PEMBUATAN SPO CSSD [PDF]

  • Author / Uploaded
  • bowo
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SERAH TERIMA BARANG KOTOR DARI RUANGAN Jl. Lintas Sumatra Km 65 Yukum Jaya



No. Dokumen : 0060a/KPTS/RSAS/A/I/2016



No. Revisi



Halaman 1/1



Ditetapkanoleh : STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



TanggalTerbit 25 - Januari - 2016



Dr. Imilia Safitri Direktur



Kegiatan serah terima instrumen / ALKES kotor dari ruang perawatan PENGERTIAN



TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR



UNIT TERKAIT



Barang kotor ; Adalah semua peralatan dasar bedah / instrumen maupun peralatan penunjang untuk tindakan pembedahan dan tindakan keperawatan yang sudah terkontaminasi Sebagai acuan penetapan langkah-langkah untuk melakukan serah terima barang kotor 1. Serah trima harus dilakukan untuk menjamin kelengkapan barang dan keselamatan pasien serta keamanan petugas 2. Patient safety 3. Pedoman instalasi pusat sterilisasi , Dep,Kes , 2009 4. Buku panduan pencegahan infeksi, JHPIEG , Jakarta, 2004 1. Cuci tangan sesuai prosedur 2. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sarung tangan dan masker 3. Lakukan serah terima barang kotor diruang penerimaan barang kotor 4. Hitung instrumen barang kotor yang dikirim 5. Tulis di formulir permintaan sterilisasi askes. 6. Lepas APD dan cuci tangan sesuai prosedur 7. Tanda tangan serah terima petugas ruangan dan petugas CSSD 8. Serahkan formulir warna kepetugas ruangan untuk mengambil barang steril 9. Bawa kontener barang kotor ke tempat cucian kontener 1. Unstalasi CSSD 2. Seluruh unit pelayanan



PENERIMAAN BARANG DARI RUANGAN / UNIT PELAYANAN UNTUK DITERILKAN



Jl. Lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen 0060b/KPTS/RSAS/A/I/2016



No revisi



Halaman 1/1



Ditetapkanoleh : STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Tanggal Terbit 25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Adalah kegiatan penerimaan barang bersih yang akan disterilkan dari ruangan / unit pelayanan rumah sakit islam asy syifaa



PENGERTIAN Untuk menjamin kelengkapan penerimaan barang dari unit pelayanan ke unit CSSD TUJUAN 1. serah terima harus dilakukan untuk menjamin kelangkapan barang dan keselamatan pasien serta keamanan petugas (pedoman instalasi pusat strilisasi , Dep Kes,2009) 2. patient safety 3. buku panduan pencagaha infeksi , JHPIEG, Jakarta 2004 KEBIJAKAN 1. cuci tangan sesuai SPO 2. berikan formulir permintaan sterilisasi untuk diisi data permintaan sterilisasi oleh petugas ruangan . 3. cek kondisi barang dalam kondisi bersih , peking rapi tidak robek/ berlubang 4. beri edukasi bila barang kurang bersih dan peking kurang rapi/ robek dan dekomentasikan 5. cek kesesuaian data formulir dengan jumlah barang yang diserahkan 6. pastikan formulir permintaan sterilisasi terisi dengan lengkap 7. lembr pertama untuk arsip CSSD (putih), 8. lembar kedua serahkan kepada petugas ruangan (kuning) 9. serahkan barang yang masih kotor dan peking yang rusak kepada CSP (cuci seting peking) 10. beri indikator ekxternal bila barang bersih dan peking sesuai aturan 11. serahkan barang pada poin 10 kepetugas operator mesin sterilisasi 12. rapikan alat dan cuci tangan sesuai SPO PROSEDUR UNIT TERKAIT



1. instalasi CSSD 2. seluruh unit yang terkait



PENGIRIMAN BARANG DARI RUANGAN / UNIT PELAYANAN UNTUK DI STERILKAN Jl.lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen 0060c/KPTS/RSAS/A/I/2016



No. Refisi



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh : STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR



UNIT TERKAIT



Tanggal Terbit 25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Adalah kegiatan pengiriman barang bersih yang akan disterilkan dari ruangan / unit pelayanan ke unit CSSD di RS ASY SYIFAA Untuk menjamin kelengkapan penerimaan barang dari unit pelayanan ke unit CSSD 1. Alat sebelum dikirim sudah dilakukan dekontaminasi dan pembersihan sesuai SPO 2. Alat sebelum dikirim ke unit CSSD di bungkus plastik,ditulis nama alat dan jumlah alat menggunakan label 3. Serah terima harus dilakukun untuk menjamin kelengkapan barang dan keselamatan pasien serta keselamatan petugas 1. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai SPO 2. Dekontaminasi dan pembersian cuci alat/instrumen kotor sesuai SPO 3. Kelompokan alat /instrumen bersih sesuai jenis / set tindakan 4. Masukan alat/instrumen kedalam plastik transparan ,beri label,tulis nama,jenis dan jumlah alat 5. Tulis barang yang akan dikirim di formulir permintaan sterilisasi rangkap 3 cantumkan tanda tangan dan nama terang 6. Masukan barang yang akan dikirim kedalam kontainer box 7. Kirim barang ke unit CSSD 8. Lakukan serah terima barang dengan petugas penerimaan di unit CSSD 9. Rapikan alat dan cuci tangan sesuai SPO 1. Unit CSSD. 2. Seluruh unit pelayanan.



PEMBERSIHAN ( DEKONTAMINASI DAN PENCUCIAN ) BARANG KOTOR Jl. Lintas Sumatra 65 km yukum jaya



No . Dokumen 0060d/KPTS/RSAS/A/I/2016



No. Refisi



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh : STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Tanggal Terbit 25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur



PENGERTIAN



TUJUAN



KEBIJAKAN



Kegiatan dekontaminasi dan pencucian barang kotor sehingga aman untuk proses selanjutnya. 1. Barang kotor ; Adalah semua peralatan dasar bedah / instrumen maupun peralatan penunjang untuk tindakan pembedahan yang sudah terkontaminasi. 2. Pembersihan ; Adalah proses menghilangkan kotoran dengan cara; - Dekontaminasi ; Proses untuk menghilangkan atau mengurangi jumlah mikro organisme yang berbahaya, sehingga aman untuk petugas dalam penanganan lebih lanjut. - Pencucian ; Proses menghilangkan sisa dekontaminasi. 3. APD/APP ; Adalah alat pelindung diri /alat pelindung perorangan yang terdiri dari topi , pelindung wajah / mata (goggle) , masker , sarung tangan tebal dan panjang , apron /skort plastik , sepatu boot 4. Larutan : Adalah cairan yang terdiri dari dua atau lebih bahan dasar dengan komposisi tertentu. - Untuk larutan enzymatic rendam selama 15 menit / ikuti petunjuk pemakaian dari pabrik Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan dekomentasi dan pencucian barang kotor 1. Dekontaminasi dan pembersihan merupakan langkah



pertama dalam memproses instrumen bedah , sarung tangan dan barang lain yang telah tercemar . (buku panduan pencegah infeksi, JHPIEG, jakarta ,2004.



