Pdgk4207 Modul 2-5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview





PDGK4207



1



MODUL 2 Pengetahuan Dasar Seni Drs. Kuswarsantyo M.Hum. Dra. Tetty Rachmi, M. Hum. Drs. Syafii, M.Pd., Dra. Yusrafiddin Drs. Evan Sukardi, Agus Tatang, S. S.Sn.



PENDAHULUAN tentang pengetahuan Dasar Seni merupakan kompetensi yang diharapkan dapat P emahaman kita miliki setelah mempelajari modul 2 ini. Untuk mencapai kompetensi tersebut berikut dijabarkan kompetensi-kompetensi pendukungnya. 1. Menunjukan unsur-unsur musik; 2. Menunjukan unsur-unsur tari; 3. Menunjukan elemen komposisi tari; 4. Menjelaskan jenis-jenis tari; 5. Menunjukan unsur-unsur seni rupa; 6. Menunjukan prinsip-prinsip seni rupa; 7. Membedakan jenis-jenis karya seni rupa. Pencapaian kompetensi tersebut dapat kita lakukan dengan mempelajari seluruh materi modul 2 ini yang akan dikemas kedalam 3 (tiga) Kegiatan Belajar yakni : Kegiatan Belajar 1



:



akan menyajikan tentang unsur-unsur musik



Kegiatan Belajar 2



:



akan menyajikan tentang unsur dasar dan elemen komposisi tari.



Kegiatan Belajar 3



:



akan menyajikan tentang unsur dan prinsip seni rupa.



Dasar-dasar pengetahuan seni ini disajikan dalam satu modul. Hal ini di maksudkan selain untuk memudahkan kita mempelajari masing-masing seni juga dapat membandingkan elemen dan unsur dasar ketiganya. Diharapkan juga kita akan menemukan unsur-unsur sejenis dengan fungsi yang sama dari ketiga seni yang berbeda media tersebut. Dengan membandingkannya, kita akan dapat lebih memahami seni secara lebih konferensif. Selain itu pemahaman yang seperti itu akan membantu kita dalam menyelenggarakan pembelajaran seni yang terpadu di kelas kita.







PDGK4207



2



KEGIATAN BELAJAR 1



Unsur – Unsur Musik A. Bunyi Dan Elemen-Elemennya Bunyi atau suara memenuhi pendengaran kita setiap hari. Anak-anak tertawa, anjing yang menyalak, gemericik hujan, deru mobil, dan suara klakson lalu lintas. Dengan bunyi-bunyi itu kita mengetahui dan belajar tentang apa yang terjadi di sekitar kita; kita menggunakan bunyibunyi itu untuk berkomunikasi dengan lingkungan. Tetapi di sisi lain, kesenyapan atau tidak adanya bunyi, juga merupakan alat berkomunikasi. Ketika seseorang tidak memberikan jawaban atas suatu pertanyaan atau berhenti di tengah kalimat yang di ucapkan, kita segera tahu, dan mengambil kesimpulan atas sikap diam tersebut. Bunyi dapat diterima sebagai suatu yang menyebangkan maupun tidak menyenangkan. Bukan suatu kebetulan bahwa kita dapat mengarahkan atau menghususkan perhatian kita terhadap suara tertentu, dan mengalihkan perhatian dari bunyi yang tidak menarik perhatian. Komposer John Cage (1912-1992) pasti mempunyai maksud tertentu dengan ‘Komposisinya’ yang di beri judul 4’3”, dimana seorang pemain musik duduk didepan piano selama 4 menit dan 33 detik dan tidak melakukan apapun! Kesunyian ini mendorong penonton untuk mengarahkan perhatian mereka terhadap kegaduhan, atau suara-suara yang mereka buat sendiri. Musik merupakan bagian dari dunia bunyi, suatu seni yang di dasarkan pada pengorganisasian bunyi menurut waktu. Kita membedakan musik dari bunyi-bunyi lain dengan mengenali empat komponen bunyi yang musikal; pitch, dinamik, warna suara, dan durasi. 1. Pitch Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam kehidupan seharihari, tanpa adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan sperti sura robot, dan tidak akan ada musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi pitch. Sebaliknya semakin lambat frekuensi, makin rendah pitch. Getaran frekuensi diukur dalam cycle per detik. Pada piano, nada dengan frekuensi tertinggi adlah 4.186 per detik dan terendah adalah 27 cycle per detik. 2. Dinamika Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan dinamika, salah satu aspek bunyi. Kekerasan berhubungan dngan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Ketika beberapa instrumen dimainkan lebih keras atau lebih lembut, atau ada perubahan pada instrumen –instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan perubahan dinamik. Perubahan ini dapat dibuat secara mendadak atau bertahap. Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainnkan secara lebih keras dari pada nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent (tekanan dinamik). Sebagai elemen musik, tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak dapat disajikan







PDGK4207



3



dengan tepat . sebuah nada memiliki tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada yang lain. Suara terkeras dari sebuah biola masih lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya suara seluruh orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di bandingkan amplifier suara grup rock. Tetapi ini dapat dikatakn sebagai for tissimo (sangat keras) dalam konteks biola itu sendiri. 3. Warna Suara Perubahan-perubahan pada dinamik seperti perbahan pada warna suara menciptakan keberagaman dan kekontrasan. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersbut mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai warna suara sendiri. 4. Ritme Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang dan malam, di dalam tubuh, kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu ketika berjalan. Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan. Dalam pengertian yang luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik melalui waktu. Waktu dalam musik adalah sebagai mana berlalunya waktu dalam beragam variasi. Hal ini juga tampak sebagaimana berlalunya kecepatan dan intensitasnya.



