Pendidikan Cina [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN DEMOKRASI PENDIDIKAN



OLEH KELOMPOK 4 ANNISATUL QAIDAH (18176017) DIKA ADRIANI (18176018) GIA APRINA PUTRI (18176020) SALMAH (18176021)



DOSEN PENGAMPU: PROF. Dr. ELLIZAR M.Pd Dr. YERIMADESI, M.Si



JURUSAN KIMIA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI.................................................................................................................................. i BAB 1PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1 A.



Latar Belakang............................................................................................................... 1



B.



Perbandingan dengan Pendidikan di Indonesia.......................................................... 15



BAB III TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 18 PENUTUP ................................................................................................................................. 18 A.



Kesimpulan .................................................................................................................. 18



B.



Saran ........................................................................................................................... 18



Daftar Pustaka......................................................................................................................... 19



i



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang China merupakan Negara yang sering kita kenal sebagai Negara yang maju akan pendidikannya. Seperti halnya telah disebutkan dalam sebuah hadits “ carilah ilmu sampai negeri china”. Untuk itu kami akan menjelaskan sedikit mengenai Negara China, baik dari sistem pemerintahan maupun letak geografisnya. Sistem pendidikan China lebih terbuka. Guru diklasifikasi berdasarkan kualitas. Siswa bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif. Guru dapat tambahan tunjangan kesejahteraan 10 persen dari gaji pokok. Ungkapan “carilah ilmu hingga ke negeri China” memiliki makna tersendiri bagi Drs Zaenal Mutaqin, MSi. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini benar-benar terbang ke Beijing, China, 9-21 Juli lalu. Keberangkatan Zaenal ke “negeri Tirai Bambu” itu juga dalam rangka menimba ilmu pendidikan. Ia bersama rombongan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) dan beberapa pejabat dari dinas pendidikan kabupaten/kota, mengikuti workshop peningkatan kompetensi guru, “Rasanya seperti mimpi berangkat ke Beijing,” katanya. Sesama kepala dinas pendidikan yang dikirim ke Beijing adalah kepala dinas pendidikan Lombok Barat, Gorontalo, Tanah Datar, dan Merauke. Workshop pendidikan itu juga diikuti negara lain, yakni Kamboja, Laos, Mongolia, Papua Nugini, Filipina, Thailand, dan Vietnam. China yang punya luas daratan 9,6 juta km2 ini memang pendidikannya lebih maju dibandingkan Indonesia. “Mereka lebih fokus dalam menangani pendidikan. Saya kira kita harus punya komitmen dan bisa konsisten agar bisa memajukan pendidikan di Indonesia,” ujar Zaenal Mutaqin. UU Sisdiknas-nya China mewajibkan anak umur 6 tahun mengikuti pendidikan dasar, tanpa



1



dipungut biaya sekolah. SD di sana berlangsung 6 tahun. Mata pelajaran utamanya, antara lain, bahasa dan kesusastraan China, matematika, ilmu pasti, bahasa asing, pendidikan moral, musik, olahraga dan jasmani. Jumlah SD di negeri Panda ini mencapai 400.000 dengan murid hingga 120 juta anak. APK SD di sana mencapai 98%. Sedangkan jumlah SMP dan SMA kurang lebih 60.000 dan 30.000, plus 3.000 perguruan tinggi. Satu hal yang menarik bagi Zaenal berkaitan dengan tenaga pendidik adalah relasi guru dan murid yang berjalan demokratis. “Ciri khas pendidikan di Beijing adalah adanya klasifikasi guru, mulai dari guru paripurna sampai guru yang tidak qualified. Siswa juga bebas mengevaluasi guru secara objektif. Dua hal yang masih tabu di negara kita,” ujar Zaenal salut. Guru juga mendapat tempat istimewa di Beijing. Gaji guru di sana berkisar 3.000–5.000 yuan per bulan. Dalam kurs 1 yuan= Rp 1.200, guru di China menerima rata-rata senilai Rp 3,6 juta–Rp 6 juta/bulan. Selain gaji pokok, guru juga menerima tunjangan kesejahteraan sebesar 10% dari gaji pokok. Sistem penggajian buat guru ini lebih tinggi 10% daripada pegawai biasa. Penghasilan itu sudah memadai. Sehingga, hampir tidak pernah terdengar guru harus “ngojek” atau kepala sekolah mencari uang tambahan dari jual-beli seragam dan buku. Ketika pensiun pun, setiap guru berhak mendapatkan 100% gaji pokok per bulannya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistim pendidikan di Cina 2. Bagaimana struktur pendidikan di Cina? 3. Bagaimana Pendidikan Keguruan di Cina? C. Tujuan Penulisan Makalah 1. Mendeskripsikan mengetahui sistim pendidikan di Cina 2. Mendeskripsikan struktur pendidikan di Cina 3. Mendeskripsikan pendidikan keguruan di Cina



