14 0 230 KB
SISTEM TELEKOMUNIKASI Pengembangan Pulse Code Modulation (PCM)
DisusunOleh: Kurnia Agnawatri 21060111120003
TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013
i
KATA PENGANTAR
Pujisyukur
kehadirat
Allah
SWT,
yang
telah
melimpahkan
segalarahmat dan nikmat-Nya kepada saya ,sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Pulse Code Modulation (PCM)” Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Sistem Telekomunikasi. Sebelumnya kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Allah SWT atas limpahan rahmat dan rizkinya 2. Ibu Ajub Juliani, S.T, M.T selaku dosen mata kuliah Sistem Telekomunikasi 3. Teman-teman yang ikut serta membantu dalam penyelesaian makalah ini. Karena tanpa mereka, saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari
bahwa
makalah
ini
masih
banyak
terdapat
kekurangan.Untuk itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dan sangat di butuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi para pembaca.
penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................ 1 KATA PENGANTAR ....................................................................... 2 DAFTAR ISI ...................................................................................... 3 BAB : PENDAHULUAN ................................................................... 4 1. Latar Belakang ......................................................................... 4 2. Rumusan Masalah .................................................................... 4 3. Tujuan Penulisan ...................................................................... 4 4. Batasan Masalah ...................................................................... 4 BAB II : PEMBAHASAN.................................................................. 5 a. DPCM (Differential Pulse Code Modulation) ......................... 6 b. DM (Delta Modulation) ........................................................... 8 c. ADPCM (Adaptive Differential Pulse Code Modulation) ....... 11 d. APC (Adaptive Predictive Coding) .......................................... 12 BAB III: PENUTUPAN ..................................................................... 13 a. Kesimpulan .............................................................................. 13 b. Referensi .................................................................................. 13
3
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi ini, komunikasi jarak jauh atau biasa disebut dengan telekomunikasi sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan atau kepentingan manusia. Sementara dalam berkomunikasi jarak jauh harus menggunakan suatu sistem yang baik agar informasi atau data yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik. Didalam mentransmisikan informasi dibutuhkan teknik modulasi. Ada berbagai macam teknik modulasi dalam sistem telekomunikasi. Yang akan saya bahas kali ini adalah Pulse Code Modulation (PCM).
2. RUMUSAN MASALAH a.
Apa itu Pulse Code Modulation dan jenis-jenisnya?
b.
Apa itu Differential Pulse Code Modulation?
c.
Apa itu Addaptive Pulse Code Modulation?
d.
Apa itu Delta Modulation?
e.
Apa itu Adaptive Predictive Coding?
3. TUJUAN PENULISAN 1. Memberi pengetahuan tentang Pulse Code Modulation dan jenis-jenisnya 2. Memenuhitugas Sistem Telekomunikasi
4. BATASAN MASALAH Dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai Pulse Code Modulation sebagai aplikasi dari Sistem Telekomunikasi.
4
BAB II PEMBAHASAN
PCM ialah metode untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Sinyal ini dirubah melewati beberapa langkah sebelum menjadi suatu sinyal digital o dan 1. Pertama-tama, suatu sinyal analog harus di-sampling. Sampling ialah mengambil besaran sinyal secara periodik sehingga membentuk suatu sinyal digital dan mirip dengan sinyal aslinya.
Gambar 2.1 Sampling PCM
Setelah disampling, sinyal akan diquantizasi, yaitu proses pembulatan nilai-nilai tegangan setelah disampling. Maksudnya ialah, saat kita melakukan sampling, maka kita membuat suatu pen-skala-an sehingga kita mengetahui ada berapa level quantisasi dalam suatu sinyal itu. Dalam hal quantisasi, skala pada quantisasi sinyal akan berbeda dari yang ujung(peak) daripada di lembah. Hal ini disebabkan, dalam percapakan, pembicaraan sering dilakukan pada amplitudo rendah dan bukan amplitudo tinggi, kita pasti jarang bercakap-cakap dengan nada suara tinggi. Maka dari itu, skala pada lembah biasanya lebih banyak daripada skala di puncak. Hal ini digunakan pada proses selanjutnya yaitu companding (compressing & expanding). Proses ini membuat pen-skala-an menjadi tidak rata. Akan tetapi hal ini tidak menjadi masalah karena yang penting data tidak berubah dari 0 dan 1.
