Pemangkasan Tanaman Durian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ada beberapa cara pemangkasan yaitu pemangkasan cabang primer, pemangkasan peremajaan dan pemangkasan pemeliharaan, dan sisi pemangkasan dalam yang dilakukan pada peremajaan akan menunda masa panen karena tanaman memerlukan waktu untuk rehabilitasi. Di tinjau dari aspek fisiologis tanaman, pemangkasan yang demikian disertai dengan pembersihan seluruh komponen untuk asimilasi adalah suatu hal yang sangat drastis dan akan menyebabkan terjadinya stagnasi pertumbuhan berikutnya (Zulkifli Hasan 2001). Pemangkasan dapat mendorong lebih cepat tumbuhnya tunas baru, yang berpotensi untuk berbunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan selain dapat menngkatkan hasil bunga juga dapat memperbaiki kualitas bunga dan penampilan atau figur tanaman mnjadi lebih baik tetapi juga dapat mengadakan produksi bunga menurun (Satsijah 2008). Tunas lateral merupakan subyek pengamat korelasi oleh tunas apikal, sehngga jka tunas apikal dipangkas maka hanya tunas lateral paling atas yang tumbuh dengan cepat sehingga tunas basal tetap terhambat. Penghambatan tunas lateral tergantung pada konsentrasi hormon auksin yang diberikan pada permukaan batang yang di potong. Sebuah pemberian auksin eksogen pada sebuah tanaman yang dipotong akan merangsang pertumbuhan pucuk tanaman (Wilkins 2004 ). Pada tanaman buah di kenal teknik pemangkasan bertujuan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan produksi tanaman buah. Pemangkasan mampu menjaga kelembaban tanaman sehingga tdak mudah terserang hama dan penyakit. Dominasi pucuk dapat dihilangkan dengan pemangkasan. Auksin dibentuk ujung batang dan ujung akar dar mana ia bergerak ke bagian lain dari tanaman hasil akhir konsentrasi auksin berhubungan dengan pemangkasan, pertumbuhan dan juga dferensiasi jaringan dan alt-alat (Anonim 2010) Untuk mendapatkan tomat yang seragam hanya memihara dua cabang utama yang tumbuh pada batang utama. Setelah tumbuh beberapa daun biasanya tanaman tomat akan



1



membentuk dua cabang dan tunas-tunas yang tumbuh pada ruas percabangan. Tunastunas yang tumbuh pada cabang yang dipelihara dilakukan pemotongan. Pemotongan tunas yang tumbuh pada percabangan dilakukan dan harus dapat membedakan apakah yang tumbuh tersebut merupakan tunas atau calon bunga. Kalau yang tumbuh calon bunga jangan dlakukan pemotongan ketika tunas masih kecil (Anonim 2009). Pemangkasan dilakukan dengan memngkas habis semua ujung-ujung ranting tempat keluarnya bunga/ buah. Pemangkasan ujung-ujung ranting akan merangsang keluarnya tunas-tunas baru yang jumlahnya akan lebih banyak dari jumlah tunas sebagai ujung ranting. Selain itu akan memudahkan pemeliharaan dengan mempertahankan tinggi tanaman yang tetap pendek, tidak tinggi menjulang atau tumbuh terlalu melebar ke arah samping sehingga menghabiskan banyak tempat untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Pangkas habis pula semua tunas air yang muncul serta membuang semua ranting kering yang mati. Rantng kering ni biasanya menjadi tempat yang menyenangkan bagi pertumbuhan beberapa jenis hama dan penyakit, khususnya hama penggerek batang (Dwijoseputro 1990). Menurut Sutomo (2005), tanaman tomat memerlukan perhatian khusus dalam pemeliharannya. Pemeliharaan tanaman yang dilakukan kurang baik maka kemungkinan kegagalan panen adalah besar.



Bila pertumbuhan tanaman bertambah tinggi maka



tanaman perlu diberi turus untuk menopang tanaman tersebut agar tidak rebah. Turus dibuat sesuai varietas yang ditanam.