2



D. Manfaat Penulisan Makalah Manfaat bagi penulis adalah penulis dapat mengetahui bagaimana sistim pendidikan di Cina dan dapat membandingkan dengan pendidikan di Indonesia.



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. SISTEM PENDIDIKAN CINA Kurikulum pendidikan dasar sampai menengah Cina mengalami perubahan kurikulum sebanyak 7 kali sejak berdirinya Republik Rakyat Cina. Perubahan kurikulum merupakan tuntutan yang dibutuhkan agar Cina menyesuaikan dengan kebijakan ekonomi dan pasar kerja domestik maupun global. Pada perubahan kurikulum ketujuh‐kali‐nya tahun 2007, pemerintah sangat terbuka terhadap hasil penelitian di bidang pendidikan dan masukan dari praktisi pendidikan, pengusaha dan orang tua serta masyarakat peduli pendidikan baik dari tingkat kecamatan maupun tingkat nasional. a. Stuktur Pendidikan Cina Pendidikan dasar Cina terdiri dari 3 tahun PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), 6 tahun pendidikan dasar, 3 tahun pendidikan menengah pertama, dan 3 tahun pendidikan menengah atas. Ada pula pendidikan tinggi setingkat akademi 2‐3 tahun, pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar sarjana 4 tahun, pendidikan gelar magister 2‐3 tahun, dan pendidikan doktor 3 tahun. (Gao Xia. 2011) Tujuan pendidikan nasional Cina adalah untuk mempersiapkan pelajar mengembangkan dirinya dalam dimensi moral, intelektual, fisik, dan estetika sesuai dengan bidang pekerjaannya kelak agar menjadi pekerja sosialis yang memiliki idealisme, terdidik dan berbudaya serta memiliki karakter yang kuat dan disiplin Dibawah



pengawasan



State



Council,



Kementerian



Pendidikan



bertanggung‐jawab untuk semua perencanaan dan penyusunan kebijakan umum tentang pendidikan, di mana administrasi pendidikan dasar didesentralisasikan ke Pemerintah Provinsi dan Kota/Kabupaten/Desa. Sedangkan administrasi dan



4



pengawasan pendidikan tinggi dilakukan di tingkat nasional dan provinsi. Wajib belajar di Cina berlangsung selama 9 tahun, di mana anak‐anak memasuki Sekolah Dasar (SD) pada usia 6 tahun. Sebelum memasuki masa sekolah dasar, anak‐ anak dapat memperoleh pendidikan PAUD untuk beberapa tahun. Wajib belajar terdiri dari 6 tahun SD dan 3 tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP).



Gambar 1. Struktur pendidikan di Cina (Gao Xia. 2011) Setelah menyelesaikan pendidikan wajib belajar 9 tahun, siswa menempuh ujian nasional untuk memasuki pendidikan menengah atas yang terdiri 3 kategori, yaitu: 1. Sekolah Menengah Atas (SMA) Umum, merupakan sekolah menengah atas yang mempersiapkan siswanya memasuki jenjang pendidikan tinggi. 2. SMA Spesialis/Teknik, sekolah menengah atas yang mempersiapkan siswanya dengan keterampilan dan diklat khusus dibidang teknik yang siap terjun di dunia kerja. Lulusan sekolah ini diperbolehkan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.



