Penetapan Penyebab Masalah Mutu Pelayanan Kesehatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENETAPAN PENYEBAB MASALAH MUTU PELAYANAN KESEHATAN



OLEH: MIFTAHUL KHAIR PO714261171022



POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR 2019/2020



KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen pembimbing mata manajemen kesehatan gigi dan mulut III yang telah mendukung atau memberikan arahan kepada saya sehingga makalah ini bisa selesai tepat waktu Namun terlepas dari itu makalah ini jauh dari kata sempurna , sehingga saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang selanjutnya yang lebih baik



i



DAFTAR ISI Kata pengantar .......................................................................................................... i Daftar isi ................................................................................................................... ii Bab I Pendahuluan .................................................................................................... 1 a. b. c. d.



Latar belakang.............................................................................................. 1 Rumusan masalah ........................................................................................ 1 Tujuan .......................................................................................................... 1 Manfaat ........................................................................................................ 1



Bab II pembahasan .................................................................................................... 2 a. b. c. d.



Masalah mutu pelayanan kesehatan ............................................................. 2 Daftar penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan .................................. 3 Konfirmasi daftar penyebab masalah......................................................... 10 Menentukan prioritas masalah ................................................................... 13



Bab III Penutup ....................................................................................................... 15 a. Kesimpulan ................................................................................................ 15 b. Saran .......................................................................................................... 15 daftar pustaka .......................................................................................................... 16



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Pelayanan bermutu atau berkualitas sering dikaitkan dengan biaya. Rosemary E. Cross mengatakan bahwa secara umum pemikiran tentang kualitas sering dihubungkan dengan kelayakan, kemewahan, kecantikan, nilai uang, kebebasan dari rasa sakitdan ketidaknyamanan, usia harapan hidup yang panjang, rasa hormat, kebaikan. Pelayanan kesehatan merupakan upaya yang di selenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok maupun masyarakat. B. RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3. 4.



Mengetahui masalah mutu pelayanan kesehatan Menjelaskan daftar penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan Mengkonfirmasikan daftar penyebab masalah Menentukan prioritas penyebab masalah



C. TUJUAN 1. 2. 3. 4.



Mampu menjelaskan mutu pelayanan kesehatan Mengetahui daftar penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan Mengetahui daftar penyebab masalah Mampu menetapkan prioritas penyebab masalah



D. MANFAAT Dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah wawasan pembaca khususnya tentang penetapan penyebab masalah mutu pelayanan. Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara menentukan prioritas utama dengan berbagai metode yang ada sehingga mampu menyelesaikan atau memecahkan masalah yang terjadi di dalam suatu kelompok ataupun institusi.



1



BAB II PEMBAHASAN



A. MASALAH MUTU PELAYANAN KESEHATAN Setelah masalah mutu pelayanan kesehatan berhasil ditetapkan, kegiatan kedua yang dilakukan dalam Program Menjaga Mutu adalah menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan (Causes of Problem). Adapun yang dimaksudkan dengan penyebab masalah mutu disini ialah faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kesenjangan antara penampilan pelayanan kesehatan dengan standar yang telah ditetapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut banyak macamnya, yang secara umum dapat dibedakan atas tiga macam yakni faktor masukan, proses serta lingkungan. Cara menetapkan penyebab mutu banyak macamnya. Seperti juga yang diterapkan pada waktu menetapkan masalah mutu, untuk kesederhanaan serta keberhasilan Program Menjaga Mutu, cara menetapkan penyebab masalah mutu dianjurkan ialah mempergunakan teknik-teknik kesepakatan kelompok (group decision making), untuk kemudian diikuti dengan teknik kajian data (survey). Jika ditinjau dari tujuan Program Menjaga Mutu, upaya menetapkan penyebab masalah mutu, dipandang mempunyai peranan yang amat penting. Dengan diketahuinya penyebab masalah tersebut dapatlah disusun upaya penanggulangan dengan tepat, yang apabila berhasil dilaksanakan pasti akan berperanan besar dalam mengatasi masalah mutu. Dengan perkataan lain, tujuan dari dilaksanakannya Program Menjaga Mutu tidaklah semata-mata untuk mengatasi maslah mutu saja, melainkan berupaya mengatasi penyebab dari timbulnya masalah mutu. Apabila tujuan ini dapat dicapai, dapatlah diharapkan tertanggulanginya pada gilirannya pasti akan beperanan besar dalam meningkatkan mutu pelayanan. Pemahaman tentang perlunya pengatasi penyebab masalah. Bukan hanya sekedar mengatasi masalah, perlulah ditanamkan kepada semua pihak. Karena sesungguhnya dalam banyak praktek kedokteran yang dilaksanakan saat ini sering ditemukan tindakan yang dilakukan bertujuan hanya untuk mengatasi maslah saja. Misalnya tidak pernah memikirkan kenapa setiap penderita. Setelah dilakukan tindakan pembedahan. selalu mengalami infeksi pasca bedah. Tindakan yang sering dilakukan