5. Melodi Melodi adalah serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali sebagai suatu kesatuan dan menyaluruh. Melodi yang bergerak dalam interval-interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang bergerak interval besar dinamakan melodi melompat. Yang dimaksud satu langkah adalah jarak antara dua nada yang berdekatan dalam urutan tangga nada do-re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada do melangkah ke nada re, nada la melangkah ke nada sol. Jarak yang lebih besar dari pada satu langkah dinamakan lompatan. Dalam arti yang paling harfiah, melodi adalah urutan nada dan jangka waktu nada, sementara, dalam arti lain, istilah tersebut memasukkan suksesi unsur musik lain seperti warna nada. Melodi sering terdiri dari satu atau lebih frasa musik atau motif, dan biasanya diulang-ulang dalam lagu dalam berbagai bentuk. 6. Harmoni Harmoni menunjuk pada bagaimana cara akor (chord) disususn dan bagaimana akor tersebut mengikuti akor yang lain dalam sebuah lagu.akor merupakan gabungan tiga atau lebih nada yang di bunyikan serempak. a. Konsonan dan disonan Kosonan memberikan kesan suatu titik kehadiran, diam,dan penyelesaian.kombinasi nada yang berkesan tidak stabil dinamakan disonan.







PDGK4207



4



b. Triad/ Trinada Biasanya akor-akor terdiri atas tiga nada yang berbeda,ada pula yang tersusun atas empat atau lima nada,atau bahkan lebih. 7. Notasi Musik Dengan notasi musik,kita dapat menunjukan dengan tepat tinggi nada dengan simbolsimbol yang ditempatkan keatas atau kebawah pada staff (pada nada). Simbol itu dinamakan not. Sebuah not merupakan sebuah bulatan oval (panjang pendeknya di tunjukkan dengan tanda hitam atau putih,atau dengan sesuatu steem dan flags). a. Notasi Ritme Notasi musik seperti dikemukakan di depan tidak menunjukan nada-nada eksak,hanya menunjukan seberapa anjang nada-nada tersebut dalam hubungannya dengan nada lain dalam satu lagu. b. Notasi Tanda Diam (istirahat) Durasi nada diam atau istirahat atau tanpa suara dituliskan dengan tanda yang disebut tanda istirahat (rest). c. Tanda Birama Tanda birama (time signature atau meter signature) menunjukkan birama suatu lagu. d. Skor (score) Skor adalah keseluruhan notasi musik untuk setiap instrumen musik atau kelompok vokal dalam suatu penampilan kelompok.







PDGK4207



5



KEGIATAN BELAJAR 2 Unsur Dasar dan Elemen Komposisi Tari A. UNSUR - UNSUR DASAR TARI 1. GERAK Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna. 2. UNSUR TENAGA Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi : a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga. 3. UNSUR RUANG Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak. Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat. Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka. 4. UNSUR WAKTU Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai







PDGK4207



6



B. ELEMEN KOMPOSISI TARI Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak,Desain atas, musik, tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti, komposisi kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara. 1. Gerak Gerak dalam tari merupakan komponen utama, karena gerak adalah medium untuk mengekspresikan sebuah tarian. 2. Tema Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam mengembangkan tema dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang relevan. Ada beberapa karakteristik tema antara lain: a. Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain. b. Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan semua pemikirannya. c. Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat 3. Desain Atas Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak terlukis pada ruang yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan atau lebih tepatnya dengan istilah pose dalam tari karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan lebih jelas nampak apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari depan.Menurut Soedarsono dalam bukunya yang berjudul pengantar pengetahuan dan komposisi tari mengemukakan ada 19 desain atas dan masing-masing memiliki sentuhan emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari desain tersebut dapat dilihat di modul hal. 2.41.



4. Desain Lantai Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan /penempatan penari di atas panggung. Contoh-contoh desain lantai dapat dilihat di modul 2.44. 5. Desain Musik Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam suatu penggarapan tari. Musik merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara musik dan tari merupakan dua perpaduan yang harmonis. Sebagai elemen dasar dari musik adalah nada, ritme, dan melodi. Ritme adalah degupan dari musik dengan aksen yang diulang-ulang secara teratur. Tempo adalah cepat lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari beberapa nada untuk membentuk satu gending. Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan musik eksternal.







