Pembuatan Gemuk Lumas Grease Dengan Memanfaatkan Limbah Oli Bekas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBUATAN GEMUK LUMAS (GREASE) DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH OLI BEKAS



TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI



Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana S-1



Oleh: NAMA: AHMAD FAUZIANUR NIM



: H1F114003



PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2016



ii



TERIMA KASIH KEPADA Rektor Universitas Lambung Mangkurat



Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc



Wakil Rektor Bidang Akademik



Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si



Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan



Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni



Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d



Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc



Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas



Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul



Arifin, M.Sc Dekan Fakultas Teknik



Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT



Kepala Prodi Teknik Mesin



Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.



Dosen Pengampuh



Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.



Mahasiswa



ii Ahmad Fauzianur



iii



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga proposal penelitian yang berjudul “Pembuatan Gemuk Lumas (Grease) Dengan Memanfaatkan Limbah Oli Bekas” dapat terselesaikan. Dalam penyusunan Proposal Metode Penelitian ini tidak lepas dari bantuan dan kerja sama, serta dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada : 1. Bapak Ach. Kusairi S, MM., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat 2. Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.hyp., ST., M.Kes. selaku Dosen Pengampu 1 3. Bapak dan Ibu saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta doanya yang selalu menyertai saya. Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Metode Penelitian (HMKK 538). Penulis memahami sepenuhnya bahwa proposal ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan di masa mendatang. Akhir kata dengan segala keikhlasan hati mengucapkan terima kasih. Semoga proposal ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan semoga proposal penelitian ini bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehiupan bangsa. Banjarbaru, Oktober 2016 Penulis



Ahmad Fauzianur



iii



iv



DAFTAR ISI



UCAPAN TERIMA KASIH.............................................................................ii KATA PENGANTAR ....................................................................................iii DAFTAR ISI ..................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................v DAFTAR



TABEL....................................................................................vi



BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 2 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 2 1.4 Batasan Masalah ...................................................................... 2 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................... 3 BAB II. DASAR TEORI ............................................................................. 4 2.1 Penelitian Pendahuluan ............................................................ 4 2.2 Pelumas ................................................................................... 6 2.3 Limbah Pelumasan Oli ............................................................. 6 2.4 Gemuk Lumas (Grease) ........................................................... 7 2.4.1 Klasifikasi berdasarkan thickener....................................... 7 2.5 Base Oli Gemuk ....................................................................... 9 BAB III. METODE PENELITIAN............................................................... 11 3.1 Objek Penelitian....................................................................... 11 3.2 Alat dan Bahan Penelitian........................................................ 11 3.3 Teknik Pengumpulan Data....................................................... 12 3.4 Jadwal Penelitian..................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA



iv



v



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Oli Bekas ................................................................................ 6 Gambar 2.2Gemuk (Grease) ..................................................................... 7



v



vi



DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................... 13



vi



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Masalah Polusi udara merupakan ancaman bagi manusia, yang telah terjadi



selama ini faktor-faktor yang mempengaruhi dimana semakin meningkatnya arus teknologi yang masuk ke Indonesia khususnya dalam hal pengembangan kendaraan bermotor. Tentunya ini akan berdampak pada lingkungan disekitar dari hasil perawatan kendaraan bermotor tersebut sebagai contoh oli bekas yang termaksud B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) sehingga perlu ditanggulangi dampaknya dengan cara memanfaatkan limbah tersebut. Dikarenakan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) tersebut memberikan dampak pada lingkungan maka perlu dilakukan pengelolaan pada limbah tersebut agar dampak dari pencemaran lingkungan dapat berkurang, sebelum limbah tersebut dimanfaatkan kembali sebaiknya dikelola terlebih dahulu. Pemanfaatan kembali limbah pelumas oli sebagai bahan baku gemuk lumas (grease) merupakan suatu cara untuk mengurangi pencemaran limbah pelumas oli di lingkungan sekitar dan mempunyai nilai ekonomis guna dan manfaat bagi penghasil limbah itu sendiri. Gemuk adalah pelumas semi-solid yang mengandung base oil, thickening agent, dan additive. Seperti halnya pelumas cair, fungsi gemuk pada perinsipnya sama dengan pelumas cair yaitu untuk mengurangi gesekan pada permukaan dua benda yang bersinggungan, hanya saja prinsip kerjanya sedikit berbeda. Pelumas cair membutuhkan wadah untuk menampung dan pompa untuk mengalirkan ke tempat yang hendak dilumasi sedangkan gemuk dapat disebut pelumas setempat.



