Pembahasan Soal Kumpulan Dosen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pencitraan Dalam Obstetri dan Ginekologi - NUS ࿿࿿࿿苌疟࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿亢懧࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿䶄奻࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿鹾ཱྀ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿퐬埇࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿



11 Seorang wanita berusia 26 tahun datang untuk ANC ke poliklinik fetomaternal RSMH, dilakukan pemeriksaan USG transabdominal pada pasien ini. Pada usia kehamilan berapa, denyut jantung janin dapat terlihat pada pemeriksaan USG transabdominal? 11.03 minggu 11.14 minggu 11.25 minggu 11.36 minggu 11.47 minggu Pembahasan:



Untuk USG transvaginal (TVS), FHR terdeteksi paling dini pada hari ke-41 (minggu ke-5/6). Sedangkan untuk USG transabdominal (TAS) FHR paling dini terdeteksi pada hari ke-47 (minggu ke-6/7). Bingung juga, di IT aku gk ketemu jawabannya, tapi kalau di website ncbi jawabannya sih itu.. Kalau ada saran boleh teman2 :D Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3178938/ Note: Jawaban dosen yang highlight biru 0 Seorang wanita berusia 28 tahun datang untuk ANC kehamilan kedua ke poliklinik fetomaternal RSMH, dilakukan pemeriksaan USG transvaginal pada pasien ini. Pada usia kehamilan berapa, denyut jantung janin dapat terlihat pada pemeriksaan USG transvaginal? 0 3 minggu 1 4 minggu 2 5 minggu 3 6 minggu 4 7 minggu Pembahasan & Sumber:Sama kayak nomor 1 Note: Jawaban dosen yang highlight biru 5888 Ny. M datang ke poliklinik fetomaternal RSMH untuk memeriksakan kehamilannya, saat ini kehamilannya memasuki bulan ke 5. Manakah jawaban berikut ini yang tidak lagi terlihat pada pemeriksaan USG pada pasien ini? 5888 Crown rump length 5889 Presentasi 5890 Jumlah fetus 5891 Plasenta dan tali pusat 5892 Cairan ketuban DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



1



Pembahasan: Bulan ke-5 berarti sudah memasuki TM II. Biasanya kalau sudah TM II pakai AC (Abdominal Circumference). Yang di bawah ini untuk TM I: GS = Gestational Sac CRL = Crown Rump Length BPD = Biparietal Diameter



Sumber: IT Pencitraan Bidang Obstetri dan Ginekologi – NUS 0 Ny. M, 23 tahun dengan G2P1A0 datang ke UGD RSMH mengaku keluar keluar air-air dari kemaluan sejak 3 hari SMRS. Manakah dari pemeriksaan USG berikut yang menunjang diagnosis adanya ketuban pecah dini pada pasien ini? 0 AFI 4 cm 1 AFI 5 cm 2 AFI 6 cm 3 AFI 7 cm 4 AFI 8 cm Pembahasan: Ketuban pecah dini adalah salah satu penyebab oligohidroamnion. Berdasarkan AFI (Amniotic Fluid Index), disebut oligohidramnion apabila nilainya 40tahun (kalau dalam 4T usia > 35 tahun) dan IMT tidak diketahui. Jadi menurut saya pasien diminta datang kembali satu minggu kemudian untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Usia kehamilannya spesifik bisa dihitung sendiri kali yaa usianya +- 18 hari :p DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



22



Perempuan 25 tahun, G1P0A0 masuk rumah sakit untuk bersalin pada usia kehamilan 42 minggu. Suhu 38’C, tanda vital lain dalam batas normal. HIS sejak 48 jam yang lalu, ketuban pecah spontan 12 jam SMRS. Pembukaan serviks 3 cm saat masuk rumah sakit, pembukaan tetap 8 cm sejak 4 jam terakhir. Keadaan janin masih baik. Tatalaksana apakah yang paling tepat? Beri antibiotik Beri oksigen Nilai jalan lahir Nilai HIS Nilai taksiran bayi Pembahasan: Note: Jawaban dosen yang highlight biru Premature rupture of membranes (PROM), or pre-labor rupture of membranes, is a condition that can occur in pregnancy. It is defined as rupture of membranes (breakage of the amniotic sac), commonly called breaking of the mother's water(s), more than 1 hour before the onset of labor. Berikut manajemen dari PROM berdasarkan usia gestasinya:



http://www.aafp.org/afp/2008/0115/p245a.html pada kasus karena sudah lebih dari 37 minggu usia gestasinya, jadi dianjurkan untuk melanjutkan persalinan dan dapat dilakukan profilakis perinatal GBS (group B streptococcus), yang dapat dilhat dari tabel dibawah ini:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



23



CDC Updates Guidelines for the Prevention of Perinatal GBS Disease http://www.aafp.org/afp/2011/0501/p1106.html berdasarkan tabel, jika temperature intrapartum lebih dari sama dengan 38C maka dapat diberikan antibiotik spectrum luas, kemudian mungkin segera setelah diberikan antibiotik dapat dilakukan penilaian jalan lahir (bishops score) untuk mempertimbangkan apakah dapat dilakukan persalinan pervaginam atau tidak, jika score bishopsnya lebih dari 8 maka besar kemungkinan untuk dapat lahir pervaginam.



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



24



If the Bishop score is 8 or greater the chances of having a vaginal delivery are good and the cervix is said to be favorable or "ripe" for induction. If the Bishop score is 6 or less the chances of having a vaginal delivery are low and the cervix is said to be unfavorable or "unripe" for induction. Sumber: Bishop Score Calculator - Perinatology.com perinatology.com/calculators/Bishop%20Score %20Calculator.htm Pada kasus (bishops score) tidak dapat dihitung karena yag diketahui hanya bukaannya saja, jadi memang diperlukan pemeriksaan jalan lahir, namun mungkin dapat dilakukan segera setelah diberikan antibiotik berdasarkan rekomendasi CDC. *kalau ada yang punya saran, boleeh yaa







Pemeriksaan untuk menentukan letak punggung janin... Leopold I Leopold II Leopold III Leopold IV Periksa dalam Pembahasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



25



Sumber: PPT Skill Lab Pemeriksaan Obstetri (ANC) slide 5 Ny. Z, 27 tahun, G2P1A0 hamil 30 minggu, datang ke rumah sakit dengan keluhan mulas teratur sejak 2 jam yang lalu.Lendir darah sudah keluar, sedangkan air-air yang tidak bisa ditahan belum keluar. Riwayat kelahiran sebelumnya normal dengan berat bayi 2800 gram, saat ini berusia 2 tahun. Sejak 1 bulan yang lalu pasien sering mengeluhkan keluar keputihan yang gatal, namun belum sempat diobati. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, pasien compos mentis, berat badan 57 kg tinggi badan 157 cm. Tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 90 kali per menit, napas 20 kali pe tunggal, presentasi kepala 5/5, punggung kanan, Taksiran Berat Janin 1550 gr, Denyut Jantung Janin 150 kali/menit, kontraksi 2 kali tiap 10 menit lamanya 20 detik. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan porsio licin, ostium terbuka 2 cm, selaput ketuban (+), fluor (+) warna putih susu bergumpal dan menempel di dinding vagina. Apa faktor resiko yang menyebabkan kondisi tersebut di atas? Usia kehamilan 30 minggu Riwayat persalinan sebelumnya Merokok Gizi kurang Infeksi Pembahasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



26



Faktor risiko pada kasus adalah infeksi, karena keputihan pada kasus disertai gatal, berwarna putih susu, dll. Lebih spesifiknya lagi, berdasarkan tabel diatas ibu ini kemungkinan mengalami BV, yang juga merupakan faktor risiko untuk terjadinya ketuban pecah dini







korioamnionitis (ascending),







yang mana usia kehamilan ibu ini baru 30 minggu (preterm) jadi juga akan meningkatkan resiko kelahiran prematur (angka kematian tertinggi bayi lahir adalah akibat prematuritas) dan juga dapat menyebabkan infeksi s/d sepsis pada ibu.



Sumber: http://my.clevelandclinic.org/health/articles/chorioamnionitis IT infeksi pelvis dr. Irawan slide 187 Ny. Maimunah, usia 32 tahun, sedang hamil dengan usia kehamilan 37 minggu, datang dengan keluhan mules-mules mau melahirkan. Kehamilan ini adalah kehamilan kedua dengan kehamilan sebelumnya normal. Kehamilan yang sekarang dirasakan lebih besar dari sebelumnya. Pasien tidak mengeluh nyeri ulu hati, dan pusing. Gerakan janin aktif. Tidak ada yang penyakit dahulu dan keluarga. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien 120/80 mmHg, Nadi 90x/menit, pernafasan 24x/ menit, suhu 36.40 C. pada status obstetrik didapatkan Tinggi Fundus Uteri 42 cm, teraba 3 bagian besar, dan denyut jantung janin didengar 142x/menit dan 136x/ menit, his 2x/10 menit/25 detik Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini? Kehamilan dengan janin sungsang Kehamilan ganda Kehamilan mola Kehamilan dengan janin lintang Kehamilan dengan janin makrosomia Serang wanita 21 tahun, hamil 39 minggu datang dengan keluhan perut mules-mules sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh keluar lender bercampur darah dari kemaluan. Os mengaku sebelumnya control kehamilan di bidan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



27



mmhg, nadi 80x/menit, T 37 C, dari hasil VT: pembukaan lengkap, ketuban sudah pecah, persentasi kepala, DJJ 147x/menit. Kapan dilakukan pimpinan persalinan pada pasien tersebut? Ibu merasa ada dorongan meneran yang kuat Pembukaan sudah lengkap Pembukaan sudah lengkap dan kepala di Hodge III-IV Kepala bayi di introitus vagina Kepala bayi sudah meregang vulva 5 cm Pembahasan: Saat pasien datang ke rumah sakit, pasien sudah mengalami tanda- tanda in partu, yaitu mengeluh keluar lender bercampur darah dari kemaluan. Saat diperiksa, pasien sudah mengalami in partu kala 1 aktif (pembukaan lengkap) yang akan berlanjut pada kala 2 jika His terjadi tiap 2-3 menit, lamanya 60—90 detik.



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



28



Note: Masih ragu, mohon dicari lagi yaa Obat apakah yang harus disiapkan pada manajemen aktif kala III: Oksitosin Lidokain Metilergometrin MgSO4 Misoprostol Pembahasan: Langkah utama manajemen aktif kala III (tiga) ada tiga langkah yaitu: Pemberian suntikan oksitosin 10 IU i.m. Penegangan tali pusat terkendali. Masase fundus uteri. Disebut apakah, jika terdapat robekan pada vagina hingga mencapai otot bulbokavernosum dan otot perinemum transversal superfisial? Ruptur grade I Ruptur grade II Ruptur grade IIIa Ruptur grade IIIb Ruptur grade IV Pembahasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



29



Derajat I: mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum Derajat II: mukosa vagina, fauchette posterior, kutit perineum, otot perineum Derajat III : mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum, otot perineum, otot spinter ani eksterna  Derajat IV : mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum, oto perineum, otot spinter ani eksterna, dinding rectum anterior Ny. Sarah, 25 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke IGD pukul 08.00 WIB, mengeluh perut mules-mules, hasil pemeriksaan : KU baik, TD: 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 24x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 2/5, hasil VT pembukaan serviks 8 cm, selaput ketuban masih utuh. Diagnosa Ny. Sarah adalah... Inpartu kala I fase laten Inpartu kala I fase aktif Inpartu kala II Belum inpartu Belum ada pembukaan serviks Pembahasan: Fase laten Pembukaan serviks berlangsung lambat, di mulai dari pembukaan 0 sampai pembukaan 3 cm, berlangsung kira – kira 8 jam. Fase aktif Dari pembukaan 3 cm sampai pembukaan 10 cm, belangsung kira – kira 7 cm. Di bagi atas : Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 cm menjadi 4.



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



30



Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm Fase deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm. Sesuai dengan kasus Ny. Sarah penurunan kepala berada pada... Hodge I Hodge II Hodge III Hodge IV Belum amsuk PAP Pembahasan : Penurunan kapala pada pemeriksaan luar dan dalam: 5/5 = Hodge I : kepala diatas PAP, mudah digerkkan 4/5 = Hodge I- II : sulit digerakkan, bagian terbesar kepala belum masuk panggul. 3/5 = Hodge II- III: bagian terbesar kepala belum masuk panggul 2/5 = Hodge III +: bagian terbesar kepala sudah masuk panggul 1/5 = Hodge III- IV: kepala di dasar panggul 0/5 = Hodge IV: kepala diperineum Prolapsus Uteri, Sistokel, Rektokel, dan Episiotomi Serta Penjahitan Robekan Jalan Lahir – AMR Episiotomi merupakan tindakan? Suatu tindakan eksisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fascia perineum dan kulit sebelah depan perineum. Suatu tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin selaput dara, dan fascia perineum dan kulit sebelah depan perineum. Suatu tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fascia perineum dan kulit sebelah depan perineum. Suatu tindakan eksisi pada perineum yang menyebabkan selaput lendir vagina, cincin selaput dara, dan fascia perineum dan kulit sebelah depan perineum. Suatu tindakan eksisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fascia perineum dan kulit sebelah depan perineum. Pembahasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



31



Apakah prinsip penjahitan luka episiotomi? Hemotasis Aproksimasi Hemolisis Hemolisis dan Aproksimasi Hemotasis dan Aproksimasi Pembahasan:



Struktur apa saja yang terpotong pada saat melakukan episiotomi? Kulit, dinding belakang vagina, Musculus Bulbo Cavernosus, Musculus Perinei Transversus Superfisialis. Kulit, dinding belakang vagina, Musculus Bulbo Cavernosus, Musculus Perinei Transversus Superfisialis, Pubococcygeus / Serabut anterior dari bagian puborectal musculus levator ani. Kulit, Musculus Bulbo Cavernosus, Pubococcygeus / Serabut anterior dari bagian puborectal musculus levator ani. Dinding belakang vagina, Musculus Bulbo Cavernosus, Musculus Perinei Transversus Superfisialis. Dinding belakang vagina, Musculus Bulbo Cavernosus, Musculus Perinei Transversus Superfisialis, Pubococcygeus / Serabut anterior dari bagian puborectal musculus levator ani. Pembahasan :



