Pemanfaatan Moodle, E-Learning Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMANFAATAN MOODLE, E-LEARNING DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5 GLOURRY FEBY ZEVANNY



( 200204022)



DENDRI CRISTIANI SIMBOLON



( 200204012)



REGITA PRATIWI SITUMEANG



(200204043)



FRANS SANTO SIMBOLON



( 200204021)



RAMANDA SANIRA



( 200204039)



ONA RISKA



( 200204038)



ROYMANTA EVENRY HOTMANDO SIANTURI



( 200204046)



JULI JERNIH HULU



( 200204028)



EGI ANANTA KETAREN



( 200204015)



DOSEN PENGAJAR : Ns. Erwin Silitonga, S.Kep., M.Kep FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA 2021/2022



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PEMANFAATAN MOODLE, E-LEARNING DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN” materi Sistem Informasi Keperawatan tepat waktu. Makalah Sistem Informasi Keperawatan ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan di Universitas Sari Mutiara Indonesia. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu] selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni oleh kami . kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.



Penulis



Kelompok 2



i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.........................................................................................................i DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................ii 1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................1 1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................................1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................2 2.1 Pemanfaatan moodle, e-learning dalam pemberian asuhan keperawatan.....................5 BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................6 Kesimpulan..........................................................................................................................7 Saran....................................................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................iii



ii BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang E-learning menurut Hartley (Wahono, 2008) merupakan suatu jenis belajarmengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke pembelajar dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan lain. Dalam pengembangannya berdasarkan pendapat Haughey (Subari, 2007: http://subaridar gombez .wordpress.com /2008/07/29/mendesain-model-e-learning-yang-menarikdan interaktif), e-learning dapat digunakan sebagai media pada pembelajaran tatap muka saja, tatap muka dan jarak jauh menggunakan internet online, dan sepenuhnya jarak jauh menggunakan internet online. Melalui E-Learning Berbasis MOODLE dalam penelitian ini adalah suatu rancangan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran, merancang bahan, dan membimbing tindakan/aksi pengajar. Pembelajaran yang dimaksud di sini adalah pembelajaran mengungkapkan gagasan secara tertulis ke dalam bentuk laporan hasil pengkajian terhadap pasien/klien berdasarkan kasus penyakit yang diberikan pengajar mencakup: identitas pasien/klien, penanggung jawab pasien/klien, serta riwayat kesehatan pasien/klien. Adapun dalam pelaksanaannya proses pembelajaran menggunakan fasilitas pendukung berupa sistem aplikasi MOODLE versi 1.9 yang dilaksanakan secara tatap muka di kelas dan jarak jauh (online). Sistem dan aplikasi MOODLE versi 1.9 tersebut dapat diakses kapan saja sehingga memberikan kemudahan interaksi baik antara pengajar dengan mahasiswa maupun antara sesama mahasiswa. Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan sistem aplikasi MOODLE versi 1.9 tersebut, adalah: 1) penyajian bahan, yaitu: materi pelajaran, jadwal pelajaran, silabus, dan rencana



pembelajaran; 2) fasilitas layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila mengalami kesulitan, yaitu: layanan forum diskusi, chatting, e-mail, kuis, dan berita, serta 3) penilaian online. Dalam penelitian ini yang dijadikan alat ukur model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE mengacu pada pendapat Joyce dan Weil (1980: 1) yaitu: orientasi model, model pembelajaran (sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem penunjang), penerapan, dampak instruksional, dan dampak penyerta. Mahasiswa keperawatan lebih menginginkan metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif. Fenomena tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam dunia keperawatan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik, interaktif dan tanpa batas. Lingkungan belajar yang inovatif dan interaktif dapat diperoleh dengan metode pembelajaran active learning. Active learning merupakan metode pembelajaran terbaik bagi orang dewasa (Popkess & McDaniel, 2011). Pada active learning, proses pembelajaran berfokus pada mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk proaktif dalam memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diinginkan. Mahasiswa secara tidak langsung diberikan motivasi untuk berusaha sekuat tenaga mendapatkan informasi dari berbagai sumber pembelajaran dengan panduan dan arahan dari dosen atau instruktur. Proses komunikasi berlangsung secara dua arah, tidak hanya sebatas mendengar secara pasif. Perubahan zaman sebagai akibat dari transformasi teknologi dan perkembangan sosial berjalan terus dan tidak dapat dihindarkan. Berbagai aspek kehidupan dituntut beradaptasi dengan perubahan zaman demi mempertahankan eksistensinya. Pendidikan sebagai salah satu aspek kehidupan harus mampu membangun sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan masa depan secara efektif dan efisien, dengan memanfaatkan seluruh aspek sumber daya yang ada termasuk



teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau dikenal dengan ICT (Information and Communication Technology). Pemanfaatan ICT untuk pendidikan dirasakan sebagai conditio sine quanon atau prasyarat mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Menurut Indrajut (Rokhman, 2009: 85), fungsi teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan



dapat



dibagi menjadi tujuh fungsi, yakni sebagai: 1) gudang ilmu, 2) alat bantu pembelajaran, 3) fasilitas pendidikan, 4) standar kompetensi, 5) penunjang administrasi, 6) alat bantu manajemen sekolah, dan 7) infrastruktur pendidikan. Salah satu pemanfaatan ICT di bidang pendidikan adalah e-learning. Secara harfiah e-learning yang terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronic’ bermakna elektronika, dan ‘learning’ bermakna pembelajaran. Jadi elearning berarti kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, makna e-learning memiliki banyak arti sesuai sudut pandang masing-masing ahli. Berdasarkan



Glossary



of



E-Learning



Terms



(Wahono,



2008:



http://



romisatriawahono.net / 2008 / 01 / 23 / meluruskan – salah – kaprah - tentang elearning/): ’E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar-mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone’. Menurut Hartley (Wahono, 2008: http://romisatria learning/):



wahono.net



’E-Learning



/2008/01/23/meluruskan-salah-kaprah-tentang-e-



merupakan



suatu



jenis



belajar-mengajar



yang



memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke pembelajar dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan lain’. Surjono (2009), menambahkan pengertian e-learning kini telah berkembang kepada penggunaan sistem dan penggunaan internet dalam pendidikan, yaitu suatu



pengelolaan pembelajaran melalui media internet atau web yang meliputi aspekaspek materi, evaluasi, interaksi, komunikasi, dan kerjasama. Penggunaan istilah e-learning pun sebelumnya telah berganti-ganti seperti Online Educational Delivery Applications (OEDA), Virtual Learning Environments (VLE), Web Learning Environments (WLE), Managed Learning Environments (MLE), atau Network Learning Environment (NLE) (Anggoro, 2005). Adapun istilah e-learning ditemukan oleh Jay Cross pada tahun 1998 (Mason dan Rennie, 2010: xii). Sejak dikenalkan istilah e-learning sampai kini masih bertahan dengan istilah tersebut. Walaupun telah bermuncullan istilah-istilah seperti blended learning, online learning, hybrid learning, mobile learning, enhanced learning atau bahkan experiential learning semua berasal dari e-learning yang diadaptasikan dengan situasi kondisi yang dihadapi. Menurut Mason dan Rennie (2010: xvii) setiap istilah terkait media apa pun yang sudah dipopulerkan akan mengalami perubahan berikut ini: awalnya hanya sebagai kata yang belum jelas; kemudian menjadi banyak sekali digunakan sehingga para pengguna awal tergerak untuk memantapkannya sebagai kata atau konsep baru, dan akhirnya istilah itu musnah tanpa bekas atau menemukan tempat yang sah sebagai penanda suatu ide atau praktik tertentu. E-learning menawarkan virtualisasi proses belajar-mengajar konvensional, seperti manajemen kelas, pembuatan konten, forum diskusi, sistem penilaian, sistem ujian dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar- mengajar melalui sistem software yang disebut Learning Management System (LMS) (Wahono, 2008: http://romisatria wahono.net /2008/01/23 /meluruskan- salahkaprah-tentang-e-learning/, 2008). Djuniadi (2005: 1) menyatakan berdasarkan hasil analisis dan pengamatan terhadap 67 buah produk LMS yang dikeluarkan EduTools, hanya lima buah LMS yang memperhatikan faktor pedagogik dalam pengembangan perangkat lunak



