Pedoman Laboratorium Puskesmas Badegan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKEMAS BADEGAN



-2016-



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan karuniaNya yang telah diberikan oleh penyusun, sehingga Buku Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium dapat selesai di susun Buku Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dengan unit Laboratorium dalam tata cara pelaksanaan Dalam Pedoman Pelayanan Laboratorium ini diuraikan tentang standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana pelayanan, logistik, keselamatan sasaran kegiatan/program, keselamatan kerja, dan pengendalian mutu Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam – dalamya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian pedoman pelayanan unit laboratoorium



Badegan,



Juni 2016



Aris Fitriana, AmAK



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari pelayanan kesehatan Perseorangan primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan. Oleh karena upaya pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka Puskesmas wajib menyelenggarakan laboratorium di Puskesmas. Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografi, otonomi daerah, serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya. Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan kegiatan yang dapat menentukan diagnosa penyakit secara pasti yaitu pelayanan laboratorium yang bermutu. Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. B. Tujuan Pedoman Tujuan Umum : Laboratorium Puskesmas diselenggarakan berdasarkan kondisi dan permasalahan kesehatan masyarakat setempat dengan tetap berprinsip pada pelayanan secara holistik, komprehensif, dan terpadu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan Khusus : 



. Menjadi acuan petugas dalam penyelenggaraan laboratorium puskesmas Badegan







Menjadi standar monotoring dan evaluasi pelayanan laboratorium di puskesmas Badegan



C. Sasaran Pedoman Pedoman pelayanan laboratorium ini digunakan sebagai acuan petugas dan pihak terkait dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu laboratorium serta peningkatan kualitan pelayanan puskesmas pada umumnya



D. Ruang Lingkup Pelayanan Ruang lingkup pedoman ini meliputi sarana,prasarana,jenis-jenis pemeriksaan,standard hasil pemeriksaan,dan keselamatan dan mutu laboratorium E. Batasan Operasional 1. Pusat Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesmas, adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja tertentu. 2. Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. 3. Sarana laboratorium adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan Laboratorium Puskesmas. 4. Prasarana laboratorium merupakan jaringan/instalasi yang membuat suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 5. Keselamatan Keria



adalah



upaya untuk mencegah



dan mengurangi



kecelakaan, kebakaran, bahaya peledakan, penyakit akibat kerja, oencernaran lingkungan yang pada urnumnya menimbulkan kerugian nyawa, waKu dan harta benda bagi. pekerja dan masyarakat yang berada dilingkungannya. 6. Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalah keseluruhan proses atau semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. F. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/MENKES/SK/III/2003 tentang Laboratorium Kesehatan; 3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1647/MENKES/SK/XII/2005 tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laboratorium Kesehatan; 4. Peraturan



Menteri



Kesehatan



Nomor



657/MENKES/PER/VIII/2009



tentang



Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasinya; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 658/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Jejaring Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi New Emerging dan ReEmerging;



6. Peraturan



Menteri



Kesehatan



Nomor



1144/MENKES/PER/VIII/2010



tentang



Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585); 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat



BAB II STANDAR KETENAGAAN



A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Jenis/Kualifikasi dan Jumlah Tenaga Pelaksana di Laboratorium Puskesmas adalah No



JENIS TENAGA



KUALIFIKASI



JUMLAH



1



PENANGGUNG JAWAB



KEPALA PUSKESMAS



1



2



TENAGA TEKHNIS



ANALIS KESEHATAN (DIII)



1



sebagai berikut:



Ketentuan lainnya: Uraian tugas 1. Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium; b. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan laboratorium; c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan laboratorium; d. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu. 2. Tenaga Teknis Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. Melaksanakan pelayanan laboratorium sesuai SOP, SPM, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala puskesmas b. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dengan melaksanakan upaya pelayanan



laboratorium



dengan



penuh



tanggung



jawab



sesuai



keahlian/standar profesi dan kewenangannya c. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data yang perlu secara baik, lengkap, serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada kepala puskesmas d. Melaksanakan evaluasi hasil kinerja kegiatan beserta kepala puskesmas menyusun perencanaan upaya pelayanan laboratorium e. Melaksanakan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3 laboratorium)



f.