2



hanya memberikan obat antibiotika saja. Bukan mencari penyebab serta mengatasi penyebab munculnya infeksi pasca bedah tersebut. Pemecahan masalah mutu pelayanan kesehatan meerupakan siklus yang berulang, yaitu kegiatan yang berlangsung terus-menerus mengikuti suatu urutan yang berulang. Dalam penjaminan mutu pelayanan kesehatan, masalah kesehatan dibedakan menjadi masalah sederhanan dan masalah kompleks. Masalah sederhana adalah masalah-masalah yang diselsaikan oleh perorangan, sedangkan masalah kompleks adalah masalah-masalah yang untuk mengatasinya diperlukan kerja sama tim (team work). Masalah mutu pelayanan kesahatan hendaknya dikaitkan dengan dimensi dan prespektif mutu. Beberapa contoh berikut ini terkait dimensi mutu, misalnya ada ketidakpatuhan patuhan petugas terhadapap protocol klinik/non-klinik, pemanfaatakan puskesmas oleh penduduk sangat rendah, angka kesembuhan pasien rendah, banyaknya keluhan pasien terhadap waktu tunggu yang terlalu lama. Dalam penjamin mutu pelayanan kesehatan, perhatian utama untuk melihat masalah kompleks tidak hanya terdapat pada hasil kegiatan, namun juga dapat dilihat pada keluaran, proses, dan masukan. Dapat dikemukakan, walaupun cukupan suatu program teercapai sesuai dengan target, namun masih terdapat kemungkinan adannya masalah mutu dalam pelayanan. Terpenuhinya target cakupan pelayanan belum tentu menjamin bahwa dimensidimensi mutu yang ada sudah terpenuhi. Pemecahan masalah sederhana sesungguhnya tidak perlu memerlukan prosedur yang panjang, misalnya pada petugas yang lupa dengan kegiatan yang akan ia lakukan, maka demikian itu cukup diingatkan saja.



B. DAFTAR PENYEBAB MASALAH Langkah pertama yang harus dilakukan menetapkan penyebab masalah mutu ialah mengidentifikasi berbagai penyebab yang diperkirakan ada. Tentu mudah dipahami bahwa upaya identifikasi penyebab masalah tersebut harus ditujukan pada sumber masalah (Source of Problem) yang sebelumnya telah ditetapkan. Untuk dapat menetapkan penyebab masalah ada dua langakah yang perlu dilakukan yakni :



