Pdf-Tugas 5 Eva PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KRITIK ARSITEKTUR “TUGAS 5” Dosen Pengampu : Sutriani,S.T.,M.T



EVA PUTRI RAHMADANI.A 45 17 043 030



1



Silahkan menjawab soal yang diberikan pada slide terakhir materi V. Pertemuan ke 6.



Berikan Persepsi anda mengenai Kritik Deskriptif pada satu bangunan & lingkungan, yang ada di Makassar..



2



Berikan Tanggapan /persepsi kritik Deskriptif pada desain bangunan berikut link.,: https://www.dezeen.com/2011/08/02/rumah-miring-bybudi-pradono/



Analisis kritik deskriptif terhadap bangunan pinisi :



K R I T I K



D E S K R I P T I f



Gedung ini terletak di Kampus Universitas Negeri (UNM) Makassar, Jl Andi Pangerang Pettarani. Saya baru pertama kali melihat secara langsung gedung unik berbentuk layar perahu seperti ini. Gedung ini biasa juga disebut gedung Tellu Cappa (tiga Puncak), atau Phinisi. Konsep dasar gedung ini didesain sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar dan sekaligus Sulawesi Selatan. Dilihat dari filosofi, bentuk bangunan ini dipengaruhi oleh filosofi lokalitas kedaerahan Makassar sebagai suku pelaut ulung yang terkenal dengan kapal phinisinya, bentuk tower yang menjulang 17 lantai ini didesain berbentuk layar phinisi, adapun bagian podium yang merupakan bangunan berlantai 4 ini didesain dengan filosofi rumah panggung dengan lantai dasar yang kosong sesuai bentuk rumah panggung bugis makassar.



KAKI Bangunan kaki terdiri dari 2 bagian yaitu bagian landasan dan kolong. Bagian landasan merupakan 1 lantai semi besmen yang berfungsi sebagai area parkir dan servis. Bagian landasan ini didesain seolah-olah terletak di bawah lansekap yang ditinggikan sampai 2 meter, membentuk pagar alami sekeliling lahan. Seluruh lahan di sekeliling bangunan difungsikan sebagai hutan universitas. Di depan landasan bagian Barat terdapat danau buatan yang cukup luas berbentuk segitiga dengan kolam-kolam yang berundak mengalir ke arah kolam. Danau buatan ini berfungsi sebagai kolam penyaringan alami dari air hujan dan air kotor bekas pakai yang akan digunakan kembali sebagai sumber air bersih untuk penyiraman toilet dan taman. Bagian kolong merupakan ruang terbuka di bawah podium sebagai ruang sosialisasi bersama. Ketinggiannya 1,5 kali ketinggian lantai lainnya untuk memberikan kesan luas dan lega. Di lantai ini terdapat fungsi kantin kampus yang sifatnya semi terbuka. Bagian landasan yang menghadap ke arah kampus eksisting didesain sebagai amphitheater dengan tangga-tangga sebagai tempak duduk di sepanjang sisi Timur bangunan.



BADAN



Bangunan Podium memiliki denah yang berbentuk trapesium dengan sisi miringnya menghadap ke jalan utama pada sisi Barat. Bangunan yang miring merupakan respon terhadap sudut lahan dan juga sebagai strategi untuk memperpanjang fasad bangunan serta sebagai kontrol visual dari luar bangunan. Orang di luar lahan akan selalu melihat bangunan secara perspektif untuk meningkatkan kualitas visual ruang kota. Dalam proses desain, bangunan podium dibelah menjadi 4 bagian sesuai dengan simbol falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan yang terdiri dari empat persegi (makna 4 unsur/kesadaran manusia akan diberikan metafora ke dalam bagian bangunan yang lainnya).



C



C Bangunan terbelah menjadi 4 bagian (yang terinspirasi dari deretan perahu pinisi di pinggir pantai) menciptakan lorong angin dan jalur masuk bagi cahaya matahari ke dalam seluruh ruang-ruang dalam podium. Tepat di tengah sumbu axis bagian belakang bangunan menara, terdapat void kosong berbentuk elips yang memotong bangunan podium. Di bagian paling bawah void berfungsi sebagai kolam air mancur yang selalu bergemericik dengan ramp yang mengelilingi void. Void kosong di bagian tengah merupakan metafora dari lingkaran berwarna terang di pusat logo UNM, yang dijelaskan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Di puncaknya terdapat exhaust turbine untuk mengalirkan uap kolam sebagai elemen pendinginan suhu bangunan, merupakan yang metafora 3 layar segitiga yang menghadap ke arah void. Bangunan podium juga merupakan metafora dari unsur tanah dan air. Dinding bangunan podium berupa kaca reflektor sinar matahari yang berwarna kecoklatan seperti warna tanah, dengan siripsirip penahan matahari yang terbuat dari stainless steel yang memantulkan cahaya seperti air. Sirip-sirip ini juga didesain sebagai bagian dari façade bangunan dengan pola ombak.