PEMBERSIHAN ( DEKONTAMINASI DAN PENCUCIAN ) BARANG KOTOR



Jl. Lintas Sumatra 65 km yukum jaya



No . Dokumen 0060d/KPTS/RSAS/A/I/2016



No. Refisi



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh : STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PROSEDUR



UNIT TERKAIT



Tanggal Terbit 25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur 2. Dekontaminasi adalah proses fisik atau kimia untuk membersihkan benda-benda yang mungkin terkontaminasi oleh mikroba yang berbahaya , sehingga aman untuk diproses selanjutnya (pedoman instalasi pusat sterilisasi, Dep , Kes, 2009 1. Cuci tangan aseptik sebelum melakukan pekerjaan 2. Gunakan seragam Alat Pelindung Diri (APD) 3. Buka masing-masing instrumen yang akan didokumentasi 4. Pindahkan kedalam tray pencucian 5. Rendam instrumen dalam box plastik berisi larutan enzymatic selama 10-15 menit atau cocoproplinediamine 2% rendam selama 15 menit / bahan disikfetan sesuai aturan dari pabrik . enzymatic dipakai untuk perendaman alat selama 5 kali pemakaian pencucian dan larutan harus diganti. 6. Angkat dan rendam kembali kedalam larutan enzymatic selama minimal 1 menit atau sesuia dengan aturan pabrik 7. Cuci dan sikat halus di dalam rendaman air 8. Pastikan instrumen sudah bersih 9. Bilas dengan air bersih dan bilasa terakhir menggunakan bilasan air RO (Deinisasi) 10. Tiris dan keringkan dengan lap pengering hingga kering 11. Pastikan instruman sudah kering 12. Masukan kedalam pass box / loket serah terima dengan petugas infeksi setting packing berserta formulir permintaan sterilisasi 13. Lepaskan APD 14. Cuci tangan sesuai prosedur 1. Instalasi CSSD 2. Instalaasi Bedah sentral (kamar operasi) 3. Instalasi / unit lainnya yang melakukan proses dekontaminasi dan pencucian instrumen



PENGEMASAN BARANG NON KONTAINER UNTUK DISTERILKAN



jl. Lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen 0060e/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN KEBIJAKAN



PROSEDUR



No .revisi



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Kegiatan memilah alat dan bahan untuk dikemas dengan pengemasan linen (dua lapis ) atau pengemas sekali pakai (non woven,pouches , wraping paper) untuk kemudian dilakukan proses sterilisasi - Barang non kontainer: adalah sediaan berupa peralatan medis dan instrumen metal , kasa dan kapas, linen / kain serta peralatan berbahas sejenis karet/plastik Menjamin sterilisasi barang non kontainer 1. Pengemasan adalah untuk berperan terhadap keamanan dari efektivitas perawatan pasien yang merupakan tanggung jawab utama pusat sterilisasi 2. Pedoman instalasi pusat sterilisasi,Dep,Kes 2009 1. Cuci tangan sesuai SPO 2. Pilah dan kelompokan barang sesuai jenis dan kategori 3. Beri indikator internal dan tulis (nama set, tanggal pengemasan /tanggal sterilisasi dan inisial petugas packing) apabila barang akan disterilkan dengan mesin autoclave 4. Letakkan indicator internal di dalam kemasan tanpa ditulis apapun jka barang akan disteril dengan gas EO 5. Lakuakn pengemasan /packing barang yang akan disterilkan dengan menggunakan - Linen (dua lapis), dibungkus dengan cara sistem amplop atau parcel - Pengemasan sekali pakai: a. Barang dibungkus menggunakan non woven / wraping paper/ beri indikator internal 9 tanggal dan tanda tangan pengemas b. Tempel checklist yang telah diisi (nama alat , tanggal dan tanda tangan petugas) c. Masukan kedalam pouches kemudiasn di sealer dengan mesin sealer 6. Berikan label tanggal steril dan tanggal kadaluarsa pada



PENGEMASAN BARANG NON KONTAINER UNTUK DISTERILKAN



jl. Lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen No .revisi 0060e/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur



UNIT TERKAIT



luar kemasan barang. 7. Beri indikator eksternal dengan autoclave tape pada paket linen yang dibungkus menggunakan wraping paper 8. Serahkan kepada petugas operator mesin sterilisasi 9. Rapikan dan kembalikan alat-alat ketempat semula 10. Cuci tangan sesuai SPO Instalasi CSSD



SETTING DAN PACKING INSTRUMEN DI DALAM KONTAINER / TROMOL Jl. Lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen No. Revisi 0060f/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Kegiatan memilah alat dan bahan , mengecek instrumen standar ceklist hingga perakitan (assambling) untuk instrumen terdiri dari dua buah bagian atau lebih. - Setting Adalah kegiatan mengelompokan alat-alat yang sudah dilakukan proses sortir - Sortir Adalah rangkaian kegiatan yang terdiri dari inspeksi dan tes fungsi alat. - Packing Adalah rangkaian kegiatan mengelompokan alat yang akan dilakukan proses steril sesuai checklist 1. Menjamin alat berfungsi dengan baik 2. Menjamin jumlah dan kelengkapan alat sesuai checklist 3. Menjamin sterilisasi barang atau instrumen 1. semua alat / barang yang akan disteilisasikan perlu dilakukan setting packing untuk menjamin kualitas sterilisasi 2. pedoman instalasi pusat sterilisasi , Dep,Kes,2009. 1. Cuci tangn sesuai SPO 2. Pakai sarung tangan bersih 3. Siapkan alas meja dengan kain 4. Letkkan instrumen yang sudah dilakukan dekonsentrasi yang sudah bersih dan kering diatas meja 5. Cek fisik instrumen 6. Cek fungsi instrumen (ketajaman , daya jepitnya) dengan pengujian 7. Cek instrumen set yang akan di setting / packing sesuai dengan checklist 8. Susun instrumen pada try dan masukan try kedalam kontainer 9. Masukan indiktor internal pada setiap kemasan instrumen dan tulis nama setting , tanggal dan tanda tangan petugas setting



SETTING DAN PACKING INSTRUMEN DI DALAM KONTAINER / TROMOL



Jl. Lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen No. Revisi 0060f/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



UNIT TERKAIT



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur 10. Beri nama , paraf dan tanggal pengecekan oleh petugas pada lembar ceklist 11. Ceklist dimasukan dimasukan kedalam container / tromol 12. Tutup container /tromol dan tempelkan indikator eksternal 13. Berikan kepada petugas operator mesin sterilisasi 14. Rapikan dan kembalikan alat pada tempatnya 15. Cuci tangan sesuai SPO Instalasi CSSD