Menyiapkan bahan rujukan spesimen



g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas B. Distribusi Ketenagaan Pengaturan dan penjadwalan pelaksanaan pelayanan / kegiatan sesuai dengan tupoksi dan hasil kesepakatan bersama dengan penanggungjawab kepala puskesmas dan pemegang program C. Jadwal Kegiatan Jadwal petugas laboratorium : No



HARI



1



SENIN



2



SELASA



3



RABU



4



KAMIS



5



JUMAT



6



SABTU



BAB III STANDAR FASILITAS



PETUGAS



A. Denah Ruang Persyaratan Ruangan Laboratorium Puskesmas Sarana laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan Laboratorium Puskesmas. Persyaratan sarana/ruangan Laboratorium Puskesmas dan kondisi Laboratorium Puskesmas Badegan adalah sebagai berikut: NO



KONDISI STANDART



KONDISI



MS



PUSKESMAS 1



Ukuran ruang minimal







3x4 m2, kebutuhan luas ruang disesuaikan



dengan



jenis pemeriksaan yang diselenggarakan oleh Puskesmas



2



Langit-langit berwarna







terang dan mudah dibersihkan.



3



Dinding



berwarna



terang, harus



keras,



tidak



berpori, kedap air, dan mudah dibersihkan



serta



tahan terhadap bahan kimia (keramik).







TMS



REKOMENDASI



4



Lantai harus terbuat







dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang, dan



mudah



dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia (epoxi, vinyl)



5



Pintu



disarankan Hanya memiliki satu



memiliki







daun pintu



lebar bukaan minimal 100 cm yang terdiri dari 2 dua daun



pintu



dengan



ukuran 80 cm dan 20 cm. Hanya terdiri dari 1 daun pintu



6



Disarankan







disediakan akses langsung (lubang/celah) pasien



bagi untuk



memberikan sampel dahak.



7



Kamar



kecil/WC







pasien laboratorium dapat bergabung



dengan



WC pasien Puskesmas. Ket :



MS



: Memenuhi Syarat



TMS



: Tidak Memenuhi Syarat



DENAH Tata Ruang Laboratorium Puskesmas (Denah sesuai kondisi puskesmas Badegan)



3



2 4 5



9



6 7



1



10 8 9 Keterangan: 1. kursi tunggu 2. pintu masuk 3. almari mikroskop 4. meja admin 5. kulkas 6. lemari reagen 7. lemari reagen cair 8. wastafel 9. meja pengambilan sample, pemeriksaan darah 10. meja pemeriksaan sputum



B. Standar Fasilitas Fasilitas laboratorium Puskesmas Badegan 1. Fasilitas dan sarana Laboratorium puskesmas Badegan berlokasi di belakang ruang KIA/KB yang terdiri 1 orang analis, di dalam ruangan tersebut terdiri dari : No



Nama Barang



Jumlah



1.



Meja administrasi



1



2.



Kursi sampling



1



3.



Meja pemeriksaan



2



4.



Almari mikroskop



1



5.



Almari reagen



2



No



Nama Alat



Jumlah



1.



Komputer



1 set



2.



Mikroskop



2



3.



Centrifuge



1



4.



Centrifuge Ht



1



5.



Rak dan pipet westergreen



1



6.



Kulkas



1



7.



Alat hemosmart gold



1



8.



Alat UA Sure



1



9.



Alat Multicare



1



10.



Alat On Call



2



2. Peralatan



BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN



A. Lingkup Kegiatan -



Kegiatan Pokok Mengadakan pelayanan laboratorium di puskesmas Badegan yang meliputi pemeriksaan darah rutin,



pemeriksaan urine sederhana,



masa perdarahan,



masa pembekuan, hitung sel, pemeriksaan feses sederhana, widal, gula darah, asam urat, cholesterol, trigliserid, HbsAg, HIV, malaria, tes kehamilan. -



Kegiatan penunjang Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data,



melaksanakan



evaluasi hasil kinerja kegiatan B. Metode a. Jika pasien berada di ruang UGD/Rawat Inap -



Petugas mengambil sample/bahan sesuai dengan form permintaan pemeriksaan yang telah di tulis oleh perawat jaga