C



C



KEPALA Bangunan menara memiliki denah berbentuk trapesium simetris, dengan façade pada kedua sisi miringnya (sisi Utara dan Selatan) menggunakan sistem struktur HIPERBOLIC PARABOLOID. Façade menara mengalami rotasi secara ritmik membentuk ekspresi bangunan yang dinamis. Dengan menggunakan sistem hiperbolic paraboloid tersebut, façade menara merupakan metafora dari layar utama perahu pinisi. Kanopi-kanopi horisontal pada façade sisi Utara dan Selatan ini dapat juga berfungsi sebagai photovoltaic untuk merubah energi matahari menjadi energi listrik. Pada façade sisi Barat dan Timur menara terdapat dinding ornamen 3 dimensi yang terbentuk dari rangkaian bidang-bidang segitiga, sebagai penahan matahari. Bentuk bangunan menara menjadi semakin atraktif karena memiliki bentuk visual yang berlainan bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Pada puncak menara terdapat rangkaian pipa yang berirama yang dapat difungsikan juga sebagai menara telekomunikasi. Bangunan menara juga merupakan metafora dari unsur angin dan api. Façade layar mewakili unsur angin, sedangkan puncak menara merupakan penyederhanaan dari bentuk lidah api.



HEMAT ENERGI Panggung, lorong angin, kolam, danau buatan, taman atap (di atas podium), hutan universitas dan ventilasi silang bangunan merupakan serangkaian sistem yang bekerja untuk mendinginkan suhu di sekitar bangunan, serta memberikan kesejukan dan ketenangan. Danau buatan berfungsi sebagai sistem penyaringan air kotor dan air hujan untuk digunakan kembali. Bangunan yang terbelah-belah memungkinkan cahaya alami dapat menerangi semua ruang dalam. Sirip-sirip secondary skin dan kaca reflektor matahari mengurangi radiasi panas matahari langsung. Kanopi-kanopi photovoltaic (pada façade samping menara) dan kincir angin vertikal (pada taman atap podium) sebagai sumber energi listrik berkelanjutan. Saat ini sudah ada teknologi photovoltaic yang dapat langsung digunakan sebagai energi pendingin ruangan / AC tanpa melalui konversi menjadi energi listrik. Dengan demikian tidak akan ada energi yang terbuang di dalam proses konversi energi.



RAMAH LINGKUNGAN



Lansekap GPPA UNM didesain seoptimal mungkin untuk mendukung proses belajar dan sosialisasi antar penghuni kampus yang nyaman. Seluruh lahan di sekeliling bangunan dimanfaatkan sebagai lansekap yang menjadi bagian dari bangunan dan meningkatkan kualitas ruang di dalam kompleks kampus UNM. Berbagai elemen lansekap yang utama adalah:



1. Hutan kampus di sekeliling bangunan GPPA UNM. Hutan kampus dengan berbagai jenis pohon peneduh antara lain berfungsi sebagai: - penyaring debu dan kebisingan suara dari jalan dan lingkungan sekitar. - sumber penghasil Oksigen dan penyerap polutan. - pembentuk ekosistem baru bagi berbagai burung, kupu-kupu, atau serangga lainnya. - pagar pembatas alami antara jalan / orang luar dengan bangunan / penghuni kampus.



1. Pemisahan antara jalur kendaraan dengan jalur pejalan kaki. Parkir dan drop off kendaraan diletakkan pada lantai semi besmen, jalan penghubung antara kampus eksisting dengan GPPA UNM dialihfungsikan menjadi jalur pedestrian dengan pohon-pohon peneduh. 2. Danau buatan dan kolam elips. Danau buatan dan kolam elips di antara bangunan yang menimbulkan suara gemericik air sebagai elemen meditatif. 3. Ruang terbuka bersama. Ruang di bawah podium sebagai ruang terbuka bersama yang dilengkapi dengan kantin kampus, berbagai tempat duduk-duduk, tempat belajar, dan fasilitas hot spot.



4. Teater terbuka. Amphitheatre sebagai penghubung antara ruang terbuka bersama dengan kampus eksisting. Amphitheatre ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai pertunjukkan seni dan budaya atau acara informal lainnya. 5. Taman atap. Taman di atas atap podium sebagai ruang meditasi dan sumber inspirasi, yang juga turut membantu mengurangi dampak pemanasan global dengan mengembalikannya sebagai ruang hijau.



Berikan Tanggapan /persepsi kritik Deskriptif pada desain bangunan berikut link.,: https://www.dezeen.com/2011/08/02/rumah -miring-by-budi-pradono/



Client : CG Location : Pondok Indah, Jakarta Selatan Design Year : 2011 Type : Residential Architect : Budi Pradono Architect Assistant: Stephanie Monieca Architect Assistant Support : Andreas Cornelius Marbun, Elbert Cahyadi Model Maker: Zuardin Akbar , Andreas Cornellius Marbun, Rofianisa Nurdin Structure Consultant: Krisdiyanto & Partners Mechanical Electrical Engineers Land Surveyor: Mercu Buana Laboratory Land Area: 160 m² Building coverage:128.97 m² Build area: 152.69 m² Total Building: 321.4 m²



Rumah miring memiliki 3 lantai, diantaranya pada lantai 1 terdapat Carport, Living pantry, swimming pool, power room, study room. dan pada lantai 2 terdapat ruang diantaranya adalah master bedroom, woden deek, wardrobe, master bathroom, wooden deek. serta pada lantai 3 terdapat ruangan yakni, lounge, guest bedroom, guest bathroom, pump room dan storage.



