Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif L [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Oleh : Muhamad Alfi’an Arrofi Abstrak Salah satu penyebab rendahnya pendidikan di Indonesia adalah proses pembelajaraan dengan model konvensionl dalam menyampaikan materi pelajaraan di Kelas. Guru dituntut untuk dapat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaraan agar dapat membuat siswa memperoleh hasil belajar yang baik. Salah satu model pembelajaraan yang dapat digunakan adalah model pembelajaraan kooperatif tipe Group Investigation (GI). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang ditemukan di lapangan dimana proses pembelajaraan dikelas dominan dengan cara konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab saja antara guru dan siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaraan kooperatif learning tipe Group Investigation terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis data tidak langsung seperti mencari data-data dari berbagai sosial media dan juga dari berbagai laman web berupa jurnal, skripsi dll. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaraan Group investigation (GI). Berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.



PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha nyata dalam membentuk manusia agar memiliki kemampuan dan keterampilan agar mampu menjalan kan kehidupannya. Selain itu pendidikan juga merupakan barometer kemajuan suuatu bangsa karea dengan pendidikan yang unggul maka suatu negara dapat dikatakan sebagai negara yang maju dan mampu bersaing dengan bangsa lainnya. Maka suatu negara haruslah menyediakan proses pendidikan yang berkualitas. Penyebab rendahnya pendidikan secara umum sebagai efektifitas, efesiensi dan standarisasi pendidikan yang lemah selain itu permasalahan khusus yang dihadapi suatu bangsa dalam bidang pendidikan ialah. 1). Rendahnya sarana-prasarana pendidikan. 2). Rendahnya kualitas guru. 3). Rendahnya kesejahteraan Guru. 4). Belum meratanya pendidikan. 5). Mahalnya pendidikan. 6). Rendahnya hasil belajar Siswa.1 1



Hadi Samsul, “ Aplikasi Cooperative Learning Tipe Group Investigation (GI) pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Kelas V MIN 6 Ngawi”, dalam Islamic Akademika , No. 1, Vol. VI , 2019



Permasalahan yang terjadi tersebut harus segera diperbaiki. Salah satu yang menjadi sorotan utama ialah rendahnya hasil belajar siswa maka perlu adanya perbaikan dalam proses pendidikan di kelas. Di indonesia proses pendidikan terkesan sangan konvensiaonal yaitu dengan metode ceramah. Siswa tak mampu berpikir kreatif dan hanya menjadi pendengar maka perlu adanya perubahan dalam sisi metode pengajaran dikelas. Salah satu model pembelajaran adalah dengan model kooperatif learning tipe group investigation yaitu model pembelajaran berkelompok dengan disain siswa mencari sendiri informasi yang telah di sediakan oleh guru. Tujuan model pembelajaraan ini menciptakan suasana pembelajaran siswa kreatif degan mencari informasinya sendiri serta para siswa diharapkan mampu bekerjasama dalam kelompok serta saling bertukar pikiran maka proses diskusi.2 Maka dengan bahasan diatas peneliti tertarik meneliti pengaruh model pembelajaraan Kooperatif Learning tipe Group Investigationdalam meningkatkan hasil belajar. STUDI LITERATUR. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh yang timbul dari pelaksanaan metode kooperatif learning tipe group investigation (GI) adapun arti pengaruh menurut Badudu dan Zain adalah “Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain dan tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuasaan orang lain” 3 Berdasarkan konsep pengaruh di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu reaksi yang timbul (dapat berupa tindakan atau keadaan) dari suatu perlakuan akibat dorongan untuk mengubah atau membentuk sesuatu keadaan kearah yang lebih baik. Maka pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh Model Pembelajaran kooperatif learning tipe group investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa. jadi setelah mengetahui manfaat hasil model pembelajaraan kita akan mengetahui pengaruh nya dalam hasil belajar siswa. A. BELAJAR DAN PEMBELAJARAAN. 1. Belajar adalah kegiatan interaksi individu dengan lingkungannya dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru atau yang sudah pernah di dapat 2



Nurmalasari, Nilam, Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas XI pada Materi Sistem Koloid di MAN Indrapuri, Skripsi, UIN Ar-Raniry Aceh., tahun 2016 3



