Pemberian Nilai 1. Merancang Dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi A. Pengertian Saluran Pemasaran [PDF]

  • Author / Uploaded
  • rola
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pemberian Nilai 1. Merancang dan mengelola saluran pemasaran terintegrasi a. Pengertian saluran pemasaran Agar berhasil dalam penciptaaan nilai, dibutuhkan penghantaran nilai yang berhasil pula. Pemasar perlu memperhatikan segmentasi pelanggan dan mempelajari keseluruhan rantai pasokan (Supply Chain) yang hubungkan bahan mentah, komponen, dan barang manufaktur menuju ke segmen pelanggan yang berbeda-beda. Sebagian besar produsen tidak menjual barang mereka kepada pengguna akhir secara langsung di antara mereka terdapat sekelompok perantara yang melaksanakan beragam fungsi. Perantara ini membentuk saluran pemasaran (disebut juga saluran dagang atau saluran distribusi). Saluran pemasaran (marketing channels) adalah sekelompok organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Beberapa perantara: 1) Pedagang: Pedagang grosir & eceran yang membeli, berhak atas dan menjual kembali barang dagangan. 2) Agen: Broker, perwakilan produsen, agen penjualan, mencari pelanggan dan dapat bernegosiasi atas nama produsen, tetapi tidak memiliki hak atas barang. 3) Fasilitator: perusahaan transportasi, gudang independen,bank, agen periklanan yang membantu dalam proses distribusi, tetapi juga tidak memiliki hak atas barang dan tidak menegosiasikan pembelian atau penjualan. b. Sistem saluran pemasaran Sistem saluran pemasaran (marketing channel system) adalah sekelompok saluran pemasaran tertentu yang digunakan oleh sebuah perusahaan dan keputusan tentang sisem ini merupakan salah satu keputusan terpenting yang dihadapi manjemen. Peran utama saluran pemasaran adalah mengubah pembeli potensial menjadi pelanggan yang menguntungkan. Saluran pemasaran tidak hanya melayani pasar, tetapi mereka juga harus membentuk pasar. Dalam mengelola perantara perusahaan harus memutuskan berapa besar usaha yang dilakukan untuk melakukan strategi pemasaran dorong atau tarik.



1) Push Strategi (strategi dorong) menggunakankan energy tenaga penjual, uang promosi dagang, produsen untuk mendorong perantara membawa, mempromosikan, danmenjual produk ke pengguna akhir. 2) Pull Strategy (strategi tarik), dimana produsen menggunakan Iklan, Promosi, Komunikasi, untuk meyakinkan konsumen agar meminta produk dari perantara sehingga mendorong perantara memesan produk tersebut.



c. Saluran hibrida Perusahaan yang mengelola saluran hibrida harus memastikan bahwa saluransaluran ini bekerja sama dengan baik dan menyesuaikan diri dengan cara pelaksanaan bisnis yang disukai setiap pelanggan sasaran. Pelanggan mengharapkan integrasi saluran, yang ditentukan karakternya oleh fitur-fitur seperti: 1) Kemampuan memesan produk secara online dan memilihnya di lokasi eceran yang nyaman. 2) Kemampuan untuk mengembalikan produk yang dipesan secara online ke toko pengecer terdekat. 3) Hak untuk menerima tawaran diskon dan promosi berdasarkan total pembelian online dan offline. d. Peran Saluran Pemasaran Delegasi berarti menyerahkan kendali atas bagaimana dan kepada siapa produk itu dijual. Namun produsen seringkali mendapatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan penjualan dengan menggunakan perantara. Melalui kontak, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka, perantara membuat barang tersedia secara luas,



dan dapat diakses oleh pasar sasaran, dan biasanya menawarkan pencapaian yang lebih besar dari pada pencapaian yang dilakukan sendiri oleh perusahaan. e. Fungsi dan aliran saluran pemasaran Saluran pemasaran berfungsi untuk menggerakan barang dari produsen ke konsumen. Saluran pemasaran mengatasi kesenjangan waktu, tampat, dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari mereka yang memerlukan atau menginginkannya. Aliran saluran: 1) Fungsi fisik, hak milik, promosi membentuk aliran aktivitas ke depan dari perusahaan ke pelanggan. 2) Fungsi pemesanan dan pembayaran membentuk aliran aktivitas ke belakang dari pelanggan ke perusahaan. 3) Aliran Informasi dan Promosi terjadi dalam dua arah. Produsen yang menjual produk fisik dan jasa mungkin memerlukan tiga saluran: saluran penjualan, saluran pengiriman, dan saluran jasa. Contoh 5 saluran pemasaran:



f. Fungsi anggota saluran 



Mengumpulkan informasi tentang pelanggan potensial dan pelanggan saat ini, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain dalam lingkungan pemasaran.







Mengembangkan dan menyebar luaskan komunikasi persuasif untuk mendorong pembelian.







Mencapai kesepakatan harga dan persyaratan lain sehingga transfer kepemilikan dapat dipengaruhi.







Memesan kepada produsen.







Mendapatkan dana untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat dalam saluran pemasaran.







Mengasumsikan resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran.







Menyediakan penyimpanan dan pergerakan dari produk fisik secara lancar.







Menyediakan tagihan untuk pembayaran pembeli melalui bank dan institusi keuangan lainnya.







Mengawasi perpindahan kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau orang ke organisasi atau orang lain.



g. Tingkat saluran



Produsen dan pelanggan akhir merupakan bagian dari semua saluran. Kita akan menggunakan jumlah tingkat perantara untuk menentukan panjang saluran. Ilustrasi beberapa saluran pemasaran barang konsumen dengan panjang yang beragam.