PENGEMASAN LINEN UNTUK KAMAR OPERASI No. Dokumen No. revisi Halaman Jl. Lintas sumatra 65 0060g/KPTS/RSAS/A/I/2016 1/ 1 km yukum jaya Tanggal Terbit Ditetapkan oleh : STANDAR 25 - Januari - 2016 PROSEDUR OPERASIONAL Dr. Imilia Safitri Direktur Merupakan kegiatan pengemasan linen untuk kebutuhan pelayanan kamar operai. 1. Linen operai Merupakan linen / kain untuk kebutuhan kamar operasi untuk satu kali tindakan operasi yang dikemas dengan linen dan wraiping paper atau non wonven rangkap 2,terdiri dari :Duk II : 4 buah , Duk III: 3 buah , jas operasi: 4 buah , handuk: 4 buah . 2. Jas operasi Merupakan baju yang berbentuk kimono dengan tangan panjang yang bermanset lentur yang dipakai oleh dokter atau perawat untuk kegiatan operasi PENGERTIAN 3. Duk II Merupakan linen / kain berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran :panjang :150cm, lebar:100 cm 4. Duk III Merupakan linen / kain berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran :panjang:240 cm, lebar :150cm 5. Indikator internal Indikator internal diletakan dalam setiap kemasan 6. Indikator eksternal Indikator eksternal berbentuk tape yang digunakan di bagian luar kemasan Untuk menjamin sterilisasi linen kamar operasi TUJUAN 1. Pedoman instlasi pusat sterilisasi , depkes 2009 2. Buku pedoman pencegahan infeksi KEBIJAKAN ,JHPIEG,Jakarta,2004 1. Cuci tangan sesuai SPO 2. Petugas CSSD menerima linen operasi bersih dari unit laundry PROSEDUR 3. Lakukan serah terima linen bersih dengan petugas unit laundry 4. Sortir linen – linen operasi



PENGEMASAN LINEN UNTUK KAMAR OPERASI No. Dokumen No. revisi Halaman Jl. Lintas sumatra 65 0060g/KPTS/RSAS/A/I/2016 1/2 km yukum jaya Tanggal Terbit Ditetapkan oleh : STANDAR 25 - Januari - 2016 PROSEDUR OPERASIONAL Dr. Imilia Safitri Direktur 5. Lipat linen operasi sesuai dengan jenis dan lipatan masing-masing linen (duk II,duk III, jas operasi dan handuk) 6. Setting / tata linen operasi. 7. Letakkan indikator internal di tengah-tengah susunan linen operasi 8. Lakukan pengemasan (packing) linen bersih untuk satu kali tindakan operasi dengan duk III (linen) dan wrapping paper rangkap dua 9. Tempelkan autoclave tape (indicator kimia external diluar kemasan) 10. Tempelkan ceklist jumlah dan jenis isi kemasan 11. Beri tanggal , tanda tangan dan nama terang petugas pengemas 12. Berikan label pada bagian luar packing yang berisi : tanggal steril dan tanggal kadaluarsa 13. Dokumentasikan kegiatan packing linen dalam buku kegiatan packing linen harian 14. Bersihkan dan rapikan alat-alat yang dipergunakan 15. Cuci tangan sesuai SPO 1. Instalasi Laundry dan CSSD UNIT TERKAIT 2. IBS



PENANDAAN KADALUARSA PADA KEMASAN ALKES / BARANG YANG AKAN DI STERIL Jl. Lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen 0060h/KPTS/RSAS/A/I/2016



No. revisi



Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Langkah awal sebelum barang atau alat kesehatan dilakukan proses di beri tanda lebel pada setiap kemasan yang meliputi : 1. Instalasi yang menyeteril (CSSD) 2. Inisial operator mesin 3. Nomor load / siklus 4. Nomor mesin 5. Tanggal sterilisasi 6. Tanggalkadaluarsa Sebagai kontrol proses sterilisasi yang ketat akan memberikan jaminan bahwa peralatan medis yang disediakan adalah benar-bear steril 1. Pedoman instalasi pusat sterisasi di rumah sakit , depkes , jakarta, 2009 2. Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya , depkes, indonesia,2009 3. Lebel dipasnag sebelum produk atau alkes disteril dan pemasngan oleh petugas penyeteril atau operator mesin 1. Cuci tangan sesuai prosedur 2. Siapkan kemasan barang yang akan disteril 3. Check keutuhan kemasan / tidak rusak 4. Siapakan gunlabel yang akan digunakan 5. Check tinta gunlabel masih atau tidak 6. Bila tinta gunlabel habis segera di aganti 7. Buat progrram format penggunaan gunlabel : terdiri dari 3 deret a. Deret atas atau kesatuberisi tulisan



-CSSD -Inisial Operator -nomor load -nomor Mesin b. Deret kedua atau tangah berisi tulisan: -tanggal -bulan -tahun



PENANDAAN KADALUARSA PADA KEMASAN ALKES / BARANG YANG AKAN DI STERIL



Jl. Lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen 0060h/KPTS/RSAS/A/I/2016



No. revisi



Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Halaman



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur -proses steril c. Deret ketiga



-Tanggal -Bulan -tahun -Kadaluarsa Contoh: C S S D Nama instalasi pemberi label (CSSD) Tanggal Tanggal



Spasi



-



W D Inisial oepertor



0 1 Spasi Nomor load



Bulan Bulan



-



Alat gunlabel :  4 digit untuk nama instalasi (CSD).  1 digit spasi (tanda -)  2 digit untuk nama inisial operator  1 digit untuk spasi (tanda -)  2 digit untuk nomor load  2 digit untuk nomor mesin Alat gunlabel merek belimed :  3 digit untuk nama instalasi (CSSD).  1 digit spasi (tanda -)  2 digit untuk nama inisial operator.  1 digit spasi (tanda -)  2 digit untuk nomor load  1 digit untuk spasi (tanda -)  2 digit nomor mesin.



0 3 Nomor mesin



Tahun stril Tahun kadaluarsa



PENANDAAN KADALUARSA PADA KEMASAN ALKES / BARANG YANG AKAN DI STERIL



Jl. Lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. dokumen No. revisi 0060h/KPTS/RSAS/A/I/2016



Halaman 1/2



Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Contoh : C S D Nama instalas pemberi label (CSD) Tanggal Tanggal



UNIT TERKAIT



0 1 spasi Nomor petugas



1. Unit kerja. 2. Satelit



-



Spasi



Bulan Bulan



0 1 Nomor load



-



Spasi



0 3 Nomor mesin



Taun steril Tahun kadaluarsa



STERILISASI DENGAN AUTOCLAVE STEAM



Jl.lintas sumatra 65 km yukum jaya



No.Dokumen No.Revisi 0060i/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN



PROSEDUR



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur menjadi steril dengan



Usaha untuk membuat barang menggunakan autoclave steam Untuk mematikan mikroba termasuk endospora melalui sterilisasi dengan menggunakan autoclave steam. 1. Pedoman CSSD di RS Dep,Kes,RI,2009 2. Panduan pencegahan infeksi JHPIEG 2004. 1. Cuci tangan sesuai SPO. 2. Buka kran air untuk mengganti air dalam autoclave. 3. Ganti air autoclave dengan air RO. 4. Hidupkan autoclave sebelum digunakan untuk penyeterilan alat. 5. Cuci tangan sesuai SPO 6. Cek kelayakan packing. 7. Tempel indikator eksternal dan label kadaluarsa,tanggal steril dan Tanggal kadaluarsa) 8. Masukkan kedalam keranjang (basket) untuk barangbarang yang tidak dalam kontainer 9. Tulis jumlah dan jenis alat dalam ceklist operasional mesin autoclave (tanda tangan & nama terang) 10. Tutup pintu aotoclave. 11. Tekan / naikan tombol star untuk menghidupakn mesin steril. 12. Atur suhu sesuai alat yang disteril - dengan suhu : 134ºC , lama proses steril 35 menit alat yang disterilkan linen,kasa. - dengan suhu 134ºC , lama proses steril 45 menit alat yang disterilakan instrumen. 13. Matikan mesin autoclaf jika waktu sudah tercapai 14. Buka katup uap bagian atas (air escope value) sampai uap/udara habis 15. Buka tutup autoclaf kurang lebih 10 cm,diamkan selama 15 menit sampai suhu dalam autoclaf menyesuaikan suhu diluar



STERILISASI DENGAN AUTOCLAVE STEAM



Jl.lintas sumatra 65 km yukum jaya



No.Dokumen No.Revisi 0060i/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016



16. 17.



18. 19.



UNIT TERKAIT



Halaman 1/2



20. 21. 1. 2.



Dr. Imilia Safitri Direktur Keluarkan ALKES yang sudah disterilkan dari autoclaf Cek keberhasilan proses sterilisasi dengan melihat indikator eksternal ( indikator eksternal harus bergaris hitam rata ) Cek kebocoran pembungkus alat instrumen Simpan ALKES yang sudah steril di ruang penyimpanan dan disusun di rak penyimpanan Bersihkan dan rapihkan alat yang digunakan Cuci tangan sesuai SPO Seluruh unit pelayanan di Rumah Sakit. Tim PPI



DISIFIKENSI TINGKAT TINGGI / DTT (HIGH LEVEL DISINFECTION / HLD) SECARA KIMIA PADA BARANG MEDIS jl.lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen No. revisi 0061a/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Kegiatan Membunuh Mikroorganisme (Termasuk bakteri vegetativ, tuberkolosis , ragi, dan virus) kecuali beberapa endospora bacteri. Pada barnag medis semi kritis dengan menggunakan larutan disenfiktan kimiawi . semua langkah dapat diproses DDT harus dipantau secara seksama. 1. Barang semi kriktikal: Adalah semua peralatan medis yang masuk dalam mukosa tubuh. 2. Larutan disenfikektan Adalah cairan yang terdiri dari dua atau lebih bahan dasar dengan komposisi tertentu. - Untuk larutan klorin 0,5 %:1 bagian klorin 5 % ditambah dengan 9 bagiain air ( 1 cc klorin ditambah 9 cc air) - Untuk larutan disinfektan:ikuti petunjuk pemakaian dari pabrik - Lrutan disinfektan harus disimpan di tempat yang gelap dan dingin dan jangan disimpan di bawah cahaya sinar matahari atau panas berlebihan - Larutan disinfektan harus diganti secara berkala sesuai rekomendasi pabrik Menjamin barang atau instrumen terdekomentasi tingkat tinggi dengan baik. STERILISASI merupakan metode yang paling aman dan efektif dalam pemprosessan barang, tetapi peralatan sterilisasi sering tidak tersedia . dalam keadaan demikian , DTT merupakan alternatif yang dapat diterima (buku panduan pencegahn infeksi ,JHPIEG, jakarta, 2004) 1. Cuci tangan dan pakai APD sesuai,SPO 2. Lakukan proses pembersihan (dekontaminasi dan pencucian) pada barang kotor yang terkontaminasi. 3. Bersikan dan keringkan sebelum ditempatkan dalam



DISIFIKENSI TINGKAT TINGGI / DTT (HIGH LEVEL DISINFECTION / HLD) SECARA KIMIA PADA BARANG MEDIS jl.lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen No. revisi 0061a/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur 4. larutan desinfektan. 5. Rendam barang dalam larutan DTT (seluruh permukaan



barang harus terendam). 6. Tutup bak tempat perendaman. 7. Ikuti petunjuk pabrik yang tertera pada larutan DTT untuk 8. 9. 10. 11.



12. 13.



UNIT TERKAIT



1. 2. 3.



menentukan lamanya proses perendaman. Pakai sarung tangan steril. Angak barang dan bersihkan dengan air steril 3(tiga) kali. Keringkan diudara dan atau dengan kain steril Segera pakai barang untuk melakukan tindakan medis dan atau disimpan dalam kontainer kering yang telh dilakukan DTT. Rapikan kembali alat-alat yang sudah dipakai. Lakukan cuci tangan sesuai SPO Instalasi CSSD. Instalasi badan sentral & Day Surgery CDC



PENYIMPANAN ALAT / BARANG STERIL



jl.lintas sumatra 65 km yukum jaya



No. Dokumen No.revisi 0061b/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR



UNIT TERKAIT



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Kegiatan menyimpan alat- alat atau barang-barang yang sudah steril diruangan penyimpanan barang steril . 1. Untuk menjamin kualitas sterilisasi yang sudah steril 2. Mencegah tertukarnya barang atau alat steril milik ruangan perawatan 1. Semua peralatan yang sudah steril disimpan diruangan penyimpanan barang steril dan disusun sesuai dengan rak yang telah disiapkan 2. Buku panduan pencegahan infeksi ,JHPIEG, jakarata,2004 3. Pedoman CSSD di Rumah Sakit , Dep ,Kes.RI ,2009 1. Cuci tangan sesuai SPO. 2. Keluarkan alat dari dalam mesin sterilisasi dan cetak indikator eksternal , bila berhasil (indikator tape berwarna hitam merata), packing/kemasan utuh tidak terbuka , tidak berlubang , dan tidak lembab. 3. Lekukan sterilsasi ulang bila alat atau barang tidak memenuhi kriteria pada no.2 4. Susun alat / barang steril di rak yang sudah disediakan 5. Pisahkan barang atau alat yang terbuat dari karet , linen,dan instrumen. 6. Letakkan barang/alat sesuai dengan nama ruangan. 7. Periksa secara rutin tanggal kadaluarsa barang atau alat yang disimpan. 8. Lakukan sterilisasi ulang bila ada alat / barang yang sudah kadaluarsa. 9. Rapikan dan kembalikan alat yang suda dipakai ke tempat semula. 10. Dokumentasikan dan tanda tangan nama terang petugas. 11. Cuci tangan sesuai SPO. Instalasi Laundry dan CSSD PPI RS



