Pengelolaan Kualitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T karena atas segala rahmat dan berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Laporan ini merupakan laporan tertulis dari kelompok 5 Manajemen Operasional Jurusan Akuntansi S1 Universitas Negeri Makassar. Makalah ini membahas tentang Pengelolaan Kualitas Manajemen (Quality Management) yang terdiri dari Kualitas dan strategi, Standar Kualitas Internasional, Total Quality Management beserta perangkatnya, dan Peranan Inspeksi. Penyusun menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan penulis dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.



Makassar, 11 November 2020



Penyusun Kelompok 5



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii BAB I.......................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1 1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................... 1 BAB II ........................................................................................................................................ 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 2 2.1 Kualitas dan Strategi......................................................................................................... 2 2.1.1 Definisi Kualitas .......................................................................................................... 2 2.1.2 Pentingnya Kualitas .................................................................................................... 2 2.1.3 Kualitas dan Strategi................................................................................................... 3 2.1.4 Pengaruh Kualitas....................................................................................................... 3 2.1.5 Etika dan Manajeman Kualitas................................................................................... 4 2.2 Standar Kualitas Internasional.......................................................................................... 4 2.2.1 ISO 9000...................................................................................................................... 4 2.2.2 ISO 14000.................................................................................................................... 7 2.3 Total Quality Management (TQM).................................................................................... 8 2.3.1 Pengertian ................................................................................................................... 8 2.3.2 Manfaat Program TQM .............................................................................................. 9 2.3.3 Prinsip Total Quality Management ........................................................................... 10 2.4 Peranan Inspeksi ............................................................................................................. 11 BAB III..................................................................................................................................... 13 PENUTUP ................................................................................................................................ 13 3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 13 3.2 Saran ............................................................................................................................... 13



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan tidak lepas dari konsumen serta produk yang dihasilkannya. Konsumen tentunya berharap barang yang dibelinya akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginanya serta produk yang diinginkan memiliki kondisi yang baik dan terjamin. Oleh karena itu, perusahaan harus melihat dan menjaga agar kualitas produk yang dihasilka n terjamin bisa diterima konsumen dan bersaing di pasar. Pemenuhan kebutuhan konsumen seringkali hanya berfokus pada kuantitas produk mengingat pasar semakin terus berkembang. Pada persaingan yang semakin ketat aspek yang juga perlu diperhatikan adalah mengena i kualitas produk. Kualitas produk yang baik ditentukan dari pengendalian atau manajemen kualitas yang baik pula. Pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baikakan memberikan dampak terhadap mutu produk yang dihasilkan berdasarkan pada ukuran dan karakteristik yang telah ditentukan perusahaan. Pengendalian kualitas sangat dibutuhkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang berlaku. Pengelolaan kualitas membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi biaya rendah dan respon pelanggan. Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pangsa pasar dan menekan biaya, dan keduanya dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan merespon secara cepat harga jual rendah sebagai hasil dari skala ekonomis,dan meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga, perbaikan kualitas akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya garansi.



1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.



Jelaskan yang dimaksud dengan Kualitas dan Strategi! Seperti apa standar kualitas internasional yang sedang berlaku? Jelaskan mengenai apa itu Total Quality Management (TQM)! Apa saja perangkat TQM? Apa Maksud dan peranan inspeksi!



1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian dari kualitas, pengaruh kualitas dan etika manajemen kualitas 2. Mengetahui apa saja standar kualitas internasional 3. Mengetahui pengertian TQM dan perangkatnya



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kualitas dan Strategi 2.1.1 Definisi Kualitas Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas



berbasis pengguna



dimana



kualitas



tergantung



kepada audiensnya.



Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.