Bangunan ini berada di kawasan Pondok Indah, sebuah kawasan elit dengan banyak rumahrumah berukuran besar yang seolah mencerminkan kesuksesan pemiliknya. Berdiri di atas lahan seluas 8 meter di Pondok Indah, rumah ini pertama kali dibangun pada tahun 1970-an dan 1980-an. Arsitek Budi Pradono menciptakan "antitesis ekstrim" untuk kolom dekoratif dan detail mediterania yang ditampilkan di rumah tersebut. Ketika rencana untuk merenovasi rumah pertama kali terungkap pada 2011, para arsitek menggambarkan proyek tersebut sebagai "simbol anti kemapanan".



Bingkai baja putih menyelubungi rumah yang bersandar miring ke arah jalan ini. Lebih tinggi di atas garis atap rumah tetangga, sudut miringnya dimaksudkan sebagai kritik terhadap lingkungannya. "Beberapa anggota parlemen yang paling sukses di Jakarta, serta beberapa selebritis yang berasal dari daerah lain, merasa seperti harus memiliki rumah di daerah ini," kata pendiri studio Budi Pradono Architects, Budi Pradono. Ia menambahkan, simbol-simbol kesuksesan ini umumnya ditunjukkan oleh bahasa arsitektur. Misalnya, beberapa kolom struktural yang mirip dengan yang ada di Italia atau Perancis. Pilar-pilar ini menunjukkan keberhasilan. Sementara bingkai dimiringkan sebagai simbol ketidakstabilan, lantai di dalam dibuat bertingkat dan dilapisi kaca untuk memberikan pemandangan ke sungai atau keluar dari rumah. Panel kaca, yang bersudut sesuai dengan struktur, menyembunyikan kolam renang dalam ruangan dan tanaman rimbun.



Rumah berukuran 320 meter persegi ini disebut Rumah Miring, atau Slanted House.(Fernando Gomulya) Kamar tidur utama dan kamar mandi besar berada di lantai pertama, sedangkan lantai paling atas digunakan sebagai lobi dan kamar tamu. Kamar tidur utama dan kamar mandinya memiliki konsep hampir identik. "Area kamar mandi seluas 16 meter persegi merespon tren gaya hidup perkotaan saat ini yang biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di kamar mandi," jelas Budi. Dalam hal ini, lanjut dia, di dalam kamar mandi pengguna dapat memiliki waktu lebih tenang, ruang kontemplatif serta tempat beristirahat saat menggunakan ponsel cerdas, membaca koran atau media sosial sebagai perangkat komunikasi. Area pribadi diatur di belakang area publik atau di belakang rumah untuk memberikan privasi meski rumah diselimuti kaca. Tangga jala putih dengan tapak tembus cahaya menghubungkan tiga lantai, masing-masing memiliki akses ke teras bertingkat di mana pohon tinggi tumbuh melalui bukaan melingkar.



Selubung kaca Selain kerangka miring yang digunakan sebagai simbol ketidakstabilan, Budi juga membuat tiap lantai terselubung dalam kaca sehingga memberikan pandangan sungai dekat rumah dan ke masyarakat sekitar. Panel kaca yang dibuat miring sejalan dengan struktur memiliki sebuah kolam renang dalam ruangan dan banyak tanaman hijau. Di atas kolam renang panjang itu diletakkan sebuah kotak kaca yang digunakan sebagai mezanin sebelum jalan masuk ke atas. Lantai pertama Rumah Miring berisikan satu kamar tidur utama dan sebuah kamar mandi besar, sedangkan lantai paling atas digunakan sebagai ruang tamu dan kamar tamu. Kamar tidur utama dan kamar mandi diciptakan dengan tujuan yang hampir sama dan memiliki fitur yang disesuaikan dengan gaya hidup pemilik rumah. "Kamar mandi seluas 16 meter persegi ini dibuat sebagai respon terhadap tren perkotaan saat ini yang biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di kamar mandi,"



"Kamar mandi seluas 16 meter persegi ini dibuat sebagai respon terhadap tren perkotaan saat ini yang biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di kamar mandi," jelas Budi. Kamar mandi ini, lanjut Budi, akan menjadi ruang bagi penggunanya untuk memiliki waktu lebih tenang, ruang kontlempatif juga tempat istirahat ketika menggunakan ponsel pintar, membaca koran, dan media sosial sebagai alat komunikasi. Area privasi Rumah Miring berada di bagian belakang untuk memberikan tingkat privasi lebih mengingat sebagian besar Rumah Miring menggunakan eksterior kaca. Rumah Miring memiliki tiga lantai dan dihubungkan oleh tangga jaring putih. Masingmasing lantai memiliki akses menuju teras dengan pohon tinggi yang tumbuh melalui bukaan melingkar di dalam rumah.