1



2



Kelebihan fungsi gemuk ini adalah pelumasannya bersifat tahan lama tanpa perlu penambahan karena gemuk tidak mengali. Kemudian juga gemuk bersifat padat sempurna untuk pencegahan menempelnya benda-benda asing seperti kotoran, gas, dan air pada permukaan yang dilumasi gemuk. Alasannya gemuk mempunyai gaya tahan yang bagus terhadap beban tinggi. Tujuan penggunaan gemuk adalah untuk memperpanjang umur pakai komponen yang dilumasi karena banyaknya jenis gemuk yang beredar di pasaran, penggunaan gemuk harus disesuaikan dengan perangkat yang dilumasi.



1.2



Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Apakah limbah pelumas oli SAE 20W-50 dapat dimanfaatkan menjadi produk gemuk lumas (grease) dengan kualitas standar SNI 06-0769.8-2005? b. Bagaimana pengaruh komposisi bahan campuran yang digunakan terhadap kualitas grease yang dibuat dari imbah pelumas oli SAE 20W-50?



1.3



Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelirian ini adalah sebagai berikut: a. Utama dari pembuatan gemuk adalah oli bekas SAE 20W-50 b. Bahan pengental aditif yang digunakan sebagai campuran yaitu NaOH c. Proses pembuatan gemuk dilakukan secara sederhana dengan segala keterbatasan alat dan laboratorium.



2



3



1.4



Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Mengetahui bahwa limbah pelumas oli SAE 20W-50 dapat dimanfaatkan lagi menjadi gemuk lumas (grease) dengan kualitas standar SNI 06-0769.8-2005. b. Mengetahui pengaruh komposisi bahan campuran dari proses pembuatan gemuk lumas (grease) dari bahan baku limbah pelumas oli SAE 20W-50.



1.5



Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat bagi peneneliti: Sebagai alternatif dalam pengelola limbah oli yang dapat dimanfaatkan kembali menjadi gemuk lumas (grease). b. Bagi Program Studi S-1 Teknik Mesin: Hasil penelitian ini dapat dijadikan refensi tambahan bagi civitas akademik Program Studi S-1 Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat.



Manfaat bagi perusahaan: Mempunyai nilai ekonomis guna dan manfaat bagi penghasil limbah itu sendiri.



3



4



BAB II DASAR TEORI 2.1



Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian yang telah dilakukan



sebelumnya yaitu oleh: Ardi Wijaya dan Dhimas Wicaksono Pinto Pudji Rahardjo dari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro dengan judul PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BAHAN BAKAR CAIR (BBC) DENGAN METODE CATALYTIC CRACKING MENGGUNAKAN KATALIS MORDENITE, didapatkan hasil sebagai berikut: a. Hasil perengkahan oli motor dan oli mobil bekas menghasilkan produk BBC dengan komposisi mirip bahan bakar komersial premium b. Suhu berpengaruh terhadap produk cairan yang dihasilkan dimana semakin tinggi suhu, maka produk yang dihasilkan juga semakin tinggi. c. Katalis berpengaruh terhadap produk cairan yang dihasilkan dimana semakin banyak jumlah katalis yang digunakan, maka produk yang dihasilkan juga semakin tinggi. d. Katalis berpengaruh terhadap komposisi produk yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah katalis yang digunakan, komposisi bahan bakar komersial premium. Apri Yeni Asni Bawamenewi dari Jurusan Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada tahun 2015 dengan judul PENGELOLA LIMBAH MINYAK PELUMAS (OLI) BEKAS OLEH BENGKEL SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KOTA YOGYAKARTA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2012



4



5



TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, didapatkan hasil sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengelolaan limbah minyak pelumas bekas oleh bengkel dealer sebagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan di Kota Yogyakarta belum berjalan dengan baik dan benar. Bengkel telah melaksanakan pengelolaan limbah minyak pelumas bekas dalam bentuk penggunaan kemasan yang tidak berkarat, tidak bocor, tidak dicampur dengan bahan lain selain limbah minyak pelumas bekas, dan mematuhi tenggat waktu maksimal penyimpanan limbah minyak pelumas bekas. Hanya saja bengkel belum melaksanakan pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan reduksi, pelabelan kemasan limbah B3, dan penyerahan limbah minyak pelumas bekas kepada pengepul yang berizin. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa kendala sebagai berikut: a. Minimumnya pengetahuan, kesadaran, dan ketaatan pelaku usah dalam mengelola limbah minyak pelumas bekas. b. Pelaksanaan pengawasan pengelola limbah minyak pelumas bengkel yang berdokumen SPPL oleh BLH Kota Yogyakarta masih belum maksimal karena keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia. c. Belum ada sanksi administrasi yang tegas



yang diterapkan apabila



terjadi pelanggaran pengelolaan limbah minyak pelumas bekas karena BLH Kota Yogyakarta belu memiliki PPNS di Bidang Lingkungan Hidup. d. Belum adanya persamaan persepsi antar negara Dinas Perizinan dan Dinas Ketertiban tentang izin gangguan dan SIUP menyebabkan pengawasan dan penegakkan hukum semakin sulit.