2.1.2 Pentingnya Kualitas Dunia manufaktur telah mengalami perubahan dramatis dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Tantangan bagi perusahaan untuk menjadi dan tetap kompetitif belum pernah sekeras sekarang. Landasan persaingan bukan berpusat pada biaya saja, tetapi pada sejumlah faktor kesuksesan lain seperti kualitas, fleksibilitas, penyampaian, pelayanan dan inovasi. Mengapa perusahaan ingin mencapai kualitas bagus? Perusahaan dengan kualitas bagus dapat mengendalikan harga yang lebih tinggi dan akan selalu diingat nasabah. Tetapi bagaimana hubungan antara kualitas dengan profitabilitas? Biaya apa saja yang terlibat dalam pencapaian kualitas? Karena kualitas bagus dalam produk, jasa dan proses, maka banyak perusahaan yang mempekerjakan manajemen berkualitas dapat menikmati keuntungan pasar (pangsa pasar dan keunggulan harga lebih tinggi) dan juga penghematan biaya (biaya operasional dan biaya pelayanan lebih rendah), yang pada akhirnya membawa laba lebih besar bagi organisasi bersangkutan.



2



2.1.3 Kualitas dan Strategi Arnold Palmer Hospital menemukan bahwa kualitas merupakan obat kuat untuk memperbaiki operasi. Mengelola kualitas membantu mambangun strategi diferensiasi, biaya rendah, dan respon cepat sukses. Kualitas adalah faktor penentu keberhasilan bagi perusahaan-perusahaan. Peningkatan kualitas membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya yang kemudian akan meningkatkan keuntungan. Peningkatan penjualan sering terjadi saat perusahaan mempercepat respon mereka, merendahkan harga jual, dan meningkatkan reputasi mereka dengan produk-produk yang berkualitas. Meningkatkan kualitas menurunka n biaya turun karena perusahaan meningkatkan produktivitas dan menurunkan rework, bahan yang terbuang, dan biaya garansi. 2.1.4 Pengaruh Kualitas Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan kualitas itu penting, yaitu: Reputasi Perusahaan. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya. Kehandalan Produk. Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang,



memproduksi,



penggunaannya



atau mengedarkan



mengakibatkan



produk atau jasa yang



kerusakan atau kecelakaan. Contohnya:



Consumer Product Safety Act. Keterlibatan global. Kualitas



adalah



suatu



perhatian



internasional.



Produk-produk



perusahaan yang akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan harganya secara global. Biaya Kualitas Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu: Biaya Pencegahan Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas. Biaya Penaksiran 3



Biaya yang



dikaitkan



dengan



proses evaluasi



produk, proses,



komponen, dan jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemeriksa. Biaya eksternal Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh:



rework, barang



yang



dikembalikan,



kewajiban,



kehilanga n



kepercayaan, dan biaya pada masyarakat. Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbanga n, biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang kualitas.



2.1.5 Etika dan Manajeman Kualitas Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat, aman, dan berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang terpenting. Kurangnya proses desain dan produksi,



pengembangan



produk-produk berkualitas



rendah tidak hanya



mengakibatkan biaya produksi yeng lebih tinggi tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum, dan bertambahnya peraturan pemerintah. Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan



sebuah produk yang layak



dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh perbuatan etis. Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tangggung jawab untuk setiap produk berkualitas rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang mereka pasarkan kepada masyarakat. Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja, pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua orang.



2.2 Standar Kualitas Internasional 2.2.1 ISO 9000 Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu menciptakan kualitas, ISO 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 4



yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee(ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar system manajemen mutu. ISO/TC176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.



Sertifikasi ISO 9000 Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui proses selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup dokumentasi prosedur kualitas, penilaian lapangan, dan serangkaian audit yang terus berjalan terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya.



Manfaat ISO 9000: -



Aspek Konsistensi Pelaksanaan danPengawasan



-



Memberikanpendekatanpraktikyangsistematisuntukmanajemenmutu.



-



Memastikan konsistensi untuk memelihara mutuproduk/jasa.