PDGK4207



7



a. Musik Internal Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh, tari Kecak dari Bali. b. Musik Eksternal Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang menggunakan elektronik. Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik tradisional. 6. Desain Dramatik Satu garapan tari yang utuh ibarat sebuah cerita yang memiliki pembuka,klimaks,dan penutup. Dari pembuka keklimaks mengalami perkembangan,dan dari klimaks kepenutup terdapat penurunan. Ada dua jenis desain dramatik yaitu yang berbentuk kerucu tunggal dan kerucuk ganda. Desain yang berbentuk kerucut tunggal pada awalnya digunakan dalam seni drama yangdi kenal dengan teori Bliss perry. Berikut penjelasan singkat kedua desain kecurut tersebut. a. Desain kerucut Ganda Desain dramatik ini terdiri atas serangkaian kerucut. Setiap kerucutnya menanjak kesebuah klimaks,kemudian turun tetapi tidak sampai mencapai titik dasar permulaanya. Mennurut La Meri, desain kerucut ganda ini sangat cocok utuk menggarap koreografi tari tunggal serta kelompok yang murni. Tarian engan desai ini tanpa tema cerita khusus,dn hanya menampilkan keindahan komposisi gerak semata. b. Desain kerucut tunggal Menurut La Meri desain kerucut tunggal ini di pergunakan sebagai pola untuk menggarap tarian kelompok yang dramatik atau dramatari.namun hal ini tidak berarti bahwa desain dramatik kerucut tunggal tiidk boleh diterapkan pada tarian tunggal dan tarian murni (non dramatari). 7. Desain Kelompok Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih dari satu orang penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan kelompok besar. a. Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4 penari b. Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih. c. Kolosal 50 lebih d. Tari masal melibatkan orang lain di luar penari Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang, berturutan, bergantian, selang-seling, terpecah.







PDGK4207



8



8. Dinamika Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik dikatakan pula dinamika adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong, dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari gerak.Pencapaian dinamika ini berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu. 9. Desain Kostum Kostum atau tatabusana untuk tari hendaknya didesain dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu tema (pahlawan, percintaan, petani, remaja), ciri khas daerah (tari dengan pijakan daerah tertentu). 10. Tata Rias Tata rias juga tidak berbeda dengan ketika membuat desain kostum. Tata rias dalam tari juga mempertimbangkan tema, karakter, ceritera, dan sebagainya. Jenis rias ada beberapa macam, yaitu: Rias Panggung, Rias Karakter, Rias Usia, Rias Sejarah, dan Rias cantik artinya rias tersebut hanya mengikuti garis anatomi wajah saja, tanpa menimbulkan efekefek tertentu.



11. Tata Panggung Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan dinamika karena dengan berbagai macam properti membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai macam gerak. 12. Tata Cahaya Tata Cahaya dalam tari memiliki beberapa fungsi, Yaitu: 1. Menciptakan ruang 2. Menciptakan jarak antara penonton dan pentas 3. Menciptakan efek tertentu 4. Menciptakan ruang yang berbeda dalam waktu yang sama 5. Menciptakan waktu yang berbeda dalam waktu yang bersamaan 6. Menciptakan Fokus Dari semua elemen komposisi tari yang merupakan aspek dasar tari, yang paling mendasar adalah aspek gerak.







PDGK4207



9



C. JENIS TARI Berbagai jenis dan macam tari dapat di lihat, namun sebenarnya tari yang bermacammacam tersebut dapat kita kelompokan berdasarkan fungsi, bentuk, dan tema. Tari Fungsi



Bentuk



Koreografi



Romantik



Tunggal



Tradisional : a. Primitif b. Klasik c. Kerakyatan



Tari Sosial/ Pergaulan / Hiburan



Perang



Pasangan



Kreasi



Tari Pertunjukan



Komedi



Kelompok



Modern/ Nontradisi



Tari Upacara



Tema



Massal



Satu bentuk tari dapat dilihat dari berbagai kacamata jenis tari. Misalnya tari Seimpi, dilihat dari Fungsinya tari srimpi termasuk tari pertunjukan.







PDGK4207



1 0



KEGIATAN BELAJAR 3 Unsur dan Prinsip Seni Rupa A. Unsur-unsur Seni Rupa eni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga karyanya dapat dinikmati secara utuh. Antara lain :



S



1. Garis Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti:  Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;  Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;  Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;  Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan. Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:  Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.  Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang 2. Warna Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat di kelompokkan menjadi tiga, yaitu:  Warna Primer : yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.  Warna Sekunder : merupakan campuran dari warna primer. Contoh : Merah + kuning : jingga , biru + kuning : hijau , merah + biru : ungu  Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder. Contoh: kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan , biru + ungu : ungu kebiruan Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam. 3. Tekstur Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.







PDGK4207



1 1



4. Ruang Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan. 5. Bidang Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran. B. Prinsip Seni Rupa Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu: 1. Kesatuan (unity) Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan. 2. Keseimbangan (balance) Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan. 3. Irama (rhytm) Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis. 4. Penekanan (kontras) Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton. 5. Proporsi Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya. 6. Keselarasan (harmony) Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.







PDGK4207



1 2



MODUL 3 Kemampuan Dasar Dan Karakteristik Seni Anak SD Kusnadi, M.pd. Dra. Tetty Rachmi, M.Hum.



