PDGK4109 (Bahasa Dan Sastra Indonesia Di SD) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Dayang Sumbi sangat amat murka ketika melihat seekor anjing bersimpah darah dihadapan anak lelakinya. Semakin marah setelah mendengar penjelasan sang anak. Sangkuriang telah membunuh ayah kandungnya sendiri. Ia kemudian mengambil sapu ijuk dan memukul kepala Sangkuriang hingga terluka sangat parah. Akan tetapi, luka di hati Sangkuriang lebih parah. Ia akhirnya lari dari pondok mereka. Modifikasi dari: https://histori.id/cerita-sangkuriang-dan-asal-usul-gunung-tangkubanperahu/ Paragraf cuplikan dari salah satu dongeng tersebut tidak terlalu cocok untuk dibaca oleh anak-anak. Hal tersebut dikarenakan cuplikan tersebut mengandung unsur pantangan sastra anda. Mengapa demikian? Jawab : Cerita sangkuriang memang tidak cocok dibaca oleh anak – anak karena mengandung pantangan sastra dimana cerita sangkuriang sendiri tidak mengandung cerita seperti kekerasa dimana sangkuriang memukul seekor anjing hingga bersimpah darah, lalu ibunya sangkuriang memukulnya hingga kepalanya terluka parah. Selain itu kandungan cerita yang salah lainnya adalah ketika sangkuriang mencintai ibunya tentunya hal ini adalah perbuatan yang dilarang, dalam cerita sangkuriang banyak mengandung kejadian – kejadian yang tidak pantas untuk dibaca anak – anak, dimana anak – anak memiliki pemikiran yang masih polos untuk itu mereka mudah meniru perlakuan yang dilihat, didengar, dibaca atau dirasakan tanpa mengetahui benar atau salah tindakan tersebut. Cerita sangkuriang tidak cocok dibaca oleh anak – anak karena dunia khayalan anak – anak nantinya akan terpengaruhi ketika membaca cerita ini, untuk itu ada baiknya cerita ini tidak dibaca oleh anak – anak. 2. Baca dan cermati puisi berikut: Pagiku cerahku matahari bersinar Ku gendong tas merahku di pundak Selamat pagi semua Ku nantikan dirimu Di depan kelasmu menantikan kami Guruku tersayang, Guru tercinta Tanpamu apa jadinya aku Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal Guruku terima kasihku *sumber: Guruku Tersayang, karya: Melly Goeslaw* Dari puisi tersebut, temukan unsur-unsur intrinsik puisi di atas: a. Tema b. Amanat



c. Suasana hati/Perasaan d. Citraan yang mana dari indera yang dapat difungsikan untuk merasakan puisi tersebut? Jawab : a. Tema : Guru b. Amanat : kita harus berterimakasih kepada guru karena telah berjasa dalam mengajari kita berbagai hal sehingga kita bisa. c. Suasana hati/perasaan : ceria dan bersemangat untuk belajar d. mata, karena dari setiap lirik menyatakan sebuah keindahan yang hanya dilihat oleh mata. 3. Baca dan amati drama anak-anak berikut ini: Di salah satu meja kantin sekolah, terlihat ada 3 siswa laki-laki sedang sibuk makan. • Yogi: “Eh, mau bel masuk. Yuk kembali ke kelas” • Akbar: oh iyah, ayo balik. Setelah ini kita ada pelajaran bahasa inggris. (mengangguk, menghabiskan makanannya) Oh iyah, kalian sudah mengerjakan tugas Pak Ery?” • Yogi: “Sudah dong..” • Hari: “Aku juga sudah…” • Yogi: “Mantab.., ayo sekarang balik, nanti kalau terlambat nanti malah dikasih tugas tambahan..” Ketiganya berdiri bersiap masuk kelas. Yogi berjalan ke warung Bibi Kantin untuk membayar makanan mereka. • Bibi Kantin: “Heh, bocah! Kok Cuma Rp35.000” • Yogi: “Loh bi, benar kan?” • Hari dan Akbar: (menghampiri Yogi) • Hari: “Iyah bi. Kita tadi makan 10 gorengan, 4 kerupuk besar, dan 3 es campur coklat. Total Rp35.000 kan?” • Bibi Kantin: kok Rp35.000? Totalnya Rp54.000” • Akbar: “Loh? Mahal Bi?” • Bibi Kantin Memang segitu nak. Gorengannya seribuan, kerupuk yang besar lima ribuan, es campur coklatnya delapan ribu. • Akbar: tadi katanya es campunya cuma tiga ribu • Bibi Kantin Lihat tuh daftar harga di atas. Sudah Bibi tulis besar-besar. Masih tidak terlihat? • Yogi: (kaget) “Astaga… salah baca aku..” • Akbar: (kaget) “Loh iyah, seharusnya tadi kita pesan yang tigaribuan, bukan yang delapan ribu.” • Bibi Kantin: “Sudah..sudah..Bibi ikhlasin khusus hari ini. Tapi gantinya sekarang kalian bantuin bibi beres-beres kantin.” • Yogi, Akbar, Hari: (pasrah) “Baik bi..” • Hari: “Nasib..nasib..ketinggalan pelajaran hari ini deh..” Akhirnya, karena salah menghitung demi membayar kekurangan mereka, Yogi, Akbar, dan Hari rela dimintai tolong Bi Inem untuk membantu membereskan warung