-



Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan mutu lebih lanjut dengan membakukan proses guna memastikan konsistensi dan mampu menelusuri serta meningkatkan hubungan antar fungsi yang mempengaruhi mutu



Aspek Pengendalian Pencegahan -



Menentukan secara jelas tanggungjawab dan wewenang dari personel kunci yang mempengaruhi mutu



-



Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam menjalankan operasi dan proses bisnis penyedia jasa atau pabrik/industry



-



Menerapkan system dokumentasi yang efektif melalui mekanisme audit mutu internal dan tinjauan manajemen yang berkelanjutan



Aspek Pertumbuhan dan Pengembangan -



Sebagai sarana pemasaran



-



Dapat meningkatkan kepercayaan



-



Dapat meningkatkan citra dan daya saingperusahaan



-



Dapat meningkatkan produktifitas mutujasa/produk



dan



kepuasan konsumen/pelanggan



5



-



Dapat memberikan pelatihan yang sistematik kepada staf melalui prosedur dan instruksi yang baik



-



Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan tingkat persaingan bersama



-



Sebagaidasar/pondasi yang mantap untuk pengembangan mutu selanjutnya menuju manajemen mututerpadu



Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000 a. Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi harapan pelanggan. b. Prinsip 2:Kepemimpinan Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. c. Prinsip 3: PelibatanOrang Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi. d. Prinsip 4: PendekatanProses Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumbersumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi. e. Prinsip 5: Pendekatan Sistem PadaManajemen Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. f.



Prinsip 6: PerbaikanBerkesinambung



Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjaditujuantetapdariorganisasi.Perbaikanberkesinambungdidefinisikansebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambung membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sehingga akanmenjaminsuatuevolusidinamisdarisistemmanajemenmutu. g. Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada PengambilanKeputusan



6



Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutudapatterselesaikansecaraefektifdanefisien.Keputusanmanajemenorganisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemenmutu. h. Prinsip8:HubunganYangSalingMenguntungkanDenganPemasok Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah. ISO memperbaharui standarnya pada tahun 2000 menjadi lebih seperti sistem manajemen kualitas yang lebih terperinci dan disebut ISO 9001:2000.



2.2.2 ISO 14000 Proses internasionalisasi kualitas yang terus terbukti dengan dikembangkannya ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang mengandung lima elemen pokok: manajemen lingkungan, audit, evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup.



Standar baru ini memiliki beberapa kelebihan: 1. Citra publik yang positif dan ekspos yang berkurang terhadap kewajibannya. 2. Pendekatan sistematis yang baik untuk pencegahan polusi melalui minimalisasi dampak ekologis dari produk dan aktivitas perusahaan 3. Ketaatan dengan persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan keunggulan bersaing 4. Berkurangnya kebutuhan untuk melakukan audit majemuk



Sertifikasi ISO 14000 Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSIASQ, Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia.



Manfaat ISO 14000: 1. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi 2. Untuk menyediakan peralatan yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi yang baik. 3. Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul. 7



4. Dapat menekan biaya produksi, dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan. 5. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan. 6. Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar. 7. Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan dengan lingkungan. 8. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank. 9. Dapat meningkatakan otivasi para pekerja.



Prinsip Pokok Elemen ISO 14000 1. Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan memiliki komitmen terhadap SML. 2. Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan lingkungan yang ditetapkan sendiri. 3. Implementasi dan Operasi :Agar terlaksana dengan efektif, organisasi harus mengembangakan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk menaati kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran manajemen. 4. pemeriksaan dan koralasi :Organisasi harus memeriksa, memantau dan mengorelasi kinerja lingkungan 5. kaji ulang manajemen: Organisasi harus mengkaji ulang dan terus menerus memperbaiki standart manajemen lingkungan dengan maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkunga yang telah dicapai.



