Pengaruh TI Pada SIA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) “ PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI “ Dosen Pengampuh : Adil Setiawan, A.Md. Kom., SE., M.Si., Ak., CA.



Disusun Kelompok IV : Ade Anugrah



(4516013093)



Dewi Nur Damayati (4516013050) LEADERSHIP CLASS



UNIVERSITAS BOSOWA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2019



KATA PENGANTAR



Assalammualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tak lupa juga Senantiasa kami haturkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya. Karena izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas mengenai Pengaruh Teknologi Informasi Pada Sistem Informasi Akuntansi. Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat penilaian salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi Jurusan Akuntansi di Universitas Bosowa kota Makassar, SulSel. Dalam menyusun makalah ini, kami ucapkan terima kasih kepada dosen kami, mata kuliah Perekonomian Indonesia, yaitu ; Bapak Adil Setiawan, A.Md. Kom., SE., M.Si., Ak., CA. Karena bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil dan nilai yang terbaik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca mengenai Pengaruh Teknologi Informasi Pada Sistem Informasi Akuntansi. Kami juga mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena kami dalam proses pembelajaran. Wassalammualaikum Wr. Wb.



Ahad, 13 Januari 2019



Penulis



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2 DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................. 4 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5 C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN A. Esensi Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer ............................ 6 B. Perbandingan SIA Berbasis Manual dengan SIA Berbasis Komputer ....... 8 C. Pengaruh TI pada SIA ................................................................................. 18 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................. 20 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 21



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan sistem informasi akuntansi (SIA). Peningkatan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah mengubah pemprosesan data akuntansi secara manual menjadi secara otomatis. Akan tetapi penerapan sistem dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari permasalahan. Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang sistem informasi membawa pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis. Penerapan teknologi sistem informasi dalam perusahaan, tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai teknologi sistem informasi. Hal ini menyebabkan kurangnya manfaat yang diberikan oleh teknologi sistem informasi tersebut khususnya dalam meningkatkan kinerja individual. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan khususnya pasar swalayan, tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Banyak perusahaan yang mulai mengembangkan dan memberikan perhatian khusus pada teknologi informasi khususnya sistem informasi akuntansi sebagai sumber yang memfasilitasi pengumpulan dan penggunaan informasi secara efektif. Menurut Delone dan Raymond, 1988 (dalam Komara, 2005) penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan pada dua hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem. Untuk menghindari kegagalan sistem, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas atau keberhasilan implementasi suatu sistem informasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan anatara perusahan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna dengan perusahaan yang tidak memiliki program pelatihan dan pendidikan pemakai, antara perusahaan yang memiliki komite pengendalian SIA dengan perusahaan yang tidak memeiliki komite pengendalian SIA, dan antara lokasi departemen SIA yang berdiri sendiri (independent) dengan lokasi departemen SIA yang tergabung dalam departemen atau bagian lain perusahaan.



4



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apa Esensi Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer ? 2. Apa Perbandingan SIA Berbasis Manual dengan SIA Berbasis Komputer ? 3. Apa Pengaruh TI pada SIA ? C. Tujuan Masalah Pembuatan makalah ini bertujuan agar kita mengetahui tentang : 1. Apa Esensi Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer ? 2. Apa Perbandingan SIA Berbasis Manual dengan SIA Berbasis Komputer ? 3. Apa Pengaruh TI pada SIA ?