PENDAHULUAN



D



alam Modul ini Kita akan mengkaitkan antara pemahaman kemampuan dasar anak usia SD dengan pembelajaran seni di sekolah. Selain itu juga kita akan mencermati karakteristik seni hasil karya anak usia SD. Melalui pemahaman kedua hal tersebut, setelah kita menyelesaikan modul ini diharapkan kita dapat meningkatkan persepsi tentang proses berkarya dan hasil karya seni anak didik anda di kelas. Kita sebagai guru yang membimbing mereka dan mengajar mereka tentang seni, seyogianya benar-benar memahami perkembangan yang sedang terjadi pada anak didik kita. Termasuk di dalamnya penentuan strategi pembelajaran, Metode, Bahan dan media yang sesuai dengan kemampuan anak dalam pembelajaran seni yang akan kita selenggarakan. Untuk memperoleh kemampuan tersebut akan disajikan ulasan tentang kemampuan dasar anak usia SD dan karakteristik hasil karya anak SD yang akan di sampaikan dalam 2 kegiatan belajar, yakni : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2



: Membahas tentang Kemampuan dasar Anak Usia SD : Membahas tentang Karakteristik Seni Anak SD



Untuk menguasai kompetensi utama kita perlu menguasai kompetensi-kompetensi pendukungnya yakni dapat membedakan ketujuh kemampuan dasar Anak SD: Kemampuan Intelektual, Emosional, Sosial, Perseptual, Fisik, Estetika, dan Kreatif. Sedangkan untuk menguasai kompetensi kedua, Kita perlu menguasai kompetensi pendukungnya yakni membedakan karakteristik seni sesuai dengan unsur-unsurnya seperti karakteristik suara, musik, gerak, seni rupa, dan periodisasi seni rupa anak SD.







PDGK4207



1 3



KEGIATAN BELAJAR 1 Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar A. Kemampuan Intelektuan Anak Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, Kematangan merupakan faktor yang paling dasar dalam perkembangan berpikir manusia.kematangan munculnya secara alamiah, atau dengan kata lain telah terprogram secara genetis. Aktivitas merupakan salah satu faktor yang turut ambil dalam membangun kemampuan berpikir anak.aktivitas seperti berpikir, obsevasi, eksplorasi, evaluasi, dan problem solving. Transmisi sosial atau pengalaman belajar dari orang lain.tanpa adanya tranmisi sosial orang tidak memerlukan pengetahuan pengetahuan baru untuk bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman Equilibration adalah faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam berpikir sebagai akibat dari pengaruh kematangan, aktivtas yang dilakukan, dan transmisi sosial. 1. 2. 3. 4.



Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan berfikir manusia. Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan problem solving Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang lain. Equilibration, faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam berfikir.



B. Kondisi Emosional Anak Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka. a. Emosi sensoris adalah emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh seperi rasa dingin,panas,sejuk, lelah,rasa manis, sakit, kenyang, lapar,dan sebagainya. b. Emosi psikis adalah emosi yang kemunculanya mempunyai alasan kejiwaan. c. Perasaan intelektual adalah suatu perasaan yang berkaitan dengan suatu kebenaran. d. Perasaan sosial adalah perasaan yang berkaitan dengan hubungan individu dengan orang lain. e. Perasaan susila adalah perasaan yang berhubungan dengan nilai nilai baik dan buruk. f. Perasaan estetis adalah perasaan yang berhubungan dengan keindahan.







PDGK4207



1 4



g. Perasaan spiritual adalah perasaan yang berhubungan dengan ketuhanan. C. Kondisi Sosial Anak Pada masa Sekolah Dasar, anak Berangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja sama dengan mereka, mengikuti aturan – aturan kelompok. Dalam hal ini guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya dapat bersosialisasi dengan baik. D. Kondisi Perseptual Anak Perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan efektif. Secara intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna informasi yang berasal dari luar dirinya apabilah dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahuinya. E. Karakteristik Fisik Anak Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang bersifat fisik. Kegiatan – kegiatan fisik ini dapat diarahkan pada permainan – permainan kelompok yang dampaknya sangat baik bagi perkembangan sosial mereka. F. Karakteristik Estetik Anak Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir, ini berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap, mengalami atau merasakan keindahan yang ada disekitarnya. G. Kondisi Kreatif Anak Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat difasilitasi dengan beragam teknologi pada zaman sekarang ini karena bakat setiap anak berbeda – beda.







PDGK4207



1 5



KEGIATAN BELAJAR 2 Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar A. Karakteristik Suara Anak Usia SD Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bernyanyi dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia memiliki suara yang berbeda-beda sesuai dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang dibedakan dari usia. Menurut Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, berdasarkan karakteristik dan kemammpuannya: 1) Usia 4 – 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan 2) Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun ada juga yang bersuara rendah 3) Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang tepat 4) Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara mereka masih terdengar jernih dan ringan B. Karakteristik Musik Anak Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak seyogyanya dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu seyogyanya musik anak seyogyanya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berfikir dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini karakteristik yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah: 1) Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari. 2) Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat 3) Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya. 4) Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik. C. Karakteristik Gerak Anak Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu menirukan gerak binatang melalui pengamatannya. D. Karakteristik Seni Rupa Anak Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni; 1) Aspek tipologi seni rupa anak 2) Aspek karakteristik seni rupa anak 3) Aspek periodisasi seni rupa anak







PDGK4207



1 6



4) Aspek relevansi karakteristik seni rupa anak Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan tipe campuran keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta detailnya. Pada tipe haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka menuangkan objek kedalam karya seni rupanya. Contoh gambar ada di modul hal. 3.29. E. Periodisasi Seni Rupa Anak Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh :  Lansing mengelompokkan menjadi: 1. Masa Coreng Moreng (2-4 tahun) 2. Figuratif (3-12 tahun) yang terdiri dari; a) permulaan figuratif (3-7 tahun), b) pertengahan figuratif (9-10 tahun), c) akfir figuratif (9-12 tahun) 3. Artistik (12 tahun keatas). 