131



Babadu, J.S dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001), hlm



dalam rangka menimbulkan perubahan pada diri siswa baik berupa pengetahuan sikap dll. 2. Pembelajaran adalah suatu proses mengatur atau mengorganisasikan lingkungan peserta didik hingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses pembelajaran. Menurut undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional mengatakan bahwa pembelajaran adalah interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam lingkungan belajar.4 3. Hasil Belajar. Menurut Suprijono hasil belajar adalah polapola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikapsikap, apresiasi dan keterampilan. Selanjutnya Supratiknya) mengemukakan bahwa hasil belajar yang menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan mengacu pada klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor5 B. MODEL GROUP INVESTIGATION Model kooperatif learning tipe group investigation (GI) adalah model pembelajaran berkelompok yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi dengan bahan informasi yang telah disediakan misalnya buku, atau internet dengan menentukan topik dan pelaksanaan dengan investigasi. Model ini melatih siswa menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri, keterlibatan siswa secara aktif dan kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dalam kelompok. Model pembelajaran group investigation dikembangan oleh Herbert Thalen sebagai upaya mengkombinasi startegi belajar dengan orientasi perkembangan proses. Adapun menurut Tsoi, Goh dan Chia, modep pembelajaran ini secara filosofis berparadigma Konstruktivisme yaitu pandangan bahwa pengetahuan kita adalah hasil dari pembentukan diri sendiri.6 4



Aprida Pane, “Belajar dan Pembelajaraan”, dalam jurnal Fitrah, No. 02, Vol. III, 2017 5



Widodo dan Lusi Widayanti, “Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Viia Mts Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013”, dalam jurnal Fisika Indonesia, No. 49, Vol. XVII, 2013 6 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013), hlm 39-41.



Terdapat tiga konseo utama dalam pembelajaran group investigation yang ingin dikembangkan dalam diri anak didik menurut Thalen, Joyye dan Weil yaitu: a. Inquiry b. Knowladge c. The Dynamic of the learning group7. Karakteristik model pembelajaran kooperatif learning tipe group investigation yaitu a. Materi



kognitif



untuk



menginformasikan



akademik



tinggi



dan



keterampilan inkuiri. b. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4 atau 5 siswa yang



heterogen



dan



dapat



dibentuk



berdasarkan



pertimbangan



keakrabanatau minat yang sama dalam topik tertentu c. Siswa terlibat langsung sejak perencanaan pembelajaran (menentukan topik dan cara investigasi) hingga akhir pembelajaran (penyajian laporan). d. Diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa. e. Adanya sifat demokrasi dalam kooperatif (keputusan-keputusan yang dikembangkan atau diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang diselidiki). f. Guru dan murid memiliki status yang sama dalam mengatasi masalah dengan peranan yang berbeda. Peranan Guru dalam proses pembelajaran group investigation lebih sebagai konselor, konsultan dan sumber kritik konstruktif (membangun) adapun peran dalam proses kegiatan adalah pemecah masalah, pengelola kelas dan pemaknaan perseorang. Lebih jelasnya sebagai berikut : a. Dalam memulai pembelajaran Guru harus memberikan informasi dan intruksi yang jelas dalam mengawali kegiatan. b. Guru memberikan bimbigan dan bantuan dalam menggali pengetahuan siswa dalam memecahkan masalah bukan menunjukan cara menyelesaikan masalah. c. Memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa. d. Menyiapkan bahan dan fasilitas yang akan digunakan siswa dalam pembelajaran.



7



Eko, Model Pembelajaran Group Investigation, https://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/modelpembelajaran-group-investigation-gi/ diakses 22 Mei 2020 pada pukul 07:55 WITA



e. Memimpin diskusi dan penyimpulan akhir pembelajaraan.8 Dalam kegiatan pembelajaran model group investigation terdapat enam langkah dalam pelaksaannya yaitu sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok (para siswa menelaah sumber-sumber informasi, memilih topik, dan mengategorisasi saran-saran, para siswa bergabung ke dalam kelompok belajar dengan pilihan topik yang sama, komposisi kelompok didasarkan atas ketertarikan topik yang sama dan heterogen, guru membantu atau memfasilitasi dalam memperoleh informasi) 2) Merencanakan tugas-tugas belajar (direncanakan secara bersama-sama oleh para siswa dalam kelompoknya masing-masing, yang meliputi: apa yang kita selidiki, bagaimana kita melakukannya, siapa sebagai apa pembagian kerja, untuk tujuan apa topik ini diinvestigasi) 3) Melaksanakan investigasi (siswa mencari informasi, menganalisis data dan membuat kesimpulan; setiap anggota kelompok harus berkonstribusi kepada usaha kelompok; para siswa bertukar pikiran, mendiskusikan, mengklarifikasi dan mensintesis ide-ide) 4) Menyiapkan laporan akhir (anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial proyeknya; merencanakan apa yang akan dilaporkan dan bagaimana membuat presentasinya; membentuk panitia acara untuk mengoordinasikan rencana presentasi) 5) Mempresentasikan laporan akhir (presentasi dibuat untuk keseluruhan kelas dalam berbagai macam bentuk; bagian-bagian presentasi harus secara aktif dapat melibatkan pendengar (kelompok lainnya); pendengar mengevaluasi kejelasan presentasi menurut kriteria yang telah ditentukan keseluruhan kelas) 6) Evaluasi



(para



siswa



berbagi



mengenai



balikan



terhadap



topik



yang



dikerjakan, kerja yang telah dilakukan dan pengalaman-pengalaman efektifnya; guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran; asesmen diarahkan untuk mengevaluasi pemahaman konsep dan keterampialn berpikir kritis).



