Pengantar Ilmu Sharaf [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BELAJAR TASHRIFAN BUKU 1 PENGANTAR MEMAHAMI ILMU SHARAF



1



BUKU 1 PENGANTAR MEMAHAMI ILMU SHARAF



2



3



PENDAHULUAN



4



5



BAB 1 MENGENAL ILMU SHARAF ILMU SHARAF (



ِ ‫صر‬ ‫ف‬ ّْ ‫ ) ِع ْل ُم ال‬adalah ilmu yang mempelajari tentang cara MENGUBAH sebuah



KATA menjadi berbagai macam bentuk (POLA) yang berbeda-beda maknanya. Misalnya dari kamus kita ambil kata “



‫ص ص صَر‬ َ ” (Memukul), َ َ‫( ”ن‬Menolong), “‫ب‬ َ ‫ض ص صَر‬



dan “



‫”قَصتَص ص َصل‬



(Membunuh). Dengan berbekal ILMU SHARAF, ketiga kata ini bisa kita ubah menjadi kata-kata berikut:



‫ص ْوٌر‬ ُ ‫َمْن‬



ِ َ‫ن‬ ‫اصٌر‬



‫ص ْر‬ ُ ْ‫اُن‬



Yang ditolong



Yang menolong



‫ب‬ ْ ‫َم‬ ٌ ‫ضُرْو‬



‫ب‬ َ ٌ ‫ضا ِر‬



ِ ‫ب‬ ْ‫ا‬ ْ ‫ض ِر‬



Yang dipukul



Yang memukul



Pukullah!



Sedang memukul



‫َم ْقتُص ْوٌل‬



‫قَاتِ ٌل‬



‫اُقْصتُ ْل‬



‫يَص ْقتُ ُل‬



Yang dibunuh



Tolonglah!



‫ص ُر‬ ُ ‫يَصْن‬



Yang membunuh



Sedang menolong



‫ب‬ ْ َ‫ي‬ ُ ‫ض ِر‬



Bunuhlah!



Sedang membunuh



‫ص ْرنَا‬ َ َ‫ن‬



‫ت‬ ُ ‫ص ْر‬ َ َ‫ن‬



Kita juga bisa ubah menjadi kata-kata berikut:



‫ص ْرُْت‬ َ َ‫ن‬



Kalian telah menolong



‫ت‬ َ ‫ص ْر‬ َ َ‫ن‬



Kamu telah menolong



Kami telah menolong



Saya telah menolong



Atau dengan kata lain, ilmu Sharaf adalah ilmu yang mempelajari tentang cara MEMPRODUKSI KATA. Dengan ilmu Sharaf, kita bisa memproduksi berbagai macam bentuk kata dengan berbagai macam makna yang berbeda-beda. Nah kemudian, dari berbagai macam kata yang kita produksi ini, kita bisa menyusunnya menjadi sebuah KALIMAT. Dan untuk menyusunnya menjadi sebuah kalimat kita harus belajar ilmu Nahwu terlebih dahulu.



6



BAB 2 MENGENAL WAZAN WAZAN (



‫ )اَلْ َوْز ُن‬bisa diartikan POLA atau CETAKAN.



Dalam bahasa Arab, kebanyakan FI’IL berjumlah 3 HURUF.



‫ب‬ َ َ‫َكت‬



Menulis



َِ ‫ح َد‬ Memuji



‫َد َخ َل‬



Masuk



Maka, dari fi’il yang berjumlah 3 huruf ini kemudian dibuat pola:



‫فعل‬ Maksudnya, HURUF PERTAMA dari fi’il-fi’il yang 3 huruf disebut dengan istilah: FA FI’IL (



ُ‫فَاء‬



‫)الْ ِف ْعص ِصل‬, HURUF KEDUA disebut ‘AIN FI’IL (‫ي الْ ِف ْعص ِصل‬ ُ ْ ‫) َع‬, dan HURUF KETIGA disebut LAM FI’IL (‫)َلم الْ ِف ْع ِل‬. ُ ‫فعل‬



‫ل‬



‫ع‬



‫ف‬



‫فاء الفعل عي الفعل لم الفعل‬ Dari keterangan di atas, maka: •











‫ب‬ َ َ‫” َكت‬, FA FI’IL-nya adalah huruf “‫”ك‬, ‘AIN FI’IL-nya adalah huruf “‫”ت‬, dan LAM FI’IL-nya adalah huruf “‫”ب‬. Kemudian dikatakan bahwa fi’il “‫كتَب‬ َ َ ” berpola “‫”فَص َع َل‬. َِ ”, FA FI’IL-nya adalah huruf “‫”ح‬, ‘AIN FI’IL-nya adalah huruf “‫”م‬, dan LAM Fi’il “‫د‬ َ‫ح‬ َِ ” berpola “‫”فَعِل‬. FI’IL-nya adalah huruf “‫”د‬. Kemudian dikatakan bahwa fi’il “‫د‬ َ‫ح‬ َ Fi’il “‫خل‬ َ َ ‫” َد‬, FA FI’IL-nya adalah huruf “‫”د‬, ‘AIN FI’IL-nya adalah huruf “‫”خ‬, dan LAM FI’IL-nya adalah huruf “‫”ل‬. Kemudian dikatakan bahwa fi’il “‫خل‬ َ َ ‫ ” َد‬berpola “‫”فَص َع َل‬. Fi’il “



7



Seandainya dari fi’il yang tiga huruf ini kemudian diberi huruf-huruf tambahan, semisal:



‫أ ن ي‬



“ “ ,” “ ,” ”, dan “



‫”ت‬, sehingga menjadi “‫ب‬ ُ ُ‫ “يَ ْكت‬,”‫ب‬ ُ ُ‫ “نَ ْكت‬,”‫ب‬ ُ ُ‫”أَ ْكت‬, dan



huruf tambahan itu tidak dianggap.







‫ب‬ ُ ُ‫”تَ ْكت‬, maka



Maksudnya: Tetap dikatakan bahwa: • • • •



‫ب‬ ُ ُ‫( ”أَ ْكت‬Aku menulis) berpola “‫”أَفْصعُ ُل‬ “‫كتُب‬ ُ ْ َ‫( ”ن‬Kami menulis) berpola “‫”نَص ْفعُ ُل‬ “‫كتُب‬ ُ ْ َ‫( ”ي‬Dia menulis) berpola “‫”يَص ْفعُ ُل‬ “‫كتُب‬ ُ ْ َ‫( ”ت‬Kamu menulis) berpola “‫”تَص ْفعُ ُل‬ "



Sekarang, seandainya kita ingin mengubah fi’il “



‫ب‬ َ َ‫” َكت‬



‫ “ َم ْف َع ٌل‬,”‫” َم ْفعُ ْوٌل‬, dan “‫” ِم ْف َع ٌل‬, bagaimana caranya?



ِ َ‫ف‬ ‫اع ٌل‬



menjadi sebuah kata yang berpola: “,”



Caranya mudah! Kita tinggal memasukkan FA FI’IL, ‘AIN FI’IL, dan LAM FI’IL ke dalam pola yang hendak kita buat. SETELAH DIUBAH



POLA



SEBELUM DIUBAH



ِ ‫ب‬ ٌ ‫َكات‬ ‫ب‬ ٌ ‫َم ْكتُص ْو‬



ِ َ‫ف‬ ‫اع ٌل‬ ‫َم ْفعُ ْوٌل‬



‫ب‬ َ َ‫َكت‬



‫ب‬ ٌ َ‫َم ْكت‬ ِ ‫ب‬ ٌ َ‫م ْكت‬



‫َم ْف َع ٌل‬ ‫ِم ْف َع ٌل‬



‫ب‬ َ َ‫َكت‬ ‫ب‬ َ َ‫َكت‬ ‫ب‬ َ َ‫َكت‬



CATATAN: 1. Huruf FA FI’IL, ‘AIN FI’IL, dan LAM FI’IL dinamakan HURUF ASLI. Selain huruf asli dinamakan HURUF TAMBAHAN. 2. Harokat FA FI’IL, ‘AIN FI’IL, dan LAM FI’IL disesuaikan dengan harokat pola yang hendak dibentuk (Perhatikan kembali contoh-contoh di atas!).



8



BAB 3 FI’IL MUJARROD & FI’IL MAZID Ditinjau dari susunannya, fi’il dibagi menjadi 2: 1. FI’IL MUJARROD 2. FI’IL MAZID



(‫جّرُد‬ َ ‫الْ ُم‬



(‫الْ َم ِزيْ ُد‬



‫)اَلْ ِف ْع ُل‬



‫)اَلْ ِف ْع ُل‬



PENJELASAN: 1. FI’IL MUJARROD Fi’il yang semua huruf penyusunnya ASLI (tidak ada huruf tambahan). Yang dimaksud HURUF ASLI adalah HURUF FA FI’IL, ‘AIN FI’IL, dan LAM FI’IL. FI’IL MUJARROD terbagi menjadi 2:



(‫)اَلْ ِف ْع ُل الث َّلثِ ّي الْ ُم َجّرُد‬ ِ ِ (2) FI’IL RUBA’I MUJARROD (‫د‬ ُ‫)اَلْف ْع ُل الّربَاع ّي الْ ُم َجّر‬ (1) FI’IL TSULATSI MUJARROD



PENJELASAN: (1). FI’IL TSULATSI MUJARROD FI’IL MUJARROD yang hanya terdiri dari 3 HURUF. 1.



2.



‫فَص َع َل‬



‫فَعِ َل‬



‫َرقَ َد‬



‫فَصعُ َل‬



‫َخَر َج‬



Tidur



Menolong



Keluar



‫َعلِ َم‬



‫َِس َع‬



َِ ‫ح َد‬



Mengetahui 3.



‫صَر‬ َ َ‫ن‬



‫طَ ُهَر‬



Suci



Mendengar



Memuji



‫َكثُصَر‬



‫َك َُب‬



Banyak



9



Besar



(2). FI’IL RUBA’I MUJARROD FI’IL MUJARROD yang hanya terdiri dari 4 HURUF. Fi’il ini hanya ada 1 pola, yaitu:



‫فَص ْعلَ َل‬



‫َد ْحَر َج‬



‫بَص ْرَه َن‬



Menggulingkan



Memberi keterangan



‫تَص ْر َج َم‬



Menerjemahkan



-----oOo----2. FI’IL MAZID Fi’il yang pada huruf aslinya DIBERI HURUF TAMBAHAN 1, 2, atau 3 huruf tambahan. Huruf-huruf tambahan yang biasa masuk kepada fi’il diantaranya huruf: “



‫ س – ن – ت – ى‬- ‫“أ – ي – و‬



FI’IL MAZID terbagi menjadi 2:



(‫)اَلْ ِف ْع ُل الث َّلثِ ّي الْ َم ِزيْ ُد‬ ِ ‫)اَلْ ِفعل الّرب‬ (2) FI’IL RUBA’I MAZID (‫د‬ ُ ْ‫اع ّي الْ َم ِزي‬ َ ُْ (1) FI’IL TSULATSI MAZID



PENJELASAN: (1) FI’IL TSULATSI MAZID FI’IL MAZID yang HURUF ASLInya sebanyak 3 HURUF. Fi’il ini terbagi menjadi 3 kelompok: 1.1. Ditambah 1 huruf tambahan. Ada 3 pola: 1.