PENATAAN INETRUMEN ALAT STERIL DENGAN PRINSIP FIFO



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya



Nomor Dokumen Nomor Revisi 0061c/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN KEBIJAKAN



PROSEDUR



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Adalah langakah-langkah untuk mengatur dan menata tempat atau kantong yang berisi alat steril diruangan penyimpnan dengan prinsip FIFO ( first infirst out) 1. Menjaga agar distribusi penyimpnan dan pemakaian selalu update 2. Menjamin alat steril tidak kadaluarsa Pedoman instalasi pusat sterilisasi (sentral steril supply departement /CSSD) di Rumah Sakit, Depkes RI, 2009. 1. Cuci tangan prosedural 2. Lihat daftar alat. 3. Lihat daftarkadalauarasa alat: a. Kontainer dengan metode steam kadaluarsa 30 hari. b. Poliches dengan metode steam kadaluarsa 90 hari. c. Poliches dengan metode Ethilen (EO) kadaluarsa 365 hari. d. Wraping paper dengan metode steam kadalauarsa 5 hari. 4. Atur susunan alat steril dala kontainer yang steril dengan steam (autoclave)dengn susunan: a. H-(1-10) hr : label warna merah b. H-(11-20) hr : label warna kuning c. H-(21-30) hr : label warna hijau 5. Atur susunan alat steril dalam kemasan poliches yang disteril dengan steam (autoclave) dengan susunan: a. H-(0-30) hr : lebel warna merah b. H-(31-60) hr : label warna kuning c. H-(60-90) hr ::: label warna hijau 6. Atru susunan alat steril dalam kemasan poliches yang disteril dengan metode Etylen Oxyde (EO) dengan susunan: a. H-4 bl : labelll warna merah b. H-8 bl : label warna kuning c. H-12 bl : labbbel warna hijau



PENATAAN INETRUMEN ALAT STERIL DENGAN PRINSIP FIFO



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya



Nomor Dokumen Nomor Revisi 0061c/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



UNIT TERKAIT



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur 7. Atur susunan alattt steril dalam kemasan wraping yang disteril dengan metode steam (autoclave) dengan susunan: a. H-(1-2)hr : label waran merah b. H-(3-4)hr : label warna kuning c. H-5 hr : label warna hijau 8. Dokumentasikan dalam buku laporan 9. Cuci tangan IBS,CSSD



DISTRIBUSI ALAT / BARANG STERIL



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya



No. Dokumen 0061d/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR



No.Revisi



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Kegiatan Pendistribusian ALAT-ALAT / BARANG STERIL DARI CSSD ke unit pelayanan Memenuhi kebutuhan alat barang/instrumen yang sudah steril ke seluruh unit pelayanan untuk perawatan pasien. a. Semua barang /alat yang didistribusikan ke ruangan dibawa oleh petugas unit / ruang perawatan dengan menggunakan; 1. Trolli tertutup. 2. Kontainer tertutp. 3. Check list. 4. Buku ekspedisi. b. Pedoman CSSD di rumah sakit, dep kes RI,2009 c. Buku panduan pencegahan infeksi ,JHPIEG, jakarta,2004 1. Petugas CSSD menerima bon pengiriman alat / barang dari petugas IBS / ruang perawatan. 2. Cuci tangan sesuai SPO. 3. Ambil barang diruang penyimpanan barang steril sesuai dengan jumlah barang yang tercatat pada bon pengiriman alat / barang. 4. Keluarkan barang dan alat steril melalaui loket (dua pintu). 5. Lakukan serah terima barang steril dengan petugas ruangan. 6. Tandai barang yang sudah diserahkan dengan cara mencontreg nama barang di lembar bon sterilisasi d kedua belah pihak saling menandtangani lembar bon sterilisasi. 7. Dokumentasikan barang steril yang telah didistribusikan kedalam form laporan pelayanan. 8. Simpan lembar arsip bon permintaan sterilisasi warna putih 9. Tandai alat yang belum diambil pada kertas bon



DISTRIBUSI ALAT / BARANG STERIL



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya



No. Dokumen No.Revisi 0061d/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur



UNIT TERKAIT



10. 11. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



permintaan sterilisasi. Rapikan alat yang telah digunakan. Cuci tangan sesuai SPO. CSSD. IBS. IGD IRJA IRNA IRIN Paviliun Garuda Paviliun Geriatri Paviliun Jantung dan Storke PPI RS.



PENGELOLAAN BARANG STERIL CSSD YANG HAMPIR DAN SUDAH KADALUARSA Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman 0061e/KPTS/RSAS/A/I/2016 1/1 Jl. lintas sumatra 65 km yukum jaya Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



25 - Januari - 2016



1.



2.



PENGERTIAN 3.



TUJUAN



KEBIJAKAN



Ditetapkan oleh :



1. 2. 3. 4. 1. 1. 2.



PROSEDUR KERJA 3.



Dr. Imilia Safitri Direktur Pengelolaan barag steril produksi CSSD adalah rangkaian kegiatan dalam menangani barang steril yang diproduksi oleh CSSD dengan memperhatikan kadaluarsa Barang hampir kadaluarsa adalah barang yang masa penggunaannya mendekati batas waktu yang telah ditentukan. Barang sudah kadaluarsa adalah barang yang masa penggunaannya sudah lewat dari batas waktu yang telah ditentukan. Keselamatan Pasien . Pencegahan terjadinya HAIs / infeksi nosokomial. Pengendalian pencegahan terjadinya barang kadaluarsa. Efisien dan efektif dalam pengelolaan barang steril produksi CSSD. Pedoman PPI di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Liannya DepKes RI , 2009. Lakukan pengelolaan barang steril sesuai prosedur sistem FIFO gunakan barang steril yang datang terlebih dulu. Lihat daftar kadaluarsa alat : a. Kontainer disteril dengan steam (autoclave) , kadaluarsa 30 hari. b. Poliches disteril dengan steam (autoclave) , kadaluarsa 90 hari. c. Pholiches dengan metode Etylen Oxyde (EO) , kadaluarsa 365 hari. d. Wraping paper disteril dengan steam (autoclave) , kadaluarsa 5 hari. Lakukan inventarisasi barang steril yang hampir kadaluarsa berdasarkan labe warna : berikan label warna merah untuk barang steril yang hampir kadaluarsa. a. Barang steril dalam kontainer yang disteril dengan steam (autoclova) dengan wktu H-(1-10)hari sebelum masa kadaluarsa.