*sumber: karangan penulis naskah soal* Berdasarkan cuplikan drama di atas, temukan unsur-unsur drama anak-anak di atas: Jawab : a. Tema : Salah Harga b. Latar tempat dan waktu : Kantin sekolah dan istirahat pelajaran c. Tokoh : Bi Inem(Bibi Kantin), Yogi, Akbar, hari d. Amanat : sebelum memutuskan membeli sesuatu sebaiknya perhatikan dengan teliti yang tertera seperti harga, jenis makanan dan yang lainnya sehingga tidak kesalahan atau kekeliruan yang akan merugikan diri kita 4. Secara umum, drama anak-anak merupakan proses lakuan anak sebagai tokoh dalam berperan, mencontoh, meniru gerak pembicaraan seseorang. Ada banyak jenis drama anak-anak dan dikelompokkan dari tinjauan aspek-aspek tertentu, salah satunya dari cara menyajikannya. Jelaskan minimal 3 drama berdasarkan cara menyajikannya! Jawab : 1) “Si Kancil Yang Nakal” Dalam cerita si kancil yang nakal tergolong dalam kategori “tragikomedi” untuk penyajiannya, karena dalam cerita ini yang disorot adalah bagaimana kancil bertahan hidup di tengah hutan dengan mencari makan dan menghindar dari bintang buas yang sering mengincarnya. Cerita ini biasanya disajikan dengan bentuk kartun kancil dan tohoh – tokoh binatang lainnya yang dapat berbahasa manusia kemudian ada beberap adegan yang menggambarkan kancil menipu binatang lain untuk menyelamatkan dirinyya, disininilah letak adanya tragedy dan komedi banyak amanat dari setiap cerita. 2) “Gadis Korek Api” Cerita ini mengisahkan seorang gadis yang dimalam natal menjual krek api, kondisi gadis ini sangat memprihatinkan karena memiliki sepatu yang bolong sehingga salju masuk menusuk tulangnya hingga membuatnya kedinginan. Sepanjang jalan dia menawarkan korek apinya, hingga di suatu tempat dia melihat dari kaca jendela sebuah keluarga yang sedang merayakan natal bersama . gadis itu tiba – tiba merindukan neneknya yang sudah meninggal, lalu ia duduk disebuah lorong yang sepi dia menghidupkan korek apinya, selama korek apinya hidup ia merasakan kebahagian lalu dia menghidupkannya terus menerus hingga korek apinya habis , dipagi harinya gadi situ ditemukan meninggal sambil tersenyum. Cerita ini masuk dalam kategori “tragedy” karena ada insiden didalamnya yang diceritakan. 3) “belalang dan semut” Kisah belalang da semutt masuk dalam kategori “tragikomedi” karena dalam cerita ini ada sebuah tragedy yang diceritakan dimana ada gerombolan semut yang tengah sibuk mengumpulkan makanan, disisi lain seekor belalang tengah bersantai sambil bernyanyi tanpa ada persiapan apapun karena



menganggap alam telah menyediakan segalanya yang membuatnya mudah untuk mencari makan, belalang juga mengejek semut yang tidak menikmati hari karena sibuk mengumpulkan makanan. Hingga suatu hari dimana musim kemarau datang yang menyebabkan dedaunan dan air seluruhnya kering membuat belalang kelaparan dan kemudian pingsan. Setelah itu tidak berapa lama saat belalang terbangun ia sudah berada di sarang semut dan melihat mereka bersenang – senang, itulah jerih payah semut selama musim semi mereka tidak terlena untuk mempersiapkan musim kemarau. 5. Salah satu aspek wacana narasi yaitu terdapat pengajaran di dalamnya. Salah satu narasi pada sastra anak yaitu cerita anak. Cerita anak selalu harus memunculkan amanat atau pesan moral, dan bahkan dalam pembelajaran, amanat tersebut harus disampaikan/dijelaskan oleh guru? Mengapa amanat atau pengajaran dalam cerita anak sangat penting? Jawab : Dalam cerita anak memang selalu menganduk amanat/ pesan moral, hal ini dikarenakan agar cerita yang disampaikan dapat memberikan peringatan kepada anak tentang kejadian buruk atua baik akan selalu berakibat dikemudian hari, untuk haruslah pandai dalam bersikap baik kepada orang lain maupun pada diri sendiri sehingga tidak merugikan dikemudian hari. Setiap amanat selalu memiliki tujuan baik yang tentunya hal ini akan mempengaruhi karakter anak sehingga anak nantinya akan mengetahui hal yang baik dan benar yang mereka lakukan.