuk ke dalam tabung 3 c) Tepat setelah 5 menit tabung 1 digerakan membentuk sudut 450. Ulangi tindakan ini setiap 30 detik hingga tabung 1 tersebut dapat diletakan dalam posisi terbalik tanpa isinya keluar. d) Catat lamanya darah dalam tabung 1 membeku. e) Tiga puluh detik setelah tabung 1 membeku dikerjakan pula tabung 2 dengan cara yang sama dengan tabung 1, sampai darah dalam tabung 2 membeku. Kemudian dilanjutkan dengan tabung 3. f) Lamanya darah membeku pada tabung ke 3 merupakan ukuran masa pembekuan. Nilai Normal : 5-15 menit. G. Hitung Trombosit Salah satu pemeriksaan laboratorium pada trombosit adalah hitung jumlah trombosit. Namun trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sulit dibedakan dengan kotoran kecil. Trombosit dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu cara langsung dengan larutan Rees Ecker atau Amonium Oksalat 1% dan cara tidak langsung menggunakan metode fonio, dan cara automatik. Jumlag trombosit dalam keadaan normal adalah 150.000-450.000 per ul darah. H. Rumpeled Test Teknik pemeriksaan pada tes Rumpel leede adalah dengan memberikan sejumlah tekanan berdasarkan hasil tekanan darah sistolik dan diastolik pasien. Tekanan diberikan selama beberapa



menit, kemudian diamati apakah timbul petekie pada area pemeriksaan. Tes Rumpel Leede utamanya digunakan dalam skrining awal infeksi dengue, namun juga bisa ditemukan positif pada trombositopenia, Rocky Mountain spotted fever, meningococcemia, disseminated intravascular coagulation, immune thrombocytopenic purpura, embolisme lemak, dan sindroma Cushing.[