Pada persalinan, teknik episiotomi apa yang digunakan? Lateral Lateral, medialis Mediolateral, medialis J Shape Lateral, Medialis, mediolateral, dan J shape Pembahasan: DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



32



Sumber: IT Episiotomi – AMR slide 11 Indikasi dilakukan episiotomi kecuali? Akhir kala I Akhir kala II Sebelum persalinan dengan alat Persalinan dengan bayi besar Persalinan dengan bayi sungsang (presentasi bokong) Pembahasan:



Sumber: IT Episiotomi – AMR slide 10



Pada episiotomi bagaimana teknik penjahitan Musculus Spingter Ani Eksternus? End to end Overlapping DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



33



Underlapping End to end dan overlapping Overlapping dan Underlapping Pembahasan:



Sumber: IT Episiotomi – AMR slide 28 Berikut merupakan komplikasi dari penjahitan episiotomi, kecuali? Nekrosis, abses Dead space Adhesi Infeksi, hematoma Sinus, dehisensi Pembahasan



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



34



Sumber: IT Episiotomi – AMR slide 31-32 Pembagian Ruptur perineum adalah? Tingkat 1 : Mengenai otot perineum Tingkat 2 : Mengenai mukosa vagina Tingkat 3a : Mengenai M. Spingter ani interna < 50% Tingkat 3b : Mengenai M. Spingter ani eksterna > 50% Tingkat 4 : Mengenai M. Spingter ani eksterna < 50% Pembahasan:



Sumber: IT Penjahitan Luka Episiotomi Berikut ini adalah benang yang digunakan untuk menjahit episiotomi, kecuali? Chromic catgut Mersilen Plain catgut Seide



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



35



e. Dexon catgut



IT – Penjahitan Luka Episiotomi Kegagalan repair perineum dapat disebabkan hal-hal berikut, kecuali? Teknik repair yang salah Jaringan mengalami infeksi Kemampuan penyembuhan yang buruk Pemilihan benang yang kurang tepat Kompres luka Pembahasan:



Sumber: IT Penjahitan Luka Episiotomi Prolaps uteri adalah? Uterus turun ke dalam vagina atau bahkan mungkin keluar dari liang vagina. Turunnya kandung kemih ke bagian anterior vagina. Turunnya dinding vagina posterior. Relaksasi jaringan ikat penyokong uterus. DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



36



Pada prolaps uteri terjadi kelemahan jaringa penyokong : Ligamentum uterosakral Ligamentum kardinale Otot-otot levator ani Semua benar Pembahasan:



Sumber: IT Prolaps Organ Panggul – AMR Faktor resiko prolaps uteri adalah, kecuali? Usia tua Batuk kronis Partus per vaginam Berat badan rendah Pembahasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



37



Sumber: IT Prolaps Organ Panggul – AMR Cara mendiagnosis prolaps uteri adalah? MRI USG Pemfis X-ray Pembahasan:



Sumber: IT Prolaps Organ Panggul – AMR Terapi konservatif prolaps uteri adalah? Kuldoplasti McCall Suspensi uterosakral Kolpokliesis Pesarium Pembahasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



38



Sumber: IT Prolaps Organ Panggul – AMR Berikut adalah jaringan penyokong panggul tengah, kecuali? Fascia endopelvik Ligamentum sakrouterina Ligamentum kardinale Fascia puboservikale **agak bingung sama soalnya, mungkin ada kesalahan teknis. Soalnya dari sumber yg di dapat ligamentum sakrouterina, kardinale sama fascia puboservikale itu bagian dari jaringan penyokong panggul proksimal (Level 1), sedangkan soalnya panggul tengah. Tapi kemungkinan jawabannya tetep yg a. fascia endopelvik, karna fascia endopelvic sbg system penyokong. Tapi teman2 silahkan yaa kalo ada koreksi hehe



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



39



Komplikasi yang dapat menyertai prolaps uteri, adalah: Hipertrofi serviks Infeksi saluran kencing Stress incontinence Semuanya benar



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



40



Kontraindikasi penggunaan perserium adalah : Usia tua ??? ??? ??? **maaf ya gak paham sama soalnya hehe



Perdarahan Pascasalin (Atonia, Laserasi, Retensio Plasenta, Gangguan Pembekuan Darah) dan Syok Perdarahan Serta Penanganannya – PAT Seorang wanita berusia 24 tahun, primigravida, melahirkan bayi dengan berat badan lahir 4.100 g di rumah. Segera setelah persalinan, pasien mengalami pendarahan pervaginam masif dan laserasi serviks. Pasien dibawa ke rumah sakit terdekat dalam keadaam syok. Dalam 2 jam penanganan, pasien menerima transfusi 9 kantong darah dan cairan untuk mengembalikan tekanan darah yang normal. Selama perawatan kadar hemoglobin 7,5 g/dl dan pasien menerima 3 kantong PRC.



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



41



Apakah sekuele lanjut yang dapat diderita oleh pasien ini ? Hemokromatosis Sindroma Stein-Laventhal Sindroma Sheehan Sindroma Simmonds Sindroma Cushing



Kapan sekuele ini dapat terjadi ? 6 jam pasca persalinan 1 minggu pasca persalinan 1 bulan pasca persalinan 6 bulan pasca persalinan 1 tahun pasca persalinan Pembahasan: Diagnosis di atas adalah sindroma Sheehan. Patients of Sheehan syndrome will have a small proportion of pituitary tissue damaged and may not develop symptoms until weeks or even years after the birth. The symptoms of ACTH deficiency usually appear within weeks or months after the baby is born. Sumber: http://rarediseases.org Beberapa sumber yang saya baca tidak ada yang memberikan onset tepat munculnya sekuele sindrom Sheehan ini. Semuanya mengatakan bahwa onsetnya itu beberapa minggu atau beberapa bulan setelah bayi lahir. Jadi mungkin 1 bulan ya? CMIIW







Seorang wanita G5P2A2 melahirkan bayi kembar. Segera setelah lahir, pasien mengalami pendarahan dari kemaluan sekitar 2000 ml. Pasien gelisah, tekanan darah 60/40 mmHg, nadi DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



42



o



140x/menit, cepat dan lemah, respirasi 28x/menit, dan suhu tubuh 36 C. Tidak ada urin yang keluar setelah dilakukan pemasangan kateter. Tatalakana yang tepat pada pasien ini selanjutnya adalah: Transfusi pack red cells sesegera mungkin, dilanjutkan dengan kristaloid maksimal 2 L Memberikan cairan kristaloid maksimal 1 L dilanjutkan dengan koloid maksimal 1,5 L Karena perdarahan masif, maka diberikan fresh frozen plasma 1 unit Memberikan cairan kristaloid maksimal 2 L dilanjutkan dengan transfusi whole blood Memberikan cairan koloid makimal 1,5 L Pembahasan: Menurut buku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas primer, transfuse darah dilakukan apabila Hb < 8 g/dl atau Ht < 3 %. Jenis darah transfuse boleh PRC ataupun whole blood. Untuk resusitasi cairannya, ibu ini termasuk kategori 3 berdasarkan tabel dibawah ini. Maka jumlah cairan yang harus diberikan adalah 3500-5500 cc dan jenis cairannya harus Kristaloid bukan koloid, karena cairan kristaloid dapat mengisi volume plasma lebih cepat dobanding koloid. Dan urutan pemberiannya adalah resusitasi cairan dulu (pemberian kristaloid dulu) baru transfuse darah.



Sumber: Buku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Primer Seorang wanita berusia 22 tahun, primipara, melahirkan secara spontan, Ketika plasenta dilahirkan, uterusnya mengalami inversio dan prolaps keluar dari vagina. Tindakan selanjutnya untuk menangani kondisi pasien ini adalah: Segera melahirkan plasenta dengan mengeluarkannya dari uterus yang inversio Memanggil asisten untuk membantu Memasang akses intravena dengan cairan Ringer Laktat Memberikan tekanan pada fundus dengan menggunakan telapak tangan dan jari di sepanjang aksis vagina Memanggil ahli anastesi untuk memberikan halothane agar uterus relaksasi Pembahasan: Urutan tatalaksana persalinan dengan inversion uteri menurut buku sarwono : DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



43



Memasang infus cairan Memanggil bantuan anastesi Pemberian tokolitik Melepaskan plasenta dari uterus secara manual sambil memberikan uterotonika Reposisi uteri Pemberian antibiotic dan transfuse darah bila diperlukan Intervensi bedah jika maneuver diatas tidak berhasil. Sumber: buku Sarwono Seorang wanita G4P3A0 melahirkan bayi dengan berat badan lahir 3500 gram. Segera setelah lahir, pasien mengalami perdarahan dari kemaluan sekitar 1500 ml. Pasien gelisah, tekanan darah o 80/60 mmHg, nadi 140x/menit, cepat dan lelah, respirasi 24x/menit, dan suhu tubuh 36 C. Manakah diagnosis pasien di atas yang tepat? Syok perdarahan derajat I Syok perdarahan derajat II Syok perdarahan derajat III Syok perdarahan derajat IV Disseminated intravascular coagulation Pembahasan:



Sumber: http://www.jems.com Seorang wanita G5P2A2 melahirkan bayi kembar. Segera setelah lahir, pasien mengalami perdarahan dari kemaluan sekitar 2000 ml. Pasien gelisah, tekanan darah 60/40 mmHg, nadi o



140x/menit, cepat dan lemah, respirasi 28x/menit, dan suhu 36 C. Tidak ada urin yang keluar setelah dilakukan pemasangan kateter. Setelah dilakukan resusitasi untuk menstabilkan hemodinamik, pasien kembali dalam kondisi vital normal. Saat dilakukan pemeriksaan lanjutan, kontraksi uterus menghilang, perdarahan pervaginam masih aktif. Tidak ditemukan laserasi pada jalan lahir. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini menurut mnemonic HAEMOSTASIS adalah: Melakukan eksplorasi untuk mengeluarkan sisa plasenta dan melakukan kompresi aorta abdominal DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



44



Melakukakn eksplorasi untuk mengeluarkan sisa plasenta dan melakukan kompresi bimanual Massase uterus, infuse oksitosin, ergometrin intramuscular, dan prostaglandin per rektal Memasang tampon padat uterus atau uterine packing untuk mengembalikan kontraksi Merujuk paisen untuk dilakukan tindakan operatif berupa kompresi B-Lynch Pembahasan: Ada dilaporan tutorial skenario C masing2 kelompok ya teman2 kemarin kan sudah dibahas di pleno hehe Infeksi Nifas, Partus Lama, dan Penangannnya – AZH o



Ny. Siska, berusia 20 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam, suhu 38,5 C, sejak 1 hari yang lalu, ibu mengaku baru melahirkan 27 hari yang lalu, lokia berbau, higinitas ibu jelek Bakteri tersering penyebab infeksi nifas adalah: Staphilococu Micobacterium Tuberculose Salmonella Thypi Neisseria Gonorhoe Pneumonia Pembahasan:



o



Ny. Maryam, berusia 26 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam, suhu 39 C, sejak 2 hari yang lalu, ibu mengaku baru melahirkan 10 hari yang lalu, lokia berbau, ibu melahirkan di dukun, saat ini ibu menyusui bayi. Port de entrée (cara terjadinya) pada infeksi nifas pasien diatas adalah: Tangan pemeriksa Infesi nosocomial Droplet infeksi Ulkus Menyusui Pembahasan: DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



45



Tangan pemeriksa atau penolong yang tertutup sarung tangan pada pemeriksaan dalam atau operasi membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina ke uterus. Kemungkinan karena sarung tangan atau alat yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam jalan lahir tidak sepenuhnya bebas dari kuman. Droplet infection yaitu sarung tangan atau alat-alat yang terkontaminasi bakteri yang berasal dari hidung atu tenggorokan penolong. Dalam rumah sakit (infeksi nosokomial) selalu banyak kuman-kuman pathogen berasal dari penderita dengan berbagai jenis infeksi. Cara penyebarannya melalui udara ( 4,5 dan ditemukan adanya clue cell. Tatalaksana pada pasien di atas yang di rekomendasikan oleh CDC adalah.. Azitromicin Penicilin Amoxicilin Metronidazole Gentamicin



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



53



Seorang laki-laki, 35 tahun, datang dengan keluhan adanya koreng pada penis. Pada anamnesa lebih lanjut didapatkan riwayat berhubungan dengan PSK ada. Pada pemeriksaan penis didapatkan “chancre” yang berkembang pada tempat inokulasi. Pada pemeriksaan darkfield microscopy akan dapat diidentifikasi... Chlamidia Treponema Pallidum Gardnerella Vaginalis Neisseria Gonorrhea Trichomonas Pembahasan:



Sumber: IT Infeksi Pelvis dr. Irawan slide 53. Dijelaskan bahwa bakteri yang menginfeksi adalah Treponema pallidum 91. Tatalaksana untuk pasien di atas adalah... DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



54



Ciprofloksasin Metronidazole Benzathine Penicilin Gentamicin Levofloksasin



Seorang wanita, 25 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada daerah kemaluannya. Pada pemeriksaan didapatkan pembengkakan pada kelenjar Bartholini dan ditemukan discharge yang purulent. Pengobatan pada pasien dengan bartholinitis untuk mendrainase tempat abses disebut... Biopsi Marsupialisasi Frozen section Insisi Drainage



Seorang laki-laki, 30 tahun, datang dengan keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 12 hari yang lalu. Riwayat kontak seksual dengan PSK ada. Pada pemeriksaan fisik didapatkan mucopurulent urethral discharge, dischrage nya bersih. Tatalaksana terbaru menurut CDC yang digunakan sebagai terapi lini pertama adalah... Metronidazole Gentamicin Cefixime Amoxicilin DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



55



Eritromicin Pembahasan:



Sumber: IT IRW-Infeksi pelvis Pada pemeriksaan mikrobiologi akan didapatkan... Gram negative intracelullar diplococcus Gram negative intracelullar monococcus Gram positive intracelullar diplococcus Gram positive intracelullar monococcus Pembahasan:



Sumber: IT IRW-Infeksi pelvis Yang bukan merupakan etiologi dari infeksi pelvis adalah... Bakteri, virus, fungi, parasit Gangguan disequilibrium pada lingkungan vagina Gangguan imunitas Trauma Kekurangan endogeneous estrogen