tersebut. Kelima LMS itu adalah MOODLE, Kewl, Fle, MimerDesk, dan Virtual-U. LMS MOODLE merupakan software yang paling mudah, sederhana, dan dapat diperoleh secara gratis untuk diterapkan di dunia pendidikan. Adapun MOODLE menurut Dougiamas (Adri, 2008: http://elearning. ft.unp.ac.id) merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang merupakan salah satu sistem aplikasi dalam e-learning untuk mengelola pembelajaran. Berdasarkan asal- usulnya nama MOODLE berasal dari singkatan Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environtment yang pertama kali dikenalkan oleh Martin Dougiamas seorang computer scientist dan edukator. Sesuai pendapat Surjono (2009: 6), MOODLE merupakan salah satu LMS yang dapat diperoleh secara bebas melalui http://MOODLE.org.



MOODLE



dapat



dengan



mudah



dipakai



untuk



mengembangkan dan memodifikasi sistem e-learning sesuai dengan kebutuhan. Saat ini terdapat lebih dari 28 ribu situs e-learning tersebar di lebih dari 186 negara yang dikembangkan dengan MOODLE. Keuntungan menggunakan e-learning termasuk didalamnya LMS MOODLE menurut Nurhayati dkk. (2008: 14), adalah memungkinkan pembelajaran menjadi lebih fleksibel tanpa dibatasi ruang dan waktu, memperhatikan pembelajar secara individual, dan dapat menghemat biaya. Sistem Pembelajaran mempunyai tujuan memfasilitasi antara mahasiswa dan dosen dalam proses belajar mengajar. Metode pembelajaran dalam kelas dirasakan kurang menarik dikarenakan komunikasi hanya berlangsung satu arah, sehingga ruang gerak mahasiswa keperawatan sulit untuk berkreasi dan berinovasi khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan ketrampilan keperawatan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan judul makalah ini maka rumusan masalahnya adalah pemanfaatan moodle, e-learning dalam pemberian asuhan keperawatan 1.3 Tujuan Penulisan



Tujuan penelitian ini, yaitu untuk: 1.



mengetahui rancangan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE di Keperawatan;



2.



mengetahui



proses



pembelajaran



menulis



karya



ilmiah



dokumentasi



keperawatan menggunakan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi



keperawatan



melalui



e-learning



berbasis



MOODLE



pembelajaran



menulis



karya



di



Keperawatan; 3.



mengetahui



keefektifan



model



ilmiah



dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan mahasiswa; 4.



mengetahui respons pengajar dan mahasiswa terhadap model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE;



5.



mengetahui karakter yang dapat dibangun mahasiswa setelah perlakuan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui elearning berbasis MOODLE.



1.4 Manfaat Penulisan Manfaat penelitian ini terdiri atas manfaat teoretis dan manfaat praktis yang dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis dari penelitian ini, yaitu: a. dapat memperkaya kajian pembuatan dokumentasi keperawatan tidak hanya dari sudut pandang ilmu keperawatan, tetapi dikaji pula dari sudut pandang ilmu bahasa, khususnya dalam penerapan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar; b. dengan adanya penelitian ini, secara teoretis dapat memperkaya kajian bahasa Indonesia, khususnya dalam bidang keperawatan yang menungkinkan adanya bahasa Indonesia untuk tujuan khusus, yaitu bahasa Indonesia untuk keperawatan. c. peneliti dapat mengetahui keefektifan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE; d. dengan



pemanfaatan



pembelajaran



menulis,



e-learning khususnya



berbasis menulis



MOODLE karya



pengayaan



ilmiah



keperawatan dapat bertambah ditunjang pembelajaran berbasis ICT.



teori



dokumentasi



didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu; e. memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.



