Skenario Model Pembelajaran Kooperatif NHT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SKENARIO MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif NHT Teknik belajar mengajar Kepala Bernomor (Numbered Heads) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Tehnik ini memberikan kesempatan pada



siswa untuk saling



membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, tehnik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Tehnik ini bisa digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.Salah satu metode pembelajaran kooperatif yang cukup banyak diterapkan di sekolah-sekolah adalah Numbered Head Together atau disingkat NHT tidak hanya itu saja, NHT juga banyak sekali digunkan sebagai bahan penelitian tindakan kelas (PTK). Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). NHT pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti (Tryana, 2008). Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.



B. Kelebihan dan Kekurangan NHT NHT mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagaimana dikemukakan oleh Suwarno (2010) bahwa pembelajaran model Numbered Head Together (NHT) memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut : 1) Kelebihan a.



Terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi/siswa secara bersama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.



b.



Siswa pandai maupun siswa lemah sama-sama memperoleh manfaat melalui aktifitas belajar kooperatif.



c.



Dengan bekerja secara kooperatif ini, kemungkinan konstruksi pengetahuan akan manjadi lebih besar/kemungkinan untuk siswa dapat sampai pada kesimpulan yang diharapkan.



d.



Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat kepemimpinan.



2) Kelemahan a.



Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.



b.



Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai.



c.



Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.



C. SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN NHT Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29) menjadi enam langkah sebagai berikut : Langkah 1. Persiapan Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Langkah 2. Pembentukan kelompok Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap



ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok. Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru. Langkah 4. Diskusi masalah Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum. Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. Langkah 6. Memberi kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. D. Penerapan Model Pembelajaran Metode Pembelajaran 1. Pendekatan



: Saintifk



2. Metode



: Diskusi kelompok. Penugasan



3. Model



: pembelajaran Numbered Heads Together



E. Langkah-Langkah Pembelajaran Materi : Mitigasi Dan Bencana Alam FASE-FASE PENDAHULU Fase 1 AN Orientasi peserta didik



kepada masalah



Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik



KEGIATAN INTI



Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok



KEGIATAN PEMBELAJARAN  Memberi salam, doa dan memeriksa kehadiran, memotivasi siswa,  Bertanya tentang materi sebelumnya  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran  Guru menampilkan gambar :



5’



Gambar lain terlampir.  Guru membagi siswa dalam kelompok secara 5’ hiterogen, satu kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Pembentukannya dengan cara berhitung. Masing-masing siswa yang menyebutkan bilangan yang sama berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.  Guru Membagikan LKS : Setiap kelompok



diminta untuk mengidentifikasi lokasi daerah rawan bencana di Indonesia. 



kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan



15’







dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum. setiap kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar, siswa dalam kelompok menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dari guru dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.



LEMBAR KEGIATAN SISWA



Identifikasi persebaran bencana alam di Indonesia No Jenis Penyebab Persebaran di Bencana terjadinya Indonesia alam



Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya











 







Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka misalnya A2 Tanggapan dari teman yang lain yang memiliki nomor sama dari kelompok berbeda misalnya A1,A3, A4, A5, kemudian guru menunjuk nomor yang lain untuk menjawab soal berikutnya hingga selesai. Guru memberikan umpan balik dengan memuji pada aspek-aspek yang sudah benar dilakukan siswa, dan memperbaiki aspek yang belum benar. Melakukan permainan, Siswa mengerjakan tes/kuis individu yang diberikan guru. Guru memberikan arahan mengenai aturan tes/kuis dimana nilai hasil kuis setiap individu dalam kelompok akan diakumulasikan dengan nilai kelompoknya masing-masing. Pelaksanaan kuis yaitu guru menyebutkan satu nomor misalnya nomor 4. Setiap siswa dari masing-masing kelompok yang memiliki nomor 4 misalnya A4, B4, C4 dll maju kedepan untuk melaksanakan kuis. guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab pertanyaan guru pada selembar kertas yang telah ditentukan. Guru memberikan penghargaan team (team recognize), yakni berupa piagam penghargaan



10’



“Super Team” untuk team yang memperoleh nilai tertinggi, “Great Team” untuk team yang memperoleh nilai tertinggi kedua, dan “Very Good Team” untuk team yang memperoleh nilai tertinggi ketiga.