Lowenfeld dan Brittain yang mengklarifikasikan menjadi : 1. Masa coreng moreng (2-4 tahun) 2. naturalisme / pseudo naturalistic (12-14 tahun) 3. masa dewasa (14-17 tahun). Contoh karya seni rupa bisa dilihat di modul hal. 3.35.







PDGK4207



1 7



MODUL 4 Pemanfaatan Teknologi Dalam Berkarya Seni Hajar Pamadhi, MA.



PENDAHULUAN Disadari atau tidak bahwa hasil teknologi secara signifikan mempengaruhi kehidupan manusia; mulai dari berpikir, berkehidupan, bersosial maupun bidang usaha meningkatkan kualitas kehidupan manusia itu sendiri. Teknologi berkembang seiring dan relevan dengan kemajuan ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge), bahkan diantaranya saling berkejaran dan saling berpacu untuk menemukan kebaruannya. Istilah teknologi sangat umum, namun berkait dengan prosedur penciptaan karya seni rupa, teknologi dimaksudkan sebagai : e. the science or study of the practical or industrial arts f. the term used in a science, art, etc, technical terminology g. applied science ( Webster New Twentieth Century Dictionary, 1983:1872) Dengan demikian teknologi merupakan sistem (proses), teknik maupun hasil, dimana ketiganya akan memberi dampak pada kehidupan proses dan prosedur penciptaan karya seni. Teknologi diharapkan dapat berpengaruh pada hal-hal berikut : 1. Cara cipta Seni Teknologi mempunyai kinerja sistematis, dimana unsur-unsur dalam dalam suatu susunan bentuk, organisasi bekerja saling bergantung dan mempengaruhi. Kinerja penciptaan seni membutuhkan sinergi pikiran rasa, dan keterampilan bahkan diantaranya saling memberi dukungan. 2. Teknik Penciptaan Hasil kinerja teknologi akan berpengaruh terhadap penemuan bahan atau media, maupun keteknikan. Misalnya, penemuan laboraturium di bidang bahan kimia mampu menciptakan bahan dasar warna akrilik sehingga orang dapat melukis dengan bahan warna tersebut. 3. Materi (subject matter) Penciptaan karya seni rupa sangat membutuhkan Visual Intellegence dan Auditory Intellegence. Kehadiranya berfungsi sebagai modalitas dalam mengakses citra visual, maupun citra suara yang diperlukan dalam kehidupan maupun berkarya seni.







PDGK4207



1 8



KEGIATAN BELAJAR 1 Pemdekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni 1. Istilah Teknologi Istilah teknologi sebenarnya sangat umum, istilah ini digunakan untuk menunjukkan substansi keteknikan, berhubungan kinerja teknik terseebut tersusun secara urut dari suatu yang terdiri dari komponen yang satu dengan yang lain harus dirancang bergantian secara runtut. 2. Cakupan Teknologi Pada wujud teknologi terdapat prinsip: kerajinan, rekayasa dan pengolahan. Kerajinan mempunyai dasar: kecakapan, kecepatan, ketepatan dan keterampilan. Jika seorang guru meminta siswa mencipta karya rupa dengan prinsip teknologi maka hasil yang akan diperoleh dapat berupa: Output : Karya rupa berteknologi Outcome : Keterampilan (skill) Dampak : Berpikir sistematis, tangguh, ulet, tepat dan disiplin. 3. Model Pemanfaatan Teknologi dalam Karya Seni Dalam area teknlogi, prinsip keteknikan dapat digolongkan menjadi tiga prinsip, yaitu: 1) Pemanfaatan Teknologi Kerajinan Dalam Penciptaan Karya Seni Pembelajaran teknologi kerajinan lebih memfokuskan kepada keterampilan produksi, reproduksi, reproduksi yang diukur dari: kecepatan, ketepatan, dan ekonomis serta keluasannya. 2) Pemanfaatan Teknologi Rekayasa Dalam Penciptaan Karya Seni Pemanfaatan teknologi rekayasa dapat dilihat pada keteknikan dan dampak pembelajaran. Dampak keteknikan ebih mendorong keyakinan mencipta melalui kecakapan mengurangi bahan dan menyusun alat sesuai dengan sistem kinerjanya. Sedangkan dampak pembelajaran teknologi rekayasa adalah keuletan menguraikan masalah, dan menyusun kembali permasalahan mencipta karya seni. 3) Pemanfaatan Teknologi Pengolahan Dalam Penciptaan Karya Seni Pengukuran terhadap pengolahan adalah perilaku mengubah objek melalui proses: pemasakan, reaksi, percobaan (treatment) secara cepat dapat menghasilkan produksi ganda dan reproduktif.