2.



‫أَفْص َع َل‬



‫أسلم‬



‫أحسن‬



‫أكرم‬



Masuk Islam



Berbuat baik



Memuliakan



‫َسافَصَر‬



‫اه َد‬ َ ‫َج‬



‫اع َل‬ َ َ‫ف‬



‫قَاتَ َل‬



Memerangi



Berpergian



10



bersungguh-sungguh



3.



‫فَص ّع َل‬



‫قطّع‬



‫قلّد‬



‫ق ّدر‬



Memotong-motong



Mengikat



Menentukan



1.2. Ditambah 2 huruf tambahan. Ada 5 pola: 1.



‫اِنْص َف َع َل‬



‫اِنْص َقطَ َع‬



Terputus 2.



‫اِفْصتَص َع َل‬



‫اِ ْعتَََب‬



Mengambil pelajaran 3.



‫تَص َف ّع َل‬



‫تدبّر‬



Merenungi 4.



‫اع َل‬ َ ‫تَص َف‬ ‫ث‬ َ ‫َتَ َاد‬ Mengobrol



5.



‫اِفْص َع ّل‬



‫احر‬ ّ



Bertambah merah



ِ ‫ب‬ َ َ‫انْص َقل‬



‫اِنْص َق َس َم‬



Tertukar



Terbagi



ِ ‫ف‬ َ ‫ا ْع ََت‬



‫اِ ْجتَ َم َع‬



Mengakui



Berkumpul



‫تمل‬ ّ



‫تعلّم‬



Berhias



Belajar



‫ف‬ َ ‫تَص َع َار‬



‫اه َل‬ َ ‫تَ َس‬



‫اصفر‬ ّ



‫اشعل‬ ّ



Berkenalan



Bertambah kuning



11



Lalai



Kusut



1.3. Ditambah 3 huruf tambahan. Ada 4 pola: 1.



‫اِ ْستَص ْف َع َل‬ ‫اِ ْستَ ْح َس َن‬



Menganggap baik



2.



3.



4.



‫اِفْص َع ْو َع َل‬



‫اِفْص َع ّو َل‬



ّ ‫اِفْص َع‬ ‫ال‬



‫اِ ْستَص ْع َج َل‬



Tergesa-gesa



ِ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ش‬ ‫و‬ ‫ش‬ ‫ع‬ َ َ ْ َ ْ



‫اِ ْستَص ْغ َفَر‬



Minta ampun



‫اِ ْغَرْوَر َق‬



Jadi banyak rumput



Berlinang air mata



‫اعلوط‬ ّ



‫اجلوذ‬ ّ



Bergantung di pundak



Berlalu dengan cepat



‫ازهار‬ ّ



‫اشعال‬ ّ



Tambah berbunga



Tambah kusut



(2) FI’IL RUBA’I MAZID Fi’il mazid yang HURUF ASLInya sebanyak 4 huruf. Fi’il jenis ini terbagi menjadi 2 kelompok. 2.1 Ditambah 1 huruf tambahan, ada 1 pola:



‫تَصبَ ْخ ََت‬



‫تَص َف ْعلَ َل‬



Berjalan dengan sombong



‫تَ َد ْحَر َج‬



Berguling



2.2. Ditambah 2 huruf tambahan, ada 2 pola: 1.



‫اِفْص َعلَ ّل‬



‫اقشعر‬ ّ



‫اسبطر‬ ّ



Berdiri bulu roma



Bersegera



12



2.



‫اِفْص َعْنصلَ َل‬



‫اِفْصَرنْص َق َع‬



‫اِ ْحَرْنَ َم‬



Menjauh



Berkumpul



CATATAN: 1. Ke-19 pola di atas adalah POLA DASAR dari FI’IL MADHI yang HARUS DIHAFAL, jika ingin menguasai ILMU SHARAF dengan baik. 2. Dari ke-19 pola FI’IL MADHI ini kemudian bisa diubah menjadi FI’IL MUDHORE, FI’IL AMER, FI’IL NAHYI, ISIM FA’IL, ISIM MAF’UL, dll.



13



BAB 4 FI’IL SHAHIH & FI’IL MU’TAL Ditinjau dari keadaan huruf-huruf penyusunnya, fi’il dibagi menjadi dua: 1. FI’IL SHAHIH (



‫ص ِحْي ُح‬ ّ ‫)اَلْ ِف ْع ُل ال‬



Fi’il yang pada HURUF ASLInya tidak terdapat HURUF ‘ILLAT (



‫و‬



‫ي‬



ُ‫)اَلْعِلّة‬. HURUF ‘ILLAT



adalah huruf: ALIF (‫)ا‬, WAWU ( ), dan YA ( ).



‫َِس َع‬



‫صَر‬ َ َ‫ن‬



Menolong 2. FI’IL MU’TAL (



‫ب‬ َ َ‫َكت‬



Mendengar



Menulis



‫)اَلْ ِف ْع ُل الْ ُم ْعتَ ّل‬



Fi’il yang pada huruf aslinya terdapat huruf ‘illat.



‫َر ِض َي‬



‫َوقَى‬



Menjaga



‫ال‬ َ َ‫ق‬



Meridhoi



Berkata



CATATAN: 1. Yang dimaksud HURUF ASLI adalah huruf FA FI’IL, ‘AIN FI’IL, dan LAM FI’IL yang terdapat pada sebuah fi’il. Selain huruf asli dinamakan HURUF TAMBAHAN. FI’IL MADHI



‫اِ ْستَص ْغ َفَر‬ ‫َسلَ َم‬ ْ‫أ‬



POLA



‫اِ ْستَص ْف َع َل‬ ‫أَفْص َع َل‬



HURUF ASLI



HURUF TAMBAHAN



‫غفر‬



‫است‬



‫سلم‬



‫أ‬



2. Jadi, jika ada fi’il yang mendapat HURUF TAMBAHAN berupa HURUF ‘ILLAT, namun pada huruf aslinya tidak terdapat huruf ‘illat, maka tidak dinamakan fi’il mu’tal. Tetap dinamakan fi’il shohih. Misalnya, fi’il “



‫”اِ ْس ص صتَص ْغ َفَر‬



huruf tambahannya adalah huruf ALIF dll. Namun, tetap



dinamakan fi’il shohih karena pada huruf aslinya tidak terdapat huruf ‘illat.



14



BAB 5 FI’IL SHAHIH FI’IL SHAHIH ada 3 MACAM: 1. MAHMUZ (



‫)اَلْ َم ْه ُم ْوُز‬



FI’IL SHAHIH yang pada salah satu huruf asli penyusunnya terdapat huruf HAMZAH.



َ‫قَصَرأ‬



Membaca 2. MUDHO’AF (



‫َسأ ََل‬



Bertanya



‫أَ َك َل‬



Makan



‫ف‬ َ ‫)اَلْ ُم‬ ُ ‫ض ّع‬



FI’IL SHAHIH yang pada huruf kedua dan ketiganya sama.



3. SALIM (



‫ص‬ ّ َ‫ق‬



‫ض‬ ّ ‫َع‬



Bercerita



Menggigit



‫َرّد‬



Menolak



ِ ‫)اَلس‬ ‫ال‬ ُ ّ



FI’IL SHAHIH yang selain FI’IL MAHMUZ dan FI’IL MUDHO’AF.



‫فَ ِه َم‬



‫س‬ َ ‫َد َر‬



‫َعلِ َم‬



Memahami Mempelajari Mengetahui



15



BAB 6 FI’IL MU’TAL FI’IL MU’TAL ada 5 MACAM: 1. MITSAL (



‫ال‬ ُ َ‫)اَلْ ِمث‬



Yaitu FI’IL MU’TAL yang berhuruf illat pada FA FI’ILNYA.



‫ف‬ َ َ‫َوق‬



Berhenti 2. AJWAF (



‫َو َع َد‬



Berjanji



‫ب‬ َ َ‫َوث‬



Melompat



‫ف‬ ُ ‫َج َو‬ ْ ‫)اَْل‬



Yaitu FI’IL MU’TAL yang berhuruf illat pada ‘AIN FI’ILNYA.



‫طَ َار‬



Terbang 3. NAQISH (



‫َدا َن‬ Menghutangi



‫اع‬ َ َ‫ب‬



Menjual



ِ‫)اَلنّاق‬ ‫ص‬ ُ



Yaitu FI’IL MU’TAL yang berhuruf illat pada LAM FI’ILNYA.



‫َد َرى‬



Mengetahui 4. LAFIF MAFRUQ (



‫بَ َكى‬



Menangis



‫َرَمى‬



Melempar



ِ ‫ف الْ َم ْف ُرْو ُق‬ ُ ‫)اَللّفْي‬



Yaitu FI’IL MU’TAL yang berhuruf illat pada FA & LAM FI’ILNYA.



‫َوذَى‬



Mencakar 5. LAFIF MAQRUN (



‫َو َشى‬



Melukis



‫َوقَى‬



Menjaga



ِ ‫ف الْ َم ْقُرْو ُن‬ ُ ‫)اَللّفْي‬



Yaitu FI’IL MU’TAL yang berhuruf illat pada ‘AIN & LAM FI’ILNYA.