5



6



e. Ketentuan mengenai pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah minyak pelumas oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan hubungan koordinasi pengawasan pengelolaan limbah minyak pelumas bekas antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Kabupaten/Kota belum jelas.



2.2. Pelumas Pelumas adalah minyak lumas dan gemuk lumas yang berasal dari minyak bumi, bahan sintetik, pelumas bekas dan dan bahan lainnya. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan antara dua permukaan benda yang dilumasi untuk mengurangi gesekan.



2.3. Limbah Pelumas Oli Limbah pelumas oli yaitu limbah yang masih mengandung logam ausan, kontaminasi dengan bahan bakar bensin yang mengandung timah hitam, kotoran selama pemakaian dalam mesin dan selama penyimpanan limbah oli, limbah pelumas oli mengandung logam dan zat-zat pencemar yang dapat merusak lingkungan karena sifatnya yang tidak dapat larut didalam air, merusak tanah dan menghilangkan unsur hara serta mudah terbakar.



GAMBAR 2.1 Oli Bekas (Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/12/29/myk7nxlimbah-oli-bekas-ancam-lingkungan) 6



7



2.4



Gemuk Lumas (Grease) Gemuk lumas adalah pelumas yang dikentalkan dengan metallic shop,



agar memenuhi consistency/hardness tertentu (Catch Me 2006). Secara teknis bentuk ini merupakan penguraian sabun dalam minyak, gemuk akan menempel terus ke komponen yang dilumasi dan tidak akan menetes, sehingga cocok untuk komponen terbuka seperti engsel pintu, sendi-sendi batang kemudi, lengan suspense, bearing dan sebagainya.



GAMBAR 2.2 Gemuk (Grease) (Sumber: http://jogjamodifikasimotor.com/2016/01/07/minyak-pelumas-gemukgrease-kegunaannya-fungsi-motor/)



2.4.1 Klasifikasi berdasarkan thickener Grease diklasifikasikan berdasarkan pada type soap atau thickener yang digunakan pada saat proses pembuatan, karena unsur ini yang paling berpengaruh terhadap performance grease. Beberapa type grease secara umum yang sering digunakan adalah sebagai berikut : a. Sodium Soap Base: Grease dengan kandungan serat tinggi didesain untuk digunakan pada komponen dengan temperatur kerja yang tinggi seperti untuk bearing roda. Grease type ini sekarang tidak banyak lagi



7



8



digunakan arena kemampuannya yang terbatas dan dayatahan terhadap air sangat buruk b. Calcium Soap Base: Lebih lembut, dengan ketahanan terhadapa air yang cukup baik, akan tetapi daya tahan terhadap temperature sangat terbatas. Grease ini juga sebagian besar sudah jarang ditemukan dan tidak diproduksi lagi, bebera juga telah diperbaiki kualitasnya c. Lithium Soap Base: Lithium soap greases are secara umum disebut juga grease serbaguna atau multi-purpose greases. Dengan water resistance yang bagus, dapat juga digunakan seperti sodium grease. Mempunyai sifat penyimpanan aditive yang baik dan akan membentuk semacam “grease collar” pada bagian luar bearing untuk melundungi grease dari kotoran dan air. d. Bentonite (Clay) Base: Greases dengan bentonite secara umum didesain sebagai grease tahan temperature tinggi dan biasa digunakan untuk bearing roda pada unit yang dilengkapi dengan disc brake. Bahan dasar bentonite tidak memiliki “drop point” (indikator performance grease untuk maximum temperature grease) dan ini yang membuat grease ini lebih cocok untuk aplikasi tersebut. e. “Complex” Soap Base: Perkembangan tehnology pembuatan grease menghasilkan beberapa additive kimia tambahan yang kemudian disebut dengan “complex”grease. Grease type ini menggunakan convensional soaps dengan beberapa proses tambahan, dan type secara umum disebut sebagai lithium complex. Type lain dari complex grease termasuk calcium complex dan aluminium complex. Penambahan istilah complex menunjukkan bahan additive grease (grease properties) untuk memperbaiki karakteristik grease, ermasuk didalamnya daya tahan terhadap temperature. 8



9



f.