PDGK4207



1 9



KEGIATAN BELAJAR 2 Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi 1. Teknoogi Sederhana Berenergi Manusia Ada tiga jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana ini yakni teknologi putar, tarik, dan pukul. a. Teknologi Putar Teknologi putar berfungsi menggandakan, mempercepat kinerja, meringankan beban seseorang dalam bekerja setiap saat. Namun setelah orang berteknologi, karya itu membuat kinerja seseorang menjadi sangat bergantung kepadanya. Misalnya: jam tangan, dan sepeda. b. Teknologi Tarik Suatu contoh alat yang menggunakan teknologi tarik adalah sepeda kayauh. Tarikan kekuatan pada sepeda terletak pada dikeluarkan oleh kekuatan kaki pada waktu mengajuh. Semakin kuat penarikan kaki untuk memutar gigi depan, maka akan semakin kuat pula tarikan pada gigi belakang dan laju sepeda pun semakin kencang. c. Teknologi Pukul Contoh alat yang menggunakan teknologi pukul adalah alat musik genderang (perkusi). Alat ini menimbulkan suara ketika dipukul oleh alat tertentu. Tinggi rendahnya bunyi yang diciptakan oleh seseorang terletak pada besar kecilnya tabung yang berongga. 2. Teknologi Sederhana Berenergi Alam Karya teknologi ini masih menggunakan prinsip tarik, dorong dan putaran; namun pada kesempatan ini kita akan berlatih memproduksi karya dengan air dan angin. Karya-karya teknologi jenis ini dapat bergerak karena bantuan udara atau angin. a. Penggerak Berenergi Angin, contohnya: kipas angin. Untuk mempelajari perggerak berenergi angin mula-mula kita harus mengamati kinerja kipas angin. Kipas tersebut menghasilkan angin, benda mengubah udara yang ada di sekitarnya untuk digerakan, sehingga menimbulkan angin dan angin ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan berbagai hal. b. Penggerak Berenergi Air, contonhya: baling-baling kapal. Karya seni rupa yang memanfaatkan teknologi penggerak dari air sebenarnya kinerjanya sama dengan angin. Jika kinerja motor di gerakan oleh angin, maka kalau teknologi air motor penggerak digerakan oleh air.







PDGK4207



2 0



3. Teknologi Tinggi a. Motor penggerak berenergi listrik Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.



b. Teknologi Digital Teknologi digital merupakan perkembangan mutakhir. Teknologi digital yang paling banyak membantu manusia adalah komputer. Pemanfaatannya dalam penciptaan karya seni rupa melalui: 1) program freehand drawing, 2) program corell draw, 3) program (adobe) Photoshop, 4) program makromedia animasi, 5) powerpoint, 6) program editing.







PDGK4207



2 1



KEGIATAN BELAJAR 3 Rencana dan Laporan Kerja



D



alam teori belajar, sekarang dikembangkan model belajar melalui kesalahan atau kesuksesan yang dicapai pada awalya, selanjutnya dikembangkan menjadi rancangan



kerja. Rancangan kerja ini ditulis dalam skema ataupun menggunakan daftar isian. Dasar pemikiran penulisan gagasan ini sangat penting karena keika seseorang sedang berkarya , tibatiba ingatannya bebabaur dengan pikiran lain sehingga terjadi kelupaan. Dengan demikian, rancangan kerja yang telah ditulis dapat mengingatkan kembali gagasan yang telah terputus.



Ide dan gagasan dalm menciptakan karya seni dengan memanfaatkan eknologi (sederhana) perlu dituangkan dala sebuah rancangan yang meliputi karya apa yang akan dibuuat, bagaimana latar belakang munculnya ide dan gagasan dan manfaat karya terseut. Selain itu jelaskan pula dalam ramcanagan tersebut tentan bagaimana teknik dan cara kerja atau langkah yang akan dikerjakan untuk membuat / mewujudkan ide / gagasaan tersebut. Bahan apa yang akan digunakan, bagimana karakteristi bahan tersebut. Juga perlu diuat dalam rancangan tersebut tentang kesulitan yang diperkirakan akan ditemui.







PDGK4207



2 2



MODUL 5 Olah Musik Drs. Suwarta Zebua



PENDAHULUAN Olah musik adalah hal yang tak terpisahkan dari materi yang lain dalam pembelajaran seni secara terpadu di SD. Dengan menguasai olah musik yang baik selain akan bermanfaat untuk perkembangan rasa seni (keindahan) pribadi, juga akan bermanfaat bagi kelancaran tugas kita dalam mengembangkan rasa seni anak didik kita.