PENGELOLAAN BARANG STERIL CSSD YANG HAMPIR DAN SUDAH KADALUARSA Jl. lintas sumatra 65 km yukum jaya



Nomor Dokumen Nomor Revisi 0061e/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



UNIT TERKAIT



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur b. Barang steril dalam keadaan poliches yang disteril dengan steam (autoclave) dengan wktu H-()-30) hari sebelum masa kadaluarsa. c. Barang steril dalam keadaan poliches yang disteril dengan metode Etylen Oxyde (EO) dengan waktu H-4 bulan sebelum asa kadaluarsa. d. Barang steril dalam kemasan wraping paper yang disteril dengan metode steam (autoclave) dengan waktu H(1-2) hari sebe,um masa kadaluarsa. 4. Tuliskan tanggal kadaluarasa pada lebek merah tersebut dan tempelkan di perbekalan barang steril pada bagian yang mudah dilihat (bagian tengah atas pada kemasan). 5. Letakkan perbekalan barang steril hampir kadaluarsa di barisan paling depan pada tempat penyimpanan garmudah terlihat dan digunakan untuk elayanan. 6. Informasikan kepada petugas apabila ada perbekalan barnag steril hampir kadaliarsa. 7. Gunakan terlebih dahulu barang steril yang hampir kadaluarsa. 8. Kembalikan barang stril yang sudah kadaluarsa ke CSSD. 9. Lakukan sterilisasi ulnag barang steril yang sudah kadaluarsa sesuai prosedur. Instalasi Rawat Inap , Instalasi Rawat jalan , IBS , Instalasi Perawatan Pasien , Instalasi Penunjang



MONITORING PENGGUNAAN ALKES / BARANG STERIL DARI CSSD jl. lintas sumatra 65 km yukum jaya



Nomor Dokumen 0061f/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR KERJA



Nomor Revisi



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Merupakan kegiatan pemantauan penggunaan alat kesehatan dan barang steril dari CSSD dengan melakukan dokumentai pada lembar rekam Medis (RM) MONITORING PENGGUNAAN ALKES / BARANG STERIL DARI CSSD 1. Keslamatan pasien . 2. Menjamin barang yang digunakan belum kdaluarsa. 3. Mencegah terjadinya HAIs (Healthcare Associated Infection) 1. Menggunakan Alat Kesehatan / barang steril produk CSSD terdokumentasi pada lembar rekam medis MONITORING PENGGUNAAN ALKES / BARANG STERIL DARI CSSD . 2. Pedoman pelayanan pusat sterilisasi(CSSD) di Rumah Sakit , DepKes, 2009. 3. Pedoman pengendalian dan pencegahan infeksi Rumah Sakit Perawat Instrumen /Perawat Ruang Perawatan / Perawat Sirkuler: 1. Siapkan lembar rekam medis MONITORING PENGGUNAAN ALKES / BARANG STERIL DARI CSSD . 2. Isi semua kolom lembar rekam medis tersebut yang meliputi: a. Tulis identitas pasien,(nama pasien, tanggal lahir, jenis kelamin, L/P dan no.RM. b. Tanggal opersi / tindakan. c. Nama operasi / tindakan perawatan. d. Dokter operator / perawat. e. Tanda tangan dan nama terang ke 1 petugas penilai sterilisasi alat / barang steril ( perwat instrumen / perawat ruang perawatan). f. Tanda tangan dan nama terang ke 2 di isi oleh perawat sirkuler / perawat ruang perawatan.



MONITORING PENGGUNAAN ALKES / BARANG STERIL DARI CSSD jl. lintas sumatra 65 km yukum jaya



Nomor Dokumen Nomor Revisi 0061f/KPTS/RSAS/A/I/2016



Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



UNIT TERKAIT



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur g. Tulis jenis ALKES / barang stril yang akan digunakan di kolom lembar RM yang sudah tersedia ( set instrumen / barang medis habis pakai (BMHP),implant,ddl). h. Lepas dan tempelkan label kadaluarsa pada ALKES / barang steril dikolom lembar RM yang sudah tersedia. Seluruh Unit Pelayan Pasien.



PENGENDALIAN BRANG STERIL PRODUK CSSD YANG HAMPIR DAN SUDHA EXPIRED DATE (ED) Jl.lintas Sumatra 65 km yukum jaya



Nomor Dokumen 0061g/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



2.



PENGERTIAN 3. 4. 1.



KEBIJAKAN



2. 3. 1. 2. 1. 2.



3.



PROSEDUR 4.



5.



UNIT TERKAIT



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016



1.



TUJUAN



Nomor Revisi



1. 2.



Dr. Imilia Safitri Direktur Yang dimaksud dengan Expired Date adalah waktu kadaluarsa barang steril CSSD. Pengedalian barang atau produk steril yang hampir kadaluarsa adalah dengan melakukan inventarisasi dan menginformasikan kepada pengguna. Barang/produk yang sudah kadaluarsa dikirim kembali ke CSSD untuk di re-use (steril ulang). Barang hampir kadaluarsa adalah1/3 dari masa kadaluarasa. Meminimalisir terjadinya produk / barang CSSD yang melampaui batas expired Date (ED/tanggal kadaluarsa). Menghindari penggunaan barang atau produk CSSD ysng melampaui Expired Date (ED/tsngggsl kadalauasa. Patient safety. Pedoman CSSD di RS Dep,Kes RI ,2009. Panduan pencegahan infeksi JHPIG 2004. Cuci angan sesuai SPO. Memberi stiker warnan merah (tgl kadaluarsa , petugas, segera dipakai) di luar kemasan untuk barang yang hmpir kadaluarsa. Memishkan barang / produk yang hampir Expired Date tersebut ditempat / container khusus atau diletakkan di container ditumpukan paling atas atau paling depan sehingga mudah dilihat dan segera digunakan untuk pelayanan. Menginformasikan kepada petugas ruangan agar barang hampir kadaluarsa untuk dipergunakan dahulu (segera mungkin). Apabila ditemukan barang atau produk yang ED / kadaluarsa , petugas logistik atau yang dtunujuk segera mengirim ke CSSD untuk disteril ulang. Seluruh unit pelayanan di Rumah Sakit Tim PPI



RESTERILISASI BARANG STERIL



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukun Jaya



Nomor Dokumen 0061h/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN



Nomor Revisi



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Resterilisasi Barang Steril adalah merupakan kegiatan melakukan sterilisasi ulang terkait hasil sterilisasi barangsteril yang tidak memenuhi standar parameter-parameter steril . misal kemasan rusak, kondisi hasil sterilisasi basah / lembab memasuki masa kadaluarsa. 1. Sterilisasi Adalah suatu proses pengolahan barang yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia / fisika. 2. Steril Adalah keadaan bebas dari semua mikroorganisme termasuk endospora. 3. Kadaluarsa barang steril : Adalh kegiatan dimana barang steril yang telah memasuki masa kadaluarsa sesuai standar pengemas yang digunakan misal pengemas pouches, kain kontainer dll. 1. Menjamin kualotas barang yang digunakan pasien. 2. Mencega terjadinya infeksi .....



KEBIJAKAN 1. 2.