‫َك َوى‬



Menyetrika



‫َش َوى‬



‫َرَوى‬



Memanggang Meriwayatkan



16



BAB 7 FI’IL LAZIM & FI’IL MUTA’ADDI Ditinjau dari OBJEKnya, fi’il terbagi menjadi dua:



ّ ‫)اَلْ ِف ْعل‬ ‫الل ِزُم‬ ُ (2). FI’IL MUTA’ADDI (‫)اَلْ ِف ْعل الْمتَصعدّي‬ َُ ُ (1). FI’IL LAZIM (



PENJELASAN: 1. FI’IL LAZIM Fi’il yang tidak membutuhkan objek. CONTOH DALAM KALIMAT



FI’IL LAZIM



‫نَ َام ُمَ ّم ٌد‬



‫نَ َام‬



‫س َزيْ ٌد‬ َ َ‫َجل‬



‫س‬ َ َ‫َجل‬



Muhammad tidur



Zaid duduk 2. FI’IL MUTA’ADDI Fi’il yang membutuhkan objek. CONTOH DALAM KALIMAT



FI’IL MUTA’ADDI



‫ب َزيْ ُد َك ْلبًا‬ َ َ ‫ضَر‬



‫ب‬ َ َ ‫ضَر‬



ً‫ضة‬ َ ‫قَصتَ َل َح َس ٌن بَصعُ ْو‬



‫قَصتَ َل‬



Zaid memukul anjing



Hasan membunuh nyamuk



PENJELASAN: 1. Fi’il Lazim & Fi’il Muta’addi bisa dikenali dengan mencari tahu artinya di kamus, dan dengan banyak menelaah. 2. Mengenal Fi’il Muta’addi akan sangat membantu dalam mendeteksi keberadaan objek (maf’ul bih) dalam sebuah kalimat.



17



BAGIAN 1 SEPUTAR PERUBAHAN FI’IL



18



19



BAB 1 MENGENAL 19 POLA INTI FI’IL MADHI FI’IL MADHI adalah SUMBER pembentukan kata. Dari FI’IL MADHI nanti bisa diubah menjadi berbagai bentuk FI’IL & ISIM. Ada 19 POLA INTI fi’il madhi yang harus dihafal sebelum kita belajar tashrifan (mengubah kata). FI’IL MADHI DITINJAU DARI WAZAN CONTOH SUSUNAN KATANYA



MUJARROD (Hanya terdiri dari HURUF ASLI)



TSULATSI (3 HURUF ASLI)



RUBA’I (4 HURUF ASLI)



TAMBAH 1 HURUF



‫فَص َع َل‬ ‫فَعِ َل‬



‫ َخَر َج‬،‫صَر‬ َ َ‫ن‬ ‫ َعلِ َم‬،‫َِس َع‬



‫فَص ْعلَ َل‬



‫ بَصْرَه َن‬،‫تَصْر َج َم‬



‫أَفْص َع َل‬ ‫فَص ّع َل‬



‫َسلَ َم‬ ْ ‫ أ‬،‫أَ ْكَرَم‬ ‫ قَطّ َع‬،‫ّر‬ َ ‫قَد‬



‫فَصعُ َل‬



‫اع َل‬ َ َ‫ف‬ ‫اِفْصتَص َع َل‬



TAMBAH 2 HURUF MAZID (Terdiri dari HURUF ASLI + TAMBAHAN)



TSULATSI (3 HURUF ASLI)



‫اع َل‬ َ ‫تَص َف‬ ‫اِفْص َع ّل‬



TAMBAH 3 HURUF



TAMBAH 1 HURUF RUBA’I (4 HURUF ASLI)



‫اِنْص َف َع َل‬ ‫تَص َف ّع َل‬



TAMBAH 2 HURUF



20



‫ طَ ُهَر‬،‫َك َُب‬



‫ َسافَصَر‬،‫قَاتَ َل‬ ‫ اِ ْعتَََب‬،‫اِ ْجتَ َم َع‬



ِ ِ ‫ب‬ َ َ‫ انْص َقل‬،‫انْص َق َس َم‬ ‫ تَ َدبصَّر‬،‫َتَ ّم َل‬



‫اِ ْستَص ْف َع َل‬ ‫اِفْص َع ْو َع َل‬



‫ث‬ َ ‫ َتَ َاد‬،‫اه َل‬ َ ‫تَ َس‬ ‫ اِ ْحَّر‬،‫اِ ْش َع ّل‬ ‫ اِ ْستَص ْع َج َل‬،‫اِ ْستَص ْغ َفَر‬ ِ ِ ‫ب‬ َ ‫ ا ْع َش ْو َش‬،‫ا ْغَرْوَر َق‬



‫تَص َف ْعلَ َل‬ ‫اِفْص َعْنصلَ َل‬ ‫اِفْص َعلَ ّل‬



‫ تَصبَ ْخ ََت‬،‫تَ َد ْحَر َج‬ ‫ اِفْصَرنْص َق َع‬،‫اِ ْحَرْنَ َم‬ ‫ اِقْ َش َعّر‬،‫اِ ْسبَطَّر‬



‫اِفْص َع ّوَل‬ ّ ‫اِفْص َع‬ ‫ال‬



‫ اِ ْعلَ ّو َط‬،َ‫اِ ْجلَ ّوذ‬ ّ ‫اِ ْش َع‬ ‫ اِْزَها ّر‬،‫ال‬



BAB 2 PEMBENTUKAN FI’IL MUDHORE 1. Pengertian Fi’il Mudhore (



ِ َ ‫)اَلْف ْع ُل الْ ُم‬ ُ‫ضا ِرع‬



Fi’il Mudhore adalah kata kerja untuk waktu sekarang/akan datang (sedang/akan-).



‫ب‬ ُ ُ‫يَ ْكت‬



Sedang/akan menulis



ِ‫َيل‬ ‫س‬ ُ ْ



Sedang/akan duduk



‫يَص ْعلَ ُم‬



Sedang/akan mengetahui



2. Pembentukan Fi’il Mudhore FI’IL MUDHORE di bentuk dari FI’IL MADHI dengan ketentuan sebagai berikut: A. Yang BERASAL dari FI’IL TSULATSI MUJARROD 1. Perubahan dari FI’IL MADHI menjadi FI’IL MUDHORE pada FI’IL TSULATSI MUJARROD ada 6 POLA. [PERHATIKAN harokat ‘AIN FI’IL pada FI’IL MUDHORENYA] FI’IL MUDHORE



FI’IL MADHI



‫يَص ْفعُ ُل‬ ‫يَص ْف َع ُل‬



‫فَص َع َل‬



‫يَص ْفعِ ُل‬ ‫يَص ْف َع ُل‬



‫فَعِ َل‬



‫يَص ْفعِ ُل‬ ‫يَص ْفعُ ُل‬



‫فَصعُ َل‬



2. Untuk mengetahui HAROKAT ‘AIN FI’IL dari FI’IL MUDHOREnya, kita HARUS MELIHAT KAMUS (SEBAB ada beberapa kemungkinan, bisa FATHAH, KASROH, atau DHOMAH). Adapun HAROKAT selain ‘AIN FI’IL sama seperti pola intinya (Lihat di atas). Misalnya kita ingin mengubah fi’il “



‫ب‬ َ َ‫” َكت‬



‫ب‬ ُ َ‫يَ ْكت‬



menjadi FI’IL MUDHORE, maka ada 3 kemungkinan:



ِ ‫ب‬ ُ ‫يَ ْكت‬



‫ب‬ ُ ُ‫يَ ْكت‬



Untuk mengetahui HAROKAT ‘AIN FI’IL YANG BENAR, maka kita harus melihat kamus. 21



B. Yang berasal dari SELAIN FI’IL TSULATSI MUJARROD. Untuk membuat FI’IL MUDHORE dari SELAIN FI’IL TSULATSI MUJARROD, maka kita HARUS MENGHAFAL POLA DASARnya. CONTOH



‫يُ ْسلِ ُم‬ ‫ّر‬ َ ‫يصُ َقد‬



‫ف‬ ُ ‫يَص ْع َِت‬ ‫يَصتَص َعلّ ُم‬ ‫يَ ْستَص ْغ ِف ُر‬



POLA DASAR



‫يصُ ْفعِ ُل‬ ‫يصُ َف ّع ُل‬



‫َسلَ َم‬ ْ‫أ‬ ‫ّر‬ َ ‫قَد‬



ِ ‫ف‬ َ ‫ا ْع ََت‬ ‫تَص َعلّ َم‬ ‫اِ ْستَص ْغ َفَر‬



‫يَص ْفتَعِ ُل‬ ‫يَصتَص َف ّع ُل‬



‫يَ ْستَص ْفعِ ُل‬



22



‫أَفْص َع َل‬ ‫فَص ّع َل‬ ‫اِفْصتَص َع َل‬ ‫تَص َف ّع َل‬



‫اِ ْستَص ْف َع َل‬



BAB 3 PEMBENTUKAN FI’IL AMER 1. Pengertian Fi’il Amer (



‫)فِ ْع ُل ْال َْم ِر‬



Fi’il Amer adalah kata kerja perintah.



ِ ِ ‫س‬ ْ ‫ا ْجل‬



‫ب‬ ْ ُ‫اُ ْكت‬



Tulislah!



‫اِ ْعلَ ْم‬



Duduklah!



Ketahuilah!



2. Pembentukan Fi’il Amer FI’IL AMER dibentuk dengan 3 LANGKAH berikut: (1). Ambil Fi’il Mudhorenya. (2). Buang HURUF MUDHORO’AH-nya. (3). Sukunkan huruf Akhirnya. ARTI Belajarlah! Ajarkanlah!



3



2



1



‫تَص َعلّ ْم‬ ‫َعلّ ْم‬



‫تَص َعلّ ُم‬ ‫َعلّ ُم‬



‫يَصتَص َعلّ ُم‬ ‫يصُ َعلّ ُم‬



(4). Jika Fi’il Amer tidak bisa dibaca kerena HAROKAT FA FI’ILNYA SUKUN, maka tambahkan HURUF ALIF di awalnya dengan harokat sbb: A. UNTUK FI’IL TSULATSI MUJARROD



ُ‫ا‬



>>> DHOMMAH ( ) Jika berasal dari FI’IL MUDHORE yang ‘AIN Fi’ilnya berharokat DHOMMAH. 4



3



2



1



‫ت‬ ْ ‫اُ ْس ُك‬



‫ت‬ ْ ‫ْس ُك‬



‫ت‬ ُ ‫ْس ُك‬ ‫س‬ ُ ‫ْد ُر‬



‫ت‬ ُ ‫يَ ْس ُك‬ ‫س‬ ُ ‫يَ ْد ُر‬



‫س‬ ْ ‫اُْد ُر‬ ‫ص ْر‬ ُ ْ‫اُن‬



‫س‬ ْ ‫ْد ُر‬ ‫ص ْر‬ ُ ْ‫ن‬



‫ص ُر‬ ُ ْ‫ن‬



23



‫ص ُر‬ ُ ‫يَصْن‬



ِ‫ا‬



>>> KASROH ( ) Jika berasal dari FI’IL MUDHORE yang ‘AIN Fi’ilnya berharokat FATHAH atau KASROH. 4