Saluran tingkat nol (Zero-level-channel) disebut juga saluran pemasaran langsung / direct marketing channel terdiri dari produsen yang menjual langsung kekonsumen akhir. Saluran tingkat satu, tingkat dua, tingkat tiga dst sebelum sampai ke konsumen. h. Saluran Sector Jasa Saluran pemasaran tidak terbatas pada distribusi barang fisik saja, produsen jasa dan ide juga menghadapi masalah membuat jasa mereka tersedia dan dapat diakses oleh fungsi sasaran. Contohnya, sekolah, rumah sakit, biro jasa, tukang becak, abk dll. i. Keputusan Rancangan Saluran Perancangan sistem saluran pemasaran membutuhkan : 1) Analisis kebutuhan konsumen -



Ukuran lot : jumlah unit yang diizinkan saluran untuk dibeli oleh pelanggan umum dalam satu peristiwa.



-



Waktu tunggu dan waktu pengiriman : rata-rata waktu tunggu pelanggan saluran untuk menerima barang.



-



Kenyamanan spasial : tingkat dimana saluran pemasaran membuat konsumen lebih mudah membeli produk.



-



Keragaman produk : rentang pilihan yang disediakan oleh saluran pemasaran.



-



Dukungan layanan : jasa tambahan (kredit, pengiriman, instalasi, perbaikan) yang disediakan oleh saluran.



2) Menentukan tujuan saluran Tujuan saluran bervariasi tergantung pada karakteristik produk. -



Produk segar memerlukan pemasaran yang lebih langsung.



-



Produk yang dijual dalam jumlah besar, seperti bahan bangunan, memerlukan saluran yang meminimalkan jarak pengiriman dan jumlah penanganan.



-



Produk non standar, seperti mesin yang dibuat sesuai pesanan dan bentuk bisnis khusus, dijual secara langsung oleh perwakilan penjualan perusahaan.



-



Produk yang memerlukan instalasi atau layanan pemeliharaan, seperti sistem pemanasan dan pendinginan , biasanya dijual dan dipelihara oleh perusahaan atau oleh penyalur waralaba.



-



Produk nilai unit tinggi seperti generator dan turbin sering dijual melalui tenaga penjualan perusahaan dan bukan melalui perantara.



3) Mengidentifikasi alternatif saluran utama a. Menentukan jenis – jenis perantara -



Pedagang: Pedagang grosir & eceran yang membeli, berhak atas dan menjual kembali barang dagangan.



-



Agen: Broker, perwakilan produsen, agen penjualan, mencari pelanggan dan dapat bernegosiasi atas nama produsen, tetapi tidak memiliki hak atas barang.



-



Fasilitator: perusahaan transportasi, gudang independen,bank, agen periklanan yang membantu dalam proses distribusi, tetapi juga tidak memiliki hak atas barang dan tidak menegosiasikan pembelian atau penjualan.



b. Menentukan jumlah perantar yang dibutuhkan -



Dis tribusi eksklusif (exclusive distribution) berarti sangat membatasi jumlah perantara.



-



Distribusi selektif (selective distribution) bergantung pada beberapa perantara, namun tidak semuanya bersedia menjual produk tertentu.



-



Distribusi intensif (intensive distribution), produsen menempatkan barang atau jasa di sebanyak mungkin gerai.



c. Menentukan syarat & tanggung jawab anggota saluran -



Kebijakan harga mengharuskan produsen menentukan daftar harga serta jadwal diskon dan intensif yang dilihat perantara sebagai sesuatu yang adil dan mencukupi.



-



Kondisi penjualan mengacu pada syarat pembayaran dan jaminan produsen.



-



Hak teritorial distributor mendefinisikan wilayah distributor dan syarat mana produsen akan mewaralabakan kepada distributor lain.



-



Layanan dan tanggung jawab bersama harus disebutkan dengan seksama, terutama dalam waralaba dan saluran agen ekslusif.



4) Mengevaluasi alternatif saluran utama. Masing – masing saluran alternatif perlu dievaluasi terhadap: -



Kriteria ekonomi Setiap alternatif saluran akan menghasilkan tingkat yang berbeda dari penjualan dan biaya. Perusahaan akan mencoba untuk menyelaraskan pelanggan



dan



saluran



untuk



memaksimalkan



permintaan



pada



keseluruhan biaya terendah. Langkah pertama adalah untuk memperkirakan berapa banyak penjualan setiap alternatif kemungkinan akan menghasilkan. Langkah berikutnya adalah untuk memperkirakan biaya penjualan volume yang berbeda melalui masing-masing saluran. Langkah terakhir adalah membandingkan penjualan dan biaya. -



Kriteria kendala dan adaptif



j. Keputusan Manajemen Saluran 1) Memilih Anggota Saluran 2) Melatih dam memotivasi anggota saluran Kekuatan saluran (channel power) adalah kemampuan untuk mengubah perilaku anggota saluran sehingga mereka akan mengambil tindakan yang tidak akan mereka lakukan. Produsen dapat menggunakan jenis-jenis kekuatan berikut untuk memperluas kerja sama: -



Kekuatan koersif.



-



Produsen mengancam untuk menarik sumber daya atau menghentikan hubungan jika perantara tidak mau bekerja sama.



-



Kekuatan penghargaan.



-



Produsen menawarkan manfaat ekstra kepada perantara karena berhasil melaksanakan tindakan atau fungsi tertentu.



-



Kekuatan resmi. Produsen menuntut perilaku yang dijamin di bawah kontrak.