-



Petugas membawa sample/bahan yang telah di peroleh ke ruang laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan



b. Jika pasien berasal dari poli rawat jalan -



Petugas menerima form permintaan pemeriksaan



laboratorium dari



pasien -



Petugas menyapa pasien sembari menerima form permintaan pasien



-



Petugas memanggil pasien sesuai urutan sembari menanyakan identitas pasien yang tercantum dalam form permintaan laboratorium



-



Petugas menjelaskan pemeriksaan apa yang akan dilakukan



-



Petugas



mengambil



sample/bahan



pada



pasien



sesuai



prosedur



pengambilan sample -



petugas menginformasikan lamanya waktu yang diperlukan dalam pemeriksaan tersebut



-



Petugas segera menganalisa bahan/sample yang telah di peroleh



-



Data pasien pada form permintaan pemeriksaan laboratorium dicatat pada buku register laboratorium



c. Penerimaan spesimen -



Petugas poli/UGD/rawat inap memeriksa dan mendata pasien yang akan periksa di laboratorium



-



Petugas poli/UGD/rawat inap mengarahkan pasien dan keluarga untuk datang



ke



laboratorium



dengan



menyertakan



form



permintaan



pemeriksaan laboratorium -



Petugas melakukan pengambilan specimen sesuai jenis pemeriksaan yang diminta



-



Petugas menampung spesimen pada tempatnya dan diberi label sesuai identitas pasien yang meliputi nama, alamat, jenis kelamin, dan tanggal pengambilan specimen



-



Petugas segera membawa sample ke ruang laboratorium berserta form permintaan pemeriksaan



-



Petugas laboratorium memeriksa kesesuaian identitas yang tertera pada specimen dengan data diri pasien yang tertera pada formulir permintaan pemeriksaan laboratorium



-



Petugas laboratorium membuatkan rincian biaya sesuai perbub dan menyerahkan kepada pasien untuk membayar di kasir



d. Spesimen sputum Petugas menyimpan sputum dalam bentuk sediaan slide dan memasukkan ke dalam kotak slide dan di simpan dalam suhu kamar C. Langkah Kegaiatan 1. Spesimen Darah Vena 



Petugas memakai sarung tangan,masker,jas lab dan menyiapkan alat yang akan digunakan







Petugas memasang tourniquet pada lengan bagian atas untuk memperjelas posisi vena







Petugas menggunakantangan kiri untuk meraba vena yang akan ditusuk







Petugas membersihkan vena yang akan diambil dengan menggunakan kapas alcohol 70%







Petugas menusukkan ujung jarum dengan menggunakan spuit pada posisi 45 derajat sampai darah masuk kedalam spuit kemudian lepaskan torniquet dan tarik bagian spuit sampai volume yang dikehendaki,







Petugas membolak balikkan tabung yang telah berisi darah kurang lebih 5 kali agar bercampur dengan anticoagulan



2. Spesimen Urine 



Petugas memakai sarung tangan,masker,jas lab



5.2.2. Petugas memberi pot



urine yang telah diberi label kepada pasien 



Petugas memberikan pengarahan kepada pasien untuk membuang urine yang pertama kemudian tampung urine tengah dengan jumlah yang diperlukan ,hindari urine mengenai lapisan tepi wadah. Pengumpulan urine berakhir sebelum aliran urine habis







Petugas mempersilahkan pasien ke kamar mandi







Petugas laboratorium menerima sample urine yang tertutup rapat dalam wadah



3. Spesimen Sputum 



Petugas memakai sarung tangan, masker, jas lab







Petugas laboratorium memberikan label pot sputum







Petugas laboratorium mejelaskan kepada pasien cara batuk yang benar







Petugas menganjurkan kepada pasien sebelum mengeluarkan sputum, pasien di anjurkan berkumur dengan air dan dilakukan pada pagi hari







Petugas meminta pasien untuk berdiri tegak atau duduk tegak







Petugas meminta pasien untuk napas dalam 2-3 kali kemudian batuk dan menapung dahak di pot sputum dengan cara mendekatkan wadah ke mulut untuk selanjutnya menutup pot dengan rapat







Petugas memberikan pot sputum untuk menampung dahak pasien







Petugas menerima sample dahak S-P-S (Sewaktu pertama,pagi,sewaktu kedua)