Setelah mempelajari Modul ini, Kita diharapkan dapat mempraktekan olah musik dengan benar. Untuk mencapai tujuan tersebut dan agar lebih terfokus Kita diharapkan akan mampu 1. Bernyanyi dengan teknik yang benar 2. Mendireksi dengan teknik yang benar 3. Bermusik ( bermain musik) dengan teknik yang benar



Untuk membantu Kita memahami dan menguasai hal-hal tersebut di atas, dalam modul ini disajikan pembahasan dalam 3 (tiga) kegiatan belajar yaitu 1. Bernyanyi 2. Mendireksi 3. Bermusik







PDGK4207



2 3



KEGIATAN BELAJAR 1 Bernyanyi A. Bernyanyi Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam memproduksi suara yang baik. Tehnik bernyanyi mencakup artikulasi, resonansi dan beberapa yang berhubungan penguasaan lagu serta penampilan. 1. Pernafasan Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi karna bernyanyi merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi udara lah yang menggetarkan pita suara. Udara dalam paru-paru dihasilkan dari proses pernafasan. Dalam bernyanyi dikenal jenis pernafasan, yaitu : a) Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah bagian perut. b) Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan terangkatnya pundak saat menghirup udara. c) Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik sewaktu bernyanyi bernafas dengan cara ini badan terhindar dari ketegangan yang berlebihan dan memiliki daya yang cukup untuk menghasilkan dan mempertahankan cadangan udara saat bernyanyi. Cara bernafas diafragma :  Berdiri dengan rileks 



Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan)







Pertahankan beberapa saat (dua hitungan)







Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan)







Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan)



Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup (inhalasi), menahan (suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi), menahan (relaksasi) lalu di ulang lagi. 2. Tehnik bernyanyi Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan suara dewasa. Suara anakanak dibedakan menjadi dua suara tinggi dan suara rendah. Suara dewasa dibagi dua suara wanita dan suara pria, jenis suara pria dan wanita dewasa dibedakan menurut register atau ambitusnya. Dalam paduan suara biasanya hanya dibagi menjadi 4 jenis yaitu : sopran, alto, tenor, dan bas. Suara wanita tinggi (sopran), suara wanita sedang (mezzo sopran) suara wanita rendah (alto). Suara pria tinggi (tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria rendah (bas). Suara anak-anak tinggi dan rendah.







PDGK4207



2 4



Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register atau ambitus suara anda sendiri a. Artikulasi Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music secara nyata dan jelas. Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah, dan rongga mulut, dengan cara membuka mulut lebar-lebar ke bawah bukan ke samping. b. Pembentukan suara Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu : 1) Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin 2) Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup c. Resonansi Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan dada. Ruang resonansi yang paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang ini apabila dimanfaatkan dan dilatih dengan baik akan memberikan banyak kebaikan pada suara yang dihasilkan. Latihanlatihan untuk membentuk resonator yang baik. 1) Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan 2) Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku 3) Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk 4) Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar 5) Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin 3. Penampilan Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari melalui televisi yang kurang memperhatikan kostum dan gerakan-gerakan yang berkenaan dengan lagunya. Gerkan tubuh yang benar adalah gerakan yang mendukung ungkapan music yang hendak disampaikan kepada pendengar gerakan tangan dan kaki dilakukan dengan wajar karena bernyanyi lebih mengutamakan unsur vokal (audio) dibandingkan dengan unsur gerak atau visual. Busana sopan dan wajar sangat baik dikenakan pada acara pementasan musik. Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan microphone. Seorang penyanyi perlu berlatih menggunakan microphone dan berkonsultasi kepada ahli audio tentang microphone mana yang paling sesuai untuk jenis suaranya disaat hendak bernyanyi.







PDGK4207



2 5



KEGIATAN BELAJAR 2 Mendireksi A. Mendireksi Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti paduan suara Ansambel maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo lagu juga memberikan tanda-tanda ekspresi. Dalam permainan musik pemberi aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa suatu lagu sangat tergantung dari seorang dirigen atau konduktor dalam membawakannya oleh karena itu aba-aba perlu dipelajari lebih mendalam. 1. Jenis Aba-Aba a. Aba-aba satu pukulan Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertnggi kemudian turun kebawah langsung membentuk gerakan melingkar kesamping luar sebelah kanan lalu naik kembali ketitik awal. Lagu-lagu yang sudah dikenal untuk melatih gerakan ba-aba ini adalah : Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar , Apuse (Papua) , Helarotan (Maluku) , Potong Bebek Angsa b. Aba-aba dua pukulan Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai dari titik awal (setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar keluar, lalu naik ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan satu. c. Aba-aba tiga pukulan Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan kini kita lanjutkan pada irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam irama terner ketukan yang kuat terdapat pada ketukan pertama dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk membedakan ketukan kuat dan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya ditunjukkan oleh gerakan yang lebih tegas. d. Aba-aba empat pukulan Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua atau biner. Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua pukulan berat yaitu hitungan satu dan tiga serta dua pukulan ringan pada hitungan dua dan empat. e. Aba-aba enam pukulan Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun. Dikatakan demikian karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang jatuh pada hitungan pertama dan keempat dengan demikian dalam gerakan aba-abanya ketukan kuat itu harus diayunkan lebih kuat atau panjang dibandingkan dengan ketukan lainnya.







