Pedoman Pelayanan Nifas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Lifa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam



ruang



lingkup



kebidanan,



seperti



permasalahan



kehamilan,



persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut. Maka dari itu, diperlukan pelayanan yang bersifat khusus berupa asuhan kebidanan. Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggungjawab bidan dalam pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki butuhan dan atau masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita, dan pelayanan kesehatan masyarakat). Masa nifas adalah masa pasca persalinan. Bagi beberapa perempuan, masa nifas adalah masa yang tidak mudah. Belum lagi anggapan dan mitos yang beredar membuat para ibu semakin bingung menjalani hari-hari di masa nifas. Proses pemulihan rahim dan alat-alat reproduksi membutuhkan waktu yang berbeda bagi tiap orang. Involusi erat kaitannya dengan masa nifas. Involusi adalah proses mengecil kembali rahim ke ukuran semula. Hal ini tentunya terjadi berangsur-angsur. Namun, masa nifas bukan hanya masa pemulihan ragam instrument reproduksi belaka. Kala ini, banyak ibu yang harus bersiap menghadapi tantangan baru menjadi seorang ibu. Bukan hal mudah membiasakan diri untuk berperan sebagai ibu. Di dalam penulisan makalah ini, penulis menjabarkan tentang asuhan kebidanan yang penulis khususkan pada ibu nifas. Sehingga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan belajar baik untuk penulis maupun orang lain.



1.2 Rumusan Masalah 1.



Apa yang dimaksud dengan Nifas ?



2.



Apa yang dimaksud dengan Standar Pelayanan Kebidanan ?



3.



Bagaimana Standar Pelayanan Kebidanan pada Ibu Nifas?



1.3 Tujuan 1.



Pasien dapat mengerti tentang Nifas.



2.



Pasien dapat mengenal Standar Pelayanan kebidanan .



3.



Pasien dapat mengetahui Standar Pelayanan Kebdanan pada Ibu Nifas.



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Nifas



2.1.1 Nifas Nifas adalah masa dimulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira – kira enam mingggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali sebelum ada kehamilan dalam waktu tiga bulan ( Hanifa, 2005 : 237 ). Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2005 : 122 ). 2.1.2 Tujuan Masa Nifas a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik. b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat. d. Memberikan pelayanan keluarga berencana. Asuhan masa nifas diperlukan pada peiode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan tejadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjasi 24 jam pertama. Masa neonatus merupakan masa kritis dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi masa nifas dapat mencegah kematian beberapa ini. (Saifuddin, 2006:122) 2.1.3 Tahapan Masa Nifas Tahapan masa nifas dibagi menjadi tiga, yaitu : (Ambarwati, E.R, dkk, 2009:3) a.



early puerperium (masa jam pertama setelah melahirkan)



b.



Intermediate puerperium (masa 1 sampai 7 hari setelah persalinan).



c.



Late puerperium (masa 7 hari sampai 40 hari setelah persalinan)



2.2 Standar Pelayanan Kebidanan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan yaitu standar pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawab



profesi



bidan



dalam



sistem



pelayanan



yang



bertujuan



untuk



meningkatan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat (Depkes RI, 2001: 53). Standar layanan kebidanan merupakan suatu alat organisasi untuk menjabarkan mutu layanan Kebidanan ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang yang terlibat dalam layanan kebidanan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia layanan kebidanan, penunjang layanan kebidanan , ataupun manajemen organisasi layanan kebidanan, dan akan bertanggung gugat dalam menjalankan tugas dan perannya masingmasing. Sehingga, Standar Pelayanan Kebidanan Dasar adalah norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Syarat standar Pelayanan Kebidanan : 1.



Dapat diobservasi dan diukur



2.



Realistik



3.



Mudah dilakukan dan dibutuhkan



Format Standar Pelayanan Kebidanan ·



Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan



· · ·



Melindungi masyarakat Sebagai pelaksanaan, pemeliharaan, dan penelitian kualitas pelayanan Untuk menentukan kompetisi yang diperlukan bidan dalam menjalankan praktek sehari-hari.



·



Sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan pengembangan pendidikan (Depkes RI, 2001:2)



2.2 Standar Pelayanan Kebidanan Nifas



Standar 13 : perawatan bayi baru lahir • Pernyataan standar: Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontan mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah dan menangani hipotermia. Tujuannya adalah menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya pernafasan serta mencegah hipotermi, hipoglikemi dan infeksi. Dan hasil yang diharapkan adalah bayi baru lahir menemukan perawatan dengan segera dan tepat.Bayi baru lahir mendapatkan perawatan yang tepat untuk dapat memulai pernafasan dengan baik. Standar 14: penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan • Pernyataan standar: Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang di perlukan. Tujuannya adalah mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersih dan aman selama persalinan kala empat untuk memulihkan kesehatan ibu dan bayi.Meningkatan asuhan sayang ibu dan sayang bayi. Memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah persalinan dan mendukung terjadinya ikatan batin antara ibu dan bayinya. Standar 15: pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas • Pernyataan standar: Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu ke dua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang



mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, ;erawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB. Tujuannya adalah memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan memberikan penyuluhan ASI eksklusif.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Standar Pelayanan Kebidanan Dasar adalah norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Standar Pelayanan Kebidananan terdiri dari 24 Standar. Standar pelayanan kebidanan digunakan untuk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalankan praktik sehari-hari. Standart pelayanan kebidanan juga dapat digunakan untuk: 1.



Menilai mutu pelayanan



2.



Menyususn rencana diklat bidan



3.



Pengembangan kurikulum pendidikan bidan Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan



berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 – 8 minggu atau dalam agama islam disebut 40 hari, tahap- tahap masa nifas meliputi : puerpurium dini, puerpurium intermedial, remot puerpurium. Tujuan dari masa nifas yaitu untuk mengetahui kesejahtraan ibu dan bayi, baik dari kesehatan, kebersihan , nutrisi, pemberian ASI, tanda bahaya masa nifas, perdarahan, cara mencegah hipotermi pada bayi. 3.2 Saran Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai standar pelayanan Nifas . Serta bermanfaat bagi institusi/bidan sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan dalam meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan.



PEDOMAN RUANGAN NIFAS



PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS POLEANG