Pembahasan Dan Kesimpulan Power System. [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Afif
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2.2.3. PEMBAHASAN Pada praktikum Peragaan Peralatan Pemboran kali ini, sangat terasa berbeda dari praktikum sebelumnya, yang dilakukan secara online, sehingga tidak dilakukan pertemuan secara langsung di studio Peragaan Peralatan Pemboran. Hal ini dikarenakan adanya wabah Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia. Pada minggu pertama ini membahas mengenai power system atau sistem tenaga sebagai acara pertama. Operasi pemboran tentunya membutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakan seluruh sistem pada operasi pemboran agar dapat tetap berlangsung. Sistem yang menyediakan tenaga pada sistem pemboran disebut dengan power system atau sistem tenaga. Sistem tenaga dibagi menjadi dua sub komponen yaitu, power supply equipment dan distribution equipment. Power supply equipment terdapat penggerak utama yang disebut dengan prime mover. Saat ini hampir pada semua operasi pemboran menggunakan prime mover ”Internal Combustion Engines”. Hal tersebut karena tenaga yang dapat dihasilkan dengan prime mover jenis ini lebih besar. Tenaga yang dihasilkan oleh prime mover berkisar antara 500-5000 hp. Sistem yang paling banyak membutuhkan tenaga paling besar adalah sistem pengangkatan dan sistem sirkulasi. Pada saat operasi pemboran berlangsung, prime mover cadangan sangat dibutuhkan, dikarenakan banyak kemungkinan yang akan terjadi disaat proses pemboran. Perlu diketahui bahwasanya prime mover tidak bisa bekerja 24 jam. Jika saat pemboran, prime mover ada yang down, maka bisa digunakan prime mover cadangan. Tujuan utamanya yaitu mengantisipasi apabila drilling time melebihi waktu yang ditentukan sehingga tidak terjadi pembengkakan cost dari alat-alat yang disewakan. Pemilihan jenis dan jumlah prime mover ditentukan berdasarkan pada besarnya jumlah tenaga yang diperlukan pada suatu operasi pemboran dan dipengaruhi oleh casing program yang telah disusun, serta kedalaman sumur untuk cadangan ketika prime mover mengalami kendala. Sedangkan penempatan prime mover tergantung dari jumlah dan tempat yang tersedia pada lapangan pemboran. Sistem Tenaga merupakan bagian dari rig. Fungsi utamanya adalah untuk



mendukung seluruh sistem yang lain dengan menyediakan suatu sumber tenaga yang diperlukan dalam operasi pengeboran modern. Pada sumur pemboran, diketahui bahwa setiap kedalaman sumur mencapai 100 ft, lebih kurang akan menambah 10 hp dan semua itu tergantung pada formasi pemboran. Prime mover dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan sistem tenaganya yang pertama adalah prime mover diesel dan prime mover gas. Untuk prime mover diesel menggunakan bahan bakar diesel/solar, sedangkan pada prime mover gas menggunakan LPG (Liquiefied Petroleum Gas) dan CNG (Compressed Natural Gas). Biasanya disaat operasi pemboran berlangsung yang banyak digunakan adalah prime mover diesel. Kemudian prime mover gas digunakan saat lapangan pemboran diketahui menghasilkan gas dalam jumlah yang besar serta ekonomis untuk diproses menjadi bahan bakar. Sistem peralatan dalam operasi pemboran tidak akan dapat berfungsi dengan baik jika tenaga yang diperoleh tidak mencukupi ataupun distribusi tenaganya tidak maksimal. Penggerak mula (motor bakar besar) yang diperlukan untuk mengebor suatu sumur ada beberapa macam tergantung ukuran dan persyaratan dari sumur yang dikehendaki. Umumnya dipasang disuatu tempat, biasanya di bawah rig, di lantai rig, di samping rig, atau jauh dari rig yang berfungsi untuk meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh prime mover, diperlukan suatu sistem penyalur (sistem transmisi) untuk mendistribusikan tenaga tersebut. Transmisi tenaga dari suatu penggerak mula, utamanya dilakukan melalui salah satu dari dua cara, transmisi mekanis dan transmisi listrik. Pada dasarnya penggunaan mechanical power transmission maupun electric power transmission adalah sama, yaitu untuk mendistribusikan tenaga dari pembangkit ke sistem peralatan yang membutuhkannya dalam suatu operasi pemboran. Akan tetapi electric power transmission lebih banyak diminati, karena kemudahannya. Electrical Power Transmission berarti tenaga yang dihasilkan dari prime mover diubah menjadi listrik dengan generator kemudian akan diteruskan secara elektrik pada setiap sistem menggunakan kabel-kabel yang telah terhubung pada setiap sistem. Penggunaan electrical power transmission memiliki keuntungan lebih efektif karena perawatan peralatan kabel lebih mudah daripada rantai.