8



Kurniajanti, Model Pembelajaraan Kooperatif Learning tipe group investigation, https://kurniajanti.wordpress.com/2012/12/30/model-pembelajaran-kooperatif-tipegroup-investigation-gi/ diakses pada pada 22 Mei 2020 pada pukul 10:10 WITA.



Dalam implementasinya proses pembelajaran dengan model ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu : Kelebihan 1) Dalam proses belajarnya siswa diberikan kebebasan agar berpikir kreatif, inisiatif dan aktif. 2) Rasa percaya diri dapat lebih meningkat. 3) Dapat belajar memecahkan masalah dalam menangani suatu masalah. 4) Meningkatkan proses bekerjasama dalam belajar. 5) Belajara berkomuniksi secara sistematis dengan teman maupun guru. 6) Belajar menghargai pendapat orang lain. 7) Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan. Kekurangan 1) Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan. 2) Sulitnya memberikan penilaiaan secara personal. 3) Tidak semua topik dan tema cocok dengan model pembelajaraan group investigation. 4) Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.9 Dalam melihat hasil dari model pembelajaan ini maka proses yang diukur adalah hasil belajar siswa yaitu METODE PENELITIAN. Penelitian ini dibuat dengan metode kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis data tidak langsung seperti mencari data-data dari berbagai sosial media dan juga dari berbagai laman web berupa jurnal, skripsi dll. HASIL Dari berbagai literatur yang diteliti maka terdapat hasil sebagai berikut : N



Judul



Sumber



Hasil



O 1



9



Jurnal : Pembelajaran Group



Indrawati : Jurnal



Penerapaan pembelajaraan



Investigasi Meningkatkan



Ekonomi dan



kooperatif tipe group



Yudi Wiratama, Model pembelajaran kooperatif, http://yudiwiratama.blogspot.co.id/2014/01/modelpembelajaran-kooperatif-tipe.html diakses pada tanggal 23 Mei 2020 pada pukul 13:35



Hasil Belajar Siswa di SMK



Pendidikan



investigation (GI) dapat



Negeri 1 Makassar



JEKPEND



meningkatkan hasil belajar



Universitas Negeri Malang Volume 1 Nomor 1 Tahun 2018 2



Jurnal : Meningkatkan Hasil



Gusnawati,



Penerapan model



Belajar Siswa Melalui



Zainuddin dan



pembelajaran kooperatif tipe



Penerapan Model



Mustika Wati : Jurnal



Group Investigation dalam



Pembelajaran Kooperatif Tipe



Berkala Ilmiah



meningkatkan hasil belajar



Group Investigation di SMA



Pendidikan Fisika ,



siswa kelas XI IPA 1 SMA



Negeri 4 Banjarmasin



Universitas Lambung



Negeri 4 Banjarmasin pada



Mangkurat



pokok bahasan fluida statis



Banjarmasin, Vol. 1



berkategori efektif.



No, 1 Tahun 2013 3



4



Skripsi : Pengaruh Model



Nilam Nurmalasari :



Hasil belajar siswa pada



Pembelajaran Group



Skripsi, Universitas



kelas XI-IPA2 di MAN



Investigation terhadap Hasil



Islam Negeri Ar-



Indrapuri Aceh Besar



Belajar Siswa Kelas XI pada



Raniry



meningkat setelah diterapkan



Materi Sistem



Darussalam-Banda



model pembelajaran Group



Koloid di MAN Indrapuri



Aceh tahun 2016



Investigation.



Jurnal : Penggunaan Model



Joko Sunarya dan



Hasil belajar peserta didik



Pembelajaran Group



Rusiyanto, Jurnal



pada mata



Investigation untuk



Pendidikan Teknik



diklat teknik pengelasan



Menigkatkan



Mesin, Universitas



SMAW yang



Hasil Belajar Standar



Negeri Semarang,



pembelajarannya



Kompetensi Shield Metal Arc



Vol. 16, No. 1, Juni



menggunakan model group



Welding



2016



investigation lebih baik dari



Mata Diklat Teknik



pada peserta didik yang



Pengelasan



pembelajarannya menggunakan model konvensional



5



Jurnal : Penerapan Model



Chera Rizqi Faujiyah, Pengaruh model



Pembelajaran Group



Idad Suhada, Sri



pembelajaran Group



Investigation



Hartati, Jurnal



Investigation terhadap hasil



terhadap Hasil Belajar Siswa



BioEdUIN, UIN



belajar siswa pada materi



pada Materi



Sunan Gunung Djati



sistem ekskresi dinyatakan



Sistem Ekskresi Manusia



Bandung , Vol. 7 No.