5



BAB II PEMBAHASAN A. Esensi Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Seperti dijelaskan sebelumnya, komputer merupakan alat umum yang digunakan untuk membantu seseorang mengambil data input, proses dan membuat laporan. Suatu alat yang di program untuk menjalankan suatu perintah, peraturan atau sistem. Menggunakan komputer untuk melakukan pekerjaan manual disebut komputerisasi. Sebelum mengkomputerisasi suatu proses atau pekerjaan, perlu ditetapkan terlebih dahulu ketentuan-ketentuan yang tetap ( fixed). Sama halnya bila proses sistem informasi akuntansi yang akan dikomputerisasi, perlu ditetapkan terlebih dahulu ketetapan, prosedur dan aturan-aturan yang digunakan dalam proses. Aturan proses atau prosedur yang akan dikomputerisasi harus diuji terdahulu atau sudah teruji di implementasikan. Proses komputerisasi yang baik adalah menyiapkan aturan atau prosedur secara manual yang sudah teruji, baru kemudia prosedur tersebut dikomputerisasi. Sistem informasi akuntansi berbasis komputer adalah sistem pencatatan dan pelaporan atas transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu organisasi berdasarkan data historo dan memproduksi laporan keuangan dan laporan lainnya yang berhubungan dengan informasi keuangan lainnya dengan menggunakan komputer atau teknologi informasi lainnya. Selain laporan keuangan, informasi atau laporan yang dapat dihasilkan dari sistem informasi akuntansi berbasis komputer seperti laporan realisasi anggaran, laporan biaya perpusat biaya dan laporan lainnya selama data untuk membuat laporan tersimpan dalam arsip (file) dalam database komputer. Komponen Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Sistem informasi akuntansi berbasis komputer adalah sistem informasi pengolah akuntansi yang terdiri dari penangkapan data, proses dan menghasilkan laporan keuangan dan laporan yang berhubungan dengan data akuntansi lainnya dengan menggunakan teknologi informasi. Sistem informasi akuntansi yang dikomputerisasi dapat dimulai dari pemasukan data input akuntansi, proses akuntansi dan menghasilkan laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya. Oleh karenanya, sistem informasi akuntansi berbasis komputer terdiri dari komponen : 1. Platform Information Technology adalah lingkungan teknik informasi yang harus ada dalam sistem informasi berbasis komputer dan disiapkan sebelum



6



sisteminformasi diinstalasi kedalam komputer. Komponen dari plat form information technology ini terdiri dari : a. Hardware (perangkat keras) adalah perlatan mekanik, elektronik dan mengetik yang digunakan untuk menangkap, memproses dan mengeluarkan hasil proses seperti keyboard, optical scanner, mouse, monitor, processor, printer, dan perlatan lannya. b. Software (perangkat lunak) adalah program komputer yang digunakan untuk mengaktifkan perangkat keras dan program komputer untuk memproses data dan mengeluarkan informasi atau laporan. Ada dua jenis perangkat lunak, yaitu : i. Program operasi (operating system–OS) yaitu program dari sistem yang mengandalikan seluruh operasi dari komputer, mengalokasikan program tempat penyimpanan ( memory) ,,dan memberikan hubungan (interface) antara pengguna dan komputer. Misalnya unix, linux, windows. ii. Program aplikasi ( application system) yaitu sistem informasi yang sering disebut program software yang dikembangkan untuk tujuan khusus yang digunakan untuk computer pengguna ( user computers). Misalnya program akuntansi accurate, myob, SAP, Microsoft office. c. Databases (penyimpanan data), suatu elemen data yang terintegrasi atau saling terhubung. Suatu database mengkonsolidasikan banyak catatan (transaksi) yang sebelumnya disimpan secara terpisah sehingga tempat pengumpulan data ini dapat digunakan berbagai program aplikasi. Misalnya Microsoft access, lotus approach, corel paradox, structured query language (SQL), dan lainnya. d. Network (jaringan) sistem jaringan yang memungkinkan sumber daya didistribusikan ke berbagai komputer atau perangkat keras lainnya. Sistem jaringan ini dapat dilakukan secara fisik yaitu dengan menggunakan kabel sebagai media penghubung atar computer atau secara virtual yaitu menghubungkan computer tanpa kabel (nirkabel) dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi dan initernet. 2. Procedures. Pengertian umum prosedur adalah urutan klerikal yang melibatkan beberapa orang atau bagian atau fungsi yang dibuat untuk menjamin penangan secara seragam terhadap trnasaksi yang terjadi berulangulang (Mulyadi, 2001). Pengertian lain prosedur adalah deskripsi dari tugastugas setiap fungsi pekerjaan dalam sistem proses transaksi (Bodnar, 2010). Pada dasarnya merupakan langkah apa yang dilakukan oleh seeorang yang terlibat dalam transaksi di dalamnya terdapat kegiatan membuat, mencocokkan, mencatat dan menyiapkan atau membuat laporan atas transaksi tersebut. Oleh karena dalam proses terdapat aktivitas klerikal, yaitu memuat, menghitung, mencatat, mendistribusikan dokumen atau laporan, dan proses