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



56



Seorang wanita, 30 tahun, datang dengan keluhan gatal pada kemaluannya. Pada anamnesa lebih lanjut didapatkan bahwa pasien mempunyai pasangan lebih dari satu orang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan malodorous discharge, bau amis yang lebih kuat pada saat coitus dan mens. Pada pemeriksaan pH vagina didapatkan pH vagina > 4,5 dan ditemukan adanya clue cell. Agen penyebab dari penyakit pasien ini adalah... Gardnerella vaginalis Trichomonas Chlamydia Treponema Pallidum Neisseria Gonorrhea



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



57



Sumber: IT IRW-Infeksi pelvis Yang bukan termasuk dari kriteria Amsel adalah... A thin, milky, white discharge Whiff test: Presence of a fishy odor revealed by 10% potassium hydroxide wet mounts Presence of clue cell Presence of RBC Presence of WBC Pembahasan:



IT – Infeksi Pelvis Jika wanita tersebut hamil maka pada pasien tersebut akan lebih mudah untuk mengalami... Kehamilan ganda Kemhamilan ektopik Gangguan fungsi tuba Kelainan kongenital Ketuban pecah dini Pembahasan: Komplikasi



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



58



Infeksi BV yang tidak mendapat penanganan yang baik dapat menyebabkan komplikasi, antara lain, endometritis, penyakit radang panggul, sepsis paskaaborsi, infeksi paskabedah, infeksi paskahisterektomi, peningkatan risiko penularan HIV dan IMS lain. Infeksi BV merupakan faktor risiko potensial untuk penularan HIV karena pH vagina meningkat dan faktor biokimia lain yang diduga merusak mekanisme pertahanan host. Penelitian dari seluruh dunia mengenai BV langsung tertuju kepada sejumlah komplikasi obstetrik yaitu keguguran, lahir mati, perdarahan, kelahiran prematur, persalinan prematur, ketuban pecah dini, infeksi cairan ketuban, endometritis paskapersalinan dan kejadian infeksi daerah operasi (IDO). Sumber: http://eprints.undip.ac.id/44514/3/Buyung_Ramadhan_Mandala_Putra_22010110130149_Bab2KTI. pdf



Seorang wanita, 30 tahun, datang dengan keluhan gatal dan panas pada kemaluannya. Pada pemeriksaan terlihat discharge pada vagina tebal, putih (cottage cheese like). Pada pemeriksaan pH didapatkan ph >4,5 dan ditemukan budding yeast, pseudohyphae pada pemeriksaan KOH. Diagnosa pada pasien tersebut adalah... Bacteria Vaginosis Candida Vulvovaginitis Trichomoniasis TOA Chronic cervicitis



IT –Infeksi pelvis Tatalaksana untuk pasien tersebut adalah... Metronidazole Fluconazole Gentamicin Cifprofloksasin Penicilin



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



59



IT – Infeksi Pelvis Seorang wanita, 35 tahun, mengeluh rasa nyeri saat berhubungan disertai nyeri pada daerah belakang bagian sacrum dan fossa iliaca. Pada pemeriksaan terlihat discharge pada vagina mukoid, mucopurulent. Pada pemeriksaan swab test didapatkan pus kekuningan. Tata laksana pada pasien ini dapat berupa... a. Laser, cryotheraphy, diathermy, electric cauter Marsupialisasi Drainase Biopsi Extirpasi Alasan: Ini kasusnya cervisitis.



Ekstirpasi -> pengangkatan tumor secara keseluruhan Marsupialisasi ->Beberap literature menyebutka ntindakan marsupialisasi hanya digunakan pada kista Duktus Bartholini. Namun, sekarang digunakan juga untuk abses kelenjar Bartholini karena member hasil yang sama efektifnya. Marsupialisasi pertama kali dideskripsikan oleh Jacobson tahun 1950. Marsupialisasi adalah suatu teknik membuat saluran kelenjar Bartholini yang baru sebagai alternative lain dari pemasangan kateter Word, dilakukan untuk abses yang rekuren. Sebelum dilakukan marsupialisasi, abses di drainase. Proses penyembuhan setelah physiotherapy pada pasien ini akan memakan waktu sekitar... a. 1 minggu DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



60



b. 2 minggu c. 3 minggu d. 9 minggu e. 10 minggu Alasan: sama kyk diatas Urutan yang benardari ascending infection dari PID adalah... a. Cervicitis – Salpingitis – Endomertitis – Peritonitis b. Endomertitis – Cervicitis – Salpingitis – Peritonitis c. Cervicitis – Endometritis – Salpingitis – Peritonitis d. Cervicitis – Tuboovarian abscess – endometritis – salpingitis e. Cervicitis – peritonitis – endometritis – Salpingitis Alasan:



Seorang wanita, 30 tahun, mengeluh nyeri pada perut bagian bawah disertai demam. Hasil pemeriksaan USG pada pasien tersebut menunjukkan abscess pada ovarium dan tuba falopii. Yang bukan menjadi penyebab tersering untuk penyakit pada pasien diatasadalah... a. PID b. IUD c. Pengobataninfertilitas d. Pembedahan pelvic e. Trauma Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



61



Seorang wanita, 30 tahun, mengeluh nyeri pada perut bagian bawah disertai demam. Hasil pemeriksaan USG pada pasien tersebut menunjukkan abscess pada ovarium dan tuba falopii. Jika tidak diobati maka penyakit pasien tersebut akan berkembang menjadi, kecuali... Ruptur dan peritonitis Nyeri panggul kronis Kehamilan ektopik Gangguan fertilitas Kehamilan ganda Pembahasan:



Sumber: http://dokumen.tips/documents/makalah-penyakit-radang-panggul.html Seorang wanita, 25 tahun, datang dengan keluhan adanya seperti jengger ayam pada genitalia externa. Tipe HPV yang menyebabkan genital wanita pada pasien ini adalah... 6,11 16,18 6,18 11,16 DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



62



6,11,16,18 Pembahasan:



Sumber: IT Infeksi Pelvis Yang bukan merupakan terapi untuk external genitalia ward pada pasien diatas adalah... Cryotherapy 10 – 25% Podophylin resin dalam Tine of Benzoin 5% Imodium Cream Podophilox 0,5% sol or gel 10% Imodium Cream Pembahasan:



Sumber: IT Infeksi Pelvis Ny. M umur 40 tahun mempunyai 2 orang anak, datang ke Praktek Dokter D. Dalam satu tahun terakhir ini mengalami menstruasi tidak teratur, sering mengalami panas di muka, kemerahan, demam. Hasil anamnesis Ny. M mengalami menstruasi pertama pada usia 9 tahun. Sesuai dengan data diatas kemungkinan Ny. M mengalami... DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



63



Fase menopause Fase pra menopause Fase perimenopause Fase pascamenopouse Fase senium Pembahasan: http://digilib.unila.ac.id/6407/106/BAB%20II.pdf Pramenopause Yaitu masa 4-5 tahun sebelum menopause, sekitar usia 40 tahun dengan dimulainya siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit, atau banyak, yang kadang-kadang disertai dengan rasa nyeri. Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindroma prahaid. Dari hasil analisis hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen yang tinggi atau normal. Kadar FSH yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya stimulasi ovarium yang berlebihan sehingga kadang-kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi. Keluhan yang muncul pada fase pramenopause ini ternyata dapat terjadi baik pada keadaan sistem hormon yang normal maupun tinggi. 109.Tanda gejala yang mendukung diagnose Ny. M adalah... Hotburn, keringat, gejala neurosis Hotskin, keringat malam, gejala somatic Hotflush, keringat dingin, gejala psikosis Hotflush, keringat malam, gejala vasomotor Hotflush, keringat dingin, gejala neurosis Pembahasan: Permasalahan yang dijumpai pada masa pre menopause seperti hot flashes, berkeringat malam, fatigue, insomnia, depresi, ansietas, gangguan daya ingat, gejala urogenital, dan sering menyebabkan gangguan kualitas hidup. Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindroma prahaid. http://eprints.ums.ac.id/30410/2/3._BAB_1.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39231/4/Chapter%20II.pdf 110.Gejalan yang ada pada Ny. M tersebut diatas berkaitan dengan penurunan hormone... LH FSH Estrogen Progesteron LTH Pembahasan: Pre menopause adalah suatu kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki proses penuaan yang ditandai dengan menurunnya kadar hormonal estrogen dari ovarium yang sangat berperan dalam reproduksi dan seksualitas. http://eprints.ums.ac.id/30410/2/3._BAB_1.pdf 111.Salah satu cara yang paling tepat untuk mengatasi masalah Ny. M yang sesuai dengan kasus adalah... DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



64



Olahraga Meditasi ata yoga Senam kebugaran Anjuran konsumsi kacang-kacangan dan buah Diet tinggi kalori protein Anamnesis saja 112.Faktor yang mempercepat terjadinya masalah pada Ny. M adalah... Stress Multipara Usia menarche Beart badan Ny. M Menstruasi tidak teratur



http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39078/4/Chapter%20II.pdf Ny. N umur 21 tahun datang ke dokter degan keluhan payudara sebelah kanan teraba benjolan, mudah digerakan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri. Ny. N umur 21 tahun datang ke dokter degan keluhan payudara sebelah kanan teraba benjolan, mudah digerakan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri. 113.Sesuai kasus di atas kemungkinan diagnose Ny. N adalah... Mastitis Ca mammae Engorgement Fibroadenoma Piget disease Pembahasan: Fibroadenoma pada payudara memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Tidak terasa sakit. Berbentuk bundar dengan tepi tumor yang jelas. Mudah digerakkan ketika disentuh. Benjolan yang bisa terasa kenyal atau agak keras. Sumber: http://www.alodokter.com/fibroadenoma 114.Data pengunjung yang sesuai dengan kasus di atas perlu dikaji riwayat... a. Penyakit akut DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



65



Penyakit menular Penyakit menahun Penyakit keturunan Penyakit kronis



Sumber: IT dr.BEN - Kanker Payudara 115.Deteksi dini yang dapat dilakukan Ny. N adalah... Mammografi SADARI IVA Test Papanicolou smear USG



Sumber: Skill lab dr.BEN - Kanker Payudara 116.Pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis Ny. N adalah... EKG USG Rontgen Mammografi Lab darah Jawab:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



66



Mammography and US(ultrasonography) are both useful if the patient has a palpable mass, is [2 ]



older than 30 years, and is not pregnant. In patients younger than 30 years, the most appropriate modality is US because the patient is spared radiation exposure and the likelihood for fibroadenoma is high. Positron emission tomography is expensive and not universally available. Mammography is not indicated as the primary imaging study in women younger than 30 years, unless high-risk factors are present. Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/345779-overview Tindakan Saudara untuk mengatasi masalah di atas... Kolaborasi dengan dokter bedah Kolaborasi dengan dokter Sp OG Kolaborasi dengan dokter internal Kolaborasi dengan dokter pediatric Kolaborasi dengan dokter Pembahasan:



Terapi kanker payudarah salahsatunya adalah operasi , jadi kita harus berkolaborasi dengan dokter bedah. Sumber: Pemeriksaan payudara – BEN Sumitro (32 tahun) merupakan karyawan bank. Ia tidak memiliki riwayat parotitis dan pengobatan untuk penyakit apapun. Ia tidak merokok dan mengonsumsi alkohol. IA juga tidak memiliki alergi apapun. Sudah menikah 2 tahun dengan Sumiati, 27 tahun. Pasangan ini menikmati hubungan seks secara teratur tetapi sampai saat ini Sumiati belum pernah hamil Pasutri ini disebut pasutri infertil: Primer Sekunder Idiopatik Imunologik Pasangan ingin anak Pembahasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



67



Sumber: IT PERAN SUAMI PADA PASANGAN INFERTIL-KMA Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada pak Sumitro untuk menentukan faktor penyebab adalah: Analisis sperma pemeriksaan ukuran dan volume testis hormon varicocele urin dan darah rutin Pembahasan:



Sumber: IT PERAN SUAMI PADA PASANGAN INFERTIL-KMA Untuk mengetahui penyebab hormonal terkait fungsi sel leydig maka perlu dilakukan pemeriksaan hormon: FSH LH











sel leydig dan sel sertroli



sel leydig



Testosteron Pembahasan: DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



68



Sumber: IT PERAN SUAMI PADA PASANGAN INFERTIL-KMA 121.Kalau pada pemeriksaan genitalia didapatkan testis dextra berada di canalis inguinalis maka kondisi ini akan memengaruhi parameter analisa sperma: Viskositas Volume Jumlah Motilitas Morfologi Pembahasan : Didapatkannya testis dextra berada di canalis inguinalis lebih dikenal sebagai Undenscended testis (UDT) atau cryptorchidism. Penyebab Infertilitas bisa disebabkan oleh faktor pre testicular, testicular ataupun post testicular. UTD sendiri merupakan faktor testicular. Kejadian ini menyebabkan testis tidak berada pad tempat seharusnya. Sel spermatogenesis sangat sensitive terhadap temperature badan. Mininberg, Rodger dan Bedford (1982) mempelajari ultra struktur kriptorkismus dan mendapatkan perubahan pada kurun satu tahun kehidupan. Pada umur 4 tahun didapatkan deposit kolagen masif. Kesimpulan mereka adalah testis harus di skrotum pada umur 1 tahun Penelitian biopsi testis kriptorkismus menunjukkan bukti yang mengagetkan dimana epitel germinativum dalam testis tetap dalam ukuran normal untuk 2 tahun pertama kehidupan.Sementara umur 4 tahun terdapat penurunan spermatogonia sekitar 75 % sehingga menjadi subfertil / infertil Setelah umur 6 tahun tampak perubahan nyata. Diameter tubulus seminiferus mengecil, jumlah spermatogonia menurun, dan tampak nyata fibrosis di antara tubulus testis. Pada kriptorkismus pasca pubertas mungkin testis berukuran normal, tetapi ada defisiensi yang nyata pada komponen spermatogenik sehingga pasien menjadi infertil. Untungnya sel leydig tidak dipengaruhi oleh suhu tubuh dan biasanya ditemukan dalam jumlah normal pada kriptorkismus. Sehingga impotensi karena factor endokrin jarang terjadi pada kriptorkismus Penelitian dengan biopsy jaringan testis yang mengalami kriptorkismus menunjukkan tidak terjadi abnormalitas kromosom. Suhu, memegang peranan penting pada spermatogenesis. Pada mamalia spermatazoa hanya dapat diproduksi bila suhu testis 29- 30’C, sedikitnya. 1,5-2.0 C· dibawah suhu dalam DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