PENUTUP



Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah







Guru dan Peserta didik mengevaluasi hasil diskusi tentang pemberian simbol jenis bencana alam pada peta Indonesia  Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil akhir.  Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya  Do’a  guru menutup dengan mengucapkan salam



5’



ASPEK PENILAIAN AFEKTIF, KOGITIF DAN PSIKOMOTORIK Satuan pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ semester Materi pokok



: : : :



SMA/MA Geografi X / II pengetahuan dasar geografi (kajian geografi, pendekatan dan aspek-aspek geografi )



A. PENILAIAN AFEKTIF ASPEK



INDIKATOR



Bekerjasama Mampu bekerja dalam kelompok



Tanggung Jawab



Kreatif



Jujur



Menghargai



1



Tidak apatis serta egois



1



Mampu berbagi dalam kelompok



1



Menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu



1



Mampu memimpin kelompok dengan baik



1



Melaksanakan perintah dengan sungguh-sungguh



1



Menerima konsekuensi apa yang telah dilakukan



1



Mampu memodifikasi alat percobaan



1



Mampu menjawab pertanyaan dengan jalan yang lain



1



Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur Mampu menyimpulkan hasil percobaan dengan tepatdan benar Tidak mencontek ketika mengerjakan tugas dan ujian



1



Memberi alasan kebenaran ketika tidak hadir



1



Jujur dalam mengumpulkan data percobaan Jujur dalam menyampaikan hasil percobaan Mendengarkan pendapat orang lain



1 1



Memperhatikan guru saat menyampaikan materi



1



Percaya diri



4



4



1 4



1



Memperhatikan saat orang lain menyampaikan hasil diskusi Datang tepat waktu Mematuhi peraturan sekolah



1



Mengumpulkan tugas tepat waktu



1



Tidak mengganggu teman ketika berpendapat



4



1



1 1 1



Selalu mengikuti pelajaran



TOTAL SKOR



1



Mampu berdiskusi dalam kelompok



Memberi kesempatan orang lain menyampaikan pendapat Kedisiplin



SKOR



1 1



4



4



Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapat sendiri Mampu dan mau bekerjasama dengan siapapun walau memiliki perbedaan Terbuka terhadap sesuatu yang baru



Keterangan : Sangat Baik



=4



Baik



=3



Cukup tinggi = 2 Kurang



=1



Nilai = Skor yang diperoleh × 100 Skor Maksimum



Keterangan: A : 81-100 B : 61-80 C : 41-60 D : ≤ 40



Sangat Baik Baik Cukup Kurang



1 1 1



4



no



Perilaku Yang Diamati



Nama Berdoa Sebelum Aktivitas Pembelajaran



1



DEWI DAMAYANTI



2



ERLINA DEWI SIREGAR



3



INDAH SARI



4



KESUMA PRATIWI



5



RATMA ANDIRA



6



RIA ERJAYANI SARAGIH



7



SARAH TRIANA DAULAY



8



NUR EVIDATUN JURIAH



9



SITI ROSANNA LUBIS



10



HAFNI ZUHRIA



11



ERMA WATI



12 13



NITA HASIBUAN RIKLARITA SIMANJUNTAK



14



HOTMAIDA SARI LUBIS



Bekerja Sama



Tannggung Jawab



Kreatif



Total skor nilai



Jujur



Percaya Diri



Menghargai



Kedisiplian



Kesopanan



Toleransi



B. PENILAIAN PENGETAHUAN Rubbik Penilaian Pengetahuan No 1



2



Tingkatan Pengetahuan



Pemahaman



Deskripsi Arti: Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, teori, prosedur,dll. Contoh kegiatan belajar: -



Mengemukakan arti



-



Menentukan lokasi



-



Mendriskripsikan sesuatu



-



Menceritakan apa yang terjadi



-



Menguraikan apa yang terjadi



Arti:pengertian terhadap hubungan antar-faktor, antar konsep, dan antar data hubungan sebab akibat penarikan kesimpulan Contoh kegiatan belajar: -



