5 0 75 KB
Pendahuluan
Kasus Manfaat karbohidrat Karbohidrat Jenis Uji kualitif da kuantitatif Karbohidrat merupakan satu anggota dari kelompok utama makronutrien.
Karbohidrat menjadi hal yang esensi dalam kehidupan manusia. (Priyadi, et al , 2015).
Karbohidrat dalam kehidupan berperan sebagai sumber energi.
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang berfungsi sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar yaitu 9 kalori per grammnya, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang.
Di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber
bahan
makanan
yang
mengandung
karbohidrat
lebih
murah
harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein. (Hutagalung, 2004). Selain sebagai sumber energi karbohidrat berperan pula dalam penyimpanan energi berupa pati pada tanaman dan glikogen pada hewan, transmisi energi berupa ATP, komponen struktur berupa kitin pada arthropoda dan selulosa pada tanaman, serta pada komunikasi pada intra dan ekstra selular (Campbell and Platt,2009 ). Hal ini menunjukkan bahwa karbohidrat memegang peranan penting kehidupan. Karbohidrat
merupakan
polihidroksialdehid.
nama
Komponen
kolektif
tersebut
untuk
polihidroksiketon
membentuk
biomolekul
dan yang
memberikan sejumlah fungsi secara in vivo. Karbohidrat memiliki rumus umum (CH2O)n dengan sejumlah turunan yang tidak sesuai dengan rumus empiris tersebut, namun masih digolongkan sebagai karbohidrat (Campbell and Platt,2009 ). Karbohidrat dapat berasal dari fotosintesis tanaman dan sintesa dari dalam tubuh. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari CO 2
yang
berasal dari udara dan H2O berupa air yang berasal dari tanah (Kurniyanto, 2009). Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi seharihari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan(Hutagalung, 2004). Karbohidrat dalam bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu karbohidrat bebas (available carbohydrates ) dan karbohidrat tidak bebas
(unavailoable
carbohydrates).
Karbohidrat
bebas
merupakan
karbohidrat yang dapat dicerna dan dimetabolisme sebagai karbohidrat. Karbohidrat tidak bebas merupakan karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis. (Hutagalung, 2004) Karbohidrat merupakan sebuah polimer yang tersusun atas monomer yang
merupakan
gula
sederhana.
Berdasarkan
jumlah
monomer
penyusunnya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida (Kurniyanto, 2009). Monosakarida merupakan unit dasar dalam karbohidrat yang merupakan gula sederhana. Monosakarida dinamakan dengan akhiran -osa (ose dalam bahasa Inggris) dan diklasifikasikan dalam aldosa atau ketosa sesuai dengan ikatan yang dimiliki baik keton atau aldehid. Monosakarida digolongkan menjadi gula pentosa (mengandung rantai dengan 5 atom karbon) dan gula heksosa ( mengandung rantai dnegan 6 atom karbon) (Campbell and Platt, 2009) Gula pentosa terdiri atas ribosa, arabinosa, dan xylinosa. Sedangkan gula
heksosa
terdiri
atas
glukosa,
fruktosa,
galaktosa,
dan
manosa.
(Hutagalung, 2004). Gula pereduksi merupakan gula dengan gugus hidroksil pada setiap karbon dengan pengecualian pada atom dengan gugus karbonil. (Campbell and Platt, 2009) Oligosakarida mengandung 2-10 unit gula sederhana. Oligosakarida dengan 2 gula disebut sebagai
disakarida sedangkan gula yang tersusun
lebih dari 10 unit disebut polisakarida (Campbell and Platt, 2009) (Kurniyanto, 2009). Contoh disakarida yaitu sukrosa, trehalosa, maltose,
dan laktosa.
DIsakarida dapat dibedakan menjadi gula pereduksi dan gula non pereduksi. Polisakarida merupakan polimer yang tersusun atas monosakarida. Polisakarida bertindak sebagai pengikat air, sumber energi (pati, dekstrin, glikogen dan fruktan)
dan komponen struktur sel (Septorini, 2008) .
Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai pengental (selulosa,
hemiselulosa, pectin dan lignin) karena mampu mengikat molekul air. (Campbell and Platt, 2009)
Analisis kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas reaksi- reaksi warna yang dipengaruhi oleh produk- produk hasil penguraian gula dalam asam-asam kuat dengan berbagai senyawa organik, sifat mereduksi dari gugus karbonil dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. Tujuan dari analisis kualitatif adalah untuk mengetahui adanya kandungan karbohidrat dalam suatu sampel (Kusbandari, 2015). Analisis kuantitatif karbohidrat dalam suatu bahan yaitu dengan cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik atau biokimiawi dan cara kromatografi. Tujuan dari analisis kuantitatif yaitu untuk mengetahui secara pasti mengenai kandungan karbohidrat dalam sampel seperti kadar glukosa. (Kusbandari, 2015). Tujuan Dalam percobaan ini dilakukan sejumlah pengujian berupa uji molish yang bertujuan untuk membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif, uji seliwanoff yang bertujuan untuk membuktikan adanya ketosa , uji Iodium untuk membuktikan adanya polisakarida (Amilum, Glikogen, dekstrin) dalam suatu bahan pangan, uji Benedict yang bertujuan untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi pada bahan opangan dan uji Barfoed yang bertujuan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida. bahan dan alat Adapun bahan yang dipergunakan dalam praktikum ini yaitu Amilum 1 %, Sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, Galaktosa 1%, Fruktosa 1 %, Glukosa 1 %, air, pereaksi Molish, Asam sulfat pekat, pereaksi Seliwanoff, pereaksi Benedict, larutan Iodium, label dan pereaksi Barfoed Adapun alat yang dipergunakkan dalam praktikum ini yaitu tabung reaksi, pipet ukur 1 ml, bulb, pipet tetes, hotplate, Gelas beaker, stopwatch, dan rak tabung reaksi Pembahasan
Karbohidrat secara singkat Uji kualitatif contoh
Reaksi dengan asam-asam kuat seperti asam sulfat, hidroklorat dan fosfat pada karbohidrat menghasilkan pembentukan produk terurai yang berwarna. Beberapa analisis kualitatif karbohidrat yang sering dilakukan adalah uji Molish, uji Seliwanof, uji Antrone, uji Fenol, uji ninhidrin, uji
iodine, uji barfoet, dan uji Benedict (Kusbandari, 2015)( Maligan, 2014). Uji kuantitatif contoh Uji
kuantitatif
mengetahui
merupakan
keberadaan
pengujian
karbohidrat
yang
secara
bertujuan
detail
untuk
dan
tepat
menggunakan nominal ( Maligan, 2014). Penentuan oligosakarida
karbohidrat
memerlukan
yang
termasuk
perlakuan
polisakarida
pendahuluan
yaitu
maupun dihidrolisa
terlebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida. Penentuan karbohidrat dengan
cara
kromatografi
adalah
dengan
mengisolasi
dan
mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu campuran. Isolasi karbohidrat ini berdasarkan
prinsip
pemisahan
suatu
campuran
berdasarkan
atas
perbedaan distribusi rationya pada fase diam dan fase gerak (Sudarmaji, 2004 ). Untuk mengidentifikasi adanya polisakarida dapat digunakan kromatografi lapis tipis dengan cara menghidrolisis terlebih dahulu dengan asam. Hal ini dikarenakan polisakarida perlu diderivatisasi agar dapat terlihat pada lempeng kromatografi dan sulit larut dalam metanol. Karbohidrat terikat kuat pada fase diam sehingga fase gerak yang digunakan harus sangat polar. Fase gerak yang sering digunakan adalah butanol:piridin:air (Kaminska et al, 2009).
Jelaskan uji masing masing (Tujuan, prinsip dan reaksi) o Uji Molish http://maharajay.lecture.ub.ac.id/files/2014/02/Uji-Kualitatif-KHProtein.pdf
Daftar Pustaka Campbell, Geoffrey and Platt. 2009. Food Science And Technology. United Kingdom: Wiley- Blackwell. Hutagalung, Hamoloan. Materi Karbohidrat. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-halomoan.pdf Kurniyanto, Endri. 2009. Penentuan karbohidrat Bijih Padi Sekitar Letupan Lumpur Bergaram Kawasan Bledug Kuwu Grobogan Jawa Tengah Sebagai
Alternatif . Skripsi Program Studi Pendidikan Kima Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Sunan Kalijaga. http://digilib.uin-suka.ac.id/3828/1/BAB%20I,V, %20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf Kusbandari, Appriliyanti. 2015. Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam Tepung Dan Pati Umbi Ganyong (Canna edulis Ker.) Jurnal Farmasi, Vol. 5, No. 1, 2015: 35-42 file:///C:/Users/user/Downloads/2284-4310-1-SM.pdf Maligan, Jaya Mahar. 2014. Materi Kimia Pangan: Analisis Karbohidrat. Malang: Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan JurusanTeknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. http://maharajay.lecture.ub.ac.id/files/2014/02/analisis-karbohidrat.pdf Priyadi, Ardi, Sarah Tsamrotul Fuadah, Septi Yuliana, Titis Fitri Asih. 2015. Uji Kualitatif Karbohidrat. Jurnal Teknologi Pangan. http://sarahtsafuadah.blog.upi.edu/2015/11/08/jurnal-uji-kualitatif-karbohidrat/ Septorini, Ragil. 2008. . Perbedaan Kadar Glukosa Pada Onggok yang Dihidrolisis dengan Asam Klorida, Asam Sulfat dan Asam Oksalat. Skripsi Universitas Muhammadiyah Semarang.