5 0 3 MB
PETUNJUK PRAKTEK PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
DISUSUN OLEH: SOERIPTO BE
INSTITUT TEKNOLOGI PLN MENARA PLN, JL. LINGKAR LUAR BARAT, DURI KOSAMBI, CENGKARENG, JAKARTA BARAT 11750 Telp. 021-5440342, 5440344, ext 1306 Website : www.itpln.ac.id
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Kepala Laboratorium
: Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc
Dosen Praktek
: Christine Widyastuti S.T., M.T.
Asisten Laboratorium
:
1. Salsa Nara Raudah
2018-71-021
2. Febryan BillyGrehem Sihite
2018-71-022
3. Bintang Prima Anzaeny
2018-71-035
4. Wahyu Nurwidyanto
2018-71-111
5. Muhammad Nur Kausar
2018-71-041
6. Muhammad Rifqi Hanif
2018-71-058
7. Fikri Rachmanda
2018-71-089
8. Doni Christoper Sitorus
2018-71-104
9. Gerald Andika Septian Sitorus
2018-71-105
10. Ana Meylia Puspita Dwinda
2018-71-015
11. Rafi Kurniatama Ramadhani
2018-71-142
12. Master Robert Simanjuntak
2018-71-147
13. M.Luthfiansyah Romadhoni
2018-71-148
14. Fikri Aldi Prakas
2018-71-154
15. Dega Prastyo Utama
2018-71-156
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Susunan Jurnal : 1. COVER 2. JUDUL 3. ABSTRAK INDONESIA & ENGLISH 4. PENDAHULUAN 5. LANDASAN TEORI 6. METODE PRAKTEK - Alat dan Perlengkapan Praktek - Langkah Prakek 7. HASIL DAN PEMBAHASAN - Data (jika ada) - Analisa - Tugas Akhir 8. KESIMPULAN DAN SARAN 9. UCAPAN TERIMAKASIH 10. DAFTAR PUSTAKA
Laporan diketik di kertas berukuran standar A4 dalam jumlah maksimum 10 halaman (cover tidak dihitung). Dengan ketentuan font Times New Roman ukuran 11pt, margin (kiri atas bawah 3cm, kanan 2.5cm), Justify, Line Spacing 1.15
Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 1
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
TATA CARA PENULISAN JURNAL PRAKTEK
Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 2
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 3
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 4
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Dan berikut adalah contoh cover jurnal praktek :
JURNAL PRAKTEK INSTALASI SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK
Nama
:
NIM
:
Kelas
:
Tgl. Praktek
:
Tgl. Presentasi : Jurusan
: D-III Teknologi Listrik
Asisten
: Gerald Andika Septian Sitorus
LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK INSTITUT TEKNOLOGI PLN JAKARTA 2020 Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 5
INSTITUT TEKNOLOGI PLN TATA TERTIB PRAKTEK ONLINE LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK 1. Praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik akan dilaksanakan secara ONLINE pada Microsoft Teams. Bagi para mahasiswa yang mengikuti praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik dan belum join dalam grup Microsoft teams silahkan menghubungi kordas Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. (Gerald: 082260837100) 2. Praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik akan dimulai sesuai dengan jadwal praktek yang sudah tertera sesuai jadwal kelas masing-masing. 3. Praktikan tidak diperkenankan terlambat (toleransi waktu 15 menit). Keterlambatan lebih dari 15 menit maka dianggap tidak hadir. 4. Bagi praktikan yang berhalangan hadir saat jadwal praktek yang ditentukan dikarenakan bentrok dengan praktek/mata kuliah lain, diharapkan menginformasikan maksimal H-1 sebelum praktek dimulai dengan bukti dan keterangan yang jelas kepada kordas atau dosen praktek. 5. Pada saat mengikuti praktek online berlangsung diharapkan untuk praktikan untuk fokus dan interaktif dalam mengikuti praktek online. 6. Tugas rumah praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik dikumpulkan sebelum mulai praktek pertama (modul 1) berlangsung sesuai jadwal praktek masing-masing ke Assignment di Microsoft Teams. 7. Tugas rumah dikerjakan pada lembar kerja Praktikan masing-masing dengan ditulis tangan, dikumpulkan pada Assignment Ms. Teams dalam format PDF (jadikan 1 file). 8. Pelaksanaan praktek dilaksanakan 1 modul tiap minggu. 9. Praktikan diharapakan mempersiapkan jaringan internet yang stabil demi kelancaran praktek online. 10. Praktikan akan melaksanakan tes awal pada saat praktek modul pertama sesuai jadwal kelas, dimulai melalui assignment Microsoft Teams untuk setiap kelasnya. 11. Pengumpulan jurnal maksimal H+6 setelah pertemuan. Bagi yang terlambat mengumpulkan jurnal akan berlaku pengurangan nilai 1/7 per harinya. Dikumpulkan dalam format PDF. PENILAIAN PRAKTEK : • TUGAS RUMAH
= 10 %
• TES AWAL
= 10 %
• KETERAMPILAN DAN ETIKA
= 20 %
• TES AKHIR
= 10 %
• JURNAL
= 20 %
• PRESENTASI
= 30 %
TOTAL
= 100%
Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 6
IT-PLN PETUNJUK UMUM PRAKTIKUM PEMELIHARAAN DISTRIBUSI I.