Mengungkapakan gagasan dan pendapat dengan kata-kata sendiri



3



4



Aplikasi



Analisis



-



Membedakan atau membandingkan



-



Mengintepretasi data



-



Mendriskripsikan dengan kata-kata sendiri



-



Menjelaskan gagasan pokok



-



Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri



Arti: Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari Contoh kegiatan: -



Menghitung kebutuhan



-



Melakukan percobaan



-



Membuat peta



-



Membuat model



-



Merancang strategi



Artinya: menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian, atau gagasan dan menunjukkan hubungan antar bagian tersebut Contoh kegiatan belajar: -



Mengidentifikasi faktor penyebab



-



Merumuskan masalah



-



Mengajukan pertanyaan untuk mencari informasi



-



Membuat grafik



-



Sintesis



5



Evaluasi



6



Mengkaji ulang



Artinya: menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan/konsepatau meramu/merangkai berbagai gagasan menjadi suatu hal yang baru Contoh kegiatan belajar: -



Membuat desain



-



Menemukan solusi masalah



-



Menciptakan produksi baru,dst.



Arti: mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baikburuk, bermanfaat-tidak bermanfaat Contoh kegiatan belajar: -



Mempertahankan pendapat



-



Membahas suatu kasus



-



Memilih solusi yang lebih baik



-



Menulis laporan,dst.



Jawablah pertanyaan berikut: 1. Sebutkan usaha melindungi diri dari bencana gunung meletus bila berada dalam kawasan rawan aliran lahar gunung meletus ! 2. Sebutkan 3 faktor penyebab banjir! 3. Lembaga yang dibentuk pemerintah yang bertanggug jawab untuk melakukan pendekatan paradigma pengurangan resiko bencana adalah 4. Sebutkan penyakit yang ditimbulkan oleh bencana banjir



No



Kunci Jawaban



Skor



1 2 3 4 Jumlah



Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal



100



C. PENILAIAN KETERAMPILAN Rubrik Penilaian Keterampilan Teknik Non Tes Bentuk Penugasan Proyek



Tahapan



Diskripsi Kegiatan



Penyiapan sumber dan bahan (A) Persiapan Penyusunan desain (B)



Proses Penyelesaia n Soal (A) Pelaksana an Hasil Akhir Penyelesaia n Soal (B)



Kerapihan dan Kelengkapa n (A) Pelapora n Ketepatan Watu (B)



Kriteri a Menuliskan 3 sumber belajar atau lebih



Sk or 4



Menuliskan 2 sumber belajar



3



Menuliskan 1 sumber belajar



2



Tidak menuliskan sumber belajar



1



Semua soal ditulis kriteria kesukarannya



4



Sebagian besar soal ditulis kriteria kesukarannya



3



Sebagian kecil soal ditulis kriteria kesukarannya



2



Semua soal tidak ditulis kriteria kesukarannya



1



Semua soal diselesaikan dengan proses yang benar



4



Sebagian besar soal diselesaikan dengan proses yang benar Sebagian kecil soal diselesaikan dengan proses yang benar Semua soal tidak dikerjakan dengan proses yang benar



3



Semua soal diselesaikan dengan hasil yang benar



4



Sebagian besar soal diselesaikan dengan hasil



3



Sebagian kecil soal diselesaikan dengan hasil yang benar Semua soal tidak dikerjakan dengan hasil yang benar



2



Semua soal dan penyelesaian ditulis dengan rapih



4



Sebagian besar soal dan penyelesaian ditulis dengan rapih Sebagian kecil soal dan penyelesaian ditulis dengan rapih Semua soal dan penyelesaian tidak ditulis dengan rapih



3



Tugas dikumpulkan tepat waktu



4



Tugas dikumpulkan tidak tepat waktu dengan memberikan alasan yang rasional/logis Tugas dikumpulkan tidak tepat waktu dengan memberikan alasan yang tidak rasional/logis Tidak mengumpulkan tugas



3



2 1



1



2 1



2



1



Nno.



Nama



Pemahaman materi



1-4 1 2 3 4 5



Dst. Keterangan: Skor rentang antara 1 – 4 1= kurang 2= cukup 3= baik 4= amat baik



Kemampuan mengemukak an pendapat



1-4



Berkontrisi



1-4



Menerima jumlah pendapat nilai teman



1-4