ِ‫اِجل‬ ‫س‬ ْ ْ ‫اِفْصتَ ْح‬



3



2



ِ‫جل‬ ‫س‬ ْ ْ ‫فْصتَ ْح‬



ِ‫جل‬ ‫س‬ ُ ْ ‫فْصتَ ُح‬



1



ِ‫َيل‬ ‫س‬ ُ ْ ‫يَص ْفتَ ُح‬



B. UNTUK FI’IL SELAIN TSULATSI MUJARROD



‫أ‬



>>>FATHAH ( ) Jika berasal dari fi’il mudhore yang terbentuk dari FI’IL MADHI yang berpola “ 4



3



2



1



‫أ َْد ِخ ْل‬ ‫َخر ِْج‬ ْ‫أ‬



‫ْد ِخ ْل‬ ‫ْخر ِْج‬



‫ْد ِخ ُل‬ ‫ِج‬ ُ ‫ْخر‬



‫يُ ْد ِخ ُل‬ ‫ِج‬ ُ ‫ُيْر‬



‫”أَفْص َع َل‬



CATATAN:



َ‫أ‬



َ‫ا‬



KHUSUS untuk fi’il POLA ini diberi tambahan HAMZAH ( ), BUKAN ALIF ( )



ِ‫ا‬



>>>KASROH ( ) Jika berasal dari fi’il mudhore yang terbuat dari fi’il madhi SELAIN berpola “ 4



‫اِ ْستَ ِم ْع‬ ‫اِ ْستَص ْغ ِف ْر‬



3



2



1



‫ْستَ ِم ْع‬ ‫ْستَص ْغ ِف ْر‬



‫ْستَ ِم ُع‬ ‫ْستَص ْغ ِف ُر‬



‫يَ ْستَ ِم ُع‬ ‫يَ ْستَص ْغ ِف ُر‬



24



‫”أَفْص َع َل‬



:



BAB 4 PEMBENTUKAN FI’IL NAHYI 1. Pengertian Fi’il Nahyi (



‫)فِ ْع ُل النّه ِي‬



Fi’il Nahyi adalah bentuk kata kerja larangan.



ِ ‫س‬ ْ ‫َل َْتل‬



‫ب‬ ْ ُ‫َل تَ ْكت‬



‫َل تَ ْس َم ْع‬



Jangan kamu duduk! Jangan kamu tulis! Jangan kamu dengar! 2. Pembentukan Fi’il Nahyi FI’IL NAHYI dibentuk dengan 4 LANGKAH berikut: (1). Ambil Fi’il Mudhorenya. (2). Ubah HURUF MUDHORO’AH-nya dengan huruf TA (



‫)ت‬



‫َل‬



(3). Tambahkan huruf “ ” (Arti: JANGAN) di awalnya. (4). Sukunkan huruf akhirnya. ARTI Jangan kamu belajar! Jangan kamu pergi



4



3



2



1



‫َل تَصتَص َعلّ ْم‬ ‫ب‬ ْ ‫َل تَ ْذ َه‬



‫َل تَصتَص َعلّ ُم‬ ‫ب‬ ُ ‫َل تَ ْذ َه‬



‫تَصتَص َعلّ ُم‬ ‫ب‬ ُ ‫تَ ْذ َه‬



‫يَصتَص َعلّ ُم‬ ‫ب‬ ُ ‫يَ ْذ َه‬



25



BAB 5 TASHRIF FI’IL BERDASARKAN PELAKU Fi’il madhi, fi’il mudhore, fi’il amer, dan fi’il nahyi bisa diubah berdasarkan pelakunya.



‫الفاعل‬



‫فعل النهي‬



‫فعل المر‬



1 ORANG KE-3 LAKI-LAKI



2 2> 1



ORANG KE-3 WANITA



2 2> 1



ORANG KE-2 LAKI-LAKI



2 2> 1



ORANG KE-2 WANITA



2 2>



ORANG KE-1 LAKI/WNT



‫َل تَص ْفعُ ْل‬ ‫َل تَص ْفعُ َل‬



‫َل تَص ْفعُلُ ْوا‬ ‫َل تَص ْفعُلِ ْي‬ ‫َل تَص ْفعُ َل‬ ‫َل تَص ْفعُ ْل َن‬



‫اُفْصعُ ْل‬ ‫اُفْصعُ َل‬ ‫اُفْصعُلُ ْوا‬ ‫اُفْصعُلِ ْي‬ ‫اُفْصعُ َل‬ ‫اُفْصعُ ْل َن‬



1



‫الفعل الاضي الفعل الضارع‬ ‫يَص ْفعُ ُل‬ ‫يَص ْفعُ َل ِن‬ ‫يَص ْفعُلُ ْو َن‬ ‫تَص ْفعُ ُل‬ ‫تَص ْفعُ َل ِن‬ ‫يَص ْفعُ ْل َن‬ ‫تَص ْفعُ ُل‬ ‫تَص ْفعُ َل ِن‬ ‫تَص ْفعُلُ ْو َن‬ ِ ‫ي‬ َ ْ ‫تَص ْفعُل‬ ‫تَص ْفعُ َل ِن‬ ‫تَص ْفعُ ْل َن‬ ‫أَفْصعُ ُل‬ ‫نَص ْفعُ ُل‬



1>



‫فَص َع َل‬ ‫فَص َع َل‬ ‫فَص َعلُ ْوا‬



‫ت‬ ْ َ‫فَص َعل‬ ‫فَص َعلَتَا‬



‫فَص َع ْل َن‬ ‫ت‬ َ ‫فَص َع ْل‬ ‫فَص َع ْلتُ َما‬ ‫فَص َع ْلتُ ْم‬ ِ ‫فَصع ْل‬ ‫ت‬ َ ‫فَص َع ْلتُ َما‬ ‫ت‬ ّ ُ ‫فَص َع ْل‬ ‫ت‬ ُ ‫فَص َع ْل‬ ‫فَص َع ْلنَا‬



CATATAN: Tashrif fi’il berdasarkan pelaku ini biasanya saya istilahkan dengan TASHRIF VERTIKAL. Dalam kitab Sharaf pada umumnya, tashrif ini disebut TASHRIF LUGHOWI.



26



‫‪CONTOH CARA MENTASHRIF‬‬



‫الفعل الاضي الفعل الضارع‬ ‫س‬ ‫َد َر َ‬ ‫َد َر َسا‬ ‫َد َر ُس ْوا‬



‫ت‬ ‫َد َر َس ْ‬ ‫َد َر َستَا‬ ‫َد َر ْس َن‬ ‫ت‬ ‫َد َر ْس َ‬



‫َد َر ْستُ َما‬ ‫َد َر ْستُ ْم‬ ‫درس ِ‬ ‫ت‬ ‫ََ ْ‬ ‫َد َر ْستُ َما‬ ‫ت‬ ‫َد َر ْس ُ ّ‬ ‫ت‬ ‫َد َر ْس ُ‬ ‫َد َر ْسنَا‬



‫س‬ ‫يَ ْد ُر ُ‬ ‫ي ْدرس ِ‬ ‫ان‬ ‫َ َُ‬ ‫يَ ْد ُر ُس ْو َن‬ ‫س‬ ‫تَ ْد ُر ُ‬ ‫تَ ْدرس ِ‬ ‫ان‬ ‫َُ‬ ‫يَ ْد ُر ْس َن‬ ‫س‬ ‫تَ ْد ُر ُ‬ ‫تَ ْدرس ِ‬ ‫ان‬ ‫َُ‬ ‫تَ ْد ُر ُس ْو َن‬ ‫ِ‬ ‫ي‬ ‫تَ ْد ُرس ْ َ‬ ‫تَ ْدرس ِ‬ ‫ان‬ ‫َُ‬ ‫تَ ْد ُر ْس َن‬ ‫س‬ ‫أ َْد ُر ُ‬



‫فعل المر‬



‫الفاعل‬



‫فعل النهي‬ ‫‪1‬‬ ‫‪2‬‬



‫‪ORANG‬‬ ‫‪KE-3‬‬ ‫‪LAKI-LAKI‬‬



‫>‪2‬‬ ‫‪1‬‬ ‫‪2‬‬



‫‪ORANG‬‬ ‫‪KE-3‬‬ ‫‪WANITA‬‬



‫>‪2‬‬



‫س‬ ‫اُْد ُر ْ‬ ‫اُْد ُر َسا‬ ‫اُْد ُر ُس ْوا‬ ‫اُْد ُرِس ْي‬ ‫اُْد ُر َسا‬ ‫اُْد ُر ْس َن‬



‫س‬ ‫َل تَ ْد ُر ْ‬ ‫َل تَ ْد ُر َسا‬



‫َل تَ ْد ُر ُس ْوا‬ ‫َل تَ ْد ُرِس ْي‬ ‫َل تَ ْد ُر َسا‬ ‫َل تَ ْد ُر ْس َن‬



‫‪1‬‬ ‫‪2‬‬ ‫>‪2‬‬ ‫‪1‬‬ ‫‪2‬‬



‫>‪1‬‬



‫‪27‬‬



‫‪ORANG‬‬ ‫‪KE-2‬‬ ‫‪WANITA‬‬



‫>‪2‬‬ ‫‪1‬‬



‫س‬ ‫نَ ْد ُر ُ‬



‫‪ORANG‬‬ ‫‪KE-2‬‬ ‫‪LAKI-LAKI‬‬



‫‪ORANG‬‬ ‫‪KE-1‬‬ ‫‪LAKI/WNT‬‬



BAB 6 FI’IL MA’LUM & FI’IL MAJHUL Ditinjau dari keberadaan PELAKUnya, fi’il terbagi menjadi dua:



‫)اَلْ ِف ْع ُل الْ َم ْعلُ ْوُم‬ (2). FI’IL MAJHUL (‫ل‬ ُ ‫)اَلْ ِف ْع ُل الْ َم ْج ُه ْو‬ (1). FI’IL MA’LUM (



PENJELASAN: 1. FI’IL MA’LUM Fi’il yang disebutkan/diketahui pelakunya. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah KATA KERJA AKTIF (me-).



‫قَطَ َع َعلِ ّي ُخْبصًزا‬ ‫ب َزيْ ٌد لَبَصنًا‬ ُ ‫يَ ْشَر‬



Ali telah memotong roti Zaid sedang minum susu



2. FI’IL MAJHUL Fi’il yang tidak disebutkan/diketahui pelakunya. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah KATA KERJA FASIF (di-).