69



tubuh, kenaikan suhu beberapa derajat akan menghambat proses spermatogenesis, sebaliknya suhu rendah akan meningkatkan spermatogenesis pada manusia. Kemungkinan kriptokismus akan menganggu proses pembentukan sel sperma sehingga jumlahnya yang terganggu, tapi tidak mempengaruhi morfologi yang disebabkan genetik. Maafin yang inimasih bingung, tapi bisa dicari lagi nanti buat jawaban yang benarnya. Sumber : Firdaoessaleh. 2007.Diagnosis dan Penatalaksanaan Undescended Testis. Departemen Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Maj Kedokt Indon ; 57(1) : 33-36. mki.idionline.org 122.Kalau pada pemeriksaan dijumpai penis hipospadia maka kondisi ini akan mengganggu: Ereksi Ejakulasi Volume sperma Jumlah sperma yang masuk vagina Orgasme Pembahasan : Hipospadia adalah salah satu keabnormalan pada saluran kemih atau uretra dan penis. Dalam kondisi normal, lubang uretra terletak di ujung penis untuk mengeluarkan urine. Tetapi pada pengidap hipospadia, lubang uretra justru berada di bagian bawah penis. Pada orang dewasa yang menderita hipospadia dapat mengeluhkan kesulitan untuk mengarahkan pancaran urineataupunsperma. Chordee dapat menyebabkan batang penis melengkung ke ventral yang dapat mengganggu hubungan seksual.Keadaaninisangatmempengaruhijumlahsperma yang masukke vagina.. 6



123.Hasil analisis sperma: volume = 4,5 ml; jumlah sperma = 10 x 10 /ml; mortilitas forward progression 22%; morfologi bentuk normal 2% Oligoastenozoospermia Oligoastenoteratozoospermia Severe oligozoospermia Severe oligoteratozoospermia Moderate oligoastenoteratozoospermia Pembahasan: Hasil pemeriksaan sperma yang normal menurut WHO Nilai acuan untuk analisa sperma/air mani yang normal, Volume total cairan lebih dari 2 ml Konsentrasi sperma paling sedikit 20 jutasperma/ml Morfologinya paling sedikit 15% berbentuk normal Pergerakan sperma lebih dari 50% bergerak ke depan, atau 25% bergerak secara acak kurang dari 1 jam setelah ejakulasi Adanya sel darah putih kurang dari 1 juta/ml Analisa lebih lanjut (tes reaksi antiglobulin menunjukkan partikel ikutan yang adak urang dari10 % dari jumlah sperma) Hasil pemeriksaan biasanya disajikan dalam istilah sebagai berikut : Polyzoospermia : Konsentrasi sperma sangat tinggi DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



70



Oligozoospermia : Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml Hypospermia : Volume semen < 1,5 ml Hyperspermia : Volume semen > 5,5 ml Aspermia : Tidak ada semen Pyospermia : Ada sel darah putih pada semen Hematospermia : Ada sel darah merah pada semen Asthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 40%. Teratozoospermia : > 40%sperma mempunyai bentuk yang tidak normal Necozoospermia : sperma yang tidak hidup Oligoasthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 8 juta/ml Pemeriksaan Volume Jumlah Pergerakan Morgologi normal



Nilai 4,5 ml 6 10 x 10 /ml 22% 2%



Interpretasi Oligozoospermia Asthenozoospermia Teratozoospermia



Sources usually classify oligospermia in 3 classes: Mild: concentrations 10 million – 20 million sperm/mL Moderate: concentrations 5 million – 10 million sperm/mL Severe: concentrations less than 5 million sperm/m



Hasilanalisissperma Moderate Oligoasthenoteratosoospermia



124.Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, hasil laboratorium dan hasil pemeriksaan sperma di atas kemungkinan etiologi dari infertilitas faktor pria pada kasus ini adalah: Spermatogenic arrest Proses spermatogenesis Maturasi spermatozoa Epididimitis Cell sertoli only syndrome Pembahasan: Oligoasthenoteratozoospermia (OAT) dapat terjadi karena adanya gangguan pada testis sehingga terganggunya proses spermatogenensis. Di antara berbagai penyebab OAT, gaya hidup yang salah mempunyai pengaruh yang besar terhadap kejadian OAT. Sumber: TauficRachman. Can We Protect Spermatogenesis against Testicular Insult.http://research.unissula.ac.id/research/file/publikasi/220186022/6291makalah_2.pdf 125.Frekuensi senggama yang berpeluang untuk terjadinya kehamilan yang lebih besar adalah... 1x/minggu 2 x/minggu 3 x/minggu 4 x/minggu DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



71



e. 6 x/minggu Pembahasan: IT FAKTOR SUAMI PADA PASUTRI INFERTIL – KMA Frekuensi senggama: makin sering makin berpeluang, terbaik 3x/minggu 126.Proses descensus testiculorum ditanyakan pada pasutri infertil oleh karena dapat menyebabkan... Parotitis Orchitis atrofi testis infertilitas kanker testis Pembahasan: Kriptorkidisme/Kriptorkismus/Undescended testis adalah kegagalan satu atau kedua testis untuk turun ke dalam skrotum. Kriptorkidisme terdapat sejak lahir dan sering terjadi pada bayi yang lahir premature. Bagi sebagian besar bayi yang lahir dengan keadaan ini, testis akan turun sendiri dalam tahun pertama setelah lahir. Apabila tidak terjadi penurunan, maka testis akan tetap berada dalam lingkungan dengan suhu yang lebih tinggi daripada suhu optimum untuk spermatogenesis. Kuantitas dan kualitas sperma dapat terganggu sehingga terjadi infertilitas. 127.Hasil pemeriksaan fisik dijumpai testis berada di canalis inguinalis dextra, keadaan ini akan memengaruhi parameter sperma Volume Viskositas Liquefaksi Jumlah/ml Motilitas Pembahasan:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3114036/ The relationship between cryptorchidism and male infertility is evident when azoospermic men were studied. The incidence of azoospermia in men with unilateral cryptorchidism is 13% regardless of the fate of the testis. Among men with untreated bilateral cryptorchidism, 98% develop azoospermia. The reduction in germ cell count starts as early as 6 months of age and is dependent on the position of the testis. In general, the higher the testicular position at the time of treatment, the fewer the number of germ cells. 128.Dr. Rudi 35 tahun seorang dokter puskesmas sering mengikuti seminar dan pelatihan tentang profesi kedokteran untuk meng-Up date ilmunya. Manakah hal dibawah ini yang sesuai ilustrasi diatas? Hak pasien Hak dokter Kewajiban pasien Kewajiban dokter Hak dokter dan kewajiban pasien Pembahasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



72



Seorang ibu usia 25 tahun, hamil cukup bulan, datang ke IRD RSMH dengan diantar bidan karena anak letak lintang dan tali pusar menumbung. Rencana akan diterminasi perabdominam. Dokter SpOG yang akan melakukan operasi memberikan penjelasan mengenai indikasi tindakan serta komplikasi dan risiko yang dapat terjadi saat operasi dan sesudah operasi. Setelah pasien dan keluarga paham dan setuju tentang tindakan tersebut, diminta untuk menandatangani surat persetujuan dihadapan saksi. Apakah tindakan yang dilakukan dokter-pasien tersebut diatas? Informed consent Malpraktek Anamneis Wawancara Memorandum of understanding Pembahasan: “Informed consent merupakan proses komunikasi antara dokter dan pasien tentang kesepakatan tindakan medis yang akan dilakukan dokter terhadap pasien.yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan formulir Informed Consent secara tertulis.” http://eprints.undip.ac.id/18836/1/RATIH_KUSUMA_WARDHANI.pdf Berdasarkan definisinya, maka tindakan yg dilakukan dokter terhadap pasien adalah informed consent. Ny. M 40 tahun. P4A0, keluhan perdarahan pervaginam pasca senggama, keputihan yang berbau selama 2 tahun yang tidak sembuh dengan pemberian obat-obatan. Manakah metode pemeriksaan yang tidak sesuai dengan kasus diatas? Pap smear IVA Biopsi Kolposkopi IVP Pembahasan: IVP : sebuah x-ray pemeriksaan dari ginjal, ureter dan saluran kencing kandung kemih yang menggunakan iodinasi bahan kontras disuntikkan ke pembuluh darah. Pap smear : sebuah tes yang dapat memeriksa keadaan sel-sel pada serviks (leher rahim) dan vagina IVA : pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% Biopsi : pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh manusia untuk pemeriksaan patologis mikroskopik DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



73



Kolposkopi



: Pemeriksaan kolposkopi merupakan pemeriksaan standar bila ditemukan hasil pap smear yang abnormal. Pemeriksaan dengan kolposkop, merupakan pemeriksaan dengan pembesaran untuk melihat kelainan epitel serviks, pembuluh darah setelah pemberian asam asetat. Pemeriksaan kolposkopi tidak hanya terbatas pada serviks, tetapi meliputi vulva dan vagina.



Diagnosis: Sitologi: pap smear Kolposkopi Biopsy Konisasi Kolposkopi Pap net Tes molekul HPV DNA IVA http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126271-S-5788-Studi%20kualitatif-Literatur.pdf Ny.M dicurigai mengalami infeksi HPV yang menjadi kanker serviks. Komponen kemajuan persalinan yang tercantum halaman depan partograf harus diisi dengan lengkap sesuai dengan lajur dan waktu yang telah ditetapkan. Pernyataan yang benar dibawah ini mengenai komponen kemajuan persalinan… Identitas ibu Waktu pecahnya selaput ketuban Denyut jantung janin Penurunan bagian terbawah janin Input cairan Pembahasan:



http://eprints.undip.ac.id/43251/3/BAB_II.pdf Ny. K 37 tahun G2P1A0 datang pada fase aktif persalinan, pembukaan 7cm, pada partograf WHO modifikasi di…. . Pencatatan kemajuan pembukaan serviks yang didapat dari pemeriksaan pertama kali dilakukan pada: Garis waspada Garis bertindak Lembar belakang partograf DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



74



Sisi luar kolom partograf Kolom identifikasi Pembahasan:



http://eprints.undip.ac.id/43251/3/BAB_II.pdf Ny. K sudah pembukaan 7 maka sudah masuk ke fase aktif, maka pencatatan dimulai dari garis waspada Ny. T, 30 tahun, datang ke Poli RSMH dengan keluhan keluar keputihan yang kental dan bau. Dari hasil pemeriksaan didapatkan infeksi gonorea pada alat kehamilan. Pasien mengaku bekerja sebagai PSK dan meminta dokter untuk tidak memberitahu orang lain. Dalam pasal 1 sikap dan perlakuan dokter pada pasien perempuan, dalam pemeriksaan pasien perempuan, dokter harus bersikap: Sopan pada pasien Menjaga privasi dan rahasia pasien Memperhatikan hak pasien Wajib menjadi pembela masalah kesehatan perempuan Melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib Pembahasan: Sumpah dokter nomor 4: Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprotesian saya. Sumber: KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA IDI Seorang dokter sedang disidang di pengadilan karena diduga melakukan malpraktek dibidang hukum yang berupa recklessness. Manakah jawaban berikut ini yang sesuai pernyataan diatas, Membuat surat keterangan palsu Melakukan tindakan medis tanpa persetujuan medis informed consent Ketinggalan kassa dalam perut pasien saat operasi Melakukan aborsi tanpa indikasi medis Salah dalam pemberian obat Pembahasan: Malpraktik pidana karena kecerobohan (recklessness) misalnya melakukan tindakan yang tidak lege artis atau tidak sesuai dengan standar profesi serta melakukan tindakan tanpa disertai persetujuan tindakan medis. Pasutri, Tn. Dani dan Ny. Lina menikah selama 5 tahun, belum mempunyai keturunan. Dilakukan pemeriksaan pada istri dengan hasil normal. Pemeriksaan sperma didapatkan kesan: astenooligozoospermia. Manakah pernyataan yang benar mengenai kasus ini? Harus dilakukan program surrogate mother Konseling tentang bayi tabung Indikasi dilakukan laporoskopi operatif DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



75



Infertilitas yang disebabkan faktor istri Disarankan tindakan cloning Pembahasan: OLIGOZOOSPERMIA = Konsentrasi sperma kurang dari nilai baku, ASTHENOZOOSPERMIA = Motilitas sperma kurang dari nilai baku, Surrogate mother itu ibu pengganti. Bisa donor ovum atau peminjaman rahim untuk transfer embrio ke rahim perempuan itu. Pada kasus ini ga ada masalah sama fertilitas istri. Jadi ini ga ada hubungannya. Lagipula ini controversial banget. Bayi tabung atau IVF memang salah satu pilihan terapi untuk infertilitas pada faktor suami. Salah satu pilihan terapi konvensional untuk pria infertile itu memang ada surgery. Setelah aku cari, beberapa tindakan bedah yang mungkin dilakukan adalah untuk terapi varicocele, testicular biopsy, dan vasectomy reversal. Ketiganya tidak membutuhkan laparoskopi. Pemeriksaan pada istri telah dinyatakan normal, berarti infertilitas bukan disebabkan faktor istri. Cloning? Really? Dr. Rina sedang memantau persalinan di partograf digaris waktu yang sesuai dengan tersebut? Penurunan bagian terbawah janin Pembukaan serviks Denyut jantung janin Kontraksi uterus Ketuban pecah Pembahasan:



kamar bersalin. Dr. rina memberi tanda “X” pada lajurnya. Pemeriksaan apa yang dilakukan dokter



Sumber: IT Partograf 137.Seorang ibu usia 25 tahun, hamil anak pertama, cukup bulan, datang ke IGD RSI Dijjah Yellow dengan keluhan mau melahirkan, perut mulas yang menjalar ke pinggang makin lama makin sering dan kuat disertai keluar lender campur darah dari kemaluan. Riwayat keluar air-air tidak ada. Gerakan anak masih dirasakan. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Apakah yang dilakukan pada kasus ini? Mulai membuat partograf WHO modifikasi Menolong persalinan segera DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