2.3 Total Quality Management (TQM) 2.3.1 Pengertian TQM merupakan manajemen kualitas dari keseluruhan organisasi, dari supplier sampai pelanggan. TQM menekankan pada suatu komitmen manajemen terhadap kontinuitas organisasi menuju keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang penting bagi pelanggan. Manajemen Kualitas Menyeluruh (TQM) dianggap sebagai pendekatan penting dalam pengendalian kualitas. TQM memperoleh pengajarannya terutama dari berbagai disiplin ilmu, Statistik, Teori Berorganisasi, Manajemen Strategis dan Organisasi Industri. Usaha dari perusahaan yang menggunakan TQM bertujuan memenuhi tujuan fungsi silang yang 8



memanfaatkan teknik manajemen, usaha peningkatan produktivitas, dan berbagai peralatan pemecahan masalah dan teknik secara disiplin. Tujuan akhir TQM adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan setiap saat.



Lima Aspek untuk TQM yang efektif : 1. Continuous Improvement : mensyaratkan suatu proses perbaikan terus menerus yang tidak pernah berhenti, yang meliputi orang, peralatan, supplier, material dan prosedur-prosedur (Jepang menggunakan sebutan “Kaizen”). 2. Employee Empowerment : melibatkan karyawan dalam semua langkah proses produksi, dapat dilakukan dengan mengembangkan jaringan komunikasi yang melibatka n konsumen, mengembangkan supervise yang terbuka dan sportif, melimpahkan tanggung jawab dari manajer dan staf ke karyawan, membangun moralitas organisasi, dan menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan gugus kendali mutu. 3. Benchmarking: memilih standar kinerja atas suatu produk, jasa, biaya atau praktekpraktek yang mewakili suatu kinerja terbaik untuk suatu proses atau kegiatan dalam suatu organisasi. Sasarannya adalah mengembangkan standar atau membenchmark, bentuk tim, identifikasi partner benchmarking, kumpulkan dan analisa informasi benchmarking, laksanakan benchmark untuk menyesuaikan atau melebihi partner yang di benchmark. 4. Just in Time (JIT) : merupakan sistem perbaikan secara kontinyu dan pemecahan masalah-masalah. JIT dirancang untuk menghasilkan dan mengantarkan produk saat dibutuhkan. JIT berhubungan dengan kualitas pada 3 hal : (a) JIT memotong biaya kualitas (karena barang sisa, kerja ulang persediaan dan biaya kerusakan dihilangkan), (b) JIT meningkatkan kualitas (karena JIT menekankan lead time dan sumber-sumber kesalahan), dan (c) kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit dan berarti penerapan system JIT akan lebih baik dan lebih mudah. 5. Knowledge of TQM Tools : untuk pemberdayaan tenaga kerja & implementasi TQM sebagai upaya berkelanjutan, setiap orang harus dilatih dalam teknik/alat TQM.



2.3.2 Manfaat Program TQM TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:  Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.  Kepuasan pelanggan terjamin.



Manfaat TQM bagi institusi adalah:    



Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan Staf lebih termotivasi Produktifitas meningkat Biaya turun 9



 Produk cacat berkurang  Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.



Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:   



Pemberdayaan Lebih terlatih dan berkemampuan Lebih dihargai dan diakui



Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang adalah:  Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)    



Membantu terciptanya tim work Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah



 2.3.3 Prinsip Total Quality Management Empat prinsip utama dalam TQM adalah sebagai berikut : 1. Kepuasan pelanggan Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan maka semakin besar pula kepuasan pelanggan. 2. Respek terhadap setiap orang Setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputus 3. Manajemen berdasarkan fakta 10



Setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan (feeling). Ada dua konsep pokok berkaitan dengan hal ini: 



Prioritas (prioritization) yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan



pada semua aspek pada saat yang bersamaan, menginga t



keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan menggunaka n data maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuska n usahanya pada situasi tertentu yang vital. 



Variasi (Variation) atau Variabilitas kinerja manusia. Data statistic dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap system organisasi. Dengan demikia n organisasi dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.



4. Perbaikan berkesinambungan Melakukan



proses



secara



sistematik



dalam



melaksanakan



perbaikan



berkesinambungan. Konsep siklus PDCA (Plant-Do-Check-Act), yang terdiri dari langkah-langkah



perencanaan,



pelaksanaan



rencana,



pemeriksaan



hasil



pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.