PENDAHULUAN Pemeliharan Instalasi Distribusi dilaksanakan untuk menjaga kondisi dan performance sistem distribusi agar selalu mencapai nilai yang optimal dalam waktu yang ditentukan Pelaksanaan pemeliharaan sangat efektip bila dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dimulai dari pemeriksaan secara rutin melalui pemeriksaan secara visual maupun berupa pengukuran-pengukuran. Pelaksanaan pemeliharaan pada praktikum ini dilakukan secara simulasi dalam arti konstruksi jaringan yang digunakan bukanlah jaringan yang benar-benar dioperasikan, tetapi menggunakan konstruksi jaringan berupa simulasi. Namun demikian semua alat kerja, material samapai dengan pengoperasian dan pemeliharaan selalu menggunakan barang yang sebenarnya, sehingga diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan setelah praktikum tidak ada bedanya dengan pelaksanaan pekerjaan sebenarnya di lapangan. Sangat perlu diperhatikan bahwa potensi bahaya terhadap personil pelaksana pekerjaan maupun peralatan adalah sangat tinggi, sehingga ketaatan terhadap prosedur atau petunjuk praktikum harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
II. PETUNJUK UMUM MENGGUNAKAN PERALATAN PRAKTEK Ada 3 kelompok alat praktek yang digunakan , yaitu : a. Alat kerja b. Alat ukur c. Alat Pelindung Diri ( APD ) Pemilihan spesifikasi alat praktek tersebut di atas harus didasarkan pada kebutuhan yang sebenarnya dalam pelaksanaan praktikum, sehingga adanya kemungkinan kecelakaan kerja termasuk kerusakan peralatan dapat dihindari. Waktu pengambilan barang sebelum dipakai, pastikan barang tersebut kondisinya baik dan bisa digunakan sesuai penggunannya. Penyimpanan kembali setelah selesai praktikum barang harus dalam keadaan bersih dan khusus alat ukur yang menggunakan batere posisi selector switch harus pada posisi “off “
7
IT-PLN III. IDENTIFIKASI PERALATAN Pada setiap modul praktikum akan di informasikan peralatan praktikum, gambar rencana kerja , media yang digunakan dan lokasi tempat pelaksanaan praktikum
PEMELIHARAAN DISTRIBUSI MODUL 1 INSPEKSI JARINGAN DISTRIBUSI 1. Tujuan Praktikum Dapat menentukan kondisi peralatan distribusi maupun konstruksi secara keseluruhan, apakah masih laik dioperasikan atau dipelihara atau diganti dengan yang baru 2. Peralatan yang dipakai • Teropong • Kertas dan alat tulis 3. Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri • Topi pengaman / Helm • Kaca mata pelindung sinar matahari • Sepatu kerja 4. Teori Dasar Fungsi utama dari inspeksi adalah untuk mengevaluasi kondisi dan performance material atau konstruksi masihkah laik untuk dioperasikan atau tidak.