-



Kekuatan ahli.



-



Produsen mempunyai pengetahuan khusus yang dihargai oleh perantara.



-



Kekuatan acuan.



-



Produsen sangat dihormati sehingga perantara bangga berhubungan dengannya.



3) Mengevaluasi Anggota saluran 4) Memodifikasi Rancangan dan Pengaturan Saluran. k. Praktik Pemasaran E-Commerce E-Commerce Perusahaan atau situs menawarkan layanan untuk bertransaksi atau memfasilitasi penjualan produk dan jasa secara online. Pembagian dalam E-Commerce: 1) E-purchasing Memutuskan membeli kebutuhan dari berbagai pemasok online. 2) E-Marketing Usaha untuk memberitahu, mempromosikan, dan menjual produk atau jasa lewat internet Tiga aspek kunci dari sebuah transaksi online: -



Interaksi pelanggan dengan situs web



-



Pengiriman produk



-



Kemampuan mengatasi masalah ketika masalah itu terjadi.



Jenis perusahaan yang bergerak online 1) Pure – click ( Klik Murni) merupakan perusahaan yang meluncurkan situs Web tanpa keberadaan sebelumnya sebagai perusahaan Jenis – jenis perusahaan Pure – Click: -



Mesin pencari



-



Penyedia layanan internet



-



Situs dagang



-



Situs transaksi



-



Situs konten



-



Situs penggerak



Keunggulan dan kelemahan perusahaan Pure – Click Keunggulan Pure Click: -



Harga Transparan



-



Tidak memerlukan took



-



Dapat dijangkau Oleh Konsumen Jarak jauh



Kelemahan Pure Click: -



Terkadang kurang mendapatkan kepercayaan karena sofat toko tidak ada fisiknya



-



Rawan terkena kejahatan cyber



2) Brick – and – Click (Bata dan Klik) dapat dikatakan perusahaan ini menggunakan internet sebagai saluran distribusi tambahan. Perusahaan bata-dan-klik tercipta karena ada kekhawatiran bahwa penjualan online akan menyebabkan konflik saluran dengan pengecer selain online. Strategi perusahaan Brick – and – Click: -



Menawarkan merek atau produk yang berbeda di Internet



-



Komisi yang lebih tinggi kepada mitra offline



-



Mengambil pesanan dari situs, tetapi menyuruh pengecer mengirimkan dan menagih pembayaran.



Keunggulan dan kelemahan Brick – and – Click: Keunggulan Brick & Click: -



Solusi distribusi penjualan sesuai dengan zaman globalisasi



-



Mengurangi biaya pembukaan gerai baru



-



Dapat dijangkau oleh konsumen jarak jauh



Kelemahan Brick & Click: -



Kalau tidak terintegrasi dengan baik akan membuat perusahaan sulit fokus pada saluran distribusi



-



Perusahaan harus membagi tanggung jawab terhadap saluran distribusi yang lain (jangan sampai kanibalisasi)



l. M-Commerce Merupakan pengembangan dari e-commerce dimana konsumen dapat melakukan pembelian produk walaupun sedang dalam mobilitas yang tinggi. Pada era mobile, tidak lagi e-commerce dilakukan dengan hanya duduk di depan komputer. Handphone, PDA, Tablet, laptop dapat digunakan sebagai sarana pembelanjaan online yang memiliki mobilitas tinggi.



2. Mengelola ritel, grosir, dan logistik A. PERDAGANGAN ECERAN Pengecer (retailing) atau toko eceran (retail store) adalah semua aktivitas dalam menjual barang & jasa langsung ke konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi dan non bisnis. Toko eceran (retail store) semua badan usaha yang volume penjualannya terutama datang dari penjualan eceran. a. Jenis – jenis pengecer 1) Pengecer Toko Hipotesis roda-eceran ( Wheel-of-retailing ) menjelaskan salah satu alasan mengapa muncul jenis – jenis toko baru. Toko – toko eceran konvesional biasanya meningkatkan layanannya dan menaikkan harganya untuk menutupi biaya. Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu dari empat tingkat layanan : -



Swa-layan ('Self-Service') Swa-layan adalah landasan semua usaha diskon. Banyak pelanggan bersedia melakukan proses menemukan-membandingkan-memilih sendiri guna menghemat uang.



-



Swa-pilih ('Self-selection') Swa-pilih adalah pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun mereka dapat meminta bantuan.



-



Layanan terbatas ('Limited-limited') Pengecer ini menjual lebih banyak barang belanja, dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan. Toko – toko tersebut juga menawarkan layanan ( seperti kredit dan hak mengem,balikan barang).



-



Layanan lengkap ('full-serice') Wiraniaga siap membantu dalam setiap tahap proses menemukanmembandingkan-memilih tersebut. Pelanggan yang suka dilayani lebih menyukai jenis tiko ini. Biaya karyawan yang tinggi, ditambah dengan jumlah barang khusus yang tinggi dan jenis barang yang perputarannya lambat dan banyaknya jasa, menyebabkan eceran yang berbiaya tinggi.



2) Pengecer Non Toko Eceran non-toko terbagi menjadi empat kategori utama yaitu sebagai berikut :



-



Penjualan langsung (juga disebut penjualan multi-tingkat, pemasaran jaringan). Adalah industri senilai $9 miliar, dengan lebih dari 600 perusahaan yang melakukan penjualan dari rumah kerumah atau melalui pesta penjualan di rumah. Yang terkenal dalam penjualan dari orang ke orang adalah Avon, Electrolux, dan Southwestern Company dari Nashville (Bibles).