‫قُ ِط َع ُخْبصٌز‬ ‫ب‬ ٌ َ َ‫ب ل‬ ُ ‫يُ ْشَر‬



Roti telah dipotong Susu sedang diminum



>>> CARA MEMBUAT FI’IL MAJHUL A. Pada FI’IL MADHI DIKASROH huruf sebelum huruf terkahir dan DIDHOMMAH semua huruf sebelumnya (sebelum huruf yang harokatnya diubah menjadi kasroh) yang berharokat (selain sukun). ARTI Telah dipotong Telah dikeluarkan Telah dipelajari Telah diminta ampuni



FI’IL MADHI MAJHUL FI’IL MADHI MA’LUM



‫قُ ِط َع‬ ‫ِج‬ ْ‫أ‬ َ ‫ُخر‬



‫تُصعُلّ َم‬ ‫اُ ْستُص ْغ ِفَر‬ 28



‫قَطَ َع‬ ‫َخَر َج‬ ْ‫أ‬



‫تَص َعلّ َم‬ ‫اِ ْستَص ْغ َفَر‬



B. Pada FI’IL MUDHORE DIDHOMMAH huruf mudhoro’ahnya dan DIFATHAH semua huruf sebelum huruf terakhir (yang berharokat selain sukun) ARTI Sedang dipotong Sedang dikeluarkan Sedang dipelajari Sedang diminta ampuni



FI’IL MUDHORE MAJHUL FI’IL MUDHORE MA’LUM



‫يصُ ْقطَ ُع‬ ‫ُيَْر ُج‬



‫يصُتَص َعلّ ُم‬ ‫يُ ْستَص ْغ َف ُر‬



29



‫يَص ْقطَ ُع‬ ‫ِج‬ ُ ‫ُيْر‬



‫يَصتَص َعلّ ُم‬ ‫يَ ْستَص ْغ ِف ُر‬



‫‪RINGKASAN POLA FI’IL MA’LUM & MAJHUL‬‬



‫الفعل الضارع‬



‫الفعل الاضي‬ ‫العلوم‬



‫الهول‬



‫العلوم‬



‫الهول‬



‫فَص َع َل‬ ‫فَص َع َل‬



‫فُعِ َل‬ ‫فُعِ َل‬



‫يَص ْفعُ ُل‬ ‫يَص ْف َع ُل‬



‫يصُ ْف َع ُل‬ ‫يصُ ْف َع ُل‬



‫فَعِ َل‬ ‫فَصعُ َل‬



‫فُعِ َل‬ ‫فُعِ َل‬ ‫فُص ْعلِ َل‬ ‫فُص ّع َل‬



‫يَص ْفعِ ُل‬ ‫يَص ْفعُ ُل‬ ‫يصُ َف ْعلِ ُل‬ ‫يصُ َف ّع ُل‬



‫يصُ ْف َع ُل‬ ‫يصُ ْف َع ُل‬



‫فَص َع َل‬ ‫فَعِ َل‬



‫فَص ْعلَ َل‬ ‫فَص ّع َل‬



‫اع َل‬ ‫فَ َ‬ ‫أَفْص َع َل‬



‫تَص َف ّع َل‬ ‫اع َل‬ ‫تَص َف َ‬ ‫اِفْصتَص َع َل‬ ‫اِنْص َف َع َل‬ ‫اِفْص َع ّل‬ ‫اِ ْستَص ْف َع َل‬



‫يَص ْفعِ ُل‬ ‫يَص ْف َع ُل‬



‫فُعِ َل‬ ‫فُعِ َل‬



‫يص َف ِ‬ ‫اع ُل‬ ‫ُ‬ ‫يصُ ْفعِ ُل‬



‫فُص ْو ِع َل‬ ‫أُفْعِ َل‬



‫يصُ ْف َع ُل‬ ‫يصُ ْف َع ُل‬



‫يصُ َف ْعلَ ُل‬ ‫يصُ َف ّع ُل‬



‫اع ُل‬ ‫يصُ َف َ‬ ‫يصُ ْف َع ُل‬



‫تُص ُف ّع َل‬ ‫تُص ُف ْو ِع َل‬



‫يَصتَص َف ّع ُل‬ ‫اع ُل‬ ‫يَصتَص َف َ‬



‫يصُتَص َف ّع ُل‬ ‫اع ُل‬ ‫يصُتَص َف َ‬



‫اُفْصعُ ّل‬ ‫اُ ْستُص ْفعِ َل‬



‫يَص ْف َع ّل‬ ‫يَ ْستَص ْفعِ ُل‬



‫يصُ ْف َع ّل‬



‫اُفْصتُعِ َل‬ ‫اُنْص ُفعِ َل‬



‫يَص ْفتَعِ ُل‬ ‫يَصْنص َفعِ ُل‬



‫‪30‬‬



‫يصُ ْفتَص َع ُل‬ ‫يصُْنص َف َع ُل‬



‫يُ ْستَص ْف َع ُل‬



‫اِفْص َع ْو َع َل‬ ‫اِفْص َع ّو َل‬ ‫اِفْص َع ّ‬ ‫ال‬ ‫تَص َف ْعلَ َل‬ ‫اِفْص َعْنصلَ َل‬ ‫اِفْص َعلَ ّل‬



‫اُفْصعُ ْو ِع َل‬ ‫اُفْصعُ ّو َل‬ ‫اُفْصعُ ْوّل‬ ‫تُص ُف ْعلِ َل‬ ‫اُفْصعُْنلِ َل‬ ‫اُفْصعُلِ ّل‬



‫يَص ْف َع ْو ِع ُل‬ ‫يَص ْف َع ّو ُل‬



‫يصُ ْف َع ْو َع ُل‬ ‫يصُ ْف َع ّو ُل‬



‫يَصتَص َف ْعلَ ُل‬ ‫يَص ْف َعْنلِ ُل‬ ‫يَص ْف َعلِ ّل‬



‫يصُتَص َف ْعلَ ُل‬ ‫يصُ ْف َعْنصلَ ُل‬



‫يَص ْف َع ّ‬ ‫ال‬



‫‪31‬‬



‫يصُ ْف َع ّ‬ ‫ال‬



‫يصُ ْف َعلَ ّل‬



BAGIAN 2 SEPUTAR PERUBAHAN ISIM & PEMBAHASAN LAINNYA



32



33



BAB 1 PEMBENTUKAN MASHDAR 1. Pengertian Masdhar (



‫ص َد ُر‬ ْ ‫)اَلْ َم‬



Masdhar adalah isim yang terletak pada urutan ke-3 dalam TASHRIF INTI MENDATAR. TASHRIF INTI MENDATAR adalah PERUBAHAN (TASHRIF) dari FI’IL MADHI hingga menjadi ISIM ALAT. Akan datang perinciannya nanti. 2. Cara Membuat Mashdar Mashdar dibuat dari Fi’il madhi dengan ketentuan sebagai berikut: A. Dari Fi’il Madhi TSULATSI MUJARROD Untuk mengetahui mashdar dari FI’IL MADHI TSULATSI MUJARROD, kita harus melihat kamus. Sebab tidak ada pola khusus pada mashdar yang berasal dari fi’il madhi tsulatsi mujarrod. Adapun digunakan pola (



‫ )فَص ْع ًل‬pada TASHRIF INTI hanyalah



untuk memudahkan dalam proses



menghapal TASHRIF INTI.



Contoh mashdar yang berasal dari fi’il tsulatsi mujarrod: MASHDAR FI’IL MADHI



‫ض ْربًا‬ َ ‫غُ ْس ًل‬



‫ب‬ َ َ ‫ضَر‬ ‫َغ َس َل‬



‫غُ ْفَرانًا‬



‫َغ َفَر‬ ‫س‬ َ َ‫َجل‬



‫ُجلُ ْو ًسا‬ ‫َه َل ًكا‬



‫ك‬ َ َ‫َهل‬



B. Dari SELAIN Fi’il Madhi Tsulatsi Mujarrod Cara membuat Mashdar dari SELAIN fi’il tsulatsi mujarrod adalah dengan mengikuti pola yang telah TERTENTU. MASHDAR



FI’IL MADHI



‫إِ ْس َل ًما‬ ‫تَص ْعلِْي ًما‬



‫َسلَ َم‬ ْ‫أ‬ ‫َعلّ َم‬



POLA MASHDAR POLA DASAR



‫إِفْص َع ًال‬ ‫تَص ْفعِْي ًل‬ 34



‫أَفْص َع َل‬ ‫فَص ّع َل‬



‫اِ ْعِ َتافًا‬ ‫تَص َعلّ ًما‬



‫اِ ْستِ ْغ َف ًارا‬



ِ ‫ف‬ َ ‫ا ْع ََت‬ ‫تَص َعلّ َم‬ ‫اِ ْستَص ْغ َفَر‬



‫اِفْتِ َع ًال‬



‫تَص َف ّع ًل‬ ‫اِ ْستِ ْف َع ًال‬



‫اِفْصتَص َع َل‬ ‫تَص َف ّع َل‬



‫اِ ْستَص ْف َع َل‬



3. Penulisan Mashdar Dalam tashrif, Mashdar dituliskan dalam keadaan berharokat FATHAH. Berbeda dengan isim-isim lain yang berharokat DHOMMAH. Namun dalam kalimat, harokat mashdar bisa berubah-rubah sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat (Pembahasan kedudukan isim dalam kalimat terdapat dalam ilmu Nahwu) CONTOH



ARTI



KEDUDUKAN



ِ ‫جاء نَصر‬ ‫ال‬ ُْ َ َ



Telah datang PERTOLONGAN Allah



FA’IL



Aku mencintai PERTOLONGAN Allah



MAF’UL BIH



ِ ‫ب نَصر‬ ِ ‫ال‬ َْ ّ ‫أُح‬



4. Menerjemahkan Mashdar (1). Mashdar kadang diartikan dengan kata benda ABSTRAK (Ada namun tidak kelihatan wujudnya). Oleh karena itu cara menerjemahkannya ialah dengan mengubah dari KATA KERJA menjadi KATA BENDA yang bersifat abstrak. KATA KERJA



KATA BENDA ABSTRAK



Membunuh



Pembunuhan



Menolong



Pertolongan



Mengampuni



Pengampunan



(2). Ada juga yang mengartikan mashdar dengan KATA KERJA YANG DIBENDAKAN. Jadi, dalam menerjemahkan, mashdar tetap memiliki makna sama dengan kata kerja. Hanya saja mashdar berbentuk isim, bukan fi’il. Sehingga mashdar harus diperlakukan sebagaimana halnya sebuah isim, diantaranya: bisa menerima tanwin, bisa diawali alif-lam, dll. Oleh karena itu, untuk menerjemahkan mashdar disesuaikan dengan konteks kalimatnya.