5. Pelaksanaan inspeksi 5.1. Untuk jaringan udara : berjalan sepanjang lintasan saluran distribusi melihat secara langsung ataupun menggunakan peralatan misal teropong atau Thermovision, kondisi yang perlu diperhaikan antara lain : 1. Kondisi tiang : keropos, miring 2. Kondisi Cross-arm : keropos, miring 3. Isolator dan pengikat kawat :miring, pecah atau ikatan sudah tidak sesuai 5.2. Untuk peralatan operasi sistem : 1. Kondisi bangunan, tiang penunjang: kebersihannya, adanya kerusakan 2. Kondisi trafo, PHB-TR, Kubikel : diperiksa secara visual atau dengan pengukuran 8
IT-PLN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI MODUL 2 PEMELIHARAAN / PENGGANTIAN TIANG
1. Tujuan Praktikum Dapat melaksanakan penggantian tiang sesuai standar pemeliharaan 2. Peralatan yang dipakai • Katrol • Linggis • Cangkul • Sekop pengangkat tanah galian • Tambang • Tangga 10 -12 meter 3. Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri • Topi pengaman / Helm • Sepatu Kerja • Sabuk Pengaman • Pakaian kerja 4. Teori Dasar Mengganti tiang yang keropos, pecah atau bengkok biasanya dilakukan dalam keadaan tidak bertegangan. Namun demikian masih ada potensi bahaya,yaitu pekerjaan mengganti tiang adalah barang yang sangat berat, sedangkan untuk daerah yang tidak bisa dijangkau dengan mobil crane harus menggunakan tenaga orang .
9
IT-PLN 5. Pelaksanaan Praktikum 5.1. Letakkan tiang pengganti di dekat tiang yang akan diganti 5.2. Lepas semua asesoris tiang dan kawatnya 5.3. Jika kondisi tiang yang diganti masih cukup menahan tiang baru, maka pasanglah katrol pada tiang tersebut. Tetapi bila kondisinya sudah tidak memungkinkan, maka buat galian baru untuk menanam tiang menggunakan tenaga manusia atau mobil crane, 5.4. Jika pilihannya adalah mengganti tiang menggunakan sarana tiang lama, ikatlah tiang baru menggunakan tambang katun atau seling dan pasang pada rantai katrol untuk dinaikkan. 5.5. Jika tiang sudah terpasang tegak lakukan pemadatan pada pondasi tiang.
LUBANG GALIAN
10
IT-PLN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI MODUL 3 PENGGANTIAN ISOLATOR
1. Tujuan Praktikum Dapat melaksanakan penggantian Isolator sesuai standar pemeliharaan 2. Peralatan yang dipakai • Tool Kit • Takel • Kamlong • Katrol • Tambang • Tangga 10 -12 meter 3. Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri • Topi pengaman / Helm • Sepatu Kerja • Sabuk Pengaman • Pakaian kerja 4. Material • Isolator suspension • Isolator tumpu ( pin ) • Strain-clamp • Pengikat kawat 5. Teori Dasar Mengganti isolator sebenarnya dapat dilakukan secara on-line ( pemeliharaan dalam keadaan bertegangan ), tetapi cara ini menggunakan peralatan yang khusus dengan tenaga khusus yang sudah kompeten. Penggantian isolator dalam keadaan padam, tetap membutuhkan kehati-hatian, diantaranya bekerja di ketinggian adalah merupakan potensi bahaya yang sangat tinggi
11
IT-PLN 6. Pelaksanaan Praktikum 6.1. Cara pemasangan isolator strain / suspension 1. Gunakan perkakas kerja sesuai kebutuhan. 2. Gunakan peralatan K3 sesuai kebutuhan 3. Tahan kawat dengan menggunakan tarikan takel dan camlong , sampai posisi isolator kendor 4. Angkat isolator pengganti dan pasang pada travers. 5. Pasang kawat pada isolator 6. Kendorkan tarikan takel sampai takel bebas untuk dilepas lagi
6.2. Cara pemasangan isolator pin 1. Gunakan perkakas kerja sesuai kebutuhan. 2. Gunakan peralatan K3 sesuai kebutuhan 3. Angkat isolator pengganti dan pasang pada travers. 4. Pasang kembali kawat pada isolator pasang pengikatnya
12
IT-PLN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI MODUL 4 PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN ALAT HUBUNG TEGANGAN MENENGAH / TINGGI 1.
Tujuan Praktikum Dapat melaksanakan pemeriksaan dan pengujian alat hubung tegangan menengah / tegangan tinggi sesuai standar pengoperasiannya
2.
Peralatan yang dipakai • PMT atau LBS
3.
Alat Kerja • Tool Kit • Micro ohm meter • Meger 5.000 s/d 10.000 • Multi Tester • Grounding Set • Tester 20 kV
4.
Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri • Topi pengaman / Helm • Sepatu Isolasi 20 kV • Sarung tangan Isolasi 20 kV • Pakaian kerja
5.
Teori Dasar Pemutus Tenaga ( PMT ) dan Pemutus Beban ( PMB atau sehari-hari disebut deangan LBS = Load Break Switch ), keduanya merupakan alat hubung yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan dalam keadaan berbeban, bahkan khusus PMT dapat digunakan untuk memutus beban pada saat terjadi gangguan hubung singkat. Pemutusan sirkit berbeban menimbulkan busur listrik pada saat pisau alat hubung membuka bahkan menutup sekalipun. Busur listrik tersebut dapat dipadamkan oleh media peredam, misalnya semprotan minyak isolasi, ruang hampa udara dan yang saat ini paling banyak digunakan berupa gas SF 6. Namun demikian keterlambatan salah satu atau bahkan ketiga alat hubung dalam 13
IT-PLN membuka atau menutup, dapat menyebabkan terjadinya busur listrik yang lebih besar dari semestinya secara normal, ini sangat merusak dan membahayakan bagi personel maupun alat itu sendiri. Selain itu kondisi isolasi isolasi yang menurun dan kondisi alat hubung yang kurang baik juga mempunyai dampak yang sama seperti bahasan sebelumnya. Untuk menghindar hal tersebut perlu diadakan beberapa pemeriksaan dan pengujian pada alat hubung berupa :
Pemeriksaan visual dan pembersihan bagian luar.
Percobaan keluar masuk manual maupun dengan simulasi relai.
Pemeriksaan dan perawatan media pemadaman busur api (untuk minyak dan gas).
Pemeliharaan isolator
Pemeriksaan dan perawatan alat-alat kontak.
Pemeriksaan dan perawatan motor penggerak (bila ada).
Pengujian tahanan isolasi
Pengujhian tahanan kontak (maksimal 200 micro – ohm) .
Pengujian keserempakan alat kontak (selisih waktu maksimal 50 milli seconds)
Pengujian tahanan pentanahan kerangka
Pengujian tegangan uji 125 KV
6. Pelaksanaan Praktikum 6.1. Pengujian tahanan isolasi PMT, LBS dan PMS Cara pengujian : 1. Lepaskan semua kabel atau rel penghubung 2. Posisi kontak terbuka semua 3. Ukur tahanan isolasi dengan menggunakan Megger 5.000 Volt atau 10.000 Volt 4. Hasil ukur dibandingkan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pengguna alat hubung tersebut. Untuk diketahui allat hubung baru biasanya ketentuan yang ditetapkan oleh pabrik pembuat adalah minimal 5.000 Mega Ohm, tetapi oleh pengguna biasanya ditetapkan
14
IT-PLN pada SOP yang nilainya lebih kecil dibanding yang ditetapkan pabrik pembuat alat hubung tersebut
Tabel Pengukuran A1 - A2
=
M
A1 - A3
=
M
A2 - A2
=
M
A1 – BODY
=
M
A2 - BODY
=
M
A3 – BODY
=
M
B1 - B2
=
M
B1 - B3
=
M
B2 - B3
=
M
B1 – BODY
=
M
B2 - BODY
=
M
B3 - BODY
=
M
A1 - B1
=
M
A2 - B2
=
M
A3 - B3
=
M
1
A
2
3
B
6.2. Pengujian tahanan kontak A
1
2
3
Cara pengujian : B 1. Lepaskan semua kabel dan rel penghubung 2. Posisi kontak tertutup semua 3. Ukur tahanan kontak dengan menggunakan micro ohm meter 100-200 Amper
15
IT-PLN Tabel Pengukuran A1 – B1
=
micro
A2 – B2
=
micro
A3 – B3
=
micro
6.3. Pengujian keserempakan Cara pengujian : 1. Lepaskan semua kabel dan rel penghubung 2. Posisi kontak terbuka 3. Ukur keserempakan posisi menutup 4. Ukur keseempakan posisi membuka Tabel Pengujian Posisi menutup
Fasa R
=
mili-detik
Fasa S
=
mili-detik
Fasa T
=
mili-detik
Posisi membuka
Fasa R =
mili-detik
Fasa S
=
mili-detik
Fasa T
=
mili-detik
