Penatalaksanaan Glaukoma Absolut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penatalaksanaan Glaukoma Absolut



Penatalaksanaan glaukoma absolut dapat ditentukan dari ada tidaknya keluhan. Ketika terdapat sudut tertutup oleh karena total synechiae dan tekanan bola mata yangtidak terkontrol, maka kontrol nyeri menjadi tujuan terapetik yang utama. 1. Medikamentosa Kombinasi atropin topikal 1% dua kali sehari dan kortikosteroid topikal 4 kali sehari seringkali dapat menghilangkan gejala simtomatis secara adekuat. Kecuali jikaTIO lebih besar dari 60 mmHg. Ketika terdapat edema kornea, kombinasi daripemberian obat-obatan ini dilakukan dengan bandage soft contact lens menjadi lebih efektif. Namun bagaimanapun, dengan pemberian terapi ini, jika berkepanjangan, akanterdapat potensi komplikasi. Oleh karena itu, pada glaukoma absolut, pengobatan untuk menurunkan TIO seperti penghambat adenergik beta, karbonik anhidrase topikal, dan sistemik, agonis adrenergik alfa, dan obat-obatan hiperosmotik serta mencegah dekompensasi kornea kronis harus dipertimbangkan. Pemilihan pengobatan glaukoma dapat dibagi berdasarkan jenis glaukomanya. Pengobatan ditujukan pada penyebabnya dan juga terhadap glaukomanya sendiri. Walaupun glaukoma absolut merupakan stadium akhir dari glaukoma, tetapi terapi medikamentosa masih diperlukan. Terapi medikamentosa pada glaukoma absolut, prinsip penatalaksanaannya adalah menurunkan TIO, memberi terapi simptomatik, dan mengatasi ketidakmampuan penglihatan pasien. Timolol merupakan suatu agen yang menyekat beta adrenergik, dengan khasiat antihipertensi dan antiaritmia. Bahan ini digunakan secara topikal untuk menurunkan tekanan intraokular pada glaukoma, dengan menurunkan pembentukan humor aqeous. Pengobatan selanjutnya yang didapatkan adalah asetazolamid. Ini dikarenakan dalam cairan bola mata banyak sekali terdapat enzim karbonik anhidrase dan bikarbonat. Pemberian asetazolamid baik secara oral maupun parenteral, mengurangi pembentukan cairan bola mata disertai penurunan tekanan intraokular sehingga asetazolamid berguna dalam pengobatan glaukoma. Efek ini mungkin disebabkan oleh penghambatan terhadap karbonik anhidrase. Timolol maleate adalah penghambat reseptor beta adrenergik non selektif yang digunakan untuk pengobatan glaukoma dalam bentuk sediaan tetes mata dengan kadar 0,25%, 0,5% dan 0,68%. Sama seperti



Brinzolamide, Timolol maleate mengurangi tekanan pada mata akibat glaukoma. Selain itu diberikan pula Cendo carpine 2-4 %, 3-6 kali satu tetes sehari berfungsi membesarkan pengeluaran cairan mata. Pengobatan lain untuk glaukoma absolut dapat dengan memberikan sinar beta pada badan siliar untuk menekan fungsi badan siliar, alcohol retrobulbar atau melakukan pengangkatan bola mata karena mata telah tidak berfungsi dan memberikan rasa sakit 2. Prosedur Siklodestruktif Merupakan tindakan untuk mengurangi TIO dengan merusakan bagian dari epitelsekretorius dari siliaris. Indikasi utamanya adalah jika terjadinya gejala glaukoma yang berulang dan tidak teratasi dengan medikamentosa, biasanya berkaitan dengan glaukoma sudut tertutup dengan synechia permanen, yang gagal dalam merespon terapi. Ada 2 macam tipe utama yaitu : cyclocryotherapy dan cycloablasi laser Nd:YAG . Cyclocryotherapy dapat dilakukan setelah bola mata dianaestesi local dengan injeksi retrobulbar. Prosedur ini memungkinkan terjadinya efek penurunan TIO oleh karena kerusakan epitel siliaris sekretorius, penurunan aliran darah menuju corpus ciliaris, atau keduanya. Hilangnya rasa sakit yang cukup berarti adalah salah satu keuntungan utama cyclocryotheraphy. Dengan Cycloablasi menggunakan laser Nd:YAG, ketika difungsikan, sinar yang dihasilkan adalah berupa sinar infrared. LaserYAG dapat menembus jaringan 6 kali lebih dalam dibandingkan laser argon sebelum diabsorbsi, hal ini dapat digunakan dalam merusak trans-sklera dari prosesus siliaris.



3. Injeksi alkohol Nyeri pada stadium akhir dari glaukoma dapat dikontrol dengan kombinasi atropine topikal dan kortikosteroid atau, secara jarang, dilakukan cyclocryotheraphy. Namun demikian, beberapa menggunakan injeksi alkohol retrobulbar 90% sebanyak 0,5 ml untuk menghilangkan nyeri yang lebih lama. Komplikasi utama adalah blepharptosis sementara atau ophtalmoplegia eksternal. 4. Enukleasi bulbi Secara jarang, enukleasi dilakukan bila rasa nyeri yang ditimbulkan tidak dapat diatasi dengan cara lainnya.



Prognosis Prognosis baik bila diberikan obat obatan untuk menghilangkan gejala tetapi bila dengan medikamentosa tidak membaik akan dilakukan tindakan operasi, baik disini bukan berarti penderita dapat kembali seperti semula penglihatannya, tapi tujuannya adalah menurunkan TIO sehingga keluhan nyeri tidak ada lagi.



KESIMPULAN



Glaukoma absolut adalah merupakan stadium akhir glaukoma (sempit/terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan akibat tekananbola mata dan memberikan gangguan fungsi lanjut (visus0). Gejala klinis pada glaukoma absolute adalah kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan ekskavasi glaukomatosa, Mata keras seperti batu dengan rasa sakit. Penderita glaukoma absolute mendapatkan terapi yang berfungsi sebagai simptomatik untuk mengurangi keluhan, menurunkan tekanan intarokular baik topikal maupun sistemik. Sebaiknya pasien diberikan edukasi untuk kontrol rutin melihat perkembangan matanya sebagai pertimbangan dilakukannya enukleasi apabila medikamentosa sudah tidak bermanfaat lagi.