5



3. SMA Vokasi/Profesional, sekolah menengah atas yang mempersiapkan siswanya dengan keterampilan dan diklat khusus di bidang vokasi yang siap terjun di dunia kerja. (Yu Xing‐guo. 2011) Tabel 1. Deskripsi Tipe‐tipe Sekolah di Cina No



Tipe Sekolah



Lama Belajar



Usia



Ijazah



1



Pendidikan Anak Usia Dini



3 tahun







2



Pendidikan Dasar



6 tahun



3



Pendidikan Menengah Pertama



3 tahun



4



Pendidikan Menengah Atas Pendidikan Menengah Atas Spesialisasi



3 tahun



Usia 3‐5 tahun Usia 6 – 12 tahun Usia 12 – 15 tahun Usia 15‐18 tahun Usia 15 – 19 tahun



6



3 tahun







‐ Diberikan Ijazah SMA Diberikan Ijazah SMK



Pendidikan tinggi diselenggarakan oleh berbagai perguruan tinggi seperti universitas (misalnya: bidang umum dan teknik), Institusi spesialisasi (misalnya: kedokteran, pertanian, bahasa asing, dsb.), Universitas vokasi (misalnya: diklat guru) dan Akademi. Ujian masuk ke pendidikan tinggi di Cina sangat kompetitif. Gelar sarjana selain diberikan oleh universitas dan institusi spesialisasi, juga diberikan oleh universitas vokasi. Universitas vokasi dan akademi spesialisasi menyelenggarakan pendidikan lanjutan dan memberikan diploma pada lulusannya. Gelar Magister dan Doktor diberikan oleh universitas dan beberapa institusi spesialisasi.



b. Dasar Hukum Pendidikan Di Cina Sejak pertengahan tahun 1980‐an telah dihasilkan produk hukum yang memayungi pelaksanaan pendidikan di Cina. Pemerintah menggunakan produk hukum ini untuk mengalokasikan dana pendidikan, perencanaan



6



pendidikan, evaluasi penyelenggaraan, pengaturan kebijakan pendidikan, pelayanan informasi, dan pengawasan pelayanan pendidikan. Produk hukum yang dimaksud adalah seperti: 1.



School Act



2.



Educational Examination Act



3.



Educational Investment Act



4.



Lifelong Learning Act



5.



Compulsory Education Law



6.



Education Law



7.



Teacher Act



8.



Higher Education Act



9.



Academic Degrees Regulations



10.



Private and Non‐Governmental Education Promotion Act



11.



National Act on Language and Scrip System



12.



Regulation on China‐Foreign Joint Education Institutions and Programmes



Beberapa peraturan perundangan merupakan hasil dari diskusi mendalam antara pemerintah pusat dengan para pemangku kepentingan, pengambil kebijakan, ahli, dosen universitas, dan guru sekolah. c. Kurikulum Pendidikan Cina Untuk memenuhi tuntutan “peradaban berbasis pengetahuan” (knowledge‐driven civilization) sebagai jawaban terhadap tantangan di abad 21, pemerintah Cina mengubah tujuan kurikulum sesuai harapan masyarakat Cina. Contoh dari perubahan tujuan kurikulum adalah dengan menciptakan generasi berwawasan luas, yang memungkinkan setiap individu untuk menemukan, menggali dan memperkaya potensi kreatif‐nya, serta menemukan kelebihan individualnya. Hal ini berarti melampaui pandangan instrumen pendidikan yang selama ini tunduk kepada tujuan tertentu (dalam hal keterampilan,