PDGK4207



2 6



2. Sikap Badan Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki kiri sedikit lebih maju daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh ke depan kemudian angkat kedua tangan hingga sejajar dengan mata lalu turunkan. Kepala tegak jangan kaku namun penuh percaya diri dan berwibawa tangan dan jari-jari harus bebas dan luwes. 3. Tehnik Aba-aba Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri. a. Aba-aba permulaan  Sikap siap  Gerakan pendahuluan  Saat memulai atau insetting b. Sikap siap Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar penyanyi atau pemain musik konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik, dan ekspresi lagu. c. Gerakan Pendahuluan Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba persiapan maka berikutnya adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi aba-aba pendahuluan dilakukan di antara aba-aba persiapan dan insetting. d. Aba-aba Penutup Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi pemusik maka aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah selesai. Baru pada hitungan berikutnya aba-aba dihentikan. Menghentikan aba-aba ini adalah dengan menambahkan sedikit gerakan lingkaran kecil persis setelah gerkan aba-aba nada terakhir selesai.







PDGK4207



2 7



KEGIATAN BELAJAR 3 Bermusik A. Bermusik 1. Instrumen Gitar Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara dipetik atau pluck ditinjau dari fungsinya maka gitar dapat digolongkan sebagai alat music tunggal (solo), maupun sebagai alt music pengiring. a. Bagian- bagian alat music gitar yaitu, kepala, leher, badan, frets, kotak suara, penala, fingerboard, lubang suara, bridge. b. Sikap Bermain  Gunakan kursi tanpa sandaran samping dan tinggi kursi sesuaikan dengan tinggi pemain.  Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain sehingga jika kaki kiri diletakkan di atasnya maka paha kiri akan naik.  Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertical dan paha kanan menyangga badan gitar sebelah bawah.  Siku tangan kanan diletakkan pada badan gitar sebelah kanan atas.  Untuk dapat bermain gitar dengan baik dan mampu bergerak dengan bebas maka gitar harus terletak atau bersandar pada paha kiri, dada, paha kanan, dan siku tangan kanan. c. Sistem Penalaan gitar Sistem penataan gitar ada beberapa cara, yaitu dengan Suling Nada (steampluit) dan dengan Garpatula d. Penjarian Sebelum berlatih bermain gitar terlebih dahulu harus memperhatikan istilah-istilah jari yang akan digunakan untuk bermain gitar.  Tangan kiri, telunjuk 1, jari tengah 2, jari manis 3, kelingking 4.  Tangan kanan, ibu jari p (pulgar), telunjuk I (indicio), jari tengah m (medio), jari manis a (anular). e. Tehnik Petikan Pada Gitar  Apoyando (tehnik bersandar) Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya dengan menyandarkan jari pada dawai diatas/dibawah dawai yang dipetik.







PDGK4207



2 8



 Tirando (petikan bebas) Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya tidak menyentuh ( lepas ) dawai yang berada dibawah/diatas dawai yang dipetik.  Strumming Tehnik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan kelompok atau bersifat iringan. f. Gitar solo Dalam permainan gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi melodi, harmoni (iringan) dan bas dalam satu kesatuan. Untuk menjadi seorang pemain gitar solo yang professional perlu mempelajari tehnik-tehnik ketrampilan jari sehingga mampu bermain secara baik dan benar. g. Gitar iringan Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat musik yang lain, maka peran pemain gitar iringan hanyalah sebatas mengiringi sedangkan melodi pokok telah dimainkan ataupun dinyanyikan oleh pemain lain. 2. Instrumen Ritme Alat music yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan sumber bunyi membrane dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokkan menjadi : a. Perkusi tak bernada, antara lain : Castagnet (baca: kastanyet) , Wood black , Triangle , Guiro , Maracas , Cabassa , Tambourine , Bass drum, side drum, tom-tom, floor tom-tom,cymbal, dan hi-hat, termasuk dalam drum set b. Perkusi bernada, antara lain : Piano , Glockenspiel , Xylophone , Vibraphone , Chimes , Timpani 3. Instrumen Suling Suling atau rekoder (recorder) termasuk dalam keluarga alat music tiup. a. Cara bernafas Gunakanlah cara bernafas diafragma, seperti Anda telah pelajari pada Kegiatan Belajar 3.1. Karena, dengan bernafas diafragma anda akan memiliki pernafasan yang cukup untuk meniup rekorder. b. Cara Meniup  Letakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah, dan bibir bagian atas diletakkan dengan wajar di atasnya.  Posisi lidah pada waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan kata “tuu”  Lakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup rekorder







PDGK4207



2 9



c. Cara memegang  Posisi tangan Tangan kiri memegang bagian atas recorder, dan tangan kanan memegang bagian bawah recorder.  Posisi jari Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada, dengan ibu jari untuk menutup lubang yang terdapat di bagian belakang recorder, telunjuk pada lubang paling atas, jari tengah pada lubang ketiga. Jari-jari tangan kanan berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada, dengan ibu jari menahan badan rekorder, telunjuk untuk menutup lubang keempat, jari tengah pada lubang kelima, jari manis pada lubang keenam, dan jari kelingking pada lubang ketujuh yang terdiri dari 2 buah lubang kecil.  Bentuk jari Usahakan bentuk jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk bulat, relaks dan tidak kaku/tegang.  Cara menekan Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan meletakkan bagian tengah dari ujung jari. d. Cara Menala Sebelum kita memainkan sebuah alat music, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyamakan nada (menala) dengan sebuah patokan standar (concert pitch/diapason normal), yaitu a’= 440 Hz.