4. Spesimen darah kapiler 



Petugas memakai sarung tangan,masker,jas lab







Petugas lab menyiapkan autoclick yang telah diisi blood lancet yang baru







Petugas lab membersihkan ujung jari dengan kapas alcohol 70%







Petugas lab membiarkan menjadi kering kembali







Petugas lab memegang bagian yang akan ditusuk agar tidak bergerak dan rasa nyeri berkurang







Petugas lab menusuk dengan cepat memakai autoclick pada jari tengah dengan arah tegak lurus







Petugas lab apabila memakai anak daun telinga tusukan dilakukan di pinggir bukan disisinya.Tusukan harus cukup dalam







Petugas lab membuang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas kering, tetesan darah berikutnya di pakai untuk pemeriksaan







Petugas lab menekan bekas tusukan dengan kapas kering10.







Petugas lab melepaskan blood lancet dari autoclick dan membuang ke savety box



5. Spesimen Feses 



Petugas mengarahkan pasien untuk melakukan BAB dan pengambilan tinja sebesar ibu jari,dan di masukkan dalam wadah khusus yang telah diberi label







Petugas mengarahkan pasien agar sample yang didapat merupakan hasil dari defekasi spontan (tanpa bantuan obat pencahar)







Petugas memeriksa secara makroskopis warna, konsistensi, adanya darah, lendir, dll







Petugas meneteskan 2 tetes larutan eosin 2 % pada obyek glass







Petugas mengambil sample feses dengan lidi steril atau pipet tetes jika sample cair







Petugas meletakkan sample tersebut diatas obyek glas yang telah berisi larutan eosin 2%







Petugas mencampur sediaan kemudian tutup dengan deckglass







Petugas memeriksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x kemudian 40x







Petugas mencatat hasil pada blanko hasil dan diberikan ke pasien



BAB V LOGISTIK



A. PENGADAAN 1. Pengadaan barang logistik (reagen) di laboratorium Pengertian : bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium a. Petugas lab menghitung /merekap penggunaan reagen selama satu tahun b. Petugas lab membuat perencanaan kebutuhan reagen selama satu tahun c. Petugas lab melaporkan kebutuhan reagen kepada dinas kesehatan kota melalui petugas farmasi d. Petugas lab menerima reagen dari UPTD dinas kesehatan kota melalui gudang farmasi puskesmas e. Petugas lab menggunakan kaidah perputaran pemakaian reagen pertama masuk-pertama keluar yang masa kadaluarsa pendek di pakai dahulu 2. Pengadaan barang Alat Tulis Kantor Pengertian : barang ATK adalah sarana berupa alat rumah tangga, barang cetakan yang dibutuhkan sehari- hari untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium a. Petugas lab membuat daftar kebutuhan barang logistik setiap awal bulan, di tulis di bon permintaan yang memuat no, nama barang, banyaknya permintaan, banyak barang yang diberikan , keterangan b. Petugas menulis bon permintaan dibuat rangkap 2, lembar putih untuk kepala gudang dan lembar pink untuk user sebagai arsip c. Petugas mengajukan permohonan ke logistik umum d. Petugas logistik menerima barang yang datang e. Petugas logistik menyiapkan barang yang telah dipesan oleh petugas laborat untuk dapat segera diambil f.



Petugas logistik memberi barang sesuai permintaan



g. Petugas logistik menandatangani bon permintaan dan barang yang sudah diterima ditandatangani yang mengambil barang B. PENYIMPANAN a. Petugas lab menghitung /merekap penggunaan reagen selama satu tahun b. Petugas lab membuat perencanaan kebutuhan reagen selama satu tahun c. Petugas lab melaporkan kebutuhan reagen kepada dinas kesehatan kota melalui petugas farmasi d. Petugas lab menerima reagen dari UPTD dinas kesehatan kota melalui gudang farmasi puskesmas



e. Petugas lab menggunakan kaidah perputaran pemakaian reagen pertama masuk-pertama keluar yang masa kadaluarsa pendek di pakai dahulu



BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM



A.



Pengertian Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan petugas, pasien dan masyarakat sekitar



B.



Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien 2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan 3. Terlaksananya



program







program



pencegahan



sehingga



pengulangan kejadian yang tidak diharapkan



C. Tata laksana keselamatan pasien Tahap pra analitik a. Formulir permintaan pemeriksaan 



Identitas pasien







Identitas pengirim







Permintaan pemeriksaan yang jelas







Tanda tangan dokter/.perawat yang meminta pemeriksaan



b. Persiapan pasien Persiapan pasien harus sesuai persyaratan c. Pengambilan dan penerimaan spesimen Pengumpulan spesimen secara benar d. Penanganan spesimen 



Penerimaan spesimen







Kondisi penyimpanan spesimen harus tepat



e. Persiapan sample untuk analisa 



Kondisi sample dan volume harus memenuhi syarat







Perhatikan identifikasi sample



tidak



terjadi



Tahap Analitik a.



Persiapan Reagen 



Reagen harus memenuhi syarat







Tidak dalam masa kadaluarsa



b. Pipetasi reagen dan sample 



Semua peralatan laboratorium harus bersih dan memenuhi syarat







Kalibrasi pipet secara berkala







Lakukan pipetasi secara benar



c. Pemeriksaan 



Alat dan instrument harus berfungsi dengan baik



Tahap Pasca – Analitik a. Pembacaan hasil 



Penghitungan







Pengukuran







Identifikasi







Penilaian harus benar



b. Pelaporan hasil 



Hasil ditulis dengan jelas







Jangan sampai salah transkip



BAB VII KESELAMATAN KERJA



A.



PENGERTIAN Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan kerja



B.



TUJUAN



1. Terciptanya budaya keselamatan petugas 2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan 3. Terlaksananya



program







program



pencegahan



sehingga



tidak



terjadi



pengulangan kejadian yang tidak diharapkan



C. TATA LAKSANA KESELAMATAN KERJA PRA ANALITIK 1. Petugas mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi bahan infeksius pada kulit, mulut, mata atau luka, dengan memakai jas laboratorium, sarung tangan dan masker 2. Petugas mengumpulkan jarum dan semprit di tempat khusus dan cegah jangan sampai tertusuk jarum setelah pengambilan sample 3. Petugas memasukkan sample dalam wadah tertentu yang tahan bocor dan tertutup rapat dengan label identitas pasien 4. Petugas tidak boleh makan dan minum saat melakukan pemeriksaan laborat 5. Petugas menyimpan sample ke dalam almari es jika tidak segera dilakukan ANALITIK PENGGUNAAN PIPET 1. Petugas dalam melakukan pengolahan specimen/sample dan melaksanakan tes harus hati – hati dan menganggap bahan tersebut infeksius 2. Petugas mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi bahan infeksius dengan pemakaian alat pelindung diri 3. Petugas menggunakan alat bantu pipet ketika melakukan pemipetan 4. Petugas tidak meniup udara maupun mencampur bahan infeksius dengan cara menghisap atau meniup cairan lewat pipet 5. Tindakan jika terjadi tumpahan bahan kimia







Beritahu petugas keamanan kerja laboratorium dan jauhkan petugas yang tidak berkepentingan dan lokasi tumpahan







Upayakan pertolongan bagi petugas laboratorium yang cidera







Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan kimia yang mudah terbakar, segera matikan semua api, matikan peralatan listrik yang mungkin mengeluarkan bunga api







Jangan menghirup bau dan bahan yang tumpah



PETUGAS LABORATORIUM 1. Petugas menggunakan centrifuge sesuai instruksi pabrik 2. Petugas meletakkan centrifuge pada ketinggian tertentu agar dapat dijangkau serta dapat melihat ke dalam dan menempatkan tabung centrifuge dengan mudah 3. Petugas memeriksa rotor centrifuge dan selongsong secara berkala untuk melihat tanda korosi dan keretakan 4. Petugas menggunakan air untuk menyeimbangkan, tidak menggunakan NaCl atau hipoklorit karena bersifat korosif 5. Petugas



membalik



selongsong



setelah



memakai



centrifuge



agar



cairan



penyeimbang dapat mengalir keluar MENCEGAH PENYEBARAN INFEKSI 1. Lingkaran sengkelit harus penuh, panjang minimal 6cm 2. Usahakan tidak terjadi percikan ketika membakar dengan Bunsen 3. Dekontaminasi permukaan meja kerja dengan desinfektan setiap kali habis kerja