3



1. Menetapkan daftar penyebab masalah secara teoritis. Untuk ini undanglah semua anggota Tim Penjaga Mutu untuk hadir dalam rapat yang membahas tentang penyebab masalah mutu secara teoritis tersebut. Kajilah semua kemungkinan penyebab masalah yang ada. Gunakanlah teknik curah pendapat dan atau teknik kelompok nominal. Upayakan agar setiap anggota Tim dapat mengemukakan pendapatnya secara bebas. Pakailah hukum “sebab akibat”. Penyebab masalah disini ialah setiap “sebab” yang behasil di identifikasi. Pada waktu membahas penyebab masalah secara teoritis ini sering dapat disusun daftar penyebab maslah. Adalah kewajiban anggota Tim untuk melihat hubungan antar berbagai masalah yang tecantum dalam daftar penyebab masalah. Sehingga diperoleh pemahaman yang lengkap tentang berbagai penyebab masalah tersebut. Diagram tulang ikan (fish effect diagram) atau disebut pula sebagai diagram sebab-akibat (cause and effect diagram) untuk dapat membuat diagram tulang ikan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menetapkan masalah yang akan dibahas dengan menuliskannya di dalam kotak paling kanan. 2. Menetapkan Katagori penyebab masalah yang akan dipergunakan. Katagori yang dimaksud adalah : a.



Masukkan yang dibedakan atas unsur tenaga, dana dan sarana.



b.



Proses yang dibedakan atas tindakan medis dan tindakan non medis.



c.



Lingkungan yang dibedakan atas unsur kebijakan, manajemen serta



organisasi. 3. Gambarkan diagram tulang ikan, dengan menempatkan setiap Katagori penyebab masalah dalam kotak yang disusun sejajar kearah kiri, sehingga mirip susunan sirip tulang ikan. [Gambar yang berbentuk untuk contoh masalah operasi sering tertunda adalah sebagai berikut :



4



PROSES



MASUKAN Tenaga



Tindakan



Dana



medis



Sarana



Tindakan Non Medis Kebijakan



OPERASI SERING TERTUNDA



manajemen Organisasi



LINGKUNGAN



4. Melangsungkan pembahasan (dapat dengan menggunakan teknik curah pendapat atau teknik kelompok nominal) dengan mengajukan pertanyaan tentang apa peranan setiap katagori dan unsur penyebab masalah seringnya terjadi penundaan operasi dengan memusatkan perhatian hanya pada tindakan yang menyebabkan seringnya terjadi penundaan operasi sebagai sumber masalah.. Katagori penyebab masalah masukan adalah sebagai berikut : a. Unsur tenaga : Apakah yang diperkirakan sebagai penyebab timbulnya penundaan operasi pada waktu melakukan persiapan operasi, jka ditinjau dari unsur tenaga? b. Unsur dana : Apakah yang diperkirakan berperan sebagai penyebab timbulnya masalah sering terjadinya penundaan operasi jika ditinjau dari unsur dana?



5



c. Unsur sarana : Apakah yang diperkirakan berperan sebagai penyebab sering terjadinya penundaan operasi pada waktu melakukan persiapan operasi, jika ditinjau dari unsur sarana? 5. Menulis setiap jawaban yang dikemukakan oleh angota Tim menurut katagori dari setiap masalah yang sesuai. Jawaban digambarkan sebagai ranting pada bagan tulang ikan. Bentuk diagram tulang ikan ditentukan oleh anggota Tim menurut katagori penyebab dari setiap penyebab masalah. Makin komplek katagori serta uraian katagori tersebut, makin komplek pula diagram tulang ikan yang dihasilkan. Untuk contoh sering terjadinya penundaan operasi sebagai yang telah diuraikan di atas dan dengan memusatkan pembahasan hanya pada kegiatan mempersiapkan dan melaksanakan operasi sebagai sumber masalah Tim, berhasil diidentifikasi penyebab masalah sebagai berikut : 1. Katagori masukan a. Unsur tenaga 



Jumlah tenaga pelaksana yang tersedia tidak memadai, sehingga apabila jumlah klien yang dilayani terlalu banyak, masalah operasi yang tertunda sulit dihindari.







Pengetahuan tenaga pelaksana tentang prinsip-prinsip persiapan dan pelasanaan operasi kurang memadai.







Jumlah tenaga pelaksana yang bertanggung jawab melakukan persiapan operasi tidak memadai.



b. Unsur sarana 



Jumlah bahan-bahan habis pakai yang diperlukan tidak memadai.