ِ ‫إِ َذا جاء نَصر‬ ‫ال َوالْ َفْت ُح‬ ُْ َ َ



“Apabila telah datang PERTOLONGAN Allah dan kemenangan”. (QS. An-Nashr [103]: 1)



ِِ ‫ي‬ َ ْ ‫ص ُر الْ ُم ْؤمن‬ ْ َ‫َو َكا َن َح ّقا َعلَْيصنَا ن‬



“...dan Kami selalu berkewajiban MENOLONG orang-orang yang beriman”. (QS. Ar-Rum [30]: 47)



35



5. Ada beberapa fi’il madhi yang memiliki bentuk mashdar lebih dari satu, diantaranya:



‫تِْف َع ًال‬



‫فِ ْع َلًل‬ ‫فِْيص َع ًال‬



MASHDAR



‫تَص ْف َع ًال‬



FI’IL MADHI



ً‫فَص ْعلَلَة‬



ً‫تَص ْفعِلَة‬ ‫فِ َع ًال‬



‫تَص ْفعِْي ًل‬



ً‫اعلَة‬ َ ‫ُم َف‬



‫فَص ْعلَ َل‬ ‫فَص ّع َل‬



‫اع َل‬ َ َ‫ف‬



Adapun yang ditampilkan dalam tashrif inti adalah bentuk mashdar yang paling populer.



36



BAB 2 PEMBENTUKAN ISIM FA’IL 1. Pengertian Isim Fa’il (



ِ ‫)اِسم الْ َف‬ ‫اع ِل‬ ُْ



Isim Fa’il adalah isim yang menunjukan pelaku perbuatan.



ِ ‫ب‬ ٌ ‫َكات‬



ِ َ‫ن‬ ‫اصٌر‬



Yang menulis



Yang menolong



‫ب‬ َ ٌ ‫ضا ِر‬ Yang memukul



2. Cara Menerjemahkan Isim Fa’il Isim fa’il biasa diartikan dengan “yang me-”. Lihat kembali contoh di atas. 3. Cara Membuat Isim Fa’il Isim fa’il dibuat dari fi’il madhi dengan dua macam cara:







ِ َ‫”ف‬ ‫اع ُل‬



1. Jika berasal dari FI’IL TSULATSI MUJARROD, maka isim fa’ilnya mengikuti pola



‫قَاتِ ٌل‬



Yang membunuh



‫َعابِ ٌد‬ Yang menyembah



‫َس ِام ٌع‬



Yang mendengar



2. Jika berasal dari SELAIN FI’IL TSULATSI MUJARROD, maka membuatnya sbb: (1). Ambil fi’il mudhorenya



‫ُم‬



(2). Huruf Mudhoro’ah diganti ( ) (3). DIKASROH huruf sebelum akhir (4). Di-TANWIN huruf akhirnya (jika tidak ber-ALIF LAM) ARTI Yang mengeluarkan Yang mengajarkan Yang mendengarkan Yang belajar Yang meminta ampun



ISIM FA’IL



FI’IL MUDHORE



‫ِج‬ ٌ ‫مُْر‬ ‫ُم َعلّ ٌم‬



‫ِج‬ ُ ‫ُيْر‬ ‫يصُ َعلّ ُم‬



‫ُم ْستَ ِم ٌع‬ ‫ُمتَص َعلّ ٌم‬ ‫ُم ْستَص ْغ ِفٌر‬ 37



‫يَ ْستَ ِم ُع‬ ‫يَصتَص َعلّ ُم‬ ‫يَ ْستَص ْغ ِف ُر‬



CATATAN: KHUSUS untuk fi’il madhi yang berpola “



‫ يَص ْفعُ ُل‬- ‫”فَصعُ َل‬, isim fa’ilnya berpola “‫”فَعِْي ٌل‬



ISIM FA’IL



FI’IL MUDHORE



FI’IL MADHI



‫ب‬ ٌ ْ‫قَ ِري‬ ‫بَعِْي ٌد‬



‫ب‬ ُ ‫يَص ْق ُر‬ ‫يَصْبصعُ ُد‬



‫ب‬ َ ‫قَص ُر‬ ‫بَصعُ َد‬



ِ ٌ‫َكث ْي‬



‫يَ ْكثُصُر‬



38



‫َكثُصَر‬



BAB 3 PEMBENTUKAN ISIM MAF’UL 1. Pengertian Isim Maf’ul (



‫)اِ ْس ُم الْ َم ْفعُ ْوِل‬



Isim Maf’ul adalah isim yang dikenai suatu perbuatan.



‫ب‬ ٌ ‫َم ْكتُص ْو‬



Yang ditulis



‫ص ْوٌر‬ ُ ‫َمْن‬



Yang ditolong



‫ب‬ ْ ‫َم‬ ٌ ‫ضُرْو‬



Yang dipukul



2. Cara menerjemahkan isim Maf’ul Isim Maf’ul biasa diartikan dengan “yang di-”. Lihat kembali contoh di atas. 3. Cara Membuat Isim Maf’ul Isim Maf’ul dibuat dari fi’il madhi dengan dua macam cara: 1. Jika fi’ilnya berasal dari mengikuti pola:



‫َم ْفعُ ْوٌل‬



‫َم ْقتُص ْوٌل‬



Yang dibunuh



FI’IL TSULATSI MUJARROD, maka isim maf’ulnya



‫َم ْعبُص ْوٌد‬



Yang disembah



ٌ‫َم ْس ُم ْوع‬



Yang didengar



2. Jika fi’ilnya berasal dari SELAIN TSULATSI MUJARROD, maka menyusun isim maf’ulnya sbb: (1). Ambil Fi’il Mudhorenya.



‫ُم‬



(2). Huruf Mudhoro’ahnya diganti ( ) (3). Di-FATHAH huruf sebelum akhir. (4). Di-TANWIN huruf akhirnya (jika TIDAK ber-ALIF LAM) ARTI Yang dikeluarkan Yang diajarkan Yang didengarkan Yang dipelajari Yang dimintai ampun



ISIM MAF’UL



FI’IL MUDHORE



‫مَُْر ٌج‬ ‫ُم َعلّ ٌم‬



‫ِج‬ ُ ‫ُيْر‬ ‫يصُ َعلّ ُم‬



‫ُم ْستَ َم ٌع‬ ‫ُمتَص َعلّ ٌم‬



‫ُم ْستَص ْغ َفٌر‬ 39



‫يَ ْستَ ِم ُع‬ ‫يَصتَص َعلّ ُم‬ ‫يَ ْستَص ْغ ِف ُر‬



BAB 4 PEMBENTUKAN ISIM ZAMAN & ISIM MAKAN 1. Pengertian Isim zaman & Isim Makan ●



Isim Zaman ( perbuatan.







Isim Makan ( perbuatan.



ِ ‫ )اِس صم الّزمص‬adalah isim yang menunjukan waktu terjadinya suatu ‫صان‬ َ ُْ



ِ ‫ )اِس صم الْم َصك‬adalah isim yang menunjukan tempat terjadinya suatu ‫صان‬ َ ُْ



ِ‫َمل‬ ‫س‬ ٌ ْ



‫ب‬ ٌ َ‫َم ْكت‬



Tempat/waktu duduk



Tempat/waktu menulis



2. Cara menerjemahkan Isim Zaman & Isim Makan Isim zaman biasa diterjemahkan “waktu - “, sedangkan isim makan biasa diterjemahkan “tempat -”. Lihat kembali contoh-contoh di atas. 3. Cara Membuat Isim Zaman & Isim Makan Isim zaman dan isim makan memiliki pola yang sama. Cara membuatnya adalah sebagai berikut: 1. Jika berasal dari Fi’il TSULATSI MUJARROD, maka mengikuti pola: (1)



‫َم ْف َع ٌل‬



Apabila ‘AIN fi’il pada fi’il MUDHORE -nya berharokat DHOMMAH atau FATHAH.



‫َم ْقتَ ٌل‬ ‫ب‬ ٌ ‫َم ْشَر‬ (2)



Tempat/ waktu membunuh Tempat/ waktu minum



‫يَص ْقتُ ُل‬ ‫ب‬ ُ ‫يَ ْشَر‬



‫َم ْفعِ ٌل‬



Apabila ‘AIN fi’il pada fi’il MUDHORE-nya berharokat KASROH.



ِ‫َمل‬ ‫س‬ ٌ ْ ‫َم ْغ ِس ٌل‬



Tempat/ waktu duduk Tempat/waktu mencuci



40



ِ‫َيل‬ ‫س‬ ُ ْ ‫يَص ْغ ِس ُل‬



2. Jika fi’ilnya SELAIN TSULATSI MUJARROD, maka bentuknya sama dengan isim maf’ulnya. (BACA kembali cara PEMBENTUKAN ISIM MAF’UL) ARTI Waktu/ tempat mengeluarkan Waktu/tempat mengajarkan Waktu/tempat mendengarkan Waktu/tempat belajar Waktu/tempat meminta ampun



ISIM ZAMAN & ISIM MAKAN



ISIM MAF’UL



FI’IL MUDHORE



‫مَُْر ٌج‬ ‫ُم َعلّ ٌم‬



‫مَُْر ٌج‬ ‫ُم َعلّ ٌم‬



‫ِج‬ ُ ‫ُيْر‬ ‫يصُ َعلّ ُم‬



‫ُم ْستَ َم ٌع‬ ‫ُمتَص َعلّ ٌم‬



‫ُم ْستَ َم ٌع‬ ‫ُمتَص َعلّ ٌم‬



‫ُم ْستَص ْغ َفٌر‬



‫ُم ْستَص ْغ َفٌر‬



‫يَ ْستَ ِم ُع‬ ‫يَصتَص َعلّ ُم‬ ‫يَ ْستَص ْغ ِف ُر‬



CATATAN: 1. Karena isim zaman dan isim makan berpola sama, maka cara membedakannya ialah dengan melihat konteks kalimatnya, apakah lebih tepat di artikan waktu atau tempat.



‫اب َم ْد َخ ُل الت َّل ِمْي ِذ َو ْال َن َم ْد َخلُ ُه ْم‬ ُ َ‫َه َذا الْب‬



Pintu ini adalah TEMPAT MASUK murid-murid, dan sekarang adalah WAKTU MASUK mereka. 2. Isim Zaman dan Isim Makan ada yang menyalahi kaidah umum pembentukannya. Misalnya



‫ب‬ ٌ ‫” َم ْغص َصر‬. َ ‫” َغص َصر‬. Mestinya Isim Zaman dan Isim Makannya adalah “ ‫ ” َم ْس ص َج ٌد‬dan “‫ب‬ Namun, yang dikenal dari orang Arab adalah “‫د‬ ٌ ‫ ” َم ْس ِج‬dan “‫ب‬ ٌ ‫” َم ْغ ِر‬. Jadi, kita ikut saja orang Arab. “



‫” َس ص َج َد‬



dan “



41



BAB 5 PEMBENTUKAN ISIM ALAT 1. Isim Alat (



‫)اِ ْس ُم ْاللَِة‬



Isim Alat adalah isim yang menunjukan alat untuk melakukan suatu perbuatan.