MENCEGAH TERTELAN DAN TERKENANYA KULIT SERTA MATA OLEH BAHAN INFEKSIUS 1. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun/desinfektan 2. Jangan menyentuh kulit atau mata ketika bekerja 3. Jangan makan, minum, merokok di dalam laboratorium 4. Jangan memakai kosmetik di laboratorium 5. Gunakan alat pelindung muka, mata jika terdapat percikan bahan infeksius saat bekerja PASCA ANALITIK 1. Hasil tes dikirim kepada pengirim secepatnya 2. Jarum/ benda tajam yang terkontaminasi masukkan ke dalam wadah bekas tusukan



3. Limbah cairan infeksius langsung dibuang ke wastafel yang langsung menuju ke pipa pembuangan akhir 4. Limbah padat infeksius ditampung dalam wadah sampah medis,sedangkan limbah padat non infeksius ditampung dalam wadah non medis PENANGANAN KEADAAN DARURAT DI LABORATORIUM a. Kebakaran 



Beri pertolongan pertama pada orang yang terkena, kalo perlu dipindahkan ke unit lain







Beri peringatan kepada orang yang berada di sekitar lokasi







Putus aliran listrik bila diperlukan padamkan dengan alat pemadam kebakaran yang ada di puskesmas







Tulis berita acara kejadian



b. Biakan atau specimen yang tumpah 



Tumpahan dan wadahnya ditutup dengan kain atau tissue yang dibasahi desinfektan







Kain tersebut dibuang dalam wadah medis







Wadah di desinfektan



c. Luka tusukan jarum 



Keluarkan darah dengan pijatan keras disekitar luka tusuk tadi di bawah pancuran air selama kurang lebih 1 – 2 menit







Tutup luka dengan kapas betadine, kemudian diplester atau dibalut







Tulis dalam berita acara kejadian dan kirim ke instalasi gawat darurat



d. Pecahan gelas 



Gunakan sarung tangan







Kumpulkan dengan forsep atau serokan







Masukkan dalam kantong plastic berwarna kuning







Buang sarung tangan ke dalam plastic tersebut







Tutup kantong, masukkan ke dalam wadah jarum







Cuci tangan



PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI 1. Masker N95 Langkah – langkah



a. Petugas menggenggam respirator dengan satu tangan posisikan sisi depan bagian hidung pada ujung jari – jari biarkan tali pengikat menjuntai bebas dibawah tangan anda b. Petugas memposisikan respirator dibawah dagu dan sisi untuk hidung berada diatas c. Petugas menarik tali pengikat respirator yang atas dan posisikan tali agak tinggi dibelakang kepala diatas telinga. d. Petugas menarik tali pengikat respirator yang bawah dan posisikan tali dibawah telinga e. Petugas meletakkan jari –jari kedua tangan anda diatas bagian hidung yang terbuat dari logam. f.



Petugas menekan sisi logam tersebut ( gunakan dua jari dari masing – masing tangan ) mengikuti bentuk hidung.



g. Petugas jangan menekan respirator dengan satu tangan karena dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif h. Petugas menutup bagian depan respirator dengan kedua tangan dan hati – hati agar posisi respirator tidak berubah i.



Petugas melepaskan masker dengan tidak menyentuh bagian depan masker karena telah terkontaminasi



j.



Petugas membuang ketempat limbah infeksius



2. Masker biasa Langkah – langkah a. Petugas mengambil masker yang bersih b. Petugas mengeratkan tali atau karet elatis pada bagian tengah kepala dan leher c. Petugas tidak memegang bagian dalam masker d. Petugas mengepaskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung e. Petugas mengepaskan dandi eratkan pada wajah dan dibawah dagu sehingga melekat dengan baik f.



Petugas memeriksa ulang pengepasan masker



g. Petugas melepaskan masker dengan tidak menyentuh bagian depan masker karena telah terkontaminasi h. Petugas melepaskan tali bagian bawah i.



Petugas melepaskan tali atau karet bagian atas



j.



Petugas membuang ketempat limbah infeksius



3. Kacamata pelindung Langkah – langkah a. Petugas mengambil kacamata pelindung yang bersih b. Petugas memegang bagian karet atau ganggang kacamata c. Petugas memasang pada wajah dan mata d. Petugas tidak menyentuh bagian dalam kacamata e. Petugas menyesuaikan agar pas f.