Jumlah alat-alat operasi yang tersedia tidak memadai, apalagi jika kebetulan jumlah klien yang dilayani terlalu banyak.







Jumlah ruangan atau kamar operasi tidak memadai.



6



c. Unsur dana 



Terbatasnya dana yang tersedia untuk pembelian bahan habis pakai.







Terbatasnya dana yang tersedia untuk pemeliharaan alat-alat operasi.



2. Katagori lingkungan Belum ada kebijakan (standard baku) / prosedur kerja tetap (protap) tentang persiapan dan pelaksanaan operasi. 3. Katagori proses a. Tindakan medis 



Teknik penegakan diagnose preoperasi, pemeriksaan lab. dan pemeriksaan penunjang sebagai persiapan operasi tidak benar.







Tata cara perbaikan keadaan umum penderita preoperasi belum memadai. b. Tindakan non medis







Sistem pengadaan darah donor belum baik.







Persetujuan operasi dari pihak keluarga pasien sering lambat. Dengan hasil pembahasan ini, dapatlah dibuat diagram tulang ikan yang secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :



PROSES



MASUKAN a1



a1 Tindakan medis a2



c1 a3



Dana



b1 Tindakan



c2



bNon 2 Medis a



Kebijakan



manajemen



b



a2 Tenaga a4 b1 b2 Sarana



b3



OPERASI SERING TERTUNDA



Organisasi



LINGKUNGAN



7



4. Menetapkan daftar penyebab masalah yang diperkirakan ada Setelah pembahasan dipandang cukup, akhirnya akan diperoleh daftar penyebab masalah secara teoritis yang tersusun dalam bentuk diagram tulang ikan. Langkah selanjutnya ialah menetapkan daftar penyebab masalah yang diperkirakan ada di institusi pelayanan. Artinya mencocokkan daftar penyebab masalah tersebut dengan situasi dan kondisi institusi pelayanan. Untuk ini lanjutkanlah curah pendapat antar anggota Tim. Bahaslah tiap-tiap penyebab masalah secara objektif. Anda pasti dapat menetapkan penyebab masalah yang diperkirakan ada dari daftar penyebab masalah yang telah disusun. Karena anda adalah yang paling mengetahui tentang keadan di institusi pelayanan anda. Pada waktu pembahasan, disarankan perhatian utama hendaknya dapat lebih ditujukan pada penyebab masalah yang termasuk dalam unsur proses. Bukan penyebab masalah yang termasuk dalam unsur masukan atau lingkungan. Menyelesaikan penyebab masalah yang termasuk dalam unsur masukan seperti misalnya kurangnya tenaga, kurangnya sarana atau kurangnya dana yang tersedia, relatif lebih sulit, dan karena itu tidak ada gunanya untuk diprioritaskan. Lebih lanjut, sesungguhnya pulalah dalam banyak hal. Penyebab utama munculnya masalah mutu pada pelayanan kesehatan lebih banyak karena ketidakpatuhan pada unsur proses saja, yang apabila berhasil diatasi, meskipun tenaga, sarana dan dana kurang, dalam batas-batas tertentu akan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Sebaliknya, sering pula ditemukan. Sekalipun penyebab masalah yang bersumber dari masukan atau lingkungan berhasil diatasi, belum tentu dapat menjamin baiknya mutu pelayanan kesehatan.



8



Misalnya dari daftar penyebab masalah pelayanan keluarga berencana diatas. Setelah didiskusikan, yang terutama ditujukan pada penyebab masalah yang termasuk dalam unsur proses, diperoleh kesepakatan sebagai berikut : 1. Teknik pemeriksaan dan penegakan diagnose preoperasi yang kurang memadai, berkaitan dengan pengetahuan petugas yang belum memuaskan. 2. Tata cara perbaikan keadaan umum pasien yang kurang memadai berkaitan dengan pengetahuan petugas yang belum memuaskan. Visualisaikanlah kesepakatan ini pada bagan tulang ikan yang telah dibuat. Biasanya dengan memberikan lingkaran pada penyebab maslah yang terpilih. Contoh visualisasi yang dimaksud adalah :