7



operasi, maka prosedur ini yang menjadi dasar untuk membuat program aplikasi. Dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer, prosedur ini diaplikasikan dalam modul-modul dari sistem informasi keseluruhan. Misalnya modul proses penjualan, modul pitang dagang, modul pembelian, dan lain sebagainya. Prosedur dalam konteks SIA adalah proses pencatatan trnasaksi keuangan ke dalam jurnal, buku besar dan untuk menghasilkan laporan keuangan. Dalam hal mengkomputerisasi sistem informasi akuntansi, perlu ditetapkan terlebih dahulu prosedur manual dari proses pencatatan bukti transaksi keuangan dan proses dari catatan menjadi laporan keuangan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditegakkan bahwa sistem informasi akunntansi secara manual harus ditetapkan dan teruji, baru kemudian dilakukan proses komputerisasi. Sistem informasi akuntansi secara manual dan computer pada dasarnya mempunyai prinsip yang sama. B. Perbandingan SIA Berbasis Manual Dengan SIA Berbasis Komputer Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian awal buku ini, sistem informasi akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang mengumpulkan, meencatat, dan memproses data keuangan dan informasi lain yang diperlukan dalam rangka proses pengambilan keputusan oleh pemakai laporan atau informasi tersebut. Dalam mengolah sistem informasi akuntansi ini, dapat dilakukan secara manual, artinya tidak menggunakan alat teknologi informasi untuk mengolahnya, dan dapat dilakukan dengan bantuan komputer. Sebelum melihat perbedaan SIA berbasis manual dengan SIA berbasis komputer, perlu dipahami terlebih dahulu prinsip dasar dari proses akuntansi dan komponen-komponen SIA itu sendiri. Sistem informasi akuntansi dalam arti sempit atau tradisional adalah sistem pencatatan akuntansi atau yang dikenal dengan siklus akuntansi. Sedangkan system informasi akuntansi dalam arti luas atau modern adalah sistem pencatatan yang menyeluruh yang mendukung proses pengumpulan, pencatatan, penyimpanan dan memproses informasi keuangan dan terkait dengan keuangan. Komponen dasar SIA dalam arti sempit terdiri dari : 1. Formulir, yaitu dokumen yang digunakan untuk mencatat atau menangkap transaksi. Formulir ini merupakan bukti transaksi dari transaksi/ peristiwa ekonomi. 2. Jurnal, buku besar (general ledger) dan buku pembantu (subsidiary ledger), yaitu media untuk mencatat bukti transaksi untuk proses pembuatan laporan keuangaan dan laporan atau informasi terkait dengan keuangan.



8



3. Laporan, yaitu informasi yang dihasilkan dari proses pencatatan transaksi, dalam hal ini informasi yang dihasilkan adalah laporan keuangan dan laporan manajemen lainnya yang terkait dengan keuangan. Sedangkan SIA dalam arti luas, perlu ditambah dengan sistem dan prosedur yang berhubungan dengan proses sistem akuntansi. Prosedur adalah suatu proses urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu dapartemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang. Perbedaan Dalam Cakupan Cakupan sistem informasi akuntansi berbasis manual lebih menekankan pada transaksi yang berhubungan dengan transaksi keuangan. Hal ini terlihat dengan jelas pada proses pencatatan dan pelaporan. Cakupan ini dapat dapat dilihat pada skema dibawah ini : Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Manual



Dalam sistem informasi akuntansi berbasis manual, data yang diambil hanya yang berhubungan dengan data keuangan yang akan dicatat dan diproses untuk menghasilkan laporan keuangan. Begitu pula proses pencatatanya harus melalui jurnal sebagai proses pencatatan pertama dalam proses akuntansi. Secara periodic, dari jurnal akan di posting dibuku besar.