ِ ‫صٌر‬ َ ‫مْن‬



‫ِم ْقتَ ٌل‬



‫ب‬ ْ ‫ِم‬ ٌ ‫ضَر‬



Alat untuk menolong Alat untuk membunuh Alat untuk memukul 2. Cara menerjemahkan Isim Alat Isim Alat biasa diterjemahkan dengan “alat untuk-”. Lihat kembali contoh-contoh di atas. 3. Cara Membuat Isim Alat Isim Alat HANYA dibuat dari fi’il TSULATSI MUJARROD. Jadi, TIDAK ADA isim alat pada fi’il – fi’il SELAIN TSULATSI MUJARROD. Bentuk pasti dari isim alat haruslah merujuk pada perkataan orang Arab. Namun, jika kita belum mengetahui bentuk pastinya, kita bisa membuat isim alat dengan mengikuti pola berikut:



‫ِم ْف َع ٌل‬ Berikut ini contoh variasi bentuk isim alat:



‫ِم ْع َوٌل‬



‫ِم ْف َع ٌل‬ ِ ‫ب‬ ٌ ‫مثْص َق‬



‫ِم ْغَزٌل‬



Cangkul



Alat pelubang



Alat pemintal



ِ ‫اح‬ ٌ َ‫م ْفت‬



‫ال‬ ٌ ‫ِم ْف َع‬ ‫ِم ْس َم ٌار‬



ِ ‫اخ‬ ٌ ‫مْنص َف‬



Kunci



Paku



ٌ‫ِم ْسطََرة‬



ٌ‫ِم ْف َعلَة‬ ٌ‫ِمْ َس َحة‬



Penggaris



Penghapus



42



Alat untuk meniup



ٌ‫ِم ْكنَ َسة‬ Sapu



BAB 6 ISIM TAFDHIL ISIM TAFDHIL (



ِ ‫)اِسم التّص ْف‬ ‫ضْي ِل‬ ُْ



ISIM TAFDHIL adalah isim yang menunjukkan arti LEBIH.



‫ض ُل‬ َ ْ‫أَف‬



Lebih utama



ُ‫أَ ْك َب‬



‫َح َس ُن‬ ْ‫أ‬



Lebih besar



Lebih baik



Pola isim tafdhil adalah:



‫أَفْص َع ُل‬ ‫َصغَُر‬ ْ‫أ‬



Lebih kecil



‫أَبْص َع ُد‬



Lebih jauh



‫ب‬ ُ ‫أَقْصَر‬



Lebih dekat



CATATAN: 1. ISIM TAFDHIL hanya dibentuk dari fi’il yang 3 huruf (FI’IL TSULATSI MUJARROD) 2. ISIM TAFDHIL termasuk ISIM GHOIRU MUNSHORIF.



43



BAB 7 SHIFAT MUSYABBAHAH BI ISMIL FA’IL SHIFAT MUSYABBAHAH BI ISMIL FA’IL (



ِ ‫ص َفةُ الْم َشبّصهةُ بِاس ِم الْ َف‬ ‫اع ِل‬ ْ َ ُ ّ ‫)ال‬



Shifat Musyabbahah bi Ismil Fa’il adalah isim yang menunjukkan atas sifat yang tetap dan melekat pada diri seseorang. Dengan kata lain, sifat itu sudah menjadi karakternya.



‫َح َس ٌن‬



Bagus



ٌ‫ُش َجاع‬



‫َجبَا ٌن‬



Yang berani



Yang pengecut



ٌ‫َك ِرْي‬ Yang mulia



CATATAN: 1. Shifat Musyabbahah berasal dari Fi’il Lazim. 2. Shifat Musyabbahah tidak memiliki pola khusus. Jadi kita tidak bisa membuatnya sendiri. Kita hanya mendengarnya dari orang Arab. 3. Shifat Musyabbahah dan Isim Fa’il sama-sama menunjukkan pelaku dari Fi’il. 4. Diantara perbedaan Shifat musyabbahah dengan Isim Fa’il adalah: Isim Fail menunjukkan sifat yang tidak selamanya melekat pada diri seseorang.



ِ‫جال‬ ‫س‬ ٌ َ



‫قَائِ ٌم‬



Yang duduk



Yang berdiri



Tentu saja seseorang tidak selamanya berdiri atau duduk. Berbeda halnya dengan Shifat Musyabbahah yang memang melekat pada diri seseorang. 5. Kita bisa menghukumi suatu kata termasuk Shifat Musyabbahah apabila kata itu mengandung makna yang tetap, seperti: penyayang, lembut, penyabar, dll.



44



BAB 8 SHIGHOH MUBALAGHOH SHIGHOH MUBALAGHOH (



‫) ِصْيصغَةُ الْ ُمبَالَغَ ِة‬



Sighoh Mubalaghoh adalah bentuk isim yang menunjukkan arti SANGAT atau MAHA (“MAHA” biasanya digunakan untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala).



‫َع ّل ٌم‬



‫ِصدّيْ ٌق‬



Maha Mengetahui



Sangat Membenarkan



‫َغ ُف ْوٌر‬



Maha Pengampun



Sighoh Mubalaghoh memiliki beberapa pola, diantaranya:



‫ال‬ ٌ ‫فَص ّع‬ ‫ال‬ ٌ ‫أَ ّك‬



‫َهّ ٌاز‬



Yang banyak makan



‫َك ُف ْوٌر‬



Sangat ingkar



ِ ٌ‫س ّك ْي‬



ٌ‫َسّاع‬



Yang banyak mencela Yang banyak mendengar



‫فَصعُ ْوٌل‬



‫َش ُك ْوٌر‬



Sangat bersyukur



‫فِ ّعْي ٌل‬



Banyak mabuk



‫َو ُد ْوٌد‬



Sangat cinta



‫ِصدّيْ ٌق‬ Sangat membenarkan



CATATAN: Sighoh Mubalaghoh hanya dibentuk dari fi’il yang tiga huruf. Dan kita hanya mendengarnya dari orang Arab, sama seperti sifat musyabbahah.



45



BAB 9 ISIM JAMID & ISIM MUSYTAQ Ditinjau dari PEMBENTUKANNYA, ISIM dibagi menjadi DUA:



‫)اَِْل ْس ُم الْ ُم ْشتَ ّق‬ 2. ISIM JAMID (‫د‬ ْ ‫)اَِْل ْس ُم‬. ُ ‫الَ ِام‬ 1. ISIM MUSYTAQ (



PENJELASAN: 1. ISIM MUSYTAQ ISIM MUSYTAQ adalah ISIM yang DIBENTUK dari FI’IL (KATA BENTUKAN). Diantara ISIM MUSYTAQ adalah: ISIM FA’IL, ISIM MAF’UL, ISIM ZAMAN, ISIM MAKAN, ISIM ALAT, MASHDAR (Dari selain FI’IL TSULATSI MUJARROD), ISIM TAFDHIL, SHIFAT MUSYABBAHAH, & SHIGHOH MUBALAGHOH.



ِ ‫صٌر‬ َ ‫مْن‬ ‫َغ ُف ْوٌر‬



‫صٌر‬ َ ‫َمْن‬ ٌ‫َك ِرْي‬



ِ َ‫ن‬ ‫اصٌر‬ ‫إِ ْس َل ٌم‬



‫ص ْوٌر‬ ُ ‫َمْن‬ ‫أ َْعلَ ُم‬



2. ISIM JAMID ISIM JAMID adalah ISIM yang TIDAK TERBENTUK dari FI’IL (Bukan kata bentukan). Selain ISIM MUSYTAQ bisa dikatakan ISIM JAMID.



‫ك‬ ٌ َ‫َس‬ Ikan



‫َْبٌر‬



Laut



‫س‬ ٌ ْ‫َش‬



Matahari



‫قَ َمٌر‬



Bulan



‫َْن ٌم‬



Bintang



CATATAN: 1. Karena ISIM JAMID bukan kata bentukan, maka tidak memiliki POLA KHUSUS. 2. ISIM MUSYTAQ memiliki POLA KHUSUS untuk MEMBENTUKNYA. 3. Untuk mengetahui ARTI kata ISIM JAMID, langsung kita cari dikamus dengan melihat HURUF PERTAMA yang menyusunnya. Misalnya kata “



‫ ” َْن ٌم‬kita cari di HURUF “‫”ن‬.



4. Untuk mencari ARTI kata ISIM MUSYTAQ, maka harus kita ketahui dulu FA FI’IL, ‘AIN FI’IL, dan LAM FI’ILnya.



46



BAB 10 MENCARI ARTI KATA DI KAMUS Berikut ini cara sederhana untuk mencari arti kata di kamus: >>> ISIM ● Jika berupa ISIM JAMID, maka langsung cari artinya di HURUF AWAL penyusun kata.



‫ك‬ ٌ َ‫َس‬ ‫س‬



‫َْبٌر‬ ‫ب‬



‫س‬ ٌ ْ‫َش‬ ‫ش‬



‫قَ َمٌر‬ ‫ق‬



‫َْن ٌم‬ ‫ن‬



Ikan



Laut



Matahari



Bulan



Bintang



● Jika berupa ISIM MUSYTAQ, maka cari terlebih dahulu FA FI’IL-’AIN FI’IL- LAM FI’IL, kemudian cari di huruf FA FI’ILnya. Setelah itu terjemahkan sesuai dengan polanya.



‫ب‬-‫ت‬-‫ك‬



ِ ‫اح‬ ٌ َ‫م ْفت‬



‫ح‬-‫ت‬-‫ف‬



‫ب‬ ُ ‫َم ْغ‬ ٌ ‫ض ْو‬ ‫ب‬-‫ض‬-‫غ‬



‫د‬-‫ب‬-‫ع‬



Alat menulis (meja)



Alat membuka (konci)



Yang dimurkai



Yang menyembah



‫ب‬ ٌ َ‫َم ْكت‬



‫َعابِ ٌد‬



>>> FI’IL Cari terlebih dahulu FA FI’IL-’AIN FI’IL- LAM FI’IL, kemudian cari di huruf FA FI’ILnya. Setelah itu terjemahkan sesuai dengan polanya.



‫ت‬ َ ‫أَنْص َع ْم‬ ‫م‬-‫ع‬-‫ن‬



ْ‫اِقْصَرأ‬ ‫أ‬-‫ر‬-‫ق‬



‫ب‬-‫ت‬--‫ك‬



‫د‬-‫ب‬-‫ع‬



Engkau telah memberi nikmat



Bacalah!