7



kemampuan atau potensi ekonomi) menjadi ke arah yang menekankan pengembangan manusia seutuhnya (paradigma belajar menjadi). Menurut pakar pendidikan Cina, pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembangunan manusia adalah proses yang sangat individual dan pada saat yang sama proses membangun interaksi sosial. Prinsip dasar pendidikan di Cina adalah pendidikan harus berkontribusi pada pengembangan serba masing‐masing individu‐pikiran dan tubuh, kecerdasan, kepekaan, rasa estetika, tanggung‐jawab pribadi, dan nilai‐nilai spiritual (dalam pengertian nilai‐nilai konfusianisme). Pendidikan di Cina selama dua dekade terakhir telah dipandu oleh prinsip dasar, yang diusulkan oleh Deng Xiaoping, bahwa pendidikan harus berorientasi modernisasi, ke dunia luar, dan ke masa depan. Tujuan pendidikan adalah "mengaktifkan siswa untuk belajar dengan cara yang aktif dan hidup serta berkembang secara moral, intelektual, dan fisik dengan cara pengembangan semua potensi dan untuk mempersiapkan generasi baru yang memiliki cita‐cita, kebajikan moral yang dididik dalam disiplin". Tujuan pendidikan, hakikatnya terdiri dari dua elemen penting yaitu: 1) penekanan pada "pengembangan semua potensi peserta didik", dan 2) pergeseran fokus dari "pengetahuan dasar dan pengembangan keterampilan dasar", nilai‐nilai atau pengembangan sikap serta dari akuisisi doktrin politik‐ ideologis ke pendekatan holistik humanistik untuk pembangunan manusia seutuhnya. Secara rinci tujuan kurikulum yang dijabarkan di atas tertuang dalam falsafah Su‐Shi‐ Jiao‐Yu yang merupakan perwujudan pendidikan berorientasi kualitas. Berikut tujuan kurikulum yang dimaksud: 1. Mengembangkan rasa patriotisme, kolektivisme, cinta sosialisme, dan pelestarian tradisi budaya nasional; 2. Mengembangkan kesadaran/rasa demokrasi sosialis dan taat aturan hukum serta mematuhi hukum dan norma‐norma sosial; 3. Mengembangkan cara pandang hidup sehat dan bertumpu pada nilai‐nilai kehidupan; 4. Mengembangkan rasa tanggung‐jawab sosial dan kewajiban untuk melayani rakyat; 5. Membudayakan semangat kreatifitas, kemampuan praktek, kompetensi ilmiah dan humanistik dan kesadaran lingkungan; 6. Mengembangkan dasar pengetahuan, keterampilan dan pendekatan



8



untuk belajar sepanjang hayat; dan 7. Mengembangkan tubuh yang sehat, kualitas psikologis yang solid, apresiasi estetika dan cara‐cara hidup sehat. Tujuan kurikulum untuk tingkat SMA juga menambahkan hal berikut: 1. Mengembangkan kemampuan untuk belajar mandiri, kesadaran kejuruan/kerja, kewirausahaan, perencanaan karir; 2. Memahami diri sendiri dan menghargai orang lain, belajar untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, pengembangan semangat tim/bekerja‐sama; dan 3. Memahami keanekaragaman budaya, dan keterbukaan pikiran terhadap dunia luar. (Gao Xia. 2011) Kurikulum pendidikan dasar memiliki 3 tujuan dimensional, yaitu: 1. Sesuai pilihan konten pendidikan, termasuk pengetahuan dasar dan keterampilan dasar, mencerminkan pembangunan sosial, kemajuan ilmu pengetahuan‐teknologi dan keragaman budaya, dan yang berkaitan dengan pengalaman pembelajar; 2. Mengintegrasikan nilai‐nilai pendidikan di semua kurikulum atau bidang pelajaran; dan 3. Memperhatikan proses dan pendekatan pembelajaran, mendorong pengembangan aktif, strategi pembelajaran yang saling bergantungan. Struktur kurikulum Cina memuat 3 hal yaitu:  Kurikulum seimbang Keseimbangan yang lebih baik antara kurikulum berbasis disiplin, kurikulum terpadu dan "kurikulum berbasis praktek yang komprehensif". Skema kurikulum mempertahankan sejumlah kurikulum berbasis disiplin, terutama untuk SMA, termasuk bahasa Cina, matematika, dan bahasa asing; dan sebagai alternatif: fisika, kimia dan biologi untuk sains. Upaya yang dilakukan adalah untuk membangun keunggulan kurikulum berbasis disiplin (misalnya logika dan integritas dalam mengorganisir pengetahuan, profesionalisme dan keilmiahan sistemik untuk akuisisi belajar efektif). Sementara itu, mata pelajaran berbasis disiplin dalam kurikulum diseimbangkan dengan keterampilan kognitif dan nilai‐nilai dimensi konten pendidikan dan mengalihkan fokus dari akuisisi pengetahuan untuk pembangunan manusia secara holistik. Selain itu, pengetahuan disiplin lebih terkait dengan pengalaman siswa dan