Calcium Complex: Greases dengan water resistance tang baik dan daya tahan terhadap temperature tinggi, akan tetapi tidak cocok untuk jalur pemompaan yang panjang.



g. Aluminium Complex: Grease serbaguna termasuk untuk industri baja dimana kapasitas dayatahan beban sangat tinggi, dikombinasikan dengan daya rekat yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk aplikasi mesin industri dengan beban berat. h. Lithium Complex: Grease ini hampir sama dengan conventional lithium greases dimana dapat digunakan untuk banyak aplikasi. Mempunyai daya tahan terhadap air yang sempurna, daya tahan terhadap temperature tinggi juga sangat baik, daya tahan beban baik, dapat dipompakan melalui lubang pelumasan, pipa kapiler dan mempunyai daya rekat yang baik sehingga tidak mudah meleleh. i.



Polyurea Base: Polyurea greases mempunyai daya tahan yang sangat baik terhadap oxidasi dan digunakan untuk aplikasi “long life” dan “fill-forlife”. Mempunyai daya tahan beban yang tinggi dan tahan temperature tinggi. Dan juga baik untuk putaran tinggi, pilihan yang tepat untuk ball bearing atau roller bearing dengan kecepatan yang sangat tinggi.



2.5



Base Oli Gemuk Base



Oli



merupakan



komponen



yang



sangat



penting



dalam



pembentukanpelumas gemuk karena memberikan sifat pelumasan pada gemuk. Base oli harus memiliki karakteristik tertentu sehingga akan dapat bekerja secara optimal. Minyak nabati merupakan minyak yang dihasilkan dari tumbuhtumbuhan berupa senyawa ester dari giliser dan campuran dari berbagai jenis asam lemak, tidak larut dalam airtetapi larut dalam dalam pelarut organik. Minyak nabati memiliki banyak kekurangan, yaitu struktur zatnya yang banyak mengandung ikatan tidak jenuh sehingga mudah teroksidasi dan 9



10



membentuk asam lemak yang dapat menyebabkan korosi pada komponen mesin yang terbuat dari logam. Selain itu, minyak nabati sangat mudah membentuk emulasi dengan air sehingga sulit dalam hal pemisahannya. Terlepas dari kelemahan-kelemahan tersebut, minyak nabati memiliki beberapa keunggulan yaitu: a. Mudah terdegradasi oleh lingkungan sehingga lebih rama lingkungan. b. Tidak beracun karena berasal dari bahan alam. c. Aman, tidak mudah terbakar karena memiliki flash point yang sangat tinggi yaitu lebih dari 290 derajat Celsius. d. Dapat diperbaharui (dapat diregenerasi) e. Mengurang emisi mesin karena sifat volatilitasnya yang rendah dan titik didihnya yang tinggi sehingga pelumas yang hilang dalam emisi buangan dan sebagai partikulat lebih sedikit. Minyak nabati yang dapat digunakan adalah minyak kelapa sawit, minyak kacang kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak zaitun, minyak jarak dan sebagainya. Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati lainnya.



10



11



BAB III METODE PENELITIAN 3.1



Objek Penelitian Pembuatan gemuk dilakukan di Workshop Teknik Mesin Fakultas Teknik



Universitas Lambung Mangkurat. Uji mutu grease hasil penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Minyak Bumi Gas dan Batubara Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM).



3.2



Alat dan Bahan Penelitian a. Kompor Pemanas b. Wadah penampung oli bekas c. Filter dan spesifikasi; ASTM E : 11



Aperture : 150mm



Mesh No. 100



Frame Material : Brass/Stainless Steel



d. Setelah semua alat dan bahan sudah siap kemudian panaskan oli bekas beberapa menit agar oli yang masih kental menjadi lebih cair untuk memudahkan saat proses penyaringan e. Jika oli yang dipanaskan sudah terasa lebih cair, siapkan wadah penampung untuk menampung oli bekas f.



Kemudian letakkan filter di atas wadah penampung lalu tuangkan oli bekas secara perlahan



g. Setelah oli bekas disaring kemudian di diamkan beberapa menit untuk menurunkan suhu panas agar mempermudah proses pembuatan gemuk saat mengatur jumlah persentase oli bekas tersebut.



