Pencegahan Dan Penanganan Gizi Buruk Lintas Sektor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penanganan dan pencegahan gizi buruk dari berbagai lintas sektor Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein (KEP) tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu lama. Ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor. Masalah gizi buruk ini masih menjadi hal yang serius untuk diselesaiakan untuk itu perlu adanya kerja sama dari berbagai sektor untuk menanggulangi gizi buruk ini antara lain yaitu: 1. Kementerian Pertanian Kementrian pertanian mengusahakan mengenai -



peningkatan aksesibilitas pangan agar masyarakat lebih mudah megakses makanan.



-



meningkatkan produksi pangan



-



diversifikasi/penganekaragaman konsumsi pangan yang sangat diperlukan masyarakat Indonesia sebagai upaya untuk mengadakan diversisfikasi agar makanan yang diterima masyarakat beragam. Sehingga zat gizi yang dikonsumsi masyarakat menjadi beragam pula untuk itu diharapkan kejadian gizi buruk bisa berkurang.



2. Kementrian Sosial -



Kementerian Sosial menjalin kerja sama dengan World Food Program (WFP) dalam pencegahan gizi buruk dan stunting yang beresiko terjadi pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Korban Bencana. Kementrian mengadakan Program Keluarga Harapan yang membantu keluarga kecil berupa program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Program ini meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan melibatkan partisipasi kelompok penerima manfaat dalam menjaga kesehatan dan menyekolahkan anak-anaknya.



-



Kementerian Sosial akan mengembangkan program pengembangan masyarakat atau komunitas adat terpencil. persiapan perawatan, pembinaan, dan pengembangan masyarakat adat di daerah terpencil seperti Asmat. Untuk menanggulangi gizi buruk didaerah. Selain itu kementrian sosial memberikan bantuan berupa makanan siap saji dan obat-obatan sudah disalurkan pemerintah pusat untuk kejadian KLB gizi buruk yang ada di Asmat pada yang baru-baru ini meluas di Asmat Papua.



-



3. Bidang Pendidikan menyelenggarakan pendidikan, penyuluhan serta kegiatan ekstra kurikuler melalui peserta didik untuk dapat mengenal, mengerti dan berperilaku sehat sejak dini. Sehingga mereka mengerti mengenai kebiasaan hidup sehat sejak dini untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari dan diharapkan mampu membiasakan untuk pola hidup sehat termasuk makan makanan yang seimbang untuk mencegah gizi buruk. 4. Bidang Agama Memberikan penyuluhan dan klarifikasi pentingnya kesehatan dan gizi melalui pendekatan budaya dan agama (misalnya menyangkut pantangan/tabu yang dapat merugikan kesehatan). Sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang lebih mengenai makanan dan gizinya unutuk pencegahan gizi buruk. 5. Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bidang pembangunan manusia dan kebudayaan bisa membantu mengenai pembangunan infrastuktur yang mendukung seperti rumah layak huni, penyediaan air bersih dan perbaikan infrastruktur jalan selain itu untuk Urusan pembangunan manusia dan kebudayaan menjangkau urusan kesejahteraan rakyat, pemberdayaan SDM, dan pembangunan karakter bangsa. Upaya untuk penanganan dan pencegahan gizi buruk sendiri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan saat ini memperbaiki infrastruktur



dan SDM dari dalam anak-anak



Indonesia. 6. Posyandu, masyarakat Peran posyandu dalam mengawasi perkembangan dan kesehatan untuk bayi dan balita berperan penting akan pencegahan gizi buruk. Peran kader dan tenaga kesehatan yang membantu penyuluhan mengenai kesehatan secara umum kepada ibu bayi dan balita penting dalam mempengaruhi pola asuh tentang gizi dan kesehatan anak kedepannya. Untuk itu kerjasama antar masyarakat sekitar juga penting untuk pencegahan gizi buruk.



Adapun peran masyarakat dan peran lintas sektor untuk penanggulangan gizi buruk yaitu: 1. Mengaktifkan posyandu : SKDN, yaitu merupakan gambaran seberapa jauh keberhasilan program UPGK (Upaya Peninjauan Gizi Kurang) di tingkat posyandu/desa. 2. Semua balita mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat), dengan adanya KMS dapat diketahui tentang grafik perkembangan anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan dan jenis kelamin. Sehingga ibu balita/bayi bisa mengetahui status gizi bayi dan balitanya.selain itu informasi kelengkapan imunisasi anak dan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan dan informasi mengenai tips dasar perawatan anak dapat diketahui ibu dari KMS ini. 3. Penimbangan balita, Penimbangan dan pemantauan berat badan bayi dan balita sangat penting untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bayi dan balita apakah sudah sesuai umur atau belum. 4. Konseling, konseling mengenai perkembangan akan kesehatan dan pertumbuhan anak/ bayi dan balita yang dilakukan ibu bayi/balita dalam hal ini penting untuk menambah pengetahuan ibu dan mendeteksi dini jika ada masalah gizi pada bayi dan balita. 5. Suplementasi gizi, supelementasi gizi merupakan penambahan suplemen zat gizi tambahan pada suatu produk yang diberikan kepada masyarakat. Contohnya tablet tambah darah, kapsul vitamin A yang dapat mencegah kejadian gizi buruk. 6. Pelayanan kesehatan dasar 7. Berat badan naik, sehat dikembalikan ke peran keluarga 8. BB tidak naik, gizi kurang diberikan PMT penyuluhan dan konseling. 9. Berat badan tidak naik, BGM, gizi buruk, sakit dirujuk ke RS atau Puskesmas



Novi Rahmawati /P17110173033/D3 GIZI 2A



Daftar pustaka https://media.neliti.com/media/publications/146248-ID-implementasi-program-penanggulangangizi.pdf https://www.kemsos.go.id/program-keluarga-harapan https://nasional.kompas.com/read/2018/01/31/14383811/atasi-klb-campak-dan-gizi-buruk-90persen-program-kementerian-sudah-masuk-ke. https://tirto.id/kemensos-siapkan-program-khusus-pasca-campak-amp-gizi-buruk-di-asmat-cD5A https://kominfo.go.id/content/detail/12821/penanganan-koordinasi-sinkronisasi-danpengendalian-pembangunan-manusia-dan-kebudayaan/0/artikel_gpr https://www.kemenkopmk.go.id/artikel/menko-pmk-hadir-di-ratas-penanganan-gizi-buruk