signifikan



1 tahun 2017 6



Jurnal : Aplikasi Cooperatif



Samsul Hadi dan



Hasil dari analisis data



Learning tipe Group



Sugiharto, Jurnal



observasi dapat diketahui,



Investigation (GI) pada



Islamic Akademika,



dengan penerapaan



Mata Pelajaran Sejarah



STIT Islamiyah



pembelajaran kooperatif tipe



Kebudayaan Islam



Karya Pembangunan



Group Investigation (GI)



di Kelas V MIN 6 Ngawi



Paron Ngawi, Vol. 6



dapat meningkatkan hasil



No. 1 tahun 2019



belajar siswa kelas V MIN 6 Ngawi. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap keaktifan, kemauan, kemampuan dan tanggung jawab siswa, serta pencapaian kriteria ketuntasan belajar siswa (KKM) secara keseluruhan. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa dengan prosentase ketuntasan secara klasikal dan individual mencapai nilai 94 %



Maka dari 6 sampel yang di kemukakan semua menunjukan hasil bahwa model pembelajaraan kooperatif tipe group investigation berpengaruh meningkatkan hasil belajar siswa. PEMBAHASAN DAN DISKUSI.



Dalam pelaksanaan model pembelajaraan kooperatif tipe Group Investigation (GI) dari berbagai penelitian dengan subjek pelajaraaan yang berbeda. Model ini memperlihatkan adanya perubahaan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Bila dalam pelaksanaan pembelajaraan nya guru dapat mengkoordinasi dan menempatkan diri sebagai mana mestinya. Model pembelajraan ini dapat menjadi boomerang bagi guru jika guru dalam menjelaskan dan pelaksaan tidak terstruktur serta berperan aktif. KESIMPULAN DAN BATASAN Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa dengan penerapaan model pembelajaraan kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap berbagai bidang pelajaraan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu siswa dapat belajar lebih aktif, kreeatif dan kemampuan afektif lainnya mampu terlatih. Adapun kelemahan dalam penelitian ini yaitu pengunaan metode tidak langsung dengan adanya batasan waktu dan tempat hingga peneliti tidak mampu melihat pelaksaan secara langsung.



DAFTAR PUSTAKA Aprida Pane, “Belajar dan Pembelajaraan”, dalam jurnal Fitrah, No. 02, Vol. III, 2017 Chera Rizqi Faujiyah, Idad Suhada, Sri Hartati, “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia” Jurnal BioEdUIN, UIN Sunan Gunung Djati Bandung , Vol. 7 No. 1 tahun 2017 Eko, Model Pembelajaran Group Investigation, https://ekocin.wordpress.com diakses 22 Mei 2020 pada pukul 07:55 WITA Gusnawati, Zainuddin dan Mustika Wati, “: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation di SMA Negeri 4 Banjarmasin”, Jurnal Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika , Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Vol. 1 No, 1 Tahun 2013 Hadi Samsul, “ Aplikasi Kooperatife Learning Tipe Group Investigation (GI) pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Kelas V MIN 6 Ngawi”, dalam Islamic Akademika , No. 1, Vol. VI , 2019 Indrawati, “Pembelajaran Group Investigasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Makassar” Jurnal Ekonomi dan Pendidikan JEKPEND Universitas Negeri Malang Volume 1 Nomor 1 Tahun 2018 J.S dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001 Joko Sunarya dan Rusiyanto, “Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Menigkatkan Hasil Belajar Standar Kompetensi Shield Metal Arc Welding Mata Diklat Teknik Pengelasan”, Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang, Vol. 16, No. 1, Juni 2016 Kurniajanti,



Model



Pembelajaraan



Kooperatif



Learning



tipe



group



investigation,



https://kurniajanti.wordpress.com diakses pada pada 22 Mei 2020 pada pukul 10:10 WITA. Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013), hlm 39-41.



Nurmalasari, Nilam, Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas XI pada Materi Sistem Koloid di MAN Indrapuri, Skripsi, UIN Ar-Raniry Aceh., tahun 2016 Widodo dan Lusi Widayanti, “Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Viia Mts Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013”, dalam jurnal Fisika Indonesia, No. 49, Vol. XVII, 2013 Yudi Wiratama, Model pembelajaran kooperatif, http://yudiwiratama.blogspot.co.id diakses pada tanggal 23 Mei 2020 pada pukul 13:35



-