PROSES



MASUKAN a1



a1 Tindakan medis



a2



c1 b1 Tindakan



a3



Dana c2



bNon 2 Medis a



Kebijakan



manajemen



a2 Tenaga a4 b1 b2 Sarana b3



b 4 OPERASI



SERING TERTUNDA



b Organisasi



LINGKUNGAN



9



C. KONFIRMASI DAFTAR PENYEBAB MASALAH Apakah daftar penyebab masalah hasil kesepakatan Tim Penjaga Mutu diatas, telah mencerminkan penyebab masalah yang sebenarnya? Mestinya memang begitu. Kesepakatan yang dilakukan oleh para anggota Tim adalah kesepakatan dari mereka-meraka yang paling terlibat dengan masalah yang sedang dibicarakan, dan karena itu seyogiyanya mereka yang paling tahu. Hanya saja, sekalipun kesepakatan tentang penyebab masalah tersebut memang dapat dipercaya, namun untuk lebih memastikannya masih dipandang perlu untuk dikonfirmasikan. Sebagaimana yang berlaku pada daftar masalah, konfirmasi daftar penyebab masalah ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, apabila kemampuan yang dimiliki terbatas, dapat dilakukan konfirmasi dengan cara pendekatan tidak langsung (indirect approch) yakni dengan mengajukan pertanyaan kepada para petugas lain yang terkait tentang kebenaran daftar penyebab masalah yang telah disepakati oleh Tim. Apabila mayoritas dari petugas lain yang terkait tersebut membenarkannya, maka berarti daftar penyebab masalah tersebut memang mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Tetapi jika mayoritas dari para petugas lain yang terkait tidak sependapat dengan salah satu atau beberapa masalah yang tercantum dalam daftar, maka penyebab (penyebab) masalah tersebut perlu dikeluarkan. Kedua, apabila kemampuan yang dimiliki memadai, dapat dilakukan konfirmasi dengan pendekatan langsung (direct approach) yakni melakukan survey sederhana untuk tiap penyebab masalah yang telah disepakati oleh Tim. Untuk beberapa dari penyebab masalah, sumber data yang dipergunakan dapat beasal dari laporan bulanan, registrasi klinik atau rekam medis. Yang perlu dilakukan hanya mengolah data yang telah ada. Data yang seperti ini disebut dengan nama data retrospektif, dan biasanya mudah didapatkan dan cepat. Untuk penyebab masalah yang sumber datanya tidak tersedia, perlu dilakukan pengumpulan data secara khusus. Data prospektif ini dapat



10



dikumpulkan dengan melakukan suatu survey khusus. Perbedaan hanya terletak pada jenis data yang dikumpulkan saja, yang dalam hal ini data tentang penyebab masalah. Misalkan dari hasil kajian data untuk ketiga penyebab masalah mutu pelayanan dibidang operasi sebagaimana telah dikemukakan diatas (pegamatan dengan menggunakan check list). Diperoleh hasil sebagai berikut : 1. 40% operasi tertunda karena persiapan properasi yang tidak benar 2. 50% operasi tertunda karena sistem pengadaan darah donor yang tidak lancar. 3. 10% operasi tertunda karena keterlambatan tanda tangan persetujuan operasi dari pihak keluarga. Dengan mempergunakan pedoman interpretasi sebagaimana diuraikan dapatlah disimpulkan bahwa ketiga penyebab masalah ini dikonfirmasi, karena memang penyimpangannya lebih besar dari angka patokan yakni 5%. Tahapan yang menentukan keberhasilan proses atau pelayanan, karena penyebab masalah yang sudah disepakati oleh tim harus didukung oleh data yang akurat. Artinya, penyebab masalah yang ditetapkan betul-betul penyebab yang faktual. Dari diagram tulang ikan yang sudah dirumuskan secara bersama-sama, hilangkan semua penyebab potensial yang tidak didukung oleh data, tidak relevan, dan berada di luar jangkauan organisasi pelayanan. Untuk membentuk mengumpulkan data, dapat digunakan data matriks. Data matriks akan membantu tim pemecah masalah mengatur informasi yang dibutuhkan untuk mengkaji penyebab- penyebab yang ada. Data matriks harus mencakup seluruh penyebab potensial yang dinyatakan sebagai pertanyaan pembuktian, selanjutnya ditentukan apa metode yang digunakan untuk menjawab setiap pertanyaan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan: 