Turus ditancapkan di dekat tanaman tomat,



kemudian batang tanaman diikat cukup longgar sehingga tanaman tersebut cukup leluasa berkembang



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pemangkasan dan Pelatihan Tanaman Durian Pemangkasan (purining) adalah tindakan pembuanga bagian-bagian tanaman seperti cabang atau ranting dengan mendapatkan bentuk tertentusehingga dicapai tingkat efisiensi yang tinggi di dalam pemanfaatan cahaya matahari, mempermudah pengendalian hama penyakit serta mempermudahpemanenan. Pemangkasan adakalanya berguna untuk mengurangi beban buah yang terlampau lebat sehingga didapatkan buah dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Sementara itu, pelatihan (training) adalah tindakan pengarahan pertumbuhan tanaman dengan tujuan memperbaiki penampilan tanaman.Pelatihan dapat dilakukan dengan hanya sekedar memberi penopang agar tanamandapat tumbuh normal, atau dengan melenturkan, membengkokkan, melilitkantanaman atau dapat pula dengan mengikat tanaman tersebut pada suatu struktur penunjang. Tindakan pelatihan dan pemangkasan perlu dilakukan terhadap tanaman buah-buahan berkayu tahunan (umur produktif 20 40 tahun). Di dalam praktiknya, seringkali tindakan pelatihan digabung atau dbilakukan bersamaan dengan tindakan pemangkasan. Hal ini dilakukan dalam rangka pemeliharaan tanaman. Dalam praktik pemangkasan dan pelatihan digunakan beberapa terminologi yaitu pemancungan dan penjarangan. Pada pemancungan (heading back), tidak semua pucuk atau cabang dibuang, tetapi dipotong pada berbagai jarak dari ujung. Prosedur ini merangsang tumbuhnya pucuk-pucuk baru dari mata tunas di bawah potongan dan menekan pertumbuhan terminal dari cabang yang bersangkutan.Sedangkan pada penjarangan (thinning out), seluruh pucuk atau cabang dipotong pad titik pertautannya dengan cabang yang lebih besar (atau lebih tua). Penjarangan bertujuan untuk memperbaiki bagian-bagian yang terlalu rimbun ataumembuang cabang-cabang yang mengganggu atau tidak berguna. A.Macam-Macam Pemangkasan Berdasar umur tanaman, pemangkasan dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu pemangkasan pada pembibitan, pemangkasan tanaman yang belum menghasilkan, dan



3



pemangkasan tanaman yang sudah menghasilka.Sedangkan berdasarkan tujuannya, pemangkasan tanaman hortikultura pohon dapat dikelompokkan menjadi : 1.



Pemangkasan mengendalikan ukuran tanaman Pemangkasan untuk mengendalikan ukuran tanaman merupakantindakan yang



sangat perlu untuk dilakukan, mengingat tanaman tahunan (seperti pohon buah-buahan dan tanaman hias pohon) tumbuh secara terus menerus. Apabila ukuran tanaman tidak dikendalikan, maka dapat mempengaruhi nilai-nilai estetika ataupun asas manfaatnya. Misalnya,untuk mrmpermudah pemanenan buah, maka ukuran tanaman hendaknya tidak terlalu tinggi agar mudah terjangkau. Dengan demikian, perludilakukan pembuangan secara selektif terhadap bagianbagian



vegetatif



tertentu



pada



tanaman



untuk



mempertahankan



ukuran



optimalnya.2.Pemangkasan untuk mengendalikan bentuk tanamanPemangkasan ini berkaitan erat dengan kekuatan struktural individutanaman tersebut. Kekuatan struktural ini dapat diperoleh denganmembuang cabang-cabang yang membentuk sudut tajam sehingga



menyisakan



cabang-cabang



dengan



sudut



yang



tumpul/lebar.



Percabangandengan sudut tajam/sempit cenderung mudah patah bila mendapat tekanankarena tidak adanya kambium yang sinambung dan adanya kulit kayu atau parenkim yang terjepit pada ketiak batang.Pangkas bentuk ada 3 tahap, yaitu : Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujandengan memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanahdan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar. Tahap II: pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yangtumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1-2 ruasatau pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabangdipelihara 3 tunas, namun jika tunas yang ada lebih dari 3, maka tunas tersebut akan dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 - 9. Tahap III : Ketika tanaman sudah berumur 3 tahun, makadilakukan cara yang sama seperti pada tahap II, tetapi tunas yangtumbuh dipelihara semua untuk produksi.3.Permangkasan untuk meningkatkan keragaan tanamanPemangkasan untuk keragaan tanaman adalah tindakan pemangkasan yang ditujukan untuk mempertahankan atau



bahkanmeningkatkan



keragaan



tanaman.