6.4. Pengujian dengan tegangan uji 50 KV DC Cara pengujian : 1. Lepaskan semua kabel dan rel penghubung 2. Hubungkan terminal positip alat uji pada fasa yang diuji 3. Hubungkan kedua fasa yang tidak diuji dengan grounding 16
IT-PLN 4. masukkan tegangan uji sebesar 50 KV selama 1 menit 5. Lakukan hal serupa untuk kedua fasa lainnya Tabel pengujian
Fasa R
=
mA
Fasa R
=
mA
Fasa T
=
mA
6.5. Pemeriksaaan Isolator Busbar
Menghilangkan debu yang menempel
Menghilangklan bekas rambatan arus listrik
Cara pemeriksaan 1. Masukkan saklar pentanahan 2. Buka tutup dan pintu kubikel 3. Bersihkan kotoran / debu / bekas rambatan yang menempel pada isolator dengan menggunakan kuas / kain lap 4. Oleskan sakafen di sel;uruh permukaan isolator 5. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel 6. Lepas kembali saklar pentanahan
6.6. Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Mekanis Tujuan pemeriksanan dan pengujian Agar kerja keluar-masuk PMT / PMB tidak macet Agar sistem interlock bekerja
17
IT-PLN Cara pengerjaannya 1. Masukkan saklar pentanahan 2. Buka tutup dan pintu kubikel 3. Bersihkan kotoran / debu pada alat mekanis dengan menggunakan kuas dan was-bensin 4. Semprotkan bagian yang karat atau macet dengan menggunakan WD 40 dan bersihkan kembali 5. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel 6. Lepas kembali saklar pentanahan 6.7. Pemeriksaan bagian kontak busbar dan kabel Tujuan Pemeriksaan Agar kontak baik sehingga tidak menimbulkan panas saat dihungkan dengan sumer listrik dan beban Cara pengerjaannya 1. Masukkan saklar pentanahan 2. Buka tutup dan pintu kubikel 3. Lepaskan kontak dengan busbar dan kabel 4. Bersihkan kotoran / debu pada terminal kubikeldengan busbar dan sepatu kabel keluar menggunakan Sabut plastik hijau 5. Bersihkan permukaan kontak dengan was-bensin atau WD 40 6. Oleskan vaselin-elektrik pada permukaan bagian kontak 7. Pasang kembali busbar dan kabel keluar 8. Kencangkan mur-baut pengikat 9. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel 10.Lepas kembali saklar pentanahan
6.8. Pemeriksaan kerangka Alat Hubung ( Kubikel ) Tujuan Pemelriksaan Agar kerangka tidak berkarat dan baut-baut penguat terhadap body terpasang semua debgan baik 18
IT-PLN Cara pemeriksaan 1.
Bersihkan permukaan tutup kerangka kerangka kubikel dengan lap / kuas
2.
Bersihkan permukaan dan pintu kubikel dengan alkohol
6.9. Pemeriksan PMS pentanahan dan peralatan interlocknya Tujuan Pemeriksaan Agar diketahui bahwa PMS pentanahan dan pertalatan interlock bekerja scara normal Cara Pengerjaannya 1.
Pemeriksaan kondisi pisau-pisau kontaknya.
2.
Pengencangan pada baut-baut pengikat sambungan yang kendor.
3.
Pemeriksaan pada bushing.
4.
Pemeriksaan pada pegas-pegas kontaknya.
5.
Percobaan keluar masuk.
19
IT-PLN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI MODUL 5 PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN TRANSFORMATOR 1.
Tujuan Praktikum Dapat melaksanakan pemeliharaan dan pengujian Trafo Daya /Tenaga untuk mengetahui kondisi isolasi pada tegangan kerja dan jika terjadi gangguan tegangan lebih
2.
Peralatan yang dipakai • Transformator
3.
Alat • • • • •
4.
Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri • Topi pengaman / Helm • Sepatu Isolasi 20 kV • Sarung tangan Isolasi 20 kV • Pakaian kerja
5.