-



Pemasaran langsung. Berakar dalam pemasaran langsung dan catalog (Lands' End, L.L. Bean); pemasaran



tersebut



mencakup



telemarketing



(1-800-FLOWERS),



pemasaran tanggapan langsung televise (Home Shoping Network, QVC), dan belanja elektronik (Amazon.com,Autobitel.com). -



Penjajaan otomatis. Digunakan untuk berbagai macam dagangan, termasuk barang-barang impuls, seperti rokok, minuman ringan, kopi, permen, surat kabar, majalah, dan produk-produk lain seperti kaos kaki, kosmetik, makanan hangat, kondom, buku bersampul tipis.



-



Jasa pembelian. Adalah pengecer tanpa toko yang melayani pelanggan khusus, biasanya karyawan organisasi-organisasi besar yang berhak membeli dari daftar vpengecer yang telah sepakat untuk memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.



3) Eceran Korporat Eceran korporat (corporate retailing), organisasi-organisasi eceran korporat mencapai ekonomi skala, daya beli yang lebih besar, pengakuan merek yang lebih luas, dan karyawan yang lebih terlatih. Jenis utama eceran korporat: -



Toko Jaringan Korporat (Corporate Chain Store). Dua gerai atau lebih yang biasanya dimiliki dan dikendalikan, dengan melakukan pembelian dan perdagangan terpusat, dan menjual lini dagangannya yang mirip. Ukurannya memungkinkan toko jaringan korporat tersebut membeli dalam jumlah besar dengan harga yang lebih rendah, dan mampu memperkerjakan ahli-ahli korporat untuk melakukan tugas-tugas penetapan harga, promosi, perdagangan, pengendalian



persediaan, dan perkiraan penjualan. Contoh : Tower Records, GAP, Pottery Barn.



-



Jaringan Sukarela (Voluntary Chain Store). Kelompok pengecer independent yang disponsori pedagang besar, yang melakukan pembelian besar-besaran dan perdagangan umum. Contoh : Independent Grocers Allience (IGA), True Value Hardware.



-



Koperasi pengecer (Retailer Cooperative). Pengecer-pengecer independent yang membentuk organisasi pembelian pusat dan melakukan kegiatan-kegiatan promosi bersama. Contoh : Associated Grocers (pangan), ACE Hardware (bidang perkakas).



-



Koperasi Konsumen (Consumer Cooperative). Perusahaan eceran yang dimiliki pelanggannya. Dalam koperasi konsumen, penduduk menyerahkan uang untuk membuka toko mereka sendiri, memberikan suara untuk menetapkan kebijakannya, memilih suatu kelompok untuk mengelolanya, dan menerima dividen keanggotaan.



-



Organisasi Waralaba (Franchise Organization). Perhimpunan berdesarkan kontrak antara pemberi waralaba (produsen, pedagang besar, organisasi jasa) dan pemegang waralaba (pengusaha independent yang membeli hak untuk memiliki dan menjalankan satu atau beberapa unit dalam system waralaba tersebut). Waralaba telah menonjol dalam puluhan bidang produk dan jasa. Contoh : McDonald's, Subway , Pizza Hut, Jiffi Lube, Meineke Mufflers, 7-Eleven).



-



Konglomerat Perdagangan (Merchandising Conglomerate). Perusahaan berbentuk bebas yang menggabungkan beberapa lini eceran yang berbeda-beda dan terbentuk di bawah kepemilikan yang terpusat, bersama suatu penggabungan distribusi dan manajemen. Contoh : Allied Domeq PLC menjalankan Dunkin' Donuts dan Baskin-Rabbins, ditamabah dengan sejumlah pengecer inggris dan suatu kelompok anggur dan minuman keras.



b. Lingkungan Eceran Baru Jenis toko eceran telah tumbuh mirip satu dengan yang lain dimana produsen merek nasional meletakan barang bermerek mereka di semakin banyak tempat. Diferensiasi layanan juga telah tererosi. Banyak dapertemen store telah memotong



layanan dan banyak toko diskon meningkatkan layanan toko mereka. Pelanggan menjadi pelanggan yang cerdas. Mereka tidak mau lagi membayar lebih untuk merek identik, terutama ketika perbedaan layanan telah hilang, atau mereka tidak lagi mengiginkan kredit dari toko tertentu karena kartu kredit bank telah diterima secara umum. Beberapa perkembangan eceran lainya yang mengubah cara konsumen membeli serta cara produsen dan pengecer menjual : 1) Bentuk & Kombinasi Eceran baru 2) Pertumbuhan Persaingan antar jenis 3) Persaingan Antara pengecer berbasis toko dan non toko 4) Pertumbuhan pengecer raksasa 5) Penurunan Pengecer Menengah 6) Pertumbuhan Investasi dalam teknologi 7) Pengecer Besar skala global c. Keputusan Pemasaran Dengan lingkungan eceran baru ini sebagai latar belakang, kita akan mempelajari keputusan pemasaran pengecer diwilayah pasar sasaran, pilihan produk, perdagangan barang, harga, Jasa, Atmosfer toko, Kegiatan dan pengalaman toko, Komunikasi, Keputusan lokasi. 1) Pasar sasaran Sebelum pengecer mendefisinikan dan menentukan profil pasar sasaran , pengecer tidak dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk , dekorasi toko , pesan , dan media iklan , harga , serta tingkat layanan. Kesalahan dana memilih atau mengubah pasar sasaran bisa sangat mahal harganya. Agar dapat mengenai sasaran dengan lebih baik, pengecer membagi pasar menjadi segmen yang semakin kecil dan meluncurkan lini toko baru untuk memberikan kumpulan penawaran yang lebih relevan untuk mengeksploitasi pasar ceruk. 2) Pilihan produk Pilihan produk pengecer harys sesuai dengan harapan belanja pasar sasaran. Pengecer harus memutuskan lebar dan dalam pilihan produk. Pilihan produk terutama bisa sangat menantang dalam industri denga pergerakan cepat seperti teknologi / mode. Urban Outfitters mendapat masalah ketika mereka beralih dari formula “anti-kemapanan,tetapi tidak terlalu anti-kemapanan” dan bergerak untuk mmperkenalkan gaya baru terlalu cepat. Penjualan jatuh lebih drai 25% sepanjang tahun 2006. Dipihak lain, pengecer disana aktiv dan