9











kehidupan atau praktek sosial. Kurikulum terpadu Kurikulum terpadu diterapkan di sekolah dasar dengan materi karakter dan kehidupan, kebajikan moral dan masyarakat, seni dan sains. Di SMP dan SMA kurikulum terpadu terdapat pada materi Sejarah dan Masyarakat, sains dan seni. Kurikulum Praktek Komprehensif, yang merupakan kurikulum eksperimental, berpusat pada kegiatan siswa dan terkait dengan kehidupan sosial. Subjek ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan pendidikan sekolah, pengalaman pribadi pelajar dan kehidupan masyarakat, dan untuk mengembangkan pelajar dalam pemecahan masalah, kreativitas dan praktek kompetensi.



d. Evaluasi Pendidikan  Ujian Masuk Sekolah Menengah Atas Ujian Masuk Sekolah Menengah Atas (UMSMA) adalah seleksi berupa tes tertulis yang ditujukan bagi pelajar yang ingin melanjutkan pendidikannya dari SMP menuju ke SMA. Pada dasarnya, soal ujian yang diujikan dalam UMSMA ditentukan dan disusun oleh pemerintah propinsi. Tapi pada beberapa tahun terakhir, pemerintah propinsi banyak memberikan kebebasan kepada setiap sekolah untuk mengeluarkan soal ujian secara mandiri. Walaupun demikian, hak untuk materi dan standar pelajaran yang akan diujikan disusun dan ditentukan oleh pemerintah propinsi. Standar dari materi yang dikeluarkan oleh pemerintah propinsi akan disesuaikan dengan standar pendidikan dan target kemajuan pendidikan setiap propinsi terkait. Pendaftaran untuk mengikuti UMSMA dibuka pada bulan Mei. Mata pelajaran yang akan diujikan dalam UMSMA biasanya berbeda untuk setiap propinsi. Pada umumnya mata pelajaran yang diujikan adalah: Matematika, Sastra, Bahasa Inggris, Olahraga, Kimia dan Fisika (contoh dari UMSMA di Beijing). Pembagian nilai untuk setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut: Matematika 120, Sastra 120, Bahasa Inggris 120, Fisika 100, Kimia 80, Olahraga 40. Total poin maksimum adalah 580. Ujian diadakan pada bulan Juni atau Juli, tergantung pada kebijakan setiap sekolah. (Ministry of Education China. 2012) 



Ujian Akhir Sekolah



10



Ujian Akhir Sekolah (UAS) Cina adalah ujian yang harus diikuti oleh seluruh pelajar untuk mendapatkan ijasah kelulusan resmi dari SMA di Cina. Walaupun nilai dari UAS tidak akan mempengaruhi hasil dari Ujian Masuk Perguruan Tinggi Cina (UMPTC), tetapi jika sang siswa yang berkaitan tidak lulus dalam UAS, maka siswa tersebut otomatis tidak akan memiliki kelayakan untuk menempuh pendidikan perguruan tinggi, walau ia sudah dinyatakan lulus dalam tes UMPTC. Satu hal yang perlu dicatat adalah walaupun standar materi yang ditetapkan oleh UAS ditetapkan oleh pemerintah, tetapi pembuatan soal, pengurusan teknis ujian dan pengumuman nilai ini dilaksanakan secara mandiri oleh pihak sekolah masing‐masing. UAS merupakan satu dari dua beban berat yang harus dipikul oleh para pelajar di Cina (selain UMPTC) dalam usaha meraih pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Pada awal tahun 1980an, mahasiswa acapkali terbebani dalam mempersiapkan UAS dan UMPTC karena kedua ujian tersebut memiliki materi yang kadang berbeda dan kedua ujian tersebut juga diselenggarakan dalam waktu yang berdekatan. Oleh karena itu, semenjak revolusi UMPTC pada tahun 1990, materi‐materi yang diuji pada UAN biasanya tidak akan terlalu sulit, sehingga konsentrasi para pelajar tidak terpecah dan pelajar memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan UMPTC. Materi yang diujikan dalam UAS bersifat menyeluruh. Mata pelajaran yang diujikan dalam UAS antara lain: Matematika, Sejarah, Geografi, Sastra, Bahasa Inggris, Fisika, Biologi dan lainnya. Materi yang diujikan dalam UAS biasanya tidak terlalu sulit dan Tujuan utama diselenggarakannya UAS adalah sebagai berikut : 1. Untuk menjamin agar seluruh pelajar yang lulus SMA berada dalam standar tertentu. 2. Untuk menjamin agar standarisasi setiap sekolah di Cina berada di tingkat yang sama, mengingat adanya perbedaan kualitas pendidikan dan tenaga pengajar di sekolah daerah perkotaan dengan daerah pedesaan. 3. Sebagai salah satu tolak ukur untuk pedoman pemerintah dalam penyusunan peringkat dan ranking nasional setiap sekolah. Sekolah yang baik memiliki pelajar dengan tingkat kelulusan yang tinggi dan nilai rata‐rata UAS yang tinggi pula. 4. Mengingat materi yang diujikan dalam UAS bersifat menyeluruh, UAS diharapkan bisa menjadi penyeimbang agar konsentrasi para