2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Manfaat bagi Peneliti Dengan dilaksanakannya penelitian ini, manfaat yang dapat peneliti peroleh yaitu: 1) mengetahui kemampuan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan mahasiswa secara nyata, untuk dapat memberikan masukan positif terhadap para pengajar pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan; 2) mengetahui keefektifan pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE. b. Manfaat bagi Mahasiswa Bagi mahasiswa pelaksanaan penelitian ini: 1) dapat memberikan bimbingan dan perhatian yang lebih intensif dan individual khususnya dalam pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan dari pengajar; 2) dapat mengembangkan fleksibilitas belajar yang tinggi sesuai keinginan dan kesiapan belajar masing-masing mahasiswa; 3) mahasiswa dapat menjalin komunikasi secara berkesinambungan baik kepada pengajar maupun sesama teman di dunia maya ketika mengalami masalah



penulisan karya ilmiah, khususnya dokumentasi keperawatan sekalipun kontrak mata kuliah bahasa Indonesia telah berakhir; mendapat pengalaman belajar melalui internet yang dapat menjadi bekal dikemudian hari baik pada saat kuliah maupun terjun ke dunia kerja dalam mengakses berbagai informasi di dunia maya, mengirim dan menerima e-mail, chatting, forum diskusi, dan membaca berita. c. Manfaat bagi Para Peneliti Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai perbandingan.



iii BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemanfaatan moodle, e-learning dalam pemberian asuhan keperawatan Penerapan Hybrid E-Learning dalam Pendidikan Keperawatan Hybrid e-learning (HBEL) merupakan situs belajar berbasis e-learning atau online learning. Hybrid e-learning disingkat HBEL adalah sebagai produk e-learning yang didesain untuk pembelajaran model hybrid yaitu sebuah model pembelajaran yang menggabungkan beberapa metode pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengalaman yang paling efektif dan efisien dengan cara menggabungkan pertemuan konvensional atau tatap muka (face to face) di kelas dengan pengelolaan lingkungan e- earning secara integrasi. Hybrid elearning di desain khusus bagi siswa terutama keperawatan yang dalam implementasinya sangat memperhatikan integrasi aspek terpadu yaitu mengintegrasikan elemen interface elearning



dalam



desain



pembelajaran



hybrid



melalui



pendekatan



teori



belajar



konstruktivistik, behavioristik dan kognitif, dalam rangka menciptakan pembelajaran yang berlangsung efektif.



Indikator Hybrid e-learning



Dalam mewujudkan sebuah system pembelajaran e-learning, penggunaan e-learning yang berkualitas harus mempunyai kriteria indicator. Menurut Savic et al (2011) terdapat tiga jenis indicator yaitu indicator structural, indicator praktek dan indicator kinerja. Indikator Struktural menilai enable'. DasarEnableradalah sumber daya yang tersedia untuk institusi yangmemungkinkannya untuk melaksanakan misi dan tujuannya. Hal tersebut meliputi: kompetensi kelembagaan dan sumber daya manusia, platform teknologi dan alat-alat, tata kelola serta struktur manajemen. Pada indicator praktek, mengevaluasi cara-cara



institusidalam memanfaatkan sumber dayanya. Mereka menilai praktik kerja dan proses kegiatan institusi. Mereka berfokus kepada strategi bisnis organisasi, sasaran dan kebijakan akses, pendekatan pedagogis nya. Sedangkan indikator kinerja menilai hasil interaksi antara praktek kerja dan enabler. Mereka fokus pada hasil dan dampak, sepertihasil belajar, biaya, manfaat, dan efektivitas teknis.



Tipe Pembelajaran e-learning



Setiap system pembelajaran yang efektif, membutuhkan tipe pembelajarn yang tepat. Tsai, seorang associate professor di Chin Yun University melakukan penelitian dengan judul A Hybird e-learning model incorporating some of the principal learning theories.