Misalnya penyebab potensial berupa petugas kesehatan yang memberikan obat-obat yang tidak dibutuhkan, maka pertanyaan pembuktiannya adalah



11



“berapa persen obat diresepkan yang sebenarnya tidak dibutuhkan sesuai standar?” contoh lainnya penyebab potensial adalah “ibu tidak mengetahui jadwal imunisasi anaknya setelah imunisasi pertama kali”, maka pertanyaan pembuktiannya adalah “berapa banyak ibu yang tidak mengetahui kapan kembali untuk vaksinasi berikutnya?”. 



Tentukan sumber data untuk setiap pertanyaan pembuktian dan penulisan dalam kolom sumber data, misalnya petugas kesehatan, ibu dari anak yang memerlukan vaksinasi, dan sebagainya.







Tentukan metode yang digunakan untuk setiap pertanyaan pembuktian dan sumber data dan tuliskan kolom metode, misalnya observasi langsungn tentanng perawatan dengan menggunakan daftar tillik, wawancara, dan sebagainya. Mencari sebab dari masalah yang ditimbulkan Pada langkah ini kita mencoba



mengetahui factor-faktor apa saja yang diduga menjadi “penyebab”timbulnya “masalah”. Masalah di sini adalah hal yang akan diatasi sesuai dengan yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh faktor-faktor apa yang menjadi penyebab masalah, maka digunakan alat bantu berupa diagram tulang ikan (fish bone diagram) yang di kembangkan oleh Ishikawa untuk menggambarkan hubungan sebab akibat. Analisi dapat dilakukan dengan mellihat dari sisi metode atau proses yang dilakukan (method), dari sisi manusianya (man), dari sisi sarana dan alat (material), dan dari sisi lingkungan (environment). Saat mencari penyebab masalah dengan tehnik sumbang saran (brain storming), keterlibatan seluruh anggota kelompok haruslah diperhatikan. Kebersihan suatu kelompok dalam menjalankan sumbang saran tidak dapat hanya dilihat dari banyaknya ide/saran, tetapi juga ditentukan oleh banyaknya jumlah cabang tulang ikan yang dibuat. Semakin banyak cabang, maka semakin tajam



12



dalam menganalisis penyebab, dan semakin besar pula kemungkinan untuuk mendapatkan penyebab yang sebenarnya. Bila beberapa penyebab yang di duga cukup mendominasi timbulnya masalah. Tidak semua unsur tersebut harus dipilih sebagai penyebab jika penyebab tersebut memang dianggap tidak cukup dominan. Jika kemungkinan penyebab cukup banyak, maka untuk menyeleksi atau memilih faktor penyebab yang dominan maka bias dilakukan dengan alat bantu table sebab-akibat, yaitu apabila dampak yang diakibatkan cukup besar dan fatal pengaruhnya pada masalah, maka ini merupakan kemungkinan penyebab dominan yang besar. Proses ini dilakukan dengan tehnik curah pendapat. Untuk dapat memperoleh penyebab yang benar gunakan kiat dari prof. small, yaitu dengan menggunakan pola pertanyaan “mengapa” (why) hingga beberapa kali.



D. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH Apakah ketiga penyebab masalah yang telah dikonfirmasi ini perlu secara bersamaan diselesaikan? Kalau memang mampu apa salahnya. Hanya saja dalam praktek sehari-hari, kehendak yang seperti ini sulit dilakukan. Penyebab utamanya ialah karena terbatasnya sumber daya yang tersedia. Disamping kadang kala terdapat pula hubungan yang saling mempengaruhi antar penyebab masalah, sehingga apabila penyebab masalah pokok behasil diatasi, maka pelbagai penyebab masalah lainnya secara otomatis akan teratasi pula. Untuk mengatasi masalah ini perlulah menetapkan prioritas penyebab masalah. Untuk ini lanjutkan pembahasan antar anggota Tim Penjaga Mutu dapat dengan menggunakan teknik curah pendapat atau teknik kelompok nominal. Usahakan adanya konsensus, bila tidak tercapai lakukanlah pemilihan. Sebaiknya dengan mempergunakan teknik kriteria matrik



tempuhlah langkah-langkah



sebagai berikut :



13



1. Buat tabel dengan mencantumkan daftar penyebab masalah pada kolom yang paling kiri. Utamakanlah penyebab masalah yang berbentuk proses. 2. Tetapkan kriteria yang akan dipergunakan. Dapat mempergunakan kriteria yang sama yakni kriteria yang dipergunakan pada waktu menetapkan prioritas masalah. 3. Tetapkan tata cara pemilihan yang akan dipergunakan. Misalnya pemilihan dilakukan secara tertutup (menuliskan pada secarik kertas) serta nilai yang diberikan adalah 1 sampai 5. Nilai 1 diberikan apabila penyebab masalah paling tidak penting, sedangkan nilai 5 diberikan apabila penyebab masalah paling penting. Lakukanlah pemilihan ini kriteria demi kriteria. 4. Pastikan setiap anggota Tim Penjaga Mutu memiliki pengertian yang sama tentang daftar penyebab masalah kriteria yang dipergunakan serta tata cara pemilihan. 5. Lakukan pemilihan dengan mempergunakan kriteria serta tata cara yang telah ditetapkan secara bebas. 6. Hitung nilai untuk penyebab masalah dengan mengalihkan nilai tiap kriteria. Penyebab masalah yang memperoleh nilai terbanyak adalah prioritas penyebab masalah yang dicari.



14



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Pemecahan masalah mutu pelayanan kesehatan merupakan siklus yang berulang, yaitu kegiatan yang berlangsung terus-menerus mengikuti suatu urutan yang berulang. Dalam penjaminan mutu pelayanan kesehatan, masalah kesehatan dibedakan menjadi masalah sederhanan dan masalah kompleks. Masalah sederhana adalah masalah-masalah yang diselsaikan oleh perorangan, sedangkan masalah kompleks adalah masalah-masalah yang untuk mengatasinya diperlukan kerja sama tim (team work). Masalah mutu pelayanan kesahatan hendaknya dikaitkan dengan dimensi dan prespektif mutu. Beberapa contoh berikut ini terkait dimensi mutu, misalnya ada ketidakpatuhan patuhan petugas terhadapap protocol klinik/non-klinik, pemanfaatakan puskesmas oleh penduduk sangat rendah, angka kesembuhan pasien rendah, banyaknya keluhan pasien terhadap waktu tunggu yang terlalu lama. B. SARAN Semoga dengan makalah ini bisa mengatasi masalah muutu pelayanan kesehatan dan menentukan penyebab utama dan penentuan prioritas masalah mutu pelayanan kesehatan.



15



DAFTAR PUSTAKA Sharon B.Buchibinder Nancy H.Shanks. manajeman pelayanan kesehatan. Jakarta. EGC, 2014 Bustami. Penjamin mutu pelayanan kesehatan & askeptabilitasnya.Jakakrta.Erlangga Sukhmeet S.Panesar keselamatan pasien dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan . Jakarta.Erlangga



Vita Lontaan penjamin mutu pelayanan kesehatan .Diakses pada 11 September 2019 http://vithalontaan.blogspot.com/2016/11/tugas-makalah-penerapan-jaminan-mutu.html



Scribd penetapan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan. Diakses 11 September 2019 https://www.scribd.com/doc/78995972/MENETAPKAN-PENYEBABMASALAH



16



1