Mechanical Power Transmission (transmisi tenaga mekanik) merupakan tenaga yang dihasilkan oleh mesin-mesin harus diteruskan secara mekanis melalui sprocket,chain/belt. Proses transmisi ini dapat dilakukan dengan cara berikut, antara lain, tenaga yang dihasilkan oleh prime mover harus dihubungkan bersamasama dengan mesin-mesin yang lain untuk mendapatkan tenaga yang mencukupi. Hal ini dilakukan dengan Hydraulic Coupling (Torque Converters), yang dihubungkan bersama-sama (compounded). Tenaga ini kemudian diteruskan melalui elaborate sprocket dan chain linking system (sistem rantai), yang secara fisik mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang memerlukan tenaga. Sistem ini sekarang banyak digantikan dengan tenaga listrik (susunan electrical power transmission). Sebagian besar drilling rig sudah menggunakan transmisi elektrik yang pendistribusian tenaganya melalui kabel, karena dirasa lebih fleksibel, tidak memerlukan rantai penghubung, dan tenaga yang dihasilkan juga lebih besar dan juga energi yang hilang juga lebih sedikit. Kekurangannya dibandingkan mechanical transmission yaitu biaya perawatan yang rumit dan juga mahal karena jika rusak harus mencari sumber yang rusak sedangkan pada mechanical transmission, jika ada yang rusak, hanya perlu dicari pada gear mesinnya. Selain itu, ada inovasi baru yaitu berupa prime mover hybrid. Prime mover hybrid sumber tenaganya berasal dari solar dan listrik. Tenaga listrik pada prime mover ini bisa berasal dari lithium ion battery, maupun dari panel dan sel surya. Mekanisme kerjanya yaitu dengan saling menggantikan, misal jika dieselnya tibatiba mati, maka listrik akan hidup dan bekerja menggantikan diesel yang mati, begitu pula sebaliknya. Aplikasi lapangan dari sistem tenaga (power system) ini yaitu sebagai penyedia tenaga yang dibutuhkan seluruh sistem pemboran agar operasi pemboran bisa berjalan dengan lancar.



2.2.4. KESIMPULAN Dari praktikum Peragaan Peralatan Pemboran pada minggu pertama mengenai power system atau sistem tenaga sebagai acara pertama dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem tenaga (power system) terdiri dari dua sub-komponen, yaitu : a) Power supply equipment (prime mover) b) Distribution equipment 2. Penyediaan tenaga harus lebih besar dari tenaga yang diperlukan (cadangan) berdasarkan perhitungan sehingga apabila telah terjadi sesuatu hal yang di luar perhitungan dapat di atasi sehingga proses pemboran tetap berjalan lancar. 3. Penggunaan jumlah prime mover ditentukan oleh besarnya tenaga pada sumur yang didasarkan jumlah tenaga yang diperlukan serta untuk cadangan apabila prime mover mengalami kendala. 4. Penentuan jenis mesin yang digunakan didasarkan pada besarnya tenaga yang dibutuhkan dan kedalaman sumurnya. 5. Jenis mesin prime mover : a) Diesel engines b) Gas engines 6. Ada dua jenis transmisi tenaga, yaitu : a) Mechanical power transmission (menggunakan chain) b) Electrical power transmission (menggunakan kabel) 7. Kelebihan dari penggunaan transmisi elektrik yaitu lebih fleksibel, tidak memerlukan rantai penghubung, dan tenaga yang dihasilkan juga lebih besar. 8. Ada inovasi berupa prime mover hybrid yang sumber tenaganya dari solar dan listrik yang mekanismenya saling melengkapi atau menggantikan. 9. Aplikasi lapangan sistem tenaga (power system) yaitu sebagai penyedia tenaga yang dibutuhkan seluruh sistem pemboran agar operasi pemboran bisa berjalan dengan lancar.