9



Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer



Dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer, pencatatan akuntansi dari bukti transaksi yang diinput ke dalam program computer akan membentuk jurnal transaksi, posting ke buku besar dan buku pembantu secara simultan, sehingga ketiga catatan akuntansi tersebut akan menghasilkan angka yang sama. Semua data, baik data bukti transaksi maupun data daari catatan akuntansi akan disimpan dalam arsip (file) yang merupakan gudang atau sumber data (database). Dari file atau database ini dapat menghasilkan laporan-laporan yang terdiri dari laporan keuangan dan laporan manajemen atau non-keuangan yang dapat bersifat ad-hoc atau terprogram selama komponen atau file untuk membuat laporan tersebut tersedia dalam database. Perbedaan Dalam Mengumpulkan Data Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa formulir sangat penting dalam sistem informasi pada umumnya dan sistem informasi akuntansi pada khususnya. Pengertian formulir adalah secara umum yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi secara manual didefinisikan sebagai secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Sedangkan dalam system informasi akuntansi berbasis komputer formulir yang digunakan dikenal dengan istilah electronic from, adalah ruang yang ditanyakan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data eloktronik. (Mulyadi, 2001). Formulir dalam sistem informasi akuntansi secara manual: 1. Dirancang sesuai kebutuhan data yang akan dicatat dalam sistem pencatatan. 2. Dicetak terlebih dahulu dalam jumlah yang memadai sebelum digunakan.



10



3. Penomoran dalam penggunaan formulir, sebaiknya dicetak terlebih dahulu (pre-numbered) sebelum digunakan. 4. Formulir yang belum digunakan disimpan dan dikendalikn dengan nomor urut oleh Bagian umum. 5. Formulir yang sudah terisi (data atau dokumen) disimpan oleh bagian yang terkait, khususnya untuk formulir yang berhubungan dengan proses akuntansi disimpan oleh bagian akuntansi dalam lemari arsip. Dokumen ini disimpan dalam waktu yang telah ditetapkan oleh manajemen atau pemerintah.Menurut undang-undangan perpajakan No16 tahun 2009, penyimpanan data untuk keperluan pajak selama 10 tahun. Kelemahan dari formulir secara manual ini atau secara hard copy ini: 1. Dalam kehabisan dalam penggunaannya jika pengendalian formulir kosong kurang memadai 2. Sangat lambat jika mengalami perubahan karena organisasi cenderung menghabiskan sisa formulir yang terpakai baru mencetak yang baru. 3. Formulir yang telah dirubah tidak dapat langsung digunakan karena membutuhkan waktu untuk mencetaknya. 4. Dapat terjadi pemborosan jika penggunaannya tidak dikendalikan. 5. Kecepatan mengisi data dalam formulir dapat menjadi lambat dan dapat tidak akurat, karena tulisan setiap orang tidak sama bentuknya. 6. Dapat terjadi data yang megambang atau pencatatan yang tertunda dari waktu pembuatan bukti sampai waktu pencatatan. Sedangkan keuntungan adalah: 1. Formulir kosong mudah dikendalikan penggunaannya. 2. Formulir kosong mudah dibawa, misalnya formulir order penjualan. 3. Terdapat catatan dan tanda tangan yang ontetik, lebih sulit disalahgunakan. 4. Dapat tetap digunakan bila dalam kondisi tidak adalah sumber listrik. Formulir elektronik yang banyak digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer: 1. Dirancang sesuai kebutuhan data yang akan dicatat dalam sistem pencatatan dan dengan mudah untuk diperbaiki. 2. Tidak perlu dicetak terlebih dahulu, sehingga menghemat dalam biaya pencetakan. 3. Formulir yang sudah diisi tidak perlu dicetak, cukup disimpan dalam bentuk magnetik/ elektronik dan disimpan dalam memory komputer atau media lainnya.