Desain Hybird e-learning pun digambarkan secara serupa oleh Tsai, seperti gambar dibawah ini:



Contoh lainnya ialah:



iv BAB III KESIMPULAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil pada penggunaan hybrid e-learning pada pendidikan keperawatan, adalah:



1.Sistem pembelajaran yang dirancang dengan melibatkan IT, memudahkan peserta didik dan pendidik karena mudah mengakses dengan jaringan internet dan meningkatkan motivasi dengan pembelajaran yang inovatif 2.Beberapa tipe pembelajaran yang diterapkan dalam hybrid e-learning sangat sesuai diterapkan dalam pendidikan keperawatan, yaitu dapat dengan case study kondisi klinis pasien bahkan sampai ke learning in community. Melalui E-Learning Berbasis MOODLE dalam penelitian ini adalah suatu rancangan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran, merancang bahan, dan membimbing tindakan/aksi pengajar. Pembelajaran yang dimaksud di sini adalah pembelajaran mengungkapkan gagasan secara tertulis ke dalam bentuk laporan hasil pengkajian terhadap pasien/klien berdasarkan kasus penyakit yang diberikan pengajar mencakup: identitas pasien/klien, penanggung jawab pasien/klien, serta riwayat kesehatan pasien/klien.



Saran Bahwa pemanfaatan moodle, e-learning dalam pemberian asuhan keperawatan itu perlu untuk diterapkan dalam peserta didik dan pengajar. kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses



bahan- bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan pengajar setiap saat. Dengan demikian, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. khususnya keterampilan menulis pada jenjang perguruan tinggi dirasakan perlu pemanfaatan e-learning berbasis MOODLE. Terutama bagi mahasiswa Akademi Keperawatan yang hampir sebagian waktu belajarnya dilaksanakan di lahan praktik, sehingga waktu untuk melaksanakan bimbingan menulis relatif kecil.



DAFTAR PUSTAKA Lee, Youn Mee et al. (2009). What drives students’ self-directed learning in a hybrid PBL curriculum. Advance in Health Science Education 15:425 – 437



Lee, Benjamin dan Gleen Flores. (2012). The Hybrid Hospitalist Teaching Service: An Innovative Model for Individualized Learning, Patient Case-Mix, and Medical Student and Resident Education. Clinical Pediatric Journal. 51(4) 321 – 331



Martyn, Margie. (2003). The Hybrid Online Model: Good Practice A Hybrid Approach to online learning offers important lessons for instutitions entering the online area. Dimuat Educause Quarterly coloum number 1.



Savi, Suzana et al. (2011). Hybrid Model For e-Learning Quality Evaluation. Belgrade: University of nis.



Tsai, August. (2011). A Hybrid E-Learning Model Incorporating Some Of The Principle Learning Theorist. Society and Personality Research 39 (2)145 – 152.



Younis, Raymon Aa (2011). Internationalization, Blended Learning, Diverse Cultures. Australia: International Journal Of Art and Sciences.ISSN: 1944-6934 :: 4(8):251–258



Eales, Brenda A and Fred. G Biddle. (2006). Hand Preference Training in The Mouse Reveal Key Elements Of Its Learning and Memory Process and Resolves The Phenotypic Complexity in The Behaviour. NRC Research Press Canada.



Hakken, David et al. (2007). The Internet as a Library-of-People: For a Cyberethnography of Online Groups. Forum Qualitative Sosial Research volume 8 No 3 Art 33.



Furman dan David A. Cook. (2008). E-Learning: Is There Anything Special About the “e)?. Perspectives in Biology and Medicine, volume 51, number 1 (winter 2008):5–21 The Johns Hopkins University Press



Koppaka, Ram et al. (20120). Integrating Public Health-Oriented E-Learning Into Graduate Medical Education. American Journal of Public Health Vol 102, No. S3



An Ho, Li. (2009). The Antecendents of e-learning outcome: An Examination Of System Quality, Technology Readiness, and Learning Behaviour. Proquest Sosiology fall 2009 ; 44 ; 175 pg 581.



https://www.kompasiana.com/rennywulan04/551c0e21a33311e62bb65ae8/penerapanhybrid-e-learning-dalam-pendidikan-keperawatan http://repository.upi.edu/8366/2/t_ind_0907896_chapter1.pdf