4 0 63 KB
Korektor 1
Korektor 2
PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN METODE LEE AND WHITE Probandus Umur
:
Jenis kelamin
:
I.
Tujuan
: Untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk melakukan masa
pembekuan metode lee and white. II.
Prinsip
: Metode tabung menggunakan 4 tabung masing-masing terisi 1 mL
darah lengkap, kemudian tabung perlahan-lahan dimiringkan setiap 30 detik supaya darah bersentuhan dengan dinding tabung sekaligus melihat sudah terjadinya gumpalan padat. III.
Alat dan bahan
:
Alat: Tourniquet Spuit Tabung reaksi Stopwatch Kapas IV.
Cara Kerja
Bahan: Sampel darah Alkohol 70%
:
1. Alat dan bahan yang dibutuhkan disiapkan 2. Waterbath dinyalakan dengan suhu 37°C. 3. Darah vena diambil sebanyak 3-4 cc, stopwatch dinyalakan ketika tetes darah pertama terlihat didalam ujung spuit. 4. Darah dimasukkan ke dalam 4 buah tabung reaksi masing-masing 1cc. 5. Darah dalam tabung reaksi tersebut disimpan dalam waterbath dengan suhu 37°C. 6. Setiap 30 detik dilihat terjadinya bekuan pada tabung 1 dengan cara dimiringkan (tabung 2,3 dan 4 jangan sampai tergoyang). 7. Jika darah pada tabung 1 sudah membeku, dilakukan hal yang sama pada tabung 2,3 dan 4 8. Stopwatch dihentikan ketika darah pada tabung 4 telah membeku.
9. Hitung waktu bekuan rata-rata dari tabung ke-2, ke-3 dan ke-4, dan dilaporkan sebagai masa pembekuan darah. V. VI. VII.
Harga normal
: 9 – 15 menit
Hasil
: 12 menit
Kesimpulan
: Dalam sampel darah probandus pemeriksaan masa pembekuan
dengan metode lee and white didapatkan hasil 12 menit sehingga masih dikatakan normal.
PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN METODE SLIDE ATAU GELAS OBJEK Probandus Umur
:
Jenis kelamin
:
I.
Tujuan
: Untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk melakukan masa
pembekuan metode objeck glass. II.
Prinsip
: Masa pembekuan dihitung mulai keluarnya darah pada ujung jari
setelah dilakukan penusukan sampai terjadi benang-benang fibrin pada tetesan darah kedua objek glass. III.
Alat dan bahan
:
Alat: Lancet Object glass Stopwatch Kapas IV.
Cara Kerja
Bahan: Alkohol 70% Sampel darah
:
1. Alat dan bahan yang dibutuhkan disiapkan. 2. Darah vena diambil sebanyak 0,5-1,0 cc, stopwatch dinyalakan ketika tetes darah pertama terlihat didalam ujung spuit. 3. Darah diteteskan pada gelas objek. 4. Tetes darah dikail setiap 30 detik, sampai terbentuk gumpalan. 5. Stopwatch dihentikan ketika sudah terbentuk benang fibrin. 6. Waktu yang diperlukan darah membentuk benang fibrin dicatat untuk dilaporkan. V. VI. VII.
Harga normal
: 2-6 menit
Hasil
: 3 menit
Kesimpulan
: Dalam sampel darah probandus pemeriksaan masa pembekuan
darah dengan metode slide atau objeck glass didapatkan hasil 3 menit sehingga masih dikatakan normal
VIII.
Pembahasan
:
Pemeriksaan masa pembekuan darah clotting time (CT)
merupakan pemeriksaan untuk
melihat berapa lama diperlukan darah untuk membeku yang digunakan untuk mengukur aktivitas factor faktor pembekuan darah, terutama faktor-faktor yang membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal dari trombosit. Pemeriksaan clotting time dapat diukur dengan menggunakan skala rasio dalam satuan menit. Menurut Gandasoebrata (2001) metode pemeriksaan clotting time yaitu metode tabung (modifikasi Lee dan White), metode tabung kapiler (menurut Duke), dan metode slide. Pemeriksaan masa pembekuan darah (clotting time) merupakan pemeriksaan untuk melihat berapa lama diperlukan darah untuk membeku yang digunakan untuk mengukur aktivitas factor faktor pembekuan darah, terutama faktor-faktor yang membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal dari trombosit. Pemeriksaan clotting time dapat diukur dengan menggunakan skala rasio dalam satuan menit. Metode slide merupakan salah satu metode pemeriksaan clotting time dengan menggunakan darah yang diteteskan pada object glass dan dicatat waktu sampai terbentuk fibrin. Pemeriksaan clotting time metode slide diukur dengan menggunakan skala rasio dalam satuan menit. Metode tabung (modifikasi Lee dan White) merupakan metode pemeriksaan clotting timedengan mengukur waktu yang diperlukan oleh darah lengkap untuk membeku di dalam tabung. Metode ini menggunakan 4 tabung masingmasing terisi 1 ml darah lengkap dan tabung perlahan-lahan dimiringkan setiap 30 detik supaya darah bersentuhan dengan dinding tabung sekaligus melihat sudah terjadinya pembekuan. Pemeriksaan clotting time metode tabung diukur dengan menggunakan skala rasio dalam satuan menit. Dari hasil pemeriksaan baik metode slide maupun metode lee and whait dalam sampel darah probandus pemeriksaan masa pembekuan darah didapatkan hasil yang berbeda. Pada metode slide atau objeck glass didapatkan hasil 3 menit sehingga masih dikatakan normal. Sedangkan pada sampel darah probandus pemeriksaan masa pembekuan dengan metode lee and white didapatkan hasil 12 menit sehingga masih dikatakan normal. Pemeriksaan clotting time dengan menggunakan darah lengkap sebenarnya satu pemeriksaan yang kasar tetapi diharapkan mampu mewakili proses pembekuaan yang terjadi di dalam tubuh secara in vitro sehingga diantara pemeriksaan yang menggunakan darah lengkap metode yang paling banyak digunakan dan dianggap paling baik adalah metode tabung (modifikasi Lee dan White). Meskipun cara tersebut dianggap paling baik, tetapi masih banyak laboratorium yang tidak menggunakan dan lebih memilih metode slide dengan alasan sampel yang dibutuhkan sedikit yaitu sebanyak 2 tetes darah, prosedur pemeriksaan yang sederhana sehingga membutuhkan waktu yang sedikit dibandingkan dengan metode tabung
yang menggunakan sampel sebanyak 4 ml darah dan prosedur pemeriksaan yang kompleks sehingga membutuhkan waktu yang lama.
IX.
Daftar Pustaka
:
Faranita, T., Trisnawati,Y., dan Lubis, M. 2011. “Gangguan Koagulasi Pada Sepsis”. Sari Pediatri , 13 (3) : 226 – 232. Gandasoebrata. 2001. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat. Hoffbrand, A.V., dan Moss, P.A.H. 2011.
Kapita Selekta Hematologi, edisi 6. Terjemahan oleh Brahm U. Pendit, Liana Setiawan, Anggraini Iriani. 2013. Jakarta : EGC. Kee, J.L.F. 1994. Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik dengan Implikasi Keperawatan. Terjemahan oleh Easter Nurses. 1997. Jakarta : EGC.