11



12



3.3



Teknik Pengumpulan Data



Mulai



Studi Literatur



Persiapan Alat dan Bahan



Filtrasi/Penyaringan Oli Bekas



Tidak



Pembuatan Gemuk Lumas (Grease) dengan berbagai variasi campuran



Pengujian Lab: 1. Dropping point 2. Penetrasi 3. Water content



Hasil Pengujian Lab



Analisis dan Pembahasan



Kesimpulan



Selesai



GAMBAR 3.1 Diagram alir Penelitian 12



Yes



13



3.4



Jadwal Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian ini memiliki jadwal yang dilakukan agar mendapat



data-data yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian, jadwal; tersebut dapat diliat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian



No



September



Kegiatan 13-18



1



19-24



25-30



Oktober 1-6



Tahap Persiapan Penelitian a. Penyusunan Judul b. Penyusunan kerangka



2



Tahap Pelaksanaan a. Pengumpulan data b. pengolahan data



3



penyusunan Proposal



Gambar 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian



13



7-12



13-19



20-28



14



DAFTAR PUSTAKA Azhari, Titien S. R. 1998. "Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)". AKSIAL, Jurnal Teknologi, sains, Humaniora, dan Pengajarannya. Nomor 4 Tahun I Edisi Oktober 1998. Arif Mahmud, Mukti. 2009. Macam-macang gemuk (Grease). http://alkawarismi.blogspot.co.id. Diakses 20 November 2016. BKPBM Kalsel. 2015. Potensi Limbah Oli Bekas di Kalimantan Selatan. Badan standarisasi nasional, (2005). Klasifikasi dan Spesipikasi Pelumasan: Gemuk lumas kendaraan bermotor. Jakarta. Basuki, A.P., (2008). Pemanfaatan Limbah Oli Bekas Bengkel Otomotif Sebagai Gemuk Lumas (Grease) Dalam upaya mewujudkan Program Bengkel Bersih . Tensis Departemen Teknik Teknologi Pengelolaan Dan Pemanfaatan Sampah/Limbah Perkotaan UGM. Yogyakarta. Bawamenewi April Yesni Asni. Pengelola limbah minyak pelumas (oli) bekas oleh bengkel sebagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan di kota yogyakarta berdasarkan peraturan daerah kota yogyakarta nomor 1 tahun 2012 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta. Badan Lingkungan Hidup, Pedoman Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) diperbanyak oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. CATCH ME E-Learning Program, 2006, ‘’Gemuk Lumas’’ Chevron, 2011. Chevron Lubricants Grease Toolkit. http://cbsparts.ca/admin/bulletins/CH2011CGTE.pdf. 18 Febuari 2016.



14



15



Irma, Iswandi. (2009). Pengaruh Limbah Oli Bekas Terhadap Lingkungan . Jurusan Teknik Kimia, Universitas Brawijaya, Malang. Setiono. (2002). Sistem Pengelolaan Limbah B3 di Indonesia”. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (P3TL), Deputi Bidang TIEML, BPP Teknologi. Tabun. R., 2006, ‘’Buku Ajar Teknologi Oleokimia’’ ,Usu-Inherent, Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan. Taufik, 2007.Penentuan dan Teknologi Pengguanaan Limbah B3. Universitas Sumatra Utara.Medan. Tosan Andre, (2014), Macam-macam jenis Gemuk (Grease). http://alkawarismi.blogspot.co.id, diakses tanggal 20 November 2016. Ulfiati, Ratu, Malik Rizkia .M, and Pandu, (2008). "FORMULASI GEMUK LUMAS RAMAH LINGKUNGAN (BIODEGRADABLE GREASE). Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta. Widartono dan Sumbowo ,2001. Memanfaatkan Oli Bekas Sebagai Bahan Pembuatan Grease. Universitas Brawijaya, Malang. Wijaya Ardi, dkk, 2010. Pemanfaatan oli bekas sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar cair dengan metode catalytic cracking menggunakan katalis mordenite. Universitas Diponegoro. Semarang. Widodo, Agus Tri. 2008. Teknologi Refining Oli Bekas. www.scribd.com Yanto Tri dan Septian Aisah Tri, 2012. Pemanfaatan minyak jarak pagar sebagai



15



16



bahan pelumas grease. Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto. Yanto Tri, Erminawati, dan Kristiani A, 2005. Pemanfaatan Minyak Nabati dan Batuan Fosfat Alam dalam Pembuatan Pelumas Dasar Grease. Peran Ilmu Kimia dalam Pengembangan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan." Prosiding Seminar Nasional Kimia II. 2005. Yanto Tri dan Septiana A. T, (2012). Oil Utilization as Basic Material of Grease Lubricant. Jurnal Teknologi Pertanian.



16