11



4. Penomoran dalam penggunaan formulir langsung dicetak dan diatur oleh komputer sehingga menghindari nonor berselang dan dua kali digunakan serta pasti berurut. 5. Penyimpanan lebih ringkaas dan hemat karena data disimpan dalam bentuk magnetik. Jangka waktu penyimpanan dokmen dalam waktu yang telah ditetapkan oleh manajemen atau pemerintah. Menurut undang-undangan perpajakan No. 16 tahun 2009, penyimpanan data untuk keperluan pajak selama 10 tahun. Keuntungan dari formulir elektronik ini adalah: 1. Perubahan formulir dapat segera dapat digunakan kareana tidak memerlukan waktu tunggu pencetakan. 2. Tidak pernah kehabisan formulir kosong. Karena formulir dapat ditampakan pada layar komputer atau monitor ketika dibutuhkan. 3. Ketidakefisienan penggunaan formulir dapat dihindari, karena setiap formulir yang salah input dapat segera diperbaiki baik sebelum maupun setelah disimpan. 4. Kemungkinan menggunakn salah formulir sangat kecil terjadi, misalnya dengan mendesain formulir dengan cara memberikan tanda klik atau ‘’x”, atau isi dokumen yang telah disimpan dalam permanent file dengan fasilitas find, atau formulir disimpan pada modal tertentu. 5. Kecepatan mengisi formulir lebih cepat daripada pengisian formulir dengan kertas, karena formulir dapat dirancang dengan memberikan tanda tick mark atau mengambil data dari file. 6. Data diisi dalam formulir dengan tingkat keakuratan yang sempurna dengan menyederhanakan atau mengambil data dari file yang ada dikomputer. 7. Data yang ditangkap tidak ada yang megambang, artinya semua data yang telah diisi dalam formulir secara elektronik disimpan atau diproses. 8. Data yang diisi dapat didistribusikan secara elektronik kebagian terkait dengan segera, sehingga mengurangi kegiatan klerikal untuk menginput data yang sama dan lebih hemat dari pada memberikan tembusan dokumen secara hard copy. 9. Penomoran urut formulir yang digunaka dapat diatur dengan program dengan running number yaitu nomor formulir yang digunakan diberi nomor berurut secara otomatis oleh program. Sedangkan kelemahannya adalah: 1. Sulit untuk dibawa keluar organisasi. Untuk kondisi tertentu masih memungkinkan untuk dibawa dengan media atau alat teknologi informasi tertentu (portable), misalnya dengan smartphone formulir pesanan penjualan



12



dapat dakses dialokasi di mana tenaga penjual berada di luar kantor dengan menggunakan fasilitas internet. 2. Tidak dapat digunakan bila terjadi pemadam listrik. 3. Mudah untuk ditiru oleh organisasi lain. 4. Pengendalin arsip yang harus lebih dikendalikan karena lebih mudah disalahgunakan oleh orang yang tidk berkepentingan dan hilang. Perbedaan Dalam Proses Pencatatan Perbedaan pencatatan data akuntansi secara manual dan komputerisasi terletak pada cara prosesnya, waktu proses dan pengarsipan bukti catatan. Secara ringkas perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini. (Tabel 1.1) Tabel perbandingan pencatatan Akuntansi Sistem informasi Sistem informasi Karakteristik Berbasis Manual Berbasis Komputer 1. Cara Bukti transaksi dicatat Bukti transaksi diinput ke Pencatatan kedalam buku jurnal dan kompputer dan secara buku besar pembantu langsung data dijurnal dan secara harian, selanjutnya diposting ke buku besar secara periodic diposting da buku pembantu kapan ke buku besar.Pemasukan dicatat dan disimpan tidak data ke catatan terdapat ada data yang ditunda. penundaan pencatatan. 2. Metode dan Waktu Diproses secara batch, Diproses secara batch Pemerosesan data dikumpulkan, tetapi proses dianalisis, pengumpulan, analisis, dikelompokkan, pengelompokkan, divertifikasi dan vertifikasi dan validasi divalidasi, baru kemudian dilakukan oeh computer dijurnal secara manual. dan otomatis data disimpan berdasarkan kelompok transaksi sebelum diproses dengan komputer. 3. Proses Pembuatan Pada akhir periode Pada akhir periode proses Laporan Keuangan disiapkan Neraca saldo, pencetakan neraca saldo dibuat jurnal penyesuaian merupakan suatu opsi, dan jurnal penutup secara melakukan jurnal manual. penyesuaian (untuk penyesuaian yang rutin



13



4. Penyimpanan Catatan Akuntansi



Jurnal, buku besar dan buku pembantu disimpan secara fisik.



dengan jumlah yang tetap-recurring) tidak perlu dilakukan secara manual, dan tidak perlu dilakuan jurnal penutup secara manual program secara otomatis malakukan jurnal atas transaksi recurring dan jurnal penutup. Catatan akuntansi disimpan secara elektronik dalam bentuk magnetik data, pencetakan catatan akuntansi menjadi suatu opsi.