Kerja Tool Kit Meger 5.000 s/d 10.000 Multi Tester Grounding Set Tester 20 kV
Teori Dasar Kondisi trafo dinyatakan baik ukurannya adalah : a. Kondisi isolasi kumparan masih berada di atas nilai minimal yang diijinkan, sehingga kemampuan trafo bekerja pada tegangan kerja maupun tegangan lebih yang ditetapkan. b. Kondisi minyak trafo yang diukur besarnya tegangan tembus tidak kurang dari nilai minimal yang ditetapkan. c. Perbandingan transformasi antara kumparan primer dan skunder pada setiap sadapan d. Ketidak sesuiani salah satudari tiga hal di atas berarti trafo dinyatakan rusak 20
IT-PLN 6. Pelaksanaan Praktikum 5.3.
Pengujian tahanan isolasi Tujuannya adalah untuk menmgetahui ketahanan isolasi terhadap tegangan kerja. Alat penguji yang digunakan adalah Meger dengan tegangan 1.000 s/d 5000 V DC.Cara pengukurannya adalah menghubungkan kebel ukur dari Meger ke terminal trafo antara primer dengan skunder, primer dengan body/kerangka trafo dan sekunder dengan body / kerangka trafo masing-masing selama 1 ( satu ) menit Untuk mengetahui kondisi isolasi adalah dengan membandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan. Perhitungan nilai minimal tahanan isolasi trafo :
Ris pada suhu t c ≥
C x E ------------------ KVA x Ks
……………….MΩ
C
= faktor belitan yang terendam isolasi minyak
= 0,8
E
= tegangan tertinggi
………. Volt
KVA
= daya trafo
……… kVA.
Ks
= faktor koreksi suhu belitan
21
IT-PLN Faktor koreksi suhu belitan ( ks ) Faktor koreksi Suhu belitan ( c ) 0
0,25
5
0,36
10
0,50
15
0,72
20
1,0
30
1,98
40
3,95
50
7,85
Tabel pengujian
Menit
TR – Body (M) Megger 2.500 v
TR - TM (M)
TM – Body (M)
Megger 5.000 atau 10.000 v
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
22
IT-PLN 5.4. Pengujian Polaritas Index Tujuannya untuk mengetahui ketahanan isolasi terhadap gangguan tegangan lebih. Merupakan perbandingan nilai tahanan isolasi belitan pada menit ke 10 dibanding dengan tahanan isolasi menit ke 1. Ris menit 10 Pi = ----------------------Ris menit 1 Kondisi isolasi Polaritas index
Kondisi isolasi
Kurang dari 1
Berbahaya
1.0 - 1.1
Kurang
1.1 - 1,25
Meragukan
1.25 - 2.0
Cukup
Lebih dari 2
Bagus
5.5. Pemeriksaan dan pengujian minyak trafo Untuk mencegah gangguan trafo karena minyaknya, maka diperlukan secara periodik pemeriksaan minyak di laboratorioum guna mengatahui :
Nilai tegangan tembus
Kadar asam dan air
Nilai viskositas
Keadaan visual (warna, endapan, kejernihan) hasil pemeriksaan digunakan untuk melakukan tindak lanjut yaitu : 23
IT-PLN . Tabel sifat minyak trafo
No urut
1
Sifat-sifat minyak trafo
Kadar asam ( mg koh / g minyak )
Minyak trafo tua
Setelah diolah dengan reaktor minyak
Minyak trafo baru
1.00
0.03
0.03
2
Tegangan tembus ( kv / cm )
< 80
120
120
3
Kadar air
> 0.05
0.00
0.00
4
> 1.10
0.00
0.00
5
Kadar kotoran Visositas ( milli poises )
> 30
19.24
18.45
6
Warna
Coklat merah
Kuning
Kuning muda tak berwarna
7
Bau
Sangat merangsang
Tak berbau
Tak berbau
Hasil pemeriksaan digunakan untuk melakukan tindak lanjut yaitu :
Minyak masih dapat dipakai
Minyak harus diproses / disaring agar dapat dipakai lagi
Minyak harus diganti dengan yang baru
5.6. Pelaksanaan pengujian tegangan tembus minyak isolasi •
Persiapan pengujian Pengujian tegangan tembus minyak isolasi menggunakan perangkat ukur, berupa dua sela bola tegangan jarak 2,5 mm, dan tegangan yang dapat menaikan sebesar 2 kv / sec. Sesuai standart iec 156 tahun 1995. 24