76



Melakukan pemeriksaan obstetric secara lengkap Melaksanakan asuhan persalinan normal Melakukan USG transvaginal Jawab : Pemeriksaan obstetric dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan sedang dalam fase mana saat melahirkan, penurunan janin, dan indikasi – indikasi lainnya untuk memulai suatu persalinan. http://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2015/03/BUKU-PANDUANKETERAMPILAN-PEMERIKSAAN-OBSTERI.pdf 138.Ny. S 27 tahun, G1P0A0 hamil 38 minggu, datang ke RSMH pembukaan serviks 6 cm, his 3x dalam 10 menit, lamanya 35 detik, penurunan kepala 3/5, DJJ 140x/m, tekanan darah: 160/100 mmHg, nadi 88x/m, edema (+), proteinuria (++). Bagaimanakah evaluasi dan dokumentasi kemajuan persalinan pasien ini? Sesuai partograf WHO modifikasi Sesuai karya Friedmann Sesuai satgas gestosis/hipertensi dalam kehamilan Sesuai skor VBAC Sesuai skor ZA Jawab : Gestosis sendiri artinya adalah “the development of hypertension with proteinuria or edema or both due to pregnancy or the influence of a recent pregnancy.” http://www.icpdkenya.org/modules/mod_activities/full_text_pdf.php?d=MTMx&userid=&inst= Pada kasus, Ny. S sudah menunjukkan gejala2 preeclampsia, untuk diagnosisnya :



PREECLAMPSIA Is a pregnancy-specific syndrome that can affect every organ system



Proteinuria



Preeclampsia BP>140/90 mmHg



Multi organ involvement



Thrombocytopenia(PLT < 100,000/mcL Renal insufficiency (Creatinine >1.1 mg/dL) Liver involvement (AST or ALT 2x normal) Cerebral symptoms (Headache, visual disturbances, convulsions) Pulmonary edena



Sumber : IT Hipertensi Dalam Kehamilan – KRD – Slide ke 5



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



77



139.Seorang wanita Ny. Komariah, berusia 34 tahun datang ke IRD RSMH dengan keluhan tak lahir-lahir, ketuban hijau, berbau, badan panas, gawat janin (fetal distress). Sebelumnya pasien ke bidan dengan keluhan keluar air-air sejak 3 hari yang lalu. Manakah yang benar mengenai kasus diatas? Partus terlantar dengan komplikasi pada janin dan ibu Persalinan normal Perdarahan post partum Persalinan sesuai partograf WHO Persalinan sudah ditatalaksana dengan baik Jawab : Pada kasus di atas, dilihat dari gejala klinisnya ( ketuban hijau, berbau, badan panas menunjukkan infeksi ) kemungkinan di diagnosis Chorioamnionitis. Untuk opsi b,c,d,e sepertinya sudah jelas ( Tidak ada perdarahan dan persalinan tidak normal/sesuai dengan yang semestinya ) 140.Seorang wanita berusia 16 tahun, datang ke IRD RSMH dirujuk oleh bidan karena komplikasi kehamilannya, yaitu keluar darah pervaginam dan nyeri diperut setelah dianiaya oleh suaminya sendiri, namun pasien tidak memberitahu petugas kesehatan tentang hal ini dengan alasan malu membuka aib rumah tangga. Dalam etika kedokteran, memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya adalah termasuk? Hak pasien Hak dokter Kewajiban pasien Kewajiban dokter HAM



Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada dokter yang merawat Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam pengobatanya. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya. 141.Seorang wanita dengan sengaja meminta dokter untuk menggugurkan kandungannya karena hamil diluar nikah. Hal ini ditolak oleh dokter karena melanggar hokum. Manakah yang KUHP yang benar mengenai kasus diatas? Pasal 359 ayat 1 Pasal 360 ayat 1 Pasal 347 ayat 1 Pasal 348 ayat 1 Pembahasan : Sudah jelas. Sumber : http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5085e5fbe5e81/jerat-hukum-bagi-pasanganyang-mencoba-aborsi DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



78



142.Ny. Emi, 55 tahun dengan keluhan semburan panas terasa di wajah, sering sakit pinggang, keputihan, vagina kering. Pasien haid tidak teratur dan jarang selama 2 tahun ini. Manakah hal dibawah ini yang sesuai ilustrasi diatas? Infertile Menopause SLE Low back pain PID Pembahasan : Semburan panas wajah, sakit pinggang, keputihan, vagina kering, haid tidak teratur menopause



Sumber : https://www.google.com/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0 ahUKEwjtwqvmlf_RAhVLMY8KHUvdCfoQFgghMAE&url=http%3A%2F%2Fdigilib.unimus.ac.i d%2Ffiles%2Fdisk1%2F110%2Fjtptunimus-gdl-muhakbarnu-5484-3babii.pdf&usg=AFQjCNG0my5YQgYlDAyaoJoUviMRVXd4vA&sig2=zjkYh56hc5tsnmu3Ftutgw 143.Ny. T, 30 tahun, hamil anak kedua, usia kehamilan 32 minggu, datang ke IRD RSMH dengan keluhan keluar darah dari kemaluan warna merah kehitaman. Seminggu yang lalu ibu ANC di bidan dikatakan TD 170/110 mmHg. Denyut jantung janin tidak jelas terdengar, perut terasa nyeri saat ditekan. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini? Perdarahan antepartum ec solusio plasenta Perdarahan antepartum ec plasenta previa Perdarahan antepartum ec vasa previa Perdarahan antepartum ec eklampsia Perdarahan antepartum ec sisa plasenta Pembahasan : Darah merah kehitaman, TD 170/110 mmHg, DJJ tidak jelas terdengar, perut nyeri  saat ditekan Solusio plasenta Sumber : https://www.google.com/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved=0 ahUKEwiNjaHPlP_RAhVBNo8KHa7nDusQFgguMAQ&url=https%3A%2F%2Feprints.uns.ac.id% 2F8302%2F1%2F144651308201010471.pdf&usg=AFQjCNGHMran76l1363DsZZapiR0abXQ_Q& sig2=4UqtOa_kaJQe_OsTOHtGLA&bvm=bv.146094739,d.c2I 144.Seorang wanita berusia 16 tahun, tidak bersekolah lagi, hamil cukup bulan, tidak pernah ANC, tekanan darah tinggi disertai kejang-kejang, datang ke IRD RSMH dirujuk oleh bidan. Manakah pernyataan yang benar mengenai kasus diatas? Termasuk risiko tinggi perdarahan Merupakan persalinan yang normal Tidak memengaruhi mortalitas dan morbiditas Harus bekerjasama lintas sector kesehatan, pendidikan dan agana agar kasus ini tidak terjadi Kasus rujukan yang sesuai kejadian Pembahasan : a. Salah







tidak hanya perdarahan, tapi juga eklampsia



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



79



b. Salah c. Salah e. Salah



 



risiko persalinan tidak normal.



mempengaruhi mortalotas dan morbiditas



145.Ny. M, 40 tahun, P0A0 keluhan perdarahan pervaginam didiagnosis mioma uteri. Usia pernikahan 5 tahun, belum punya keturunan. Disarankan operasi miomektomi, manakah prinsip etika kedokteran yang sesuai dengan kasus diatas?







a. Beneficent secara harfiah berarti berbuat baik. Dokter diharapkan bertindak berdasarkankepentingan terbaik pasiennya.







Autonomy Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri.  Justice perlakuan yang adil terhadap individu atau kelompok







Maleficence non maleficence: secara harfiah tidak melakukan kesalahan. Dokter dan peneliti bidangkesehatan harus menghindari bahaya yang mungkin dapat terjadi pada pasien dan subjek uji Malpraktek Pembahasan:







Mioma Uteri neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga disebut juga leiomioma, fibromioma, atau fibroid. Miomektomi pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkutan uterus, miomektomi dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya penderita masih menginginkan keturunan. Apabila miomektomi dikerjakan karena alasan keinginan memperoleh keturunan, maka kemungkinan akan terjadinya kehamilan setelah miomektomi berkisar ± 30% sampai 50%. Sumber: http://www.wma.net/es/30publications/30ethicsmanual/pdf/ethics_manual_indonesian.pdf



146.Ny. A, 25 tahun, hamil cukup bulan, datang ke bidan karena perut mulas yang menjalar ke pinggang disertai keluar lendir campur darah dan keluar air-air dari kemaluan. Dari pemeriksaan didapatkan his 3x dalam 10 menit lamanya 40 detik, pembukaan serviks 7cm, presentasi kepala, DJJ 145x.m, vital sign dalam batas normal. Bidan segera membuat partograf untuk dokumentasi persalinan. Dibawah ini yang bukan merupakan tujuan utama penggunaan partograf adalah: Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan Mendeteksi apakah proses perjalanan secara normal Mendeteksi kelainan kongenital pada bayi Membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu Mendeteksi kemungkinan terjadi distosia



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



80



Sumber: IT HAD – Partograf tahun lalu 147.WHO telah memodifikasi partograf agar lebih sederhana dan lebih mudah digunakan. Manakah yang sesuai dengan pernyataan diatas? Menghilangkan fase aktif Menghilangkan fase laten Menghilangkan kolom obat-obatan dan cairan Menghilangkan kolom pecahnya selaput ketuban Menghilangkan kolom identitas parturient



Sumber: IT HAD – Partograf tahun lalu dr. Julniar M. Tasli, SpA(K) & dr. Herman 148.Bayi lahir cukup bulan dengan keluhan sianosis dan apnea terutama saat makan namun tampak perbaikan saat menangis. Pemeriksaan selanjutnya untuk mendukung diagnosis adalah: Echocardiogram Memasang kateter melalui hidung Hb electrophoresis Evaluasi pallatum dan laring menggunakan bronkoskopi Ultrasonografi



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



81



149.Seorang bayi lahir cukup bulan, berat lahir 4200 gram, perempuan, lahir dengan operasi sesar atas indikasi disproporsi cephalopelvic. Cairan ketuban baik dan lahir langsung menangis. 15 menit setelah lahir terjadi peningkatan nafas menjadi 80 kali/menit dan mulai merintih. Bayi ini ditrasnfer ke perawatan level II dan saturasi oksigen 94%. Rontgen dada menunjukkan cairan pada fissure, hiperaerasi dan prominent pulmonary vascular marking. Diagnosis yang paling mungkin adalah: Hernia Diafragmatika Aspirasi mekoneum Pneumonia Transient tachypnea of the newborn Pneumotoraks Alasan:



Faktor risiko pada kasus diatas yaitu SC dan macrosomia.



Sumber : IT RESPIRATORY DISTRESS – JUL 150.Usia gestasi dapat diperkirakan setelah kelahiran dengan cara: Berdasarkan berat bayi Menilai berdasarkan lingkar kepala Menilai berdasarkan konsentrasi Hb Menilai berdasarkan maturitas fisik dan maturitas nerulomukulernya Menilai berdasarkan lingkaran lengan atas



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



82



151.Bayi dengan lingkar kepala normal dan berat badan kurang dari persentil 10 diklasifikasikan dalam: AGA Asymmetrically growth retarded Symmetrically growth retarded Fullterm Preterm Alasan: IUGR merupakan bayi dengan berat badan kurang dari persentil 10 atau kurang dari 2 SD, dibagi dalam 2 kategori, yaitu:



152.Bayi tampak sianotik saat diam dan pink saat menangis, kemungkinan penyebabnya adalah: Bilateral choanal atresia Dislocated septum Microstomia Cardiac disease Hypoplasia paru Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



83



153.Merintih saat ekspirasi ditemukan pada bayi dengan: Decrease air tapping Peningkatan tekanan intrathorax Edema pita suara Paralysis laring Trakeomalasea Alasan:



154.Sianosis sentral akan terlihat pada bayi, bila kadar Hb: a. 5 gm/100ml DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



84



10 gm/100ml 15 gm/100ml 2 gm/100ml 12 gm/100ml Alasan:



155.Merintih merupakan tanda penting untuk respiratory distress syndrome dan terdengar selama… Inspirasi Menangis Tidur Ekspirasi Menyusu Alasan: Penjelasan waktu IT: grunting ekspirasi dilakukan agar alveolus bayi tidak kolaps. Caranya dalah dengan penutupan plika vokalis







grunting ekspirasi.