Pemangkasan



ini



biasanya



4



dilakukanterhadap tanaman yang akan dipindahkan dari suatu lokasi ke lokasi lainatau terhadap bibit yang akan dipindahkan dari pembibitan ke kebun,yakni dengan memangkas sebagian akar dan atau daun-daunnya.Pemangkasan akar dapat merangsang inisiasi akar-akar baru,Sedangkan pemangkasan daun dapat mengurangi luas bidang transpirasisehingga diperoleh keseimbangan antara laju transpirasi melalui daundengan laju penyerapan air melalui akar. 4. Pemangkasan untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas hasil (produksi) Pemangkasan jenis ini merupakan suatu langkah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil buah. Untuk itu, perlu dilakukan pemangkasan secara selektif (bukan pemangkasan berat, karena akanmerangsang pertumbuhan vegetatif). Pemangkasan selektif ini akanmembantu akumulasi karbohidrat tanaman untuk pembentukan bunga dan pertumbuhan buah. Selain itu, mutu bunga dan buah sangat dipengaruhioleh vigor cabang di mana bunga dan buah tersebut berada serta letak cabang tersebut pada pohon.Pemangkasan ini bertujuan untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang yang mati atau kering, cabang yang tumbuh ke dalamdan ke bawah, serta cabang air yaitu cabang muda yang tidak akanmenghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah panen.5.Pemangkasan untuk peremajaan tanaman. Pemangkasan



untuk peremajaan



tanaman



sangat perlu



untuk merangsang



pertumbuhan reproduktif secara maksimum. Tanaman harusterus-menerus diremajakan agar dapat membentuk kayu pada umur reproduktif optimum sehingga diperoleh keragaan yang unggul. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan peremajaan ini antaralain adalah: a.



Waktu diferensiasi tunas bunga (inisiasi tunas bunga dapat terjadi padamusim yang sama dengan pembungaan atau dapat pula pada musimsebelumnya).



b.



Umur cabang yang paling banyak menumbuhkan tunas dengan mutu terbaik. B.TeknikPemangkasan Dalam pelaksanaannya, terdapat dua dasar pemangkasan, yaitu pemancungan (headlingback) dan penipisan (thinning out). Pemancunganmerupakan pembuangan atau pemotongan bagian ujung suatu cabang sampaitinggal satu tunas. Karena pemancungan dapat memecahkan dominansiapikal, maka setelah pemancungan biasanya terjadi pertumbuhan vegetatif yang lebat sebagai akibat dari tumbuhnya tunas-tunas lateral. Oleh



5



karena itu, pemancungan cenderung menghasilkan pertumbuhan tanaman dengan pola menyemak (bush) dan kompak. Apabila pemancungan dilakukan terhadaptanaman yang tengah aktif tumbuh, maka diistilahkan sebagai perompesan.Sedangkan penipisan adalah pembuangan cabang-cabang denganmeninggalkan hanya cabang lateral atau batang utama. Penipisan memiliki pengaruh yang berlawanan dengan pemancungan, yakni meningkatkan pemanjangan dari cabang-cabang terminal yang ditinggalkan. Sebagai hasilakhirnya adalah pertumbuhan cabang-cabang lateral menjadi berkurang. Dengan penipisan, pohon-pohon yang tumbuhnya lemah dapat menjadi lebihterbuka sehingga menghasilkan suatu bentuk tanaman yang lebih besar (tetapi bukan lebat). Penipisan juga dapat ditujukan untuk meremajakan pohon- pohon tua sehingga merangsang pertumbuhan titik-titik ditinggalkan. Penipisan terhadap pohon yang sedang aktif tumbuh dinamakan perompesan tunas atau deshooting. C. Respon Pemangkasan Tindakan Pelatihan dan pemangkasan memiliki dampak fisiologister hadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Respon fisiologis tanaman terhadap pelatihan dan pemangkasan merupakan akibat dari perubahan- perubahan yang terjadi pada bagian-bagian tanaman yang ditinggalkan sertaterganggunya pola pembentukan auksin. Pengaruh tindakan pelatihan dan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ini berbedabedatergantung apakah pada saat dipangkas tanaman dalam keadaan normal atau sedang tumbuh aktif. Pemangkasan berhubungan pula dengan pembungaan tanaman.Tanaman yang dipangkas pucuknya dengan berat, terutama bila masih mudacenderung untuk tetap tumbuh secara vegetatif. Sementara itu, pemangkasanterhadap akar cenderung untuk mendorong pembungaan. Hal ini dapatdijelaskan dengan teori keseimbangan karbohidrat., di mana tanaman yang pucuknya dipangkas berat akan menarik cadangan karbohidrat untuk meningkatkan pertumbuhannya. Akibatnya terjadi penurunan pada keseimbangan karbohidrat. Sedangkan tanaman yang dipangkas akarnyaakan mengalami pengurangan akumulasi nitrogen, sehingga terjadi



penurunan



surpluskarbohidrat



dalam



pertumbuhan



sehingga



tanaman



vegetatifnya. memasuki



Akibatnya fase



akan



terjadi



pertumbuhan



generatif.Pemangkasan yang dilakukan terhadap ujung batang menyebabkanaktifnya tunas tunas aksilar yang biasanya terdapat langsung di bawah pangkasan. Hal ini sebagai



