Pembuatan POC [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Nana
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Judul praktikum



: Pembuatan Pupuk Organik Cair (poc)



Tanggal praktikum



: 12 Oktober 2015



Tujuan praktikum



: Untuk Mengetahui Pembuatan Pupuk Organik Cair



A. Pendahuluan Pupuk merupakan nutrisi atau unsur hara yang ditambahkan kepada tanaman, dimana tanaman kekurangan akan unsur hara. Nutrisi pupuk dapat berupa bahan organik atau non organik ( mineral ). Pupuk berbeda dengan suplemen. Pupuk mengandung bahan bakar yang diperlukan pertumbuhan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Pupuk dapat berupa pupuk organik dan pupuk kimia.Pupuk kimia merupakan pupuk berasal dari bahan-bahan kimia sehingga sangat berefek negatif pada lingkungan dan menurunkan kuantitas dari tanaman, sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa pembusukan atau pengomposan.Pupuk organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, ataupun kotoran ayam.Pupuk organik biasanya berupa zat padat.Akan tetapi, pupuk organik juga dapat berupa pupuk cair. Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak masalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat.Salah satu pupuk organik cair adalah MOL (Mikro Organisme Lokal). Berdasarkan uraian diatas, pembuatan POC (Pupuk Oganik Cair) ini sengatlah penting untuk dikembangkan bagi petani lebih lanjut, petani akan mampu membuatnya sendiri karena mudah dalam pembuatannya serta bahan yang digunakan sangat tidak sulit disediakan, bersumber dari bahan yang hendak dibuang/limbah/tidak bisa dikonsumsi lagi. Disisi yag sama petani juga nantinya akanmembutuhkan pupuk cair yang bersifat organik dan murah sehingga penggunaan pupuk kimia akan berkurang. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang



digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah) (Ayub.S, 2004). Pupuk Cair Organik adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair. Pupuk cair merupakan salah satu jenis proses fermentasi. Secara garis besar prduk fermentasi dibedakan atas produk pangan, kesehatan, energi dan lingkungan. Contoh produk makanan adalah keju, tape, kecap, tempe, oncom dan sebagainya. Produk kesehatan yang paling dominan adalah produksi antibiotika, vitamin dan alkohol. Dalam bidang energi misalnya produksi bioetanol, metanol, metana dan sebagainya. Dalam bidang lingkungan misalnya kompos, biopestisida, dan sebagainya(Ayub.S, 2004). Pupuk organik cair memiliki mamfaat bagi tanaman yaitu Untuk menyuburkan tanaman, Untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah, Untuk mengurangi dampak sampah organik di lingkungan sekitar, Untuk membantu revitalisasi produktivitas tanah, Untuk meningkatkan kualitas produk (Suriadikarta, 2006) Adapun keunggulan dari pupuk organik cair yaitu : (a) Mudah untuk membuatnya, (b) Murah harganya, (c) Tidak ada efek samping bagi lingkungan maupun tanaman, (d) Bisa juga dimanfaatkan untuk mengendalikan hama pada daun (bio-control), seperti ulat pada tanaman sayuran. (e) Aman karena tidak meninggalkan residu, pestisida organik juga tidak mencemari lingkungan (Suriadikarta, 2006). Kelemahan yang umum terdapat pada pupuk organik/ hayati cair, yaitu : (a) Viabilitas (daya hidup) mikroorganisme yang dikandungnya sangat rendah, (b) Populasi mikroorganisme kecil (< 106 cfu/mL), bahkan cenderung tidak ada/mati seiring dengan waktu, (c) Nutrisi yang terkandung sedikit. Umumnya nutrisi yang ada berupa tambahan bahan kimia seperti pupuk NPK dan Urea, (d) Mikroorganisme di dalamnya sangat mudah berkurang bahkan mati, (e) Tingkat kontaminasi sangat tinggi, (f) Seringkali menghasilkan gas (kemasan rusak) dan bau tidak sedap (busuk), (g) Tidak tahan lama (kurang dari setahun), (h) Masalah dalam transportasi dan penyimpanan, (i) Perlu ketekunan dan kesabaran yang tinggi dalam membuatnya, (J) Hasilnya tidak bisa diproduksi secara masal(Suriadikarta, 2006).