PROSEDUR KERJA



3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Cuci tangan sesuai SPO. Cek kondisi kemasanalat / barang steril yang keluar dari stariliatorar atau pada saat didistribusikan. Cek alat / barang steril yang memasuki masa kadaluarsa. Pisahkan / kelompokkan barang steril yang kadaluarsa. Catat dan pisahkan alat / barang yang akan dilakukan serilisasi ulang. Keluarkan alat / barang dari kemasan yang rusak , kotor atau basah. Bersihakan , keringkan, cek fisik dan fungsi alat / barang serta kontener / tromol yang akan disterilisasi ulang. Setting ulang semua barang yang akan disterilkan. Beri indikator internal.



RESTERILISASI BARANG STERIL



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukun Jaya



Nomor Dokumen 0061h/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016



10. 11. 12. 13. 14.



UNIT TERKAIT



Nomor Revisi



1. 2.



Dr. Imilia Safitri Direktur Kemas / packing barang yang akan disteril ulang. Pasang indokator eksternal pada kemasan pada bagian luar Lakukan sterilisasi ulang sesuai dengan barang yang akan disterilkan Dokumentasikan semua barang dilakukan resterilisasi Evaluasi hasil resterilisasi Cuci tangan sesuai prosedur Instalasi laundry & CSSD Ruangan / Unit Pelayanan



MONITORING PROSES STERILISASI



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukun Jaya



Nomor Dokumen Nomor Revisi 0061i/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN



PROSEDUR



UNIT TERKAIT



halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Suatu kegiatan pengawasan mutu proses sterilisasi Untuk Menjamin kualitas hasil sterilisasi 1. Memonitor proses sterilisasi dilakukan setiap hari , sesuai jadwal yang telah ditentukan. 2. Pedoman instalasi Pusat sterilisasi , Dep Kes,RI 2009. I. Secara makro : Tes dilakukan di laboratorium bagian mikrobiologi, yaitu dilakukan minimal 3 bulan sekali atau jika terjadi kejadian luar biasa (KLB). II. Secara Mikro : 1. Tes yang dilakukan secara rutin di CSSD, antara lain: a. Bowie Dick Test dialkukan setiap hari satu kali setiap mesin. b. Attest (biology test) untuk mesin autoclave 1 kali sehari. c. Attest biology tes untuk mesin Ethylene Oxide (EO) dilakukan satu load sekali, d. Indikator streep / internal indicator dan Autoc;ave Tape / external indiaktro dilakukan pda setiap kemasan alat / instrument yang disterilkan. 2. Hasil peeriksaan tersebut dikirimkan ke Direktur dan tembusan ke bagian pencegahan pengendalian infeksi nosokomial dan sebagai bahan laporan evaluasi pelaksanaan strilisasi. 1. Instalasi laundry & CSSD. 2. Instalas laboratorium. 3. PPI



PENGONTROLAN AUTOCLAVE DENGAN TES BOWIE DIC Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya



Nomor Dokumen Nomor Revisi 0062a/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur Suatu pengontrolan fungsi Autoclave dipastikan berfungsi baik dengan menggunakan indikator Bowie Dick Test. Untuk menilai efisiensi pompa vacuum pada mesin Autoclave dan untuk mengetahui adanya kebocoran udara dalam chamber mesin Autoclave pada saat proses sterilisasi. 1. Sebelum mesin dioperasikan lakukan uji coba kelayakan mesin. 2. Pedoman CSSD di RS Dep,Kes,RI 2009. 3. Panduan pencegahan infeksi JHPIG 2004. 1. Cuci tangan sesuai SPO. 2. Pakai Alat Pelindung Diri sesuai SPO. 3. Buka kran (air,Steam,Angin) dan aikan handel listrik untuk memanaskan mesin autoclave. 4. Masukan basket ke dalam chamber mesin sterilisasi yang kosong. 5. Letakkan bowie dick tepat dibagian depan bawah diatas drain. 6. Tutup pintu mesin dengan menekan tombol door /close door, dan memilih program P3 /P1 (134ºC) atau program Bowie Dick . 7. Tekan tombol start kemudian mesin berjalan secara otomatis. 8. Tekan tombol open kemudian keluarkan Bowie Dick Test dari dalam mesin. 9. Buka bungkus Bowie Dick , lihat hasil tes Bowie Dick. 10. Hasil dinyatakan baik apabila hitam merata. 11. Laporkan kepada koordinator pelayanan CSSD dan atau koordinator logistik bila hasil tes tidak berhasil / tidak baik. 12. Koordinator pelayanan CSSD an atau koordinator logistic segera melaporkan ke bagian IPS & S. 13. Mesin Autoclave Steam tidak difungsikan sementara sampai hasil Bowie Dick dinyatakan berhasil.



PENGONTROLAN AUTOCLAVE DENGAN TES BOWIE DIC Nomor Dokumen Jl.Lintas Sumatra 65 km 0062a/KPTS/RSAS/A/I/2016 Yukum Jaya Tanggal Terbit STANDAR 25 - Januari - 2016 PROSEDUR OPERASIONAL



UNIT TERKAIT



Nomor Revisi



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh :



Dr. Imilia Safitri Direktur 14. Dokumentasi hasil tes Bowie Dick dan bubuhkan tanda tangan petugas. 15. Bersihkan dan rapikan alat. 16. Cuci tangan sesuai SPO Instalasi laundry & CSSD & IPSRS



PENGGUNAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) BAGI PETUGAS YANG BEKERJA DI CSSD



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya



Nomor Dokumen 0062b/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR KERJA



Nomor Revisi



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur alat Pelindung Diri (APD) adalah perlengkapan yang harus dipakai oleh petugas CSSD pada waktu pekerja yang meliputi , baju kerja, apron, topi,masker,sarung tangan dan alat pelindung mata(pelindung wajah dan kacamata),sandal tertutup/sepatu booth yang disesuaikan dengan area kerja. 1. Melindungi petugas dari risiko kerja pejanan kerja benda yang terkontaminasi bahan infeksius (caira tubuh pasien),kecuali keringat. 2. Mencegah terjadinya kontaminasi silang. 3. Mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja. 4. Agar tercipta keselamatan dan kenyamanan selama bekerja. 1. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi / CSSD Dep , Kes , 2009. 2. Pedoman PPI di RS dan fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya DepKes,RI,tahun 2009. a) Petugas penerimaan barang / instrumen kotor mengenakan : o Baju Kerja o Apron o Topi , Masker o Sarung tangan kerja o Alas kaki tertutup / sepatu booth b) Petugas penerimaan barang / instrumen bersih mengenakan : o Baju kerja o Topi , Masker o Alas kaki tertutup c) Petugas dekontaminasi da pembersihan barang / instrumen kotor mengenakan : o Baju kerja o Apron



PENGGUNAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) BAGI PETUGAS YANG BEKERJA DI CSSD



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya



Nomor Dokumen Nomor Revisi 0062b/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Halaman 1/2



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016 Dr. Imilia Safitri Direktur



UNIT TERKAIT



o Topi , Masker o Kacamata pelindung o Sarung tangan kerja o Alas kaki tertutup / sepatu booth d) Petugas setting packing ALKES / instrumen mengenakan : o Baju kerja o Topi, Masker o Alas kaki tertutup e) Petugas setting packing linen operasi menggunakan : o Baju kerja o Topi , Masker o Alas kaki tertutup f) Petugas operator mesin menggunakan : o Baju kerja o Topi , Masker o Sarung tangan kulit (pada saat mengelurka barang steril dari mesin Autoclave Steam). o Alas kaki tetutup g) Petugas distribusi barang / instrumen steril menggunakan : o Baju kerja o Topi , Maker o Alas kai tertutup h) Petugas (selain pelaksana) / tamu tidak memakai baju kerja menggunakan : o Topi , Masker Alas kaki tertutup Semua karyawan yang dinas di CSSD



PENGENDALIAN BARANG STERIL PRODUK CSSD YANG HAMPIR DAN SUDAH EXPIRED DATE (ED) Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya



Nomor Dokumen Nomor Revisi 0062c/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



2.