11



pelajar tidak hanya tertuju pada beberapa materi pelajaran yang akan diujikan di UMPTC. 



Ujian Masuk Perguruan Tinggi di Cina



Ujian Masuk Perguruan Tinggi di Cina (National Matriculation Test/高 考) adalah ujian yang wajib dan juga satu‐satunya cara bagi seluruh pelajar di Cina untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi. Metode ujian ini ialah ujian tertulis. Standarisasi metode dan soal ujian ditentukan oleh pemerintah langsung agar proses ujian ini dapat berjalan seadil‐adilnya. UMPTC adalah salah satu ujian terpenting dalam perjalanan jenjang pendidikan untuk seluruh mahasiswa di Cina karena UMPTC ini yang akan menentukan nasib, masa depan dan juga karir para generasi muda di Cina. Perlu dicatat pula, bahwa ujian ini diadakan secara mandiri dan tidak berdampak pada hasil ujian akhir nasional untuk setiap pelajar SMA. 



Ujian Masuk Pasca Sarjana di Cina



Ujian Masuk Pasca Sarjana di Cina (UMPSC) adalah ujian yang perlu diikuti oleh lulusan sarjana (S‐1) yang ingin melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi, Program Master (S2) atau Program Doktor (S3). Jenis Program S2 danS3 di Cina biasanya dibagi menjadi 2 jenis yaitu untuk full time program dan part time program. Adapun syarat‐syarat bagi para pelajar di Cina yang ingin mengikuti tes UMPSC ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk program S2: memiliki ijasah resmi lulusan S1. 2. Untuk program S3: memiliki jurusan yang terkait atau pengalaman kerja di bidang jurusan yang akan dipilihnya sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh pihak universitas. 3. Lulus tes kesehatan yang ditetapkan universitas terkait. 4. Umur di bawah 40 tahun. 5. Surat rekomendasi dari para pakar atau dari pihak universitas. Setelah diterima kelayakannya untuk melamar program S2 atau S3, pelamar harus mengikuti tes UMPSC. Adapun mata pelajaran untuk tes UMPSC yang harus diikuti oleh sang pelamar adalah sebagai berikut: Bahasa Inggris, Ilmu Politik dan tes pengetahuan makro dan mikro sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. UMPSC biasanya diselenggarakan 2 kali dalam setahun, yakni: bulan Januari pada semester genap dan bulan Juli pada semester ganjil melalui internet. Hasil tes akan diumumkan sebulan 12



sesudahnya melalui internet. Penerimaan program S2 atau S3 untuk mahasiswa asing di universitas Cina tidak terlalu ketat. Mahasiswa asing tidak perlu mengikuti UMPSC untuk menempuh pendidikan lebih tinggi di universitas terkait. Mereka hanya harus mengikuti tes bahasa Mandarin (atau dikenal dengan nama HSK), tes wawancara dan memiliki surat rekomendasi dari instansi terkait. (Ministry of Education China.2009) e. Kondisi Pendidikan Keguruan di Cina Cina yang menghormati para guru. Sehingga tidak mengherankan apabila guru mendapatkan posisi dan strata yang penting dan mendapatkan kehormatan di negeri tirai bambu tersebut. Pendidikan guru adalah salah satu elemen penting dari sistem pendidikan sosialis di Cina. Pendidikan guru menjadi salah satu tulang punggung dalam kemajuan pendidikan di Cina selama 50 tahun terakhir. Perhatian lebih telah ditunjukkan oleh pemerintah dalam bentuk kebijakan sebagai bentuk keseriusan dalam membangun kualitas dan mutu guru yang bertaraf internasional. Cina telah berhasil membangun sistem pendidikan yang dewasa di berbagai level dan berbagai tipe untuk pendidikan keguruan. Sistem tersebut juga sangat cocok dengan situasi dan kondisi para guru di negara tersebut. Di Cina juga sudah tersedia institusi pelatihan guru dan sistem regulasi lain yang bertaraf internasional. 