156.Seorang bayi lahir dengan RDS sejak lahir. Perut berbentuk skapoid, tidak terdengar suara napas pada dada bagian kiri namun terdengar pada dada bagian kanan. Kemungkinan diagnose pada bayi ini adalah: Pneumonia Pneumothorax Cystic adenomatoid malformation Diaphragmatic hernia Pneumonia Alasan: Sumber: IT Respiratory Distress



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



85



157.Bayi dengan berat badan 2000 gram, usia kehamilan 39 minggu yang lahir dari ibu menderita pre eklampsia berat bisa menderita sesak napas dan sianosis oleh karena: Anemia Pneumonia Penyakit membrane hialin Polisitemia Asfiksia perinatal Alasan:



158.Bayi yang lahir dari ibu penderita DM, dapat menderita distress pernapasan yang disebabkan oleh: Transient tachypnea of the newborn Penyakit membrane hialin Pneumonia Pneumothorax Hypoplasia paru Alasan: IT- Respiratory Distress



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



86



159.Bayi dengan usia gestasi > 42 minggu yang lahir dengan air ketuban hijau kental, bayi menderita distress pernapasan dengan gejala merintih, takipneu, dada cembung sebelah kanan dan bunyi napas vesikuler melemah pada paru kanan. Penyebabnya adalah… Pneumonia Pneumothorax Sindroma aspirasi mekoneum Pneumoperitoneum Penyakit membrane hyaline Alasan: IT- Respiratory Distress Ada faktor risiko kehamilan post-term dan air ketuban yang hijau kental



160.Untuk mengeakkan diagnose kasus diatas: Chest X-ray Pungsi thorax Transiluminaso Chest X-ray + transilumiinasi USG Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



87



161.Pada bayi yang menderita tension pneumothorax diatasi dengan: Nitrogen washed out Ventilasi mekanik Pemasangan intercostal catheter + continuos suction Pemberian Buble CPAP Alasan:



162.Pada bayi yang menderita penyakit membrane hialin diberikan antibiotika poly pragmasi dengan alasan dan tujuan: Merangsang pematangan paru Membunuh kuman gram negative dan positif yang menyebabkan penyakit membrane hialin Mengatasi gagal napas Membunuh kuman gram positif B streptokokus beta hemolitikus, oleh karena gambaran radiologinya mirip dengan penyakit membrane hialin Mengurangi kemungkinan resistensi terhadap antibiotic yang diberikan Alasan: Waktu kuliah ada dijelasin dosennya kalau gambaran x-ray HMD mirip infeksi streptococcus grup B. 163.Bayi BBLR/KMK sering ditemukan pada ibu yang menderita: DM Infeksi TORCH Hipotensi DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



88



Overweight Plasenta previa totalis Alasan:



164.Pada saat lahir bayi cukup bulan, “plantar creases” didapatkan pada telapak kaki area: 2/3 anterior Semua permukaan ½ permukaan Hanya bagian anterior saja 1/3 permukaan anterior Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



89



165.Pada usia 5 menit saat melakukan resusitasi bayi baru lahir, didapatkan denyut jantung 130 kali per menit, badan kemerahan dan ekstrimitas sianosis, tonus otot baik dan menangis. Skor APGAR bayi ini adalah: 6 7 8 9 10 Alasan:



166.Salah satu dari keadaan dibawah ini merupakan petunjuk untuk melakukan langkah awal resusitasi pada bayi baru lahir: Warna kulit Air ketuban bercampur mekoneum Frekuensi jantung Tonus otot Merintih Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



90



167.Seorang ibu akan melahirkan dengan riwayat pecah ketuban 4 jam sebelum bayi lahir. Air ketuban bercampur mekoneum. Pada saat lahir bayi tidak bernapas dan tonus otot jelek. Tindakkan resusitasi yang segera dilakukan pada bayi ini adalah: Melakukan ventilasi tekenan positip Membersihkan jalan napas dari mulut dan hidung Intubasi endotraksi dan pengisapan cairan bercampur mekoneum dari trakea Mengeringkan bayi Kompresi dada Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



91



168.Bayi baru lahir dari seorang ibu dengan kehamilan 38 minggu dan ketuban pecah 6 jam sebelum bayi lahir. Air ketuban jernih. Pada saat evaluasi setelah dilakukan langkah awal resusitasi bayi belum bernapas. Tindakan yang dilakukan pada bayi ini adalah: Posisikan bayi dan bersihkan jalan napas Ventilasi tekan positip Kompresi dada Ventilasi tekanan positip dan kompresi dada Keringkan bayi Alasan: Pada bayi baru lahir, pertama kita evaluasi dari usia kehamilan, tonus otot, dan bernafas atau menangis atau tidaknya, berdasarkan kasus di atas, bayi cukup umur lahir dengan belum bernafas. Maka selanjutnya kita lakukan hangatkan bayi dan jaga suhu tubuhnya, trus posisikan bayi untuk dilakukan pembersihan jalan nafas dengan menggunakan suction. Sumber: panduan skill lab resusitasi neonatarum 169.Pada bayi baru lahir yang memerlukan ventilasi menggunakan balon dan sungkup yang tidak menunjukkan kemajuan setelah 1 menit dengan teknik yang baik. Dinding dada hanya meningkat sedikit. Tahap selanjutnya yang harus anda lakukan adalah: Melanjutkan ventilasi menggunakan kantong dan sungkup Ventilasi menggunakan kantong dan sungkup dan kompresi dada Ventilasi dengan menggunakan endotrakeal tube Memberikan epinefrin Kompresi dada Alasan: Sedikit bingung dgn soal, karena dak disebutke HR-ny, Cuma peningkatan dinding dada sedikit, artinya ada usaha nafas walau sedikit, seharusnya dievaluasi juga HR-nya, apabila Hrnya di bawah 100 maka dilakukan VTP, namun bila HR dibawah 60, maka dilakukan VTP + kompresi. Sumber: panduan skill lab resusitasi neonatarum DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



92



170.Saat melakukan ventilasi tekanan positip, anda harus memompa balon resusitasi sebanyak…kali per menit. 10-20 20-30 40-60 70-80 40-50 Alasan: Kalo VTP kan dilakukan kalo yang tanpa dgn kompresi itu dilakukan 20x dalam 30 detik, kalo dengan kompresi dilakukan 45x dalam 60 detik, kalo berdasarkan skill lab kemaren. Sumber: panduan skill lab resusitasi neonatarum 171.Setelah melukan ventilasi tekan positip dan kompresi dada dengan teknik yang benar, detak jantung bayi kurang dari 60 kali/menit. Tindakan yang harus dilakukan saat ini adalah: Sodium bicarbonate Naloxone Dextrose 40% Epinephrine Ringer laktat Alasan: Berdasarkan skill lab kemaren, pemberian epi dilakukan bila HR dari bayi masih dibawah 60 setelah dilakukan VTP+kompresi 172.Dosis epinefrin yang direkomendasikan pada bayi baru lahir melalui vena umbilikalis pada saat melakukan resusitasi adalah: 0,1-0,2 ml/kg berat badan epinefrin 1: 100 solution 0,5-0,1 ml/kg berat badan epinefrin 1: 1.000 solution 0,1-0,3 ml/kg berat badan epinefrin 1: 10.000 solution 0,1-0,2 ml/kg berat badan epinefrin 1: 100.000 solution 0,2-0,5 ml/kg berat badan epinefrin 1: 1000 Alasan: Berdasarkan skill lab kemaren, untuk pemberian epi melalui vena umbilikalis, dosisnya itu 0,1 sampai 0,3ml/kg BB dengan perbandingan 1:10.000 Kalo epi melalui mulut dengan ETT itu dosisnya kalo dak salah 0,5-1ml/kg BB Sumber: Skill lab resusitasi neonatarum 173.Seorang bayi dilahirkan secara operasi caesar atas indikasi perdarahan antepartum, usia kehamilan 30 minggu. Setelah dilakukan langkah awal resusitasi, bayi bernapas spontan, tampak kemerahan, merintih dan terdapat retraksi pada dinding dada. Tindakan yang dilakukan pada bayi ini selanjutnya adalah: Memberikan oksigen aliran bebas Pemberian surfaktan DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



93



Pemasangan CPAP Ventilasi mekanik Pemberian oksigen dengan nasal kanul 174.Organ tubuh yang pertama kali mengalami gangguan pada saat bayi mengalami asfiksia: Paru-paru Kulit Ginjal Otak Paru Kasus soal 174-176 Seorang bayi baru lahir berusia 24 hari datang dengan keluhan kejang. Kejang tampak gerakan kejut paa ekstremitas yang terdiri dari fase gerakan yang cepat diikuti oleh fase yang lambat. Pada EEG didapati aktivitas abnormal. 175.Berdasarkan gejala klinis yang ada, kejang tersebut digolongkan: Kejang tonik Kejang klonik Kejang myoklonik Subtle Kejang tonik klonik Alasan:



176.Berdasarkan gambaran EEG, kejang pada bayi ini termasuk: Kejang elektrografik Kejang epileptik Kejang non epileptik Kejang elektrokonvulsif Kejang ensefalografik Alasan: DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



94



177.Tindakan yang segera dilakukan pada penderita ini adalah memberikan antikonvulsan: Diazepam Fenitoin Fenobarbital Glukosa 10% Lidokain Alasan:



Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS hal. 56 dan 59 178.Penyebab utama (tersering) kejang pada bayi baru lahir cukup bulan adalah: Perdarahan intracranial Infeksi sistem syaraf pusat Defisiensi pyridoxin Ensefalopati hipoksik iskemik Sepsis neonatorum Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



95



IT 18 – Neonatal Seizure - HER slide ke 24 179.Antikonvulsan pilihan pertam pada bayi baru lahir adalah: Fenobarbital Fenitoin Diazepam Kalsium glukonas Klonazepam Alasan:



IT 18 – Neonatal Seizure - HER slide ke 31 Kasus untuk soal 179-181 Bayi baru lahir dari seorang ibu penderita diabetes mellitus sejak hamil. Berat badan lahir 3700 gram dengan masa gestasi 36 minggu dan air ketuban jernih. Lahir spontan ditolong oleh dokter. Skor APGAR 3 pada usia 1 menit dan 8 pada usia 5 menit. Usia 30 menit bayi tampak sesak disertai napas cuping hidung dan merintih. Setelah usia 3 jam penderita mengalami kejang dan kadar gula darah 25 mg%. 180.Berdasarkan masa gestasi dan berat badan lahir bayi ini termasuk: Kurang bulan, besar masa kehamilan Kurang bulan, sesuai masa kehamilan DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



96



Kurang bulan, kecil masa kehamilan Cukup bulan, sesuai masa kehamilan Alasan:



IT 7 – BBLR – JUL slide ke 3 dan 5 181.Penyebab sesak napas yang paling mungkin pada bayi ini: Transient tachypnoe of the newborn Penyakit membrane hialin Bronkopneumonia Hipoplasia paru Pneumotoraks Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



97



IT 15 - KEHAMILAN DENGAN KELAINAN MEDIK (METABOLISME DISORDER) – SYF Slide ke 10. Definition Hyaline membrane disease (HMD) is also called respiratory distress syndrome (RDS). This condition usually occurs in a preterm neonate. Premature lungs are surfactant deficient. IT 30 - RESPIRATORY DISTRESS – JUL slide ke 24 182.Penyebab kejang pada bayi ini adalah: Asfiksia perinatal Hipoglikemia Perdarahan intracranial Hipokalsemia Defisiensi vitamin B6 Alasan: Semuanya termasuk ke penyebab kejang pada bayi kecuali asfiksia perinatal. Jika dilihat ke kasus, yang sangat mungkin menjadi penyebab adalah hipoglikemia. Data untuk memastikan yang lain masih kurang. IT 18 – Neonatal Seizure - HER slide ke 24 dan 25 183.Loading dose fenobarbital untuk mengatasi kejang pada bayi baru lahir: 10 mg/kgBB 15 mg/kgBB 20 mg/kgBB 40 mg/kgBB 50 mg/kgBB Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



98



IT HER – Neonatal Seizure slide 28



Sumber :https://uichildrens.org/health-library/dosage-recommendations-anticonvulsantsemployed-neonatal-seizures



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



99



Sumber :https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1627799/



Sumber :https://www.drugs.com/dosage/phenobarbital.html#Usual_Pediatric_Dose_for_Seizures Jadikesimpulannya, kalodari IT bilang 10-20mg/kg, kalodarisumber lain kaya DRUGS.COM bilang 5-15mg/kg, danpenelitiandari NCBI bilangdosis yang paling bagus rata-rata 15 mg, jadibuatakubakalpilihjawabanyg 15mg/kg, nah tapitolongkoreksilagi, mungkinajaadaygdapetsumberlebih valid…. Maaf guys gamasuk 22 IT soalnya… -Firda184.Glukose 10% yang diberikan pada bayi baru lahir dengan kejang yang disebabkan hipoglikemia: 1 ml/kgBB 2 ml/kgBB 3 ml/kgBB Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



100



IT HER – Neonatal Seizure slide 28 185.Bayi dengan atresia choane ditemukan gejala: Sianosis waktu menangis Sianosis waktu tidur Merah waktu menangis dan sianosis waktu tidur Selalu sianosis waktu menangis dan waktu tidur Sianosis waktu menyusu Alasan:



Sumber : IT AFF – congenital anomalies



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



101



Sumber: :http://otolaryngology.wdfiles.com/local-- files/rhinology/Choanal%20atresia %20%E2%80%93%20Ent%20Scholar.pdf Alasan: Pokoknya dari 2 sumber yang InshaAllah terpercaya ini mengatakan bahwa si bayi akan mengalami sianosis, tapi tidak disebutkan kapan dia sianosisnya, yang pasti SIANOSIS YANG DIRINGANKAN SAAT SI BAYI MENANGIS, itulah sebabkanya aku stuck di dua jawaban, dimana 3 jawaban lainnya mengatakan sianosis yang bertambah parah saat menangis , padahal bertambah ringan harusnya… Logikanya aja ya, kan dia idungnya atresia nih, berarti saluran napas lewat hidung tersumbat, kalo pada saat tidur, mulut bayi pasti tertutup, dan pada saat menyusu mulut bayi akan digunakan sebagai tempat masuknya ASI, otomatis satu2nya jalan keluar masuk udara cuma lewat hidung, makanya si bayi bakal sianosis, tapi aku lebih setuju lagi yang SIANOSIS SAAT TIDUR, soalnya itu uda jelas banget mulutnya ketutup dan saat tidurkan bayi dalam keadaan ga sadar, jadi dia gabisa dengan mudah membuka mulutnya untuk bernapas, kalo pas minum ASI, si bayi dalam keadaan sadar, jadi pas payudara ibu masuk ke mulut bayi dan bayi gabisa bernapas, bayi itu bisa melepaskan mulutnya dari payudara ibu dengan cara mengelak, istilahnya kaya “dikasih makanan tapi gamau gitu” (ngertikan maksudnya ._.) makanya di IT dituliskan DIFFICULTY WITH FEEDING







susah makan bukan sianosis



Maaf guys gamasuk 22 IT soalnya… -FirdaNah, yg highlight biru itu jawaban akuu (Mandy). Soalnya waktu itu pernah dijelasin oleh dokternya pas IT, ciri khas atresia choanan adalah biru/sianosis pas mulutnya menutup (salah satunya yaitu menyusu) karena dia gk bisa napas lewat mulut (tertutup) maupun hidung (menangis). Merah lagi kalau nangis, karena mulutnya terbuka, jadi dia bisa napas lewat hidung. 186.Pengobatan pada bayi yang menderita distress pernapasan oleh karena polisitemia adalah dengan: a. Ventilasi mekanik DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



102



Pemberian diuretika CPAP Transfuse ganti parsial Transfuse tukar Alasan:



IT RESPIRATORY DISTRESS – dr. Julniardan dr. Herman 187.Timbulnya dipsnea pada bayi yang menderita Piere Robin Syndrome oleh karena: Platoschizis + micrognathi Macroglossi + micromaxilla Micrognathi + macroglossi Palatoschizis + microglossi Makroglossi + palatoschizis Alasan: Palatoschisis = celahpadalangit-langitmulut Micrognathi = rahangbawah yang lebihkecildari normal Macroglossi = lidah yang lebihlebardari normal



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



103



IT AFF- Congenital Anomalies



Sumber :http://www.ccakids.com/assets/syndromebk_pierrerobin.pdf Alasan : PRS ini di awali dengan tidak terbentuknya rahang bawah dengan sempurna sehingga pembentukan lidah terganggu dan disusul dengan pembentukan rahang atas yang juga terganggu (makanya di IT











AFF dia nulis stunted growth of mandible displacement of tongue clefting of palate). Kenapa aku milih jawaban micrognathi sama macroglossi, karena PRS kaya yang uda aku jelasin di atas, rahang yang kecil menyebabkan terjadinya lidah yang lebar dan celah di langit2 mulut merupakan suatu urutan dari PRS, jadi micrognathiu da ga mungkin aku ga pilih sebagai jawaban, nah masalah macroglossi dan palatoschisis ini, juga sama alasannya, karena ini suatu SEQUENCE palatoschsis ga akan terbentuk sebelum microglossi, jadi aku pilih microglossi. Untuk memperkuat jawaban aku lagi, itu di sumber kedua, dikatakan “usually a cleft palate” dari kata usually aja bisa disimpulkan bahwa PRS “mungkin” ga selalu ada cleft palate, tetapi pasti ada sesak napas. DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



104



Kalo ada yang bisa cari lebih baik jawabannya silahkan ._. Maaf guys gamasuk 22 IT soalnya… -FirdaKalau aku (Mandy) mgkn palatoschizis sama micrognathi... Tpi kurang yakin juga. Kalau mau dibenerin lagi silakan :D Hipertensi Dalam Kehamilan (PER, PEB, Eklamsia, Hipertensi Kronik Dalam Kehamilan) – KRD Ny. T diberi magnesium sulfat 40% sebagai terapi anti kejang pada preeklampsia berat yang dideritanya. Yang merupakan antidotummagnesium sulfat 40% adalah... Ca glukonas Natrium bikarbonat Sulfas atropin Ca klorida Natrium klorida Alasan:



Datang ke IGD RSMH, Ny. A usia 23 tahun, hamil 39 minggu inpartu kala 1 fase aktif dengan preeklampsia berat janin tunggal hidup presentasi kepala. Manakah tatalaksana yang paling tepat untuk pasien tersebut? Induksi persalinan, kala I dipercepat Induksi persalinan, kala II dipercepat Akselerasi persalinan, kala I dipercepat Akselerasi persalinan, kala II dipercepat Induksi, akselerasi persalinan, dan kala I & II dipercepat Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



105



Seorang wanita usia 24 tahun, hamil 38 minggu datang ke RSMH. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 160/100 mmHg, nadi 88x/menit, RR 16x/menit, edema (+). Untuk menunjang diagnosis pada kasus di atas diperlukan pemeriksaan: Darah rutin Kimia klinik Protein urin SGOT SGPT Ureum kreatinin Alasan:



Diagnosis Pre eklampsia : Kenaikan TD >140/90 Adanya edema Proteinuria



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



106



Ny. P 41 tahun, G6P4A1 kontrol ke praktek SpOG. Dari pemeriksaan didapatkan bahwa kenaikan berat badan dari minggu lalu sebanyak 1 kg. Terdapat pitting edema. TD 150/90 mmHg. Usia kehamilan 19 minggu. Riwayat darah tinggi sebelum hamil disangkal. Diagnosa yang paling tepat adalah... Preeklampsia ringan Preeklampsia berat Hipertensi kronik Hipertensi gestational Superimposed preeclampsia Alasan:



Ny. E, 39 tahun dirujuk ke RSMH untuk dilakukan seksio sesarea emergensi karena impending eklampsia. Yang termasuk gejala impending eklampsia adalah? Nyeri kepala hebat Nyeri epigastrium Muntah-muntah Hanya A yang benar A, B, dan C benar Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



107



Seorang wanita berusia 40 tahun, G2P1A0 kontrol kehamilan ke praktik anda dengan usia kehamilan 30 minggu. Kehamilan pertamanya tidak ada penyulit dan ia melahirkan 10 tahun yang lalu secara spontan dengan berat badan lahir bayi 3200 gram. Selama kehamilan ini, ia mengaku tidak mengalami penyulit/ komplikasi, dan ia tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Ia bukan perokok dan mengalami penambahan berat badan 11 kg sampai saat ini. Meskipun berada dalam usia resiko tinggi, ia menolak dilakukan tes skrining sindroma Down. Dari hasil pemeriksaan anda, fundus uteri pasien ini hanya 25 cm. Dari hasil pemeriksaan USG didapatkan taksiran berat badan janin berada pada persentil ke-5 dari usia gestasi. Diameter biparietal dan lingkar abdomen berada berukuran hampir sama. Berikut ini yang berhubungan dengan pertumbuhan janin terhambat simetris, kecuali: Defisit nutrisi Kelainan kromosom Infeksi intrauterine Anomali congenital Alasan: Di kasus, kayaknya PJT (pertumbuhan janin terhambat) yang simetrik. Tetapi di soal, ditanya PJT yang bukan simetris. PJT simetris itu biasanya karena penyakit infeksi atau bisa juga genetik. Sementara PJT asimetris itu karena defisiensi nutrisi.



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



108



Sumber : IT Gangguan pertumbuhan / PJT – HAR



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



109



Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6462/1/09E00707.pdf Seorang wanita berusia 33 tahun, G 2P1A0, menjalani seksio sesaria elektif saat kehamilan aterm. Janin lahir tanpa penyulit, namun plasenta tidak dapat dilahirkan dengan mudah karena terdapat batas jelas antara plasenta dan dinding uterus tidak dapat diidentifikasi. Plasenta akhirnya dikeluarkan pada beberapa bagian, dan diikuti dengan atonia uteri dan perdarahan. Diagnosis plasenta pada kasus ini adalah: Fenestrated plasenta Plasenta suksenturiata Vasa previa Plasenta previa Plasenta akreta



Fenestrated plasenta : bagian tengah dari plasenta tidak ada (central portion of a discoidal placenta is missing) Plasenta suksenturiata : Terdapat satu atau lebih lobus tambahan yang berjauhan dengan plasenta utama Vasa previa : variasi yang berbahaya dari insersi vilamentous yang mana pembuluh darah pada selaput berada diatas ostium uteri internum Plasenta previa : plasenta yang berimplantasi di segmen bawah rahim yang menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum Plasenta akreta : vili korialis bersentuhan dengan myometrium



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



110



Sumber : IT Kelainan Plasenta – HAT Seorang wanita usia 24 tahun mengalami kecelakaan mobil dan dilarikan ke IGD. Ia menjalani pemeriksaan rontgen thorax dan rontgen tulang spina bagian bawah. Beberapa saat kemudian, ia didiagnosis juga sedang dalam keadaan hamil 10 minggu. Pasien ini harus dikonseling mengenai hal berikut: Janin telah menerima paparan radiasi 50 rads Chorionic villus sampling (CVS) atau amniosintesis disarankan untuk mengecek kelainan kromosom janin Pada usia kehamilan 10 minggu, susunan saraf janin rentan terpapar radiasi Janin telah terpapar lebih dari ambang radiasi sehingga berpotensi terjadi kerusakan saraf janin Risiko janin menderita leukemia setelah lahir Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



111



Sumber : https://emergency.cdc.gov/radiation/prenatalphysician.asp Seorang wanita berusia 22 tahun, G3P2A0, melahirkan partus spontan tanpa komplikasi. Plasenta dilahirkan secara spontan dan terlihat intak. Pasien kemudian dipindahkan ke bangsal perawatan, namun ia mengalami perdarahan pervaginam aktif. Hasil pemeriksaan fisik mendapatkan uterus lembek dan dari USG terlihat adanya jaringan plasenta di kavum uteri. Diagnosis plasenta pada pasien ini adalah …. Fenestrated plasenta Plasenta suksenturiata Vasa previa Plasenta previa Plasenta akreta Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



112



Sumber : IT Kelainan Plasenta – HAT Seorang wanita berusia 34 tahun, G2P1A0, hamil 28 minggu datang dengan keluhan perdarahan pervaginam masif. Pasien menyangkal adanya nyeri abdomen atau kontraksi uterus. Ia memiliki riwayat operasi seksio sesaria pada kehamilan sebelumnya atas indikasi presentasi bokong. Ia mengaku sebagai perokok, namun menyangkal sebagai pecandu alkohol. Diagnosis plasenta pada pasien ini adalah: Fenestrated plasenta b. Plasenta suksenturiata Vasa previa Plasenta previa Plasenta akreta Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



113



Sumber : IT Kelainan Plasenta – HAT Seorang wanita berusia 42 tahun, G2P1A0, hamil 30 minggu mengeluh perdarahan pervaginam sedikit (bercak) berwarna merah terang. Perdarahan terjadi setelah berhubungan seksual. Perdarahan awalnya berupa bercak, lalu lama-kelamaan seperti perdarahan haid. Saat pasien datang ke praktik anda, perdarahan sudah berhenti. Pasien menyangkal adanya kontraksi uterus, namun mengakui seperti kram perut. Gerakan janin masih dapat dirasakan. Ia memiliki riwayat persalinan seksio sesaria saat kehamilan aterm atas indikasi presentasi bokong. Hasil pemeriksaan USG member kesan plasenta previa. Kemudian pasien mengalami perdarahan pervaginam masif, tanpa kontraksi uterus. Hal di bawah ini dapat dilakukan, kecuali: Memberikan terbutalin intramuscular secepat mungkin Melakukan transfusi darah PRC Memasang infus intravena Memasang kateter Foley Memanggil ahli anastesi Alasan: IT- PERDARAHAN ANTEPARTUM// HAR



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



114



Seorang wanita berusia 40 tahun, G2P1A0 kontrol kehamilan ke praktik anda dengan usia kehamilan 30 minggu. Kehamilan pertamanya tidak ada penyulit dan ia melahirkan 10 tahun yang lalu secara spontan dengan berat badan lahir bayi 3200 gram. Selama kehamilan ini, ia mengaku tidak mengalami penyulit/ komplikasi, dan ia tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Ia bukan perokok dan mengalami penambahan berat badan 11 kg sampai saat ini. Meskipun berada dalam usia resiko tinggi, ia menolak dilakukan tes skrining sindroma Down. Dari hasil pemeriksaan anda, fundus uteri pasien ini hanya 25 cm. Penyebab fundus uteri pasien ini berukuran kecil adalah sebagai berikut, kecuali: Oligohidramnion Pertumbuhan janin terhambat Adanya tumor fibroid dalam uterus Ketidaktepatan HPHT Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



115



Seorang wanita berusia 47 tahun berhasil hamil setelah menjalani via in vitro fertilization (IVF) menggunakan donor telur dari wanita 21 tahun dan sperma dari suaminya yang berusia 46 tahun. Ia menjalani pemeriksaan USG pada usia kehamilan 7 minggu dan didapatkan kehamilan quintuplet. Pada salah satu embrio, ditemukan nuchal translucency 5 mm. Implikasi dari keadaan ini adalah: Embrio berisiko tinggi defek tabung saraf Embrio berisiko tinggi malformasi jantung Nuchal translucency akan membesar sampai usia kehamilan 20 minggu Bila nuchal translucency mengalami resolusi, risiko abnormalitas kromosom sama dengan embrio normal Bila embrio aneuploidi, diagnosis yang paling sering adalah sindroma Turner. Seorang wanita usia 40 tahun datang ke praktik anda untuk konseling prakonsepsi. Pasien cemas mengenai risiko memiliki bayi dengan spina bifida. Lima tahun yang lalu, pasien melahirkan bayi dengan anensefali yang meninggal sesaat setelah lahir. Apakah yang akan anda konseling pada pasien ini untuk kehamilan berikutnya? Pasien tidak berisiko untuk berulangnya defek tabung saraf di atas populasi umum Pasien berisiko memiliki janin anensefali karena usianya di atas 35 tahun Ketika pasien hamil, ia harus menjalani uji diagnostic defek tabung saraf melalui pemeriksaan chorionic villus sampling (CVS) Ketika pasien hamil, ia harus menghindari hipertermia pada trimester pertama karena suhu panas tubuh maternal akibat penggunaan hot tub berkaitan dengan peningkatan risiko defek tabung saraf Pasien memiliki risiko berulang memiliki janin dengan defek tabung saraf sebesar < 1% Alasan: DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



116



20–25% kasus anensefali diduga disebabkan interaksi faktor ge-netik dan lingkungan, pada 15–25% kasus disebabkan faktor genetik saja, dan 7–10% kasus disebabkan faktor lingkungan. 2Faktor risiko yang diketahui antara lain kelainan kromosom, mutasi gen tunggal, riwayat keluar-ga, alkohol, obatobatan, infeksi, tembakau, diabetes, dan defisiensi vitamin dan mineral esensial (contohnya asam folat dan seng). Faktor lingkungan lain diduga mempengaruhi proses penutupan tabung saraf. Asam folat dan folat-folat alami lainnya mempunyai efek pencegahan terjadi-nya defek tabung saraf. Antimetabolit folat, diabetes maternal, obesitas maternal, mikotoksin dari makanan yang terkontaminasi, arsenik, dan hipertermia yang ter-jadi pada tahap perkembangan awal telah diidentifikasi sebagai stresor yang meningkatkan risiko terjadinya defek tabung saraf, termasuk anensefali. Sumber : Damianus Journal of Medicine; Anensefali fetus pada ibu dengan dugaan defisiensi asam folat Vol.10 No.2 Juni 2011: hal. 111–116 Seorang wanita 36 tahun, G1P0A0 menajalani skrining sindroma Down pada usia kehamilan 16 minggu. Kadar AFP serum maternal meningkat. Pasien merasa cemas dan mencari anda untuk konseling dan rekomendasi. Seluruh pernyataan di bawah ini dapat anda konselingkan kepada pasien, kecuali: Peningkatan kadar serum AFP mengindikasikan janin berisiko sindroma Down, dan anda menyarankan agar pasien menjalani chorionic villus sampling untuk mengenali kromosom janin Pemeriksaan USG harus dilakukan untuk mengkonfirmasi usia kehamilan janin dan menyingkirkan anomali janin Defek tabung saraf janin, kehamilan multifetal, dan defek dinding abdomen janin merupakan etiologi peningkatan AFP serum maternal Kadar AFP serum maternal yang meningkat berkaitan dengan luaran janin yang buruk, seperti solusio plasenta, oligohidramnion, dan kematian janin intrauterine DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



117



Sebagian besar wanita dengan peningkatan AFP serum maternal tidak memiliki janin dengan defek tabung saraf Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



118



Obstetri Williams edisi 21 Ilmu Penyakit Kulit Kelamin Dalam Obgyn (HIV, IMS) Seorang wanita 27 tahun mengeluh timbul bintil – bintil berisis cairan jernih di kemaluan disertai rasa sangat nyeri sehingga sulit berjalan sejak 5 hari lalu. Pada pemeriksaan venerologikus ditemukan vesikel multiple, berkelompo, di atas dasar eritematosa dan edematosa di labia mayora dan minora, sebagian tampak erorsi dan ulkus dangkal. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut adalah Sifilis primer Herpes genitalis Sifilis sekunder Donovanosis DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



119



Moluskum kontagiosum Alasan: Sumber : IT dr. Mutia Blok 20 Symptomatic initial herpes lesion ›Classic grouped blisters on an erythematous base spiritia.com







herpes genitalis sangat sering ditemukan sebagai penyebab ulkus genitalis.