PENGERTIAN 3. 4.



1. 2. 3. KEBIJAKAN



1. 2. 1. 2.



3.



PROSEDUR 4.



5.



UNIT TERKAIT



Ditetapkan oleh :



25 - Januari - 2016



1.



TUJUAN



Halaman 1/1



1. 2.



Dr. Imilia Safitri Direktur Yang dimaksud dengan Expired Date (ED) adalah waktu kadaluarsa barang steril CSSD. Pengendalian barang / produk steril yang hampir kadaluarsa adalah dengan melakukan inventarisasi dan menginformasikan kepada pengguna. Barang / produk yang sudah kadaluarsa dikirim kembali ke CSSD untuk di re-use (steril ulang). Barang hampir kadaluarsa adalah 1/3 dari masa kadaluarsa. Meminimalisir terjdinya produk / barang CSSD yang melampaui batas Expired Date. Menghindari penggunaan barang / produk CSSD yang melampaui Expired Date Patien Safety Pedoman CSSD di RS DepKes,RI,2009. Panduan pencegahan infeksi JHPIG 2004 Cuci tangan sesuai SPO. Memberi tanda stiker wana merah (tgl kadaluarsa , petugas, segara dipakai) diluar kemasan untuk barang yang hampir kadaluarsa. Memisahkan barang / produk yang hampir Expired date tersebut di tempat / container khusus ditumpukkan paling atas , atau paling depan sehingga mudah dilihat dan segera digunakan untuk pelayanan. Menginformasikan kepada petugas ruangan agar barang hampir Expired Date untuk dipergunakan dahulu (segera mungkin). Apabila ditemukan barang / produk yang ED petugas logistik atau yang ditunjuk segara mengirim ke CSSD untuk disteril ulang . Seluruh unit pelayanan di RS. Tim PPI



PEMBERSIHAN & PENYIMPANAN FLOWMETER HUMDIFIER O2 Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN



KEBIJAKAN



PROSEDUR



UNIT TERKAIT



No.Dokumen No.Revisi 0062d/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit 25 - Januari - 2016



Halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



Dr. Imilia Safitri Direktur Langkah kegiatan melakukan pembersihan meliputi pencucian sampai bersih , mengeringkan, membungkus dengan plastik dan menyimpa untuk alat flowmeter humidifer O2. 1. Tersedia alat kesehatan flowmeter humidifer O2 bersih siap pakai , aman untuk pasien dan petugas. 2. Pencegahan pengendalian infeksi dilingkungan RS. 1. Pedoman PPI di RS da fasilitas pelayanan kesehatan lainnya DepKes,RI,tahun 2009. 2. Panduan penceghan pengendalian infeksi untuk fasilitas pelyanan kesehatan ,JNPK-KR,JHPIEG,Jakarta,2004. 3. Cuci tangan & gunakan APD sesuai SPO 4. Siapkn container box plastik tertutup waran orange untuk tempt alat kotor . 5. Siapkan kantong plastik untuk membungkus alat ynag sudah bersih. 6. Bawa alat kotor ke tempat penucian. 7. Lakukan pembersihan dengan sabun / detergent. 8. Bilas dengan air sampai bersih. 9. Keringkan alat menggunakan lap bersih 10. Bungkus dengna plastik. 11. Simpan alat ditempat penyimpanan alat bersih. 12. Lepas APD dan cuci tangan sesuai SPO. Seluruh unit pelayanan pasien.



SERAH TERIMA BARANG BERSIH DARI KAMAR OPERASI



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN KEBIJAKAN



PROSEDUR



Nomor Dokumen Nomor Revisi 0062e/KPTS/RSAS/A/I/2016 Tanggal Terbit 25 - Januari - 2016



halaman 1/1



Ditetapkan oleh :



Dr. Imilia Safitri Direktur Kegiatan serah terima instrumen set dan peralatan penunjang operasi dari kamar operasi (tidak termasuk linen operasi) di area dirty corridor. 1. Barang kotor : Adalah semua peralatan dasar bedah / instrumen maupun peralatan penunjang untuk tindakan pembedahan yang sudah terkontaminasi. 2. Dirty Corridor : Adalah area khusus di bagian belakang kamar operasi (OK), tempat dimana kegiatan serah terima seluruh peralatan setelah digunakan dalam pembedahan dilakukan oleh peraat OK dan pelaksana CSSD menggunakan lembar ceklist OK dan serah terima barang kotor. Untuk menjamin kelengkapan barang dan keselamatan pasien serta keamanan petugas. Serah terima barang kotor dari kamar operasi (patient safety Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi ,DepKes , 2009. Buku panduan pencegahan infeksi , JHPIEG, Jakarta ,2004). 1. Petugas CSSD menerima telepon dari petugas kamar operasi bila instrument telah selesai di pakai tindakan opersi . 2. Cuci tangan sesuai SPO. 3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD). 4. Lakukan serah terima barang kotor di Dirty Corridor. 5. Isi dan vertifikasi jumlah instrument yang digunakan pada lembar ceklist instrumen. 6. Hitung instrumen yang masih bersih terlabih dahulu , kemudian menghitung instrumen yang kotor. 7. Tempatkan instrument yang masih bersih di tromol. 8. Tempatkan instrument yang kotor di container box plastic yang sudah disediakan. 9. Ceklist instrument dan buku serah terima untuk ditanda tangani oleh petugas kamar operasi dan CSSD. 10. Bawa container box menggunakan trolly kotor ke area Dirty Corridor : CSSD.



SERAH TERIMA BARANG BERSIH DARI KAMAR OPERASI Nomor Dokumen 0062e/KPTS/RSAS/A/I/2016



Nomor Revisi



halaman 1/2



Jl.Lintas Sumatra 65 km Yukum Jaya STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



Tanggal Terbit 25 - Januari - 2016



Ditetapkan oleh :



Dr. Imilia Safitri Direktur UNIT TERKAIT



1. Instalasi CSSD. 2. Instalasi Bedah Sentral (Kamar Operasi).