2.4 Peranan Inspeksi Sebuah sistem operasi yang baik mempunyai suatu pengendalian atas proses yang dilakukan. Tugas manajemen operasi bukan hanya membuat sistem-sistem, namun juga Manajemen Operasional | 17 memastikan sistem tersebut memenuhi standar dengan inspeksi. Inspeksi ialah suatu cara memastikan operasi telah mencapai kualitas yang diharapkan. Inspeksi meliputi pengukuran, perasaan, perabaan, penimbangan, atau pemeriksaan produk dengan tujuan menemukan proses yang buruk sesegera mungkn. Perlu diingat, inspeksi tidak memperbaiki kekurangan dalam sistem atau atau cacat pada produk atau mengubah suatu produk dan meningkatkan nlainya. Inspeksi hanya berfungsi menemukan kekurangan atau cacat. Inspeksi utamanya berfokus pada dua masalah besar, yaitu (1) Kapan inspeksi dilakukan dan (2) Dimana inspeksi dilakukan. Memutuskan kapan dan dimana inspeksi dilakukan bergantung pada jenis proses dan nilai tambah pada setiap tahap. Inspeksi dapat dilakukan pada salah satu tuitik berikut: Di pabrik pemasok saat pemasok melakukan proses produksi Saat menerima produk dari pemasok (supplier) 11



Sebelum melakukan proses yang mahal dan tidak dapat dikembalikan Selama tahap-tahap proses produksi Saat produk selesai dibuat Sebelum pengantaran ke konsumen Pada titik kontak dengan pelanggan . Meski begitu, inspeksi bukanlah solusi sempurna yang tidak memilik i kekurangan. Pada suatu percobaan, 110 produk cacat digabungkan dengan lot produk yang sempurna kemudian dilakukan inspeksi. Hasilnya, pada inspeksi pertama, pengawas hanya menemukan 68 barang cacat, tiga kali tahap inspeksi untuk menemukan 30 barang cacat berikutnya, dan 2 barang cacat tidak pernah ditemuka n. Karena itu, proses yang baik dan pemberdayaan pekerja merupakan solusi yang lebih baik daripada melakukan inspeksi. Inspeksi terbaik adalah inspeksi yang dilakukan pada sumber produksi. Hal ini disebut inspeksi sumber. Idenya adalah setiap pemasok, proses, dan pekerja memperlakukan langkah berikutnya dalam proses sebagai pelanggan sehingga memastikan produknya tiba dengan sempurna di pelanggan sebenarnya. Inspeksi dapat dibantu dengan dengan penggunaan daftar periksa dan pengendalian seperti perangkat yang aman dari kesalahan yanag disebut poka-yoke. Poka-yoke adalah alat atau teknik bebas kesalahan yang memastikan produksi produk yang baik setiap saat. Contohnya mulut selang pompa bensin, ukuran standar kartos kentang gorang di McDonald’s, dan perlatan paket operasi di rumah sakit. Pada organisasi berorientasi jasa, titik inspeksi ditetapkan pada lokasi yang luas. Inspeksi terbagi dua berdasarkan karakteristik kualitas. Inspeksi atribut adalah inspeksi yang menggolongkan barang cacat atau baik tanpa mencantumkan keterangan derajat kecatatan. Inspeksi variabel adalah inspeksi yang menggolongkan barang ke dalam suatu kontinum seperti dimensi, ukuran, berat, kecepatan, dan kekuatan.



12



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari pembuatan makalah ini kami dapat mengambil kesimpulan antara lain: Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan



pekerja, benchmarking,



just-in-time



(JIT), konsep Taguchi,



dan



pengetahuan perangkat TQM



3.2 Saran Adapun saran yang bisa kami berikan, yaitu: dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan berbagai referensi dari berbagai sumber untuk menambah informasi tentang Quality Management



13