kasual Aeropostale mendapatkan keberhasilan dengan menyesuaikan pilihan produknya secara cermat kepada kebutuhan pasar remaja yang menjadi sasaranya. Tantangan sebernarnya dimulai setalah menentukan pilihan produk toko, yaitu, mengembangkan strategi diferensiasi produk. Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan : -



Menampilkan merek nasional yang ekslusif yang tidak tersedia dipengecer pesaing.



-



Menampilakan hampir seluruhnya barang merek pribadi.



-



Menampilakn acara besar tentang barang yang unik.



-



Menampilkan barang yang mengejutkan atau terus berubah.



-



Menampilkan barang terkini atau terbaru terlebih dahulu.



-



Menawarkan layanan penyesuaian (customization) barang.



-



Menawarakan pilihan bagi target yang sangat dicari.



3) Perdagangan barang Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer harus menentukan sumber barang, kebijakan, dan praktik. Dikantor pusat perusahaan rantai pasar swalayan, bagian khusus pembeli bertanggung jawab untuk mengembangkan pilihan merek dan mendengarkan presentasi wiraniaga. Produsen menghadapi tantangan besar dalam usaha nya menempatkan barang baru ke rak toko. Produsen harus tau kriteria penerimaan yang digunakan oleh pembeli, komite pembelian, dan manajer toko. Toko menggunakan profitabilitas produk langsung untuk mengukur biaya penanganan produk (penerimaan, penyimpanan, dokumen, pemilihan, pemeriksaan, pengamgkutan dan biaya ruang) dari saat barang tiba digudang sampai dibeli oleh pelanggan ditoko eceran. 4) Harga Harga adalah faktor positioning kunci dan harus diputuskan dalam hubunganya dengan pasar sasaran, bauran dan jasa, dan persaingan. Sebagian besar pengecer masuk dalam kelompok harga markup tinggi, volume rendah (toko barang khusus mewah) atau kelompok harga markup rendah, volume tinggi (pedangan masal dan toko diskon). Pengecer juga harus memperhatikan taktik penetapan harga. 5) Jasa Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiakan satu toko dari toko lainya. Pengecer harus memutuskan bauran jasa untuk menewarkan hal-hal berikut kepada pelanggan :



a.



Layanan pembelian, meliputi menerima telepon dan pesan lewat surat, iklan, tampilan jendela dan interior.



b.



Layanan pasca pembelian meliputi pengiriman dan penghantaran, pembukusan hadiah, penyesuaian dan pengembalian.



c.



Layanan tambahan mencakup informasi umum, penguangan cek , tempat parkir, restoran, perbaikan, dekorasi enterior, kredit, toilet, dan layanan penjagaan bayi. Pengecer juga harus mempertimbangakan diferensiasi berdasarkan layanan konsumen andal secara tepat, baik melalui tatap muka, saluaran telepon atau bahkan melalui inofasi teknologi. 6) Atmosfer toko Admosfer adalah elemen lain dalam melengkapi toko. Setiap toko mempunyai penampilan dan tat letak fisik yang bisa mempersulit atau mempermudah orang utnuk bergerak. Safeway meningkatkan laba dengan merenofasi tambilan tokonya secara :



a.



Dinding



b.



Pencahayaan



c.



Penandaan



d.



Dapertemen sayur dan buah



e.



Lantai, Roti dan kue 7) Kegiatan dan pengalaman toko Pertumbuhan e-commerce telah memaksa pengecer bata dan semen tradisional untuk memberi respon. Selain keunggulan alami mereka , seperti produk yang dapat benar-benar dilihat, disentuh, dan diuji oleh pembelanjaan, layanan pelanggan secara nyata, dan tidak ada wajtu tunggu pengiriminan bagi pembelian ukuran kecil dan menengah. Konsusten dengan akasan ini, beberapa pengecer produk pengalaman menciptakan hiburan dalam toko untuk menarik perhatian pelanggan. 8) Komunikasi Pengecer menggunakan sarana komunikasi yang beragam untuk menghasilkan pembelian. Mereka memasang iklan, melakukkan penjualan khusus, menerbitkan kupon diskon, dan membuat program penghargaan. 9) Keputusan lokasi Rantai departemen store, perusahaan minyak, dan pewaralaba makanan cepat saji memberikan pelatihan besar saat memilih wilayah negara dimana mereka akan membuka gerainya, lalu kota-kota. Pengecer dapat menempatkan toko-tokonya dilokasi berikut : ·



Pusat kawasan bisnis



·



Pusat belanja regional



·



Pusat perbelanjaan setempat



·



Jalur belanja



·



Lokasi didalam sebuah toko yang lebih besar.



d. Perdagang Eceran Produk-Produk PT Indofood PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:



NO



PRODUCT



JUMLAH VARIAN RASA



1



Indomie



8



2



Indomie Special



2



3



Indomie Vegan



2



4



Indomie Regional Flavor



11



5



Indomie Kriuk



3



6



Indomie Jumbo



2



7



Indomie SQN



6



8



Indomie Paket



4



9



Supermi Reguler



4



10



Supermi Sedaaap



3



11



Supermi Go Series



3



12



Sarimi



6



13



Sarimi Extra Besar



1



14



Sakura



6



15



Intermi



1



16



POP Mie



14



17



Mie Telor



2



18



Anak Mas



2



19



POP Bihun Special



4



PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen. Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu : - Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan - Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinankemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.