Mereka menulis



Kalian menyembah



‫يَ ْكتُبُص ْو َن‬



‫تَص ْعبُ ُد ْو َن‬



>>> HURUF Langsung cari artinya di HURUF AWAL penyusun kata.



‫ف‬ َ ‫َس ْو‬



‫َح ّت‬ ‫ح‬



Kelak



Sehingga



‫س‬



ِ ‫ب‬



‫ث‬



‫ِم ْن‬ ‫م‬



Kemudian



Dari



Dengan



ُّ‫ث‬



47



‫ب‬



‫‪BAB 11‬‬ ‫‪22 BAB TASHRIF GABUNGAN‬‬ ‫‪Tashrif dari FI’IL MADHI menjadi berbagai bentuk FI’IL dan ISIM ini bisa digabung menjadi 22‬‬ ‫‪BAB TASHRIF GABUNGAN. Saya biasa menyebutnya dengan istilah TASHRIF‬‬ ‫‪MENDATAR/HORIZONTAL. Dalam kitab Sharaf pada umumnya, tashrif ini disebut TASHRIF‬‬ ‫‪ISTHILAHI.‬‬



‫اَلْ ِف ْع ُل‬ ‫الْم ِ‬ ‫اضي‬ ‫َ‬



‫اَلْ ِف ْع ُل‬ ‫الْ ُم َ‬ ‫ضا ِرعُ‬



‫فَص َع َل‬ ‫فَص َع َل‬



‫يَص ْفعُ ُل‬ ‫يَص ْف َع ُل‬



‫فَعِ َل‬ ‫فَصعُ َل‬



‫يَص ْفعِ ُل‬ ‫يَص ْفعُ ُل‬ ‫يصُ َف ْعلِ ُل‬ ‫يصُ َف ّع ُل‬



‫فَص َع َل‬ ‫فَعِ َل‬



‫فَص ْعلَ َل‬ ‫فَص ّع َل‬



‫اع َل‬ ‫فَ َ‬ ‫أَفْص َع َل‬



‫تَص َف ّع َل‬ ‫اع َل‬ ‫تَص َف َ‬ ‫اِفْصتَص َع َل‬ ‫اِنْص َف َع َل‬ ‫اِفْص َع ّل‬



‫يَص ْفعِ ُل‬ ‫يَص ْف َع ُل‬



‫يص َف ِ‬ ‫اع ُل‬ ‫ُ‬ ‫يصُ ْفعِ ُل‬



‫ص َد ُر‬ ‫اَلْ َم ْ‬



‫فَص ْع ًل‬ ‫فَص ْع ًل‬ ‫فَص ْع ًل‬ ‫فَص ْع ًل‬ ‫فَص ْع ًل‬ ‫فَص ْع ًل‬



‫فَص ْعلَلَةً‬ ‫تَص ْفعِْي ًل‬ ‫اعلَةً‬ ‫ُم َف َ‬ ‫إِفْص َع ًال‬



‫اِسم الْ َف ِ‬ ‫اع ِل اِ ْس ُم الْ َم ْفعُ ْوِل فِ ْع ُل ْال َْم ِر‬ ‫ُْ‬



‫فَ ِ‬ ‫اع ٌل‬ ‫فَ ِ‬ ‫اع ٌل‬ ‫فَ ِ‬ ‫اع ٌل‬ ‫فَ ِ‬ ‫اع ٌل‬



‫فَ ِ‬ ‫اع ٌل‬ ‫فَعِْي ٌل‬ ‫ُم َف ْعلِ ٌل‬ ‫ُم َف ّع ٌل‬



‫م َف ِ‬ ‫اع ٌل‬ ‫ُ‬ ‫ُم ْفعِ ٌل‬



‫يَصتَص َف ّع ُل تَص َف ّع ًل ُمتَص َف ّع ٌل‬ ‫يصتَص َفاعل تَص َفاع ًل متَص َف ِ‬ ‫اع ٌل‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َُ‬ ‫يَص ْفتَعِ ُل اِفْتِ َع ًال ُم ْفتَعِ ٌل‬ ‫يَصْنص َفعِ ُل اِنْ ِف َع ًال ُمْنص َفعِ ٌل‬ ‫ِ‬ ‫يَص ْف َع ّل افْعِ َلًل ُم ْف َعلّ‬



‫َم ْفعُ ْوٌل‬ ‫َم ْفعُ ْوٌل‬ ‫َم ْفعُ ْوٌل‬ ‫َم ْفعُ ْوٌل‬ ‫َم ْفعُ ْوٌل‬ ‫َم ْفعُ ْوٌل‬ ‫ُم َف ْعلَ ٌل‬ ‫ُم َف ّع ٌل‬



‫اع ٌل‬ ‫ُم َف َ‬ ‫ُم ْف َع ٌل‬



‫اُفْصعُ ْل‬ ‫اِفْص َع ْل‬ ‫اِفْعِ ْل‬ ‫اِفْص َع ْل‬ ‫اِفْعِ ْل‬ ‫اُفْصعُ ْل‬ ‫فَص ْعلِ ْل‬ ‫فَص ّع ْل‬



‫فَ ِ‬ ‫اع ْل‬ ‫أَفْعِ ْل‬



‫ُمتَص َف ّع ٌل تَص َف ّع ْل‬ ‫اع ْل‬ ‫اع ٌل تَص َف َ‬ ‫ُمتَص َف َ‬ ‫ُم ْفتَص َع ٌل اِفْصتَعِ ْل‬ ‫ُمْنص َف َع ٌل اِنْص َفعِ ْل‬ ‫ُم ْف َعلّ اِفْص َع ّل‬ ‫‪48‬‬



‫فِ ْع ُل النص ّْه ِي‬



‫اِسم الّزم ِ‬ ‫ان‬ ‫ُْ َ‬ ‫اِسم الْم َكانِ‬ ‫ُْ َ‬



‫َلتَص ْفعُ ْل‬ ‫َلتَص ْف َع ْل‬



‫َم ْف َع ٌل‬ ‫َم ْف َع ٌل‬



‫َلتَص ْفعِ ْل‬ ‫َلتَص ْف َع ْل‬ ‫َلتَص ْفعِ ْل‬ ‫َلتَص ْفعُ ْل‬ ‫َلتُص َف ْعلِ ْل‬ ‫َلتُص َف ّع ْل‬



‫َم ْفعِ ٌل‬ ‫َم ْف َع ٌل‬ ‫َم ْفعِ ٌل‬ ‫َم ْف َع ٌل‬



‫ُم َف ْعلَ ٌل‬ ‫ُم َف ّع ٌل‬



‫ِ‬ ‫اع ٌل‬ ‫َلتُص َفاع ْل ُم َف َ‬ ‫َلتُص ْفعِ ْل ُم ْف َع ٌل‬ ‫َلتَصتَص َف ّع ْل ُمتَص َف ّع ٌل‬



‫اع ٌل‬ ‫ُمتَص َف َ‬ ‫ُم ْفتَص َع ٌل‬



‫اع ْل‬ ‫َلتَصتَص َف َ‬ ‫َلتَص ْفتَعِ ْل‬ ‫َلتَصْنص َفعِ ْل ُمْنص َف َع ٌل‬ ‫َلتَص ْف َع ّل ُم ْف َعلّ‬



‫اِ ْس ُم ْاللَِة‬



‫ِم ْف َع ٌل‬ ‫ِم ْف َع ٌل‬ ‫ِم ْف َع ٌل‬ ‫ِم ْف َع ٌل‬ ‫ِم ْف َع ٌل‬ ‫ِم ْف َع ٌل‬



‫اِ ْستَص ْف َع َل‬ ‫اِفْص َع ْو َع َل‬ ‫اِفْص َع ّو َل يَص ْف َع ّو ُل‬ ‫ال يَص ْف َع ّ‬ ‫اِفْص َع ّ‬ ‫ال‬ ‫تَص َف ْعلَ َل يَصتَص َف ْعلَ ُل‬ ‫اِفْص َعْنصلَ َل يَص ْف َعْنلِ ُل‬ ‫اِفْص َعلَ ّل يَص ْف َعلِ ّل‬



‫يَ ْستَص ْفعِ ُل‬ ‫يَص ْف َع ْو ِع ُل‬



‫اِ ْستِ ْف َع ًال‬ ‫اِفْعِْيص َع ًال‬ ‫اِفْعِ ّو ًال‬ ‫اِفْعِْي َلًل‬ ‫تَص َف ْعلُ ًل‬ ‫اِفْعِْن َلًل‬ ‫اِفْعِ ّلًل‬



‫ُم ْستَص ْفعِ ٌل‬ ‫ُم ْف َع ْو ِع ٌل‬



‫ُم ْستَص ْف َع ٌل‬ ‫ُم ْف َع ْو َع ٌل‬



‫ُم ْف َع ّ‬ ‫ال‬ ‫ُمتَص َف ْعلِ ٌل‬ ‫ُم ْف َعْنلِ ٌل‬ ‫ُم ْف َعلِلّ‬



‫ُم ْف َع ّ‬ ‫ال‬



‫ُم ْف َع ّوٌل‬



‫ُم ْف َع ّوٌل‬



‫ُمتَص َف ْعلَ ٌل‬ ‫ُم ْف َعْنصلَ ٌل‬ ‫ُم ْف َعلَلّ‬



‫اِ ْستَص ْفعِ ْل‬ ‫اِفْص َع ْو ِع ْل‬ ‫اِفْص َع ّو ْل َلتَص ْف َع ّو ْل‬ ‫ال َلتَص ْف َع ّ‬ ‫اِفْص َع ّ‬ ‫ال‬ ‫تَص َف ْعلَ ْل َلتَصتَص َف ْعلَ ْل‬ ‫اِفْص َعْنلِ ْل َلتَص ْف َعْنلِ ْل‬ ‫اِفْص َعلِ ّل َلتَص ْف َعلِ ّل‬



‫َلتَ ْستَص ْفعِ ْل‬ ‫َلتَص ْف َع ْو ِع ْل‬



‫ُم ْستَص ْف َع ٌل‬ ‫ُم ْف َع ْو َع ٌل‬ ‫ُم ْف َع ّوٌل‬ ‫ُم ْف َع ّ‬ ‫ال‬



‫ُمتَص َف ْعلَ ٌل‬ ‫ُم ْف َعْنصلَ ٌل‬ ‫ُم ْف َعلَلّ‬



‫‪Contoh penerapan cara mentashrif kata akan diberikan di bagian contoh-contoh tashrifan.‬‬



‫‪BERSAMBUNG KE BUKU 2‬‬



‫‪49‬‬



PEMESANAN BUKU TERBITAN FAHIMNA SILAKAN HUBUNGI NO WA



0895-3528-86439



50