IT-PLN Minyak yang akan diuji diambil dari katup pembuangan trafo, ditaruh dalam botol yang bersih botol harus penuh dengan minyak, caranya setelah botol terisi, putarlah secara perlahan-lahn hingga posisi terbalik. Amati adanya udara dan bila ternyata ada, botol diisi lagi dan ulangi membalik posisi botol. Bila perangkat penguji berada dekat trafo, pengujian dapat langsung dilaksanakan, tetapi bila jaraknya jauh, pengujiannya menunggu 15 - 20 menit setelah minyak tiba di tempat •
Pelaksanaan pengujian Perangkat pengujian menggunakan merk “ baur “dengan standarisasi vde Jarak sela bola dan jenis elektroda CEB
UTE ASE
BSS
VDE
ASA
12 mm
5 mm
4 mm
2.5 mm
1/10 "
Prosedur pengujian sebagai berikut : 1. Ambil minyak trafo dari kran drainer sebanyak isi cawan penguji 2. Atur jarak sela bola sebesar 2,5 mm dengan alat kalibrasi 3. Minyak yang akan diuji, dituang kedalam cawan sampai 5 mm dibawah tutup cawan 4. Biarkan / tunggu selama 1 menit 5. Aduk minyak dengan alat pengaduk selama 1 menit 6. Matikan alat pengaduk dan biarkan minyak selama beberapa saat 7. Masukan tegangan uji dengan pilihan kenaikan tegangan 2 kv / sec. Kenaikan tegangan akan berhenti bila tercapai tegangan tembusnya 8. Catat besarnya tegangan tembus 9. Lakukan pengujian sampai 6 (enam) kali dengan tahapan yang sama (pengadukan 1 menit, menunggu beberapa saat 25
IT-PLN
V1 + V2 + V3 + V4 + V5 + V6 Tegangan tembus rata-rata = ---------------------------------------6 10.Hitung nilai tegangan tembus rata-rata sela isolasi 2,5 mm yaitu : 11.Menentukan nilai tegangan tembus minyak pada jarak 1 cm dengan menggunakan grafik pembanding
26
IT-PLN Kesimpulan :
Tegangan tembus rata-rata dari alat penguji
=.....................kv
Tegangan tembus rata-rata per 1 cm, sesuai dengan grafik pembanding
= ....................kv
Maka minyak dinyatakan : Masih dapat dipakai Harus diolah / disaring sampai tegangan tembusnya memenuhi Harus diganti dengan minyak baru
5.7. Pengujian perbandingan transformasi • Tujuan pengujian Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa trafo akan bekerja dengan tegangan keluaran yang seimbang, bila tegangan masukkan seimbang. Trafo dengan kondisi kurang baik keseimbangan tegangan dapat terjadi disebabkan adanya : –
Jumlah belitan sisi primer dan atau skunder tidak sama pada pembuatannya
–
Ukuran penampang belitan sisi primer dan atau skunder tidak sama pada pembuatannya
–
Adanya hubung singkat pada belitan primer dan atau skunder
Perlakuan pengujian perbandingan transformasi dilakukan pada trafo baru, pemeriksaan rutin trafo yang sedang beroperasi dan trafo setelah direparasi. •
Cara pengujian : 1. Lepaskan kabel penghubung trafo. 2. Pada sisi tegangan tinggi di beri tegangan 231 / 400 volt 3. Atur sadapan trafo. 4. Ukur tegangan pada terminal-terminal
27
IT-PLN TABEL PENGAMATAN
SADAPAN
TERMINAL TEGANGAN TINGGI U-V U-W V–W
TEGANGANTEGANGAN RENDAH u-v u-w v–w
1 2 3 4 5 KESIMPULAN : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……… 6.6. Pengujian keseimbangan beban • Tujuan pengujian Tujuannya sama dengan pengujian perbandingan transformasi dan penyebabnya juga sama tetapi dapat juga keseimbangan beban terjadi oleh karena bahan / material kawat belitan ketiga fasa tidak sama meski jumlah belitannya sama. Trafo yang diuji adalah trafo baru dan trafo selesai direparasi • Cara pengujian : 1. Hubung singkatkan ke tiga terminal tegangan rendah. 2. Masukkan tegangan 231 / 400 v pada terminal tegangan tinggi 3. Atur sadapan trafo. 4. Ukur arus pada masing-masing fasa sisi primer dengan menggunakan tiang - amper meter.
28
IT-PLN
SADAPAN
FASA 1
ARUS FASA 2
FASA 3
1 2 3 4 5 KESIMPULAN : ……………………………………………………………………………………………
29
30