Produk-produk PT Indofood dapat dengan mudahnya kita temui dimanapun dalam bentuk eceran. Di toko-toko, warung kecil, pedagangan asongan dan pedagang lainnya yang menjual produk ini dalam bentuk eceran. Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia utama makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. kegiatan pemasaran memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya kepada masyarakat dengan cara : ·



penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan menggunakan armada penjualan sendiri yang beroprsi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.



·



penjualan tidak langsung, meliputi wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Dilakukan lewat distributor lalu pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir, dan



B.



PERDAGANGAN GROSIR



Perdangan grosir ( wholesaling ) mencakup semua kegiataan dalam penjualan barang atau jasa kepada mereka yang membeli atau menjual kembali untuk keperluan bisnis. Pedanag grosisr disebut juga ( distributor ) berbeda dengan pengecer dalam beberapa hal. Pertama pedagang grosir tidak terlalu memperhatikan promosi, atmosfer, dan lokasi karena mereka berusaha berurusan denga pelanggan bisnis dan bukan dengan konsumen akhir. Kedua , transaksi grosir biasanya lebih besar dari pada transaksi eceran, dan pedagang grosir biasanya mencakup wilayah dagang yang lebih besar daripada pengecer. Ketiga, pemerintah menanngani pedangan grosir dan pengecer dengan cara berbeda berdaasarkan peraturan hukum dan bajak. Jenis – jenis Pedagang Grosir Utama : ·



Pedagang grosir: mereka adalah pemborong layanan penuh dan layanan terbatas, distributor, perusahaan pemasok pabrik.



·



Pedagang grosir layanan penuh: memiliki stok, memiliki tenaga penjulan, melakukkan pengiriman, menyedikan bantuan manajemen.



·



Pedagang grosir layanan terbatas: peagang grosir penjualan tunai menjual lini terbatas barang pergerakan ke pengecer kecil secara tunai.



·



Pialang dan agen: menfasilitasi pembelian dan penjualan, dan mendapatkan komisi 2%-6% dari hrga jual. Fungsi terbatas biasanya dikhususkan berdasarkan lini produk atau jenis pelanggan.



·



Cabang dan kantor produsen dan pengecer: kegiatan perdanganan groir dilakukkan oleh penjual atau pembeli sendiri dan buka melalu pedang grosir inependen.



·



Pedagang grosir khusus : pengumul pertanian dan perusahaan lelang. Secara umum , pedang grosir lebih efesien dalam melaksanakan satu atau lebih fungsi-fungsi: ·



Penjualan dan promosi



·



Pembelian dan pembentukkan pemilihan barang



·



Pemecah jumlah besaR



·



Pergudangan



·



Transportasi



·



Pembiayaan



·



Penanggungan risiko



·



Informasi pasar



·



Layanan manajemen dan konseling



a. Tren dalam Perdagangan Grosir Keluhan utama produsen terhadap pedangan grosir adalah : mereka tidak mempromosikan lini produk produsen secara agresif dan lebih bertindak sebagai penggambil pesanan, mereka tidak menyimpan cukup banyak persediaan sehingga gagal memenuhi pesanan pelanggan dengan cukup cepat, mereka tidak memasok informasi pasar, pelanggan, dan kompetitif yang terbaru kepada produsen mereka tidak menarik menajer kaliber tinggi, menurunkun biaya mereka , dan mengenakan harga terlalu mahal pada layanan mereka. Salah satu dorongan utma bagi pedang grosir adalah meningkan produktifitas aset dengan menggelola persediaan dan piutang dengan lebih baik. b. Perdagangan Grosir Produk PT Indofood Grup Distribusi merupakan aset strategis yang merupakan bagian penting dari operasi terintegrasi secara vertikal Indofood. Jaringannya yang luas dan kemampuan distribusi nasional memastikan tersedianya produk Indofood dan pihak ketiga di seluruh Indonesia. Dengan lebih dari 1.100 titik distribusi / saham yang berada di daerah berpenduduk padat, Grup memiliki akses yang siap ke gerai ritel modern dan tradisional di seluruh nusantara, dan mendapat tempat untuk menerima informasi dan perkembangan terkini mengenai perkembangan pasar lokal. Produk jasa yang diberikan oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk ini adalah berupa penyediaan tempat penyimpanan barang baik bahan baku maupun barang yang siap dipasarkan. Manfaat dari penyimpanan di gudang ini adalah untuk menyimpan barang yang siap dipasarkan agar tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya. Penyimpanan ini dipantausecara intensif oleh bagian quality control.



Produk jasa selanjutnya dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah berdirinya anak perusahaan bernama PT. Indomarco yang memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk yang diluncurkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk. Oleh karena



dalam



pendistribusian produk-produk PT. Indofood ini dilakukan oleh PT. Indomarco sendiri, sehingga PT. Indofood Sukses Makmur tidak perlu mengeluarkan biaya pengiriman lagi dan tentunya konsumen tidak perlu mengambil produk pesanan langsung ke pabrik.



PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk juga dalam menjalani produksinya mengantisipasi adanya keluhan pelanggan atau customer caranya dengan meningkatkan mutu proses, mutu produk dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu jika terjadi kemungkinan protes atau keluhan dari pelanggan atau customer, PT. Indofood Sukses Makmur juga menyediakan customer Service dan Call Centre untuk menangani keluhan-keluahan dari pelanggan.



C.



LOGISTIK PASAR Logistik pasar meliputi perencanaan infrastruktur untuk memenuhi permintaan, lalu mengimplementasikan dan mengendalikan aliran fisik bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik prnggunaan, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba. Perencanaan logistik pasar mempunya 4 tahap :



1. Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelangganya. 2. Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan terbaik untuk menjangkau pelanggan. 3. Mengembangkan kesempurnaan oprasional dalam peramalan penjualan, manajemen gudang, manajemen tranportasi, dan manajemen bahan. 4. Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan, dan prosedur terbaik. Dengan mempelajari logistik pasar, manajer dapat menemukan cara yang paling efisien untuk mengirimkan nilai. Logistik pasar akan melihat dua sistem pengiriman unggul. Sistem yang pertama meliputi pemesanan piranti lunak untuk diunduh langsung kekomputer pelanggan. Sistem kedua memungkin produsen komputer mengunduh piranti lunak ke produknya. Kedua solusi itu menghilangkan kebutuhan untuk mencetak, mengemas, mengirimkan dan menyimpan jutaan pirimgan dan buku petunjuk. a. Sistem Logistik Terintegrasi Logistik pasar meliputi beberapa kegiatan. Pertama adalah peramalan penjualan, berdasarkan jadwal distribusi, produksi, dan tinggkat persediaan perusahaan. rencana produksi mengindikasikan bahan yang harus dipesan departemen pembelian. Bahan ini tiba melalui tranportasi kedalam, memasuki wilayah pnerimaan, dan disimpan di persediaan barang mentah. Bahan mentah diubah menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi merupakan penghubung atara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur. Pesanan pelanggan menurunkan tingkat persediaan barang jadi dan kegiatan manufakatur. Pesanan pelanggan menurunkan tingkat persediaan barang jadi, dan kegiatan manufaktur meningkatkanya. Barang jadi mengalir dari lini perakitan dan melewati proses pengemasan, gudang dalam pabrik, pemrosesan ruang pengiriman, tranportasi keluar, gudang lapangan, serta pengiriman dan layanan pelanggan.



b. Tujuan Logistik Pasar Banyak perusahaan menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai “menempatkan barang yang tepat di tempat yang tepat pada saat yang tepat dengan biaya terendah.”Sayangnya, tujuan ini hanya memberikan sedikit panduan praktis. Tidak ada sistem yang dapat



memaksimalkan layanan pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi pada saat yang sama. Layanan pelanggan maksimum mengimplikasikan persediaan besar, transportasi premium, dan berbagai gudang yang semuanya meningkatkan biaya logistik pasar.



Mengingat kegiatan logistik pasar tersebut memerlukan trade-off yang kuat, manajer harus mengambil keputusan berdasarkan total sistem. Titik awalnya adalah mempelajari apa yang diperlukan pelanggan dan apa yang ditawarkan pesaing. Pelanggan tertarik pada pengiriman tepat waktu, kesediaan pemasok untuk mengambil kembali barang yang rusak dan memasok mereka kembali dengan cepat. Berdasarkan tujuan logistik pasar, perusahaan harus merancang sebuah sistem yang bisa meminimalkan biaya pencapaian tujuan-tujuan ini. Setiap kemungkinan sistem logistik pasar akan menghasilkan biaya berikut. c. Keputusan Logistik Pasar Perusahaan harus membuat empat keputusan utama tentang logistik pasarnya: (1) Bagaimana harus menangani pesanan (pemrosesan)? (2) Di mana kita harus meletakan stok kita (pergudangan)? (3) Berapa banyak stok yang harus kita pegang (persediaan)? Dan (4) Bagaimana kita harus mengirimkan barang (transportasi)? ·



Pemrosesan Pesanan Sebagian perusahaan saat ini berusaha mempersingkat siklus pemesanan sampai pembayaran—yaitu, waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman, dan pembayaran. Siklus ini mempunyai banyak langkah, termasuk transmisi pesanan oleh wiraniaga, pemasukan pesanan dan pemeriksaan kredit pelanggan, jadwal persediaan dan produksi, pengiriman pesanan dan invoice/faktur, dan penerimaan pembayaran. Semakin panjang siklus ini, semakin rendah kepuasan pelanggan dan semakin rendah laba perusahaan.



·



Pergudangan Semua perusahaan harus menyimpan barang jadi sampai barang itu terjual karena siklus produksi dan konsumsi jarang sesuai. Fungsi penyimpanan adalah membantu memperlancar perbedaan antara produksi dan jumlah yang diinginkan oleh pasar. Perusahaan harus memutuskan jumlah lokasi penyimpanan persediaan. Di satu pihak, semakin banyak lokasi penyimpanan berarti barang dapat dikirimkan ke pelanggan dengan lebih cepat, tetapi juga berarti biaya gudang dan persediaan lebih tinggi. Untuk mengurangi biaya gudang dan duplikasi persediaan, perusahaan dapat mensentrlisasikan persediaannya di satu tempat dan menggunakan transportasi yang cepat untuk memenuhi pesanan.