Perbedaan Penyimpanan Data Peralatan dan media penyimpanan data dalam SIA berbasis manual dan SIA berbasis komputer sangatlah berbeda. Seperti dijelaskan sebulumnya, bahwa bukti dan catatan akuntansi untuk sistem informasi akuntansi secara manual disimpan dalam bentuk kertas, sedangkan dalam system informasi akuntansi berbasis komputer, bukti dan catatan akuntansi disimpan dalam bentuk data magnetik yang disimpan di dalam memori komputer atau peralatan/ media external storge lainnya. Keuntungan dan kelemahan cara menyimpan data pada SIA berbasis manual sebagai berikut: 1. Keuntungan a. Bila terjadi bencana alam seperti banjir, kebakaran dan lainnya yang menimpa tempat penyimpanan data, kadangkala bukti masih dapat dibaca. b. Sulit untuk dimanipulasi karena bukti tulisan dan otorisasi dapat diuji keaslihannya, c. Risiko kehilangan relatif kecil karena secara fisik dapat terlihat bila seseorang membawanya. d. Pengendalian arsip data relatif lebih mudah daripada data magnetik. e. Semua oran dapat melihat dan membaca data. 2. Kelemahan



14



a. Bila terjadi bencana alam seperti banjir, kebakaran dan lainnya yang menimpa tempat penyimpanan data, sulit untuk diselamatkan secara fisik. b. Memerlukan tempat penyimpanan yang cukup besar sehingga memakan biaya yang relatif besar. c. Biaya kertas yang cukup besar. d. Tidak ada back up data, jika. Sedangkan keuntungan dan kelemahan penyimpanan data pada SIA berbasis komputer, adalah: 1. Keuntungan a. Bila terjadi bencana alam seperti banjir, kebakaran dan lainnya yang menimpa tempat penyimpanan data, sulit untuk diselamatkan secara fisik. b. Tidak memerlukan ruang yang besar dalam menyimpan data dan biaya relatif murah karena tempat penyimpanan mempunyai kapasitas penyimpanan yang besar dengan harga yang relatif lebih murah. c. Tidak ada kertas atau biaya yang sangat kecil dan tidak material. d. Dapat dengan mudah dilakukan duplikasi atau back up sehingga memperkecil kemungkinan data hilang. 2. Kelemahan a. Bila terjadi bencana alam seperti banjir, kebakaran dan lainnya yang menimpa tempat penyimpana, maka data menjadi rusak dan tidak dapat dibaca kembali, b. Dengan teknologi yang maju saat ini, maka dengan mudah data perusahaan dimanipulasi atau disalahgunakan oleh orang yang tidak berkepentingan. c. Tidak semua data yang disimpan dalam tempat penyimpanan dapat dibaca disetiap program kompute, karena format atau bentuk data yang disimpan tergantung pada program yang digunakan pada saat disimpan. d. Memerlukan alat (komputer) dan program tertentu membaca data yang disimpan. Demikian dan kelemahan cara penyimpanan data transaksi dan catatan akuntansi bagi sistem informasi akuntansi secara manual atau system informasi akuntansi berbasis komputer. Perbedaan Dalam Kontrol Sistem informasi tidak terlepas dari sistem pengendalian internal atau internal control. Sistem kontrol yang digunakan sebagai tolak ukur adalah internal kontrol yang dikeluarkan oleh COSO. Sistem kontrol pada SIA berbasis manual lebih ditekankan pada komponen kontrol aktivitas secara fisik, yaitu : 1. Otorisasi transaksi 2. Pemisahan fungsi



15



3. 4. 5. 6.



Pengawasan fisik Catatan akuntansi Pengendalian akses Vertifikasi independen Siklus Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Secara Manual



Sedangkaan sistem kontrol pada SIA berbasis komputer, kontrol aktivitas dibagi menjadi : 1. Pengendalian teknologi informasi (information technology controls), Pengendalian yang berfokus pada lingkungan teknologi informmasi. Kontrol ini terdiri dari pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control). Pengendalian umum meliputi pengendalian yang umumnya dilakukan untuk seluruh sistem informasi. Pengendalian ini meliputipengendalian pusat database, organisasi database, keamanan jaringan, pengembangan sistem, dan program pemeliharaan. Sedangkan pengendalian aplikasi adalah pengendalian untuk menyakinkan integritas sistem computer berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan. 2. Pengendalian fisik (physical control), Pengendalian yang tidak berhubung dengan proses computer tetapi lebih kepada manusia yang mengendalikan sistem dan perangkat fisik dari lingkungan teknologi informasi itu sendiri.