6



akibat dari hilangnya meristem penghasil auksin sehingga konsentrasi auksin yang turun ke bawah menjadi berkurang.Akibatnya, terjadi rangsangan untuk inisiasi pertumbuhan tunas-tunas aksilar.Jadi, pemangkasan dengan hanya membuang ujung batang dapatmenghasilkan bentuk baru sebagai akibat rusakya domansi apikal. Sementaraitu, pemangkasan yang hanya membuang tunas-tunas samping dapatmeningkatkan vigor ujung batang, sehingga meningkatkan kandungan auksin eodogen tanaman yang pada gilirannya akan menghambat tumbuhnya tunas-tunas lateral. CARA MEMANGKAS POHON DURIAN YANG TUMBUH DI PEKARANGAN



Pemangkasan utama yang dapat dilakukan pada pohon durian adalah untuk penjarangan tunas yang bertujuan agar cabang pohon nantinya dapat tumbuh dengan besar dan sehat.



Pemangkasan penjarangan dapat dilakukan baik dengan pola 1-0-1-0-



1 maupun pola 1-0-0-1-0-0-1 (lihat gambar) melihat kondisi tanaman. Jika dengan pola pemangkasan 1-0-1-0-1 nantinya jarak tunas masih terlihat rapat, maka pemangkasan pola 1-0-0-1-0-0-1 dapat dilakukan.



7



Penggunaan pemberat seperti batu atau pemancangan ke tanah dapat digunakan untuk mendapatkan batang lateral yang tumbuh landai mendatar. Pemangkasan berikutnya adalah pemangkasan ketinggian atau pemangkasan pucuk. Pemangkasan pucuk dilakukan jika pohon durian nantinya dikehendaki tidak terlalu tinggi untuk alasan kemudahan perawatan maupun untuk alasan keindahan jika ditanam di pekarangan rumah. Pemangkasan pucuk sebaiknya dilakukan pada bibit yang berasal dari perbanyakan vegetatif seperti bibit asal sambung susu, sambung pucuk, dan okulasi. Bibit yang berasal dari perbanyakan vegetatif ini tidak akan bermasalah jika pucuknya dipangkas pada ketinggian misal 4 – 5 meter. Pemangkasan pada pucuk batang dilakukan 1 cm diatas tunas pada ketinggian yang dikehendaki. Bagian yang dipangkas haruslah sudah cukup keras yang ditandai dengan warna kulit yang agak kecoklatan, segera setelah pemangkasan, bidang pemangkasan perlu ditutup dengan plastik dan setelah luka tampak kering, bidang pemangkasan dapat ditutup dengan lapisan cat, aspal, atau



Pemangkasan pucuk akan menyebabkan tumbuhnya tunas-tunas baru berupa tunas air akibat terjadinya konsentrasi hormon auksin yang tidak tersalurkan ke pucuk tanaman yang sudah dipotong. Untuk ini pemangkasan tunas air perlu dilakukan setelahnya. Batang lateral juga dapat tumbuh sampai belasan meter ke samping, jika



8



dikehendaki batang lateral dapat juga di potong setelah mencapai panjang sekitar 5 meter. Dengan pemangkasan ini akan didapat pohon durian dengan ketinggian dan bentuk tajuk yang pendek dan kompak.



9



BAB III PENUTUP 3.1.



Kesimpulan Dengan dilikukanya pemangkasan dapat menghasilkan benampak posititif bagi tanaman dan para petani karena efesiensi pemangkasan itu sangat bermanfaat bg tumbuhan dalam pemanfatan cahaya dan pengendalian hama serta memudahkan dalam pemanenan .



DAFTAR PUSTAKA



10



anonymous,2012.Definisi pemangkasan.http://id.wikipedia.org/wiki/Pemangkasan Anonymous,2012.Latar



Belakang



Dilakukan



Pemangkasanhttp://www.scribd.com/



doc/87936074/Tugas-Horti-2-UAS Anonymous,2012.Alat dan bahan pada saat Pemangkasan.http://epetani. deptan. go.id/ budidaya/sop-pemangkasan-pemeliharaan-1697 Anonymous,2012.



Pemangkasan



Akar



.www.anneahira.com/pemangkasan-



tanaman.htm Anonymous,2012. Syarat pemangkasan pada akar tanaman.www.scribd.com/doc/ TeknikPemangkasan-Tanaman-Hortikultura Anonymous,2012 Waktu Pemangkasan akar.http://.id.shvoong.com › Sains › Agronomi – Pertanian Dahlia. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. UM Press: Malang. Dwidjoseputro. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Isbandi D. 1983. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: UGM press Jumin,



H.B.,



1988,



Dasar-dasar



Agronomi,



Jakarta:



CV



Rajawali.



Lakitan, B. 1995 Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. P.T. Jakarta: Rajagrafindo Persada.



11