·



Persediaan Tingkat persediaan merepresentasikan biaya utama. Wiraniaga akan lebih suka jika perusahaan mereka menyimpan cukup banyak stok untuk memenuhi semua pesanan pelanggan dengan segera. Namun, hal ini tidak efektif biaya. Biaya persediaan meningkat semakin cepat ketika tingkat layanan pelanggan mendekati 100%. Manajemen harus tahu berapa banyak penjualan dan laba yang akan naik sebagai hasil penyimpanan persediaan yang lebih besar dan menjanjikan waktu pemenuhan pesanan yang lebih cepat, dan kemudian mengambil keputusan.



Pengambilan keputusan persediaan mengharuskan manajemen mengetahui kapan dan berapa banyak barang yang dipesan. Ketika persediaan menurun, manajemen harus tahu berapa tingkat stok yang diperlukan untuk menempatkan pesanan baru. Tingkat stok ini disebut titik pesanan (atau pemesanan kembali). Titik pesana 20 berarti memesan kembali ketika stok berkurang sampai 20 unit. Titik pesanan harus menyeimbangkan risiko kehabisan stok dengan biaya kelebihan stok. Keputusan lain adalah berapa banyak yang dipesan. Semakin besar jumlah yang dipesan, semakin jarang pesanan harus ditempatkan. Menentukan Kuantitas Pesanan Optimal ·



Transportasi Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman tepat waktu, dan kondisi barang ketika ketika barang itu tiba, yang semuanya mempengaruhi kepuasan pelanggan.



Dalam mengirimkan barang ke gudang, penyalur, dan pelanggannya, perusahaan dapat memilih diantara lima model transportasi: rel, udara, truk, air, dan pipa. Pengirim mempertimbangkan



kriteria



seperti



kecepatan,



frekuensi,



keandalan,



kapabilitas,



ketersediaan. Kemudahan penelusuran, dan biaya. Untuk kecepatan, udara, rel, dan truk adalah pesaing utama. Jika tujuannya adalah biaya rendah, pilihannya adalah air dan pipa. Semakin banyak pengirim yang menggabungkan dua atau lebih model transportasi, berkat kontainerisasi. Kontainerisasi (containerization) terdiri dari memasukkan barang dalam kotak atau trailer yang mudah dipindahkan antar dua model transportasi.



Pengirim dapat memilih dari angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum. Jika pengirim memiliki armada truk atau armada udaranya sendiri, pengirim menjadi angkutan pribadi. Angkutan kontrak adalah organisasi independen yang menjual layanan transportasi kepada pihak lain berdasarkan kontrak. Angkutan umum memberikan layanan antara titik yang ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi semua pengirim dengan tarif standar. ·



Pelajaran Organisional Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, bukan hanya dari pertimbangan harga. Sistem logistik harus memberikan informasi intensif dan membentuk hubungan elektronik di antara semua pihak yang berkepentingan. Terakhir, perusahaan harus menetapkan tujuan logistiknya untuk menyamai atau melebihi standar layanan pesaing dan harus melibatkan anggota semua tim yang relevan dalam proses perencanaan. Melaksanakan logistik dengan benar akan memberikan imbalan besar.



Permintaan yang lebih kuat saat ini untuk dukungan logistik dati pelanggan besar akan meningkatkan biaya pemasok. Pelanggan menginginkan pengiriman yang lebih sering sehingga mereka tidak harus menyimpan persediaan yang banyak. Mereka menginginkan waktu siklus pesanan yang lebih singkat, yang berarti pemasok harus menyimpan ketersediaan stok yang tinggi. Pelanggan sering kali menginginkan pengirim toko langsung dibandingkan palet terpisah. Mereka menginginkan waktu pengiriman yang dijanjikan lebih ketat. Mereka mungkin menginginkan penyesuaian kemasan, pembelian label harga, dan pembuatan tampilan.



Pemasok tidak bisa berkata tidak pada banyak permintaan ini, tetapi setidaknya mereka dapat menetapkan program logistik yang berbeda dengan tingkat layanan dan biaya pelanggan yang berbeda. Perusahaan yang cerdik akan menyesuaikan penawaran mereka dengan setiap kebutuhan pelanggan besar. Kelompok dagang perusahaan akan mengatur distribusi terdiferensiasi dengan menawarkan berbagai paket program layanan untuk berbagai pelanggan. d. Logistik PT Indofood



a)



Sistem Persediaan Bahan Baku



Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang). Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku, yaitu : ·



Penerimaan Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.



·



Penyusunan Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak per palet.



·



Pengeluaran Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.



b) Proses Produksi yang Terjadi di PT. ISM Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah : ·



Mixing atau Pencampuran Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan)



sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC. ·



Pressing atau Pengepresan Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.



·



Slitting atau Pembentukan Untaian Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.



·



Streaming atau Pengukusan Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying.



·



Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.



·



Frying atau Penggorengan Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan



adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet. ·



Cooling atau Pendinginan Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.



Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas pengawas jalannya produksi. Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.



c) Output Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini NO



PRODUCT



JUMLAH VARIAN RASA



1



Indomie



8



2



Indomie Special



2



3



Indomie Vegan



2



4



Indomie Regional Flavor



11



5



Indomie Kriuk



3



6



Indomie Jumbo



2



7



Indomie SQN



6



8



Indomie Paket



4



9



Supermi Reguler



4



10



Supermi Sedaaap



3



11



Supermi Go Series



3



12



Sarimi



6



13



Sarimi Extra Besar



1



14



Sakura



6



15



Intermi



1



16



POP Mie



14



17



Mie Telor



2



18



Anak Mas



2



19



POP Bihun Special



4



PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen. Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu : · ·



Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan



dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.