16



Siklus Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer



Namun, kontrol fisik yang diaplikasikan dalam prosedur, juga menjadi perhaatiaan dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer.



17



C. Pengaruh TI Pada SIA Sebagaimana telah dijelaskan, blok-blok yang meembentuk sistem informasi akuntansi berbasis manual pada prinsipnya sama saja dengan blok-blok yang membentuk sistem informasi akuntansi berbasis TI atau computer, yaitu samasama terdiri dari : blok input, blok model, blok output, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali atau kontrol. Salah satu perbedaan mendasar antara SIA berbasis manual dengan SIA berbasis TI, khusunya computer terletak pada tingkat kecanggihan dan tingkat kelulusan teknologi yang digunakan. Perbedaan penerapan teknologi informas dan komunikasi pada SIA berbasis TI/komputer dengan SIA berbasis manual dapat dilihat pada Tabel 1-2 (Tabel 1.2) Tabel perbandingan SIA berbasis TI/komputer dengan SIA berbasis manual NO Komponen SIA-TI/Komputer SIA-Manual 1 Masukan Peralatan masukan : Peralatan : pensil, mause,tauch screen, balpoin/pena, tinta, terminal/monitor, mesin tik/mesin keyboard, microphone. pembukuan. Media : kertas, magnetic Media : kertas tape, optical device, (formulir/dokumen). speaker. 2 Basis data Peralatan simpan data : Peralatan sistem data : internal storage, external lemari arsip, map arsip storage (magnetic disk, dokumen. optical disk, flash disk, Media basis data : jurnal, magnetic tape). buku besar, buku Media basis data : master pembantu. files, transaction files, database management sistem. 3 Keluaran Peralatan : video display Peralatan : mesin ketik, terminal printer, plotter, pensil, balpoin, pena. speaker, infocus. Media keluaran : kertas. Media keluaran : kertas, tayangan di layar monitor, suara. 4 Model atau Siklus pendapatan dan Sama, dapat berdiri prosedur penerimaan kas, siklus sendiri (modul) dan pengadaan dan dapat saling terintegrasi. pembayaran kas, siklus



18



5



Kendali



6



Blok teknologi



konversi/produksi, siklus asset tetap, siklus ledger dan pelaporan. Pengendalian umum, pengendalian aplikasi. TI (perangkat keras komputer, perangkat lunak dan komunikasi data), operator komputer, programmer, system analyst, akuntan.



19



Pengendalian organisasi, uji silang (internal check). Mesin ketik, mesin pembukuan, mesin hitung (kalkulator), tenaga pembukuan, akuntan.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kemajuan Teknologi Informasi mempengaruhi perkembangan akuntansi. Peranan Teknologi Informasi terhadap perkembangan akuntansi pada setiap masa berbeda-beda. Semakin maju Teknologi Informasi, semakin banyak pengaruhnya pada bidang ilmu akuntansi. Kemajuan Teknologi Informasi mempengaruhi perkembangan Sistem Informasi Akuntansi dalam hal pemrosesan data, pengendalian internal perusahaan, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan dan sebagainya. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik pengauditan dan proses penggelolaan data akuntansi akan terkena imbasnya. Perkembangan Teknologi Informasi juga mempengaruhi perkembangan proses Audit, dalam Kemajuan praktik audit software memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer Kemajuan teknologi informasi memberikan peluang baru bagi profesi akuntan, Peluang baru yang mungkin bisa di ambil di antaranya adalah konsultan sistem informasi berbasis komputer.



20



DAFTAR PUSTAKA -



-



file:///D:/ade/SIA/pengaruh%20TI%20pada%20SIA/357260911-SIA-BAB13-f.pdf http://kiosmateri.blogspot.com/2013/05/makalah-pengaruh-teknologiterhadap-sia.html http://eprints.ums.ac.id/20039/3/BAB_I.pdf



21