B. Alat dan Bahan Alat



Bahan



Botol Aqua



Air Beras



Pisau



Air Gula



Wadah



Em 4 / Yakult Sampah Buah dan Sayur



C. Langkah Kerja



Siapkan Alat Dan Bahan Cincang Buah Dan Sayur Menjadi Potongan Yang Kecil Masukan Kedalam Botol Aqua maksimal 1/4 Botol Aqua



Campurkan Air Gula, Air Beras Dan Mol (Em4/Yakult )



Tutup Dengan Rapat Lalu Diamkan Selama HASIL DAN PEMBAHASAN 14 Hari



D.



Hasil



Hasil dari praktikum pembuatan POC No



Gambar



Keterangan



1



Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk cair organic (POC)



2



Bahan – bahan di cicang dan dihaluskan supaya cepat di permentasi



3



Masukan air cucian beras, air gula dan mol (EM4 / Yakult) ke dalam botol yang sudah di isi dengan buah dan sayur yang sudah di cincang



Pupuk yang sudah dicampurkan di dimakan



selama 14 hari 4



5



Hasil fermentasi POC sela 14 hari bau sedikit busuk dan keluar gas saat di bukaa



E.



Pembahasan Dalam pembuatan pupuk organik cair ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk



kimia yang mengakibatkan pencemaran lingkungan dan tanaman menjadi rawan hama. Hal ini sesuai dengan pendapat Djuarni (2006) yang menyatakan, dari berbagai akibat penggunaan pupuk kimia tersebut masalah yang timbul antara lain: 1) Tanaman menjadi sangat rawan terhadap



hama, meskipun produktivitasnya tinggi namun tidak memiliki ketahanan terhadap



hama, 2) Pembodohan terhadap petani yang diindikasikan dengan hilangnya pengetahuan lokal dalam mengelola lahan pertanian dan ketergantungan petani terhadap paket teknologi pertanian produk industri. Pemberian bioaktivator (Em 4/Yakult) yang dicampurkan ke air dengan perbandingan sekitar 200 ml bioaktivator (Em 4/Yakult) dicampur dengan 1 liter air rendaman. Bioaktivator berfungsi untuk mempercepat proses penguraiaan bahan-bahan pembuat pupuk. Bioaktivator (Em 4/Yakult) yang digunakan terdiri dari beberapa jenis-jenis mikroba, baik yang berasal dari cendawan, maupun yang berasal dari bakteri. Biokativator (Em 4/Yakult) yang digunakan terdiri dari bakteri yang berfungsi mempercepat penguraian, dan mikroba yang berfungsi sebagai musuh alami terhadap OPT, atau bahkan mikroba yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman karena dapat mennghasilkan hormon pertumbuhan. Pemberian molases (gula merah yang telah dicairkna), pemberian ini sekitar 200ml, diberikan kedalam larutan pertama. Fungsi dari larutan molases ini sebagai makanan awal bagi



mikroba yang akan bekerja menguraikan bahan-bahan yang akan dibuat pupuk organik cair. Bahan-bahan yang dibuat pupuk kemudian direndam kedalam larutan tersebut. Hal ini didukung oleh pendapat Parnata, Ayub.S, (2004), bahwa Kondisi atau faktor-faktor pengomposan dibuat seoptimum mungkin. Sebagai contoh, rasio C/N yang optimum adalah 25-35:1. Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi. Percepatan pertumbuhan bakteri P. fluorescens pada formula air cucian beras dapat ditambahkan ekstrak tempe dan gula.



Untuk membuat kondisi ini bahan-bahan yang mengandung rasio C/N tinggi dicampur dengan bahan yang mengandung rasio C/N rendah, Ukuran bahan yang besar-besar dicacah sehingga ukurannya cukup kecil dan ideal untuk proses pembuatan POC (Ayub.S, 2004). F.



Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu sebagai



berikut: 1) Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. 2) Pupuk Cair Organik adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair. 3) Pupuk organik cair memiliki mamfaat bagi tanaman yaitu Untuk menyuburkan tanaman, Untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah, Untuk mengurangi dampak sampah organik di lingkungan sekitar, Untuk membantu revitalisasi produktivitas tanah, Untuk meningkatkan kualitas produk



DAFTAR PUSTAKA Djuarni, Nan.Ir, M.Sc., Kristian.,Setiawan,Budi Susilo.2006. Cara Cepat Membuat Kompos. Jakarta:AgroMedia.Hal 36-38



Parnata, Ayub.S. 2004. Pupuk Organik Cair. Jakarta:PT Agromedia Pustaka. Hal 15-18. Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI Jakarta, sebuah prosiding. Bogor, 17 Februari 2005. Suriadikarta, Didi Ardi., Simanungkalit, R.D.M. (2006).Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat:Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Hal 2. Sutanto, Rachman. (2002). Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Jakarta:Kanisius.