Petugas mengusahakan kacamata tidak mengganggu penglihatan



g. petugas melepaskan kacamata tidak memegang bagian luar kacamata karena telah terkontaminasi h. petugas memegang karet atau gagang kacamata i.



petugas meletakkan pada wadah yang telah disediakan untuk diproses ulang



j.



petugas dapat juga membuang kacamata kedalam limbah infeksius



4.



Pemakaian gaun atau apron Langkah – langkah a. Petugas mengambil gaun atau apron b. Petugas mengenakan gaun atau apron dari tangan kanan kemudian dilanjut tangan kiri c. Petugas menutupi badan sepnuhnya dari leher hingga lutut lengan hingga bagian pergelangan tangan d. Petugas menyesuaikan agar pas e. Petugas mengancingkan gaun atau apron secara tepat f.



Petugas melepaskan bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung telah terkontaminasi



g. Petugas membuka kancing gaun atau apron h. Petugas memegang bagian dalam gaun pelindung saja i.



Petugas membalik gaun pelindung



j.



Petugas melipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah yang telah disediakan untuk diproses ulang



k. Petugas dapat membuang ketempat limbah infeksius 5.



Pemakaian penutup kepala Langkah – langkah a. Petugas mengambil penutup kepala yang bersih b. Petugas jangan memegang bagian dalam c. Petugas memakai pelindung kepala sesuai ukuran d. Petugas menyesuaikan sehingga menutup semua rambut e. Petugas yang memakai hijab maka hijab harus dirapikan sehingga tidak ada bagian hijab yang keluar f.



petugas melepaskan lepaskan pelindung kepala



g. petugas membalik penutup kepala h. petugas melipat atau gulung i. 6.



petugas membuang ketempat sampah infeksius



Pemakaian pelindung kaki Langkah – langkah a. Petugas mengambil pelindung kaki sesuai ukuran b. Petugas menggunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh ujung dan telapak kaki c. Petugas bisa menggunakan sepatu boot dari bahan kulit d. Petugas memakai sepatu yang bersih e. Petugas hanya menggunakan sepatu didalam kamar operasi atau pada saat pembuangan limbah f.



Petugas tidak boleh dipakai keluar dengan memakai sepatu pelindung



g. petugas tidak dianjurkan memakai sandal, sepatu terbuka, telanjang kaki h. petugas selalu membersihkan sepatu tiap kali setelah digunakan i.



petugas menyimpan sepatu pelindung pada rak yang telah disediakan dalam keadaan siap pakai



7.



Pemakaian sarung tangan Langkah – langkah a. Petugas mencuci tangan sesuai prosedur 6 langkah



b. Petugas membuka pembukus sarung tangan dengan hati – hati pilih yang sesuai ukuran c. Petugas menghindarkan sarung tangan terkontaminasi objek tidak steril d. Petugas dengan jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka lipatan sarung tangan bagian atas dan masukkan tangan non dominan denga posisi terlentang, masukkan jari secara pelan – pelan e. petugas memakai sarung tangan sebelah kiri menggunakan 4 jari tangan dominan, masukkan dalam lipatan sarung tangan ( bagian luar ), segera masukkan tangan non dominan secara pelan – pelan f.



petugas melepaskan sarung tangan yang masih dipakai kedalam larutan klorin



g. petugas menggosokkan untuk mengangkat bercak darah atau cairan tubuh lainnya yang menempel h. petugas memegang salah satu sarung tangan pada lipatan lalu tarik kearah ujung jari – jari tangan sehingga bagian dalam dari dalam dari sarung pertama menjadi sisi luar i.



petugas jangan membuka sarung tangan sampai terlepas sampai sekali, biarkan bagian masih berada pada tangan sebelum melepas sarung tangan yang kedua. Hal ini penting untuk mencegah terpaparnya kulit tangan yang terbuka dengan permukaan sebelah luar sarung tangan



j.



petugas membiarkan sarung tangan yang pertama sampai disekitar jari – jari, lalu pegang sarung tangan yang kedua pada lipatannya lalu tarik kearah ujung jari hingga bagian dalam sarung tangan menjadi sisi luar. Demikian dilakukan secara bergantian



k. petugas secara bersamaan dan dengan sangat hati – hati melepas sarung tangan tadi ketika sampai di ujung jari l.