Pendidikan Pre‐Service Pendidikan Pre‐service adalah pelatihan yang diwajibkan oleh pemerintah Cina untuk proses pelatihan dan seleksi seorang guru. Lembaga resmi yang ditunjuk oleh pemerintah dalam mengatur program Pre‐service education di Cina dibagi menjadi 2, yaitu: institut atau universitas keguruan, dan intansi pendidikan resmi lainnya. Instansi atau universitas keguruan sendiri dibagi menjadi 2, yaitu: instansi keguruan tinggi dan instansi keguruan menengah. Instansi keguruan tinggi meliputi 4 instansi, yaitu: universitas keguruan, institut atau college keguruan, sekolah keguruan untuk kejuruan, sekolah spesialis diploma keguruan dan sekolah spesialis diploma keguruan untuk kejuruan. Sedangkan instansi keguruan menengah dibagi menjadi 2, yaitu: sekolah keguruan menengah umum dan sekolah keguruan menengah luar biasa. Instansi pendidikan resmi lainnya di Cina meliputi 2 instansi, yaitu: kursus keguruan umum dan kursus keguruan untuk kejuruan.



13



 Pendidikan In‐Service Pendidikan in‐service adalah pendidikan yang wajib dilakukan oleh setiap guru untuk mempertahankan jenjang karirnya. Lewat pendidikan in‐ service pulalah, guru baru bisa mendapatkan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji. Oleh karena itu, peran yang dimainkan instansi yang mengurus in‐ service education sangatlah besar. Sebagai catatan, pendidikan in‐service adalah program yang wajib diambil oleh para guru. Akan tetapi, terlepas guru terkait mengikuti program pendidikan in‐service atau tidak, mereka tetap harus mengikuti evaluasi akhir tahun untuk mempertahankan statusnya sebagai guru. Fungsi dari pendidikan in‐service di Cina adalah: 1. Sebagai bentuk dari evaluasi guru setiap tahun dan untuk mempertahankan kualifikasi seorang guru, 2. Sebagai salah satu sarana dari guru untuk mendapatkan promosi pangkat, 3. Sebagai salah satu sarana dari guru untuk mendapatkan promosi gaji, dan 4. Untuk meningkatkan kualitas dan mutu guru dalam upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan keguruan di Cina. (Wang Wenjing. 2009) 



Rekrutmen Guru



Rekrutmen guru di Cina resmi dilakukan oleh pemerintah, meskipun dalam pelaksanaannya pemerintah banyak memberikan otonomi kepada setiap sekolah. Akan tetapi, beberapa hal utama seperti masalah kualifikasi dan masalah gaji masih ditangani secara langsung oleh pemerintah pusat. Berikut ini adalah beberapa info utama mengenai rekruitmen guru di Cina: Strata Kualifikasi Pendidikan Pendidikan TK



lulusan dari sekolah keguruan TK atau tingkat di atasnya



Pendidikan SD



lulusan dari sekolah keguruan tingkat dasar atau tingkat di atasnya



14



lulusan dari sekolah keguruan tingkat atas atau dari Pendidikan SMP pendidikan keguruan dalam sistem perguruan tinggi atau universitas lulusan dari sebuah perguruan tinggi resmi atau dari pendidikan keguruan selama 4 tahun dalam sistem Pendidikan SMA, perguruan tinggi atau universitas; Adapun kualifikasi SMK dan penetapan standar untuk menjadi guru di sekolah menengah kejuruan tingkat menengah dan atas atau sekolah teknik akan diatur oleh departemen administratif terkait di bagian pendidikan. pendidikan Tinggi



menyelesaikan program sarjana atau program pasca sarjana mereka sesuai dengan peraturan terkait