5
Proses selanjutnya ialah pengkodean, yaitu membuat hasil setelah disampling menjadi memiliki nilai 0 dan 1. Setelah dilakukan proses ini, maka sinyal siap ditransmisikan. Tetapi bukan ditransmisikan secara serta merta, dalam pengiriman data, harus dilakukan modulasi agar bisa dikirimkan. Modulasi PCM dikembangkan menjadi 3 jenis, yaitu : A DPCM (Differential Pulse Code Modulation) B DM (Delta Modulation) C ADPCM (Adaptibe Delta Pulse Code Modulation) D APC (adptive Predictive Coding)
A. DPCM (Differential Pulse Code Modulation) Dalam Differential PCM yang dikodeadalahperbedaandari 2 sampel yang berurutan,
bukan
sample
itusendiri,
dan
Differential
PCM
dirancanguntukdapatmemanfaatkankeuntungandari redundancy antar sample dalamgelombangsuara.karenajangkauan
"selisihsampel/sinyal"
pastilebihkecildari
maximal
sinyalitusendirimakatentunyadiperlukanlebihsedikit "selisih
sample".
bit
Diluarperbedaansinyal
secaraumumbeberapahaldari
DPCM
samadengan
untukmengkode
yang
disampel,
PCM,
misalnyalaju
sampling, jugabandlimiting filter dan smoothing filter. Secarakonseptual,
untukmenghasilkansebuah
"selisihsampel"
untuk
DPCM kitaharusmenyimpan sample input sebelumnyalangsung di sirkuit sample-and-hold, nya
kemudiandigunakansubstractoruntukmendapatkanselisih-
(selisihsampel
=
sample
sekarang
-
sample
sebelumnya).
Kemudianselisihsampel-nyadikwantisasidandikodesebelumdikirimkan, diagram fungsionaldariDPCM dapatdilihatpadagambar2.2dibawahini.
Gambar2.2Blok diagram fungsionaldari DPCM.
6
blok
Dalamstrukturiniolehfeedback sample"
yang
loop
sudahdikode,
yang
jadi
adalahmerupakannilaiestimasi.
mengintegrasikan
"nilai
input
"selisih
sebelumnya"
Keuntungandariimplementasi
feedback
sepertiiniadalahbahwakwantisasi error tidakakanberakumulasi, jikasinyal feedback
agakbergeser
/
drift
makapengkodeansinyalberikutnyaakanmengkompensasisecaraotomatis. Sebagaimanadalam
PCM
proses
ADC
dapatbersifat
uniform
ataucompanding, beberapamenggunakanteknikadaptif. Encoder
dan
decoder
dari
DPCM
adasuatusistimdimana
proses
dapatdiimplementasikandalambermacam-macamcara, tergantungpadafungsipengolahansinyalnya,
differensial (penurunan) danintegrasidiimplementasikandengansirkuit analog sedangkan
yang
lain
menggunakansirkuit
gambar2.3dibawahinimemperlihat 3 implementasiberbeda.
7
digital,
Gambar2.3Implementasi DPCM (a) Integrasi analog. (b) Integrasi Digital. (c) Diffrenesial digital.
Padagambar2.3.a adalahsebuahsistim yang menggunakan differential dan integral
analog.sedangkangambar
menggunakanfungsiintegrasi
2.3.b
memperlihatkansistim
digital,
yang
kodedari'selisihsinyal'
initidaklangsungdirubahke analog, tetapidijumlahdandisimpandalam register data untukmenghasilkanrepresentasi digital dari " input sample sebelumnya". DAC
sekalapenuhdigunakanuntukmenghasilkansinyal
feedback
analog
untukdifferensial. Padagambar2.3
c
memperlihatkansebuahsistim
seluruhsinyaldiprosesolehsirkuit
yang
digital,
ADC
menghasilkansecarapenuhkodedari sample yang dibandingkandengan sample sebelumnyadalamkode digital.Karenakomponenpemrosessinyalsecara digital sangattersediadipasarandanmurahmakasistimpadagambar2.3 c adalah paling efektifuntukmengimplementasikanalgorithma DPCM. B. DM (Delta Modulation) Delta
Modulation
(DM)
adalahteknikmodulasi
lain
yang
mengekploitasiredundansiantar sample dalamgelombangsuara. Sebenarnya DM
dapatdianggapsebagaibentukkhususdari
DPCM
yang
manahanyamenggunakan 1 bit per sample untukmengkodeselisihsinyal. Bit tunggal
yang adahanyadigunakanutnukmenunjukkanpolaritasdari 'selisih
sample' dimanakode 1 berartiselisihsampelpositif (naik) dank ode 0 berartiselisih
sample
negative
(turun).
dikodesebagaideretnaikdandanturunsepertitangga, gambar2.4lihatgambardibawahini.
8
Dalammetodaini
input
Gambar2.4.pengkodeanbentukgelombangdenganmetoda DM
Karena sample dikodehanyadengan 1 bit, ituberartijumlahinformasi yang kecil,
makaModulasi
Delta
memerlukanlaju
sampling
yang
lebihtinggidaripada PCM ataulebihtinggidaristandaraturanNyquist, berartilaju oversampling dibutuhkanuntukmendapatkanhasil yang lebihbaik. Hal
yang
menarikdari
DM
gambar2.5memperlihatkanimplementasidasardari decoder.Fungsi
ADC
adalahkesederhanaan-nya, DM
encoder
dan
direalisasikanolehsebuahkomparatorsederhana,
dimanategangan sample positifmenghasilkankode 1 dantegangan sample negative menghasilkankode 0.sedangkan DAC-nyaadalahpada feedback dan di decoder dandihasilkanoleh generator pulsa. dalambentuk yang paling sederhana
integrator
dapatterdiridarihanyasebuahkapasitor
yang
berfungsiuntukmengumpulkanmuatandari generator pulsa.