Petugas perlu memperhatikan bahwa tangan yang terbuka hanya boleh menyentuh bagian dalam sarung tangan Petugas mencuci tangan setelah sarung tangan dilepas sesuai prosedur 6 langkah PEMELIHARAAN KESEHATAN TENAGA KESEHATAN Pengertian : pemeliharaan petugas kesehatan yang bekerja pada tempat beresiko tertularnya penyakit Tujuan :



untuk mengurangi bahkan menghilangkan cedera dan penyakit yang



diakibatkan oleh pekerjaan.di Laboratorium Kebijakan



: pemeriksaan 1. Pemeriksaan darah 2. Ro Photo thorax 3. Imunisasi



Prosedur



: 1. Pemeriksaan darah setiap 6 bulan sekali 2. Ro photo thorax setiap 1 tahun sekali 3. Imunisasi sesuai bostar



KESELAMATAN LINGKUNGAN a. Limbah cair Yang termasuk limbah cair adalah : pelarut organik bahan kimia untuk pengujian, bekas pencucian alat dan specimen (darah dan cairan tubuh),cairan bekas pencucian alat langsung dialirkan lewat wastafel yang langsung terhubung dengan pipa pembuangan akhir limbah organik b. Limbah padat Yang termasuk limbah padat adalah : peralatan habis pakai seperti jarum suntik, sarung tangan, kapas, botol spesimen, kemasan reagen, sisa spesimen, dan kertas bekas. Jarum suntik dan sisa benda tajam lainnya di tampung dalam wadah disposafendan dibuang ketempat pembuangan akhir limbah Sarung tangan, kapas, botol spesimen, kemasan reagen dan lainnya di tampung dalam bak sampah medis



BAB VIII PENGENDALIAN MUTU A. Pengendalian Mutu Internal 1. Cara Pengendalian 



Menyediakan katalog pemeriksaan berisi : persyaratan pasien dan jenis spesimen







Cara pengambilan dan volume







Pengiriman dan penyimpanan volume







Menyediakan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berkaitan dengan pelayanan laboratorium







Menyediakan pedomann – pedoman antara lain : pengambilan spesimen yang benar, persyaratan spesimen, persyaratan pasien, persyaratan sample







Melaksanakan dan mengevaluasi program qualiti kontrol







Pengawasan dan monitoring kegiatan harian untuk mengurangi kesalahan – kesalahan yang mungkin muncul







Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk staf laboratorium



B. pengendalian Mutu Eksternal Pemantapan mutu external adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium ( BLK ) guna memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu Penyelenggaran pemantauan mutu eksternal diharapkan semua laboratorium milik pemerintah dan swasta mengikutinya dihubungkan akreditasi milik pemerintah dan ijin untuk laboratorium swasta Pemantapan mutu eksternal diselenggarakan pada tingkat nasional dan tingkat wilayah/propinsi. PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL YANG TELAH DIIKUTI Sampai saat ini laboratorium puskesmas badegan telah mengikuti kegiatan pemantapan mutu eksternal yang diselenggarakan oleh BBLK propinsi jawa timur dan BP4 Madiun



1. Pemantapan mutu eksternal dalam bidang crosscheck slide BTA yang dilakukan oleh dinas Kesehatan kabupaten ponorogo bekerja sama dengan BP4 Madiun 2. Pemntapan mutu eksternal dalam bidang urine yang diselenggarakan oleh BBLK tingkat propinsi



BAB XI PENUTUP



Pedoman pelayanan laboratorium puskesmas badegan ini mempunyai peranan penting sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan sehari hari tenaga laboratorium yang bertugas sehingga meningkatkan mutu pelayanan khususnya pelayanan di laboratorium. Penyusun pedoman pelayanan laboratorium ini adalah langkah awal kesuatu proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.kami menyadari bahwa pedoman pelayanan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami menerima saran dan kritik guna menyempurnakan pedoman ini. Akhir kata semoga pedoman pelayanan laboratorium ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.