Pendidikan orang dewasa



lulusan dari lembaga pendidikan tinggi, tergantung pada tingkat dan standar dari kategori pendidikan orang dewasa terkait (Wang Dinghua. 2013)



B. Perbandingan dengan Pendidikan di Indonesia Manajemen pendidikan di Cina ialah tersentralisasi, mulai dari level pusat, propinsi, kotamadya, kabupaten dan termasuk derah otonomi setingkat kotamadya. Pendidikan di Cina terdiri atas empat sektor yaitu basic education, technical danvocational education, higher education dan adult education. Di samping itu juga terdapat pendidikan prasekolah yang materinya meliputi permainan, olah raga, kegiatan kelas , observasi, pekerjaan fisik, serta aktivitas sehari-hari. Pendidikan teknik dan vokasional memperoleh tempat dalam masyarakat. Pendidikan ini merupakan indikator penting bahwa Cina mengarah pada proses modernisasi. Kemudian, pendidikan bagi orang dewasa merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan Cina. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas orang-orang dalam masyarakat dan secara langsung akan menumbang pada pengembangan sosio ekonomis penduduk.



15



Untuk memperoleh guru-guru yang bermutu maka pemerintah mendorong lulusan sekolah menengah yang berbakat untuk memasuki lembaga pendidikan guru. Hal ini juga terdapat perbedaan persepsi dimana kalau di Indonesia, para pelajar, apalagi yang berotak cerdas, kurang terosebsi untuk menjadi guru, kecuali berlomba untuk memperoleh pendidikan di universitas bergengsi di Pulau Jawa. Kurikulum sekolah di Cina dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki anak; kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi semua potensi yang dimiliki anak agar berkembang secara optimal, melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada siswa melalui diskusi, mendorong pada pengembangan berfikir inovatif, dan pembelajaran yang berkualitas. Sedangkan di Indonesia seluruh anak dituntut untuk mencapai atau menguasai kurikulum yang sudah di tetapkan.



16



17



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan 1. Cina memiliki tujuan pendidikan nasional yakni Tujuan pendidikan nasional Cina adalah untuk mempersiapkan pelajar mengembangkan dirinya dalam dimensi moral, intelektual, fisik, dan estetika sesuai dengan bidang pekerjaannya kelak agar menjadi pekerja sosialis yang memiliki idealisme, terdidik dan berbudaya serta memiliki karakter yang kuat dan disiplin 2. Wajib belajar di Cina berlangsung selama 9 tahun. 3. Pendidikan guru menjadi salah satu tulang punggung dalam kemajuan pendidikan di Cina selama 50 tahun terakhir.



B. Saran Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat signifikan dalam sebuah kehidupan berbangsa. Pendidikan merupakan media strategis dalam memacu kualitas sumber daya manusia. Hal ini telah menjadikan pendidikan bagian terpenting untuk keberlangsungan, perkembangan dan kemajuan suatu negara. Dengan melihat perbandingan pendidikan ini, sudah menjadi keharusan bagi masyarakat pada khususnya dan negara pada umumnya untuk



menjadikannya



sebagai



“agenda



besar”



negara



agar



keberlangsungan, perkembangan dan kemajuan negara ini dapat terjamin.



18



Daftar Pustaka



Gao Xia. 2011. Comparative Research on Education Reform and Curriculum Change: Re‐design of Instructional Time in Compulsory Education. Reference report. Ministry of Education China. 2012. China 2003‐2007 Action Plan for Revitalizing Education: A Learning Guidebook. Beijing: Education Sciences Press. Ministry of Education China. 2014. Country Report on Teacher Development in Primary and Secondary Education in China. Wang Dinghua. 2013. The Development of Basic Education in Rural China: Issues and Problems. A presentation to the International Forum on Contemporary Rural Development in China. Wang Wenjing. 2009. New Curriculum and Teacher Professional Development. Reference report. Yu Xing‐guo. 2011. The Status Quo of School Teachers and Teacher Education in Rural China, a report to FAO



19