Seorang pria 30 tahun mengeluh timbul beberapa bintil berisi cairan jernih disertai lecet di alat kelaminnya sejak 1 minggu lalu. Pasien juga mengalami demam, nyeri otot dan terasa panas di sekitar alat kelaminnya. Pasien melakukan hubungan seksual dengan wanita pekerja seksual 2 minggu lalu. Pemeriksaan venerologikus ditemukan vesikel multiple di batang penis dan preputium, sebagian tampak ulkus dangkal Pengobatan yang diberikan pada pasien ini adalah Asiklovir 5 x 200 mg peroral selama 7 hari Asiklovir 5 x 400 mg peroral selama 7 hari Valasiklovir 5 x 500 mg peroral selama 7 hari Famsiklovir 5 x 250 mg peroral selama 7 hari Famsiklovir 1 x 1000 mg peroral selama 7 hari Alasan: Sumber : IT dr. Mutia Blok 20



Seorang wanita usia 29 tahun dengan keluhan timbul kutil di kemaluan sejak 1 bulan lalu. Pemeriksaan venerologikus ditemukann papul multiple dan vegetasi jengger ayam, konsistensi lunak, permukaan verukosa, flesh-colored di labium mayus dan minus, dextra dan sinistra Terapi kimiawi yang dapat dilakukan pada kasus ini adalah Podofilotoksin 25 % Asam triklorasetat 5 % DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



120



Tinktura podofilin 10 – 25 % Asam retinoat 5 % Asam salisilat 5 % Alasan: Pembahasan : Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/57737/4/Chapter%20II.pdf Regimen pengobatan diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu modalitas terapi yang dilakukan oleh pasien sendiri dan terapi yang dilakukan oleh dokter. Pilihan terapi yang dapat dioleskan oleh pasien sendiri adalah larutan atau gel podofilox 0, 5 %, krim imiquimob, sinecatechins 15% ointment, sedangkan yang dilakukan oleh dokter adalah krioterapi dengan nitrogen cair, Resin podofilin 10-25 % dalam campuran tinktur atau benzoin. Seroang pria 32 tahun mengeluh kencing bernanah sejak 2 hari lalu. Riwayat kontak seksual dengna wanita penjaja seks komersial 4 hari lalu. Pemeriksaan fisik ditemukan orifisium uretra eksternum eritem, edema, dan ekstropion serta terdapat duh tubuh mukopurulen. Pembesaran kelenjar getah bening inguinal medial. Pemeriksaan laboratories pulasan Gram ditemukan leukosit 15/LPB Pengobatan yang direkomendasikan pada kasus tersebut adalah Sefiksim 400 mg per oral, tunggal Azitromisin 1 g, per oral dosis tunggal Ciprofloksasin 1 g, per oral dosis tunggal Seftriakson 1 g IM, dosis tunggal Kanamisin 1 g IM, dosis tunggal Alasan: Sumber : http://spiritia.or.id/dokumen/pedoman-ims2011.pdf



Seorang pria 35 tahun mengeluh nyeri saat BAK sejak 1 minggu lalu. Pasien juga mengeluh sering keluar cairan berlendir putih kekuningan dari kemaluannya. Riwayat kontak seksual dengan wanita pekerja seksual 3 minggu lalu. Pemeriksaan pulasan Gram ditemukan leukosit 10/LPB; tidak ditemukan diplokokus Gram negative intraselular dan ekstraselular. Pengobatan yang direkomendasikan terhadap kasus tersebut adalah Pengobatan sistemik yang dapat diberikan pada pasien ini adalah Doksisiklin 2 x 100 mg, per oral, dosis tunggal Azitromisin 1 g, per oral, dosis tunggal DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



121



Ciprofloksasin 1 g, per oral, dosis tunggal Ofloksasin 400 mg, per oral, dosis tunggal Levofloksasin 500 mg, per oral, dosis tunggal Alasan:



Seorang wanita 27 tahun mengeluh duh tubuh vagina berbau amis sejak 3 minggu lalu. Pemeriksaan fisik ditemukan duh tubuh vagina putih abu – abu, homogen, encer, malodorous, melekat di dinding vagina. pH vagina 5,5. Pemeriksaan laboratoris pulasan Gram ditemukan clue cel. Pemeriksaan duh tubuh vagina menggunakan KOH 10% ditemukan fishy odor. Diagnosis yyang paling mungkin pada kasus tersebut adalah Kandidiasis vaginalis Trikomoniasis Gonore Vaginosis bacterial Donovanosis Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



122



Seorang pria 35 tahun dengan keluhan timbul koreng di alat kelamin sejak 1 minggu lalu. Riwayat hubungan seksual dengna wanita PSK 1 bulan lalu. Pemeriksaan venereologikus ditemukan ulkus soliter, bulat, warna kemerahan, batas tegas, berindurasi tebal, kenyal, tidak nyeri, serta mengeluarkan banyak serum dan sedikit darah di batang penis. Pembesaran KGB inguinal medial bilateral. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut adalah Sifilis primer Herpes genitalis Limfogranuloma venereum Donovanosis Moluskum kontagiosum Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



123



Seorang pria 29 tahun dengan keluhan timbul koreng di alat kelamin sejak 1 minggu lalu. Pemeriksaan venerologikus ditemukan ulkus soliter, bulat, warna kemerahan, batas tegas, berindurasi tebal, keyal dan tidak nyeri di batang penis. Pembesaran KGB inguinal medial bilateral. Hasil pemeriksaan serologis VDRL dan TPHA positif. Pengobatan yang direkomendasikan adalah Benzatin penisilin G 2,4 juta unit IM, dosis tunggal Aqueous crystalline penisilin G 2,4 juta unit IV, dosis tunggal Penisilin procain, 2,4 juta unit IM, dosis tunggal Seftriakson Ig IM, dosis tunggal Kanamisin 1 g IM, dosis tunggal



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



124



Seorang wanita 31 tahun mengeluh duh tubuh vagina sejak 2 minggu lalu. Riwayat erdarahan asca coitus. Suami bekerja sebagai sopir bus kota. Pemeriksaan venereologikus ditemukan duh tubuh vaginal banyak, bau, berbusa,, kuning kehijauan. Pemeriksaan sediaan basah dengan larutan saline ditemukan parasit dengna gerakan khas menyentak. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus di atas adalah Kandidiasis vaginalis Trikomoniasis Gonore Vaginosis bacterial Donovanosis Alasan:



Seorang wanita 25 tahun datang dengan keluhan duh tubuh vagina dan terasa gatal sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan eritem di labia dan vulva. Mukosa vagina eritem disertai duh tubuh vagina berwarna keputihan dan lengket. Pada pemeriksaan laboratoris duh tubuh vagina menggunakan KOH 10% ditemukan blastospora dan pseudohifa. Pengobatan yang direkomendasikan pada kasus tersebut adalah Klotrimazol 200 mg, intravagina, sebelum tidur, 3 hari Terkonazol 80 mg, intravagina, sebelum tidur, 5 hari Mikonazol nitrat 200 mg, intravagina, sebelum tidur, 7 hari Krim Butokonazol 2%, intravagina, sebelum tidur, 10 hari Ketokoazol 200 mg, itnravaginal, sebelum tidur, 15 hari Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



125



Tumor Ginekologi (Jinak dan Ganas) dan Interpretasi Hasil Pemeriksaan Tumor Marker – RZS Seorang wanita berumur 40 tahun, mengalami perdarahan selama 3 minggu, dan setiap hari ia harus mengganti pembalut 6-7 kali dan nyeri haid. Pada pemeriksaan fisik, BB 75kg, TB 158cm, pasien tampak anemis, TD 120/80 mmHg, denyut nadi 88x/menit. Teraba massa diabdomen yang berbatas tegas, setinggi simfisis pubis-pusat, mudah digerakkan dan padat. Nyeri tidak ada. Pemeriksaan inspekulo: portiolicin, orifisium uteri eksternus tertutup, didapatkan fluksus darah. Pemeriksaan dalam: uterus sebesar kehamilan 14 minggu, antefleksi. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Hb 8g/dL. Plano test(-). Kemungkinan diagnosis pasien ini adalah: Karsinoma serviks Karsinoma endometrium Neoplasma ovarium padat DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



126



Neoplasma ovarium kistik Kistadermoid Pada kasus diatas tindakan apa yang akan dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis Pemeriksaan USG Pemeriksaan fotopolos abdomen Tindakan dilatasi dan kuretase Tindakan ekstripasi Tindakan laparotomi Alasan: Sumber: Buku ilmu kandungan sarwono (soal 213 dan 214) Seorang wanita 25 tahun mengeluh adanya benjolan diperut kanan bawah sejak 3 bulan yang lalu. Belum menikah, menstruasi normal dan teratur. Pada pemeriksaan fisik: tanda vital normal. Pemeriksaan abdomen didapat masa didaerah perut bawah kiri, teraba kistik dan bagian padat, permukaan licin, mudah digerakkan dan tidak nyeri. Pemeriksaan colok dubur diadapat uterus sebesar normal, teraba masa kistik dengan bagian padat diadneksa kiri, ukuran 15x15 cm. pemeriksaan petanda nomor CA125 didapatkan 80 Apa kemungkinan diagnosisnya: Mioma uteri Neoplasma ovarium kistik campur padat Neoplasma ovarium padat campur kistik Tumor intra abdomen Ga ada difoto ehehe Pada kasus ini, dilakukan laparotomi dengan pemeriksaan potong beku di patologi anatomi didapatkan adanya rambut, tulang, tulang rawan, lemak, tidak ditemukan jaringan neuroderm Diagnosis keadaan ini adalah: Tumor dysgerminoma Tumor brenner Tumor yolk sac Teratomamatur (dermoid) Tertatoma immature (ganas) Seorang wanita berusia 60 tahun, datang dengan keluhan keputihan dan gatal di bibir kemaluan sering digaruk sampai lecet dan berdarah. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Status lokalis pada labia meyora kanan didapatkan: massa ukuran 3 cm, mudah bersarah dan rapuh. Apa kemungkinan diagnosis a. Kistabartolini b. Kista gartner c. Karsinoma vulva DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



127



Vulvitis Karsinoma vagina Alasan: Sumber: ITdr Rizal Sanif Sebenernyo ragu tapi kalau di lihat dari soal predileksi di katakana a di labia Mayora, tapi kalau di IT dikatakan tidak ada keputihan, sedangkan adanya di Karsinom avagina.Tapi karsinoma vagina khasnya ada gambaran seperti kembang kol Mohon di bantu lg yaa Tindakan apa yang akan dilakukan untuk membuat diagnosis pada kasus diatas: Pemeriksaan pap smear Biopsy Pemeriksaan usap basah Inspeksi visual asamasetat Kuretase Seorang wanita 50 tahun, datang dengan keluhan keputihan dan berbau. Sering terjadi perdarahan apa bila melakukan hubungan seksual. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Status lokalis pada labia normal. Pemeriksaan inspekulo vagina licin. Portio didapatkan massa eksopitik seperti bungakol, rapuh dan mudah bersarah. Apa kemungkinan diagnosis Polip serviks Servisitis kronis Ovulanaboti Mioma serviks Karsinoma serviks Alasan:



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



128



Kalo di it seperti bunga kol tu karsinoma vagina. Tp buat keluhan keputihan dan perdarahan saat coitus itu bisa juga jd manifes karsinoma serviks. Maafkan q masi bngung:( Pada kasus diatas, untuk membuat diagnosis, apa yang akan dilakukan: Ekstirpasi Biopsy Kuretase Pap smear Pemeriksaan inspeksi asam asetat Seorang wanita, berumur 22 tahun, mengeluh nyeri perut mendadak daerah kanan bawah setelah melakukan lompatan saat bermain voli 2 jam yang lalu. Belum menikah, menstruasi normal dan teratur. Pada pemeriksaan fisik: tampak kesakitan, tanda vital normal. Pemeriksaan abdomen didapat masa didaerah perut bawah kanan, teraba masa kistis, permukaan licin, gerakan terbatas dan nyeri. Pemeriksaan colok dubur didapat uterus sebesar normal, teraba masa kistik diadneksa kiri ukuran 10x12cm. apa kemungkinan diagnosis: Neoplasma ovarium kistik terpuntir Neoplasma ovarium kistik terinfeksi Neoplasma ovarium kistik pecah Mioma uteri sebserosa Sarcoma uteri Alasan:



Pada kasus diatas, tindakan apa yang akan dilakukan Diberikan analgetik: asam mefenamat 3x500 mg Observasi lebih lanjut untuk mencari penyebabnya Operasi laparotomi segera Operasi laparotomi kapan saja bila pasien menginginkan Dinasehati untuk tidak bermain voli lagi DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN



129



- GOOD LUCK



DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN







-



130