Gambar2.5.Enkoderdan decoder dariModulasi Delta
Keuntungan DM terhadap PCM yaitu implementasinya yang sederhana Kekurangannya PCM mempunyai karakteristik S/N yang lebih baik pada data rate yang sama.
9
Contoh dari Modulasi Delta
Sumber: William stallings : data communication and networking
Contoh dari Modulasi Delta Reproduksi suara yang baik melalui PCM dapat dicapai dengan 128 level quatization atau peng-kode-an 7 bit (27 = 128). Suatu sinyal suara menempati bandwidth 4 KHz. Berdasarkan teori sampling maka kecepatan sampling = 8000 sampel per detik. Hal ini menghasilkan data rate 8000 x 7 = 56 Kbps untuk peng-kode-an data digital dengan PCM. Alasan perkembangan teknik digital dalam transmisi data analog: • Karena penggunaan repeater daripada amplifier, maka tidak ada noise tambahan • Dengan TDM (dipakai untuk sinyal digital), tidak ada intermodulation noise • Konversi ke sinyal digital, memberikan efisiensi yang lebih pada teknik switching digital. Penggunaan teknik PCM lebih disukai daripada teknik DM pada digitalisasi sinyal analog yang mewakili data digital
10
C. ADPCM (Adaptive Differential Pulse Code Modulation) Implementasi
DPCM
secaralangsungdapatmenghasilkanpenghematan
1
sampai 2 bit per sample dibandingkandengan PCM standar. Penghematan yang lebihbesarlagidapatdihasilkandenganmenambahkan 'sirkuit adaptive' pada
DPCM
sehinggamenjadi
ADPCM,
secarakonseptual
ADPCM
digambarkanpadagambar2.6dibawahini
Gambar2.6.diagramblokdarisistim ADPCM
ADPCM
menggunakanpredictor
(untukmenghasilkannilai
sample
sebelumnya) order tinggidankwantisasi adaptive. Algorithma ADPCM dirancanguntuksanggupmembedakanantarasinyalsuaradansinyal
data
dandapatmenggunakankwantisasiadaptif
yang
yang
cepatmaupun
lambat.Gambar2.7dibawahinimemperlihatkankualitassuara
yang
dihasilkanoleh PCM 64-kbps dan ADPCM 32-kbps denganskala 1-5 sebagaifungsidarijumlah encoding.kwalitassuaraternyatatidakterkenadegradasiataukwalitasnyatidakbeg itujauhberbedaantara PCM dengan ADPCM.
11
Gambar2.7.Kwalitas encoding antara PCM dan ADPCM
D. APC (Adaptive Predictive Coding) Adaptive predictive coding (APC) adalah narrowband konversi analog-kedigital yang menggunakan sistem sampling satu tingkat atau bertingkat di mana nilai dari sinyal pada setiap instan sampling diprediksi menurut fungsi linier dari nilai-nilai sebelumnya yang terkuantisasi sinyal. APC berhubungan dengan linear predictive coding (LPC) dalam keduanya menggunakan prediktor adaptif. Namun, APC menggunakan koefisien prediksi sedikit, sehingga membutuhkan sampling rate lebih tinggi daripada LPC.
12
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan a. PCM ialah metode untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Sinyal ini dirubah melewati beberapa langkah sebelum menjadi suatu sinyal digital o dan 1 b. Diluarperbedaansinyal yang disampel, secaraumumbeberapahaldari DPCM
samadengan
PCM,
misalnyalaju
sampling,
jugabandlimiting filter dan smoothing filter c. Delta
Modulation
(DM)
adalahteknikmodulasi
lain
yang
mengekploitasiredundansiantar sample dalamgelombangsuara d. DPCM dirancanguntuksanggupmembedakanantarasinyalsuaradansinyal data dandapatmenggunakankwantisasiadaptif yang cepatmaupun yang lambat e. Adaptive predictive coding (APC) adalah narrowband konversi analog-ke-digital yang menggunakan sistem sampling satu tingkat atau bertingkat di mana nilai dari sinyal pada setiap instan sampling diprediksi
menurut
fungsi
linier
dari
nilai-nilai
sebelumnya yang terkuantisasi sinyal.
B. Referensi
a. PDF kuliah modulasi pulsa-5, Universitas Mercu Buana. b. http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/ c. http://evilteeth1829.wordpress.com/2010/05/07/pulse-codemodulation-pcm/ d. http://agungdarajat.blogspot.com/2012/10/pulse-code-modulasi.html e. http://en.wikipedia.org/wiki/Adaptive_predictive_coding
13